Anda di halaman 1dari 12

ORBITH VOL. 17 NO.

3 November 2021 : 172 - 183

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI Q.S. LUQMAN/31: 13-14 DAN
Q.S. AL-BAQARAH/2: 83 PADA PESERTA DIDIK KELAS XII MIPA.2
SEMESTER GENAP DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DAN PENDEKATAN
SAINTIFIK SERTA APLIKASI KINEMASTER
Oleh: Haryanto
Guru PAI-BP SMAN 1 Belik
Desa Kuta RT.11 RW.03 Kec. Belik Pemalang
Email : haryantotifa@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kegiatan pembelajaran peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri
1 Belik pada pembelajaran PAI-BP masih kurang, pada kegiatan pembelajaran masih banyak peserta
didik yang pasif, dan bergantung pada penjelasan guru. Hal ini berakibat pada pencapaian hasil belajar
baik pada kompetensi pengetahuan maupun keterampilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan model
pembelajaran cooperative learning dan pendekatan saintifik pada peserta didik kelas XII MIPA 2 SMA
Negeri 1 Belik tahun pelajaran 2020/2021. PTK ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari
dua pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik meningkat
sebesar 15,26%, dari 82% di siklusi I menjadi 97,26% di siklus II . Ketuntasan klasikal hasil belajar
kompetensi pengetahuan meningkat dari 50% pada prasiklus menjadi 69,44% pada siklus I dan menjadi
100% pada siklus II. Sedangkan ketuntasan klasikal keterampilan peserta didik meningkat dari prasiklus
63,64% menjadi 69,44% di siklus I dan meningkat lagi menjadi 100% di siklus II. Untuk peningkatan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik, agar guru didalam mengajar lebih menarik dan bermakna
hendaknya guru melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran
PAI-BP dengan menggunakan model model pembelajaran cooperative learning dan pendekatan saintifik
serta aplikasi KineMaster mampu meningkatkan minat belajar peserta didik terbukti pada akhir siklus
dari 36 peserta didik, 100% peserta didik menunjukkan yang baik pada pembelajaran PAI-BP

Kata Kunci : Model cooperative learning dan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI-BP

Abstract

This research is motivated by the learning activities of students of class XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Belik
in PAI-BP learning is still lacking, in learning activities there are still many students who are passive,
and depend on teacher explanations. This results in the achievement of learning outcomes in both
knowledge and skill competencies. The purpose of this study was to improve the learning outcomes of
Islamic Religious Education and Morals with a cooperative learning model and a scientific approach to
students of class XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Belik for the academic year 2020/2021. This CAR was
carried out in 2 cycles, each cycle consisting of two meetings. The results of this study indicate that the
learning activities of students increased by 15.26%, from 82% in the first cycle to 97.26% in the second
cycle. The classical mastery of knowledge competency learning outcomes increased from 50% in the pre-
cycle to 69.44% in the first cycle and to 100% in the second cycle. While the classical mastery of students'
skills increased from 63.64% pre-cycle to 69.44% in the first cycle and increased again to 100% in the
second cycle. To increase the activities and learning outcomes of students, so that teachers in teaching
are more interesting and meaningful, teachers should carry out actions in accordance with the lesson
plans that have been made. PAI-BP learning activities using cooperative learning models and scientific
approaches as well as the KineMaster application are able to increase students' interest in learning, as
evidenced by the end of the cycle from 36 students, 100% of students show good learning in PAI-BP

Keywords : Cooperative learning model and scientific approach in PAI-BP learning

172
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto

1. Pendahuluan terletak di kecamatan Belik kabupaten


Pendidikan Agama Islam merupakan Pemalang dan berada diperbatasan dengan
salah satu ilmu dasar yang sangat penting kabupaten Purbalingga yang tidak semua
bagi kehidupan manusia, hal ini wilayah terjangkau oleh signal internet
mengakibatkan kualitas pendidikan yang bagus. Hal ini menjadi pertimbangan
Pendidikan Agama Islam harus utama ketika pembelajaran jarak
ditingkatkan terutama bagi para siswa jauh/daring. Pemilihan media untuk
sekolah dasar sampai sekolah menengah. menyampaikan materi pembelajaran harus
Penanaman konsep-konsep Pendidikan dapat diakses seluruh peserta didik tanpa
Agama Islam secara benar dan sistematis mengurangi kualitas hasil belajar yang
akan dapat membantu membentuk pola diperoleh jika dibandingkan dengan
berfikir anak didik sehingga dapat pembelajaran di sekolah.
digunakan untuk menyelesaikan masalah-
masalah dalam kehidupan siswa. a. Rumusan Masalah
Pembelajaran yang efektif dapat Berdasarkan latar belakang tersebut
dicapai melalui usaha dan peran aktif guru diatas, maka peniliti merumuskan
dan peserta didik. Pembelajaran yang permasalahan sebagai berikut:
dilakukan harus berpusat pada peserta didik Apakah model pembelajaran
(student centered learning), dalam hal ini Cooperative Learning dengan
peserta didik bukan sebagai objek pasif pendekatan Saintifik serta Aplikasi
tetapi sebagai subjek yang aktif dan guru KineMaster dapat meningkatkan
berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran pemahaman peserta didik pada
PAI-BP diharapkan lebih menyenangkan kompetensi dasar: Menganalisis dan
dan bermakna sehingga mengubah mengevaluasi makna Q.S. Luqman/31:
anggapan bahwa mata pelajaran PAI-BP 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83, serta
adalah pembelajaran yang berisikan Hadis tentang kewajiban beribadah dan
ceramah-ceramah agama saja. bersyukur kepada Allah serta berbuat
Untuk itu pada kesempatan ini peneliti baik kepada sesama manusia pada
selaku guru mapel PAI-BP di SMA Negeri peserta didik kelas XII MIPA.2 Semester
1 Belik berupaya semaksimal mungkin Genap SMA Negeri 1 Belik Tahun
memperbaiki proses pembelajaran yaitu Pelajaran 2020/2021 ?
melalui penerapan model pembelajaran Seberapa besar model pembelajaran
yang inovatif. Model pembelajaran yang Cooperative Learning dan pendekatan
dimaksud model pembelajaran cooperative Saintifik dapat meningkatkan
learning dan pendekatan saintifik, yang pemahaman siswa pada kompetensi
merupakan salah satu model pembelajaran dasar tersebut?
yang direkomendasikan dalam pelaksanaan b. Tujuan Penelitian
Kurikulum 2013, dan di bantu dengan Tujuan yang ingin dicapai dalam
aplikasi KineMaster yang dapat penelitian ini adalah sebagai berikut:
memperbaiki kualitas proses dan hasil Tujuan Umum:
belajar peserta didik. Untuk meningkatkan hasil Pembelajaran
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Pendidikan Agama Islam dan Budi
merupakan proses dimana guru dan peserta Pekerti.
didik berinteraksi timbal balik satu sama Tujuan Khusus:
lain yang bersifat mempengaruhi dan Mengacu rumusan masalah diatas
dipengaruhi. Keberhasilan suatu KBM apakah model pembelajaran Cooperative
ditentukan banyak faktor terutama pada Learning dan pendekatan Saintifik serta
guru dan peserta didik itu sendiri. Aplikasi KineMster dapat meningkatkan
SMA Negeri 1 Belik adalah satu- hasil Pembelajaran Pendidikan Agama
satunya sekolah menengah atas negeri yang Islam dan Budi Pekerti Materi Q.S.

173
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183

Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al- 2) Kelompok dibentuk dari siswa yang
Baqarah/2:83 pada Kelas XII MIPA.2 memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
Semester Genap Tahun Pelajaran rendah
2020/2021. 3) Bila memungkinkan, anggota berasal
dari suku, ras budaya, jenis kelamin
2. Kajian Pustaka yang berbeda.
2.1. Model Cooperative Learning 4) Penghargaan lebih berorientasi pada
a. Definisi Cooperative Learning kelompok daripada individu
Dalam buku Cooperative Learning teori
dan aplikasi Paikem, model Cooperative c. Tahapan Model Cooperative Learning
Learning menurut Suprijono, Agus adalah
(2009) didefinisikan metode Cooperative 1) Menyampaikan tujuan dan
Learning adalah jenis kerja kelompok mempersiapkan peserta didik belajar
termasuk bentuk-bentuk kegiatan yang yakni guru menjelaskan tujuan pelajaran
dibimbing dan diarahkan oleh guru. yang ingin dicapai dan menyiapkan
Pembejaran kooperatif mengutamakan peserta didik belajar.
kerja sama dalam menyelesaikan 2) Menyajikan informasi yakni guru
permasalaan untuk menerapkan menyajikan informasi kepada peserta
pengetahuan dan ketrampilan dalam didik.
rangka mencapai tujuan pembelajaran 3) Mengorganisasikan peserta didik dalam
untuk mengembangkan penemuan solusi kelompok-kelompok belajar yakni
atau pemecahan terhadap masalah Guru menjelaskan kepada peserta didik
tertentu. cara membentuk kelompok belajar dan
Sedangkan dalam buku Desain Sistem membantu setiap kelompok agar dapat
Pembelajaran dalam Konten Kurikulum kerjasama.
2013, menurut Abidin, Yunus (2014) 4) Membimbing kelompok belajar yakni
model Cooperative Learning guru membimbing kelompok-
didefinisikan Proses pembelajaran siswa kelompok belajar pada saat mereka
didorong untuk bekerja sama pada suatu mengerjakan tugas.
tugas bersama dan harus 5) Evaluasi yakni guru mengevaluasi hasil
mengkoordinasikan usahanya untuk belajar.
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh 6) Memberikan penghargaan yakni guru
guru. mencari cara-cara untuk menghargai
Berpijak dari pendapat diatas dapat baik dari hasil belajar individu dan
disimpulkan bahwa Cooperative kelompok.
Learning adalah model pembelajaran d. Kelebihan dan kekurangan model
yang memberikan kesempatan kepada Cooperative Learning
siswa untuk melakukan interaksi atau 1) Kelebihan model Cooperative
bekerja sama dalam mencapai tujuan Learning
berbagi informasi, mengambil keputusan 1) Meningkatkan prestasi siswa
dan memecahkan masalah. 2) Memperdalam pemahaman siswa
b. Langkah langkah Model Cooperative 3) Menyenangkan siswa
Learning adalah 4) Mengembangkan sikap
Langkah-langkah pembelajaran yang kepemimpinan
menggunakan model pembelajaran 5) Mengembangkan sikap positif siswa
kooperatif menurut Arends (1997), 6) Mengembangan sikap menghargai
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: diri sendiri dan orang lain
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara 7) Membuat belajar secara inklusif
kooperatif untuk menyelesaikan materi 8) Mengembangkan rasa saling memilki
belajarnya

174
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto

9) Mengembangkan ketrampilan masa 1) Mengamati: membaca, mendengar,


depan menyimak, melihat untuk
2) Kekuarangan model Cooperative 2) Mengidentifikasi hal-hal yang ingin
Learning diketahui.
1) Membutuhkan waktu yang lama bagi 3) Menanya: mengajukan pertanyaan
siswa sehingga sulit untuk mencapai terhadap hal-hal yang tidak
target kurikulum. dipahami dari yang diamatiuntuk
2) Membutuhkan waktu yang lama bagi mendapat informasi tambahan
guru sehingga guru banyak guru yang tentang apa yang diamati.
tidak menggunakan model 4) Mengumpulkan data: melakukan
Cooperative Learning. eksperimen, membaca sumber.lain
3) Membutuhkan ketrampilan guru dan buku teks, mengamati obyek,
sehingga tidak semua menggunakan wawancara dengan narasumber,
model Cooperative Learning. mengekplorasi, mencoba, berdiskusi
dan mendemonstrasikan.
2.2. Pendekatan Saintifik 5) Mengasosiasi/ mengolah informasi:
a. Definisi Pendekatan Saintifik peserta didik mengolah informasi
Pengertian Pendekatan saintifik adalah yang sudah dikumpulkan baik dari
pendekatan dalam porses pembelajaran hasil kegiatan mengumpulkan hasil
yang dirancang sedemikian rupa agar eksperimen maupun dari hasil
peserta didik secara aktif mengkonstruk kegiatan mengamati.
konsep, hukum atau prinsip melalui 6) Mengkomunikasikan: peserta didik
tahapan-tahapan mengamati ( untuk menyampaikan hasil pengamatan
mengidentifikasi masalah ), merumuskan berdasarkan hasil analisis secara
masalah, merumuskan hipotesis, lisan, tertulismaupun lainnya.
mengumpulkan data, menganalisis data, -
menarik kesimpulan dan 2.3. Aplikasi KineMaster
mengkomunikasikan yang ditemukan. Kinemaster merupakan aplikasi mobile
(Kurinasih, 2014:29) yang secara khusus dirancang untuk
b. Prinsip-prinsip Pendekatan saintifik : membantu pengguna Android dan iOS
1) Peserta didik difasilatasi untuk untuk memodifikasi video dari video biasa
mencari tahu ; menjadi video yang lebih menarik. Aplikasi
2) Peserta didik belajar dari berbagai KineMaster memiliki tampilan yang mudah
sumber ; dipakai dan memiliki fitur yang menyerupai
3) Proses pembelajaran menggunakan editor pada komputer, sehingga banyak
pendekatan ilmiyah ; pengguna yang menyukainya.
4) Pembelajaran berbasis kompetensi ; Media pembelajaran yang
5) Pembelajaran terpadu ; dikembangkan dengan menggunakan
6) Pembelajaran berbasis ketrampilan kinemaster dapat dipublish secara online
aplikatif ; dan dapat diputar berulang secara offline.
7) Peningkatan keseimbangan, Peserta didik dapat belajar mandiri dengan
kesinambungan dan keterkaitan media pembelajaran tersebut.
antara hard skill dan soft skill; Langkah-langkah membuat video
8) Penerapan nilai-nilai keteladanan ; dengan aplikasi KineMaster:
9) Pemanfaatn teknologi informasi dan a. Persiapkan konspe dan bahan
komunikasi dalam pembelajaran ; b. Instal Aplikasi KineMaster
10) Suasana belajar yang c. Buat proyek dan aspek rasio
menyenangkan dan menantang d. Pilih media yang akan diedit
c. Langkah-langkah pembelajaran dengan e. Tambahkan layar, efek, teks dan
pendekatan saintifik : sebagainya

175
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183

f. Tambahkan transisi kali, yaitu pada akhir siklus I dan siklus II.
g. Gunakan fitur tim dan split Post tes ini digunakan untuk mengukur
h. Buat akun diyoutube dan kemudian kompetensi pengetahuan peserta didik.
upload hasil video yang sudah diedit Selain itu untuk mengetahui keterampilan
untuk dishare kepada peserta didik peserta didik dalam penerapan ilmu
pengetahuan, juga dilakukan tes kinerja
3. Metode Penelitian yaitu berupa keterampilan unjuk kerja
3.1. Setting Penelitian dalam melakukan kegiatan praktikum
a. Waktu Penelitian dengan laboratorium maya.
Penelitian itu dilaksanakan selama dua Teknik non tes
bulan. Dengan rincian kegiatan mulai dari Teknik non tes digunakan untuk
persiapan penyusunan proposal pekan menghimpun data tentang aktivitas peserta
pertama bulan Januari penyusunan didik selama pembelajaran PAI-BP yakni
instrumen pekan keempat bulan Januari menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S.
2021, pengumpulan data pekan ke.-1 bulan Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2:
februari 2021 analisis data pekan ke-2 83. Teknik non tes dalam penelitian ini
bulan februari 2021 pembahasan dan diperoleh melalui observasi, angket, dan
laporan hasil penelitian pekan ke-4 bulan dokumentasi.
februari 2021 dan hasil penelitian . ini dapat b. Tempat Penelitian
di tunjukkan pada Tabel 3.1 berikut. Penelitian itu dilakukan di SMA Negeri
1 Belik kelas XII MIPA.2
Tabel 3.1: Tabel Pelaksanaan Penelitian Alasan penelitian dilakukan di sekolah ini
adalah karena untuk peningkatan hasil
belajar siswa materi Q.S. Luqman/31: 13-
14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83.

3.2. Subyek Penelitian


Yang menjadi subyek penelitian ini
adalah siswa kelas XII MIPA.2 SMA
Negeri 1 Belik, terdiri atas laki-laki 10 dan
perempuan 26.
Alasan penelitian dilakukan pada kelas
Tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan XII MIPA.2 adalah karena latar belakang
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, siswa yang sudah langka belajar agama
pengamatan (observasi) dan refleksi. dirumah secara khusus yang dilakukan oleh
Teknik yang digunakan untuk orang tua siswa , kondisi sekolah yang
mengumpulkan data dalam penelitian ini membutuhkan perhatian khusus kepada
adalah teknik tes dan non tes.Teknik tes siswa dalam belajar mata pelajaran PAI dan
dihimpun dari data nilai tes peserta didik Budi pekerti.
setelah dilakukan pembelajaran mapel PAI-
BP model Cooperative Learning dengan 3.3. Sumber Data
pendekatan saintifik. Sedangkan data non Data yang berasal dari subyek atau data
tes dihimpun melalui observasi, angket, dan primer berupa siswa 36 banyaknya.
dokumentasi pelaksanaan tindakan. Data yang berasal dari selain subyek
Teknik Tes atau data sekunder, berbentuk laporan,
Teknik tes dilakukan untuk menghimpun banyaknya data 15 siswa data diperoleh
data hasil belajar peserta didik yang di dengan interview.
peroleh dari nilai post tes peserta didik. Tes
dalam pelaksanaan tindakan ini dilakukan
di setiap akhir pembelajaran sebanyak dua

176
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto

3.4. Teknik Pengumpulan Data partisipasi siswa dalam pembelajaran,


Semua data yang dihimpun oleh peneliti (2) Nilai rata-rata (mean) dan (3)
diperoleh melalui teknik: persentase siswa yg mendapatkan nilai di
a. Observesi atas KKM.
Observasi adalah adalah mengamati atas
hasil atau dampak dari tindakan yang 3.7. Indikator Kinerja
dilaksanakan atau dikenakan Model pembelajaran Cooperative
terhadap siswa. Learning dinilai efektif kinerjanya untuk
Metode tersebut digunakan untuk menjawab masalah hasil belajar siswa,
mendapatkan gamabaran umum tentang apabila ada peningkatan berupa; partisipasi
hasil belajar siswa. siswa dalam pembelajaran, nilai rata-rata
b. Tes (mean) dari prasiklus ke siklus I dan siklus
Metode tes adalah suatu alat atau II secara nyata dan persentase peserta didik
prosedur sistematis dan obyektif untuk yg mendapatkan nilai di atas KKM
memperoleh data-data atau keterangan yang mencapai 100 %.
dinginkan seseorang dengan cara tepat dan
cepat. Metode tersebut digunakan untuk 3.8. Prosedur Penelitian
mendapatkan data tentang perolehan nilai Penelitian ini dilakukan dengan
yang didapat oleh siswa setelah mengikuti menggunakan metode penelitian tindakan
kegiatan pembelajaran. kelas terdiri atas; 3 tahap dengan 2 siklus.
c. Dokumen Tahap pertama adalah tahap prasiklus tahap
Metode dokumen adalah pengumpulan dua dan tiga adalah siklus satu dan siklus
data yang diperoleh dari dokumen- dua.
dokumen yang ada, metode tersebut Pada prasiklus, peneliti melakakukan
digunakan untuk mendapatkan data tentang evaluasi terhadap pembelajaran yang
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan menggunakan metode konvensional kepada
pembelajaran. siswa.
Adapun langkah-langkah pembelajaran
3.5. Validasi Data pada tahap prasiklus adalah sebagai berkut:
Agar alat pengumpul data dan data yang Pada siklus I peneliti melaksanakan:
diperoleh valid, maka dilakukanvalidasi. a. Planing atau Perencanaan Tindakan
Adapan validasinya disesuaikan dengan alat yang meliputi: apersepsi, kegiatan inti
maupun data yang diperlukan, misalnya tes dan penutup (diuraikan)
tertulis divalidasi melalui butir soalnya b. Acting atau Melaksanakan Tindakan
sesuai kisi-kisi, wawancara/observasi yang meliputi: mengamati, menanyakan,
divalidasi datanya melalui triangulasi. Ada mencoba, menalar dan
dua triangulasi yang dilakukan, yakni: (1) mengkomunikasikan pada kegiatan
Triangulasi sumber, yaitu dengan belajar siswa.
mengambil 3 sumber (dari peserta didik, c. Observing yakni Melaksanakan
teman sejawat dan BK) dan (2) Triangulasi Pengamatan: dengan mengamati,
metode dengan menggunakan 3 sumber menanyakan, mencoba, menalar dan
(tes, observasi dan dokumentasi). mengkomunikasikan pada kegiatan
belajar siswa.
3.6. Analisis Data d. Reflecting yakni melaksanakan refleksi,
Mengingat PTK datanya berbentuk dengan membandingkan hasil dari
bilangan/kuantitatif, maka data yang ada kondisi awal dengan siklus I
dianalisis dengan analisis deskriptif Pada siklus II peneliti melaksanakan:
komparatif,yaitu membandingkan data a. Planing atau Perencanaan Tindakan
kuantitatif dari kondisi awal (prasiklus), yang meliputi: apersepsi, kegiatan inti
Siklus I dan Siklus II, dari aspek; (1) dan penutup (diuraikan)

177
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183

b. Acting atau melaksanakan tindakanyang (30,55%) dan kategori kurang 9 anak


meliputi: tindakan mengamati, (25 %).
menanyakan, mencoba, menalar dan Peserta didik yang memiliki aktivitas
mengkomunikasikan pada kegiatan berpendapat dengan kategori sangat baik
belajar siswa. tercatat ada 4 anak (12,12%), kategori baik
c. Observing yakni melaksanakan ada 14 anak (42,42%), dan kategori cukup
Pengamatan: dengan mengamati, ada 15anak (45,45%).
menanyakan, mencoba, menalar dan Secara umum rata-rata aktivitas belajar
mengkomunikasikan pada kegiatan peserta didik dengan kriteria sangat baik
belajar siswa. (SB) sebesar 29 % dan kategori baik (B)
d. Reflecting, yakni melaksanakan refleksi, sebesar 53%. Dengan demikian aktivitas
dengan membandingkan hasil dari siklus peserta didik selama proses pembelajaran
I dengan siklus II. secara keseluruhan baru mencapai 82 %,
sehingga belum memenuhi indikator
4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan keberhasilan sehingga penelitian ini
Sebelum melaksanakan tindakan dalam dilanjutkan ke siklus II.
siklus ini peneliti bersama observer Hasil belajar peserta didik
menyusun skenario pembelajaran. Adapun Setelah pelaksanaan tindakan sikus I
rencana tindakan pada siklus I meliputi peneliti melakukan evalusi melalui post tes
penyusunan RPP dengan model secara individu dalam bentuk soal uraian
Cooperative Learning dan pendekatan yang berjumlah 5 soal. Post tes dilakukan
saintifik disertai dengan aplikasi untuk mengukur sebarapa besar
KineMaster, menyusun instrumen lembar peningakatan kompetensi pengetahuan
kerja peserta didik (LKPD), menyusun kisi- peserta didik setelah dilakukan tindakan.
kisi dan soal tes individu beserta kriteria Nilai post tes peserta didik selama tindakan
penilaiannya, menyusun lembar observasi siklus I dilaporkan sebanyak 25 anak
peserta didik. (69,44 %) memperoleh nila tuntas , 11 anak
Observasi Siklus I (30,55%) memperoleh nilai belum tuntas
Kegiatan observasi atau pengamatan ini sdengan nilai KKM (70), dengan nilai rata-
dilakukan oleh seorang observer yang rata post tes 75,05. Jika dibandingkan
dilaksanakan saat proses pembelajaan PAI- dengan pembelajaran prasiklus
BP berlangsung. Kegiatan yang diamati menunjukkan adanya peningkatan sebesar
oleh observer antara lain: 20%. Deskripsi ketuntasan kompetensi
Pengamatan terhadap aktivitas belajar pengetahuan peserta didik dapat
peserta didik ditunjukkan pada gambar berikut:
Indikator aktivitas belajar peserta didik
yang diamati adalah kerja sama, bertanya, 69,44
dan berpendapat. Berdasarkan data hasil 100,00% % 30,56
observasi aktivitas peserta didik pada siklus %
I, diperoleh hasil sebagai berikut. 50,00%
Peserta didik yang memiliki 0,00%
aktivitas kerjasama kategori sangat baik Tuntas Tidak
tercatat ada 3 anak (8,33%) dan kategori Tuntas
baik ada 4 anak (11,11%) kategori baik, 11
(30,55%) anak kategori cukup dan kurang
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Kompetensi
18 (50 %) anak .
Pengetahuan Peserta Didik Siklus I
Peserta didik yang memiliki aktivitas
bertanya kategori sangat baik tercatat ada 6 Berdasarkan grafik diatas menunjukkan
anak (16,66%), kategori baik ada 10 anak ketuntasan klasikal pengetahuan peserta
(27,77%), kategori cukup ada 11 anak didik pada siklus I belum tercapai, karena

178
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto

hanya 69,44% peserta didik yang tuntas dilanjutkan pada siklus II, karena indikator
mencapai KKM (70) sementara indikator kinerja penelitian belum mencapai 85%.
keberhasilan pencapaian kompetensi Pengamatan terhadap proses pembelajaran
pengetahuan harus mencapai 85%. PAI-BP yang dilakukan guru.
Selama pelaksanaan tindakan siklusi I Selama kegiatan pembelajaran
peneliti menilai kompetensi keterampilan berlangsung dilakukan pengamatan dan
yakni kelancaran dan kefasihan peserta penilaian terhadap guru. Pengamatan dan
didik melafadzkan Q.S. Yunus/10: 40-41 penilaian ini dilakukan oleh observer
dan Q.S. al-Maidah/5 : 32. peserta didik dengan mengacu pada lembar observasi
selama tindakan siklus I menunjukkan aktivitas guru. Berdaskan hasil pengamatan
sebanyak 8 anak (22,22%) memperoleh proses pembelajaran yang telah dilakukan
nila A (sangat baik), 13 anak (36,11 %) menunjukkan hasil yang baik yaitu 82,35%.
memperoleh nilai B (baik), dan 15 anak Hal-hal yang perlu menjadi catatan dan
(48,66%) memperoleh nilai C (cukup). perhatian guru adalah guru masih kurang
Peserta didik yang tuntas mencapai KKM memberikan motivasi kepada peserta didik
(KKM Keterampilan = 70) sebanyak 28 yang pasif dan malas, guru masih kurang
anak dengan ketuntasan klasikal 69,44% merata dalam melakukan bimbingan
dan nilai rata-rata kompetensi keterampilan kelompok, dan guru masih kurang dalam
72,22. Jika dibandingkan dengan memantau peserta didik yang mengalami
pembelajaran prasiklus nilai keterampilan kesulitan dalam kegiatan belajar.
peserta didik juga mengalami peningkatan Angket tanggapan/respon peserta didik
dari 63 % menjadi 69,44%, dan nilai rata- terhadap pembelajaran model Cooperative
rata keterampilan juga meningkat dari 63,30 Learning dengan pendekatan saintifik yang
menjadi 72,22.Deskripsi ketuntasan disertai dengan aplikasi KineMaster.
kompetensi keterampilan peserta didik Selain dilakukan observasi aktivitas peserta
dapat ditunjukkan pada gambar 4.2 berikut didik dalam pembelajaran di kelas dan
observasi proses pembelajaran yang
30,56 dilakukan guru, dalam pelaksanaan
% tindakan peneliti juga memberikan angket
respon peserta didik terhadap pembelajaran
69,44
PAI_BP dengan model Cooperative
% Learning dengan pendekatan saintifik yang
Tuntas disertai dengan aplikasi KineMaster.
Merujuk pada rekap hasil angket yang diisi
oleh peserta didik pada siklus I peserta
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Kompetensi didik yang menyatakan sangat berminat
Keterampilan Peserta Dididk Siklus I terhadap pembelajaran PAI-BP dengan
model Cooperative Learning dengan
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan pendekatan saintifik yang disertai dengan
ketuntasan klasikal keterampilan peserta aplikasi KineMaster sebanyak 25 (69,44%)
didik pada siklus I belum tercapai, karena anak, yang menyatakan berminat 8
baru 69,44% peserta didik yang tuntas (22,22%) anak, dan yang menyatakan
mencapai KKM (70) sementara indikator cukup berminat 3 (8,33%) anak.
keberhasilan pencapaian kompetensi
keterampilan harus mencapai 85%. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil di atas meskipun hasil Berdasarkan hasil observasi terhadap
belajar peserta didik pada kompetensi peserta didik dan peneliti serta angket
pengetahuan dan keterampilan mengalami respon peserta didik dan post tes individu
peningkatan di siklus I penelitian pada akhir siklus I, menunjukkan adanya

179
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183

keberhasilan dan kekurangan selama sehingga, serta memantau peserta didik


pelaksanaan tindakan siklus I. yang mengalami kesulitan belajar.
Keberhasilan Kegiatan observasi atau pengamatan ini
Pada siklus I aktivitas peserta didik dalam dilakukan oleh seorang observer yang
bekerja sama, bertanya, dan berpendapat dilaksanakan saat proses pembelajaran PAI-
sudah mulai terbangun. Peserta didik sudah BP berlangsung. Kegiatan yang diamati
tidak pasif seperti pada pembelajaran oleh observer antara lain:
sebelumnya. Selain itu karakter tanggung Pengamatan terhadap aktivitas belajar
jawab dan percaya diri peserta didik juga peserta didik
mulai nampak. Indikator aktivitas belajar peserta didik
Melalui model Cooperative Learning yang diamati adalah kerja sama, bertanya,
dengan pendekatan saintifik yang disertai dan berpendapat. Berdasarkan data hasil
dengan aplikasi KineMaster peserta didik observasi aktivitas peserta didik pada siklus
mulai lancar dan membacakan Q.S. II, diperoleh hasil sebagai berikut:
Yunus/10: 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, Peserta didik yang memiliki
serta Hadis tentang toleransi, rukun, dan aktivitas kerjasama kategori sangat baik
menghindarkan diri dari tindak kekerasan. tercatat ada 10 anak (27,77%) dan kategori
Kekurangan baik ada 24 anak (66,66%) kategori baik
Pada pembelajaran siklus I peneliti dan 2 (5,55%) anak kategori cukup.
kurang memotivasi peserta didik yang Peserta didik yang memiliki aktivitas
masih pasif. bertanya kategori sangat baik tercatat ada
Peneliti masih belum merata dalam 11 anak (30,55%), kategori baik ada 24
melakukan bimbingan kepada peserta didik anak (66,66%) dan kategori cukup ada 1
selama proses pembelajaran. anak (2,77%)
Peneliti masih kurang dalam memantau Peserta didik yang memiliki aktivitas
peserta didik yang mengalami kesulitan berpendapat dengan kategori sangat baik
dalam kegiatan belajar. tercatat ada 11 anak (30,55%), kategori baik
Ada beberapa peserta didik masih belum ada 24 anak (66,66%), dan kategori cukup
memanfaatkan secara maksimal media ada 1 anak (2,55%).
KineMaster. Secara umum rata-rata aktivitas belajar
Peserta didik ada yang belum lancar peserta didik dengan kriteria sangat baik
dan fasikh membaca Q.S. Yunus/10: 40-41 (SB) sebesar 30,6% dan kategori baik (B)
dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, serta Hadis sebesar 66,66%. Dengan demikian aktivitas
tentang toleransi, rukun, dan peserta didik selama proses pembelajaran
menghindarkan diri dari tindak kekerasan. secara keseluruhan mencapai 97,26%. Data
Merujuk pada hasil observasi dan tersebut menunjukkan bahwa aktivitas
evaluasi pelaksanaan tindakan siklus I belajar peserta didik pada siklus II sudah
indikator kinerja penelitian belum tercapai memenuhi indikator kinerja penelitian
atau belum memenuhi kriteria yang telah sehingga tidak dilanjutkan ke siklus III.
ditetapkan, sehingga peneliti bersama
observer merencanakan tindakan siklus II Siklus II
dengan mengacu pada kelemahan- Setelah pelaksanaan tindakan sikus II
kelemahan dan kekurangan-kekurangan peneliti melakukan evalusi melalui post tes
yang terjadi di siklus I dan akan dilakukan secara individu dalam bentuk soal uraian
perbaikan pada siklus II. yang berjumlah 5 soal. Post tes dilakukan
Beberapa hal yang akan dilakukan oleh untuk mengukur sebarapa besar
peneliti diantaranya adalah memotivasi peningakatan kompetensi pengetahuan
peserta didik yang masih pasif, diam, dan peserta didik setelah dilakukan tindakan.
bermain-main sendiri, membimbing peserta Nilai post tes peserta didik selama tindakan
didik secara merata kesemua kelompok siklus II dilaporkan sebanyak 36 anak

180
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto

(100 %) memperoleh nila tuntas dengan


nilai KKM (70), dengan nilai rata-rata post Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Kompetensi
tes 83,33. Jika dibandingkan dengan Keterampilan Peserta Dididk Siklus I
pembelajaran prasiklus menunjukkan
adanya peningkatan sebesar 20%. Deskripsi Berdasarkan grafik diatas menunjukkan
ketuntasan kompetensi pengetahuan peserta ketuntasan klasikal keterampilan peserta
didik dapat ditunjukkan pada gambar didik pada siklus II telah tercapai, semua
berikut : peserta didik telah tuntas mencapai KKM
100,00 (70) sementara indikator keberhasilan
100,00% % pencapaian kompetensi keterampilan harus
mencapai 85%.
50,00%
0,00%
0,00% Refleksi Siklus II
Tuntas Tidak Berdasarkan hasil observasi terhadap
Tuntas peserta didik dan peneliti serta angket
respon peserta didik dan post tes individu
pada akhir siklus II, peneliti menyimpulkan
Gambar 4/3: Grafik Ketuntasan bahwa proses pembelajaran telah
Kompetensi PengetahuanPeserta Didik berlangsung dengan baik dan tujuan
Siklus II pembelajaran telah tercapai. Aktivitas
pembelajaran menunjukkan adanya
Selama pelaksanaan tindakan siklusi II peningkatan sebesar 27,82% dari 69,44%
peneliti menilai kompetensi keterampilan pada siklus I menjadi 97,26% di siklus II.
yakni kelancaran dan kefasikhan peserta Nilai post tes peserta didik mengalami
didik melafadzkan Q.S. Yunus/10: 40-41 peningkatan sebesar 8,28% dengan nilai
dan Q.S. al-Maidah/5: 32. peserta didik rata-rata meningkat dari 75,05 menjadi
selama tindakan siklus II menunjukkan 83,33. Nilai rata-rata keterampilan peserta
sebanyak 14 anak (38,88%) memperoleh didik juga meningkat sebesar dari 72,22
nila A (sangat baik), 16 anak (44,44 %) menjadi 85.
memperoleh nilai B (baik), dan 6 anak Merujuk pada hasil-hasil di atas peneliti
(16,66%) memperoleh nilai C (cukup). dan observer mengambil kesimpulan bahwa
Peserta didik yang tuntas mencapai KKM penerapan model Cooperative Learning
(KKM Keterampilan = 70) sebanyak 36 dan pendekatan saintifik disertai dengan
anak dengan ketuntasan klasikal 100% dan aplikasi KineMaster dapat meningkatkan
nilai rata-rata kompetensi keterampilan 86 hasil belajar peserta didik kelas XII MIPA 2
Jika dibandingkan dengan pembelajaran semester genap SMA Negeri 1 Belik tahun
Siklus 1 nilai keterampilan peserta didik pelajaran 2020/2021.
juga mengalami peningkatan dari 69,44%,
menjadi dan nilai rata-rata keterampilan Pembahasan
juga meningkat dari 72,22 menjadi 85. Aktivitas belajar dalam penelitian ini
Deskripsi ketuntasan kompetensi mencakup aktivitas bekerja sama, bertanya,
keterampilan peserta didik dapat dan berpendapat. Selama pelaksanaan
ditunjukkan pada gambar 4.4 berikut tindakan aktivitas kerjasama peserta didik
diamati oleh observer dengan teliti. Peneliti
0,00
memotivasi peserta didik untuk saling
%
berbagi tugas dalam mengerjakan LKPD
semua peserta didik dalam kelompok
100,0
dibimbing untuk aktif. Pada siklus I masih
0% banyak peserta didik yang belum
Tuntas memahami kinerja yang dilakukan,

181
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183

sebagian mengerjakan tugas dan sebagian aplikasi KineMaster ternyata selaras


lagi hanya diam dan bermain-main sendiri. dengan meningkatnya hasil post tes peserta
Sehingga dalam satu kelompok hanya ada didik yang dilakukan secara individu.
1-2 orang yang bekerja menyelesaikan Katuntasan hasil belajar kompetensi
tugas. Maka dari itu peneliti berinisiatif pengetahuan meningkat dari prasiklus
dengan memotivasi peserta didik agar aktif sebesar 50% menjadi 69,44% pada siklus I
dengan cara didekati dan dibimbing, dan dan menjadi 100% pada siklus II. Selain itu
pada akhirnya aktivitas kerja sama peserta nilai rata-rata post tes meningkat dari
didik dengan kategori sangat baik dan baik prasiklus yang memiliki nilai rata-rata
meningkat dari 64,99% pada siklus I 67,69 menjadi 75,05 pada siklus I dan
menjadi 100% pada siklus II. meningkat lagi menjadi menjadi 83,33 pada
Selama pembelajaran berlangsung interaksi siklus II. Untuk lebih jelasnya secara rinci
antara guru dan peserta didik terjalin sangat peningkatan nilai post tes dari prasiklus,
interaktif dalam suasana yang siklus I dan siklus II dapat dilihat pada
menyenangkan, sehingga respon peserta grafik 4.8 berikut.
didik terhadap pembelajaran model
Cooperative Learning dan pendekatan Tabel 4.1 Tabel Perbandingan Hasil Belajar
saintifik disertai dengan aplikasi Kompetensi Pengetahuan
KineMaster ini sangat positif. Secara umum
aktivitas belajar peserta didik dengan Nilai Nilai Nilai Ketuntas
kriteria baik dan sangat baik dan Rata- Tertin Teren an
rata ggi dah
meningkat. Prasikl 67,69 100 50 50 %
us
Sejalan dengan meningkatnya aktivitas Siklus I 75,05 100 50 69,44%
peserta didik selama proses pembelajaran, Siklus 83,33 100 60 100%
aktivitas guru juga mengalami peningkatan II
yang baik. Guru telah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang Mengacu pada tabel diatas menunjukkan
dibuat, yang semula kurang dalam bahwa terjadi peningkatan ketuntasan
memotivasi dan membimbing peserta didik, klasikan dan nilia rata-rata peserta didik.
di siklus II guru melakukan perbaikan Peningkatan tersebut terjadi karena
terhadap proses mengajarnya sehingga penerapan model pembelajaran model
semua yang dilakukan sudah sesuai dengan Cooperative Learning dan pendekatan
lembar observasi tindakan. Motivasi dan saintifik disertai dengan aplikasi
bimbingan guru inilah yang kemudian KineMaster ini mendorong peserta didik
menyebabkan seluruh peserta didik turut untuk aktif dan interaktif sehingga proses
terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini pembelajaran berjalan dengan efektif, serta
diperkuat dengan hasil angket respon membantu peserta didik dalam memahami
peserta didik terhadap pembelajaran model materi menganalisis dan mengevaluasi
Cooperative Learning dan pendekatan makna Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-
saintifik disertai dengan aplikasi Baqarah/2: 83. Dengan demikian dapat
KineMaster, semua (100%) peserta didik disimpulkan bahwa penerapan model model
menyatakan rasa berminat dan sangat Cooperative Learning dan pendekatan
berminat. saintifik disertai dengan aplikasi
Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan KineMaster dalam pembelajaran PAI-BP
(Post Tes) ini terbukti dapat meningkatkan hasil
Peningkatan aktivitas peserta didik dalam belajar peserta didik kelas XII MIPA 1
pembelajaran PAI-BP menggunakan model SMA Negeri 1 Belik tahun pelajaran
model Cooperative Learning dan 2020/2021.
pendekatan saintifik disertai dengan

182
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto

Sejalan dengan meningkatnya hasil belajar prasiklus menjadi 69,69% pada siklus I dan
peserta didik pada kompetensi pengetahuan, menjadi 100% pada siklus II. Sedangkan
hasil kinerja (proses) peserta didik juga ketuntasan klasikal keterampilan peserta
mengalami peningkatan. Nilai rata-rata didik meningkat dari prasiklus 63,64%
keterampilan peserta didik meningkat dari menjadi 69,44% di siklus I dan meningkat
63,64 pada prasiklus meningkat menjadi lagi menjadi 100% di siklus II.
69,44 pada siklus II menjadi 100 pada
siklus II. 5.2. Saran
Untuk lebih jelasnya peningkatan Berdasarkan simpulan penelitian tersebut
kompetensi keterampilan peserta didik maka saran dari peneliti antara lain: 1) guru
dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut. mapel PAI-BP dapat menerapkan model
pembelajaran model Cooperative Learning
Tabel 4.2: Tabel Hasil Belajar Peserta dan pendekatan saintifik disertai dengan
Didik aplikasi KineMaster sebagai alternatif
teknik mengajar ; 2) para peneliti
Nilai Nilai Nilai
Ketuntas hendaknya menerapkan berbagai teknik,
Rata- Tertin Teren strategi, dan media pembelajaran yang
an
rata ggi dah
inovatif dengan mempertimbangkan kondisi
Prasikl 68 75 60 63,64%
us peserta didik, lingkungan masyarakat dan
Siklus I 72,22 85 72 69,44% sekolah agar dapat bermanfaat bagi
Siklus 85 90 75 100% peningkatan mutu pendidikan.
II
DAFTAR PUSTAKA
Sesuai dengan tabel 4.2 di atas hasil belajar Abidin, Yunus. 2014 Desain Sistem
peserta didik kompetensi keterampilan Pembelajaran dalam Konten
mengalami peningkatan. Selama Kurikulum 2013, Penerbit: Refika
pembelajaran peserta didik tampak sudah Aditama. Kota Terbit/ Tahun,:
lancar dan fasih membaca Q.S. Luqman/31: Bandung
13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83 M Hosnan . 2016 Pendekatan saintifik dan
Sesuai dengan tabel 4.2 di atas hasil belajar kontekstual dalam pembelajaran
peserta didik kompetensi keterampilan abad 21. Bogor. Penerbit Ghalia
mengalami peningkatan. Selama Indonesia
pembelajaran peserta didik peserta didik Patimah, Risah, 2020, Praktek Edit Video
memanfaatkan aplikasi KineMaster. melalui Aplikasi Gratis di Android,
Sekolah GuruIndonesia.
5. Penutup https://www.sekolahguruindonesia.ne
5.1 Kesimpulan t/praktek-edit-video-melalui-
Simpulan berdasarkan hasil penelitian aplikasigratis-di-android/
penerapan pembelajaran model Cooperative Suparjiono Agus.2009 Cooperative
Learning dan pendekatan saintifik disertai Learning teori dan aplikasi Paikem,
dengan aplikasi KineMaster adalah sebagai model Cooperative Learning:
berikut: Penerbit Pustaka Pelajar ISBN: 978-
Mampu meningkatkan aktivitas belajar 602-8479-10-3
peserta didik kelas sebesar 15,26% dari
82% di siklusi I menjadi 97,26% di siklus II
Ketuntasan klasikal hasil belajar
kompetensi pengetahuan (post tes) peserta
didik kelas XII PAI-BP 1 SMA Negeri 1
Belik meningkat dari sebesar 50% pada

183

Anda mungkin juga menyukai