Anda di halaman 1dari 12

Analisis Pandangan Mahasiswa Mengenai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Laila Nur Fitriana1 dan Puput Dyah Nur Safitri2

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pandangan Mahasiswa Mengenai Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK). Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kumulatif.
Teknik untuk pengambilan sampel pada data dilakukan secara sampling bebas dari mahasiswa
seluruh universitas yang ada di Indonesia dengan berbagai macam bidang studi maupun
fakultas yang berbeda. Jumlah sampel keseluruhan adalah 38 mahasiswa yang mewakili
seluruh populasi yang ada. Pada penelitian ini menggunakan angket tertutup secara online
untuk memperoleh data mengenai pandangan mahasiswa yang berkaitan dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK). Aspek yang dikaji yaitu Analisis Pandangan Mahasiswa Mengenai Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap sangat
setuju bahwa IPK penting dalam kuliah dengan tanggapan dari responden sebanyak 55,3%.
Sedangkan 44,7% nya menganggap IPK hanya setuju saja bahwa IPK penting untuk kuliah.
Perbedaan terlihat cukup signifikan terkait dengan tanggapan responden mengenai
pentingnya ipk dalam perkuliahan. Mahasiswa juga berpendapat 60,6% sangat setuju bahwa
belajar merupakan kunci utama keberhasilan IPK yang tinggi, Kemudian sebanyak 36,8%
responden merasa setuju saja bahwa belajar merupakan kunci utama keberhasilan sebuah IPK
yang tinggi. Serta hanya sebesar 2,6% saja responden yang tidak setuju bahwa belajar
merupakan aspek utama untuk mendapatkan sebuah nilai IPK yang memuaskan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan mahasiswa mengenai IPK adalah suatu hal yang
penting, dan dapat disimpulkan bahwa Efikasi diri dan kemandirian belajar memiliki
hubungan yang signifikan dengan IPK mahasiswa. Dimana kemandirian belajar lebih besar
pengaruhnya terhadap IPK dibandingkan dengan efikasi diri.

1
Dalam hal ini juga diperoleh kesimpulan bagi tenaga pendidik diharapkan dapat
memberikan perhatian bagi mahasiswa agar capaian pembelajaran dapat tercapai dengan
optimal.

Kata-kata Kunci: IPK; belajar; mahasiswa; motivasi; individu

Analysis of Student Views Regarding the Cumulative Grade Point Average


(GPA)

ABSTRACT

This study aims to determine the views of students regarding the Grade Point Average (GPA). This
research uses descriptive research with a cumulative approach. The technique for taking data samples
was carried out by free sampling from students from all universities in Indonesia with various fields of
study and different faculties. The total sample is 38 students representing the entire existing
population. In this study using an online closed questionnaire to obtain data regarding student views
related to the Grade Point Average (GPA). The aspect studied is the Analysis of Student Views
Regarding the Grade Point Average (GPA). The results of the study show that students think they
strongly agree that GPA is important in lectures with responses from respondents as much as 55.3%.
Meanwhile, 44.7% thought that the GPA only agreed that the GPA was important for college. The
difference seems quite significant related to respondents' responses regarding the importance of GPA
in lectures. Students also think that 60.6% strongly agree that learning is the main key to success with
a high GPA. Then as many as 36.8% of respondents agree that learning is the main key to success
with a high GPA. And only 2.6% of respondents disagreed that learning is the main aspect of getting a
satisfactory GPA score. The results of this study indicate that students' views regarding GPA are an
important matter, and it can be concluded that self-efficacy and learning independence have a
significant relationship with student GPA. Where learning independence has a greater influence on
GPA compared to self-efficacy. In this case it is also concluded that educators are expected to be able
to pay attention to students so that learning outcomes can be achieved optimally.

Keywords: GPA; study; student; motivation; individual

Korespondensi: Laila Nur Fitriana dan Puput Dyah Nur Safitri, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir.
Sutami No.36, Kentingan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah,57126, Indonesia, Email:
cacapipit9@gmail.com

2
PENDAHULUAN semester pertama hingga semester terakhir.
Setiap mahasiswa memiliki harapan IPK
1. Latar belakang
berada pada kisaran nilai >3,50 , namun
Pendidikan memiliki peran penting pada kenyataannya beberapa mahasiswa

untuk menyiapkan manusia yang memiliki masih ada yang IPK-nya di bawah 3,50.
kualitas. Salah satu cara yang dapat Kinerja ini dapat dipengaruhi oleh
dilakukan manusia untuk meraih beberapa faktor internal dan eksternal.
pendidikan yaitu mengikuti pendidikan Faktor internal merupakan faktor yang
formal. Pendidikan formal adalah jalur berasal dari dalam diri individu dan
pendidikan terstruktur dan berjenjang mempengaruhi hasil belajar. Beberapa
dimana terdiri atas pendidikan anak usia faktor yang masuk dalam faktor internal
dini, SD, SMP, dan SMA. Keberhasilan yaitu efikasi diri juga kemandirian belajar.
pada pendidikan akan tercapai bila Efikasi diri merupakan kepercayaan diri
didukung dengan usaha dan kemauan dari pada kemampuan pribadi. Efikasi diri juga
setiap individu dalam memperbaiki mutu berpengaruh pada perilaku manusia
belajarnya. Menurut Khairani (2013:5) ) sehingga menimbulkan perilaku yang
“Belajar merupakan proses mengubah berbeda pada masing-masing individu.
tingkah laku secara sadar untuk mencapai Keyakinan akan kemampuan setiap
perubahan agar lebih baik”. Belajar adalah individu sangat dibutuhkan agar tugas dan
tanggung jawab setiap orang yang terlibat tanggung jawab dapat melaksanakan tugas

dalam pendidikan formal, termasuk dengan sempurna. Seseorang dengan


mahasiswa. Dalam dunia pendidikan, self-efficacy tinggi memiliki kepercayaan
prestasi akademik digunakan untuk bahwa mereka dapat menyelesaikan
menggambarkan tingkat kemampuan masalah, sementara seseorang dengan
belajar siswa. Prestasi akademik self-efficacy rendah percaya bahwa
merupakan salah satu tujuan pendidikan mereka pada dasarnya tidak akan mampu
yang diukur dengan tingkatan kelas yang mengerjakan apapun di sekitar mereka.
terlihat pada Indeks Prestasi Kumulatif Dalam situasi kritis, orang dengan efikasi
(IPK) masing-masing mahasiswa. diri rendah lebih mudah putus asa dan
menyerah. Namun orang yang efikasi
IPK merupakan angka atau nilai dirinya tinggi lebih berusaha untuk
yang merepresentasikan hasil akademik mengatasi tantangan yang ada didepannya.
mahasiswa secara kumulatif mulai dari (Cervone & Pervin, 2012: 231).

3
Otonomi belajar juga merupakan 4. Mengetahui opini mahasiswa
faktor yang begitu penting untuk tentang belajar mandiri meski
diperhatikan dalam upaya mencapai hasil tanpa tugas.
belajar yang memuaskan. Belajar mandiri 5. Mengetahui banyaknya mahasiswa
adalah strategi untuk menyelesaikan yang senang belajar sendiri
masalah secara mandiri dari orang lain. daripada diskusi.
Kemandirian siswa ketika belajar sangat 6. Mengetahui seberapa mudah
penting dan menjadi fokus utama untuk mahasiswa mampu mengontrol diri
dikembangkan karena siswa berada pada sendiri untuk fokus belajar.
fase transisi dari remaja akhir menuju
3. Teori yang mendasari
dewasa awal, dimana mereka masih
mencari jati diri karena di pada tahap ini (Waspodo dalam Siti Rahmah,
mereka belum mampu beradaptasi 2014:8). Mengatakan Prestasi belajar
terhadap pembelajaran orang dewasa, yang adalah suatu bukti keberhasilan belajar
membuat peneliti tergugah untuk atau kemampuan seseorang peserta didik
mengobservasi kemandirian siswa dalam dalam melakukan kegiatan belajarnya
belajar. sesuai dengan bobot yang dicapainya.
Pencapaian hasil belajar ditentukan oleh
2. Tujuan
potensi bawaan individu dan karakteristik
Tujuan artikel ini dibuat untuk peserta belajar itu sendiri. Faktor
mengetahui seberapa penting Indeks kepribadian sangat penting sehingga dapat
Prestasi Kumulatif (IPK) dalam pandangan dikatakan sebagai potensi bawaan yang
mahasiswa. Adapun tujuan secara rincinya dimiliki oleh seorang individu dalam hal
yaitu hasil belajar. Salah satu faktor yang perlu
diperhatikan ketika belajar adalah tingkat
1. Mengetahui seberapa penting IPK
efikasi diri siswa
dalam pandangan mahasiswa.
2. Mengetahui rasa yakin mahasiswa
4. Kebaruan dari penelitian yang
dalam mencapai IPK impian
dilakukan
mereka.
3. Mengetahui pendapat mahasiswa Sudah banyak penelitian yang
mengenai belajar sebagai kunci mengkaji tentang analisis pandangan
utama dalam mencapai IPK mahasiswa mengenai IPK,, namun
tersebut. masing-masing prodi maupun fakultas

2
tentu memiliki karakteristik tersendiri Penelitian ini dimaksudkan untuk
terkait tema tersebut. Baik dari penyebab mengetahui pandangan mahasiswa
berbedanya mata kuliah, jumlah SKS, mengenai seberapa penting ipk bagi
siapa saja yang terlibat, tahapan yang mereka. Pendekatan yang digunakan
dilalui, komitmen, hambatan yang ada, dan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kewenangan masing-masing individu yang kuantitatif karena terdapat angka atau data
terlibat. Selain itu, nilai IPK sendiri kualitatif yang diangkakan. Penelitian
merupakan hal yang pasti dimiliki oleh deskriptif kuantitatif ini bertujuan untuk
seluruh mahasiswa yang ada, nilai IPK menggambarkan dan melukiskan secara
menjadi salah satu syarat atau cermat dan sistematis suatu fakta, gejala,
pertimbangan bagi kelulusan mahasiswa fenomena, opini atau pendapat, sikap, dan
itu sendiri, fokus masalah yang dikaji menggambarkan suatu kejadian.
yakni terkait dengan analisis pandangan
Variabel Penelitian
mahasiswa mengenai Indeks Prestasi
Kumulatif dalam lingkup ini belum banyak Variabel merupakan penilaian dari
dilakukan oleh peneliti lainnya, untuk itu seseorang, objek penelitian atau sesuatu
penelitian ini menjadi pendukung akan yang menjadi titik perhatian dengan variasi
penting atau tidaknya IPK dalam tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
pandangan mahasiswa. untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN
menggunakan satu variabel yaitu
Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian pandangan mahasiswa mengenai Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK).
Penelitian ini dilakukan di
Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami Populasi dan Sampel
No. 36, Kentingan, Kec. Jebres, Kota
Populasi dalam penelitian ini
Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian ini
adalah mahasiswa seluruh universitas yang
dilaksanakan dengan menggunakan
ada di Indonesia dengan berbagai macam
instrumen berupa angket online yang
bidang studi maupun fakultas yang
dibagikan melalui media sosial,
berbeda. Teknik pengambilan sampel yang
dipromosikan secara lisan dan
dijadikan pada penelitian ini yaitu
dilaksanakan pada bulan November 2022.
sampling bebas. Jumlah sampel
Desain Penelitian

3
keseluruhan adalah 38 mahasiswa yang HASIL DAN PEMBAHASAN
mewakili seluruh populasi yang ada.
1. Hasil Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian
1. Kuesioner atau Angket deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
Kuesioner online adalah metode
seberapa penting IPK bagi para mahasiswa
yang digunakan untuk memperoleh
terhadap nilai kepuasan mahasiswa.
data. Pada penelitian ini
Penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan angket tertutup
pengisian angket secara online yang
secara online untuk memperoleh
ditujukan kepada mahasiswa Universitas
data mengenai pandangan
Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36,
mahasiswa yang berkaitan dengan
Kentingan, Kec. Jebres, Kota Surakarta,
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Jawa Tengah.

2. Dokumentasi Berdasarkan hasil kuesioner yang


telah diisi oleh para mahasiswa pada bulan
Dokumentasi adalah suatu teknik November 2022, untuk menyimpulkan
pengumpulan data dengan mengenai “Analisis Pandangan Mahasiswa
pencarian data. Dokumentasi pada Mengenai Indeks Prestasi Kumulatif
penelitian ini berupa buku dan (IPK)”. Lalu kami mengumpulkan data
jurnal. sebanyak 38 responden dari berbagai
universitas dan mendapatkan data sebagai
Teknik Analisis Data
berikut:
Teknik analisis data yang
digunakan untuk mengetahui tinggi
rendahnya kepedulian mahasiswa terhadap
ipk yaitu statistik deskriptif dengan
persentase. Tujuan analisis deskriptif yaitu
untuk mengidentifikasi kecenderungan
sebaran atau menggambarkan suatu
keadaan dengan lebih efisien dan efektif Gambar 1 ; Data mahasiswa mengenai
yang sebenarnya tanpa dipengaruhi dari seberapa penting IPK
dalam diri peneliti.

4
Berdasarkan hasil kuesioner yang Grafik diatas menunjukan dimana
telah diisi oleh para mahasiswa pada bulan responden yaitu para mahasiswa meyakini
November 2022, Grafik diatas bahwa sangat setuju bisa mencapai target
menunjukan seberapa penting IPK para IPK yang yang diimpikan sebesar 42,1%
Mahasiswa, Mahasiswa menganggap responden. Sedangkan responden sebesar
sangat setuju bahwa IPK penting dalam 47,4% merasa setuju saja bisa
kuliah dengan tanggapan dari responden mendapatkan target IPK yang mereka
sebanyak 55,3%. Sedangkan 44,7% nya inginkan, sedangkan hanya sebesar 10,5%
menganggap IPK hanya setuju saja bahwa saja para mahasiswa memilih tidak setuju
ipk penting untuk kuliah. Perbedaan dengan target IPK yang mereka impikan.
terlihat cukup signifikan terkait dengan Dari data tersebut dapat disimpulkan
tanggapan responden mengenai pentingnya bahwa masih banyak mahasiswa yang
IPK dalam perkuliahan. Hampir seratus menganggap IPK itu penting dan banyak
persen dapat disimpulkan bahwa juga mahasiswa yang mereka rasakan
semuanya setuju bahwa ipk penting dalam sanggup untuk mengejar target IPK yang
perkuliahan, hanya selisih sekitar 11% mereka impikan. Banyak mahasiswa yang
antara kelompok sangat setuju dan meyakini bahwa mereka sanggup untuk
kelompok setuju saja. Data tersebut juga mengejar target IPK yang mereka impikan
diperkuat dengan adanya keyakinan para tidak hanya diucapkan tetapi terdapat
mahasiswa bahwa mereka sanggup untuk aspek belajar yang menjadi kunci
mencapai target IPK yang mereka keberhasilan IPK itu sendiri.
inginkan.

Gambar 3 : Data pendapat mahasiswa


Gambar 2 : Data keyakinan mahasiswa mengenai belajar sebagai kunci meraih IPK
dalam mencapai target IPK mereka tersebut

5
Data tersebut menunjukan bahwa Berdasarkan diagram tersebut
lebih dari setengah responden yaitu 60,6% menunjukan bahwa 21,5% mahasiswa
sangat setuju bahwa belajar merupakan melakukan belajar mandiri meskipun tidak
kunci utama keberhasilan IPK yang tinggi, mendapat tugas. Kemudian sebanyak
Kemudian sebanyak 36,8% responden 67,0% mahasiswa menganggap setuju saja
merasa setuju saja bahwa belajar bahwa mereka melakukan kegiatan belajar
merupakan kunci utama keberhasilan mandiri ketika tidak mendapatkan tugas.
sebuah IPK yang tinggi. Serta hanya Dan sekitar 21,5% mahasiswa tidak setuju
sebesar 2,6% saja responden yang tidak bahwa mereka melakukan belajar mandiri
setuju bahwa belajar merupakan aspek ketika tidak diberikan tugas. Tingkat
utama untuk mendapatkan sebuah nilai tingginya mahasiswa yang melakukan
IPK yang memuaskan. Dari grafik data belajar mandiri ketika tidak mendapatkan
tersebut dapat disimpulkan bahwa para tugas memiliki persentase yang cukup
mahasiswa sangat setuju bahwa belajar banyak lebih dari setengah jumlah
merupakan aspek penting untuk responden itu dapat disimpulkan bahwa
memperoleh IPK yang memuaskan. para mahasiswa melakukan belajar
Persentase tingginya para mahasiswa yang mandiri walaupun tidak mendapatkan
menganggap bahwa belajar merupakan tugas. Dari banyaknya mahasiswa yang
aspek penting mencapai IPK juga melakukan belajar tentunya memiliki cara
dibuktikan dengan hasil penelitian sebagai belajarnya masing masing ada yang suka
berikut. belajar secara mandiri ada juga yang lebih
suka berdiskusi dengan teman mereka.

Gambar 4 : Data belajar mandiri meski


tanpa tugas Gambar 5 : Data senang belajar sendiri
daripada diskusi

6
Berdasarkan diagram tersebut mereka tidak tahu harus bertanya ke siapa..
menunjukan bahwa 21,1% mahasiswa
senang melakukan belajar mandiri
daripada diskusi. Kemudian sebanyak
36,8% mahasiswa menganggap setuju saja
bahwa mereka senang melakukan belajar
mandiri daripada diskusi. Lalu 39,5%
mahasiswa tidak setuju ketika mereka
senang melakukan belajar mandiri Gambar 6 : Data mudah mengontrol diri
daripada diskusi atau merasa tidak senang. sendiri untuk fokus belajar
Dan yang terakhir sebanyak 2,6%
mahasiswa sangat tidak setuju jika mereka Berdasarkan diagram tersebut

senang melakukan belajar mandiri menunjukan bahwa 13,2% mahasiswa

daripada diskusi atau bisa disebut bahwa mudah melakukan kontrol diri agar fokus

mereka sangat menolak adanya belajar dalam belajar. Kemudian sebanyak 52,6%

diskusi dan lebih memilih belajar mandiri. mahasiswa menganggap setuju saja bahwa

Tingkat tingginya mahasiswa yang tidak melakukan kontrol diri untuk fokus dalam

setuju dengan senang melakukan belajar belajar adalah hal yang mudah. Lalu

mandiri daripada diskusi memiliki 28,9% mahasiswa tidak setuju ketika

persentase yang sedikit lebih tinggi dari kontrol diri untuk fokus belajar dianggap

mereka yang menyatakan setuju. Dari hal hal yang mudah. Dan yang terakhir

tersebut, dapat disimpulkan bahwa para sebanyak 5,3% mahasiswa sangat tidak

mahasiswa melakukan lebih memilih setuju jika mereka dianggap mudah dalam

untuk belajar secara berdiskusi jika mengontrol diri sendiri untuk fokus dalam

dibandingkan dengan belajar individu atau belajar. Tingkat tingginya mahasiswa yang

mandiri. Didapat bahwa mahasiswa setuju dengan yang tidak setuju. Dari hal

cenderung memiliki gaya belajar yang tersebut, dapat disimpulkan bahwa para

lebih ke sosial dan tidak memilih untuk mahasiswa merasa sudah mudah dalam

melakukan kegiatan belajar tanpa bantuan mengontrol diri sendiri untuk fokus dalam

orang lain, mereka lebih memilih saling belajar. Dapat diartikan bahwa pada usia

bertukar pikiran mampu memudahkan mahasiswa, mereka sudah mampu

dalam memahami materi, berbeda dengan menguasai diri mereka sendiri sehingga

belajar sendiri yang apabila terdapat sudah mengerti perlu adanya kontrol diri

sesuatu yang mereka kurang pahami

7
sendiri agar belajar yang dilakukan lebih melainkan harus ada niat atau rasa
optimal. tanggung jawab dalam diri sendiri bahwa
mereka harus belajar baik itu secara
2. Pembahasan mandiri maupun melalui diskusi
kelompok, sesuai dengan kenyamanan
Hasil penelitian ini menunjukkan
pribadi masing masing. Dalam semua
bahwa sebagian besar mahasiswa dari
upaya pencapaian tersebut diperlukan
beberapa kampus yang ada di Indonesia
adanya kontrol diri yang mampu mengerti
masih menganggap Indeks Prestasi
kapan seorang individu mampu fokus
Kumulatif (IPK) memang penting bagi
dalam belajar.
perkuliahan mereka, dan mereka merasa
yakin mampu mencapai nilai tersebut. Dalam hal ini dapat diketahui
Mereka juga sepakat bahwa belajar adalah korelasi antara IPK dengan gaya belajar
modal atau kunci utama dalam meraihnya. maupun motivasi dari dalam individu
Para mahasiswa juga hampir setengahnya mahasiswa sendiri. Untuk itu, diharapkan
selalu meluangkan waktu mereka untuk mahasiswa benar benar memikirkan
tetap belajar meskipun tidak terdapat tugas langkah yang akan diambil dalam meraih
yang harus diselesaikan. mengenai belajar IPK yang sebaik baiknya demi tercapainya
secara kelompok atau berdiskusi, hasil yang memuaskan dan juga didapat
mahasiswa juga cenderung memilih hal ini pengembangan diri dalam prosesnya.
jika dibanding mereka harus belajar
SIMPULAN
semuanya sendiri. Mahasiswa juga
berpendapat bahwa mereka sudah mampu Berdasarkan data survei yang
mengontrol diri sendiri dengan muda dilakukan oleh kami dapat disimpulkan
dalam kefokusan belajar, namun masih ada bahwa analisi pandangan mahasiswa
beberapa yang masih mengalami mengenai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
kesusahan pula. sudah cukup baik. Mahasiswa juga sudah
mengerti seberapa penting belajar dan
Jika mahasiswa menganggap
kontrol diri dalam target mencapai IPK
bahwa IPK itu penting dan memiliki
impian mereka masing masing. Hal
standar IPK tertentu yang ingin dicapai,
ini terbukti dari lebih dari seperempat
maka belajar adalah jalan yang harus
persen mahasiswa sudah memilih apa yang
mereka tempuh. Mereka tidak perlu
memang seharusnya mereka lakukan
menunggu tugas dari dosen untuk belajar,
sebagai mahasiswa.

8
Faktor yang memiliki pengaruh referensi untuk penelitian lanjut berkenaan
paling besar terhadap IPK adalah faktor dengan faktor-faktor yang dapat
belajar pengaruh langsung sebesar 60%. mempengaruhi motivasi belajar
Faktor kedua masih dengan belajar yaitu mahasiswa.
belajar secara mandiri tanpa ada paksaan
DAFTAR PUSTAKA
dari tugas dengan pengaruh langsung
sekitar 57%. Sedangkan faktor ketiga yang Sunarti, I. (2019). Pengaruh
memiliki pengaruh adalah mengontrol diri KECERDASAN emosi, EFIKASI
sendiri agar selalu bisa fokus dalam DIRI Dan MOTIVASI BELAJAR
kegiatan belajar dengan pengaruh TERHADAP PRESTASI BELAJAR
langsung sebesar 52%. Dan yang terakhir MAHASISWA PENDIDIKAN
dengan nilai pengaruh langsung sebesar EKONOMI UNIKU (Survei pada
39% adalah belajar dengan cara berdiskusi Mahasiswa semester Ganjil
atau bersama orang lain. 2017-2018 Pendidikan Ekonomi
Universitas Kuningan). Equilibrium:
Berdasarkan hasil penelitian yang
Jurnal Penelitian Pendidikan dan
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
Ekonomi, 15(02), 16-33.
bahwa Efikasi diri dan kemandirian belajar
memiliki hubungan yang signifikan Kurnia, H. (2014). Pengaruh keaktifan
dengan IPK mahasiswa. Efikasi diri dan berorganisasi terhadap indeks prestasi
kemandirian belajar mempunyai pengaruh kumulatif mahasiswa
terhadap IPK mahasiswa sebesar 85,7% universitascokroaminoto Yogyakarta.
dan 14,3 % dipengaruhi oleh faktor lain. Academy of Education Journal, 5(2).
Dimana kemandirian belajar lebih besar
pengaruhnya terhadap IPK dibandingkan Kapitan, I. K., Kareri, D. G., & Amat, A.

dengan efikasi diri. L. (2021). Hubungan motivasi belajar


dengan prestasi akademik mahasiswa
Dalam hal ini juga diperoleh fakultas kedokteran Di nusa tenggara
kesimpulan bahwa, bagi tenaga pendidik Timur. Cendana Medical Journal
diharapkan dapat memberikan perhatian (CMJ), 9(1), 64-71.
khusus bagi mahasiswa dengan kategori
motivasi kurang agar capaian K, F. (2019). Analisis faktor-faktor Yang

pembelajaran dapat tercapai dengan Berpengaruh terhadap Indeks Prestasi

optimal. Penelitian ini bisa menjadi bahan Mahasiswa program diploma


Pelayaran Universitas hang Tuah. J

9
Statistika: Jurnal Ilmiah Teori dan
Aplikasi Statistika, 12(2), 23-29.

Ahisya, H. et al. (2020) “Gaya Belajar


dengan prestasi Belajar mahasiswa
Fakultas Kedokteran umum
Universitas malahayati,” Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
11(1), pp. 103–108.

10

Anda mungkin juga menyukai