Anda di halaman 1dari 5

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA SMP ISLAM 4-5


TAMBAKBOYO

Supiana Dian Nurtjahyani1 , Sulis Setyowati1


1 Program Studi Pendidikan Biologi Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
E-mail: diantbn@yahoo.co.id

Abstract: The students' interest can be influenced by the learning model chosen by teachers. The
selection of appropriate learning models can help to increase the interest in learning that
eventually affects the motivation of learning. The purpose of this study is to identify the
implementation of problem-based learning model against the motivation to learn Biology in the
class VII of material environmental pollution. This type of research is a classroom action research.
This research was conducted through two cycles of the students in the class VII on Islamic Junior
High School Tambakboyo Tuban Academic Year 2013/2014 of 33 students. The results of this
study show that the average results of students' learning motivation questionnaire on the first cycle
of 72.12% with the criteria motivated enough and rising to the second cycle of 86.24% with the
highly motivated criteria. The conclusion is the application of problem-based learning model can
improve students' motivation of Islamic junior class VII 4-5 Tambakboyo of material
environmental pollution.
Keywords: students’ learning motivation, problem-based-learning
Abstrak: Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang dipilih oleh guru.
Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama pada umumnya masih menggunakan metode yang
konvesional sehingga siswa cenderung pasif. Tujuan penelitian ini meningkatkan penerapan
model pembelajaran berbasis masalah terhadap motivasi belajar biologi siswa kelas VII pada
materi pencemaran lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus pada siswa di kelas VII SMP ISLAM Tambakboyo
Tuban Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 siswa. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa
rata-rata hasil angket motivasi belajar biologi siswa pada materi pencemaran lingkungan pada
siklus I sebesar 63,67% dengan kriteria cukup termotivasi meningkat pada siklus II sebesar
78,72% dengan kriteria sangat termotivasi. Simpulan penerapan model pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Islam 4-5 Tambakboyo pada
materi pencemaran lingkungan.
Kata kunci: motivasi belajar siswa, pembelajaran berbasis masalah

Pembelajaran di sekolah menengah pertama 2014, pembelajaran yang dilakukan di kelas


(SMP) pada umumnya masih menggunakan VII SMP Islam 4-5 Tambakboyo masih
pembelajaran yang konvensional sehingga menggunakan metode pembelajaran
keterlibatan siswa dalam pembelajaran ceramah, pembelajaran yang dilakukan
cenderung kurang yang berdampak pada hanya terpusat pada guru, siswa hanya
minat belajar siswa. Bila minat belajar mendengarkan ceramah dari guru dan
cenderung rendah maka motivasi siswa mencatat materi sesuai perintah dari guru.
dalam belajar cenderung rendah. Hal ini membuat siswa bosan dalam
Pembelajaran yang dilakukan di sekolah mengikuti pembelajaran dan tidak
pada umumnya masih sangat teoritik yang mempunyai dorongan untuk belajar,
didominasi oleh aktivitas guru (teacher sehingga motivasi belajar siswa rendah
centered), sehingga guru memegang peran terutama pada materi pelajaran biologi
yang dominan dalam kegiatan pembelajaran motivasi belajar siswa masih di bawah 50%.
(Widodo, 2012). Berdasarkan hasil observasi Berdasarkan dari fakta di atas
awal yang dilakukan pada tanggal 12 Mei diperlukan model pembelajaran yang dapat

58
Nurtjahyani, Peningkatan Motivasi Belajar Biologi . . . 59

meningkat-kan rasa ingin tahu, kemampuan untuk mengukur motivasi belajar siswa.
berpikir dan keaktifan siswa dalam proses Kemudian bila hasil angket belum
pembelajaran. Pembelajaran berbasis memenuhi standar yang ditetapkan yaitu
masalah merupakan sebuah model motivasi siswa dalam kategori cukup maka
pembelajaran yang menyaji-kan masalah dilanjutkan ke siklus II, pada akhir siklus II
kontekstual sehingga me-rangsang peserta siswa diberikan angket lagi kemudian hasil
didik untuk belajar. Kelebihan model angket dievaluasi kembali bila telah
pembelajaran berbasis masalah adalah siswa memenuhi standar siklus tidak dilanjutkan
dapat berlatih berpikir kritis terhadap suatu lagi.
permasalahan yang ada, mampu Rumus yang digunakan untuk
merumuskan masalah, dan mampu menghitung rata-rata tiap indikator adalah
menemukan solusinya serta mampu meng- sebagai berikut (Sugiyono, 2010):
ambil kesimpulan berdasarkan pemahaman
mereka. Dengan kemampuan tersebut di-
harapkan mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa pada materi pelajaran biologi Keterangan :
khususnya pada materi pencemaran X : rata-rata tiap indikator
lingkungan karena pada materi ini mem- ∑M : jumlah skor tiap indikator
butuhkan proses pemikiran yang lebih M : banyaknya siswa
serius, siswa dituntut untuk memiliki ke-
mampuan memecahkan masalah yang terkait Setelah didapatkan skor rata-rata
dengan pencemaran lingkungan. Tujuan indikator dapat ditentukan kriteria kualitatif
penelitian ini untuk meningkatkan penerapan dari hasil yang diperoleh dalam
model pembelajaran berbasis masalah penghitungan angket motivasi belajar siswa.
terhadap motivasi belajar biologi siswa kelas Ketentuan kriteria kualitatif angket motivasi
VII SMP Islam 4-5 Tambakboyo pada materi belajar siswa adalah sebagai berikut
pencemaran lingkungan. (Sugiyono, 2010):
1 jika 1,00 ≤ X < 1,50 maka termasuk
METODE dalam kategori tidak baik
Jenis penelitian yang digunakan adalah 2. jika 1,50 ≤ X < 2,50 maka termasuk
penelitian tindakan kelas dengan penerapan dalam kategori kurang baik
model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning). Pendekatan yang 3. jika 2,50 ≤ X < 3,50 maka termasuk
digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini dalam kategori cukup baik
dilaksanakan dengan 2 siklus. Penelitian 4. jika 3,50 ≤ X < 4,50 maka termasuk
dilaksanakan di kelas VII SMP ISLAM dalam kategori baik
Tambakboyo Tuban Tahun Pelajaran
2013/2014 yang berjumlah 33 siswa terdiri 5. jika 4,50 ≤ X ≤ 5,00 maka termasuk
dari 17 siswa perempuan dan 16 siswa laki- dalam kategori sangat baik
laki, pada mata pelajaran Biologi dengan Skor motivasi belajar biologi pada materi
kemampuan siswa yang heterogen. Peneliti- pencemaran lingkungan ditentukan dari
an dilaksanakan pada bulan Mei–Juni 2014. prosentase jumlah skor rata-rata indikator
Penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu motivasi dengan kriteria sebagai berikut:
perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Skor rata-rata motivasi:
Pengumpulan data dilakukan dengan Jumlah skor setelah motivasi
pemberian angket motivasi belajar biologi Jumlah siswa
siswa pada materi pencemaran lingkungan
yang diberikan di tiap akhir siklus. Dengan kriteria sebagai berikut:
Sedangkan validitas butir angket meng- 0% - 26% : tidak termotivasi
gunakan SPSS 17. Angket berupa per- 27% - 50% : kurang termotivasi
nyataan sebanyak 20 butir dengan alternatif 51% - 75% : cukup termotivasi
jawaban Ya dan Tidak, bila jawaban Ya 76% - 100% : sangat termotivasi
diberi nilai 1 dan bila jawaban Tidak diberi
nilai 0. Pada akhir siklus I siswa diberikan Hasil angket motivasi belajar biologi
angket tentang motivasi belajar biologi pada pada materi pencemaran lingkungan siswa
materi pencemaran lingkungan kemudian pada umumnya dalam kriteria baik dengan
hasil angket dievaluasi berdasarkan indikator
60 Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 58-62

rata-rata siswa cukup termotivasi (63,67%) menyesuaikan dengan model pembelajaran


pada tabel 1. Hal ini dikarenakan masih yang diterapkan, sehingga menyebabkan
banyak siswa yang belum bisa aktivitas belajar siswa kurang dan
Tabel 1. Motivasi Belajar Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan Pada Siklus I
Nurtjahyani, Peningkatan Motivasi Belajar Biologi . . . 61

motivasinya pun berkurang. siklus II ini siswa sudah lebih bisa


Hasil angket motivasi belajar siswa menyesuaikan dengan model pembelajaran
mengalami peningkatan pada siklus II. Pada yang diterapkan, sehingga meningkatkan
Tabel 2. Motivasi Belajar Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan Pada Siklus II
62 Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 58-62

aktivitas belajar dan menimbulkan dapat diketahui dari rata-rata hasil angket
peningkatan pada motivasi belajar yang motivasi belajar biologi siswa pada siklus I
semula tidak baik menjadi baik dan yang sebesar 63,67% dengan kriteria cukup
kategori baik meningkat menjadi sangat baik termotivasi meningkat pada siklus II sebesar
(Tabel 2). 78,72% dengan kriteria sangat termotivasi.
PEMBAHASAN DAFTAR RUJUKAN
Rata-rata hasil angket motivasi belajar Lukman Hakim, Puguh Karyanto, Maridi.
biologi siswa Kelas VII pada materi 2012. Pengaruh model pembelajaran
pencemaran lingkungan pada siklus I sebesar problem based instruction disertai
63,67% dengan kriteria cukup termotivasi media audio visual terhadap hasil
meningkat pada siklus II sebesar 78,72% belajar biologi sises kelas x SMA
dengan kriteria sangat termotivasi. Hal ini Negeri 1 Ngemplak Tahun pelajaran
sejalan dengan hasil penelitian Yokhebed 2011/2012. Biology IKIP Sebelas
(2012) model pembelajaran berbasis Maret University.
masalah dapat meningkatkan motivasi Manuaba, I.B.S. & Ganesha, U.P. 2013.
belajar biologi pada mata kuliah Penerapan Model Problem Based
pengetahuan lingkungan pada mahasiswa learning (PBL) untuk Meningkatkan
pendidikan biologi UNTAN semester II Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa
Tahun Akademik 2011/2012. Sedangkan Kelas IV SD Negeri 8 Kesiman .
penelitian Sariti (2014) juga menyatakan Universitas Pendidikan Ganesha.
model pembelajaran berbasis masalah Oktaviani, O. W. 2012. Penerapan Strategi
berpengaruh terhadap peningkatan motivasi Pembelajaran Problem Based learning
belajar siswa. (PBL) untuk Meningkatkan Hasil
Dalam kegiatan belajar, maka motivasi Belajar Mengidentifikas Bagian-
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya bagian dan Fungsi Dari Sound System
penggerak di dalam diri siswa yang Kelas X di SMK N 39 Jakarta,
menimbulkan kegiatan belajar, yang 5215107339, 1-9.
menjamin kelangsungan dari kegiatan Sardiman A. M, 2001. Interaksi dan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan Motivasi Belajar Mengajar.
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki Jakarta:CV. Rajawali
oleh subjek belajar itu dapat tercapai Sugiyono, 2010. Metodologi Penelitian
(Sardiman, 2001). Sedangkan menurut Pendidikan . Bandung: Alfabeta.
Lukman Hakim dkk. (2012) model Sariti, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran
pembelajaran PBL yang dilengkapi dengan Problem Based Learning (PBL)
audio visual juga berpengaruh terhadap Terhadap Motivasi Belajar Siswa
ranah afektif dan psikomotor. Universitas Pendidikan Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian ini dan |repository.upi.edu
penelitian peneliti sebelumnya masalah perpustakaan.upi.edu.
motivasi siswa dalam belajar merupakan Widodo, 2012. Perbedaan Pengaruh
bagian yang penting dalam proses Pembelajaran Berbasis Masalah
pembelajaran karena siswa yang memiliki dengan Pendekatan Guided Inquiry
motivasi belajar akan terlibat secara intens dan Modified Inquiry terhadap
dalam proses pembelajaran dan pem- Prestasi Belajar Biologi. Prosiding
belajaran menjadi sangat menyenangkan Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012)
bagi siswa. Selain dapat meningkatkan pp:209-304.: Seminar Nasional IX
motivasi siswa pembelajaran berbasis Pendidikan Biologi
masalah juga dapat meningkatkan hasil dan Yokhebed, 2012. Pembelajaran Biologi
aktivitas belajar siswa (Oktaviani, 2012; Menggunakan Model Pembelajaran
Manuaba & Ganesha, 2013). Berbasis Masalah Dengan Pendekatan
Ketrampilan Sains untuk
KESIMPULAN Meningkatkan Motivasi Belajar Dan
Penerapan model pembelajaran berbasis Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inkuiri,
masalah pada materi pencemaran lingkungan ISSN: 2252- 7893, vol 1. N0. 3 ( hal
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa 183- 194). http:// Jurnal.pasca.
kelas VII SMP Islam 4-5 Tambakboyo uns.ac.id
Tuban Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini

Anda mungkin juga menyukai