Oleh, Zaidir
Guru SMP Negeri 1 Batang Anai
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangani oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas VII.2
pada materi ekosistem. Rata-rata hasil belajar siswa kelas VII. 2 SMP Negeri 1
Batang Anai jauh di bawah ketuntasan minimal. Oleh karena itu, kondisi demikian
tidak bisa dibiarkan dan perlu segera dicarikan solusinya. Artinya, diperlukan suatu
inovasi pembelajaran yang membuat siswa tidak jenuh dalam belajar dan mudah
memahami konsep terkait materi pelajaran. Salah satu alternatif pembelajaran yang
dapat memberikan solusi dalam permasalahan tersebut adalah melalui Student Team
Achievment Division (STAD). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan dalam 2 kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa telah mengalami
peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2. Persentase ketuntasan belajar siswa mencapai
85 % di akhir siklus 2.
Kata kunci : pembelajaran ekosistem; hasil belajar siswa; STAD
I. Pendahuluan
Salah satu materi atau konsep biologi yang sulit untuk dipahami oleh siswa adalah
materi ekosistem, karena ekosistem merupakan konsep yang memerlukan pemahaman yang
mendalam agar dapat mengerti dan memahami tentang hubungan timbal balik antara
komponen biotik dan komponen abiotik dengan lingkungannya. Dalam pembelajaran
ekosistem guru sering menggunakan cara mengajar konseptual walau ada dengan diskusi, hal
tersebut ternyata kurang efektif meningkatkan pemahaman siswa.
Permasalahan di atas membutuhkan solusi dari guru mata pelajaran, salah satu upaya
yang dapat dilakukan oleh seorang guru biologi adalah bagaimana menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan tidak membosankan dan menghasilkan peningkatan hasil
belajar yang optimal. Caranya adalah guru diharapkan tidak hanya berorientasi pada tujuan
produk pengetahuan, penguasaan materi atau konsep, tetapi guru harus memperhatikan
bagaimana proses pemahaman materi tersebut dapat dilakukan oleh siswa.
Permasalahan yang dapat diidentifikasi dari pelaksanaan penelitian ini, antara lain;
kurangnya pemahaman siswa tentang konsep ekosistem; Kurangnya upaya yang dilakukan
guru untuk melakukan peningkatan pemahaman siswa; Kurangnya minat siswa dalam
memahami konsep ekosistem
Pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di kelas VII. 2 SMP
Negeri 1 Batang Anai adalah pembelajaran kooperatif, karena dengan pendekatan ini
diharapkan konsepsi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat
dilaksanakan dan diperoleh hasil belajar siswa yang optimal baik dari segi kognitif, afektif
maupun psikomotorik.
Agar siswa dapat lebih terlibat aktif dalam pembelajaran dapat di lakukan melalui
kelompok-kelompok kecil sehingga proses pembelajaran di kelas berlangsung secara teratur
dan efektif. Jadi diperlukan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu guru
meningkatkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu model pembelajaran tipe
STAD. Model ini merupakan salah satu bentuk dari model pembelajaran kooperatif
(Cooperative Learning Model). Dalam metode STAD ini terjadi interaksi antar anggota
kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang yang kemudian bekerja secara
bersama-sama.
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau
pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru
mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu
metode pembelajaran kooperatif yang efektif.
IV. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan klasikal yang
telah ditetapkan yaitu ≥ 85%. Pada siklus 1 dari ketuntasan klasikal yang diperoleh
dari hasil pretes sebesar 68,9 % menjadi 89,6 % pada postes, dan siklus 2 dari 78,4
% pada prestes menjadi 89,2 % pada postes. Hasil selama proses pembelajaran yang
termasuk kategori cukup baik menjadi baik.
2. Aktivitas siswa mengalami peningkatan, artinya pembelajaran telah berpusat pada
siswa. Parameter yang mengalami peningkatan yaitu parameter 1 (memperhatikan
penjelasan guru atau siswa lain), parameter 2 (membaca LKS atau buku-buku yang
relevan), 3 (Melakukan pengamatan), 5 (Berdiskusi antara siswa/kelompok/guru, 6
(Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses pengamatan, 7 (bertanya kepada
siswa lain atau kepada guru), dan 8 (Menyusun/melaporkan dan menyajikan hasil
pengamatan)
3. Aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dominansinya telah mengalami
penurunan. Parameter yang menunjukkan penurunan adalah: (1) membimbing siswa
memahami LKS; (2) membimbing siswa melakukan pengamatan; (3) membimbing
siswa menulis hal-hal yang relevan dengan KBM; (4) mendorong siswa bertanya
kepada siswa lain atau kepada guru; (5) membimbing siswa menyusun dan
menyajikan hasil pengamatan; dan (6) membimbing siswa membuat/menulis
rangkuman pelajaran.
4. Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran 100 % menyatakan senang dengan
pembelajaran. model kooperatif tipe STAD.
Daftar Pustaka
Arief, A. 1994, Hutan Hakekat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor
Indonesia Jakarta.
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Daryanto.2002. Evaluasi Pendidikan. PT. Rineka Cipta: Jakarta
Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajar. PT Rineka Cipta : Jakarta
Djamarah, S. B. dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta
Eggen, P & Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Edisi Keenam. Jakarta:
PT Indeks.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Herdian. 2009. Makalah: Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division)
Ikbal dan Dewi Koryati. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Palembang: Universitas
Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Jantimala. 2008. Penggunaan Papan Ekologi Sebagai Alat Peraga dalam Pembelajaran
Biologi dengan Model Cooperatif Scrip pada Konsep Aksi Interaksi. Makalah pada
Jurnal Kependidikan Care. Pangkal Pinang: LPMP Propinsi Kep. Bangka Belitung.
Kusmana & Istomo, 1995. Ekologi Hutan : Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Siti Fatimah dan Sukardi. 2008. Model-Model Pembelajaran. Makalah pada Pendidikan dan
Pelatihan Profesi Guru Rayon 4 Universitas Sriwijaya Palembang.
Soerianegara, I dan Indrawan, A. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi.
Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Solihatin, Hj. Etin, dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning. Analisis Model Pembelajaran
IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Sriwijaya. Dunne, Richard, dan Tedd Wragg. 1996. Pembelajaran Efektif. Jakarta: PT.
Grasindo.