dengan Metode Role Reversal Question pada Siswa Kelas III SDN Dondak
Tahun Pelajaran 2017/2018
Lalu Wideta
Guru Kelas III SDN Dondak Kecamatan Pujut Kab. Lombok Tengah
Abstrak. Peneltian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas
III SDN Dondak Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah menggunakan Metode role reversal question
subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Dondak dengan jumlah siswa 23 siswa terdiri dari
laki-laki 10 orang dan perempuan 13 orang. Teknik analisis data menggunakan data kuantitatif
pengolahan hasil tes hasil tes dengan menggunkan rumus prosentase. Berdasarkan hasil penelitian
tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus . Jika dibandingkan dari siklus I sampai
dengan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan dimana pada siklus I
diperoleh nilai rata – rata sebesar 69 meningkat pada siklus II menjadi 80 terjadi peningkatan
sebesar 11 poin kemudian jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 13 orang atau
persentase ketuntasan sebesar 57 % meningkat pada siklus II menjadi 21 orang siswa yang tuntas
belajar atau persentase ketuntasan belajar dengan menggunakan metode role reversal question,
sebesar 91 % terjadi peningkatan sebesar 43 poin ,dan begitujuga dengan ketuntasan klasikal yang
dipersyaratkan sebesar ≥80 sudah tercapai maka dengan demikian penelitian ini dihentikan
sampai pada siklus II. Dari hasil Penelitia ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode role
reversal question, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Dondak Kecamatan
Pujut Tahun Pelajaran 2017 / 2018.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan pengalaman setiap jenjang dan jenis pendidikan.
belajar yang berlangsung dalam lingkungan Pendidikan formal terdiri dari pendidikan
dan diperoleh sepanjang hidup. Pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan tinggi. Pendidikan dasar meliputi sekolah
pemerintah. Hal ini sesuai dengan pengertian dasar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI) dan
pendidikan menurut Redja Mudyaharjo sekolah dasar luar biasa (SDLB), serta
(2012: 11) yaitu: “pendidikan dapat diartikan sekolah menengah pertama (SMP), madrasah
usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, tsanawiyah (MTs) dan sekolah menengah
masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan pertama luar biasa (SMPLB). Pendidikan
bimbingan pengajaran atau latihan yang menengah meliputi sekolah menengah atas
berlangsung di sekolah dan diluar sekolah (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah
sepanjang hayat, untuk mempersiapkan menenggah kejuruan (SMK) dan sekolah
peserta didik agar dapat memainkan peranan menengah atas luar biasa (SMALB).
dalam berbagai lingkungan hidup secara Sedangkan pendidikan tinggi meliputi
tepat di masa yang akan datang.” pendidikan formal setelah pendidikan
Pendidikan formal merupakan satuan menengah.
pendidikan di Indonesia. Menurut Undang- Menurut Undang-Undang Nomor 20
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 PPKn merupakan mata
Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem pelajaran diwajibkan untuk jenjang
Pendidikan Nasional, diartikan bahwa pendidikan dasar, menengah dan mata kuliah
sebagai kelompok layanan pendidikan pada wajib untuk pendidikan tinggi. Pada jenjang
jalur formal, nonformal dan informal ada sekolah dasar PPKn diajarkan kepada siswa
Keterangan :
x = skor rata-rata
∑x = jumlah skor siswa
∑N = jumlah siswa
Untuk menghitung persentase hasil belajar dan aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai
berikut.
Data kualitatif merupakan data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang
tujuannya untuk menggambarkan suatu kegiatan pelajaran. Data kualitatif pada penelitian ini
diperoleh dari hasil pengamatan yang di analisis deskriptif sehingga diperoleh data mengenai
aktivitas guru dan siswa dalam mengikuti pembelajaran PPKn yang menggunakan metode role
reversal question
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I
Hasil belajar diperoleh dari tes yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Data yang
diperoleh berupa angka mengenai nilai yang diperoleh masing-masing siswa terhadap soal yang
dikerjakan setelah diterapkannya model active learning tipe role reversal question dalam proses
pembelajaran PPKn . Soal yang diberikan dalam tes ini adalah 10 soal isian,
Berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh nilai rata – rata sebesar 69 jumlah siswa yang
tuntas belajar sebanyak 13 orang atau dengan persentase ketuntasan sebesar 57%, dan siswa yang
tidak tuntas belajar sebanyak 10 orang atau persentase ketidak tuntasan sebesar 43 % , ini terjadi
karena siswa masih ragu – ragu menggunakan role