ABSTRAK: Salah satu metode mengajar yang telah dikembangkan dan terbukti
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar adalah metode asosiasi. Metode asosiasi
disebut juga sebagai metode mnemonik atau jembatan keledai digunakan untuk mengingat
konsep-konsep penting dalam semua mata pelajaran. Metode asosiasi adalah hubungan
antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lainnya dalam jiwa kita.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui motivasi sebelum dan setelah
penerapan metode asosiasi pada siswa kelas VII SMP IT Al-Fityan Gowa, (2) mengetahui
hasil belajar biologi sebelum dan setelah penerapan metode asosiasi pada siswa kelas VII
SMP IT Al-Fityan Gowa, (3) mengetahui pengaruh metode asosiasi terhadap motivasi pada
siswa kelas VII SMP IT Al-Fityan Gowa, dan (4) mengetahui pengaruh metode asosiasi
terhadap hasil belajar pada siswa kelas VII SMP IT Al-Fityan Gowa.
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen karena penelitian ini belum
sepenuhnya mengontrol faktor-faktor internal dan eksternal penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP IT Al-Fityan Gowa, semester genap
terdiri dari empat kelas tiap kelas masing-masing berjumlah 26 dan 27 sehingga jumlah
populasi keseluruhan adalah 107 siswa pada tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel
dilakukan dengan tehnik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel bertujuan dengan
melihat karakteristik populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan memilih dua kelas
dari empat kelas VII yang ada, yang memiliki karakteristik hampir sama berdasarkan
informasi dari sekolah tempat penelitian. Kelas yang dimaksud yaitu kelas VII C yang
berjumlah 27 orang dan kelas VII D yang berjumlah 27 orang. Kedua kelas tersebut
dibelajarkan dengan dua metode pembelajaran yang berbeda, yaitu kelas VII C dibelajarkan
dengan metode asosiasi sebagai kelas eksperimen/perlakuan dan kelas VII D dibelajarkan
dengan metode ceramah (konvensional) sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan pada
semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi belajar biologi siswa sebelum
penerapan metode asosiasi adalah rata-rata 37,74 dan sesudah penerapan metode asosiasi
adalah 79,78 (2) hasil belajar siswa sebelum penerapan metode asosiasi adalah rata-rata
45,22 dan hasil belajar siswa setelah penerapan metode asosiasi adalah rata-rata 81.44 (3)
penerapan metode asosiasi berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar biologi
siswa. (4) penerapan metode asosiasi berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar
biologi siswa.
A. Latar Belakang menghafal dan mengingat materi biologi.
Oleh karena itu dianggap penting
Berdasarkan hasil studi lapangan di penerapan metode asosiasi dengan harapan
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu dapat mempengaruhi motivasi dan hasil
(SMP IT) Al- Fityan Gowa menunjukkan belajar siswa. Metode asosiasi merupakan
bahwa kendala siswa adalah sulit
36 | Volume 2 Nomor 1 Desember 2014
metode mengajar yang menghubungkan kata dengan kata yang lain melalui
antara materi yang satu dengan materi yang sebuah aksi atau gambaran.
lain, walaupun terkadang tidak ada d. Akronim adalah satu kata yang terbuat
hubungannya. dari huruf pertama dari serangkaian
Berdasarkan uraian di atas maka kata.
penulis akan mengadakan penelitian dengan e. Akrostik seperti akronim, juga
judul “Pengaruh Metode Asosiasi terhadap mengggunakan huruf-huruf kunci untuk
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar membuat konsep abstrak lebih konkret,
Siswa pada Mata Pelajaran Biologi di sehingga mudah diingat.
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu 1. Motivasi Belajar Siswa
(SMP IT) Al-Fityan Gowa” Menurut Dalyono (2005:55), bahwa
motivasi adalah daya
B. TINJAUAN PUSTAKA penggerak/pendorong untuk melakukan
Metode asosiasi adalah sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari
menghubungkan antara satu materi dengan dalam diri dan juga dari luar. Sedangkan
materi yang lain, walaupun terkadang tidak Purwanto (2002 : 98), mengemukakan
ada hubungannya. Pertama kali formula ini bahwa motivasi adalah suatu pernyataan
disampaikan oleh Aristoteles 4 abad sebelum yang kompleks di dalam suatu organisme
masehi. Proses asosiasi ini erat kaitannya yang mengarahkan tingkah laku terhadap
dengan pengetahuan yang telah diketahui suatu tujuan (goal) atau perangsang
sebelumnya karena hubungan asosiasi akan (incentive). Tujuannya adalah membatasi /
bersandar pada pengalaman, pengetahuan, menentukan tingkah laku organisme itu,
atau pemahaman yang dia miliki sebelumnya. dengan demikian motivasi dalam proses
Semakin sering individu menggunakan pembelajaran sangat dibutuhkan untuk
asosiasi semakin kuat ingatan tentang terjadinya percepatan dalam mencapai
asosiasi tersebut dan begitu pula sebaliknya tujuan pendidikan dan pembelajaran
(Putra dan Issetyadi, 2010: 72). secara khusus.
Menurut Elqorni (2010: 158), 2. Hasil Belajar Biologi
macam-macam teknik dalam metode asosiasi Hasil belajar adalah tingkat
untuk meningkatkan daya ingat adalah keberhasilan atau kesuksesan siswa dalam
sebagai berikut: menguasai bahan pelajaran setelah mengikuti
a. Teknik loci adalah mengasosiasikan proses belajar. Untuk mengetahui berhasil
tempat-tempat atau benda-benda di tidaknya seseorang belajar maka tentu
lokasi yang dikenal dengan hal-hal yang memerlukan ukuran. Dengan mengukur hasil
ingin diingat. belajar maka seseorang akan dapat diketahui
b. Teknik kata kunci ini telah digunakan tingkat penguasaan tentang materi pelajaran
orang selama bertahun-tahun, terutama yang dipelajari.
untuk mengingat kata-kata bahasa asing 3. Kerangka Pikir
dan konsep abstrak. Penerapan metode asosiasi dalam
c. Teknik kata penghubung adalah proses pembelajaran biologi, diharapkan dapat
mengaitkan atau mengasosiasikan satu
Hamansah : Pengaruh Metode Asosiasi Terhadap Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa | 37
VII yang ada, yang memiliki karakteristik kurang baik sehingga dianggap penting
hampir sama berdasarka informasi dari untuk menggunakan metode-metode
sekolah tempat penelitian. Kelas yang mengajar siswa yang lebih baik dan lebih
dimaksud yaitu kelas VII C yang berjumlah tepat agar siswa merasa nyaman dan
27 orang dan kelas VII D yang berjumlah 27 tertarik terhadap materi yang diajarkan
orang. guru.
3. Instrumen Penelitian Adapun hasil analisis data pada
Instrumen penelitian yang digunakan kelas kontrol menunjukkan rata-rata
adalah sebagai berikut: motivasi belajar biologi siswa pada kelas
a. Angket motivasi belajar kontrol yang belum diajar dengan
b. Tes hasil belajar. menggunakan metode ceramah adalah
4. Teknik Pengumpulan Data 34,81. Tingkat motivasi belajar biologi siswa
Teknik pengumpulan data dalam pada kelas kontrol sebelum perlakuan
penelitian ini adalah sebagai berikut: berdasarkan tabel statistik deskriptif adalah
a. Pengumpulan data motivasi belajar masing-masing siswa berada pada kategori
siswa. motivasi rendah sekali (48,15% ) dan
b. Pengumpulan data hasil belajar kategori motivasi rendah (51,85%). Dari
kognitif siswa. data tersebut dapat diketahui bahwa
5. Teknik Analisis Data motivasi belajar siswa masih kurang baik
Data yang diperoleh dari sampel dan butuh perhatian khusus bagi guru agar
penelitian dianalisis dengan dua macam menggunakan metode mengajar yang tepat.
teknik analisis statistik, yaitu analisis Guru yang masih mengajar dengan
deskriptif dan analisis infrensial. menggunakan metode tradisional/metode
D. HASIL PENELITIAN DAN ceramah membuat siswa merasa bosan dan
PEMBAHASAN kurang semangat untuk belajar.
1. Motivasi siswa sebelum dan setelah
penerapan metode asosiasi b) Motivasi siswa setelah penerapan metode
a) Motivasi siswa sebelum penerapan asosiasi
metode asosiasi Hasil analisis data menunjukkan
Hasil analisis data menunjukkan motivasi belajar biologi siswa pada kelas
motivasi belajar biologi siswa pada kelas eksperimen, setelah perlakuan rata-rata
eksperimen, sebelum perlakuan rata-rata motivasinya adalah 79,78. Nilai rata-rata
motivasinya adalah 37,74. Tingkat motivasi tersebut menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa pada kelas eksperimen belajar siswa yang diajar dengan metode
sebelum perlakuan berdasarkan tabel asosiasi mengalami peningkatan sebesar
statistik deskriptif adalah masing-masing 42,04. Tingkat motivasi belajar siswa setelah
siswa berada pada kategori rendah sekali perlakuan berdasarkan tabel statistik
(37,04%), rendah (59,26%), dan cukup deskriptif adalah masing-masing siswa
(3,70%). Berdasarkan data tersebut dapat berada pada kategori cukup (3,70), tinggi
diketahui bahwa motivasi belajar siswa (55,56%), dan tinggi sekali (40,74%).
sebelum penerapan metode asosiasi masih Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
Hamansah : Pengaruh Metode Asosiasi Terhadap Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa | 39
Nunuy, 2010. Penerapan Metode Lokasi dan Safari. 2005. Penulisan Butir Soal
Asosiasi untuk Mengefektifkan Berdasarkan Penilaian Berbasis
Kemampuan Otak Kanan dan Kiri Kompetensi. Jakarta: Depdiknas
Anak Usia SMP. Jurnal. Tidak Sardiman, A. M, 2010. Interaksi dan
diterbitkan. Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:
Prowel, 2010. Belajar Mudah Biologi dengan Rajawali Press.
Metode Asosiasi. Yogyakarta: Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
Pustaka Book Publisher. yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Preston, 2008. http:// cynthiavennikalioe. Rineka Cipta.
Com/ kelebihan metode asosiasi. Sulistyawati, 2007. Pengaruh Metode
html diakses pada tanggal (18 juli Asosiasi untuk Mengilustrasikan
2013, kamis Sebuah Kata. Jurnal. Tidak
Prayitno, 1989.http:// cynthiavennikalioe. diterbitkan.
Com/jenis-jenis motivasi.html. Slamet, 2009. http:// cynthiavennikalioe.
diakses pada tanggal (03 februari Com/ kelebihan dan kekurangan
2013) metode ceramah. html diakses pada
Putra, Yovan P dan Issetyadi, Bayu. 2010. tanggal (18 juli 2013, kamis)
Lejitkan Memory 1000 % . Jakarta: Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Elex Media Komputindo. Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Purwanto, M. 2002. Psikologi Pendidikan. Sugiyono, 2010. Metode penelitian
Bandung: Remaja Rosdakarya pendidikan: pendekatan kuantitatif,
Roaijakkers, A.d. 2005. Mengajar dengan kualitatif, dan R&D. Bandung:
Sukses. Jakarta: Gramedia Widia Alfabeta.
Sarana Syah, Muhibbin, 2004. Psikologi Belajar.
Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Strandar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
Sahabuddin, 2003. Mengajar dan Belajar.
Makassar: Universitas Negeri
Makassar
Sahra, Fardianti, 2010. “Asosiasi” Skripsi
sarjana, Fakultas Psikologi
Universitas Negeri Makassar.