Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X


SEMESTER GENAP SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022
(Proposal)

Oleh:
Fatima Azahra
20150009

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP-PGRI BANDAR LAMPUNG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Penulisa mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat yang dilimpahkan-Nya serta usaha yang penulis lakukan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul “PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE HASIL BELAJAR EKONOMI
SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMK NEGERI 1 BANDAR
LAMPUNG TAHUN AJARAN 2021/2022”
Penulis menyadari masih banyak kekeliruan dalam penyusunan Proposal
ini, oleh sebab itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna perbaikan Proposal ini. Dalam kesempatan ini juga penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian proposal ini.

Bandar Lampung, 12 Desember 2022


Penulis,

Fatima Azahra
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. undang-undang (uu)
No. 22 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
"Mutu pendidikan yang. baik diperlukan penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran yang baik untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang baik
diperlukan suatu lembaga yang mengatur tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran disekolah dalam hal in sekolah. adalah lembaga formal yang
memegang peranan penting dalam pengembangan potensi yang dimiliki anak-
anak agar mereka mampu menjelaskan tugas-tugas kehidupan.. sebagai
manusia, baik secara individu maupun masyarakat. Kegiatan utama dalam
proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar (19BM), dapat
dikatakan KBM adalah proses aktif bagi siswa dan guru untuk
mengembangkan potensi siwn celing a sisur yang terlibat dalam proses belajar
mengajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan
pemahaman, keterampilan nilai dan sikap.
Ekonomi merupakan Ilmu yang menguraikan tentang prilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhannya. Melalui mata pelajaran ekonomi peserta
didik didorong untuk memahami berbagai hal seperti kebutuhan, jenis
kegiatan ekonomi, prilaku konsumen perbankan investasi dan masih banyak
lainnya
Secara umum tujuan SMK Negeri 1 Bandar Lampung sebagai salah
satu cekolah tahapan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan.. kepabadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandin dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Dan hasil pembelajaran yang dilakukan guni mata pelajaran ekonomi
kelas X SMP Negen 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2021/2022 masih
banyak siswa yang belum mencapai hasil belajar yang baik dapat dilihat dan
hasil belajar siswa kelas X yang benjumlah 67 siswa dan 3 Kelas yang
nilainya dibawah KKM yaitu kurang dan 70, dengan KKM masih banyak
siswa yang belum mencapai kem yaitu 6%. yaik Mt Siswa yang memenuhin
KKM sebesar 39% yaitu 26 sigue, sehingga dapat disimpulkankan bahwa
hasil belajar siswa kelas X kurang maksimal.
Adapun faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil belajar
siswa yaitu guru masih menerapkan model pembelajaran konvensional
climana proser pembelajaran lebih perpusat pada guru. sehingga siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang
kurang bervariasi akan menimbulkan kebosanan pada proses pembelajaran.
Siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran akan mengalami
kesulitan dalam pemahaman yang akan menyebabkan kurangnya keaktifan
siswa terhadap pelajaran ekonomi yang berdampak pada hasil belajar yang
rendah. Dengan adanya faktor-faktor yang telah diuraikan diatas yang
menyebabkan hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Bandar Lampung perlu untuk
ditingkatkan maka penulis akan mengkaji tentang: "Pengaruh Model Think
Pair Shane (TPS) terhadap hasil belajar ekonomi kelas X semester gerup SMK
Negeri 1 Bandar Lampung tahun Pelajaran 2021 2022”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri1 Bandar Lampung mata
pelajaran ekonomi Masih kurang maksimal.
2. Metode pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Bandar
Lampung belum Pernah Menggunakan Model pembelajaram think Pair
Share (TPS)
3. Masih kurang minat membaca siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bandar
Lampung terhadap mata pelajaran Ekonomi
4. Peran Aktif siswa Kelas X SMK Negeri 1 Bandar Lampung kurang
dikarenakan siswa belum memahami atau mengetahui materi yang telah
disampaikan.

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bandar Lampung
masih perlu ditingkatkan.
2. Pembelajaran yang diterapkan di kelas X SMK Negeri 1 Bandar
Lampung masih menggunakan model pembelajaran konvensional.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran think Pair Share (TPS)
terhadap hasil belajar siswa kelas X semester genap SMK Negeri 1
Bandar lampung tahun pelajaran 2021/2022
2. Apakah rata-rata hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran
think pair share(TPS) lebih tinggi dari pada rata-rata yang menggunakan
metode kovensional?
1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran think
fair share (TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas X semester Genap
SMK Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2021/2022
2. Untuk mengetahui apakah rata-rata nilai hasil belajar dengan
menggunakan model pembelajaran think Pair Share (TPS) lebih
tinggi dan pada rata-rata Yang menggunakan metode Konvencional.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini diantaranya adalah:
1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman tentang cara pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan model pembelajaran thunk pair share(TPS)
2. Bagi guru/calon guru ekonomi, dapat memberikan alternatif dalam
memilih model pembelajaran yang tepat untuk siswa yang dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif
dalam pembelajaran ekonomi
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari salah penafsiran dalam penelitian yang akan
dilakukan, maka penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian sesuai
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
terhadap hasil belajar siswa ekonomi kelas X SMK Negeri 1 Bandar
Lampung tahun ajaran 2021/2022”
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair
Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi, maka ruang lingkup
objek penelitian disini adalah menitikberatkan kepada diskusi kelas.
2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap SMK Negeri
1 Bandar Lampung tahun ajaran 2021/2022
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bandar Lampung
4. Waktu Penelitian
Penelitiian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses
belajar karena adanya suatu pengalaman. Perubahan sebagai hasil
dari proses belajar karena adanya suatu pengalaman, perubahan
tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan,
kebiasaan, sikap, pengetahuan, dan pemahaman. Adapun
pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara
individu dengan lingkungan.
Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan,
perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Dalam
belajar tersebut individu menggunakan ranah-ranah kognitif, afektif
dan psikomotor (Dimyati dan Mudjino,2006:18)
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. (Slameto,2013:2)
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar
(Slamet,2013:2) yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan terjadi secara sadar.
2. Perubahan perilaku relative permanen.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
4. Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

Dari pendapat diatas maka penulis menyimpulkan bahwa belajar


merupakan kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan
keterampilan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari latihan yang
terjadi setelah belajar untuk memperoleh pengetahuan.

b. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku yang diinginkan pada diri siswa sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik (Nana Sudjana,2009:3)
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan
mengajar, disisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan evaluasi
hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan puncak
proses belajar. (Dimyati,Mudjiono,2009:3)

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil dari
interaksi antara beberapa factor yang dapat mempengaruhinya agar
siswa dapat memperoleh hasil belajar yang diharapkan, perlu
diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini
(Slameto,2013:54-72) menguraikan faktor-faktor itu sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, faktor itu meliputi :
a) Faktor Jasmani
 Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik bebas dari
penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap
proses belajar. Proses belajar akan terganggu bila
kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia
akan cepat Lelah, kurang bersemangat, mudah
pusing, dan ngantuk jika badannya lemah. Agar
seseorang dapat belajar dengan baik haruslah
mengusahakan kesehatan badannya tetap terjaga
dengan cara selalu mengidahkan ketentuan-ketentuan
tentang belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga,
rekreasi, dan ibadah.
 Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh akan mempengaruhi belajar,
jika hal tersebut terjadi hendaknya siswa tersebut
belajar pada Lembaga Pendidikan khusus atau
diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau
mengurangi pengaruh kecacatannya.
 Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang paling
mendasar dalam diri individu, pada dasarnya pada
setiap individu memiliki psikologis yang berbeda
beda yang akan mempengaruhi hasil belajarnya
diantaranya ada inteligens, perhatian, minat bakat,
motif, kematangan dan kesiapan.

b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar
individu. Faktor eksternal yang mempengaruhi terhadap
hasil belajar dapat dikelompokkan maenjadi 3 faktor
yaitu:
 Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa cara orang tua mendidik, hubungan
antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga. Faktor keluarga
merupakan faktor pertama dan utama yang
menentukan kepribadian siswa disekolah.
 Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini
merupakan metode mengajar, kurikulum, hubungan
guru dengan siswa disiplin sekolah, pelajaran dan
waktu sekolah, keadaan Gedung serta tugas rumah.
Lingkungan sekolah yang mendukung proses belajar
adalah lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk
proses belajar.
 Faktor Masyarakat
merupakn factor eksternal yang juga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pengaruh ini terjadi
karena keberadaan siswa dalam masyarakat
masyarakat yang membentuk perilaku dan kebiasaan
siswa lingkungan masyarakat yang baik akan
membentuk kepribadian yang penuh kerja keras dan
factor factor yang mempengaruhi hasil belajar
tersebut sangat wajar jika prestasi belajar siswa
bervariasi anatara satu individu dan individu lainnya

2. Pengertian Pembelajaran Konvensional


Pembelajaran konvensional dapat dikatakan metode tradisional
karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi
lisan antara guru dengan anak didiknya dalam proses mengajar.
(Djamarah,2014:97)
Pembelajaran konvensional masih cendrung teacher-centered
melalui satu arah sehingga siswa menjadi pasif dalam hal ini siswa tidak
diajarkan metode belajar yang memahami bagaimana belajar berpikir,dan
memotifasi diri sendiri.padahal aspek tersebut merupakan kunci
keberhasilan dalam suatu pembelajaran (Irianto,2009:22)
Sedangkan menurut Ahmadi(dalam Widiantari,2012:24) model
pembelajaran konvensional menyandarkan pada hafalan belaka
penyampaian nformasi lebih banyak dilakukan oleh guru.siswa secara
fasif menerima informasi memberikan hanya tumpukan baragam
informasi kepada siswa,cendrung focus pada bidang tertentu waktu
belajar sebagai besar digunakan untuk mengerjakan buku
tugas,mendengar ceramah guru,dan mengisi latihan kerja individu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas,maka penulis
menyimpulkan bahwa pembelajaran konvensional adalah pembelajaran
yang biasa dilakukan oleh guru dan lebih terpusat pada guru dimana guru
sebagai fasilitator pemberi informasi kepada siswa dan siswa sebagai
penerima,mendengarkan dan mengikuti secara cermat serta mencatat
pokok persoalan yang diterangkan oleh guru.

3. Pengertian Model Pembelajaran


Jocyce dan weil menyatakan model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendisain pola
pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk menentukan
materi atau perangkat pembelajaran termasuk didalamnya
(Ngalimun,2014:27)
Adapun soekarno buku aris shoimin.2014:23 mengemukakan
maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melakukan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan fungsi sebagai
fedoman bagi para pengajar dalam merencakan aktivitas belajar
mengajar.
Berdasarkan pendapat para ahh di atas menyimpulkan bahwa
model maka penulis pembelajaran merupakan rencana tahapan tahapan
dan pedoman dalam kegiatan pembelajaran yang diterapakan oleh guru
dalam proses pembelajaran.

4. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)


Model pembelajaran thik pair share (TPS) atau berpikir
berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengarulu pola interaksi siswa Tps merupakan suatu
cara belajar yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi
kelas dengan prosedur yang digunakan dalam tps dapat membenkan siswa
lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu guru
memilih menggunakan TPS untuk membanding Tanya jawab kelompok
keseluruhan. (Tnantoko,2014:129)
TPS(Think Pair Share) adalah suatu model pembelajaran yang
memben siswa waktu untuk berpikir dalam merespon serta saling bantu
sama lain model ini memperkenalkan ide "waktu berpikir atau waktu
tunggu yang menjadi factor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam merespon pertanyaan pemebelajaran Tps relative lebih sederhana
karena tidak menyita waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk
ataupun pengelompokan siswa pembelajaran ini melatih siswa untuk
beram berpendapat dan menghargai pendapat teman. (Aris
Shoimimi,2013:208)
Menurut miftahul hudar (2014:206) Think Pair Share merupakan
model pembelajaran yang memperkenalkan gagasan tentang waktu
tunggu atau berpikirt wait think time) pada elemen interaks pembelajaran
kooperatif yang saat ini menjadi salah satu factor ampuh dalam
meningkatkan respon siswa tchadap pertanyaan.
Sedangkan menurut Ngalimun (2012:169) TPS tergolong life
kooperatif dengan cara guru menyajikan materi dan memberkan
persoalan kepada siswa kemudian siswa bekerja kelompok dengan cara
berpasangan sebangku dan mempresentasikan ke depan kelas.
Menurut Aris Shoimimi(2013:209) ada 4 keterampilan dalam
proses pembelajaran Tps antara lain;
1. Keterampilan Sosial siswa dalam berkomunikasi meliputi aspek.
 Aspek bertanya
Aspek bertanya meliputi keterampilan sosisal siswa dalam hal
bertanya kepada teman dalam satu kelompoknya ketika ada
materi yang kurang dimengerti serta bertanya padadiskusi kelas.
 Aspek menyampaikan ide atau pendapat
Meliputi keterampilan siswa dalam menyampaikan pendapat
saat disksusi kelompok serta berpendapati memberikan
tanggapan atau sanggahan saat kelompok lain presentasi.

2. Keterampilan social aspek bekerja sama.


Keterampilan sosial siswa pada aspek bekerja sama meliputi
keterampilan sosial dalam hal bekerja sama dengan teman salam satu
kelompok untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

3. Keterampilan social aspek menjadi pendengar yang baik.


Keterampilan sosial siswa pada aspek menjadi pendengar yang
baik yaitu keterampilan dalam hal mendengar guru teman,dan
kelompok lain saat sedang presentasi maupun saat teman dari
kelompok lain berpendapat.

4. Komponen pembelajaran kooperatif pembelajaran Think Pair Share


 Think (Berpikir)
 Pair (Berpasangan)
 Share (Berbagi)

Dari pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa model


pembelajaran TPS dalah model diskusi yang terdiri dari 2 orang yang
memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespon serta melatih siswa
untuk beram berpendapat dan menghagai pendapat teman model TPS ini
merupakan model pembelajaran yang sederhana karena tidak menyita
waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk.
5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair Share
Langkah Langkah Model Pembelajaran Think Pair Share langkah langkah
model pembelajaran think pair share (TPS) menurut Trianto (2015:130)
sebagai berikut:

1. Langkah 1 : Berpikir (Thinking)


guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan
dengan pembelajaran dan meminta siswa menggunakan waktu
beberapa menit untuk berpikir sendiri jawabannya.
2. Langkah 2 : Berpasangan (Pairing)
Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa
yang mereka peroleh interaksi selama waktu yang disediakan dapat
menyatukan jawaban secara normal guru members waktu tidak lebih
dan 4 sampai 5 menit untuk berpasangan.
3. Langkah 3 : Berbagi (Sharing)
Pada langkah akhir guru meminta setiap pasangan untuk berbagi dan
melaporkan hasil diskusinya ke seuruh kelas pada tahapan imi siswa
seluruh kelas akan memperoleh keuningan dalam bentuk
mendengarkan berbagai ungkapan mengenai konsef yang sama
dinyatakan dengan cara yang berbeda oleh individu yang berbeda.

6. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share.


kelebihan model pembelajaran think pair share (TPS) menurut Aris
shoimin (2014:211) sebagai berikut :
1. TPS mudah diterapkan di berbagai jenjang pendidikan dan dalam
setiap kesempatan
2. Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respon
siswa
3. Siswa menjadi lebih akuf dalam berpikir mengenai konset dalam
mata pelajaran
4. Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama
diskusi
5. Siswa dapat belajar dari siswa lain
6. Setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk
berbagi atau menyampaikan idenya.
Kekurangan model pembelajaran think pair share Aris
shoimimi(2014:212) sebagai berikut :
1. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
2. Lebih sedikit yang muncul.
3. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

2.2. Kerangka Berpikir


Untuk meningkatkan hasil belajar yang baik maka perlu diterapkan
metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang sesuai akan mendapatkan
hasil belajar yang optimal.
Model pembelajaran kenvensional artinya kebiasaan atau tradisional
jadi pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru Pada umumnya
pembelajaran konvensional lebih terpusat pada guru dimana guru sebagai
fasilitator pemberi informasi kepada siswa dan siswi sebagai
penerima,mendengarkan dan mengikuti secara cermat serta mencatat pokok
persoalan yang diterangkan oleh guru.
Metode yang sering dipakai dalam pembelajaran konvensional antara
lain adalah ekspositori metode ekspositori sama seperti metode ceramah
dalam hal terpusatnya kegiatan pada guru sebagai pemberi informasi
(bahan pelajaran).
Metode pembelajara tps atau berpikir berpasangan berbagi merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa Tps merupakn suatu cara belajar yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas dimana siswa saling bekerja
kelompok dengan cara berpasangan sebangku sebangku agar dapat
memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespon serta saling bantu sama
lain,sehingga waktu untuk berpikir dalam merespon serta saling bantu sama
lain,sehingga dapat meningkatkan kemampuan Siswa dalam merespon
pertanyaan.
Untuk lebih memperjelas pengaruh tps terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi dapat digambarkan melalui diagram kerangka
berpikir sebagai berikut :

Model Pembelajaran Hasil Belajar Ekonomi

TPS (x) (y)

Gambar 1
Kerangka Berfikir

Keterangan :
1. Variable independent/bebas yaitu variable yang merupakan rangsangan
untuk mempengaruhi variable lain.
2. Variable independen/terikat yaitu suatu jawaban atas hasil yang
diransang

2.3. Hipotesis
Maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh model pembelajaran think pair share terhadap hasil
belajar ekonomi kelas x semester genap SMK Negeri 1 Bandar lampung
tahun pelajaran 2021/2022.
2. Rata rata asil belajar dengan mengunakan model pembelajaran think
pair share Lebih tinggi dari pada rata yang menggunakan metode
konvensional.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen yaitu
dengan sengaja mengadakan kegiatan pembelajaran pada du akelas dalam
penelitiannya. Kelas pertama dijadikan kelas eksperimen yaitu kelas yang
diajar menggunkan meodel Think Pair Share.
Dan kelas kedua dijadikan kelas control yaitu kelas yang
menggunakan model konvensional. Penulis juga menggunakan metode
deskriftif kuantitatif karena skor akhir dan variable berupa angka analisis
data menggunakan rumus-rumus statistic.

3.2 Variabel Penelitian


Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitia. (Arikunto,S.2014:161)
Vaeiabel dalam penelitian ada 2 (dua) yaitu :
1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang memberi
pengaruh kepada variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel X adalah “Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS).
2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi
oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi Y adalah hasil
“Hasil Belajar Ekonomi”.

3.3 Defini Operasional Variabel


Untuk memberikan kejelasan secara operasional tentang variabel yang
didapat dalam pembahasan penelitian ini, maka diperlukan adanya definisi
atau pengertian secara operasional dari masing-masing variabel penelitian
tersebut. Adapun definisi operasional variabel penelitian tersebut adalah :
1. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran
yang memberi siswa waktu untuk berfikir dan merespons serta saling
bantu sama lain, pembelajaran ini melatih siswa untuk berani
berpendapat dan menghargai pendapat teman. Pada pembelajaran ini
guru memberi pertanyaan dan meminta siswa menggunakan waktu
beberapa menit untuk pertanyaan dan meminta siswa menggunakan
waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri. Guru meminta siswa
untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka
peroleh. Guru meminta pasangan-pasangan untuk melaporkan hasil
diskusinya ke seluruh kelas. Setiap yang kelompok yang
memperoleh kesempatan menyampaikan hasil diskusinya guru
memberikan penghargaan (rewerd)

3.4. Pengukuran Variabel


Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini, penulis akan melakukan tes
pada kelas eksperimen dan kelas control. Penulis menggunakan tes yang
terdiri dari 25 soal berbentuk pilihan ganda dengan pilihan jawaban a, b, c,
d, e dan 5 esay dengan rincian sebagai berikut :
1. Jika siswa menjawab benar pada masing-masing soal pilihan ganda,
maka diberi skor 2 (dua) pada setiap soal, dan jika siswa tidak
memberikan jawaban atau jawaban salah maka siberi skor 0 (nol).
2. Jika siswa menjawab benar pada masing-masing soal esay, maka diberi
skor 10 (sepuluh) pada setiap soal. Dari uraian diatas, rumus yang
digunakan untuk menentukan nilai akhir.
Tes digunakan rumus :
skor jawaban benar
Nilai akhir = x 100
skor maksimal
Dengan demikian skor maksimum seluruh soal adalah 100, sedangkan skor
minimum adalah 0 (nol).

3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
(Arikunto,S.2014:173). Populasi dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran
2021/2022 yang berjumlah 67 terdiri dari 3 kelas.

Kelas Jenis Kelamin L Jenis Kelamin P Jumlah


X1 10 12 22
X2 11 12 23
X3 10 12 22
Jumlah 31 36 67
Gambar 2
Jumlah siswa X SMK Negeri 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai