TESIS
OLEH:
WAHYUDIN S. AMIN
STAMBUK : 322 22 019
Judul..........................................................................................................................i
Halaman Pengesahan...............................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................iii
Bab I. Pendahuluan
tak lain sebagai lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pada
belajar serta mengetahu sejauh mana tingkat disiplin belajar peserta didik di
sekolah.
Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat peserta didik
belajar, yaitu terjadi perubahan tingkah laku pada diri peserta didik yang belajar,
dimana perubahan itu dengan didapatnya kemampuan baru yang berlaku dalam
waktu yang relatif lama. Dalam proses pembelajaran guru mengajarkan beberapa
mata pelajaran kepada peserta didik. Mata pelajaran adalah pelajaran yang harus
diajarkan (dipelajari) untuk sekolah dasar atau sekolah lanjutan. Salah satu mata
pelajaran itu adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). di sekolah dasar merupakan salah satu
1
program pengajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar
berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional,
kritis, cermat, jujur dan efektif dan juga mempersiapkan peserta didik agar
merupakan keahlian yang tidak dapat dihindari dan harus dimiliki oleh manusia
komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun non lisan (tulisan, bahasa tubuh,
berdasarkan pada tingkat kemampuan seseorang untuk berbicara secara jelas, baik
diterima dengan baik oleh pendengar. Maka dari itu, diharapkan siswa memiliki
Salah satu hal terpenting dalam mencapai hasil belajar siswa adalah
merupakan hasil belajar siswa sebagian masih kurang sesuai dengan harapan
2
yaitu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) yang telah ditentukan. Hal
tersebut diperoleh dari observasi peneliti saat pada 13 Maret hingga 27 Maret
tata muka. Dalam pembelajaran secara tatap muka, guru menggunakan model
belajar siswa yang rendah. Hasil belajar siswa yang rendah dibuktikan dengan
nilai rata-Rata afektif, psikomotor dan kognitif yaitu 70, 60,60 dari nilai KKM 70
siswa masih rendah. Bukti lain dari rendahnya kemampuan berbicara juga terlihat
dari proses pembelajaran, masih sangat sedikit siswa yang mampu menyampaikan
pendapatnya dengan baik ketika selesai diberikan tugas atau ketika ditanyakan
mengenai penyelesaian sebuah masalah oleh guru. Siswa masih banyak yang
tanggal 04 April 2023 hingga tanggal 24 April 2023, terlihat bahwa metode
mengajar dengan metode ceramah masih banyak digunakan oleh para guru saat
3
antar siswa dan guru. Selain itu, dalam pembelajaran hanya memanfaatkan buku
tema serta papan tulis saja untuk membantu proses pembelajaran. Guru hanya
terpusat pada pemberian materi dengan cara menjelaskan langsung seluruh materi
yang telah dibahas sebelumnya pada akhir proses belajar, tidak banyak siswa
yang mau bertanya. Hal lain juga cukup memprihatinkan adalah terdapat satu
atau bertanya kepada guru ketika diberikan kesempatan untuk bertanya atau
berbicara.
visual merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-
kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Setiap anggota saling
bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran dalam
mengajar kooperatif adalah agar siswa dapat belajar secara berkelompok bersama
4
Mipping Berbantuan Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPS Di Kelas VI SDN
16 Bungku”
Kabupaten Morowali?
kooperatif Mind Mipping berbantuan Audio Visual terhadap hasil belajar IPS di
Mind Mipping berbantuan Audio Visual terhadap hasil belajar IPS di Kelas VI
SDN 16 Bungku?
Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari
5
2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar dengan menggunakan model
kooperatif tipe Mind Mipping berbantuan Audio Visual terhadap hasil belajar
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaat praktis
a. Bagi Murid
b. Bagi Guru
6
c. Bagi Sekolah
7
BAB II
TINJAUN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
Penelitian yang dilakukan oleh Anjas Rivaldi, Suhardi Marl dan Siti
kooperatif berbantuan media audio visual dalam pembelajaran IPS terhadap hasil
yang tidak setara. Populasi dari seluruh siswa dari dua kelas 54 orang. sampel
kelas eksperimen dan kelas VA peserta didik sebagai kelas kontrol yang
berjumlah 28 orang.
alat pengumpulan data adalah tes tertulis pilihan ganda. Berdasarkan analisis
data diperoleh hasil rata-rata post-test kelas eksperimen kelas adalah 80,04 dan
rata-rata post-test kontrol 74,07. Hasil uji hipotesis menggunakan uji-t (Polled
8
Variance) diperoleh t hitung = 2,993 sedangkan untuk degree of freedom
berarti t hitung > t tabel, Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh penerapan
model kooperatif pada media audio visual dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan
perhitungan effect size (ES) diperoleh ES =0,57 yang termasuk kriteria sedang.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping lebih baik dari pada hasil
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sifaul Janah dan Ela Suryani (2022)
9
berbantuan problem solving terhadap pemahaman konsep energi siswa kelas IV
eksperimen, yang dilihat dari t hitung > t tabel = 2,440 > 2,009 dengan nilai sig.
(2-tailed) adalah 0,018 dimana nilai ini < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
dengan taraf signifikansi 0,021 < 0,05, hasil uji regresi nilai R2 = 0,212 =
dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilakukan dalam tiga siklus, setiap siklus tiga kali pertemuan melalui tahapan
10
siswa kelas VI SD Negeri Nglaris Bener Purworejo yang berjumlah 11 siswa
yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes tertulis. Teknik analisis
terhadap hasil observasi dan teknik analisis kuantitatif terhadap hasil belajar
siswa.
yaitu pada pra siklus 9,09%, siklus I 9,09%, siklus II 36,36%, dan siklus kedua.
meningkatkan hasil belajar IPS yaitu pada pra siklus 9,09%, siklus I 54,55%,
Siswa Pada Tema Lingkungan Sahabat Kita Kelas V Sdn 173417 Pollung
Dan Sdn 173420 Pollung. Artikel ini membahas pengaruh penggunaan model
pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada tema lingkungan
dari 2 sekolah yaitu SD Negeri 173417 dan SD Negeri 173420. Hasil penelitian
11
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model Mind
Mapping termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata 84,72. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa hasil pengujian kolerasi dapat dilihat pada nilai
sehingga Ha diterima.
Mapping terhadap hasil belajar siswa dengan tema lingkungan sahabat kita di
kelas V SDN Kecamatan Pollung. Dapat juga dilihat dari hasil pengujian uji-t
diterima. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan dari
dengan tema lingkungan sahabat kita di kelas V SDN kecamatan Pollung tahun
pembelajaran 2021/2022
Salah satu hal yang berperan dalam pengingatan adalah asosiasi yang
kuat antar informasi dengan interpretasi dari informasi tersebut. Kondisi ini,
12
berupa gambar, merek, harga atau kecepatan. Hubungan tersebut perlu
penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang
Mapping adalah catatan yang murid buat membentuk sebuah pola gagasan
yang saling berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub topik dan
bidang studi itu lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih
sendiri yang menggunakan bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah
13
b. Pengertian Mind Mapping
Buzan (Martha Ines Gomez Betancur dan King, 2014: 72) menyatakan: :
process, the individual takes an imageas a central point, and from that image
radiant atau bercabang di mana cabang ide memancar dari gambar pusat atau
konsep. Selama proses berpikir secara radiant atau bercabang, individu dapat
mengambil suatu gambar sebagai titik pusat, dan dari gambar titik pusat
tersebut mungkin untuk menghasilkan cabang dari titik pusat yang saling
Menurut King (Martha Ines Gomez Betancur dan Gideon King, 2014: 71)
menyatakan :
“Mind Maps represent a task or ide minimum of words. This means 12 that
bergambar dengan tulisan/kata yang sedikit. Ini berarti otak digunakan untuk
menghubungkan gambar dengan konsep dan kosa kata yang spesifik (kata
14
kunci) dan kalimat penghubung.
Mind mapping merupakan ekspresi alamiah dari cara kerja otak bayi, dan
bahkan semua otak manusia. Secara harfiah, mind map adalah sebuah “Peta
berikut.
a) Mind mapping adalah cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari
luar otakmu.
b) Mind mapping adalah cara baru untuk belajar dan berlatih yang cepat dan
ampuh.
d) Mind mapping adalah cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan
merencanakan proyek.
e) Mind mapping adalah sistem belajar dan berpikir yang menggunakan kedua
dan berisi kata kunci. Kata kunci adalah kata yang mewakili suatu kalimat
atau beberapa kalimat yang memberi kita pengertian untuk mencapai suatu
15
kesimpulan yang jelas (Sugiarto, 2004: 83). Kata kunci dapat berupa kata
benda, kata kerja, dan kata sifat. Kata benda dapat berarti nama orang, nama
tempat, atau sesuatu yang penting. Kata kerja merupakan kata yang
Mind mapping membantumu tetap fokus kepada ide utama dan semua
ide tambahan lainnya (Buzan, 2007: 6). Mind mapping juga membantumu
kata, garis, warna, simbol, angka dan gambar. Meringkas menggunakan mind
mapping hasilnya akan terlihat lebih indah dan berwarna karena dalam
kata, garis, warna, simbol, angka dan gambar. Meringkas menggunakan mind
16
mapping hasilnya akan terlihat lebih indah dan berwarna karena dalam
Gambar, garis, kata, simbol dan warna dalam mind mapping juga
berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak kiri dan otak kanan peserta
didik sehingga hasil yang dicapai bisa lebih baik dan maksimal. Dengan
mengulang materi yang telah dipelajari karena peserta didik menjadi lebih
gambaran yang telah mereka kenal (sebuah gambar bernilai ribuan kata) serta
asosisasi dan berbagai hubungan yang mereka buat tanpa dibatasi oleh aturan
17
jawaban.
diskusi.
18
2) Kekurangan Mind Mapping adalah sebagai berikut :
yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar yang dapat diamati
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti proses
dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa
19
kini maupun masa yang akan datang yang meliputi: keragaman suku bangsa
emosional.
yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat
keterampilan.
dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
Faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi
Faktor yang berasal berasal dari luar diri peserta didik yang
20
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Namun, pembelajaran IPS di SD dibatasi pada gejala dan masalah sosial yang
dapat dijangkau pada geografi dan sejarah, yaitu lingkungan yang ada di
Materi Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan materi yang luas dan perlu
didik harus mencatat atau meringkas materi. Peserta didik harus meringkas
suatu materi yang banyak menjadi materi yang lebih sedikit. Selain meringkas
peserta didik juga harus mencatat suatu materi pembelajaran. Sugiarto (2004:
73) mencatat merupakan salah satu keterampilan dasar yang sangat penting
dimiliki bagi setiap orang yang ingin meningkatkan keterampilan belajar atau
bekerjanya.
satu arah. Mencatat secara biasa menggunakan fungsi otak sebelah kiri karena
berpikir secara linier. Untuk itu dibutuhkan suatu formula yang ampuh untuk
dapat menyeimbangkan fungsi kedua belah otak yaitu mencatat dengan mind
mapping. DePorter, Bobbi (2007: 175) peta konsep atau mind mapping
adalah metode pencatatan yang baik harus membantu peserta didik mengingat
21
perkataan atau bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu
yang bisa disebut juga dengan peta pikiran memungkinkan terjadinya semua
hal itu.
menentukan kata kunci dari materi yang telah dibaca oleh peserta didik.
mind mapping. Pusat mind mapping berada di tengah kertas berupa gambar
Gambar inti tersebut merupakan pusat dari ide atau gagasan yang telah
peserta didik membuat cabang-cabang utama yang merupakan sub bab materi
atau cabang inti materi. Cabang ini dapat berupa garis yang diikuti dengan
kata kunci dari sub bab tersebut. Peserta didik dapat berkreasi dengan
menambahkan warna yang berbeda pada setiap garis cabang utama dengan
22
selain dalam bentuk kata kunci juga bisa dalam bentuk gambar untuk lebih
memperjelas materi.
dengan materi yang telah dibaca. Penggunaan gambar harus sesuai dan
kata kunci dan gambar dengan materi yang dipelajari. Peserta didik juga
peserta didik sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan keterampilan yang
dimiliki. Pembelajaran IPS materinya cukup luas, hal tersebut dikarenakan IPS
23
untuk membantu peserta didik dalam mengingat dan memahami materi.
secara linier atau secara biasa. Kegiatan mencatat yang demikian membutuhkan
waktu yang lama untuk memahami materi karena semua catatan berbentuk
tulisan dan terkesan monoton. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu cara mencatat
model pembelajaran yang membantu peserta didik untuk memahami materi dan
merupakan suatu cara mencatat dengan berbantuan audio Visual. Mind mapping
tidak hanya digunakan oleh guru, melainkan juga dapat digunakan untuk peserta
didik karena peserta didik bebas dalam mengekspresikan catatan sesuai dengan
imajinasi mereka. Catatan dengan mind mapping akan terlihat lebih berwarna,
indah, dan rapi, sehingga menimbulkan minat peserta didik untuk membaca.
Maka dari itu, pembelajaran IPS dengan model pembelajaran mind mapping
24
PELAJARAN IPS
Model Pembelajaran
Tanpa Model Mind Mapping
Post Test
Post Test
Analisis
25
BAB III
METODE PENELITIAN
atau informasi dengan tujuan dan manfaat tertentu. Peneliti menggunakan jenis
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan.
penelitian ini adalah Pretest-Postest Control Group Design. Desain ini tidak
kelompok ini dikenakan pretes dan posttest. Jadi untuk kelompok eksperimen
26
Berikut rancangan Pretest-Posttest Control Group Design dapat
Keterangan :
X1: Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperim
X2: Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol
O1 : Pretest
O2 : Posttest
O3 : Pretest
O4 : Posttest
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian mulai Bulan Agustus 2023 sampai dengan Bulan Oktober 2023.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
1. Tes
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes
27
dan keterampilan. Secara umum tes diartika sebagai alat yang dipergunkan
materi tertetu. Peneliti menggunakan pretest dan postest berupa soal pilihan
mengetahui keberhasilan peserta didik dapat diukur dengan teknis tes yaitu tes
tulisan berupa pilihan ganda. Tes diberikan pada awal dan akhir dari
pemberian perlakuan. Tes akhir. Tes akhir digunakan untuk mengetahui hasil
2. Dokumentasi
mempunyai kualitas dan karakteristik terentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh murid
kelas VI, dimana sekolah yang dimaksud yaitu murid di SDN 16 Bungku,
dimana jumlah siswanya sebanyak 21 orang yang terdiri dari 9 0rang laki-laki
28
dan 12 orang perempuan dengan total keseluruhan 21 orang jumlah populasi
yang digunakan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampel yang berdasarkan pada suatu karakteristik tertentu dalam suatu populasi
pembelajaran IPS.
Mapping Berbantuan Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPS Di Kelas VI SDN
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. ( Sugiyono, 2015: 169 ). Analisis
29
data dilakukan setelah pengumpulan data-data penelitian yang diperlukan. Data
berdasarkan defenisi variabel, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini
sebagai variabel bebas atau independen(X) dan yang menjadi variabel terikat
Teknik unjuk kerja merupakan salah satu teknik dari metode pengumpulan
data non tes. Peneliti memilih metode dan teknik tersebut sebagai cara untuk
30
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.
dan kelas kontrol, kemudian apakah ada perubahan atau peningkatan hasil
a. Analisis Deskriptif
kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2015: 207). Kriteria penilaian
digunakan untuk menentukan kriteria hasil belajar IPS yang diperoleh peserta
didik. Hasil belajar peserta didik baik sebelum diberikan perlakuan maupun
setelah diberikan perlakuan dimasukkan dalam kriteria sangat baik, baik, cukup,
berikut
31
(Sumber: Hamalik,1989: 122)
pada murid.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho diterima. Sedangkan jika nilai Sig. (2-
terhadap hasil belajar IPS di Kelas VI SDN 16 Bungku merupakan salah satu
struktur pembelajaran kooperatif pendek, dan sangat ideal bagi instruktur dan
murid yang baru belajar kolaboratif murid Kelas Kelas VI SDN 16 Bungku
Kabupaten Morowali.
32
b. Motivasi belajar IPS merupakan dasarnya. seseorang untuk melakukan
c. Hasil Belajar IPS adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki
murid yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor yang diperoleh murid
Kabupaten Morowali.
33
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Jamal. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share Berbantuan Mind Map Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Ips Murid
Kelas V Se-Gugus Vi Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.”
Universitas Muhammadiyah Makassar, 2022.
Ardiansyah, Muh. “Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Murid Kelas V SD Inpres Cambaya
Kabupaten Gowa.” Universitas Muhammadiyah Makasar, 2017
Daryati, Daryati, dan Sunarti Sunarti. “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPS
di Kelas VI SD melalui Model Pembelajaran Mind Mapping.” Proceedings
Series on Social Sciences & Humanities 3 (2022): 462–470.
Aqib, Zainal. 2013. Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovati).
Bandung: Yrama Widya.
Buzan, Tony. (2005). Brain Child : Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Buzan (2007). Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Martha Ines Gomez Betancur dan Gideon King. (2014). Using mind mapping as
amethod to help ESL/EFL students connect vocabulary and concepts in
different contexts. TRILOGÍA. Ciencia, Tecnología y Sociedad, 10, 69-
Mulyani, Riska, dan Syahrul R.,. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Talk Write (Ttw) Berbantuan Media Audiovisual Terhadap Keterampilan
Menulis Teks Persuasi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 8 Padang.” Pendidikan
Bahasa Indonesia 8, no. 3 (2019): 374–382.
Rivaldi, Anjas, Suhardi Marli, dan Siti Halidjah. “Pengaruh Model Kooperatif
Berbantuan Audio Visual Pembelajaran Ips Terhadap Hasil Belajar Di Sekolah
Dasar.” Pendidikan dan Pembelajaran (n.d.): 1–8.
Romianto, Romianto, Rita Rahmaniati, dan A’am Rifaldi Khunaifi. “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt Berbantuan Media Audio Visual Di
Sdn-4 Pahandut.” Jurnal Hadratul Madaniyah 8, no. 1 (2021): 64–72.
itumorang, Khaty Dian, Reflina Sinaga, Sumarlin Mangandar Marianus, dan Darinda
Sofia Tanjung. “Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Tema Lingkungan Sahabat Kita Kelas V Sdn
173417 Pollung Dan Sdn 173420 Pollung.” Primary: Jurnal Pendidikan
Guru Sekolah Dasar 11, no. 5 (2022): 1335–1347.
Sutanto Windura. (2013). 1st Mind Map Untuk Siswa, Guru, dan Orang Tua. Jakarta:
Gramedia.
Sutanto Windura. (2013). 1st Mind Map Untuk Siswa, Guru, dan Orang Tua. Jakarta:
Gramedia.