Anda di halaman 1dari 9

JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629

Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN MODEL PPR
PADA SISWA KELAS III SDN 127/II SUNGAI ARANG
KECAMATAN BUNGO DANI

Abdulah
STKIP Muhammadiyah Muara Bungo
Jalan Rangkayo Hitam Komplek Islamic Centre Muara Bungo
Email: Abdulahmpd63@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah Kurangnya kesadaran siswa saat belajar
Pendidikan Kewarganegaraan dan metode pembelajaran yang diterapkan kurang
inovatif serta nilai ulangan harian Pendidikan Kewarganegaraan masih rendah.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan
model PPR dalam peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada
siswa kelas III SDN 127/II Sungai Arang Kecamatan Bungo Dani. 2) Untuk
mengetahui penerapan model Paradigma Pedagogi Reflektif dalam peningkatan
hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas III SDN 127/II
Sungai Arang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Setting penelitian ini terdiri dari 1) Tempat penelitian 2) Waktu penelitian 3)
Subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan dua siklus. Siklus I dua kali pertemuan
dan siklus II satu kali pertemuan. Proses pelaksanaan model PPR dalam
peningkatan proses dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Proses
mengajar guru pada siklus I pertemuan satu dengan nilai 65% (Cukup baik) pada
siklus I pertemuan dua dengan jumlah 75% (Baik), sedangkan siklus II meningkat
80% (Sangat baik). Proses tersebut juga dilihat dari hasil belajar siswa. Pada
siklus I pertemuan satu, nilai diperoleh 60% (Cukup) dan pada siklus I pertemuan
kedua nilai diperoleh 65% (Cukup). Pada siklus II nilai meningkat 75% (Baik).
berarti proses mengajar guru dan proses belajar siswa mengalami peningkatan
pada siklus II.
Kata Kunci : Hasil belajar, Pendidikan Kewarganegaraan, PPR

ABSTRACT
The background of this research is the lack of awareness of students while
studying Citizenship Education and the learning methods applied are less
innovative and the value of Civics Education daily tests is still low. The objectives
of this study were: 1) To determine the process of implementing the PPR model
in improving the learning outcomes of Citizenship Education in class III SDN 127
/ II Sungai Arang, Kecamatan Bungo Dani. 2) To determine the application of the
Reflective Pedagogical Paradigm model in improving the learning outcomes of
Citizenship Education in grade III SDN 127 / II Sungai Arang.
This type of research is Classroom Action Research (PTK). The research setting
consists of 1) research location 2) research time 3) research subjects. This
research was conducted in two cycles. Cycle I had two meetings and cycle II had
one meeting. The process of implementing the PPR model in improving the

33
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

process and learning outcomes of Citizenship Education. The teaching process


of teachers in the first cycle of meeting one with a value of 65% (Good enough) in
the first cycle of meeting two with a total of 75% (Good), while the second cycle
increased 80% (Very good). This process is also seen from the student learning
outcomes. In the first cycle of meeting one, the value was obtained 60% (Enough)
and in the first cycle the second meeting the value was obtained 65% (Enough).
In the second cycle the value increased by 75% (Good). means that the teacher
teaching process and student learning process has increased in cycle II.

Keywords: Learning outcomes, Citizenship Education, PPR

PENDAHULUAN pada dasarnya guru sudah


Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan metode dalam
merupakan salah satu melakukan proses pembelajaran
pembelajaran penting untuk seperti ceramah, tanya jawab, dan
diajarkan di sekolah dasar. penugasan, hanya saja metode
pembelajaran Pendidikan yang digunakan guru belum
Kewarganegaraan merupakan sepenuhnya tercapai, jadi pada
salah satu pembelajaran yang dasarnya siswa kurang aktif dalam
berkaitan langsung dengan belajar Pendidikan
kehidupan masyarakat dan Kewarganegaraan, dan mungkin
cendrung pada pendidikan afektif bisa membuat siswa bosan
(Ruminiati, 2007:115). mengikuti belajar.
Pendidikan Kewarganegaraan Alangkah baiknya dalam
juga dijelaskan di dalam belajar guru menggunakan model
Permendiknas No. 22 tahun 2006 yang dapat membuat siswa ikut
tentang standar isi. Di dalam terlibat dalam melakukan proses
Permendiknas No. 22 tahun 2006 belajar. Maka dari itu sebaiknya
tentang standar isi tertulis bahwa guru melakukan perbaikan belajar
pendidikan Kewarganegaraan dengan fokus mendorong siswa
adalah mata pelajaran yang lebih aktif terlibat dalam proses
memfokuskan pada pembentukan belajar dan siswa dibina untuk
warga Negara yang memahami membiasakan atau melakoni isi
dan mampu melaksanakan hak- pesan dari Pendidikan
hak dan kewajiban untuk menjadi Kewarganegaraan, agar siswa bisa
warga negara indonesia yang terima pengetahuan secara lebih.
cerdas, terampil, dan berkarakter Hasil wawancara yang
yang diamanatkan oleh pancasila dilakukan peneliti dikelas III pada
dan UUD 1945. bulan September 2018.
Permasalahan pada Wawancara yang dilakukan
pembelajaran Pendidikan peneliti berupa pertanyaan
Kewarganegaraan yaitu siswa terhadap KBM siswa kelas III SDN
mengalami kesulitan dalam hal 127/II Sungai Arang Kecamatan
memahami penjelasan dari guru Bungo Dani. wawancara yang
saat menjelaskan materi, dilakukan peneliti bahwa di kelas
disebabkan karna kurangnya III SD Negeri 127/II Sungai Arang
kesadaran siswa saat belajar, Kecamatan Bungo Dani. Rata-rata

34
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

kemampuan siswa dalam masih ada 60% siswa yang tidak


menerima materi masih tergolong lulus dalam hasil belajar
kurang paham saat guru Pendidikan Kewarganegaraan.
menjelaskan materi belajar. Untuk mengatasi permasalahan di
Guru juga mengharapkan atas, maka perlu adanya perbaikan
adanya peran orang tua, seperti dalam peningkatan hasil belajar
yang dilihat guru orang tua hanya Pendidikan Kewarganegaraan.
menyerahkan anaknya kesekolah Perbaikan hasil belajar siswa
saja, tidak ada keinginan untuk dapat menggunakan model
memberikan pelajaran tambahan Paradigma Pedagogi Reflektif
diluar jam sekolah, dan (PPR).
menggulanggi belajar dirumah, Model PPR adalah
dengan adanya bimbingan orang pendekatan yang menekankan
tua, kesulitan yang dialami guru perkembangan pengetahuan, hati,
saat melakukan pembelajaran ada dan karakter siswa (Suparno,
dua sisi, pertama siswa yang 2015:18). Pada model ini terdapat
masih malu-malu jika bergabung kegiatan refleksi dan aksi yang
dengan temannya (kurang percaya dianggap dapat mendukung dan
diri), kedua sarana dan prasarana meningkatkan pemahaman siswa
pun masih kurang memadai. terhadap nilai yang terkandung
Seperti grafik nilai ulangan harian dalam Pendidikan
siswa terdapat 15 siswa yang Kewarganegaraan.
masih dibawah KKM, dan ada 10 Ada pun manfaat penelitian
siswa mencapai nilai KKM, jumlah a. Sebagai bahan masukan dalam
siswa kelas III ada 25 siswa, terdiri melaksanakan dan penerapan
dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa model Paradigma Pedagogik
perempuan. KKM yang ditetapkan Reflektif dalam belajar
di SDN 127/II Sungai Arang Pendidikan Kewarganegaraan.
Kecamatan Bungo Dani 70. b. Sebagai sarana penggunaan
salah satu model belajar yang
dapat diterapkan dikelas.
c. Perbaikan dimanfaatkan guru
untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang dikelolanya,
jadi bisa mencapai hasil
pembelajaran secara optimal.

METODE
Jenis penelitian ini adalah
Grafik 1.1 Penelitian Tindakan Kelas.
Nilai Ulangan Harian Siswa Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan Grafik 1.1 jumlah merupakan penelitian yang
siswa yang lulus 40%, dan jumlah mengacu kepada tindakkan yang
yang tidak lulus 60% dari 25 siswa. dapat dilakukan secara langsung
Maka dari ini hasil belajar belum dalam usaha memperbaiki hasil
sepenuhnya berhasil, karena belajar Pendidikan

35
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

Kewarganegaraan. Penelitian ini dan siswa perempuan terdiri


dilaksanakan karna adanya kerja dari 12.
sama antar peneliti dan guru. Desain Penelitian
Setting Penelitian 1. Perencanaan
1. Lokasi Penelitian Perencanaan yang dilakukan
Lokasi penelitian ini di SDN di SDN 127/II Sungai Arang
127/II Sungai Arang Kecamatan meliputi beberapa hal seperti:
Bungo Dani. Penelitian ini a. Meminta izin melakukan
dilaksanakan pada tahun ajaran penelitian di SDN 127/II
2018/2019. Pemilihan tempat ini Sungai Arang Kecamatan
didasarkan pada beberapa Bungo Dani, kepada Kepala
pertimbangan: (1) Pembelajaran Sekolah di SD tersebut.
PKn belum sesuai dengan b. Menganalisis materi
tujuan pembelajaran. (2) pelajaran dengan
Pembelajaran PKn belum melakukan wawancara
mampu menumbuh dengan guru kelas III,
kembangkan pengalaman mengenai tingkat
kepada siswa dalam pemahaman siswa saat
mengamalkan pembelajaran proses pembelajaran.
Pendidikan Kewarganegaraan c. Melakukan Observasi
dalam kehidupan sehari-hari pembelajaran anak kelas III
atau pun saat proses untuk memperoleh
pembelajaran. gambaran mengenai
2. Waktu Penelitian kegiatan pembelajaran serta
Penelitian tindakan kelas ini kondisi awal siswa dalam
dilaksanakan pada tahun ajaran belajar.
2018/ 2019 di SDN 127/II d. Meminta hasil Ulangan
Sungai Arang Kecamatan Harian Siswa mata
Bungo Dani. Penelitian ini pelajaran Pendidikan.
dilaksanakan dalam bentuk Kewarganegaraan, untuk
siklus pembelajaran. Siklus I melihat perkembangan anak
dua kali pertemuan dan siklus II dalam belajar Pendidikan
satu kali pertemuan. Kewarganegaraan.
3. Subjek Penelitian e. Membuat perangkat
SDN 127/II Sungai Arang pembelajaran yang berupa
Kecamatan Bungo Dani RPP, silabus dan
memiliki jumlah keseluruhan pembuatan media
siswa sebanyak 175 pembelajaran.
siswa.Terdiri dari siswa laki-laki f. Menyusun rencana
sebanyak 89 dan siswa penelitian dalam setiap
perempuan 86, peneliti siklus.
melakukan Penelitian Tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan
Kelas di kelas III, kelas III ini Pelaksanaan yang
memiliki jumlah anak sebanyak dilakukan di kelas III SDN
25, siswa laki-laki terdiri dari 13, 127/II Sungai Arang
Kecamatan Bungo Dani.

36
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

Penelitian ini merupakan Agar dapat merencanakan


Penelitian Tindakan Kelas yang tindakan lanjut sebagai
berawal dari permasalahan perbaikan di siklus II.
pemahaman anak dalam
mengamalkan norma yang berlaku Data dan Teknik Pengumpulan
di masyarakat dalam pembelajaran data
Pendidikan Kewarganegaraan, Teknik Pengumpulan Data
seperti melaksanakan aturan- Teknik pengumpulan data
aturan yang berlaku dilingkungan yang digunakan untuk penelitian ini
masyarakat yang terdapat di adalah teknik nontes dan tes.
pembelajaran Pendidikan Teknik pengumpulan data nontes
Kewarganegaran. pada siswa dan tes dalam penelitian ini
kelas III SDN 127/II Sungai Arang meliputi observasi, wawancara,
Kecamatan Bungo Dani, tahun dokumentasi dan tes hasil belajar.
ajaran 2018/2019. Penelitian ini 1. Observasi
dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus Observasi adalah kegiatan
I dua kali pertemuan dan siklus II pengamatan langsung
satu kali pertemuan. Setiap terhadap gejala-gejala atau
pertemuan memerlukan waktu permasalahan yang hendak
(2x35 menit). diteliti. Kegiatan observasi ini
3. Pengamatan dilakukan dengan cara
Peneliti melakukan melakukan pengamatan
pengamatan secara langsung langsung serta mencatat
saat guru mengajar di kelas III, secara sistematik tentang
peneliti melakukan kondisi objek penelitian
pengamatan/ observasi, (Suharsimi Arikunto, 2006:229).
dengan tujuan melihat Berdasarkan pendapat di atas
bagaimana cara pengajaran maka peneliti melakukan
yang dilakukan Guru, pada observasi yaitu memperoleh
melakukan pengajaran pada informasi data tentang
materi Pendidikan pemahaman siswa terhadap
Kewarganegaraan ini. materi Pendidikan
Penelitian ini bertempat di Kewarganegaraan, dan
SDN 127/II Sungai Arang peneliti bertujuan
Kecamatan Bungo Dani. meningkatkan pembelajaran
4. Refleksi Pendidikan Kewarganegaran
Tahap ini peneliti meninjau mengunakan model
siklus I untuk mengetahui Paradigma Pedagogi Reflektif.
tercapai nya kegiatan/target Lembar observasi yang
yang dilakukan peneliti apakah digunakan peneliti berupa
telah tercapai, peneliti juga lembar observasi proses
akan mencari kekurangan belajar siswa melalui model
pada tahap pelaksanaan PPR dan lembar observasi
pembelajaran serta mencari proses mengajar guru melalui
penyebab kekurangan dalam model PPR. Observasi yang
pelaksanaan pembelajaran. dilakukan peneliti diantaranya

37
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

mengamati hal-hal berkaitan 4. Tes Hasil Belajar


dengan pembelajaran di kelas. Tes merupakan alat ukur
2. Wawancara proses pengumpulan data di
Wawancara adalah proses mana dalam memberikan
tanya jawab dalam penelitian respon atas pertanyaan dalam
yang berlangsung secara lisan istrumen, siswa didorong untuk
yang mana dua orang atau menunjukan kemampuan
lebih bertatap mungka maksimalnya. Siswa
mendengarkan secara diharapkan mampu
langsung informasi dan mengeluarkan kemampuan
keterangan yang disampaikan semaksimal mungkin agar
(Cholid Narbuko, 2003:83). data yang diperoleh dan hasil
Dalam hal ini peneliti jawaban siswa benar-benar
melakukan wawancara menunjukkan kemampuannya
langsung kepada guru mata (Purwanto, 2009:64).
pelajaran Pendidikan Berdasarkan pendapat
Kewarganegaraan wawancara tersebut maka tes hasil belajar
yang dilakukan peneliti adalah yang disiapkan peneliti dan
wawancara tidak terstruktur. guru adalah, berupa latihan
Peneliti tidak menggunakan essay dan pilihan ganda.
pedoman wawancara oleh Indikator Keberhasilan
karena itu wawancara yang Suatu siklus dalam penelitian
digunakan berupa wawancara dikatakan berhasil apabila mampu
tidak terstruktur. Wawanacara mencapai indikator-indikator yang
dilakukan secara langsung telah ditentukan oleh guru dan
oleh peneliti dan guru kelas peneliti. Deskripsi indikator
tampa perantara. Wawancara keberhasilan yang ditargetkan oleh
yang dilakukan peneliti peneliti dan guru minimal nilai yang
berhubungan dengan KBM, diharapkan adalah 75. karena
mata pelajaran Pendidikan KKM dari pembelajaran
Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan 70,
3. Dokumentasi keberhasilan ini akan dicantumkan
Dokumentasi adalah peneliti dalam tabel indikator
kegiatan mencari data keberhasilan, yang akan
mengenai hal-hal atau variable dilaksanakan dalam tugas akhir
yang berupa catatan, buku, setiap siswa.
transkip, surat kabar, majalah,
gambar, dan sebagainya Teknik Analisis Data
(Suharsimi Arikunto, 2006:231). Teknik analisis data yang
Berdasarkan pendapat digunakan pada Penelitian
tersebut maka dokumentasi Tindakan Kelas ini adalah, teknik
yang diperlukan peneliti dalam analisis kuantitatif dan kualitatif
penelitian ini adalah semua hal yaitu sebagai berikut:
yang berhubungan dengan 1. Data Kuantitatif
situasi dan kondisi SD Negeri Teknik analisis data
127/II Sungai Arang. bersifat kuatitatif menekankan

38
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

pada data-data umerikal R : Jumlah skor yang


(angka) yang diolah dengan diperoleh
metode statistika (Azwar, SM : Skor maksimum
2007:5). 100 : Bilangan tetap
Skor Nilai Skor (sumber adaptasi purwanto,
2008:112)
4 >80 Sangat baik Tabel 3.2Kategori Nilai Proses
Belajar Siswa
3 71-79 Baik
(Sumber: aqib, dkk, 2014:41)
2 60-70 Cukup

1 50-59 Perlu
bimbingan 2. Data Kualitatif
Data-data kualitatif
a. Nilai proses mengajar
merupakan berbagai metode
guru melalui model PPR
penelitian naturalistik dalam
diperoleh menggunakan
kehidupan sosial. Data atau
rumus:
informasi yang merupakan
NP= R X 100 teks hasil wawancara,
SM dokumen, bahan-bahan yang
Keterangan: visual seperti, foto-foto dan
NP : Nilai yang diharapkan data dari internet (Johnny
R : Jumlah skor yang diperoleh Saldana 2011:6)
SM : Skor maksimum
100 : Bilangan tetap HASIL DAN PEMBAHASAN
(sumber adaptasi purwanto, Penelitian tindakan kelas ini
2008:112) dilaksanakan untuk Peningkatan
Tabel 3.1 hasil belajar Pendidikan
Kategori Nilai Proses Mengajar Kewaganegaraan menggunakan
Guru model PPR pada siswa kelas III
No Skor Nilai Skor SDN 127/II Sungai Arang
1 5 >80 Sangat baik Kecamatan Bungo Dani. Penelitian
2 4 71-79 Baik tindakan kelas ini dilakukan dalam
3 3 60-70 Cukup baik 2 siklus. Dalam melakukan
4 2 50-59 Kurang baik penelitian tindakan kelas ini, pada
5 1 <40 Tidak baik siklus I adanya kolaborasi antara
peneliti dan guru yang dibantu
(Sumber: aqib, dkk, 2014:41)
rekan satu angkatan sebagai
b. Nilai proses belajar siswa
observer. Penelti melakukan
melalui model PPR
penelitian dengan mata pelajaran
NP = R x 100 Pendidikan Kewarganegaraan
SM dengan Standar Kompetensi 2.
Melaksanakan norma yang berlaku
Keterangan:
dimasyarakat. Materi yang
NP : Nilai yang diharapkan
digunakan berkaitan dengan

39
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

aturan di sekolah dirumah dan 14 juni 2019 dan


dimasyarakat. pertemuan II dilaksankan
Kegiatan siklus II yang mejadi pada sabtu 15 juni 2019.
praktisi adalah peneliti dan guru Setiap pertemuan
sebagai observer. Setiap memerlukan waktu 2 jam
pertemuan memerlukan waktu 2 pelajaran (2x35 menit)
jam pelajaran (2x35 menit). Pada dengan materi norma
siklus I akan dilakukan 2 kali yang berlaku di
pertemuan dan siklus II dilakukan masyarakat serta aturan
1 kali pertemuan. Tahap-tahap dilingkungan sekolah
dalam pembelajaran setiap c. Observasi
tindakan yang dilaksanakan sesuai Penelti melakukan observasi
dengan langkah-langkah model secara langsung saat guru
PPR. mengajar di kelas III. Peneliti
1. Deskripsi Siklus I melakukan observasi dengan
a. Perencanaan tujuan melihat bagaimana
Perencanaan siklus I ini. cara pengajaran yang
Peneliti dan guru mata dilakukan guru dibantu rekan
pelajaran Pendidikan satu angkatan. Dalam
Kewarganegaraan melakukan observasi peneliti
membuat perlengkapan menggunakan lembar
mengajar terlebih dahulu, observasi proses mengajar
yaitu membuat perangkat guru melalui model PPR dan
pembelajaran yang Nilai proses pencapain
berupa RPP, silabus dan mengajar guru yang telah di
pembuatan media isi oleh observer serta lembar
pembelajaran. Materi observasi proses belajar
yang digunakan peneliti siswa melalui model
adalah. Norma yang PPRuntuk mempermudah
berlaku di masyarakat dalam pemberian nilai dan
melalui model PPR. skor. Dalam obeservasi
Materi ini diajarkan dikelas tersebut peneliti menemukan
III Tahun Ajaran beberapa kegiatan yang
2018/2019 dan meteri ini dilakukan guru. Dalam
telah disepakti oleh penelti melakukan pengajaran guru
dan guru dalam bentuk telah mengikuti RPP.
diskusi bersama.
KESIMPULAN
b. Pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian
Pelaksanaan siklus I dan pembahasan yang dilakukan
dilakukan di kelas III SDN dikelas III SDN 127/II Sungai
127/II Sungai Arang Arang Kecamatan Bungo Dani
Kecamatan Bungo Dani. tahun ajaran 2018/2019, maka
Meliputi dua kali dapat disimpulkan bahwa
pertemuan. Pertemuan I pembelajaran Pendidikan
dilaksanakan pada jumat Kewarganegaraan, dengan

40
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

menggunakan model Paradigma hasil 76% Indikator keberhasilan


Pedagogi Reflektif dapat yang ditetapkan peneliti dan guru
meningkatkan Proses pelaksanaan adalah 75%. Berarti hasil belajar
model Paradigma Pedagogi siswa meningkat pada siklus II.
Reflektif dalam peningkatan hasil
belajar Pendidikan DAFTAR PUSTAKA
Kewarganegaraan. Dilihat dari Cholid Narbuko. 2003.Metodologi
aktivitas mengajar guru pada siklus Penelitian. Jakarta: Bumi
I pertemuan satu dengan nilai 65% Aksara.
(Cukup baik) dan pada siklus I Depdiknas. 2006. Permendiknas
pertemuan dua dengan jumlah No 22 Tahun 2006 Tentang
75% (Baik), sedangkan pada siklus Standar Isi. Jakarta:Depdiknas.
II meningkat menjadi 80% (Sangat Johnny Saldana. 2006.
baik). Dan aktivitas tersebut juga Fundamentals of Gualitative
dilihat dari aktivitas belajar siswa. Research. Oxford : Universitas
Pada siklus I pertemuan satu, nilai Pres.
yang diperoleh siswa 60% (Cukup) Purwanto. 2008. Metodologi
dan pada siklus I pertemuan kedua Penelitian Kuantitatif.
nilai yang diperoleh 65% (Cukup). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pada siklus II nilai meningkat Ruminiati. 2007. Pendidikan
menjadi 75% (Baik), berarti Kewarganegaraan SD. Jakarta:
aktivitas mengajar guru dan Direktorat Jenderal Pendidikan
aktivitas belajar siswa mengalami Tinggi.
peningkatan pada siklus II. Suparno. 2015. Pembelajaran di
Penerapan model Paradigma Perguruan Tinggi Bergaya
Pedagogi Reflektif dalam Paradigma Pedagogi Reflektif.
peningkatan hasil belajar Yogyakarta: Universitas
Pendidikan Kewarganegaraan Sanata Dharma.
pada siswa kelas dilihat dari hasil Suharsimi Arikunto. 2006.
belajar Pembelajaran Pendidikan Prosedur Penelitian Suatu
Kewarganegaraan dengan Pendekatan Praktek. Jakarta:
menggunakan model PPR dapat Rineka Cipta.
meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal tersebut dapat dilihat dari tes
hasil belajar siswa. maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
dengan Penerapan model
Paradigma Pedagogi Reflektif
dapat meningkatkan hasil belajar,
hasil belajar siswa pada kondisi
awal sebelum tindakan adalah
40%, sedangkan hasil belajar
setelah tindakan pada siklus I 60%
pada siklus II hasil belajar siswa
meningkat dengan memperoleh

41

Anda mungkin juga menyukai