Anda di halaman 1dari 30

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

TEMA 2 UDARA BERSIH BAGI KESEHATAN


MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN AUDIO
VISUAL DI KELAS V SDN 2 NEGARA AJI BARU
KECAMATAN ANAK TUHA LAMPUNG TENGAH
TAHUN AJARAN 2019/2020

Oleh:

Nama: HARTANTO,S.Pd.SD
NUPTK: 2152762665200003

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LAMPUNG TENGAH

SDN 2 NEGARA AJI BARU KECAMATAN ANAK TUHA

2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN

PEMBELAJARAN

Nama Guru : HARTANTO

Nuptk : 2152762665200003

Tempat Mengajar : SDN 2 NEGARA AJI BARU KECAMATAN ANAK TUHA

Jumlah Siklus Pembelajaran : II (Dua)

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :

Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Tema 2 Udara Bersih

Menyetujui, Negara Aji Baru, 07-11-2019


Kepala Sekolah Peneliti,

KHAMIMAH,S.Pd.SD HARTANTO,S.Pd.SD
NIP.196805021991032006 NUPTK:2152762665200003
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu isu penting dalam penyelenggaraaan pendidikan di Indonesia saat ini adalah
peningkatan mutu pendidikan. Tinggi rendahnya mutu pendidikan berhubungan erat dengan
kualitas sumber daya manusia, sedangkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi mutlak
dibutuhkan demi kemajuan suatu negara. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui bidang pendidikan. Sesuai dengan
Pasal 3 UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan
bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Sisdiknas,2010:6). yang dapat
menciptakan generasi penerus yang cerdas serta berakhlak mulia.

Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan tersebut berdasarkan Permendikbud Nomor 67 tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar bahwa Kurikulum 2013
adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan
kompetensi abad 21(kemendikbud 2013:6). Selain itu Kurikulum 2013 merupakan sebuah
kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft
skills dan hard skills (Fadillah,2014:16)

Peneliti bersama kolaborator melakukan penelitian tindakan kelas dengan memilih model
pembelajaran PBL sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut dengan alasan guru
belum sepenuhnya menggunakan model inovatif dan kreatif dalam pembelajaran, sehingga
siswa kurang antusias dan merasa bosan, guru belum memberikan permasalahan dalam Tema 2
Udara Bersih Bagi Kesehatan sehingga siswa kurang berpikir kritis, analitis dan cenderung
mengahafal materi daripada memahami konsep, siswa kurang terampil dalam mengumpulkan
dan mengolah informasi dan tidak aktif dalam pembelajaran.

Dengan Model pembelajaran PBL dapat melatih siswa memiliki kemampuan dan keterampilan
berpikir kritis, mandiri dan pemecahan masalah, bukan menuntut siswa untuk menghafal materi
dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna. Selain itu dapat meningkatkan
keterampilan mengajar guru dalam menyampaikan permasalahan pembelajaran,agar dapat
mengorganisasikan siswa belajar aktif, analitis dalam pemecahan masalah. Model PBL adalah
model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk peserta
didik berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan
(Amir,2013:32).

Kelebihan model PBL adalah (1) siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan
masalah dalam situasi nyata (2) terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok (3)
siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau
presentasi hasil pekerjaan mereka (4) kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi
melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching (5) membantu siswa untuk memperoleh
informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan sendiri tentang dunia
sosial dan sekitarnya (6) mengembangkan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,mandiri dan
percaya diri (Aris, 2013 :130)

Diharapkan dengan menerapkan model PBL dengan audiovisual dapat mendorong siswa secara
aktif, kreatif, mandiri, dan berfikir kritis dalam kegiatan pembelajaran sehingga kualitas
pembelajaran dapat meningkat.Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti akan
mengkaji masalah tersebut dengan melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan Melalui Model Problem Based Learning
dengan Audiovisual di Kelas V SDN 2 Negara Aji Baru Kecamatan Anak Tuha, Lampung
Tengah.

setelah peneliti melakukan pengamatan awal :


1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Peserta didik belum bisa memahami materi tanpa bantuan guru
2. Peserta didik kurang fokus pada saat proses pembelajaran
3. Peserta didik kurang berinovasi dan berkreasi dalam pembelajaran
4. Guru belum menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi
5. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat
6. Nilai KKM belum tercapai
7. Siswa masih belum maksimal mendapatkahan nilai yang diharapkan
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifiaksi masalah diatas dapat dianalisis masalah sebagai berikut:
1. Penerapkan model pembelajaran yang inovatif, perlu mempelajari lebih lanjut langkah-
langkah model pembelajaran
2. Mencari rumusan masalah untuk pemecahan masalah
3. Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, perlu kajian dan implementasi tentang
macam-macam merode pembelajaran dalam proses pembelajaran
4. Penggunakan media pembelajaran yang tepat, biasa dimaksimalkan dengan proyeksi atau
non proyeksi
5. Nilai KKM biasa di dapatkan dengan adanya kerjasama yang positif antara guru dan
peserta didik
Tabel 1.1
Nilai Ulangan Harian Peserta Didik Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019

Peserta Didik Jumlah Siswa /


Semester I
> KKM 65 / % < KKM 65 / % %
Tema 1 10 / 40 15/ 60 25 / 100
Tema 2 12 / 48 13/ 52 25 / 100
Tema 3 10 / 40 15/ 60 25 / 100
Tema 4 18 / 72 7/ 28 25 / 100
Tema 5 11 / 44 14/ 56 25 / 100
Tabel 1.2
Nilai Ulangan Harian Peserta Didik Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020

Peserta Didik
Semester I Jumlah / %
> KKM 65 / % < KKM 65 / %
Tema 1 9 / 36 16 / 64 25 / 100
Tema 2 11 / 44 14 / 56 25 / 100
Tema 3 11 / 44 14 / 56 25 / 100
Tema 4 19 / 76 6 / 24 25 / 100
Tema 5 10 / 40 15 / 60 25 / 100

Melihat kenyataan yang terjadi di SD Negeri 2 Negara Aji Baru Kecamatan anak tuha Kabupaten
lampung Tengah, maka peneliti mencari alternative pemecahan masalah dengan menggunakan
model pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti ingin meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik pada pembelajaran Tema 2 Udara Bersih dengan menggunakan model Problem
Based Learning Melalui Audio Visual, Alasan peneliti memilih model pembelajaran ini karena
model pembelajaran Problem Based Learning Melalui Audio Visual melibatkan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran dikelas dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar peserta didik kelas V pada tema 2 di SD Negeri 2 Negara Aji Baru kecamatan Anak
Tuha.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Melalui Audio
Visual untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas V tema 2 SDN 2 Negara Aji
Baru Kecamatan anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah?
2. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Melalui Audio
Visual untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SDN 2 Negara Aji Baru
Kecamatan anak tuha kabupaten Lampung tengah?
3. Bagaimanakan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Melalui Audio
Visual untuk meningkatkan kinerja pendidik pembelajaran tema 2 SDN 2 Negara aji Baru
kecamatan anak Tuha Kabupaten lampung tengah?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan umum Meningkatkan kualitas pembelajaran Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan
melalui model PBL dengan audiovisual Pada siswa kelas V SDN 2 Negara Aji Baru
Kecamatan Anak Tuha Padangratu Lampung Tengah

Tujuan khusus :

1. Meningkatan keterampilan mengajar guru kelas V SDN 2 Negara Aji Baru Kecamatan Anak
Tuha Lampung Tengah dalam pembelajaran Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan KD 3.2
Mengklasifikasi informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek: apa, di mana, kapan,
siapa, mengapa, dan bagaimana melalui model PBL dengan audiovisual.

2. Meningkatan aktivitas siswa kelas V SDN 2 Negara Aji Baru Kecamatan Anak Tuha dalam
pembelajaran Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan KD 3.2 Mengklasifikasi informasi yang
didapat dari buku ke dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
melalui model PBL dengan Audio Visual

3. Meningkatan hasil belajar pada siswa kelas V SDN 2 Negara Aji Baru Kecamatan Anak Tuha
dalam pembelajaran Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan KD 3.2 Mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
melalui model PBL dengan Audio Visual

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik yang bersifat teoritis dan praktis.
Manfaat Teoritis
Secara teoritis, model Problem Based Learning Melalui Audio Visual dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran sehingga dapat menjadi pendukung teori untuk kegiatan
penelitianpenelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran Tema 2 Udara Bersih
Bagi Kesehatan KD 3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek:
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Selebihnya penelitian ini dapat
menambah hasanah bagi dunia pendidikan.

Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
Implementasi model Problem Based Learning Melalui Audio Visual di SD diharapkan
dapat mendorong para guru agar dapat mengadakan variasi pembelajaran dengan
menerapkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga dapat tercipta suasana
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan metode yang
bervariasi
2. Bagi Siswa
Penerapan model Problem Based Learning Melalui Audio Visual maka diharapkan siswa
dapat memperoleh pengalaman yang membantu belajar aktif ,serta memiliki kemampuan
memecahkan masalah dengan baik, hal ini akan menciptakan suasana kerjasama yang
baik serta menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa yang kurang aktif untuk lebih
serius dan berusaha memahami pelajaran.
3. Bagi Sekolah
Penerapan model Problem Based Learning Melalui Audio Visual dalam lingkungan
sekolah dapat membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, hal ini berarti
interaksi proses belajar mengajar berlangsung hidup dan menciptakan karakter sosial di
antara individu yang terlibat di dalamnya menumbuhkan interaksi dalam proses belajar
mengajar. Kerja sama antar guru dapat berdampak positif pada kualitas pembelajaran di
sekolah, serta dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam perbaikan
pembelajaran, sehingga mutu sekolah dapat meningkat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Audio Visual

1. Penelitian Tindakan Kelas

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran
di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan
cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis
setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Sanjaya, 2013:26). Menurut Arikunto dkk (2014:16)
dalam pelaksanaan PTK terdapat empat tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut harus terencana sebaik mungkin agar
pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dan mendapat hasil yang sesuai dengan keinginan
peneliti. Berikut ini merupakan gambaran langkah-langkah/prosedur yang dilakukan dalam
penelitian tindakan kelas (Sanjaya,2013:54)

2. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


Langkah – langkah PTK harus terencana sebaik mungkin agar pelaksanaan penelitian dapat
terlaksana dan mendapat hasil yang sesuai dengan keinginan peneliti. Berikut ini merupakan
gambaran langkah-langkah/prosedur yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas
(Sanjaya,2013:54) Maka dalam pelaksanaan PTK terdapat empat tahap penting yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun penjelasan dari masing-masing
tahapan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan
pembelajaran. Penelitian ini, perencanaan tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Mengkaji Kompetensi inti dan kompetensi dasar Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan
pada kelas V Semester 1 tentang Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
2. Menentukan indikator dan tujuan pembelajaran bersama tim kolaborator
3. Menyusun perangkat pembelajaran meliputi RPP,materi ajar, media pembelajaran, lembar
kerja peserta didik (LKPD),lembar unjuk kerja, kisi – kisi soal, soal evaluasi, kunci
jawaban, yang sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran Tema 2
Udara Bersih Bagi Kesehatan dengan menggunakan model PBL dengan Media
Audiovisual.
4. Menyiapkan sumber belajar (berupa: buku guru dan buku siswa kurikulum 2013 kelas V
semster 1 Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan dan media pembelajaran (audiovisual)
yang mendukung materi Mengenal aktivitas kehidupan manusia dan perubahannya dalam
ruang di bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup nasional
5. Menyiapkan lembar observasi, catatan lapangan, untuk mengamati aktivitas siswa,
ketrampilan guru.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Pelaksanaan tinadakan yang dilakukankan guru adalah perlakuan yang
dilaksanakan yang diarahkan sesuai dengan perencanaan. Tindakan adalah perlakuan yang
dilaksanakan oleh guru sesuai dengan fokus masalah. Tindakan inilah yang menjadi inti dari
PTK, sebagi upaya meningkatkan kinerja guru untuk menyelesaikan masalah. Tindakan
dilakukan dilakukan dalam program pembelajaran apa adanya. Artinya, tindakan itu tidak
direkayasa untuk kepentingan penelitian, akan tetapi dilaksanakan sesuai dengan program
pembelajaran keseharian (Sanjaya, 2013:79). Pelaksanaan tindakan penelitian ini
direncanakan dalam dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari satu pertemuan.
Siklus pertama pembelajaran dilaksanakan dengan materi “Cara Tubuh Mengolah Udara
Bersih”Siklus kedua membahas materi “Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan”.

3. Observasi
Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan mencatat semua hal yang
diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung (Arikunto, 2014:78).
Menurut Aqib dkk (2010:10) tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Agar tahap observasi dapat berjalan secara efektif, maka hubungan guru dan
pengamat harus didasari saling mempercayai. Observasi dalam penelitian ini, dilaksanakan
secara kolaboratif oleh tim observer untuk mengamati aktivitas siswa, ketrampilan mengajar
guru, Sikap (Soaial, Spiritual ) dan Keterampilan siswa dalam Tema 2 Udara Bersih Bagi
Kesehatan melalui model PBL dengan audiovisual.

4. Refleksi
Menurut Tampubolon (2014:155) refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data
bersama kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang
dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek/indikator yang
ditentukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah
melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan. penelitian ini, setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu
aktivitas siswa, ketrampilan mengajar guru, dengan melihat ketercapaian dalam indikator
kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan
yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian bersama tim kolaborasi membuat
perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua. Jadi dalam refleksi akan ditentukan apakah
penelitian itu berhenti di situ atau terus.

A. Aktivitas Belajar
Dalam kegiatan pembelajaran dikelas pendidik sebagai fasilitator hendaklah membuat peserta
didik beraktivitas didalam maupun diluar kelas. Peran pendidik sangatlah penting dalam
menentukan aktivitas belajar yang akan dilakukan oleh siswa untuk tercapainya pembelajaran
yang menyenangkan.
Pengertian aktivitas belajar menurut Sardiman (2010) “aktivitas belajar adalah aktivitas yang
bersifat fisik maupun mental”. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu terkait.
Sedangkan aktivitas belajar menurut Yusuf (2019) “aktivitas adalah suatu usaha yang dilakukan
manusia (siswa) dalam proses pembelajaran dengan mengikuti serangkaian kegiatan-kegiatan
baik secara fisik maupun non fisik yang dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam dirinya. Aktivitas yang dilakukan siswa merujuk pada aktivitas scaintifik
yang dikenal dengan 5 M yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan”.
Sardiman, (2011:100) mengemukakan kembali bahwa “aktivitas belajar adalah aktivitas yang
bersifat fisik maupun mental. Dalam proses belajar kedua aktivitas itu harus saling berkaitan.
Lebih lanjut lagi piaget menerangkan dalam buku Sardiman bahwa jika seorang anak berfikir
tanpa berbuat sesuatu, berarti anak itu tidak berfikir”.
Aktivitas belajar ini dibagi menjadi beberapa kelompok seperti yang dikemukakan oleh Nanang
hanafiah dan Cucu suhana (2010:24) yaitu :
1. Kegiatan-kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, melihat gambar-gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau
bermain.
2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral activities), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat, berwawancara diskusi dan interupsi
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, atau mendengarkan radio.
4. Kegiatan-kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau rangkuman, dan mengerjakan
tes serta mengisi angket.
5. Kegiatan-kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu menggambar, membuat grafik,
diagram, peta dan pola.
6. Kegiatan-kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, serta menari dan
berkebun.
7. Kegiatan-kegiatan mental (mental activities), yaitu merenungkan mengingat, memecahkan
masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
8. Kegiatan-kegiatan emosional (emotional activities), yaitu minat, membedakan, berani,
tenang, merasa bosan dan gugup.
Dengan adanya beberapa macam aktivitas belajar diatas pendidik hendaklah menerapkan salah
satu bentuk aktivitas yang akan diterapkan dalam pembelajaran didalam kelas supaya peserta
didik lebih terpancing dalam pembelajaran dan terlibat secara langsung aktivitas antara peserta
didik dengan pendidik didalam kelas.

B. Hasil Belajar
Hasil belajar akan sangat diharapkan oleh pendidik maupun peserta didik, hasil yang diharapkan
tentunya hasil yang baik setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Untuk menentukan hasil
belajar tersebut seorang pendidik sangatlah penting perannya untuk menentukan hasil belajar
yang baik bagi peserta didik.
Menurut Sumiati & Asra (2013: 32) mengatakan bahwa “hasil belajar yang diperoleh siswa
adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil
belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan suatu proses yang bersifat kompleks.
Dalam proses tersebut seseorang diharapkan pada tuntutan untuk melakukan pembedaan
(diskriminasi) dan penyimpulan”.
Hasil belajar sangatlah diharapkan untuk mengetahui seberapa besar daya serap pengetahuan
peserta didik dalam mengetahui materi yang telah diberikan oleh pendidik selama proses
pembelajaran berlangsung. Setelah pendidik melakukan evaluasi kepada peserta didik maka
disinlah akan diketahui hasil belajar peserta didik yang telah dicapai kemampuannya dalam
menguasai materi yang telah diberikan oleh pendidik.
Seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya (2010: 13) bahwa hasil belajar berkaitan dengan
pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan.
Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat
mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan
data tersebut guru dapat mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran.
Sedangkan menurut Amallya (2018) “ hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses
pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai
memberikan materi pelajaran pada suatu pokok bahasan”.
Dalam menentukan hasil belajar terdapat juga faktor-faktor yang bisa mempengaruhi hasil
belajar peserta didik. Berikut ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menurut
Slameto (2010: 54) :
1. Faktor Intern Meliputi :
a) Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.
b) Faktor psikologis terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kesiapan.
c) Faktor kelelahan baik kelelahan secara jasmani maupun kelelahan secara rohani.
2. Faktor ekstern meliputi:
a) Faktor keluarga terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan.
b) Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di
atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang telah
dilakukan oleh peserta didik setelah proses pembelajaran dilakukan dengan tes atau non tes dan
hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
C. Pembelajaran Tematik Kelas V SD
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menerapkan pembelajaran tematik, dari beberapa
mata pelajaran digabungkan menjadi sebuah tema. Repositori.kemdikbud.go.id (2009:13)
mengatakan bahwa pembelajaran tematik merupak suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan
indikator dari kurikulum / Standar Isi (SI) dari beberapa mapel menjadi satu kesatuan untuk
dikemas dalam satu tema. Dengan adanya kaitan tersebut maka peserta didik akan
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran akan jadi
lebih bermakna bagi peserta didik.
2. Karateristik Pembelajaran Tematik
Karakteristik pendidikan tematik memiliki ciri khas sebagaimana yang dituliskan pada
www.wawasanpendidikan.com adalah sebagai berikut:
a) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak usia sekolah dasar.
b) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari
minat dan kebutuhan siswa.
c) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar
dapat bertahan lebih lama.
d) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
e) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
f) Mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.

D. Hasil Penelitian Relevan


1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Hartanto, Istiqomah, Muryati pada siswa
kelas V SD di Gugus Jendral Sudirman Tahun Ajaran 2019/2020 dengan judul “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan menggunakan
Problem Based Learning Dengan Audio Visual”. Hasil uji hipotesis yang menunjukkan
bahwa, hasil rata-rata nilai posttest eksperimen 1 lebih tinggi dari hasil rata-rata nilai posttest
eksperimen 2 mendukung hasil uji hipotesis yang menyatakan ada perbedaan hasil belajar
yang signifikan. Data komparasi rata-rata nilai posttest eksperimen 1 adalah 80,00
sedangkan rata-rata nilai posttest eksperimen 2 adalah 74,18.
2. Selanjutnya penelitian yang telah dilakukan oleh Hartanto,Istiqomah dan Muryati, pada
tahun 2019 dengan judul “Upaya Peningkatan Pembelajaran Tema 2 Udara Bersih Bagi
Kesehatan Dengan Problem Based Learning Dengan Audio Visual ”. Pada penelitian ini
terbukti dengan menggunakan model pembelajaran PBL Audio Visual dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar.
3. Hartanto,Istiqomah dan Muryati, pada tahun 2019 telah melakukan penelitian serupa dengan
judul “Upaya Peningkatan Pembelajaran Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan Dengan
Problem Based Learning Dengan Audio Visual”. Penelitian ini terbukti dengan menerapkan
model pembelajaran PBL Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-
rata siswa sebelum menggunakan model pembelajaran tersebut adalah 50 dan setelah
menggunakan model pembelajaran PBL Audio Visual menjadi 84,61.

E. Kerangka Pikir
Kerangka pikir pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Input
Pada proses pembelajaran pendidik masih menggunakan metode ceramah belum
menggunakan model pembelajaran dan peserta didik tidak dilibatkan dalam proses
pembelajaran sehingga berakibat pada hasil belajar peserta didik menjadi rendah.
2. Proses
Pada proses pembelajaran pendidik menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learninf Dengan Audio Visual dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
dikelas.
3. Out Put
Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learninf Dengan Audio Visual
aktivitas dan hasil belajar peserta didik meningkat. Kinerja guru dalam proses
pembelajaran meningkat.

F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis ini menjawab rumusan masalah atau dugaan sementara. Hipotesis pada penelitian
ini adalah:
1. Apabila dalam pembelajaran tema 2 kelas V dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learninf Dengan Audio Visual dengan baik dan benar dapat
meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas V SD Negeri 2 Negara Aji Baru.
2. Apabila dalam pembelajaran tema 2 kelas V dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learninf Dengan Audio Visual dengan baik dan benar dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 2 Negara Aji Baru
Kecamatan Anak Tuha.
3. Apabila dalam pembelajaran tema 2 kelas V dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learninf Dengan Audio Visual dengan baik dan benar dapat
meningkatkan kinerja pendidik di SDN 2 Negara Aji Baru Kecamatan Anak Tuha.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang direncanakan 2 siklus. Siklus
Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
untuk penjelasan siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut:

Perencanaan I

Refleksi I SIKLUS I Pelaksanaan I

Pengamatan I

Perencanaan II

Refleksi II SIKLUS II Pelaksanaan II

Pengamatan II

Dst

Gambar 3.1

Tahap-tahap dalam PTK Wardhani (2007: 24)

Berikut rincian kegiatan langkah-langkah pada alur kegiatan siklus PTK diatas:
1. Perencanaan
Pada kegiatan perencanaan pendidik melakukan sebagai berikut:
- Pendidik membuat RPP tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan dengan menggunakan
model Problem Based Learninf Dengan Audio Visual untuk siswa kelas V SD Negeri 2
Negara Aji Baru.
- Pendidik menyiapkan media yang akan digunakan berupa slide power point materi.
- Pendidik menyiapkan bahan ajar.
- Pendidik menyiapkan LKPD, soal tes evaluasi
- Membuat instrumen aktivitas belajar peserta didik.
- Pendidik menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Pelaksanaan
Bahan-bahan yang telah disusun pada tahap perencanaan seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), power point, lkpd dijadikan landasan kegiatan pembelajaran pada
peserta didik. Adapun langkah-langkahnya sesuai dengan model pembelajaran Problem
Based Learninf Dengan Audio Visual sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
- Pendidik memberikan salam dan mengajak semua Peserta didik berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing.
- Pendidik mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
- Pendidik melakukan aprsepsi kepada peserta didik untuk memotivasi belajar.
- Pendidik menginformasikan tema yang akan dibelajarkan dan menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini yang ingin dicapai dan memotiviasi peserta didik belajar.
b) Kegiatan Inti
- Pada awal pembelajaran, pendidik menstimulus ide, gagasan, dan motivasi Peserta
didik dengan pertanyaan panduan yang ada di buku Pendidik. Oleh karena itu,
Pendidik meminta Peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya secara percaya
diri. memberikan pokok materi yang akan dipelajari kepada Peserta didik sehingga
peserta didik dapat mencari informasi secara menyeluruh mengenai materi yang akan
dibahas.
- Selanjutnya pendidik membagi Peserta didik dalam beberapa kelompok.
- Pendidik menampilkan gambar atau contoh lagu bertanda nada mayor dan minor
melalui gambar atau berupa penayangan melalui LCD dan mengajak Peserta didik
untuk bernyanyi lagu bertangga nada mayor dan minor.
- Sebelum bernyanyi pendidik terlebih dahulu bertanya kepada Peserta didik yaitu
dengan bertanya, Apa kamu juga suka menyanyi? Apa lagu yang kamu sukai? Apa
kamu mengetahui tangga nada lagu yang kamu sukai? Menanya
- Pendidik memberikan penjelasan atau arahan mengenai lagu bertangga nada mayor
dan bertangga nada minor. Kemudian, Pendidik menunjukkan contoh lagu bertangga
nada mayor dan bertangga nada minor pada buku.
- Kemudian pendidik mengajak Peserta didik membaca pantun, setelah itu pendidik
menanya kepada Peserta didik bahwa pantun tersebut merupakan pantun yang
bertangga nada mayor atau bertangga nada minor.
- Peserta didik mengamati dan membaca lagu bertangga nada mayor dan bertangga
nada minor pada buku Peserta didik. Mengamati
- Peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber mengenai contoh lagu
bertangga nada mayor dan bertangga nada minor. (Peserta didik dapat mencari
informasi dari buku, majalah, koran, atau artikel). Mengumpulkan data
- Kemudian pendidik menjelaskan ciri-ciri lagu bertanda nada mayor dan minor.
- Setelah pendidik menjelaskan ciri-ciri lagu bertangga mayor dan minor kemudian
pendidik meminta Peserta didik untuk membaca pantun yang ditampilkan Pendidik
memberikan teks berisikan pantun.
- Kemudian pendidik meminta Peserta didik menyanyikan lagi pantun bertanda nada
mayor.
- Setelah menyanyikan lagu pendidik memberikan motivasi bahwa bernyanyi dengan
riang dan gembira itu akan menjadi sehat dan mendapat manfaat kesehatan secara
langsung.
- Kemudian pendidik menjelaskan kepada Peserta didik ciri-ciri pantun.
- Selanjutnya Pendidik meminta Peserta didik untuk saling menginformasikan kepada
temannya yang belum paham akan ciri-ciri pantun. Mengkomunikasikan
- Setelah membahas pantun kemudian pendidik menampilkan gambar sistem peredaran
darah manusia.
- Pendidik dapat merangsang rasa ingin tahu Peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan:.
- Pendidik menjelaskan mengenai fungsi organ peredaran darah dan pentingnya
menjaga kesehatan organ peredaran darah.
- Kemudian Peserta didik membaca bacaan mengenai manfaat kesehatan bagi manusia.
Kegiatan ayo membaca dilakukan dengan meminta Peserta didik untuk membaca
bacaan dalam buku Peserta didik atau teks bacaan “Manfaat Kesehatan Bagi
Manusia”.yang telah disediakan oleh Pendidik.
- Selanjutnya pendidik membagikan LKPD kepada peserta didik untuk didiskusikan
secara keompok maupun individu.
- Pendidik berkeliling menjadi fasilitator atau membimbing kegiatan Peserta didik
- Selanjutnya Pendidik memeriksa diskusi dan membacakan hasil diskusinya untuk
mengemukakan pendapatnya berdasarkan pemahaman yang sudah didapatkannya
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
- Selanjutnya pendidik memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atau pujian
kepada Peserta didik yang menjawab dengan benar serta kelompok yang memperoleh
skor yang tertinggi
- Setelah diskusi selesai Pendidik memberikan tes evaluasi untuk mengukur sejauh
mana kemampuan Peserta didik dalam memahami materi yang telah didiskusikan.
c) Kegiatan Akhir
- Bersama-sama Peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar
(Integritas)
- Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi).
- Pendidik memberi kesempatan kepada Peserta didik untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
- Pendidik Melakukan kegiatan tindak lajut dalam bentuk pemberian tugas individu
maupun kelompok
- Mengajak semua Peserta didik berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) (Religius)

3. Observasi
Observasi pada penelitian ini mencakup sebagai berikut:
a. Aktivitas Belajar Peserta Didik
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung pelaksanaan pembelajaran diobservasi oleh
teman sejawat. Teman sejawat memiliki keahlian sebagi guru senior/pamong.
b. Hasil Belajar Peserta Didik
Untuk mengetahu hasil belajar peserta didik, pendidik memberikan tes kepada peserta
didik berupa pilihan ganda.

4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran aktivitas dan hasil belajar
sebagaimana telah dituliskan diindikator ketercapaian. Refleksi dilakukan dengan melihat
hasil dan observasi. Jika hasil observasi belum mencapai indikator ketercapaian maka
dilanjutkan ke siklus 2.

B. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik, hasil belajar peserta
didik dan kinerja pendidik. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas V sebanyak 25
peserta didik. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Negara Aji Baru Kecamatan
Anak Tuha . Waktu yang digunakan yaitu pada tahun pelajaran 2019/2020 semester I.

C. Instrumen Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan instrumen penelitian sebagai berikut:
1. Instrumen Aktivitas Belajar Peserta Didik
Untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik digunakan instrumen penilaian aktivitas.
Skala nilai yang digunakan adalah dengan angka 1, 2, 3, 4. Jadi skor tertinggi adalah 4.
Adapun instrumen yang akan digunakan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Format Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik

Skor Aktifitas Peserta Sk


N Didik JML or
Nama Aktivitas (%) Kategori
o Skor Ma
A B C D E
ks
1.
2.
3.
4.
5. Dst
Jumlah
Skor Maksimal
Persentase

Keterangan:
A. Bekerjasama Dengan Kelompok
B. Memperhatikan Penjelasan Dari Pendidik
C. Peserta Didik Bertanya
D. Menjawab Pertanyaan Dari Pendidik Atau Teman
E. Mengerjakan Tugas Yang Diberikan Oleh Pendidik
2. Instrumen Hasil Belajar Peserta Didik

Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik digunakan dengan tes hasil belajar. Data hasil

tes evaluasi peserta didik kemudian diolah melalui cara penyekoran dan menghitung nilai

rata-rata kemampuan siswa.

3. Kinerja Pendidik

Tabel 3.1
Format Observasi Kinerja Pendidik

Hasil Pengamatan
Aspek yang
Sub Indikator Pertemuan Ke
diamati
I II
Kegiatan 1. Mengucapkan salam.
Awal 2. Membimbing pesertadidik untuk berdoa
3. Mengabsen kehadiran siswa.
4. Memberikan apersepsi
5. Memotivasi peserta didik
6. Membimbing pesertadidik untuk
mempersiapkan alat dan bahan belajar.
7. Mengkondisikan pesertadidik dalam posisi
siap untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.
8. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan 1. Menginformasi materi yang akan
Inti diajarkan.
2. Menjelaskan materi pelajaran
3. Menggali pengetahuan dan pengalaman
pesertadidik dengan melakukan tanya
jawab seputar materi.
4. Membagi kelompok
5. Membagi LKPD
6. Menjelaskan langkah-langkah cara
mengerjakan soal
7. membimbing pesertadidik yang
mengalami kesulitan dalam mencari
jawaban.
8. Memberikan reward pada kelompok yang
mendapatkan nilai tertinggi.
9. Memberikan kesempatan pesertadidik
untuk berpendapat.
Kegiatan 1. Mengumpulkan lembar soal
Akhir 2. Menyimpulkan materi dan memberikan
penguatan.
3. memberi tahu materi pelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
4. Memberikan tindak lanjut
5. Menutup salam dan melanjutkan pada
pelajaran selanjutnya.
Jumlah
Persentase

Keterangan :
√ = Dilaksanakan
× = Tidak dilaksanakan

D. Analisis Data

Data pada penelitian ini dianalisis dengan deskriptif persentase. Adapun rumus yang akan

digunakan sebagai berikut:


1. Aktivitas Peserta Didik dan Kinerja Pendidik

Rumus menghitung aktivitas peserta didik dan kinerja pendidik


Skor Yang Diperoleh
Nilai Akhir = ————————— X 100
Jumlah Keseluruhan

2. Hasil Belajar Peserta Didik

Rumus menghitung nilai peserta didik:


Skor yang diperoleh
Nilai Akhir = ————————— x 100
Jumlah Pendidik

3. Kiriteria Persentase

Tabel 3.2
Kategori Persentase Aktivitas Peserta Didik dan Kinerja Pendidik
Skor Aktivitas
No Kriteria
(%)
1. 76% s.d. 100% Sangat aktif
2. 51% s.d. 75% Aktif
3. 26% s.d 50% Cukup aktif
4. 0 % s.d. 25% Kurang Aktif

E. Indikator Ketercapaian

Indikator ketercapaian penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar peserta didik kelas V SD Negeri 2 Negara Aji Baru dalam pembelajaran

tema 2 minimal 75% siswa aktif.

2. Hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 2 Negara Aji Baru dalam pembelajaran tema 2

yang mencapai KKM 65 sebanyak 80%.


DAFTAR PUSTAKA

Amallya, Woro Anti. "Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Pelajaran IPA Kelas 3 di MI Nurul Ummah Celep Sidoarjo." Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo (2018)

A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali. (online). https://www.kajianpustaka.com/2014/06/pengertian-dan-jenis-aktivitas-


belajar.html (Diakses 23/07/2019).

Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Pembelajaran Tematik di SD.

Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. (2010). Konsep Stratei Pembelajaran. Bandung: Refika. (online).
https://www.kajianpustaka.com./2014/06/pengertian-dan-jenis-aktivitasbelajar.html (Diakses
23/07/2019).

Slameto. (2010). Online.


http://www.rangkumanpustaka.com/2017/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html.
(diakases 23/07/2019).

Slavin, E Robert. Online.


https://www.wawasanpendidikan.com/2016/01/Pengertian-Persiapan-Langkah Langkah-dan-
Kelebihan-serta-Kekurangan-Pembelajaran-Koperatif-Tipe STAD.html. (diakses pada
tanggal 22/07/2019).

Sumiati & Asra. (2011). Metode Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima.

https://www.wawasanpendidikan.com/2016/07/Pengertian-Landasan-Karakteristik-Langkah-
Langkah-Prinsip-dan-Tahapan-Pelaksanaan-serta-Keuntungan-Pembelajaran-Tematik.html.
(diakses pada tanggal 22/07/2019).

Wardhani, IGAK, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka.

Yusuf, Ahmad, and Haslinda Haslinda. "Implementasi Teknik Self Talk Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Siswa Di SMP Negeri 1 Pangkep." DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu
Pendidikan Dasar2.1 (2019): 158-166.
LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN 2 Negara Aji Baru


Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Udara Bersih Bagi Kesehatan(Tema 2)
Sub Tema : Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih (Sub Tema 1) Pembelajaran ke: 1
Alokasi waktu : 1 Hari
Muatan Terpadu : IPA, Bahasa Indonesia

A.TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui bimbingan guru dari media Daring siswa mampu menyebutkan informasi terkait
dengan pertanyaan apa, di mana, kapan, dan siapa dengan benar
2. Melalui bimbingan guru dari media Daring siswa mampu mempresentasikan informasi dari teks
bacaan terkait dengan pertanyaanapa, di mana, kapan, dan siapa dengan jelas
3. Melalui bimbingan guru dari media Daring , siswa mampu menemukan informasi tentang organ-organ
pernapasan hewan dengan tepat
4. Dengan berdiskusi dan mencari informasi dalam kelompok, siswa mampu membuat bagan cara
kerja organ pernapasan hewan bersama orangtua dengan tepat

B.KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam dan dilanjutkan dengan Membaca Doa 15
dipandu melalui Group Whats Apps ( orientasi ) menit
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan
diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik ( Apersepsi )
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.( Motifasi )

(Sintak Model Discovery Learning)


Inti A. Ayo Membaca 140
 Siswa membaca bacaan “Dayu dan Ikan Hias”.
 Siswa diajak bertanya jawab mengenai isi bacaan.
 Siswa mengamati peta pikiran (mind map) pada buku siswa, kemudian
menuliskan jawab-an dari pertanyaan-pertanyaan pada peta pikiran
tersebut. (Kegiatan ini merupakan kegiatan yang digunakan untuk
mencapai KD 3.2 dan 4.2 Bahasa Indonesia)
 Siswa membuat kesimpulan jawaban dari pertanyaan apa, di mana, kapan,
dan siapa.
B. Ayo Berkarya
 Secara berkelompok, siswa membuat bagan cara kerja organ
pernapasan salah satu jenis hewan. (KD IPA 3.2 dan 4.2)
 Pada kegiatan ini siswa boleh mempergunakan informasi yang mereka
dapatkan dari teks bacaan yang disajikan di Buku Siswa.
 (Creativity and Innovation)
C. Kerja Sama Orang Tua
Bersama orang tua di rumah, siswa membuat bagan pernapasan hewan. Hasil
kegiatan ini lalu diperlihatkan kepada guru di sekolah untuk diperiksa.

Penutup  Membuat resume (Creativity ) dengan bimbingan guru tentang point- point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru
dilakukan.
Guru :Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Refleksi dan Konfirmasi
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran
dan perbaikan.
ASSESMENT (Penilaian)
Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan (Lihat Lampiran)
Mengetahui, Negara Aji Baru, 20 Oktober 2019
Kepala Sekolah Peneliti,

KHAMIMAH,S.Pd.SD HARTANTO,S.Pd.SD
NIP.196805021991032006 NUPTK:2152762665200003

LAMPIRAN PENILAIAN

A. PETA PIKIRAN TENTANG INFORMASI DARI TEKS BACAAN

Bentuk Penilaian : Tes Tertulis (Peta


Pikiran) Instrumen Penilaian : Rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.2 dan 4.

Perlu
Baikl sekali Baik Cukup
Aspek/ Kriteria bimbingan
4 3 2 1
Pengetahuan Tepat dalam Tepat dalam Tepat dalam Tepat dalam
tentang menjawab 6 menjawab 5 menjawab 4 menjawab
memilah pertanyaan pertanyaan pertanyaan paling banyak 3
informasi yang dalam peta dalam peta dalampeta pertanyaan
didpat (BI 3,2) pikiran pikiran pikiran dalam peta
pikiran
B. PETA PIKIRAN TENTANG INFORMASI DARI TEKS BACAAN
Bentuk Penilaian : Tes Tertulis dan Kinerja (Membuat Bagan Kerja Organ Pernapasa
Hewan)
Instrumen Penilaian : Rubrik KD IPA 3.2 dan 4.2
Perlu
Baikl sekali Baik Cukup bimbingan
Aspek/ Kriteria
4 3 2 1
Pengetahuan tentang Bagan dibuat Bagan dibuat Bagankurang Bagan tidak,
organ dengan tepat dengan tepat, tepat, penjelasan tepat, penjelasan
pernapasan hewan disertai penjelasan kurang kurang lengkap kurang lengkap
penjelasan yang lengkap namun benar
lengkap dan namun benar
benar
Keterampilan dalam Bagan sangat Bagan mudah Bagan mudah Bagan agak
mengolah informasi mudah dibaca dan dibaca dan dibaca namun sulitdibaca dan
dalam sangat mudah mudahdimengerti agak sulit dimengerti
bentuk bagan dimengerti dimengerti

Sikap kecermatan dan Kemandirian


Diisi dengan catatan khusus hasil pengamatan terhadap sikap yang sangat baik dan perlu pendampingan,
digunakan sebagai data dalam rekapitulasi penilaian sikap

Catatan:
 Rubrik digunakan sebagai pegangan guru dalam memberikan umpan balik terhadap tugas
membuat bagan sistem pernapasan hewan. Hasil dari kegiatan ini tidak harus dimasukkan ke
dalam buku nilai (sangat tergantung pada kesiapan siswa).ujuan utama dari kegiatan ini adalah
sebagai kegiatan untuk memahamkan kepada siswa tentang organ pernapasan pada hewan. Guru
dapat melihat keberhasilan pembelajaran tentang organ pernapasan dari hasil keseluruhan kelas
secara umum.

D. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
2. Software Pengajaran SD-DCARIGURU,COM untuk kelas 5 semester 1.
3. Buku teks, buku bacaan tentang organ pernapasan pada hewan, lingkungan sekitar.

Refleksi Guru

Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :…….....
Mengatahui, Negara Aji Baru, 20 Oktober 2019
Kepala Sekolah Peneliti,

KHAMIMAH,S.Pd.SD HARTANTO,S.Pd.SD
NIP.196805021991032006 NUPTK:2152762665200003

25
1. Instrumen Pengumpul Data

PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KETERAMPILAN GURU DALAM TEMA 2 UDARA


BERSIH BAGI KESEHATAN MELALUI MODEL PBL DENGAN AUDIOVISUAL
Keterampilan Dasar Langkah-langkah model Indikator Keterampilan Guru
Mengajar PBL dengan Audiovisual dengan Model PBL dengan media
Audiovisual
1. Keterampilan 1. Siswa mengamati 1. Mengkondisikan siswa agar siap
membuka pelajaran tayangan Audiovisual dan termotivasi mengikuti
tentang permasahan yang pembelajaran (Keterampilan
2. Keterampilan
berkaitan dengan materi membuka pelajaran)
bertanya (mengamati)
2. Memberikan pertanyaan dengan
3. Keterampilan 2. Siswa mendefinisikan permasalahan dan tanya jawab
menjelaskan dan melakukan tanya jawab untuk membantu pemahaman
4. Keterampilan terkait dengan (Keterampilan bertanya)
mengajar kelompok permasalahan dalam
3. Memberi penjelasan tentang
kecil dan perorangan tayangan audiovisual
(menanya) tujuan ,istilah dan fakta materi
5. Keterampilan pembelajaran dengan audiovisual
mengelola kelas 3. Siswa membagi diri dan hasil karya pemecahan
menjadi beberapa masalah (Keterampilan
6. Keterampilan kelompok, setiap kelompok menjelaskan)
membimbing diskusi diberikan permasalahan
kelompok kecil untuk didiskusikan 4. Menggunakan variasi dengan
audiovisual pembelajaran
7. Keterampilan (mengasosiasi)
(Keterampilan menggunakan
mengadakan variasi 4. Siswa mengumpulkan variasi)
8. Keterampilan informasi dari berbagai
sumber untuk memecahkan 5. Membagi kelas menjadi
memberi penguatan beberapa kelompok (keterampilan
permasalahan dari guru
9. Keterampilan (mengumpulkan informasi) mengelola kelas)
menutup pelajaran 6. Membimbing siswa secara
5. Siswa membuat hasil
karya kelompok berupa kelompok dalam pembuatan hasil
laporan atas solusi karya (Keterampilan mengajar
pemecahan kelompok kecil dan perorangan)
masalah(mengasosiasi) 7. Membimbing dalam
6. Siswa mempresentasikan mengumpulkan dan mengolah
hasil karya kelompok di informasi (membimbing diskusi
depan kelas kelompok kecil)
(mengkomunikasikan) 8. Memberikan penguatan
terhadap hasil kerja siswa
7. Siswa menanggapi
presentasi laporan dari (Keterampilan memberi
penguatan)
kelompok lain
(mengkomunikasikan) 9. Menutup pelajaran dengan
8. Siswa memperkuat memberikan kesimpulan

26
jawaban atas pemecahan (Keterampilan menutup pelajaran)
masalah dengan melihat
tayangan Audiovisual
(mengamati)
9. Siswa dibimbing guru
membuat kesimpulan
diskusi dari pemecahan
masalah (pengumpulan
informasi)
10. Siswa mengamati
tayangan audiovisual
berupa rangkuman
pembelajaran (mengamati)

27
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM TEMA 2 UDARA BERSIH
BAGI KESEHATAN MELALUI MODEL PBL DENGAN AUDIOVISUAL
Pertemuan ke… siklus ke 1
Sekolah : SDN 2 Negara Aji Baru
Kelas/Semester : V/I (Satu)
Tema / Subtema : Udara Bersih Bagi Kesehatan(Tema 2)/ Cara Tubuh Mengolah Udara
Bersih (Sub Tema 1)
Hari/Tanggal :
Nama Guru : Hartanto
Berilah penilaian Anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia!
Kriteria Penilaian:
1. Nilai 0, jika tidak ada descriptor yang tampak.
2. Nilai 1, jika ada satu descriptor yang tampak
3. Nilai 2, jika ada dua descriptor yang tampak
4. Nilali 3, jika ada tiga descriptor yang tampak 5. Nilai 4,
jika ada empat descriptor yang tampak ( Sumber : Rusman 2012 :101
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
Mengkondisikan siswa agar
1.Menarik perhatian siswa 2.
siap dan termotivasi
Membangkitkan motivasi 3.
1 mengikuti pembelajaran
Memberikan acuan 4. Membuat
(keterampilan membuka
keterkaitan pembelajaran
pelajaran)
1. Memberikan tuntunan
Memberikan pertanyaan
jawaban yang tepat 2.
dengan permasalahan dan
Memberikan giliran dan
tanya jawab untuk
2 menyebarkan pertanyaan 3.
membantu pemahaman
Memberi kesempatan siswa
siswa (keterampilan
untuk berpikir 4. Mendorong
bertanya)
terjadinya interaksi
1. Memberi penjelasan dengan
contoh dan ilustrasi 2.
Guru memberi penjelasan
Memberikan penekanan pada
tentang istilah dan fakta
bagian yang penting 3.
materi pembelajaran
Menggunakan kalimat/istilah
3 dengan media audiovisual
dengan bahasa yang mudah
dan hasil karya pemecahan
dipahami 4. Memberikan
masalah (keterampilan
balikan (kesempatan kepada
menjelaskan)
siswa untuk menunjukkan
pemahaman)
1. Mengadakan kontak pandang
Menggunakan variasi dan gerak 2. Isi media
dengan media audiovisual audiovisual sesuai dengan
4 dalam pembelajaran tujuan, dapat dilihat dan
(keterampilan didengar 3. Pemusatan perhatian
menggunakan variasi) siswa 4. Memberikan contoh
dan ilustrasi

28
1. Menunjukkan sikap tanggap
terh kelompok 2. Memberi
Membagi kelas menjadi petunjuk kerja yang jelas 3.
beberapa kelompok Memusatkan perhatian
5
(Keteranpilan mengelola kelompok 4. Memberikan
kelas) teguran terhadap siswa yang
mengganggu proses
pembelajaran. adap
1. Mengendalikan situasi hingga
siswa merasa aman,penuh
Membimbing siswa secara pemahaman, dan merasa dibantu
kelompok dalam 2. Memberikan orientasi umum
pembuatan hasil karya tentang tujuan dan masalah yang
6
(Keterampilan mengajar akan dipecahkan. 3.
kelompok kecil dan Memberikan penguatan yang
perorangan) sesuai 4. Membantu siswa
menilai pencapaian dan
kemajuan sendiri
1. Merumuskan tujuan dan topik
yang akan dibahas pada awal
diskusi 2. Memberi informasi
Membimbing siswa
tambahan agar kelompok diskusi
mengumpulkan dan
memperoleh pengertian lebih
mengolah informasi
7 jelas. 3. Memberikan dukungan
(Keterampilan
kepada usulan pendapat siswa
membimbing diskusi
dengan penuh perhatian 4.
kelompok)
Menindaklanjuti hasil diskusi
dan mengajak siswa menilai
proses maupun hasil diskusi.
1. Memberikan tepuk tangan
bagi siswa yang maju/menjawab
pertanyaan 2. Memberikan
Guru Memberikan
penghargan bagi kelompok yang
penguatan terhadap hasil
8 paling bagus hasil karyanya 3.
kerja siswa (Keterampilan
Mendekati siswa saat bertanya,
memberikan penguatan)
menjawab pertanyaan dan
diskusi 4. Memberikan pujian
bagi siswa yang aktif.
1. Merangkum inti pembelajaran
dan membuat ringkasan
Guru menutup pelajaran 2. Menilai penguasaan siswa
dengan memberikan dengan tanya jawab 3.
9
kesimpulan (Keterampilan Memberikan tindak lanjut
menutup pelajaran) berupa soal pengayaan 4.
Memberikan soal evaluasi
kepada siswa

29
Jumlah skor
Kategori

Klasifikasi Hasil Penilaian Keterampilan Guru


Kriteria Ketuntasan Kategor Tingkat Keberhasilan
28,5 ≤ skor < 36 Sangat Baik (A) Berhasil
19 ≤ skor < 28,5 Baik ( B ) Berhasil

9,5 ≤ skor < 19 Cukup ( C ) Tidak Berhasil


0 ≤ skor < 9,5 Kurang ( D ) Tidak Berhasil

30

Anda mungkin juga menyukai