Anda di halaman 1dari 11

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Media Benda Asli Di

Kelas VIII. 4 SMPN 2 Sungai Limau Tahun Pelajaran 2015/2016

Oleh, Bustarim
Guru SMPN 2 Sungai Limau

Abstrak

suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran antara


lain belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru
maupun oleh peserta didik. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah
penggunaan media benda asli dapat meningkatkan prestasi belajar matematika
peserta didik kelas VIII.4 SMPN 2 Sungai Limau. Dalam penulisan ini memakai
Penulisan tindakan kelas adalah bentuk kajian yang bersifat reflektif. Pada
penulisan ini disamping untuk memantu permasalahan belajar yang dihadapi
peserta didik juga membantu guru dalam upaya memperbaiki cara mengajarnya
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dalam penulisan ini yang menjadi
subyek penulisan adalah peserta didik kelas VIII.4 SMPN 2 Sungai Limau Tahun
Pelajaran 2015-2016 dengan jumlah peserta didik adalah 22 orang, untuk mata
pelajaran matematika pada materi bangun ruang sisi datar dan dilaksanakan pada
bulan Februari 2016. Hasil Belajar Matematika bila dillihat dari tes pada siklus
1 sebesar 38, 09, % siklus 2 meningkat sebesar 66, 66% dan siklus 3 sebesar
80, 95 % hasilnya memuaskan dan sudah mencapai ketuntasan secara klasikal
Penulis dapat menyimpulkan bahwa Menggunakan Media Benda Asli Di Kelas
VIII. 4 SMPN 2 Sungai Limau dapat meningkatkaan Hasil Belajar Matematika.

Kata Kunci: Hasil Belajar , Pembelajaran Matekmatika , Media Benda Asli.


I. Pendahuluan
Pengajaran matematika akan bisa disebut berjalan dan berhasil dengan baik, manakala
ia mampu mengubah diri peserta didik selama ia terlibat di dalam proses pengajaran itu, dan
dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan
mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Selain perkembangan yang pesat,
perubahan juga terjadi dengan cepat. Karenanya diperlukan kemampuan untuk memperoleh,
dan mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Kemampuan memperoleh dan mengelola data ini membutuhkan pemikiran, antara lain
berpikir sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika,
agar peserta didik dapat berpikir secara sistematis, logis, berpikir abstrak, menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah, serta melakukan komunikasi dengan menggunakan
simbol, tabel, grafik dan diagram yang dikembangkan melalui pembelajaran yang dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan. Untuk itu di perlukan media atau model
pembelajaran yang sesuai karena menurut Mulyasa (2005a:47) suatu faktor yang
menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran antara lain belum dimanfaatkannya sumber
belajar secara maksimal, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Menurut Djamarah
(2002:136) bahan ajar merupakan wahana penyalur informasi belajar.
Menurut Suharta (2005:1) dalam pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata
hanya dijadikan tempat mengaplikasikan konsep. Peserta didik mengalami kesulitan belajar
matematika di kelas. Akibatnya, peserta didik kurang menghayati atau memahami konsep-
konsep matematika, dan peserta didik mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika di kelas ditekankan pada
keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari. Selain
itu, perlu menerapkan kembali konsep matematika yang telah dimiliki anak pada kehidupan
sehari-hari atau pada bidang lain sangat penting dilakukan. Oleh karena itu penulis
mengajukan penulisan dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan
Media Benda Asli Di Kelas VIII. 4 SMPN 2 Sungai Limau Tahun Pelajaran 2015/2016
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media benda asli dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VIII.4 SMPN 2 Sungai
Limau.
II. Metodologi Penelitian
Penulisan ini menggunakan penulisan Penulisan Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom
Action Research yang merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan,
dilakukan untuk meningkatkan kematangan rasional dari tindakan-tindakan dalam melakukan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta
memperbaiki kondisi tempat praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Dalam penulisan ini
yang menjadi subyek penulisan adalah peserta didik kelas VIII.4 SMPN 2 Sungai Limau
Tahun Pelajaran 2015-2016 dengan jumlah peserta didik adalah 22 orang, untuk mata
pelajaran matematika pada materi bangun ruang sisi datar dan dilaksanakan pada bulan
Februari 2016. Metode pengumpulan data pada penulisan ini adalah observasi, tes,
wawancara, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah reduksi
data, penyajian data, penarikan simpulan, serta verifikasi refleksi.
Prestasi belajar dikatakan berhasil apabila peserta didik secara individual telah
memperolah nilai 77 atau lebih, dan secara klasikal dikatakan tuntas belajar jika lebih dari 80
% peserta didik mendapat nilai diatas 77. Di samping itu dilakukan juga metode analisis
deskriptif yang merupakan pemaparan dari hasil penerapan pembelajaran dengan media
benda asli.
ΣF . xi
X= N

Keterangan:

X : Nilai Rata-rata
∑ F . xi : Jumlah Seluruh Skor
N : Jumlah Peserta didik
( Kartawijaya 1987 :75)

Rumus ini dipergunakan untuk mengetahui perkembangan dan peningkatan


pemahaman peserta didik terhadap materi bangun ruang antara siklus satu dengan siklus
lainnya.
III. Hasil dan Pembahasan
Penulisan ini terdiri dari tiga siklus, yang dimulai dari refleksi awal gunanya untuk
mengetahui kondisi awal dilakukan oleh pengamat kelas, yakni rekan sejawat. Hasil refleksi
awal dipergunakan untuk menetapkan dan merumuskan rencana tindakan yaitu menyusun
strategi awal pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan ditemukan bahwa
selama pembelajaran berlangsung sebagian besar peserta didik cenderung kurang berminat
menyelesaikan soal-soal latihan, dan guru harus selalu mengingatkan agar peserta didik
mengerjakan latihan, kurang memperhatikan penjelasan guru, kurang bersemangat dan
cenderung pasif, tidak aktif dalam mengemukakan pendapat atau bertanya dalam mengikuti
proses pembelajaran. Selanjutnya dilakukan refleksi Berdasarkan hasil refleksi dapat
disimpulkan bahwa peserta didik kurang berminat dan kurang terampil dalam menyelesaikan
masalah bangun ruang .Kegiatan pembelajaran bangun ruang dapat disajikan dengan
menggunakan strategi atau pendekatan dan penggunaan media pembelajaran yang menarik.

Siklus Pertama
1. Perencanaan
Pada tahap ini, penulis menyusun rencana-rencana yang akan dilakukan pada saat
pembelajaran, Menentukan topik bahasan berdasarkan kurikulum 2006, yaitu materi bangun
ruang Menyusun prangkat pembelajaran yang mencakup,
a. Standar Kompetensi sesuai Kurikulum 2006 (KTSP) untuk SMP kelas VIII
semester genap, yaitu mengidentifikasi unsur-unsur bangun ruang sisi datar dan
lengkung serta dapat menentukan besaran–besaran di dalamnya serta kompetensi
dasar, yaitu menghitung besaran–besaran pada kubus balok tabung dan kerucut.
b. Indikator, yaitu: peserta didik dapat menentukan rumus volume, dan menghitung
volume kubus balok tabung dan kerucut, merancang tabung dan kerucut,
menghitung besar perubahan volume bangun ruang tabung dan kerucut jika
ukuran jari-jarinya berubah.
c. Materi pembelajaran : Materi bangun ruang sisi lengkung.
d. Sarana / alat : Buku peserta didik dan lembar kerja peserta didik.
e. Menyusun dan mempersiapkan instrumen pembelajaran yang meliputi silabus,
RPP tentang materi bangun ruang.
f. Mempersiapkan alat-alat dan media yang digunakan.
g. Menetapkan jadwal pelaksanaan penulisan serta proses pembelajaran dengan
mempergunakan media pembelajaran benda asli.
h. Mempersiapkan instrumen observasi dan instrumen tes
i. Mempersiapkan daftar nilai
j. Pembentukan kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen
k. Penejelasan tentang penerapan media pembelajaran benda asli
2. Pelaksanaan Tindakan
Selama pelaksanaan pembelajaran penulis dan pengamat akan melakukan observasi
terhadap jalannya pembelajaran, setelah proses tersebut selesai penulis dan pengamat akan
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, hasil refleksi akan dipakai
untuk memperbaiki dan menyusun perangkat pembelajaran untuk siklus berikutnya.
Pembelajaran dalam penulisan ini berlangsung dalam siklus-siklus yang saling berkaitan.
Garis besar pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus adalah sebagai berikut Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dan Melakukan pembelajaran dengan memakai
strategi belajar media asli . Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi belajar ini adalah :
a. Pendahuluan
Guru mengorientasi peserta didik pada permasalahan bangun ruang Menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta mempersiapkan media yang
diperlukan dan mengorganisasi peserta didik untuk terlibat aktif pemecahan
masalah bangun ruang sisi
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk kelompok 4-5 orang
yang berbeda jenis kelaminnya. Mereka diminta menyelesaikan masalah
bangun ruang dan berdiskusi sesuai LKS, guru membimbing peserta didik
menyelesaikan masalah.
2) Guru membimbing awal peserta didik untuk memberikan informasi selangkah
demi selangkah untuk mencermati masalah bangun ruang.
3) Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah bangun ruang
4) Guru membimbing peserta didik mengembangkan hasil karya bangun ruang
c. Penutup
Guru bersama peserta didik berusaha langkah demi langkah pembelajaran yang
telah dilakukan. Selesai diskusi, guru melakukan refleksi dan meminta peserta
didik membuat rangkuman. Hasil ulangan peserta didik untuk siklus I
dilaksanakan diakhir pertemuan siklus I Pada tanggal 23 Februari 2016, kegiatan
ini untuk mengukur kemampuan belajar peserta didik Memahami sifat-sifat kubus,
balok, prisma, limas ( bagun ruang ) , dan bagian-bagiannya, serta menentukan
ukurannya, diperoleh rata-rata hitung untuk materi bangun ruang sebesar 62, 19,
dan untuk ketuntasan 8 dari 21 peserta didik yang hadir, berarti persentase
ketuntasan sebesar 38, 09 % .Penulis dapat menyimpulkan bahwa Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Menggunakan Media Benda Asli Di Kelas VIII. 4
SMPN 2 Sungai Limau masih jauh dari yang diharapkan belum mencapai
ketuntasan .
3. Observasi
Observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai mitra kolaborator, kolaborator
mencatat semua aktivitas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran, yaitu mulai kegiatan awal hingga kegiatan akhir. Observasi dilakukan dengan
instrumen observasi. Hasil pengamatan sebagai berikut Pada saat pembelajaran berlangsung
sebagian besar peserta didik cenderung kurang berminat menyelesaiakn soal-soal latihan, dan
guru harus selalu mengingatkan agar peserta didik mengerjakan latihan, kurang
memperhatikan penjelasan guru, kurang bersemangat dan cenderung pasif, tidak aktif dalam
mengemukakan pendapat atau bertanya dalam mengikuti proses pembelajaran.. Minat belajar
peserta didik dalam pembelajaran kurang ditandai banyaknya peserta didik tidak ada minat
untuk segera menyelesaikan perhitungan materi bangun ruang sisi lengkung.. Minat untuk
bertanya juga kurang karena peserta didik cenderung pasif pada waktu guru memberikan
pertanyaan atau saat guru memberikan tugas.
4. Refleksi
Pada kegiatan awal guru perlu terus-menerus memotivasi peserta didik agar aktif
selama pembelajaran. Pada kegiatan di kelompok, keaktifan peserta didik perlu ditingkatkan
dengan cara memberi penghargaan kepada anggota kelompok yang yang masih mengalami
kesulitan di dalam menerapkan media pembelajaran benda asli. setiap kelompok diberi waktu
untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan kemudian ditanggapi dan disempurnakan. Agar
interaksi antar peserta didik tampak aktif, setiap peserta didik diberi kesempatan untuk
bertanya kepada teman sebaya.

Siklus Kedua
1. Perencanaan
Pada perencanaan tahapann yang dilakunkaan sama dengan siklus 1 namun pada saaat
diskusi waktunya diperpanjang agar semua kelompok mendapatkan kesempatan
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini penulis akan melakukan kegiatan pembelajaran di kelas VIII.4 Dengan
materi Bangun Ruang mengunakan madia asli sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembajaran (RPP). Selama pelaksanaan pembelajaran aktivitas penulis dan pengamat
sama dengan pelaksanaan tindakan siklus 1 Adapun langkah-langkah pelaksanaan
strategi belajar ini adalah :
a. Pendahuluan; Guru mengorientasi peserta didik pada permasalahan bangun ruang.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta mempersiapkan
media yang diperlukan dan mengorganisasi peserta didik untuk terlibat aktif
pemecahan masalah bangun ruang sisi
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk kelompok 4-5 orang
yang berbeda jenis kelaminnya. Mereka diminta menyelesaikan masalah
bangun ruang sisi dan berdiskusi sesuai LKS, guru memberi masalah materi
yang berkaitan dengan bangun ruang sisi lengkung.
2) Guru membimbing awal peserta didik untuk memberikan informasi selangkah
demi selangkah untuk mencermati masalah bangun ruang sisi lengkung.
3) Guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi, menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sisi lengkung.
4) Guru membimbing peserta didik mengembangkan hasil karya tentang bangun
ruang.
c. Penutup
Guru bersama peserta didik berusaha langkah demi langkah pembelajaran yang
telah dilakukan. Selesai diskusi, guru melakukan refleksi dan membimbing peserta
didik membuat.
Hasil ulangan untuk siklus II Pada tanggal 9 Maret 2016 atau diakhir
pertemuan siklus II, kegiatan ini untuk mengukur kemampuan belajar peserta didik
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas ( bagun ruang ) , dan bagian-
bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Hasil belajar diperoleh rata-rata hitung untuk materi bangun ruang sebesar 72, 76
, dan untuk ketuntasan 14 dari 21 peserta didik yang hadir , berarti persentase
ketuntasan sebesar 66,66 % .Penulis dapat menyimpulkan bahwa Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Menggunakan Media Benda Asli Di Kelas VIII. 4
SMPN 2 Sungai Limau sudah mengalami peningkatan dari siklus 1 meskipun
belum mencapai ketuntasan secara klasikal . dan masih perlu dilaksanakan siklus
ke 3
3. Observasi
Hasil pengamatan sebagai berikut (1) Peserta didik lebih aktif dalam bertanya
apabila mereka merasa tidak bisa mengerjkan soal latihan.(2) Peserta didik lebih aktif
dalam menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang sisi (3) Peserta didik yang
malas, cenderung ada peningkatan
4. Refleksi
a. Pada siklus ketiga guru harus lebih memotivasi peserta didik untuk lebih berhasil,
agar ketuntasan tercapai maksimal.
b. Pada kegiatan di kelompok, keaktifan peserta didik perlu ditingkatkan dengan cara
memberi penghargaan kepada peserta didik yang baik dalam hasil kerja
menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang sisi lengkung.
c. Setiap peserta didik diberi kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat

Siklus Ketiga
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus 3 sama dengan siklus satu dan 2 namun ada sedikit
perubahan yakni Pada tahap pendahuluan menambah jumlah pertanyaan sebagai
pemicu rasa ingin tahu peserta didik. Menambah waktu tanya jawab agar setiap
peserta didik mendapat kesempatan untuk mengutarakan pendapat dan bertanya
kepada guru apabila mereka kurang jelas terhadap pembelajaran bangun ruang sisi
lengkung. Dan tak lupa mempersiapkan instrumen observasi dan instrumen tes yang
sejalan dengan mempersiapkan daftar nilai
2. Pelaksanaan Tindakan:
a. Pendahuluan
Guru mengorientasi peserta didik pada permasalahan bangun ruang sisi lengkung
dan menyelesaikan masalah yang bekaitan dengan bangun ruang sisi .dan
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta mempersiapkan
media yang diperlukan dan mengorganisasi peserta didik untuk terlibat aktif
pemecahan masalah tentang bangun ruang sisi lengkung.
b. Kegiatan Inti
Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk kelompok 4-5 orang yang
berbeda jenis kelaminnya. Mereka diminta menyelesaikan masalah bangun ruang
sisi lengkung dan berdiskusi sesuai LKS, guru memotivasi peserta didik
menyelesaikan masalah. Guru memotivasi peserta didik untuk berusaha
maksimal menyelesesaikan masalah bangun ruang sisi dan Guru memfasilitasi
peserta didik untuk mengidentifikasi bangun ruang sisi lengkung serta
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sisi Guru juga
membimbing peserta didik mengembangkan hasil karya tentang bangun ruang.
c. Penutup
Selesai diskusi, guru melakukan refleksi dan membimbing peserta didik membuat
rangkuman. Hasil ulangan untuk siklus III peserta didik Pada tanggal 23 Maret
2016 atau diakhir pertemuan siklus III, diperoleh rata-rata hitung untuk materi
bangun ruang sebesar 76, 38 , dan untuk ketuntasan 17 dari 21 peserta didik
yang hadir , berarti persentase ketuntasan sebesar 80, 95 % .Penulis dapat
menyimpulkan bahwa Menggunakan Media Benda Asli Di Kelas VIII. 4 SMPN
2 Sungai Limau dapat meningkatkaan Hasil Belajar Matematika bila dillihat dari
hasil belajar siklus 1 sebesar 38, 09, % siklus 2 meningkat sebesar 66, 66% dan
siklus 3 sebesar 80, 95 % hasilnya memuaskan dan sudah mencapai ketuntasan
secara klasikal
3. Observasi.
Hasil pengamatan sebagai berikut suasana kelas terkendali., Pada saat kegiatan

pembelajaran, peserta didik aktif melakukan kegiatan pembelajaran menentukan

materi bangun ruang. Sebagian besar peserta didik sangat memahami apa yang harus

dilakukan., Peserta didik berani mengungkapkan pendapat dan bertanya

4. Refleksi
Pada siklus ketiga peserta didik lebih percaya diri dan termotivasi dalam
pembelajaran dengan media pembelajaran bangun ruang. Selama kegiatan
pembelajaran peserta didik tampak aktif, komunikatif karena tiap peserta didik telah
memahami dan mengerti tugas masing-masing dalam penerapan media pembelajaran
bangun ruang sisi
III. Hasil Dan Pembahasan
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh guru yang bertindak sebagai
penulis, pada saat berlangsungnya proses pembelajaran diperoleh data kondisi dan
permasalahan pembelajaran yang terjadi pada peserta didik kelas VIII. 4 SMPN 02 Sungai
Limau kurang memahami konsep bangun ruang sisi lengkung sehingga peserta didik
memiliki prestasi belajar yang rendah. Pembelajaran dengan media asli pembelajaran bangun
ruang sisi Datar menekankan pada kegiatan aktif peserta didik, karena semua peserta didik
terlibat dalam pembelajaran. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan
atau mengerjakan tugas secara bersama-sama
Pada tahap awal guru membentuk kelompok kecil beranggotakan 4-5 peserta didik,
kelompok dibentuk secara heterogen. Pada awal kegiatan pembelajaran berlangsung sebagian
besar peserta didik cenderung kurang berminat menyelesaikan soal-soal latihan, dan guru
harus selalu mengingatkan agar peserta didik mengerjakan latihan, kurang memperhatikan
penjelasan guru, kurang bersemangat dan cenderung pasif, tidak aktif dalam mengemukakan
pendapat atau bertanya dalam mengikuti proses pembelajaran. peserta didik dalam
pembelajaran pada siklus pertama pada siklus I yang tuntas ada 9 peserta didik (38,09%)
yang tidak tuntas ada 13 peserta didik (59,09%).
Pada siklus II kelompok peserta didik masih sama dengan siklus I. Kelompok
dibentuk secara heterogen. Dalam kegiatan pembelajaran peserta didik sudah mulai tampak
aktif walaupun belum seluruhnya. Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan peserta
didik secara kelompok, yaitu mengamati dan mengadakan pengukuran, berdiskusi
menentukan materi perpindahan panas, serta melaporkan hasil diskusi. peserta didik dalam
pembelajaran pada siklus kedua hasil belajar peserta didik rata-rata 72, 76 dari 21 peserta
didik karen satu peserta didk tidak hadir dan pada siklus kedua yang tuntas ada 14 peserta
didik (66, 66%) yang tidak tuntas ada 7 peserta didik (33,33%). Pada siklus III kelompok
peserta didik masih sama, kelompok dibentuk secara heterogen. Selama kegiatan
pembelajaran mulai dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan peserta didik tampak aktif,
komunikatif, karena tiap peserta didik telah memahami apa yang harus dikerjakan dalam
metode pembelajaran berdasarkan masalah. Suasana kelas pada siklus ketiga ini terkendali.
Pada saat kegiatan pembelajaran, peserta didik aktif melakukan kegiatan pembelajaran
menentukan materi bangun ruang sisi lengkung.
Sebagian besar peserta didik sangat memahami apa yang harus dilakukan. Peserta
didik berani mengungkapkan pendapat dan bertanya. , peserta didik dalam pembelajaran
pada siklus ketiga prestasi belajar peserta didik rata-rata 76, 38 dari 21 peserta didik karena
satu peserta didik yang sama pada siklus 2 tidak hadir dan pada siklus ketiga yang tuntas ada
17 peserta didik (80,95%) yang tidak tuntas ada 4 peserta didik (19, 04%).

IV. Kesimpulan Dan Saran


Berdasarkan pengamatan, peserta didik dalam pembelajaran pada siklus pertama hasil
belajar peserta didik rata-rata 60, 76 dan siklus kedua 72, 76 pada siklus ketiga 76, 38 .pada
siklus I yang tuntas ada 8 peserta didik (38,09%) siklus kedua yang tuntas ada 14 peserta
didik (66, 66%)yang tidak tuntas ada 13 peserta didik (61, 90%). dan pada siklus ketiga yang
tuntas ada 17 peserta didik (80, 95%) jelas dari data adanya peningkatan
Selama kegiatan belajar mengajar pada siklus ketiga tanggapan peserta didik dalam
memperhatikan penjelasan umum tentang media pembelajaran bangun ruang sisi lengkung
berkriteria baik, keterlibatan peserta didik dalam kelompok berkriteria baik, keberanian
peserta didik dalam bertanya berkriteria baik, keberanian peserta didik dalam mengemukakan
pendapat berkriteria baik, kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan teman
berkriteria baik, kerjasama dalam kelompok berkriteria baik, kesungguhan peserta didik
dalam mengerjakan tugas secara kelompok berkriteria baik, serta kemampuan peserta didik
dalam menjelaskan hasil kerja kelompok di depan kelas berkriteria baik.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-Dasar Evamaterii Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Budijastuti, Widowati. 2001. Strategi Pembelajaran Dalam Pelatihan. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya
Departemen P dan K. 2003. Garis-garis besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Pelajaran
Matematika Tingkat SMP/MTs. Jakarta:Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika
SMP & MTs Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kalender Pendidikan Nasional.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. 2006. Materi Pengembangan Profesi Guru Tahun
2006. Sidoarjo: Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo
Djamarah, Syaiful B dan Aswan Z.2002. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta
http://www.depdiknas.go.id/inlink.php?to=kalender Posted by bustarim at 7:38 PM
E.Mulyasa.2005.Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT. Remaja Rosda Karya
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sekolah Indonesia. 2005. Mading. http://www.sekolahindonesia.com/sidev /mading
/mading.asp?iid_mading=72&iid _Sekolah=1Sugiono. 2004. Statistika untuk
Penulisan. Bandung: Alfabeta
Suharta, I Gusti Putu.2001. Matematika Realistik : Apa dan Bagaimana. Jakarta:
Departemen PendidikanNasional. http://www. depdiknas. go. id /Jurnal /38 /Matematika %20
Realistik. htm

Anda mungkin juga menyukai