Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kegiatan pembelajaran peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri
1 Belik pada pembelajaran PAI-BP masih kurang, pada kegiatan pembelajaran masih banyak peserta
didik yang pasif, dan bergantung pada penjelasan guru. Hal ini berakibat pada pencapaian hasil belajar
baik pada kompetensi pengetahuan maupun keterampilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan model
pembelajaran cooperative learning dan pendekatan saintifik pada peserta didik kelas XII MIPA 2 SMA
Negeri 1 Belik tahun pelajaran 2020/2021. PTK ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari
dua pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik meningkat
sebesar 15,26%, dari 82% di siklusi I menjadi 97,26% di siklus II . Ketuntasan klasikal hasil belajar
kompetensi pengetahuan meningkat dari 50% pada prasiklus menjadi 69,44% pada siklus I dan menjadi
100% pada siklus II. Sedangkan ketuntasan klasikal keterampilan peserta didik meningkat dari prasiklus
63,64% menjadi 69,44% di siklus I dan meningkat lagi menjadi 100% di siklus II. Untuk peningkatan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik, agar guru didalam mengajar lebih menarik dan bermakna
hendaknya guru melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran
PAI-BP dengan menggunakan model model pembelajaran cooperative learning dan pendekatan saintifik
serta aplikasi KineMaster mampu meningkatkan minat belajar peserta didik terbukti pada akhir siklus
dari 36 peserta didik, 100% peserta didik menunjukkan yang baik pada pembelajaran PAI-BP
Kata Kunci : Model cooperative learning dan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI-BP
Abstract
This research is motivated by the learning activities of students of class XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Belik
in PAI-BP learning is still lacking, in learning activities there are still many students who are passive,
and depend on teacher explanations. This results in the achievement of learning outcomes in both
knowledge and skill competencies. The purpose of this study was to improve the learning outcomes of
Islamic Religious Education and Morals with a cooperative learning model and a scientific approach to
students of class XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Belik for the academic year 2020/2021. This CAR was
carried out in 2 cycles, each cycle consisting of two meetings. The results of this study indicate that the
learning activities of students increased by 15.26%, from 82% in the first cycle to 97.26% in the second
cycle. The classical mastery of knowledge competency learning outcomes increased from 50% in the pre-
cycle to 69.44% in the first cycle and to 100% in the second cycle. While the classical mastery of students'
skills increased from 63.64% pre-cycle to 69.44% in the first cycle and increased again to 100% in the
second cycle. To increase the activities and learning outcomes of students, so that teachers in teaching
are more interesting and meaningful, teachers should carry out actions in accordance with the lesson
plans that have been made. PAI-BP learning activities using cooperative learning models and scientific
approaches as well as the KineMaster application are able to increase students' interest in learning, as
evidenced by the end of the cycle from 36 students, 100% of students show good learning in PAI-BP
172
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto
173
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183
Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al- 2) Kelompok dibentuk dari siswa yang
Baqarah/2:83 pada Kelas XII MIPA.2 memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
Semester Genap Tahun Pelajaran rendah
2020/2021. 3) Bila memungkinkan, anggota berasal
dari suku, ras budaya, jenis kelamin
2. Kajian Pustaka yang berbeda.
2.1. Model Cooperative Learning 4) Penghargaan lebih berorientasi pada
a. Definisi Cooperative Learning kelompok daripada individu
Dalam buku Cooperative Learning teori
dan aplikasi Paikem, model Cooperative c. Tahapan Model Cooperative Learning
Learning menurut Suprijono, Agus adalah
(2009) didefinisikan metode Cooperative 1) Menyampaikan tujuan dan
Learning adalah jenis kerja kelompok mempersiapkan peserta didik belajar
termasuk bentuk-bentuk kegiatan yang yakni guru menjelaskan tujuan pelajaran
dibimbing dan diarahkan oleh guru. yang ingin dicapai dan menyiapkan
Pembejaran kooperatif mengutamakan peserta didik belajar.
kerja sama dalam menyelesaikan 2) Menyajikan informasi yakni guru
permasalaan untuk menerapkan menyajikan informasi kepada peserta
pengetahuan dan ketrampilan dalam didik.
rangka mencapai tujuan pembelajaran 3) Mengorganisasikan peserta didik dalam
untuk mengembangkan penemuan solusi kelompok-kelompok belajar yakni
atau pemecahan terhadap masalah Guru menjelaskan kepada peserta didik
tertentu. cara membentuk kelompok belajar dan
Sedangkan dalam buku Desain Sistem membantu setiap kelompok agar dapat
Pembelajaran dalam Konten Kurikulum kerjasama.
2013, menurut Abidin, Yunus (2014) 4) Membimbing kelompok belajar yakni
model Cooperative Learning guru membimbing kelompok-
didefinisikan Proses pembelajaran siswa kelompok belajar pada saat mereka
didorong untuk bekerja sama pada suatu mengerjakan tugas.
tugas bersama dan harus 5) Evaluasi yakni guru mengevaluasi hasil
mengkoordinasikan usahanya untuk belajar.
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh 6) Memberikan penghargaan yakni guru
guru. mencari cara-cara untuk menghargai
Berpijak dari pendapat diatas dapat baik dari hasil belajar individu dan
disimpulkan bahwa Cooperative kelompok.
Learning adalah model pembelajaran d. Kelebihan dan kekurangan model
yang memberikan kesempatan kepada Cooperative Learning
siswa untuk melakukan interaksi atau 1) Kelebihan model Cooperative
bekerja sama dalam mencapai tujuan Learning
berbagi informasi, mengambil keputusan 1) Meningkatkan prestasi siswa
dan memecahkan masalah. 2) Memperdalam pemahaman siswa
b. Langkah langkah Model Cooperative 3) Menyenangkan siswa
Learning adalah 4) Mengembangkan sikap
Langkah-langkah pembelajaran yang kepemimpinan
menggunakan model pembelajaran 5) Mengembangkan sikap positif siswa
kooperatif menurut Arends (1997), 6) Mengembangan sikap menghargai
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: diri sendiri dan orang lain
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara 7) Membuat belajar secara inklusif
kooperatif untuk menyelesaikan materi 8) Mengembangkan rasa saling memilki
belajarnya
174
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto
175
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183
f. Tambahkan transisi kali, yaitu pada akhir siklus I dan siklus II.
g. Gunakan fitur tim dan split Post tes ini digunakan untuk mengukur
h. Buat akun diyoutube dan kemudian kompetensi pengetahuan peserta didik.
upload hasil video yang sudah diedit Selain itu untuk mengetahui keterampilan
untuk dishare kepada peserta didik peserta didik dalam penerapan ilmu
pengetahuan, juga dilakukan tes kinerja
3. Metode Penelitian yaitu berupa keterampilan unjuk kerja
3.1. Setting Penelitian dalam melakukan kegiatan praktikum
a. Waktu Penelitian dengan laboratorium maya.
Penelitian itu dilaksanakan selama dua Teknik non tes
bulan. Dengan rincian kegiatan mulai dari Teknik non tes digunakan untuk
persiapan penyusunan proposal pekan menghimpun data tentang aktivitas peserta
pertama bulan Januari penyusunan didik selama pembelajaran PAI-BP yakni
instrumen pekan keempat bulan Januari menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S.
2021, pengumpulan data pekan ke.-1 bulan Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2:
februari 2021 analisis data pekan ke-2 83. Teknik non tes dalam penelitian ini
bulan februari 2021 pembahasan dan diperoleh melalui observasi, angket, dan
laporan hasil penelitian pekan ke-4 bulan dokumentasi.
februari 2021 dan hasil penelitian . ini dapat b. Tempat Penelitian
di tunjukkan pada Tabel 3.1 berikut. Penelitian itu dilakukan di SMA Negeri
1 Belik kelas XII MIPA.2
Tabel 3.1: Tabel Pelaksanaan Penelitian Alasan penelitian dilakukan di sekolah ini
adalah karena untuk peningkatan hasil
belajar siswa materi Q.S. Luqman/31: 13-
14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83.
176
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto
177
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183
178
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto
hanya 69,44% peserta didik yang tuntas dilanjutkan pada siklus II, karena indikator
mencapai KKM (70) sementara indikator kinerja penelitian belum mencapai 85%.
keberhasilan pencapaian kompetensi Pengamatan terhadap proses pembelajaran
pengetahuan harus mencapai 85%. PAI-BP yang dilakukan guru.
Selama pelaksanaan tindakan siklusi I Selama kegiatan pembelajaran
peneliti menilai kompetensi keterampilan berlangsung dilakukan pengamatan dan
yakni kelancaran dan kefasihan peserta penilaian terhadap guru. Pengamatan dan
didik melafadzkan Q.S. Yunus/10: 40-41 penilaian ini dilakukan oleh observer
dan Q.S. al-Maidah/5 : 32. peserta didik dengan mengacu pada lembar observasi
selama tindakan siklus I menunjukkan aktivitas guru. Berdaskan hasil pengamatan
sebanyak 8 anak (22,22%) memperoleh proses pembelajaran yang telah dilakukan
nila A (sangat baik), 13 anak (36,11 %) menunjukkan hasil yang baik yaitu 82,35%.
memperoleh nilai B (baik), dan 15 anak Hal-hal yang perlu menjadi catatan dan
(48,66%) memperoleh nilai C (cukup). perhatian guru adalah guru masih kurang
Peserta didik yang tuntas mencapai KKM memberikan motivasi kepada peserta didik
(KKM Keterampilan = 70) sebanyak 28 yang pasif dan malas, guru masih kurang
anak dengan ketuntasan klasikal 69,44% merata dalam melakukan bimbingan
dan nilai rata-rata kompetensi keterampilan kelompok, dan guru masih kurang dalam
72,22. Jika dibandingkan dengan memantau peserta didik yang mengalami
pembelajaran prasiklus nilai keterampilan kesulitan dalam kegiatan belajar.
peserta didik juga mengalami peningkatan Angket tanggapan/respon peserta didik
dari 63 % menjadi 69,44%, dan nilai rata- terhadap pembelajaran model Cooperative
rata keterampilan juga meningkat dari 63,30 Learning dengan pendekatan saintifik yang
menjadi 72,22.Deskripsi ketuntasan disertai dengan aplikasi KineMaster.
kompetensi keterampilan peserta didik Selain dilakukan observasi aktivitas peserta
dapat ditunjukkan pada gambar 4.2 berikut didik dalam pembelajaran di kelas dan
observasi proses pembelajaran yang
30,56 dilakukan guru, dalam pelaksanaan
% tindakan peneliti juga memberikan angket
respon peserta didik terhadap pembelajaran
69,44
PAI_BP dengan model Cooperative
% Learning dengan pendekatan saintifik yang
Tuntas disertai dengan aplikasi KineMaster.
Merujuk pada rekap hasil angket yang diisi
oleh peserta didik pada siklus I peserta
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Kompetensi didik yang menyatakan sangat berminat
Keterampilan Peserta Dididk Siklus I terhadap pembelajaran PAI-BP dengan
model Cooperative Learning dengan
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan pendekatan saintifik yang disertai dengan
ketuntasan klasikal keterampilan peserta aplikasi KineMaster sebanyak 25 (69,44%)
didik pada siklus I belum tercapai, karena anak, yang menyatakan berminat 8
baru 69,44% peserta didik yang tuntas (22,22%) anak, dan yang menyatakan
mencapai KKM (70) sementara indikator cukup berminat 3 (8,33%) anak.
keberhasilan pencapaian kompetensi
keterampilan harus mencapai 85%. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil di atas meskipun hasil Berdasarkan hasil observasi terhadap
belajar peserta didik pada kompetensi peserta didik dan peneliti serta angket
pengetahuan dan keterampilan mengalami respon peserta didik dan post tes individu
peningkatan di siklus I penelitian pada akhir siklus I, menunjukkan adanya
179
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183
180
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto
181
ORBITH VOL. 17 NO. 3 November 2021 : 172 - 183
182
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …………………………… Haryanto
Sejalan dengan meningkatnya hasil belajar prasiklus menjadi 69,69% pada siklus I dan
peserta didik pada kompetensi pengetahuan, menjadi 100% pada siklus II. Sedangkan
hasil kinerja (proses) peserta didik juga ketuntasan klasikal keterampilan peserta
mengalami peningkatan. Nilai rata-rata didik meningkat dari prasiklus 63,64%
keterampilan peserta didik meningkat dari menjadi 69,44% di siklus I dan meningkat
63,64 pada prasiklus meningkat menjadi lagi menjadi 100% di siklus II.
69,44 pada siklus II menjadi 100 pada
siklus II. 5.2. Saran
Untuk lebih jelasnya peningkatan Berdasarkan simpulan penelitian tersebut
kompetensi keterampilan peserta didik maka saran dari peneliti antara lain: 1) guru
dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut. mapel PAI-BP dapat menerapkan model
pembelajaran model Cooperative Learning
Tabel 4.2: Tabel Hasil Belajar Peserta dan pendekatan saintifik disertai dengan
Didik aplikasi KineMaster sebagai alternatif
teknik mengajar ; 2) para peneliti
Nilai Nilai Nilai
Ketuntas hendaknya menerapkan berbagai teknik,
Rata- Tertin Teren strategi, dan media pembelajaran yang
an
rata ggi dah
inovatif dengan mempertimbangkan kondisi
Prasikl 68 75 60 63,64%
us peserta didik, lingkungan masyarakat dan
Siklus I 72,22 85 72 69,44% sekolah agar dapat bermanfaat bagi
Siklus 85 90 75 100% peningkatan mutu pendidikan.
II
DAFTAR PUSTAKA
Sesuai dengan tabel 4.2 di atas hasil belajar Abidin, Yunus. 2014 Desain Sistem
peserta didik kompetensi keterampilan Pembelajaran dalam Konten
mengalami peningkatan. Selama Kurikulum 2013, Penerbit: Refika
pembelajaran peserta didik tampak sudah Aditama. Kota Terbit/ Tahun,:
lancar dan fasih membaca Q.S. Luqman/31: Bandung
13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83 M Hosnan . 2016 Pendekatan saintifik dan
Sesuai dengan tabel 4.2 di atas hasil belajar kontekstual dalam pembelajaran
peserta didik kompetensi keterampilan abad 21. Bogor. Penerbit Ghalia
mengalami peningkatan. Selama Indonesia
pembelajaran peserta didik peserta didik Patimah, Risah, 2020, Praktek Edit Video
memanfaatkan aplikasi KineMaster. melalui Aplikasi Gratis di Android,
Sekolah GuruIndonesia.
5. Penutup https://www.sekolahguruindonesia.ne
5.1 Kesimpulan t/praktek-edit-video-melalui-
Simpulan berdasarkan hasil penelitian aplikasigratis-di-android/
penerapan pembelajaran model Cooperative Suparjiono Agus.2009 Cooperative
Learning dan pendekatan saintifik disertai Learning teori dan aplikasi Paikem,
dengan aplikasi KineMaster adalah sebagai model Cooperative Learning:
berikut: Penerbit Pustaka Pelajar ISBN: 978-
Mampu meningkatkan aktivitas belajar 602-8479-10-3
peserta didik kelas sebesar 15,26% dari
82% di siklusi I menjadi 97,26% di siklus II
Ketuntasan klasikal hasil belajar
kompetensi pengetahuan (post tes) peserta
didik kelas XII PAI-BP 1 SMA Negeri 1
Belik meningkat dari sebesar 50% pada
183