PENDAHULUAN
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
dalam menjalani hidup baik secara individual maupun sebagai makhluk sosial,
intelektual dan psikomotorik. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa siswa
berpikir kreatif 1karena secara umum sebagian kasar aktivitas yang dilakukan
selama ini,pembelajran menekankan lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban
berpikir kreatif jarang dilatih.hal serupa juga di ungkapkan oleh Soeono (2013)
bahwa bahan ajar yang selama ini digunakan lebih banyak menggunakan sola-
1
2
soal tertutup yang menekankan pada hasil akhir dari pada proses bagaimana siswa
bisa menentukan jawaban sehingga kreatifitas siswa dalam berpikir selama proses
mengkritisi suatu jawaban beserta cara menjawabnya menjadi hal yang tabu,
karna prosedur dan aturan dalam menyelesaikan soal sudah diajarkan terlebih
Hal ini serupa juga dengan tuntutan kurikulum bahwa hasil akhir tidak
hanya menekankan pada hasil akhir saja melainkan proses juga harus dilihat.
Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru supaya membuat peserta didik
berani berperilaku kreatif adalah memulai kreatif adalah melalui tugas yang tidak
hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar (banyak/semua jawaban benar).
untuk berpikir secara aktif dan kreatif salah satunya pembelajaran dengan
suatu tujuan pengajaran oleh siswa sebagai peserta didik, sehingga siswa
studi yang sedang ditempuh. Bila ternyata hasilnya belum maksimal, maka
Ebel dalam Azwar (2013) berpendapat bahwa, fungsi utama tes dikelas adalah
3
mengukur prestasi belajar siswa. Yang dimaksud dengan tes adalah ujian tengah
semester ataupun ujian akhir semester. Sampai saat ini nilai tes dipercayai dan
diyakini sebagai cerminan dari apa yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar.
Bagi siswa itu sendiri nilai tes seringkali menjadi tujuan utama yang harus
Konsep diri bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan
berhubungan dengan individu lain. Konsep diri mempunyai peranan yang penting
akan tampak dari seluruh perilaku. Dengan kata lain, perilaku individu akan
ketidakmampuannya tersebut.
ujian itu pulalah yang menjadi target usaha mereka dalam belajar.
berdasarkan nilai ujian, indeks prestasi dan rangking siswa yang bersangkutan.
Perolehan nilai ujian tinggi memang mutlak bagi siswa sekolah menengah atas
untuk dapat lulus, berdasarkan hal tersebut maka pihak sekolah dan orangtua
memacu siswa sedemikian rupa agar memperoleh hasil optimal dan pada
4
akhirnya nanti dapat memperoleh NEM tinggi dan dapat lulus dengan baik. Hal
memperlihatkan sikap seperti panik tanpa alasan, takut yang tidak beralasan
khawatir yang tidak dapat dijelaskan atau berlebihan. Banyak individu yang
karena perilaku mereka yang tidak lazim atau mereka mengalami serangan
bernafas. Mereka merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas respons yang
tidak lazim tersebut dan sangat menginginkan respon tersebut berhenti. Individu
fungsi dalam batas-batas realitas dan menyadari penuh bahwa episode aneh
kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya pada ruang dan waktu tetapi pada
orang dan arti peristiwa. Distorsi tersebut dapat menggangu belajar dengan
mengganggu kemampuan untuk menghubungkan satu hal dengan hal lain yaitu,
terlebih dahulu terhadap soal yang akan di tingkatkan tingkat kesukarannya, agar
peneliti dapat mengetahui soal tersebut layak di tingkatkan atau tidak. Analisis
butir soal merupakan kegiatan yang haarus dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan kualitas soal yang telah dibuat. Kegiatan ini merupakan proses
kualitasn soal yang di buat guru dan menjadi bahan evaluasi guru.
validitas dan reliabilitas soal tersebut tinggi. Tentu tidak semua soal yang
dikonstruksi akan baik. Oleh sebab itu, perlu dianalisis butir-butir soalnya,
sehingga dapat diketagui soa-soal mana yang akan diperbaiki, diseleksi, direvisi,
atau diganti.
baik, dan soal yang jelek. Dengan adanya analisis soal dan petunjuk untuk
yang sangat penting untuk mengetahui kualitas dari sebuah soal secara
keseluruhan maupun tiap butir soal. Soal sebagai alat evaluasi diharapkan dapat
memberikan nilai dan hasil yang akurat dan objektif. Oleh sebab itu perlu
dilakukan analisis butir soal agar dapat diketahui soal yang baik dan soal yang
kurang baik.
6
kesulitan yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah tetapi tidak terlalu
sukar. Butir soal dikatakan mudah apabila sebagian besar siswa dapat menjawab
dengan benar namun apabila soal terlalu mudah siswa tidak akan terangsang
apabila sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan benar, namun apabila
soal terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai
sudut pandang guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam
melakukan analisis kesukaran soal adalah penentuan proposi dan kriteria soal
untuk menyelesaikan soal berpikir kreatif matematika, Hal ini disebabkan oleh
kebiasaan siswa yang hanya menyelesaikan soal mengikuti rumus. Soal berpikir
kreatif banyak sekali terdapat dalam materi Sistem Persamaan Linier dua
variabel. Materi SPLDV adalah materi yang mudah untuk diselesaikan, namun
masih banyak siswa yang kesulitan untuk menyelesaikannya. Hal ini disebabkan
berpikir kreatif siswa pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel”
7
angakat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana mengembangkan butir soal untuk
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
secara nyata.
3. Bagi siswa
pembelajaran matematika.