KOMARUDIN
NIM. 836500929
E. Mail : acengkomarudin@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya prestasi hasil belajar siswa kelas
IV SDN Sinarjati III dalam materi penjumlahan bilangan bulat. Berdasarkan
identifikasi peneliti, bahwa hal ini disebabkan faktor media pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika termasuk penjumlahan
bilangan bulat. Peneliti meyakini bahwa dengan menggunakan media
pembelajaran garis bilangan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rumusan
masalah penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam
penguasaan konsep penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media garis
bilangan bagi siswa kelas IV SD Negeri Sinarjati III?”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk (1) mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika,
khususnya pada materi pokok penjumlahan bilangan bulat; (2) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok bilangan bulat melalui media
pembelajaran garis bilangan di kelas IV SD Negeri Sinarjati III. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran garis bilangan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sinarjati III pada materi
penjumlahan bilangan bulat. Hal ini terlihat bahwa dari hasil evaluasi pada siklus I
terdapat 10 siswa (62,50%) yang telah mencapai target KKM, dan pada hasil
evaluasi siklus II terdapat 15 (93,75%) siswa yang telah mencapai nilai KKM.
Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas
IV SDN Sinarjati III dengan diterapkannya media pembelajaran garis bilangan.
Kata kunci : matematika, penjumlahan bilangan bulat, media garis bilangan.
I. PENDAHULUAN
1
2
pesan itu dapat diterima dengan baik oleh siswa, maka diperlukan satu alat yaitu
media pembelajaran.
Pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan harus dimiliki
oleh seorang guru. Dr. Oemar hamalik (1988), mengemukakan bahwa media
pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas penulis menganggap penting untuk
mengadakan perbaikan proses pembelajaran melalui penggunaan media garis
bilangan untuk meningkatkan penguasaan konsep penjumlahan bilangan bulat
positif dan negatif pada mata pelajaran matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri
Sinarjati III.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, didapatkan bahwa hasil
prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri Sinarjati III pada materi
penjumlahan bilangan bulat masih rendah, hanya 44 % yang telah memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hal ini dikarenakan siswa masih sulit dalam
memahami materi pelajaran.
Kenyataan-kenyataan seperti di atas itulah yang mendorong penulis untuk
mengadakan penelitian, yang kemudian dituangkan dalam bentuk penelitian
dengan judul “Upaya meningkatkan penguasaan konsep penjumlahan bilangan
bulat dengan menggunakan media garis bilangan bagi siswa kelas IV SD Negeri
Sinarjati III “.
1. Identifikasi masalah
Sebagaimana yang digambarkan pada latar belakang masalah di mana
2. Analisis masalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis berusaha merumuskan
permasalahan tersebut, yaitu: “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam
penguasaan konsep penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media garis
bilangan bagi siswa kelas IV SD Negeri Sinarjati III? “.
Dari fokus perbaikan pembelajaran tersebut dijabarkan dalam penulisan
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan media garis bilangan ?
2. Bagaimana penggunaan media garis bilangan pada pembelajaran penjumlahan
bilangan bulat?
A. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Terdapat berbagai jenis media belajar, di antaranya; (1) Media Visual:
garfik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, (2) Media Audial: radio,
tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya, (3) Projected still media:
slide, projector, dan sejenisnya, (4) Projected motion media: film, televisi,video
(VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa media pengajaran garis
diproyeksikan yaitu media grafik. Grafik seperti tabel, grafik, dan chart
(bagan) yang menyajikan gambaran / kecendrungan data atau antara
5
B. Materi Pembelajaran
1. Hakikat Matematika
Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma
yang menegaskan struktur abstrak yang menggunakan logika simbolik dan
notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi matematika.
Berdasarkan pernyataan dari para ahli matematika dapat diakatakan
bahwa matematika merupakan suatu ilmu uang berhubungan dengan
penelaahan bentu-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan di
antara hal-hal itu. Untuk memahami struktur serta hubungan-hubungannya
diperlukan penguasaan tentang konsep-konsep yang terdapat dalam
matematika. Hal ini, berarti belajar matematika adalah belajar konsep dan
struktur yang terdapat dalam bahan-bahan yang sering dipelajari, serta mencari
hubungan di antara konsep dan struktur tersebut.
Tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan
oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri tetapi disebabkan oleh sulit dan
kompleksnya fenomena yang solusinya diusahakan dicari atau didekati oleh
perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang
matematika tersebut.
Sebaliknya berbagai fenomena fisik yang mudah diamati, misalnya
jumlah penduduk di seluruh Indonesia, tidak memerlukan jenis atau cabang
matematika yang canggih. Kemampuan aritmatika sudah cukup untuk mencari
solusi (jumlah penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.
6
1. Pengertian Evaluasi
aktivitas siswa dengan kriteria keaktifan melakukan percobaan latihan soal dan
2. Indikator
a. Menjumlahkan dua bilangan positif
b. Menjumlahkan bilangan positif dengan bilangan negatif
c. Menjumlahkan dua bilangan negatif
3. Jumlah butir soal ada 5 soal dengan bentuk essai, untuk poin a dan b, 2 soal
dan poin c 1 soal.
Di dalam menentukan skor nilai dari evaluasi akhir, peneliti berpedoman
pada pedoman penskoran yaitu untuk setiap butir soal :
a. Jika jawaban benar, tapi gambar salah diberi skor 10
b. Jika jawaban dan gambar benar diberi skor 20
c. ( Skor maksimal 20 )
d. Jumlah skor = 100
e. Nilai akhir = Jumlah perolehan skor x 100
Jumlah skor maksimal
2. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sinarjati
III Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa penulis merupakan tenaga pengajar di SD
10
Negeri Sinarjati III, sehingga penulis lebih mengetahui dan memahami tentang
keadaan sekolah, karakteristik siswa, dan proses pembelajaran yang dilaksanakan.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan deengan 2 siklus, siklus I dilaksanakan pada hari
Rabu, tanggal 14 Maret 2018 dengan fokus penelitian yaitu untuk meningkatkan
pemahaman siswa. Kemudian dilanjutkan ke siklus II pada hari Rabu, tanggal 21
Maret 2018 dengan fokus penelitian yaitu Membedakan antara penjumlahan
bilangan positif dengan negatif dan bilangan negatif dengan negatif
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan materi pokok Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.
a. Masalah yang akan diselesaikan
1) Siswa belum menguasai materi pembelajaran
2) Siswa belum faham betul tentang penjumlahan bilangan bulat terutama
bilangan bulat positif dengan negatif
b. Analisis Masalah
1) Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi pembelajaran
11
2. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan pembalajaran siklus I, penulis menggunakan media
yang kongkrit yang di dalamnya penulis menggunakan gambar garis bilangan.
Karena dengan media garis bilangan ini siswa akan lebih mudah memahami
penjumlahan bilangan bulat, terutama bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat negatif. Penelitian Tindakan kelas pada siklus I ini dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Maret 2018.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan tersebut adalah :
a. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang
ada kaitannya dengan materi yang akan dipelajari
b. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang operasi penjumlahan
bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan
c. Siswa menyimak penjelasan guru tentang operasi penjumlahan bilangan
bulat dengan menggunakan media garis bilangan
d. Guru memanggil siswa ke depan untuk mengerjakan penjumlahan bilangan
bulat
e. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok kemudian diberi tugas mendiskusikan
materi yang ada pada LKS
f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok
lain menanggapinya
g. Siswa dengan bimbingan guru menyamakan persepsi materi yang baru
dipelajarinya.
c. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Lembar Observasi
Untuk mengamatai seluruh aktivitas siswa dan kinerja guru pada saat
pembelajaran matematika tentang operasi penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan media garis bilangan
2) Angket
Angket diberikan dengan maksud agar dapat mengetahui dan
mengungkapkn serta mencari data tentang sikap serta respon siswa
13
d. Refleksi
Dari hasil koordinasi dengan supervisor 2, dalam kegiatan refleksi ini
penulis memiliki kekurangan yaitu dalam penyampaian materi terlalu cepat dan
belum menggunakan media yang relevan sehingga siswa kurang memahami
materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Maka tindakan yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mempergunakan waktu sebaik mungkin
supaya guru dapat menyampaikan materi dengan tenang dan tidak tergesa-gesa,
serta dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
media yang relevan.
Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan materi pokok Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat
khususnya bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.
a. Masalah yang akan diselesaikan
1) Siswa merasa kesulitan dalam menjumlahkan bilangan bulat dengan
menggunakan media garis bilangan.
2) Siswa kurang berani dalam menggunakan media garis bilangan untuk
Menjumlahkan bilangan bulat.
b. Analisis Masalah
14
2. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan pembalajaran siklus II, penulis menggunakan media
yang kongkrit yang di dalamnya penulis menggunakan gambar garis bilangan.
Karena dengan media garis bilangan ini siswa akan lebih mudah memahami
penjumlahan bilangan bulat, terutama bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat negatif. Penelitian Tindakan kelas pada siklus II ini dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2018.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan tersebut adalah :
a. Guru menunjukkan bentuk garis bilangan
b. Siswa menyimak penjelasan guru tentang penjumlahan bilangan bulat
dengan mengguanakan garis bilangan
c. Siswa meniru cara menggunakan garis bilangan untuk menjumlahkan
bilangan bulat
d. Guru memanggil siswa untuk mengerjakan penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan garis bilangan
e. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok kemudian diberi tugas mendiskusikan
materi yang ada pada LKS
f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan
kelompok lain menanggapinya
g. Siswa dengan bimbingan guru menyamakan persepsi materi yang baru
dipelajarinya.
3. Pengamatan / Pengumpulan Data
a. Pengamatan / Observasi
Pengamatan/Observasi dilakukan oleh supervisor 2 ketika guru sedang
15
c. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Lembar Observasi
Untuk mengamatai seluruh aktivitas siswa dan kinerja guru pada saat
pembelajaran matematika tentang operasi penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan media garis bilangan.
2) Angket
Angket diberikan dengan maksud agar dapat mengetahui dan
mengungkapkn serta mencari data tentang sikap serta respon siswa
terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan media garis
bilangan.
3) Lembar Tes
Untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami
pelajaran dalam penelitian ini digunakan 2 macam tes tertulis, yaitu :
16
2. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi ini peneliti memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya saat mengikuti pembelajaran. Peneliti juga
memberikankesempatan kepada supervisor 2, untuk memberikan masukan
tentang kekurangan yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung.
Siklus II
Kegiatan pembelajaran dan hasil temuan pada siklus II adalah sebagai berikut :
a. Tindakan Guru
1) Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang
membedakan penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif, positif
dengan negatif dan negatif dengan negatif
2) Guru memotivasi agar belajar lebih baik
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru menyampaikan materi tentang perbedaan penjumlahan bilangan
bulat positif dengan positif, positif dengan negatif dan negatif dengan
negatif
19
Siklus II
Berdasarkan data hasil evaluasi dari siklus II, maka dari 16 siswa
terdapat 7 orang siswa (43,75%) yang mendapat nilai tertinggi dengan nilai
100, dan terdapat 1 orang siswa (6,25%) yang mendapat nilai terendah dengan
nilai 70. Berikut deskripsi hasil evaluasi mata pelajaran Matematika, dengan
topik bahasan Penjumlahan Bilangan Bulat Kelas IV Semester 2 pada hari
Rabu tanggal 21 Maret 2018 pada Tabel 3.
20
tiap siklus. Hasil temuan dari setiap siklus sangat erat hubungannya dengan
permasalahan yang telah didefinisikan. Sebagian siswa masih beranggapan bahwa
mata pelajaran matematika dianggap menakutkan dan merupakan pelajaran yang
sulit. Oleh karena itu, siswa kurang bersemangat ketika harus menghadapi
pelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut, penulis berupaya untuk
memberikan motivasi belajar kepada siswa dalam setiap siklus perbaikan
pembelajaran.
a) Pembahasan pada siklus I
Pada siklus I tindakan perbaikan dimunculkan dengan memberikan
penjelasan materi pelajaran disertai penggunaan media yang relevan,
pemberian contoh-contoh yang sesuai dengan pembelajaran, hasil
pembelajaran meningkat.
Sejalan dengan teori Gestalt, pembelajaran lebih menekankan kepada
belajar melalui pengalaman, oleh karena itu pengajaran lebih diarahkan dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sesuatu misalnya;
banyak melakukan latihan-latihan dalam menyelesaikan penjumlahan bilangan
bulat, baik bilangan positif dengan positif, positif dengan negatif, maupun
bilangan negatif dengan negatif. Dalam penjelasan materi disajikan
sesederhana mungkin supaya dapat dipahami oleh siswa, yang dapat
menimbulkan dorongan bagi siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan
lembar evaluasi selalu diberi nilai/umpan balik supaya siswa tetap bersemangat
dalam mengerjakan tugas-tugas.
Upaya yang telah dilakukan ini, terbukti dengan meningkatnya tingkat
penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan bilangan bulat
sebesar 62,50 %.
b) Pembahasan pada siklus II
Untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dalam menjumlahkan
bilangan bulat, guru memberikan tindakan dengan menunjukkan cara
menggambar garis bilangan dan disertai cara menyelesaikan penjumlahan
bilangan bulat dengan media garis bilangan tersebut, agar dapat secara kongkrit
menunjang dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
22
A. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut; jumlah siswa yang
tuntas adalah sebanyak 10 orang (62,50%). Rata-rata kelas 79, nilai
tertinggi 100, dan nilai terendah 50
2. Hasil belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut; jumlah siswa yang
tuntas adalah sebanyak 15 orang (93,75%). Rata-rata kelas 86, nilai
tertinggi 100, dan nilai terendah 70.
3. Media garis bilangan pada pembelajaran penjumlahan bilangan bulat
digunakan dengan cara (a) membuat gambar garis bilangan di papan tulis
kemudian menjelaskannya dengan ceramah, (b) demonstrasi siswa/siswi di
depan kelas untuk menguji pemahaman mereka tentang penjumlahan
bilangan bulat dengan bimbingan guru, (c) membagikan dan menunjukkan
gambar garis bilangan yang sudah tersedia di selembar kertas kepada siswa
secara berkelompok dan membimbingnya dalam pengerjaan contoh soal
atau metode demonstrasi.
23
DAFTAR PUSTAKA