Oleh
Rita Husnafia1, Zulkifli2, Eddy Noviana3
Abstrak
The results showed that the learning outcomes of students showed improvement in the
first cycle in which there were 70% of students achieving KKM. Analysis conducted by
researchers teacher activity increased with the evidence at the first meeting 57% increase
in the second meeting 75%. In the second cycle teachers activity continued to increase to
82% and increased to 85%. Analysis of student activity at the first meeting 53% increased
to 60% at the second meeting increased to 71% and increased to 85%. Based on the
analysis of data in this study can concluded that: Implementation cooperative learning
model Snowball Throwing to improve student learning outcomes IPS elementary School
fourth grade in SD Negeri 79 Balai Makam Kecamatan Mandau school year 2012-2013
Keywords: Cooperatif Learning Type Jigsaw, the result of social studies
PENDAHULUAN
Pelajaran IPS adalah pelajaran utama dalam kurikulum KTSP. Didalam
IPS dihimpun semua materi yang berhubungan secara langsung dengan masalah
penyusunan pengembangan masyarakat serta yang menyangkut perkembangan
pribadi manusia sebagai anggota masyarakat yang berguna terutama peserta didik
agar dapat melakukan perubahan tingkah laku yang di ukur sebagai hasil belajar.
Dengan belajar IPS dapat melatih siswa dan menumbuhkan cara berfikir yang
sistimatis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Serta mengembangkan sikap gigih
dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah
Keberhasilan pembelajaran IPS jenjang pendidikan sekolah dasar
ditandai dengan penguasaan materi oleh siswa, minat dan semangat siswa yang
cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat dengan nilai yang diperoleh siswa
Kenyataan yang dijumpai di Sekolah Dasar Negeri 79 Balai Makam
dalam pembelajaran IPS Kelas IV tahun pelajaran 2012/2013 pada semester genap
hasil tes ulangan IPS yang dilaksanakan belum menunjukan hasil yang
memuaskan. Dari 23 siswa yang mengikuti ulangan harian banyak yang belum
mencapai KKM.KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal ) sesuai yang ditetapkan
sekolah yaitu 65. Siswa yang mencapai KKM 9 orang,yang tidak mencapai KKM
14 orang,dengan nilai rata-rata 64.
Tabel 1
Ketuntasan belajar siswa kelas IV dalam Pembelajaran IPS
No Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase Rata-rata Kelas
1. Tuntas 9 40 % 64
2. Tidak tuntas 14 60%
Jumlah 23 100 %
1. Mahasiswa program studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau, NIM
0905137708 e-mail:
2. Drs. H. Zulkifli, S.Pd. sebagai Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi PGSD Jurusan
ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau. e-mail: zulkifli@yahoo.co.id
3. Eddy Noviana, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi PGSD Jurusan
ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau. e-mail: eddy@unri.ac.id
2
Dilihat dari tabel di atas rendahnya hasil belajar IPS terjadi karena : dalam
mengajar guru terlalu banyak memberikan dan menjelaskan didepan kelas
sehingga siswa kurang serius dan kurang memperhatikan apa yang mereka
pelajari. Akhirnya siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta
siswa jarang mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.Sehinga tidak ada rasa
semangat untuk meningkatkan prestasinya sendiri.
Terkait belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 079 Balai
Makam makam penulis berupaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa
yaitu dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing.
Snowball Trhowing merupakan pembelajaaran kooperatif yang kompleks
karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang
wujud aplikasinya bermakna. Model ini lebih menekankan pada struktur-struktur
khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa.
Alasan peneliti menggunakan tipe Snowball Throwing adalah karena
Snowball Throwing merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan
kelompok kecil dimana Model pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa
untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan
tersebut pada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan
menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas
lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu
membuka dan menjawab pertanyaannya.
Menurut Zaini dkk (2006:58) snowball artinya bola salju, sedangkan
Throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan artinya
adalah melempar bola salju. Metode ini lebih menekan pada struktur-struktur
khusus yang dirancang untuk mengetahui pola interaksi siswa agar lebih tanggap
dalam menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada
temannya dalam satu kelompok.Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat
seperti model pembelajaran talking stick akan tetapi menggunakan kertas berisi
pertanyaan yang di remas menjadi sebuah bola kertas lalu membuka dan
menjawab pertanyaannya.
Dibentuk kelompok yang di wakili ketua kelompok untuk mendapat tugas
dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang di bentuk
menjadi seperti bola( kertas pertanyaan ) lalu di lempar ke siswa lain yang
masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang di peroleh.
Langkah-langkah model pembelajaran snowball trhowing
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok
untuk menjelaskan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya
masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan guru kepada
temannya.
4. Masing-masing siswa diberi satu lembar kertas kerja, untuk menulis satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh
ketua kelompok.
3
5. Kertas tersebut di buat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain
selama kurang lebih 5 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola,satu pertanyaan diberikan kesempatan pada
siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergiliran.
7. Guru memberikan kesimpulan Kesimpulan
8. Evaluasi
9. Penutup. ( Bahri 2002:31)
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa di Kelas IV SD Negeri 79 Balai Makam Kecamatan Mandau.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk Meningkat hasil belajar IPS siswa SD
Negeri 79 Balai Makam Kecamatan Mandau dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Trhowing.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 79 Balai Makam
Kecamatan Mandau. Waktu penelitian dimulai semester II tahun pelajaran
2012/2013 yang dimulai dari bulan Maret sampai bulan April 2013. Penelitian ini
dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan 6 kali pertemuan. Bentuk penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Peneliti dan guru bekerja sama
dalam merencanakan tindakan kelas dan merefleksi hasil tindakan. Pelaksanaan
tindakan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas bertindak sebagai pengamat
selama proses pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan jenis penelitian tindakan
kelas kolaboratif ini, maka desain penelitian tindakan kelas adalah model siklus
dengan pelaksanaannya dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I
terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I diadakan perbaikan proses
pembelajaran pada siklus II.
Instrumen dalam penelitian ini yaitu Perangkat Pembelajaran yang terdiri
dari silabus, RPP, dan LKS kemudian instrumen pengumpul data yang terdiri dari
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Data yang diperoleh melalui lembar pengamatan dan tes hasil belajar IPS
kemudian dianalisis. Teknik analisis data yang akan digunakan adalah statistik
deskriptif yang bertujuan untuk mendiskripsikan data tentang aktifitas siswa dan
guru selama proses pembelajaran dan data tentang ketuntasan belajar IPS siswa.
Analisis data tentang aktivitas guru dan siswa didasarkan dari hasil lembar
pengatan selama proses pembelajaran. Lembar pengamatan berguna untuk
mengamati seluruh aktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses
pembelajaran dan dapat dihitung dengan rumus:
P= x 100 %
Keterangan
P = Persentase
4
F = Frekuensi
N = Banyak aktifitas
Tabel 1
Kriteria Aktivitas Guru dan Siswa
INTERVAL KATEGORI
91 % – 100 % Sangat baik
71 % - 91 % Baik
61 % - 70 % Cukup
< 60 % Kurang
Keterangan:
P : Peningkatan Hasil Belajar
Posrate : Nilai sesudah diberikan tindakan
Baserate : Nilai sebelum diberikan tindakan
3. Ketuntasan Klasikal
Dikatakan tuntas apabila suatu kelas telah mencapai 80% dari jumlah
siswa yang tuntas dengan nilai 75 maka kelas itu dikatakan tuntas.
Grafik 1
Peningkatan Aktivitas guru ( Siklus I dan II )
I 1 53 % Cukup Sempurna
2 60 % Cukup Sempurna
II 1 71 % Sempurna
2 86 % Sangat Sempurna
Dari tabel di atas terlihat aktivitas siswa yang diperoleh dari analisis siklus
I Pertemuan pertama adalah 53% Cukup sempurna dan pertemuan kedua adalah
61% dengan Kategori cukup sempurna, di sebabkan siswa untuk pertama kalinya
menerapkan model kooperatif tipe Snowball Throwing, namun pada pertemuan
kedua rata-rata aktivitas siswa mulai mengalami sedikit peningkatan.Pada siklus II
Pertemuan pertama adalah 71% dengan kategori sempurna, dan pertemuan kedua
86% dengan kategori sangat sempurna.Rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan
ke I rendah tapi pada siklus II Aktivitas siswa mengalami peningkatan di
karenakan siswa sudah mulai memahami dan sudah terbiasa melakukan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.Hasil peningkatan di atas dapat
dilihat pada Grafik di bawah ini
7
Grafik 2
Peningkatan Aktivitas Siswa ( Siklus I dan II )
Dari grafik 2 diatas terlihat rata-rata skor pada pertemuan pertama adalah
53% dan rata-rata pertemuan ke dua adalah 60% dan mengalami peningkatan
sebesar 7%.Sedangkan pada siklus ke dua yaitu dari rata-rata skor yang diperoleh
dari aktivitas siswa pada pertemuan ke tiga meningkat lagi 71 % dari pertemuan
ke empat menjadi 86% mengalami peningkatan sebesar 15%
Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil
ketuntasan belajar ulangan harian I dan ulangan harian II yang disajikan pada
Tabel di bawah ini:
Tabel 4
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No Hasil Belajar Jumlah Siswa Tuntas Tidak tuntas Rata kelas
1 Data awal 23 9 14 64
2 UH 1 23 16 7 71
3 UH 2 23 20 3 76
Siswa yang tuntas pada data awal sebanyak 9 orang pada UH I meningkat
menjadi 15 orang dan pada UH II meningkat lagi menjadi 20 orang terlihat bahwa
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat
meningkatkan hasil belajar
8
Grafik 3
Ketuntasan Hasil Belajar siswa
langkah-langkah pembelajaran.Hal ini juga terlihat dari siklus II denag nilai 71%
dari 23 siswa yang hadir pada pertemuan terakhir meningkat menjadi 86% atau 20
orang yang sudah berhasil menerapkan model kooperatif tipe Snowball throwing.
Analisis hasil belajar siswa dalam penelitian menunjukan adanya
peningkatan hasil belajar setelah diadaka tindakan Terlihat dari data hasil data
siswa ulangan harian mengalami peningkatan.Ulangan harian I terdapat 70%
siswa mencapai KKM dan meningkat Pada ulangan siklus II menjadi 87%.Bagi
yang belum tuntas dalam ulangan harian II maka akan diadakan
remedial.Meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari peran guru dalam
mengajar dengan menerapkan model kooperatif tipe Snowball Throwing.
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan, rasa hormat, dan
ucapan trima kasih yang setulusnya kepada:
1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau.
2. Drs. Zariul Antosa, M.Sn selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Guru Sekolah
Dasar FKIP Universitas Riau
3. Drs. H. Lazim N, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar FKIP Univesitas Riau
4. Drs. Zulkifli, S.Pd. selaku Pembimbing I dan Eddy Noviana, S.Pd.,M.Pd sebagai
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasr FKIP
Universitas Riau yang telah membekali ilmu kepada peneliti.
10
6. Bapak kepala sekolah, guru dan siswa kelas IV SD Negeri 15 Pinggir yang telah
memberi kesempatan kepada peneliti selama penelitian berlangsung.
7. Keluarga, sahabat-sahabat, teman-teman mahasiswa seangkatan yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, semoga kebersamaan ini akan abadi. Semoga Allah SWT
memberikan keridhoannya atas bantuan semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Adinmuh2samarinda, 2010, Model Pembelajaran Snowball Throwing,
http://adinmuh2.blogspot.com/2010/12 model- pembelajaran- snowball-
throwing.html
Arikunto, Suharsimi, 2008. Penelitian tindakan kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara
Dimyati dan mujiono. 2002 belajar dan pembelajaran, Jakarta: Rineka cipta
Isjoni, 2007.Cooperatif learning Bandung:Alfabeta
Isjoni, 2009 Pembelajaran kooperatif Yogyakarta: Pustaka Belajar
Mulyasa. (2007). Praktik Penelitian tindakan kelas .Bandung :PT Remaja
Rosdakarya
Melisa, Rionika, 2011 Skripsi. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV. Tidak
diterbitkan
Sutardi, d dan Sudirjo, E, 2007. Pembaharuan Dalam PBM di SD. Bandung: UPI
PRESS.
Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
Yogyakarta: Depdikbud
Sumarno. 2007.karya Ilmiah Praktis Untuk Guru, Pekanbaru: cendikia Insani
Skripsi Universitas Riau
Trianto, 2001 mendesain model pembelajaran inovatif-progresif Jakarta:
Kencana prenada Media Group
Winataputra, Udin S. 1993. Proses Belajar Mengajar Yang Efektif. Jakarta: Bina
Karya.
Zainal Agib, dkk , ( 2006 ) . Strategi Pembelajaran Jakarta : Kencana