TESIS
OLEH:
ABD RIFAI
STAMBUK : A322 22 019
Judul..........................................................................................................................i
Halaman Pengesahan...............................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................iii
Bab I. Pendahuluan
Tabel 1. Hasil Belajar UTS IPS Siswa Kelas IV SDN 16 Bungku Kabupaten
Morowali Tahun Pelajaran 2022/202........................................................34
Tabel 2. Desain Penelitian..........................................................................................20
Tabel 3. Kriteria penilaian..........................................................................................24
DAFTAR GAMBAR
cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan
Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik
Unsur yang sering dikaji dalam hubungannya dengan keaktifan dan hasil
belajar siswa adalah model yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran di
guru sehingga siswa cenderung kurang aktif. Bentuk kegiatan utama dalam proses
pendidikan secara formal adalah guru mengajar, sedangkan inti dari kegiatan
pembelajaran adalah siswa belajar, sehingga terjadinya interaksi antara guru dan
siswa dalam proses belajar mengajar (PBM). Interaksi dalam PBM juga
1
mengacu pada teori hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom (edisi revisi)
yang menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Sutedi, 2017: 127)
Banyak cara yang dapat dilaksanakan agar siswa menjadi aktif, salah
satunya yaitu dengan mengubah paradigma pembelajaran. Oleh karena itu, perlu
pelajaran IPS karena dalam model pembelajaran ini siswa dapat saling
dalam upaya peningkatan penguasaan konsep oleh siswa. Jhonson and Jhonson
sikap yang positif terhadap sekolah; meningkatkan sikap yang positif terhadap
2
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Kelas IV SDN 16
belum menunjukan interaksi yang aktif, belum adanya kreativitas guru dalam
tidak mampu berkembang secara maksimal, karena tidak diberikannya ruang bagi
siswa agar dapat secara kritis berpikir untuk memahami materi dan kesempatan
dalam kelas ketika pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan model
yang menyampaikan materi, dan kurangnya partisipai siswa dalam bertanya atau
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil nilai Ujian Tengah Semester (UTS)
Kabupaten Morowali, hal ini menunjukan bahwa masih banyak siswa untuk
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang belum berhasil atau
belum tuntas, hal terebut dapat terlihat dari tabel 1 berikut ini:
3
Tabel 1. Hasil Belajar UTS IPS Siswa Kelas IV SDN 16 Bungku Kabupaten
Morowali Tahun Pelajaran 2022/2023
IV 75 21 78% 68,22
bahwa masih banyaknya siswa yang belum memperoleh hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) yang baik. Masih banyak siswa yang belum tuntas
dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapan oleh
guru, dibuktikan dengan perolehan nilai siswa dalam Ujian Tengah Semester
(UTS) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang masih dibawah standar
siswa pada mata pelajaran IPS, maka peneliti melakukan penelitian tentang
untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran
hasil belajar.
4
1.2 Rumusan Masalah
2. Apakah ada peningkatan hasil belajar IPS dengan model pembelajaran Jigsaw
Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari
Kabupaten Morowali.
5
1.4 Kegunaan dan Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sekolah Dasar Rendahnya hasil belajar mata
model pembelajaran yang kreatif dan baru untuk secara efektif mendukung
7
Penjaringan 10 Pagi dengan jumlah peserta didik sebanyak 64 pada tahun ajaran
2021-2022. Sampel terdiri dari siswa kelas IV SDN Penjaringan 10 Pagi yang
terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas IV-A yang berfungsi sebagai kelas
Kooperatif tipe jigsaw dengan jumlah 32 siswa dan kelas IV-B sebanyak 32
berupa soal pilihan ganda. Uji t sampel independen, uji homogenitas data, dan
yang cukup besar. Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran kooperatif tipe
penelitian adalah semua siswa kelas VA dan VB, dengan teknik total sampling.
Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan lotere, sehingga
kelas VB diperoleh sebagai kelas eksperimen dengan total 20 siswa dan kelas
8
VA sebagai kelas kontrol dengan total 19 siswa. Instrumen penelitian adalah tes
hasil belajar siswa yang diperoleh pada akhir kegiatan penelitian. Data dianalisis
Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian
kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS.
elektronik, dan esai tetapi hanya 10 artikel yang relevan, jurnal elektronik, dan
meningkatkan hasil belajar siswa dari yang terendah 9,89% menjadi yang
Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Ips Kelas VIII. Penelitian ini bertujuan untuk
9
menguji: (1) perbedaan hasil belajar kognitif antara model pembelajaran
hasil belajar afektif antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan
terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP Negeri 2
Hasil penelitian yaitu: (1) terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang
pembelajaran konvensional sebesar 81,29 > 72,4, (2) terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar afektif antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
pembelajaran konvensional.
10
Belajar Matematis Siswa SMP Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
siswa kelas VIII SMPN 2 Bolo. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
sampling purposive sehingga diperoleh dua kelas yaitu kelas eksperimen dan
penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas
kontrol yang dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan
uji t. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas eksperimen dan hasil belajar
Hasil belajar tidak terlepas dari proses belajar yang dilakukannya. Slameto
dan merupakan hasil dari pengalaman yang dilakukannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan disekitarnya. Hasil belajar itu sendiri merupakan hasil dari
11
Perubahan perilaku yang didapatkan merupakan perolehan yang menjadi hasil
belajar, tidak hanya hasil belajar berupa aspek kognitif (pengetahuan) yang
diperoleh peserta didik. (Purwanto, 2011). Hasil belajar yaitu perubahan tingkah
laku sebagain hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) dan
faktor dari luar diri siswa (eksternal). Faktor- faktor tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut: (1) Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa),
dicurahkan; motivasi dalam belajar; konsep diri; sikap dan kebiasaan belajar;
status sosial ekonomi; ketekunan; fisik dan psikis. (2) Faktor Eksternal (faktor
yang berasal dari luar dirinsiswa), yaitu lingkungan dan kualitas pengajaran
profesionalisme yang dimiliki oleh guru, berupa kemampuan dasar guru baik di
(psikomotorik)
tersebut. Hasil belajar berkaitan erat dengan penilaian. Penilaian Guru terhadap
12
kompetensi siswa, sebagai bahan penyusun laporan kemajuan hasil belajar siswa,
kepada para siswanya. Sehingga perlu adanya kreativitas dari guru untuk
digunakan oleh guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk
(1) Model pembelajaran kontekstual (constextual teaching and learning CTL), (2)
Based Learning).
13
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe
tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, namun siswa juga harus siap
arti Jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang
cara bekerja Sebuah gergaji (zig-zag) yaitu siswa melakukan suatu kegiatan
belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan
bersama. pada dasarnya dalam model ini guru membagi satuan informasi
Jigsaw dapat digunakan apabila materi yang akan dipelajari adalah yang
berbentuk narasi tertulis. Metode ini paling sesuai untuk subjek- subjek
seperti ilmu sosial, literatur, sebagian ilmu pengetahuan ilmiah, dan bidang-
14
b. Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif tipe Jigsaw
( kelompok asal).
2. Kemudian setiap siswa dalam tim diberi materi dan tugas yang
berbeda.
15
3. Lalu anggota dari tim yang berbeda dengan penguasaan yang sama
materi mereka.
memperhatikanya.
peserta didik sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan keterampilan yang
dimiliki. Pembelajaran IPS materinya cukup luas, hal tersebut dikarenakan IPS
secara linier atau secara biasa. Kegiatan mencatat yang demikian membutuhkan
16
waktu yang lama untuk memahami materi karena semua catatan berbentuk
tulisan dan terkesan monoton. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu cara mencatat
model pembelajaran yang membantu peserta didik untuk memahami materi dan
hanya digunakan oleh guru, melainkan juga dapat digunakan untuk peserta
didik karena peserta didik bebas dalam mengekspresikan catatan sesuai dengan
berwarna, indah, dan rapi, sehingga menimbulkan minat peserta didik untuk
membaca. Maka dari itu, pembelajaran IPS dengan model pembelajaran Jigsaw
17
PELAJARAN IPS
Model Pembelajaran
Tanpa Model Jigsaw
Post Test
Post Test
Analisis
18
BAB III
METODEL PENELITIAN
(true experiment) terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang
diambil secara acak atau random (Sugiyono, 2009). Teknik sampling yang
dimana dua kelompok yang dipilih secara acak diberikan pretest untuk mengukur
tersebut diberikan post test (tesnya sama) kemudian diberikan perlakuan khusus
19
tipe jigsaw. Hasil posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian
Keterangan :
X1: Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperim
X2: Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol
O1 : Pretest
O2 : Posttest
O3 : Pretest
O4 : Posttest
Waktu penelitian mulai Bulan Agustus 2023 sampai dengan Bulan Oktober 2023.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
1. Tes
20
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes
dan keterampilan. Secara umum tes diartika sebagai alat yang dipergunkan
materi tertetu. Peneliti menggunakan pretest dan postest berupa soal pilihan
mengetahui keberhasilan peserta didik dapat diukur dengan teknis tes yaitu tes
tulisan berupa pilihan ganda. Tes diberikan pada awal dan akhir dari
pemberian perlakuan. Tes akhir. Tes akhir digunakan untuk mengetahui hasil
2. Dokumentasi
21
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik terentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh murid
kelas IV, dimana sekolah yang dimaksud yaitu murid di SDN 16 Bungku,
dimana jumlah siswanya sebanyak 26 orang yang terdiri dari 14 0rang laki-laki
yang digunakan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampel yang berdasarkan pada suatu karakteristik tertentu dalam suatu populasi
data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap
22
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah
Pada pendelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah model pembelajaran jigsaw, sedang
kan variabel terikat penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Pelaksanaan
penyelesaian.
(Arikunto, 2011) tes adalah alat evaluasi atau instrument dalam upaya
penjelasan tersebut maka peneliti akan melakukan tes dengan cara post-tes. post-
tes akan dilakukan pada kelas setelah dilakasanakan pembelajaran yang berbeda
a. Analisis Deskriptif
kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2015: 207). Kriteria penilaian
23
digunakan untuk menentukan kriteria hasil belajar IPS yang diperoleh peserta
didik. Hasil belajar peserta didik baik sebelum diberikan perlakuan maupun
setelah diberikan perlakuan dimasukkan dalam kriteria sangat baik, baik, cukup,
berikut
pada siswa.
24
siswa.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho diterima. Sedangkan jika nilai Sig.
DAFTAR PUSTKA
25
Arianto, Boby, Victor G Simanjuntak, and Fitriani Puspa Hidasari. “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Senam Kebugaran
Jasmani 2018” (2018): 1–8.
Desvira, Rezi, Mayarnimar, and Reinita. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar PKN Di Sekolah Dasar.” e-
Jurnal Inovasi Pembelajaran SD 1 (2018).
Faujianmor, Muhammad. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas 11 SMAN 1
Banjarmasin.” Universitas Lambung Mangkurat, 2020.
Firdayanti, Enita. “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Di Kelas Iv Sdn 06
Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.” Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara, 2021.
Hariadi, Syamsul, Mukhtar Haris, and Eka Junaidi. “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Pokok
Termokimia.” Chemistry Education Practice 2, no. 2 (2019): 9.
Heriawan, Diki, and Taufina. “Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 4, no. 3 (2020):
673–680.
Jumriati, Jumriati. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI IPS-1 SMA Negeri 8 Bone.”
Edumaspul: Jurnal Pendidikan 5, no. 1 (2021): 640–650.
Leksonowati, Noermini. “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Tutorial Sebaya
Dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Motivasi Belajar Dan Kecerdasan
Emosional Siswa.” Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran 7, no. 1
(2019): 18–24.
Masitoh, Afie. “Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw Menggunakan Media Flipbook
Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V SD.” Jurnal Belaindika : Pembelajaran dan
Inovasi Pendidikan 4, no. 1 (2022): 21–27.
Mikrayanti. “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Matematis Siswa SMP.” Jurnal Pendidikan Matematika 4, no. 1
(2020): 33–39.
Nauli, Devita. “Pengaruh Model Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas IV SDN 7 Cot Girek Aceh Utara.”
UNiversitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2022.
26
Niti Wuriasih, Dwi, Haryadi, and Jaryono. “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Ips Kelas Viii.” Soedirman
Economics Education Journal 01, no. 1 (2019):
Sopiyatun, Siti, Siti Sopiyatun, and Enika Wulandari. “Efektifitas Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Snowball Throwing Terhadap Hasil
Belajar Matematika.” Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika 2, no. 2
(2020): 71–78.
Wahyuni, and Rahmiati. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sekolah Dasar.” jurnal cakrawala
pendas 8, no. 4 (2022).
Widyaningrum, Marsita Dewi, and Nyoto Harjono. “Pengaruh Model Pembelajaran
Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar.” JPPGuseda |
Jurnal Pendidikan & Pengajaran Guru Sekolah Dasar 2, no. 2 (2019): 57–60.
27