Anda di halaman 1dari 10

JIM FKep Volume VI No.

1 Tahun 2022

MOTIVASI MEMPELAJARI ELEKTROKARDIOGRAM PADA


MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN

Motivation to Learn How To Use Electrokardiograms Among Nursing Students

Teuku Muda Attarich Zuriansyah1; Devi Darliana2; Cut Husna3


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
3
Bagian Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah 2Bagian Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Email: muda18@mhs.unsyiah.ac.id; devi.darliana@unsyiah.ac.id; cuthusna@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Elektrokardiogram (EKG) merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa
keperawatan. Banyaknya variasi disritmia menjadikan mahasiswa harus belajar dengan tekun agar mampu
menguasai keterampilan menginterpretasi EKG dengan baik. Oleh karena itu, mahasiswa membutuhkan
motivasi yang tinggi untuk mempelajari EKG kompetensi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi motivasi mempelajari elektrokardiogram pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
Syiah Kuala. Jenis penelitian deskripsi exploratif dengan desain cross sectional pada mahasiswa aktif S1 ilmu
Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 134
mahasiswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner Motivation Strategies Learning Questionnaire (MSLQ)
yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat motivasi mempelajari elektrokardiogram
tinggi pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan berada pada kategori tinggi dengan jumlah 111 (82,8%),
kategori sedang berjumlah 23 (17,2%) dan tidak ditemukan mahasiswa dengan motivasi belajar kategori
rendah. Kesimpulan menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki motivasi tinggi dalam mempelajari
elektrokardiogram. Diharapkan kepada instruktur maupun pihak pengajar kompetensi EKG agar dapat
menerapkan model pembelajaran yang bervariasi salah satunya dengan menggunakan aplikasi berbasis digital.

Kata Kunci: Elektrokardiogram, Motivasi, Motivasi Belajar, MSLQ.

ABSTRACT
The ability to operate an electrocardiogram (EKG) is one of the skills that all nursing students must master.
Variations of dysrhythmias make interpreting EKG more challenging. Therefore, nursing students must have a
high level of motivation to learn using it. This study identified the level of motivation of nursing students at the
Faculty of Nursing of Universitas Syiah Kuala in learning how to operate an electrocardiogram. This study was
an exploratory-descriptive study with a cross-sectional design. The respondents involved in this study were 134
nursing students. Modified Motivation Strategies Learning Questionnaire (MSLQ) was used as the research
instrument. The results showed that the level of motivation of the majority of the nursing students in learning
how to use the electrocardiogram was in the high category, with 111 students (82.8%). In comparison, 23
students (17.2%) were in the moderate category, and none of the students fell into the category of low
motivation. These findings suggest that the majority of the students are highly motivated to learn to operate
electrocardiograms. The lecturers who teach EKG are urged to diversify their teaching strategies, one of which
is by teaching digital applications.

Keywords: Electrocardiogram, Motivation, Learning Motivation, MSLQ.


JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

PENDAHULUAN elektrokardiogram penting bagi perawat yang


merawat pasien dengan serangan jantung karena
Pembelajaran merupakan proses
dapat mencegah kematian miokard. Kegagalan
interaktif antara peserta didik dan pendidik,
atau keterlambatan interpretasi perawat
meliputi metode pembelajaran, strategi
terhadap EKG dapat memperlambat pengobatan
pembelajaran, bahan ajar, dan sumber
pasien dan membahayakan nyawa pasien
lingkungan belajar. Keberhasilan proses
(Giannetta, Campagna, Simone, Dionisi, &
pembelajaran dapat diukur dengan keberhasilan
Muzio, 2020).
pencapaian tujuan pendidikan. Dengan
Belajar tentang EKG termasuk dalam
tercapainya tujuan pembelajaran, guru dapat
mata kuliah Keperawatan Dewasa. Pada mata
dikatakan telah berhasil mengajar. Oleh karena
kuliah ini salah satu materinya berkaitan dengan
itu, efektifitas proses belajar mengajar
sistem kardiovaskuler, respirasi dan hematologi
ditentukan oleh interaksi dari komponen-
yang nilainya sangat penting untuk kelulusan
komponen tersebut (Pane & Dasopang, 2017).
mata kuliah Keperawatan Dewasa.
Motivasi merupakan salah satu faktor
Pembelajaran EKG dilakukan dengan tes
yang mempengaruhi keberhasilan seorang
khusus yang merupakan bagian dari
siswa. Motivasi mendorong siswa untuk belajar
keterampilan yang perlu ditunjukkan siswa
lebih giat, lebih rajin dan lebih fokus dalam
selama Ujian Praktek Struktural Objektif
proses belajar. Oleh karena itu, untuk belajar di
(OSPE), dan setelah menerima Skor
sekolah atau di kampus siswa perlu diberi
Keterampilan ujian EKG OSPE nantinya skor
motivasi (Hariyadi & Darmuki, 2019).
tersebut akan tergabung dalam nilai praktikum
Sepanjang rangkaian kegiatan ini, para ahli
mata kuliah Keperawatan Dewasa sistem
telah menekankan hubungan erat antara belajar
Kardiovaskuler, Respirasi, dan Hematologi.
dan pentingnya motivasi (Suprapto, 2009).
Penelitian yang dilakukan Raupach (2010)
Menurut Amir (2019) agar berhasil dalam
tahun 2008 pada 175 mahasiswa dan pada tahun
proses belajar siswa harus termotivasi untuk
2009 pada 161 mahasiswa di tiga universitas di
memulai kegiatan belajar mengajar. Tujuan
Jerman menunjukkan lebih dari 50% bahwa
belajar dapat tercapai apabila siswa termotivasi
mahasiswa beranggapan EKG adalah sebuah
untuk mencapai tujuannya yaitu keinginan
prosedur diagnostik yang penting dan motivasi
untuk belajar dari dalam diri sendiri. Motivasi
mereka dalam belajar membaca EKG tinggi.
belajar yang tinggi erat kaitannya dengan
Orang termotivasi ketika mereka merasa bahwa
prestasi akademik, pemahaman konsep, dan
mereka dapat melakukan sesuatu dengan aman
kepuasan terhadap suatu lembaga pendidikan.
(self efficacy). Hal ini akan meningkatkan
Motivasi adalah keinginan seseorang
usahanya untuk mencapai sesuatu yang
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
diharapkan. Perasaan yang baik tentang apa
kegiatan. Motivasi merupakan proses berusaha
yang terjadi (intrinsic value) juga meningkatkan
mempengaruhi individu atau orang-orang untuk
rasa perlu belajar dan munculnya minat
melakukan pekerjaan yang diinginkannya,
terhadap tugas. Rasa takut tidak bisa
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
menyelesaikan soal ujian (anxiety test) juga
seseorang (Ariyanto & Sulistyorini, 2020).
mempengaruhi mereka belajar lebih giat
Siswa sebagai individu dalam proses
(Pintrich, 1990 ; Mendari and Kewal 2015).
perkembangannya tidak dapat memisahkan
Motivasi belajar EKG dapat terhambat
keinginan atau keinginan untuk belajar dari
karena faktor-faktor seperti kesulitan dalam
individu siswa dan dari pengaruh eksternal yang
memahami banyak materi EKG, topik EKG
memotivasi mereka untuk belajar dengan cara
yang tidak terlalu disukai, tanda-tanda sikap
tertentu (Yusri, 2013).Mahasiswa juga
negatif seperti ketidakmampuan untuk
membutuhkan motivasi untuk mempelajari
berkonsentrasi pada kuliah, meningkat.
materi tentang elektrokardiogram (EKG). EKG
Sehingga tidak dapat memiliki pengetahuan
adalah alat yang menghasilkan sinyal fisiologis
yang seharunya didapatkan mengenai EKG
dalam aktivitas listrik jantung dan berfungsi
(Ohn, Souza, & Ohn, 2020).
sebagai informasi penting untuk membedakan
antara kondisi jantung normal dan abnormal
(Permana, 2015). Memahami proses
menafsirkan dan mendengarkan
JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

METODE 2. Analisa Univariat


Penelitian ini merupakan penelitian a. Motivasi Mempelajari
kuantitatif dengan metode deskriptif. Proses Elektrokardiogram Pada Mahasiswa
pengumpulan data dalam penelitian ini selama 3 Fakultas Keperawatan
hari sejak tanggal 15-18 Februari 2022 dengan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Motivasi
menggunakan kuesioner google form. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan Mempelajari Elektrokardiogram
2021 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas No. Motivasi Frekuensi Persentase
Keperawatan Universitas Syiah Kuala. 1 Tinggi 111 82,8
Pegambilan sampel dilakukan dengan teknik 2 Sedang 23 17,2
total sampling yaitu sebanyak 134 orang Total 134 100,0
mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan Sumber: Data Primer (diolah tahun 2022)
setelah mendapatkan surat lulus etik pada Tabel 2 menunjukan bahwa mahasiswa
tanggal 28 Januari 2022 dari Komite Etik Fakultas Keperawatan mempunyai motivasi
Penelitian Fakultas Keperawatan Universitas yang tinggi dalam mempelajari
Syiah Kuala dengan kode etik 111106130122. elektrokardiogram sebanyak 111 orang (82,8%).
Pengumpulan data dilakukan dengan b. Self-Efficasy
menggunakan kuesioner Motivated Learning Tabel 3. Distribusi Frekuensi Aspek self-
Questionnaire (MSLQ) yang telah dimodifikasi efficacy Mempelajari Elektrokardiogram
menunjukkan nilai validitas dengan nilai r tabel pada mahasiswa Fakultas Keperawatan
lebih besar dari 0,444 dengan nilai r tabel paling No Self- Frekuensi Persentase
kecil 0,480 dan paling besar 0,853. MSLQ yang
Efficacy
sudah dimodifikasi menunjukkan nilai
reliaabilitas 0,961. 1 Tinggi 105 78,4
2 Sedang 29 21,6
HASIL Total 134 100,0
Berdasarkan pengumpulan data yang Sumber: Data Primer (Diolah, 2022)
dilakukan terhadap 134 responden pada Tabel 3 menunjukkan bahwa mahasiswa
mahasiswa keperawatan, maka didapatkan hasil Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
sebagai berikut: memiliki self-efficacy yang tinggi, dalam
1. Data Demografi mempelajari elektrokardiogram sebanyak 105
Tabel 1. Data Demografi Responden responden (78,4%).
No Data Demografi f % c. Instrinsic Value
1. Jenis Kelamin Tabel 4. Distribusi Frekuensi Aspek intrinsic
Laki-Laki 6 4,5 value Mempelajari Elektrokardiogram pada
Perempuan 128 95,5 mahasiswa Fakultas Keperawatan
Total 134 100,0 No Intrinsic Frekuensi Persentase
2. Usia (Mean = 18,31) Value
17 Tahun 6 4,5 1 Tinggi 123 91,8
18 tahun 86 64,2 2 Sedang 11 8,2
19 tahun 38 28,4 Total 134 100,0
20 Tahun 3 2,2 Sumber: Data Primer (Diolah, 2022)
21 Tahun 1 0,7 Tabel 4 menunjukan bahwa mahasiswa
Total 134 100,0 Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Sumber: Data Primer (diolah tahun 2022) memiliki intrinsic value yang tinggi, dalam
Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa mempelajari elektrokardiogram sebanyak 123
mahasiswa angkatan 2021 berjenis kelamin responden (91,8%).
perempuan yaitu 128 (95,5%) dan usia rata-rata
responden yaitu 18 tahun (64,2%).
JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

d. Anxiety Test keyakinan individu tentang kemampuan


Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aspek anxiety dirinya untuk mencapai kinerja yang
test Mempelajari Elektrokardiogram pada diinginkan serta dapat mempengaruhi
mahasiswa Fakultas Keperawatan kehidupannya. Menurut Adesola dan Li
No Anxiety test Frekuensi Persentase (2018) self-efficacy, dan intrinsic value
1 Tinggi 63 47,0 berkorelasi dengan penggunaan strategi
2 Sedang 66 49,3 kognitif dan regulasi diri mahasiswa dalam
3 Rendah 5 3,7 belajar.
Total 134 100,0 Hasil penelitian ini juga didukung oleh
Sumber: Data Primer (Diolah, 2022) Umboh, Kepel, dan Hamel (2017) yang
Tabel 5 menunjukan bahwa mahasiswa menunjukkan bahwa motivasi belajar
mahasiswa Program Studi Ilmu
Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Keperawatan Fakultas Kodekteran
memiliki anxiety test yang sedang, dalam Universitas Sam Ratulangi Manado baik
mempelajari elektrokardiogram sebanyak dengan persentase 87,5%.
sebanyak 66 responden (49,3%). 2. Aspek Self-Efficacy Mempelajari
Elektrokardiogram pada Mahasiswa
PEMBAHASAN Fakultas Keperawatan
1. Motivasi Mempelajari Self-efficacy merupakan keyakinan
Elektrokardiogram Pada Mahasiswa seseorang akan kemampuannya yang akan
Fakultas Keperawatan mempengaruhi seseorang dalam bereaksi
Hasil penelitian dalam tabel 2 bahwa terhadap situasi dan kondisi tertentu (Yusri,
motivasi mempelajari elektrokardiogram 2013). Self-efficacy dapat meningkatkan
pada mahasiswa Fakultas Keperawatan kemampuan koping individu dalam
Universitas Syiah Kuala berada pada mengatasi masalah stres dan depresi yang
motivasi tinggi (82,8%). Berdasarkan dialami terhadap situasi yang buruk
penelitian Prihartanta (2015) motivasi adalah (Bandura, 1997).
gejala psikologis dalam bentuk dorongan Hasil penelitian ini berdasarkan tabel 3
yang muncul pada diri seseorang secara menunjukkan motivasi mempelajari
sadar untuk melakukan suatu pekerjaan elektrokardiogram pada mahasiswa Fakultas
dengan tujuan yang sudah ditentukan. Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Penelitian ini didukung 2016 berdasarkan komponen self-efficacy
menunjukkan mahasiswa mahasiswa tergolong tinggi (78,4%). Menurut Bandura
Keperawatan Universitas Syiah Kuala (1997) dalam Yusof, Razak, Nordin dan
motivasi belajar tinggi sebanyak 64 orang Zulkfli (2021) self-efficacy merupakan
(73,6%). Motivasi belajar mahasiswa keyakinan keyakinan individu tentang
tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor kemampuan seseorang untuk mengatur dan
yaitu cita-cita atau inspirasi, kemampuan, melaksanakan tindakan agar menghasilkan
kondisi mahasiswa, lingkungan, unsur-unsur kinerja yang berbeda. Dalam konteks
dinamis dalam pembelajaran, dan upaya akademik, self-efficacy didefinisikan sebagai
pengajar dalam pembelajaran (Dimyanti & penilaian pembelajar terhadap kemampuan
Mudjiono, 2013). diri mahasiswa untuk mencapai tujuan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian pendidikan. Self-efficacy mahasiswa adalah
oleh Adilla (2016) bahwa mahasiswa salah satu faktor yang dapat menumbuhkan
Keperawatan motivasi belajar baik sebanyak motivasi untuk mempelajari
(74,6%), mahasiswa memiliki prestasi elektrokardiogram.
belajar yang baik sebanyak (66,1%) serta Self-efficacy adalah salah satu faktor
mahasiswa dengan motivasi baik dan penting yang dapat menumbuhkan motivasi
prestasi yang baik sebanyak (57,6%). mahasiswa untuk mempelajari EKG. Adanya
Menurut Mendari (2015) menyatakan keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri
ada beberapa hal yang berkaitan dengan untuk dapat menguasai materi pembelajarn
motivasi yaitu self-efficacy, intrinsic value, tersebut, akan membuat mahasiswa terus
dan anxiety test. Self-efficacy merupakan belajar sehingga kompetensi yang diajarkan
dapat dikuasai dengan baik.
JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

Penelitian yang dilakukan oleh dapat menggunakan keterampilan Self-


Handayani (2020) menyebutkan bahwa Regulated Learning (SRL) dengan adanya
mahasiswa memiliki self-efficacy yang self-efficacy dan percaya pada
tinggi mampu mengatasi persoalan maupun kemampuannya untuk belajar secara efektif
hambatan yang tidak diinginkan sehingga dalam PBL sehingga dapat meningkatkan
mahasiswa tersebut akan termotivasi untuk prestasi mahasiswa.
melakukan tugasnya dengan baik. Penelitian Shyam Shah Medical
Self-efficacy dalam mempelajari EKG College dalam menilai self-efficacy dan
merupakan keyakinan yang dimiliki oleh prestasi akademik, didapatkan bahwa rata-
setiap mahasiswa bahwa ia mampu untuk rata self-efficacy akademik adalah 178/200
mempelajari EKG agar dapat mencapai untuk anak laki-laki dan 189/200 untuk anak
kompetensi pembelajaran serta mendapatkan perempuan. Dalam penelitian ini
nilai yang memuaskan. Hal ini terlihat pada menunjukkan angkatan di atas memiliki
jawaban responden yang menyatakan sangat efikasi diri rendah dibandingkan
setuju pada kuesioner No 1 yaitu denganangkatan dibawahnya yang memiliki
“Dibandingkan dengan mahasiswa yang efikasi yang tinggi dikaitkan dengan tingkat
lain, saya yakin dapat menguasai materi prestasi mahasiswa yang lebih tinggi prestasi
EKG lebih baik (58,2 %)” dan kuesioner No dalam berbagai aspek (Saxena & Sharma,
3 yaitu “Saya berharap akan dapat mengikuti 2020).
pembelajaran EKG dengan baik (64,9%)”. Hasil analisa pertanyaan pada kuesioner
Berdasarkan penelitian Farihah dan penelitian ini menunjukkan rata-rata
Rakasiwi (2020) menunjukkan bahwa self- mahasiswa keyakinan dalam mengikuti
efficacy memiliki pengaruh yang besar belajar EKG dengan baik sebanyak 64,9%.
dalam motivasi belajar pada mahasiswa Peneliti berpendapat bahwa mahasiswa
namun self-efficacy tidak mempengaruhi harus memiliki keyakinan untuk mencapai
peningkatan hasil atau nilai dari tujuan dalam menginterprestasikan EKG
pembelajaran tersebut, self-efficacy dengan baik.
memengaruhi 49,7% motivasi belajar dan 3. Aspek intrinsic value Mempelajari
50,3%% motivasi belajar dipengaruhi oleh Elektrokardiogram pada Mahasiswa
faktor lainnya. Fakultas Keperawatan
Penelitian Piotrowski (2021) self- Hasil penelitian pada tabel 4 motivasi
efficacy yang tinggi akan mempengaruhi mempelajari elektrokardiogram pada
mahasiswa untuk belajar. Hal ini disebabkan mahasiswa Fakultas Keperawatan adalah
karena mahasiswa akan memiliki motivasi tinggi berdasarkan komponen intrinsic value
belajar dan kepercayaan diri yang tinggi sejumlah 123 mahasiswa (91,8%). Menurut
dalam menghadapi setiap kesulitan dan Arianti (2018) motivasi intrinsik adalah
kegagalan untuk mendapatkan tujuan atau keinginan bertindak yang disebabkan faktor
target yang ingin dicapai. pendorong dari dalam diri (internal) individu
Sebagian besar mahasiswa yang tidak perlu dirangsang dari luar, karena
Keperawatan/kedokteran menyatakan bahwa dalam setiap diri individu sudah ada
menguasai materi EKG sulit dilakukan dorongan untuk melakukan sesuatu. Hal ini
karena materi yang sangat banyak (Liu, akan mendorong individu untuk bertingkah
Chou, & Lee, 2020). Self-efficacy yang laku ke arah tujuan tertentu tanpa adanya
tinggi merupakan salah satu hal utama yang faktor dari luar. Motivasi intrinsik adalah
dijadikan motivasi oleh mahasiswa selama sesuatu yang berasal dari dalam diri
proses pembelajaran. Jadi, walaupun mahasiswa sendiri yang dapat
materinya sulit, tetapi tetap berusaha untuk mendorongnya melakukan tindakan belajar
mampu menguasai materi EKG yang (Sardiman, 2014). Intrisic value seseorang
diajarkan. mampu menentukan perilaku yang
Penelitian Turan (2016), menunjukkan ditampilkan dalam konteks belajar dapat
bahwa self-efficacy dapat mempengaruhi meningkatkan prestasi belajar (Dwi,
kemampuan belajar mahasiswa kesehatan Pusparini, Suma, & Suswandi, 2020).
dalam menjalani metode pembelajaran Intrinsic value merupakan dorongan
Problem Based Learning (PBL). Mahasiswa dari dalam diri seseorang berupa perasaan
JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

senang terhadap hal-hal yang ditemukan bahwa mahasiswa dengan


dilakukan/dijalani sehingga dapat motivasi intrinsik yang rendah cenderung
meningkatkan kualitas diri individu, memiliki persepsi prestasi yang lebih
keyakinan terhadap manfaat, merasa butuh rendah. Adanya harapan dan tujuan yang
untuk belajar serta adanya rasa tertarik tinggi untuk diri sendiri, terkait erat dengan
terhadap tugas-tugas yang diberikan motivasi intrinsik, sehingga dapat
(Rahayu, Hardiani, & Yulliamir, 2020). menurunkan kelelahan akademik dan
Hasil penelitian Pranitasari dan meningkatkan semangat untuk belajar. Hal
Maulana (2022) intrinsic value memiliki ini pada akhirnya dapat meningkatkan
pengaruh sebesar 28% terhadap motivasi prestasi belajar mahasiswa.
belajar siswa, dimana intrinsic value Hasil penelitian ini menunjukkan
merupakan faktor yang paling dominan motivasi mahasiswa Keperawatan
disertai dengan kondisi fisik yang sehat Universitas Syiah Kuala berdasarkan
jasmani dan tidak memiliki kekurangan atau intrinsic value dalam mempelajari EKG
disabilitas. adalah tinggi. Intrinsic value merupakan
Intrinsic value berkaitan dengan dorongan dari dalam diri berupa perasaan
motivasi intrinsik dan mempengaruhi senang terhadap hal yang dilakukan
keputusan peserta didik untuk memulai, sehingga dapat meningkatkan kualitas diri
melanjutkan, dan kembali ke tugas belajar individu. Selain itu keyakinan terhadap
(misalnya, menginginkan pencapaian belajar dan rasa tertarik terhadap tugas yang
akademik yang baik tertarik menjadi perawat diberikan. Pembelajaran yang baru,
yang memiliki kemampuan mumpuni dalam menyenangkan dan menantang merupakan
melaksanakan EKG, atau mengejar intrinsic value yang memengaruhi motivasi
tantangan intelektual ilmu keperawatan, belajar individu (The National Research
termasuk juga dalam mempelajari EKG) Center on the Gifted and Talented, 2013).
(Bailey, Almusharraf, & Hatcher, 2021). Materi EKG merupakan materi yang baru
Selain itu penelitian lainnya bagi mahasiswa Keperawatan Universitas
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara Syiah Kuala pada semester 2, topik ini
dukungan tenaga pendidik dengan belum pernah dipelajari sebelumnya oleh
pengembangan nilai intrinsik setiap individu mahasiswa karena materi ini tidak ada
mahasiswa. Tenaga pendidik dapat bertindak semasa pendidikan sekolah menengah atas.
sebagai penyangga dan berhubungan secara Pada penelitian ini, sebagian besar
positif dengan nilai intrinsik (Dietrich, mahasiswa (54,5%) menganggap penting
Dicke, Kracke, & Noack, 2015). Penelitian bagi mereka untuk memahami materi EKG
lainnya juga menilai keterlibatan belajar yang diajarkan dikelas. Hal ini merupakan
pada hubungan antara motivasi (motivasi salah satu faktor penting yang dapat
intrinsik dan ekstrinsik) dan kinerja membantu mahasiswa untuk tetap semangat
akademik. untuk mempelajari EKG. Kondisi ini
Penelitian lainnya motivasi intrinsik menggambarkan mahasiswa memiliki
yang tinggi pada mahasiswa kedokteran motivasi dari dalam diri untuk mempelajari
yang dimana mahasiswa dengan tingkat materi EKG dalam mata kuliah Keperawatan
motivasi intrinsik tinggi lebih siap 4,27 kali Dewasa Sistem Kardiovaskuler, Respirasi,
untuk belajar secara mandiri Selain itu, dan Hematologi agar mencapai tujuan dalam
mahasiswa juga memiliki kemampuan menginterpretasikan EKG dengan baik.
mengatur waktu dengan baik, menjadikan 4. Aspek Anxiety Test Mempelajari
belajar sebagai kebutuhan, dan dapat belajar Elektrokardiogram pada Mahasiswa
dari kesalahan sehingga mereka punya Fakultas Keperawatan
semangat untuk menjadi lebih baik dalam Hasil penelitian menunjukkan
kondisi apapun (Luailiyah, Oktaviana, & mahasiswa Fakultas Keperawatan motivasi
Utami, 2021). mempelajari elektrokardiogram berdasarkan
Menurut penelitian Felaza, Findyartini, anxiety test adalah sedang (49,3%). Anxiety
Setyorini dan Mustika (2020) tentang upaya test atau kecemasan menghadapi ujian
dalam mengatasi burnout pada mahasiswa adalah konstruksi multidimensi yang
untuk meningkatkan performa akademik, menggabungkan rasa kekhawatiran,
JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

emosionalitas, gangguan, takut akan korelasi negatif yang signifikan antara


kegagalan, merasa diri kurang berharga dan anxiety test dan skor pada ujian standar
kurang percaya diri. Anxiety test yang tidak (Miles, Gao, Vallevand, & Violato, 2018).
berlebihan sangat penting untuk menjaga Hasil penelitian seperti yang tertera
siswa tetap berorientasi pada tugas; namun, pada lampiran 14 menunjukkan pernyataan
kekhawatiran atau ketakutan yang dengan persentase paling dominan pada
berlebihan melemahkan dan memengaruhi subvariabel anxiety test dalam mempelajari
prestasi akademik siswa. Anxiety test EKG terdapat pada item pernyataan “Saya
dianggap sebagai salah satu masalah utama merasa khawatir dengan ujian EKG nanti”
dikalangan mahasiswa keperawatan karena yaitu mayoritas jawaban setuju dengan
kemungkinan besar menyebabkan prestasi presentase 40,3%.
rendah, kinerja rendah, demotivasi dan Hasil penelitian ini anxiety test
tekanan psikologis (Saravanan, Kingston, & mahasiswa Keperawatan memiliki anxiety
Gin, 2014). test mempelajari EKG tergolong tinggi
Motivasi mahasiswa juga di pengaruhi dengan jawaban responden pada dominan
oleh anxiety test. Atkinson (1996) mahasiswa keperawatan sangat khawatir
mendefinisikan anxienty test yaitu emosi dengan ujian EKG. Ini didukung dengan
yang tidak menyenangkan yang ditandai jawaban responden yang rata-rata
dengan tanda-tanda seperti kekhawatiran, menyatakan bahwa mahasiswa khawatir bila
keprihatinan, dan rasa takut yang dialami akan menjalani ujian EKG (27,6%) karena
oleh individu dalam tingkatan yang berbeda- ujian dan perasaan internal yang dirasakan
beda. oleh mahasiswa yang bersangkutan seperti
Anxiety test merupakan situasi spesifik perasaan khawatir akan keterampilan
yang merujuk pada pengalaman ansietas saat interpretasi EKG selama proses ujian atau
menghadapi ujian. Anxiety test sangatlah perasaan tidak yakin akan lulus ujian
spesifik dan bersifat multidimensional, yang ketrampilan EKG (Yang, Lu, Chung, &
artinya anxiety test melibatkan persepsi Chang, 2014). Hal ini menyebabkan
individual, fisiologis serta respon perilaku. mahasiswa berusaha untuk belajar lebih giat
Namun, hubungan mekanis antara ansietas agar mampu menguasai materi dengan baik
dan performa ujian pelajar masih belum dan mampu menjawab soal dengan benar.
benar-benar dipahami, namun pemahaman Hasil penelitian pada subvariabel
bahwa kondisi emosional dan kecemasan anxiety test dalam mempelajari EKG
dipercaya secara luas, merupakan dua terdapat pada item pernyataan “Saya merasa
komponen utama penyebab anxiety test. khawatir dengan ujian EKG nanti” yaitu
Kondisi emosional dapat dilihat secara mayoritas jawaban setuju dengan presentase
fisiologis, dimana saat menjelan ujian 40,3%. Menurut pendapat peneliti, hasil
inidividu akan merasakan debaran jantung penelitian anxiety test tinggi dengan dilihat
meningkat, pusing, bahkan mual (Zhang & dari persentase mahasiswa sangat khawatir
Henderson, 2014). dalam mengikuti ujian EKG. Hasil
Responden pada penelitian ini, penelitian bahwa mahasiswa memiliki
merupakan mahasiswa tahun pertama belajar kekhawatiran akan kemampuan dalam
di Keperawatan Universitas Syiah Kuala. menginterpretasi hasil materi EKG.
Kondisi ini juga merupakan salah satu faktor Penelitian ini disebabkan karena materi EKG
yang dapat menimbulkan anxiety test yang yang rumit memuat banyak sekali jenis
tinggi bagi mahasiswa saat akan menghadapi irama yang harus dipelajari mahasiswa
ujian EKG. menjadi kendala utama dalam proses
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pembelajaran (Kashou, May, Desimone, &
oleh Guraya, Habib, AlQuiliti dan khoshhal Noseworthy, 2019).
(2018), menyatakan penyebab dari anxiety
test test tinggi pada mahasiswa diakibatkan KESIMPULAN
karena ujian dilakukan secara mendadak 1. Mahasiswa memiliki motivasi mempelajari
(28,8%) dan merasa tidak cukup latihan elektrokardiogram adalah tinggi (82,8%)
(28,3%). Penelitian lain pada 20 mahasiswa
kedokteran tahun kedua menunjukkan ada
JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

2. Mahasiswa yang motivasi dalam (2021). Finding satisfaction: intrinsic


mempelajari elektrokardiogram berdasarkan motivation for synchronous and
self-efficacy tergolong tinggi (78,4%) asynchronous communication in the
3. Mahasiswa yang motivasi dalam online language learning context.
mempelajari elektrokardiogram berdasarkan Education and Information Technologies,
intrinsic value tergolong tinggi (91,8%) 26(3), 2563–2583.
4. Mahasiswa yang motivasi dalam https://doi.org/10.1007/s10639-020-
mempelajari elektrokardiogram berdasarkan 10369-z
anxiety test tergolong sedang (49,3%)
Bandura, A. (1997). Self-Efficacy The Exercise
SARAN of Control. New York: W.H. Freeman
Disarankan untuk peneliti selanjutnya and Company.
agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai
landasan penelitian lanjutan terkait motivasi Dietrich, J., Dicke, A. L., Kracke, B., &
mempelajari EKG serta menganalisis Noack, P. (2015). Teacher support and its
bagaimana hubungan motivasi mempelajari influence on students’ intrinsic value and
EKG dengan kemampuan interpretasi EKG effort: Dimensional comparison effects
pada mahasiswa keperawatan. across subjects. Learning and Instruction,
39(November 2017), 45–54.
REFERENSI https://doi.org/10.1016/j.learninstruc.201
5.05.007
Adesola, S. A., & Li, Y. (2018). The
Relationship between Self-regulation, Dimyanti, & Mudjiono. (2013). Belajar dan
Self-efficacy, Test Anxiety and Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Motivation. International Journal of
Information and Education Technology, Dwi, K., Pusparini, C., Suma, K., & Suswandi,
8(10), 759–763. I. (2020). Hubungan Motivasi Intrinsik ,
https://doi.org/10.18178/ijiet.2018.8.10.1 Persepsi Siswa , Motivasi Intrinsik dan
135 Persepsi Siswa terhadap Pelajaran
Fisika dan Prestasi Belajar Fisika Siswa
Adilla, H. (2016). Motivasi dan Prestasi Kelas X MIPA SMA. 10(1), 12–23.
Belajar Mahasiswa Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. 03. Farihah, U., & Rakasiwi, P. (2020). The effect
of self efficacy on students ’ motivation
Amir, S. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar and learning outcome of class 8 in build
Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa flat side space material The effect of self
D3 Keperawatan Akper Kaltara Tarakan efficacy on students ’ motivation and
Semester V Tahun 2018. 08(2), 81–86. learning outcome of class 8 in build flat
side space material. Journa; of Physics:
Arianti. (2018). Peranan Guru Dalam Conference Series.
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. https://doi.org/10.1088/1742-
117–134. 6596/1563/1/012069
Ariyanto, A., & Sulistyorini, S. (2020). Felaza, E., Findyartini, A., Setyorini, D., &
Konsep motivasi dasar dan aplikasi Mustika, R. (2020). How Motivation
dalam lembaga pendidikan Islam. AL- Correlates with Academic Burnout:
ASASIYYA: Journal Of Basic Education, Study Conducted in Undergraduate
4(2), 1. Medical Students. Education in Medicine
https://doi.org/10.24269/ajbe.v4i2.2333 Journal, 12(1), 43–52.
https://doi.org/10.21315/eimj2020.12.1.5
Atkinson. (1996). Pengantar Psikologi.
Jakarta: Erlangga. Giannetta, N., Campagna, G., Muzio, F. Di,
Simone, E. Di, Dionisi, S., & Muzio, M.
Bailey, D., Almusharraf, N., & Hatcher, R. Di. (2020). Accuracy and knowledge in
JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

12-lead ECG placement among nursing Personality Factors and Test Anxiety.
students and nurses : a web-based Italian Medical Science Educator, 28(4), 597–
study. 91(4). 599. https://doi.org/10.1007/s40670-018-
https://doi.org/10.23750/abm.v91i12- 0619-1
S.10349
Ohn, M., Souza, U., & Ohn, K. (2020). A
Guraya, S. Y., Guraya, S. S., Habib, F., qualitative study on negative attitude
AlQuiliti, K. W., & Khoshhal, K. I. toward electrocardiogram learning among
(2018). Medical students’ perception of undergraduate medical students. Tzu Chi
test anxiety triggered by different Medical Journal, 32(4), 392–397.
assessment modalities. Medical Teacher, https://doi.org/10.4103/tcmj.tcmj_91_19
40(sup1), S49–S55.
https://doi.org/10.1080/0142159X.2018.1 Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar
465178 dan Pembelajaran. 03(2), 333–352.

Handayani, T. P. (2020). Self Efficacy Dan Permana, D. M. S. H. A. (2015).


Motivasi Terhadap Hasil Belajar Elektrokardiograf (ekg) berbasis
Mahasiswa Kebidanan Pada Mata Kuliah bluetooth. Fisika, Fakultas Sains &
Asuhan Persalinan. Jurnal Kebidanan Teknologi , UIN Sunan Gunung Jati
Malahayati, 6(1), 132–140. Bandung, 2(1), 38–46.
https://doi.org/10.33024/jkm.v6i1.2185
Pintrich, P. R., & Groot, E. V. De. (1990).
Hariyadi, A., & Darmuki, A. (2019). Prestasi Motivational and Self-Regulated
Dan Motivasi Belajar Dengan Konsep Learning Components of Classroom
Diri. Prosiding Seminar Nasional, Academic Performance. 82(1), 33–40.
(0291), 280–286.
Piotrowski, C. (2021). Personality Psychology
Kashou, A., May, A., Desimone, C., & Research : A Bibliometric Analysis of
Noseworthy, P. (2019). The essential skill Investigatory Domain. 2021.
of ECG interpretation : How do we
define and improve competency ? 0(0), 1– Pranitasari, D., & Maulana, I. (2022). Intrinsic
3. and Extrinsic Factors Affecting Student
Motivation in Completing Thesis.
Liu, Y., Chou, P., & Lee, B. (2020). Effect of Technium Social Sciences Journal, 7,
an interactive e-book on nursing students’ 312–320. Retrieved from
electrocardiogram- related learning https://techniumscience.com/index.php/s
achievement: A quasi-experimental ocialsciences/article/view/332/124
design. Nurse Education Today, 90(100),
104427. Prihartanta, W. (2015). Teori-teori Motivasi.
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2020.10442 1(83), 1–11.
7
Rahayu, E., Hardiani, W. A. A., & Yulliamir,
Luailiyah, A., Oktaviana, R. ., & Utami, K. . H. (2020). Pengaruh Motivasi Intrinsik,
(2021). Motivasi dan task value Lingkungan Belajar, dan Dukungan
berhubbungan dengan self directed Keluarga Terhadap Semangat Belajar
learning readiness mahasiswa kedokteran Mahasiswa Program Pascasarjana
tahun pertama. Jurnal Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata
Jiwa, 4(01), 33–42. Indonesia. 6(2), 71–74.

Mendari, A. S., & Kewal, S. S. (2015). Raupach, T., Hanneforth, N., Anders, S.,
Motivasi Belajar Pada Mahasiswa. 8(2). Pukrop, T., Th J Ten Cate, O., &
Harendza, S. (2010). Impact of teaching
Miles, M. C., Gao, H., Vallevand, A., & and assessment format on
Violato, C. (2018). Medical Student electrocardiogram interpretation skills.
JIM FKep Volume VI No. 1 Tahun 2022

Medical Education, 44(7), 731–740. Yang, R. J., Lu, Y. Y., Chung, M. L., &
https://doi.org/10.1111/j.1365- Chang, S. F. (2014). Developing a short
2923.2010.03687.x version of the test anxiety scale for
baccalaureate nursing skills test - A
Saravanan, C., Kingston, R., & Gin, M. preliminary study. Nurse Education in
(2014). Is Test Anxiety a Problem Practice, 14(6), 586–590.
Among Medical Students: A Cross https://doi.org/10.1016/j.nepr.2014.05.00
Sectional Study on Outcome of Test 7
Anxiety among Medical Students?
International Journal of Psychological Yusof, N. S. H. C., Abd Razak, N. F., Nordin,
Studies, 6(3). N. I., & Zulkfli, S. N. (2021). Self-
https://doi.org/10.5539/ijps.v6n3p24 efficacy, Motivation, Learning Strategy
and Their Impacts on Academic
Sardiman. (2014). Interaksi dan Motivasi Performance. International Journal of
Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Academic Research in Business and
RajaGrafindo Persada. Social Sciences, 11(9), 451–457.
https://doi.org/10.6007/ijarbss/v11-
Saxena, M. K., & Sharma, A. (2020). i9/11028
Assessment of self-efficacy and academic
performance of medical students. 7(6), Yusri, M. A. K. (2013). Hubungan Motivasi
2169–2172. Belajar Dengan Hasil Belajar
Mahasiswa Tahun Masuk 2013 Jurusan
Suprapto, T. (2009). Pengantar teori dan KTP FIP UNP Pada Mata Kuliah
manajemen komunikasi. Yogyakarta: Komputer Grafis. 111–117.
MedPress.
Zhang, N., & Henderson, C. N. R. (2014). Test
Syarwanda, R., & Kamil, H. (2019). Faktor anxiety and academic performance in
Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar chiropractic students*. Journal of
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Chiropractic Education, 28(1), 2–8.
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. (2), https://doi.org/10.7899/jce-13-20
64–72.

The National Research Center on the Gifted


and Talented. (2013). Stategies To
Increase the intrinsic Value Of Task In
Your Class. Retrieved from UCONN
website:
https://nrcgt.uconn.edu/underachievemen
t_study/goal-valuation/gv_goalva02/#

Turan, S. (2016). Medical students’ self-


efficacy in problem-based learning and
its relationship with self-regulated
learning. 2981.
https://doi.org/10.3402/meo.v21.30049

Umboh, E., Kepel, B., & Hamel, R. (2017).


Hubungan Antara Motivasi Belajar
Dengan Prestasi Akademik Pada
Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1),
108275.

Anda mungkin juga menyukai