Anda di halaman 1dari 7

PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KONSEP DIRI

Ahmad Hariyadi, Agus Darmuki


IKIP PGRI Bojonegoro

Abstrak

Konsep diri adalah pandangan individu mengenai diri, semakin positif konsep diri individu,
semakin positif individu melihat kemampuan diri dan pandangan mereka terhadap lingkungan.
Konsep diri siswa yang positif cenderung memandang belajar sebagai kebutuhan atau belajar
karena motivasi berasal dari diri sendiri, sehingga hasil belajar cenderung menjadi maksimal.
Siswa yang memiliki konsep diri negatif cenderung melihatnya sebagai kewajiban atau belajar
bukan atas dasar motivasi diri sendiri, sehingga belajar karena dari unsur paksaan untuk
mendapatkan nilai atau kelulusan, oleh karena itu hasil belajar cenderung kurang maksimal.
Konsep diri memiliki korelasi yang signifikan terhadap motivasi dan prestasi belajar.
Berdasarkan situasi itu sudah menjadi kewajiban bagi guru dan orang tua untuk membantu
siswa mengembangkan konsep diri positif mereka

Kata kunci: Konsep diri, Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Evaluasi Diri

Abstract

Self-concept is the individual point of view through our self. Where, if the self-concept is more
positive, there will be a positive result to the individual in seeing their ability and self-point of
view in his environment. The motivation of a positive self-concept comes from our self. It has
an impact on the students who tend to see the learning as a need so that they have an optimal
outcome in learning. On the other hand, the students who have a negative self-concept tend to
see if the learning is a must and not from their self-motivation so that they have not achieved
an optimal outcome. It is because there is a compulsion to get the score or graduation.
Therefore, teachers and parents are obligated to help them to develop their positive self-
concept. Thus, it is as a significant correlation through motivation and achievement.

Keywords: Self-concept, Learning achievement, Learning motivation, Self-evaluation


Alamat korespondensi: ISBN: ISBN: 978-602-1180-99-0
Kampus UMK Gondangmanis, Bae Kudus Gd. L. lt I PO. BOX 53 Kudus
Tlp (0291) 438229 Fax. (0291) 437198
E-mail: ahmadhariyadi31@yahoo.co.id
Ahmad Hariyadi, Agus Darmuki / Prosiding Seminar Nasional
“Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial”
Kudus, 20 Maret 2019

PENDAHULUAN konsep-konsep lain seperti minat, konsep


Pembelajaran merupakan suatu diri, sikap dan sebagainya. Siswa yang
proses dimana guru dan siswa termotivasi untuk belajar dapat memiliki
melakukan interaksi atau hubungan proses kognitif yang lebih tinggi ketika
timbal balik dalam situasi edukatif untuk mempelajari dan menyerap sebuah
mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang materi serta memiliki kemampuan untuk
dimaksud adalah tujuan pengajaran. mempertahankan materi tersebut tetap
Tercapai tidaknya tujuan pengajaran dalam pikirannya.
salah satunya adalah terlihat dari prestasi Kenyataannya prestasi belajar di
belajar yang diraih siswa. Dengan Indonesia menunjukkan hasil yang
prestasi yang tinggi, para siswa kurang memuaskan. Hal tersebut dapat
mempunyai indikasi berpengetahuan dilihat berdasarkan hasil survei
yang baik. Program for International Student
Salah satu faktor yang (PISA) tahun 2015, Indonesia
mempengaruhi prestasi siswa adalah menempati peringkat 69 dari 76 negara
motivasi. Dengan adanya motivasi, dengan poin 386. Poin tersebut masih di
siswa akan belajar lebih keras, ulet, bawah rata-rata internasional yaitu 496.
tekun dan memiliki dan memiliki Hasil tersebut menunjukan bahwa
konsentrasi penuh dalam proses belajar Indonesia masih rendahnya prestasi
pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar siswa.
belajar merupakan salah satu hal yang Faktor yang mempengaruhi
perlu dibangkitkan dalam upaya prestasi atau hasil belajar adalah faktor
pembelajaran di sekolah (Hamdu dkk, dari dalam diri siswa (internal) dan
2011). faktor dari luar diri siswa (eksternal),
Namun, pada umumnya banyak (Gage & Berliner, 1984; Sudjana, 2000).
siswa yang tidak menyadari ilmu Adapun faktor internal, meliputi:
pengetahuan yang didapatnya. motivasi belajar, emosi, kecerdasan,
Mayoritas, hanya menjalakan apa yang persepsi, konsep diri, kondisi fisik dan
telah diwajibkan. Sehingga, guru psikologis, dan lain-lain.
setidaknya memberikan motivasi Domain afektif yang mampu
pentingnya ilmu pengetahuan terhadap meningkatkan motivasi yang kemudian
siswa. Motivasi yang diberikan berpengaruh terhadap prestasi belajar
hendaknya berkaitan dengan ilmu adalah konsep diri. Konsep diri
pengetahuan yang didapat di sekolah merupakan tanggapan individu yang
dengan implementasi pada kehidupan sehat terhadap diri dan kehidupannya.
sehari-hari (Alfansuri dkk, 2016). Menurut Leonard dkk (2010), konsep
Slavin (dalam Githua dan Mwangi, diri juga merupakan landasan dasar
2003) mengatakan bahwa motivasi untuk dapat menyesuaikan diri. Dengan
belajar siswa mengacu pada proses kata lain, konsep diri merupakan hal
psikologi kognitif dan afektif siswa yang yang sangat mempengaruhi penyesuaian
dapat mempengaruhi setiap subjek diri dan merupakan faktor penting dalam
dalam pembelajaran. Sementara itu, perkembangan diri seseorang.
Slameto (2003) merumuskan motivasi
sebagai suatu proses yang menentukan Motivasi Belajar
tingkatan kegiatan, intensitas, Menurut Sardiman (2008: 84)
konsistensi, serta arah umum dari dalam belajar diperlukan adanyan
tingkah laku manusia, merupakan motivasi. Adanya motivasi yang tinggi
konsep yang rumit dan berkaitan dengan dari siswa diharapkan mampu

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


281 Universitas Muria Kudus
Ahmad Hariyadi, Agus Darmuki / Prosiding Seminar Nasional
“Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial”
Kudus, 20 Maret 2019

menggerakkan minat siswa untuk Prestasi Belajar


menjadikan sekolah bukan hanya Prestasi belajar dapat dikatakan
sebagai tuntutan namun juga merupakan sebagai seluruh kecakapan atau
kebutuhan bagi dirinya. perubahan tingkah laku yang dicapai
Para ahli psikologi mendefinisikan melalui proses belajar berdasarkan tes
motivasi sebagai proses internal yang prestasi yang dilakukan dan hasilnya
mengaktifkan, menuntun, dan dituangkan dalam bentuk nilai ulangan,
mempertahankan perilaku dari waktu ke ujian, atau rapor yang diraihnya. Untuk
waktu. Dalam bahasa sederhana, itu semua siswa harus berusaha
motivasi adalah sesuatu yang semaksimal mungkin agar dapat
menyebabkan anda berjalan, membuat memperoleh hasil atau prestasi belajar
anda tetap berjalan, dan menentukan ke yang optimal.
mana anda berusaha berjalan (Slavin, Keberhasilan siswa dalam belajar
2009:105). dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam
Beberapa definisi dari para ahli individu maupun dari luar individu.
mengenai motivasi secara garis besar Menurut Ahmadi (2004: 138) prestasi
mengandung makna yang hampir sama. belajar yang dicapai seseorang
Motivasi adalah sesuatu perubahan merupakan hasil interaksi berbagai
energi yang terdapat pada diri siswa faktor yang mempengaruhinya baik dari
yang mendorong siswa ingin melakukan dalam diri (faktor internal) maupun dari
hal yang ingin dicapai, sesuatu yang luar diri (faktor eksternal) individu.
membuat siswa tersebut tetap ingin me- Faktor dari dalam individu, meliputi
lakukannya dan menyelesaikan tugas- faktor fisik dan psikis, diantaranya
tugas akademik (Woolfolk (2007:372); adalah konsep diri siswa.
McLean (2009:7); David Yundai dan Tinggi rendahnya prestasi belajar
Robert J. Stern-berg (2004:11); tergantung dari usaha masing-masing
MC.Donald dalam Oemar Hamalik individu. Purwanto (2006:102)
(2007:78); Hamzah B. Uno (2011:8); mengemukakan faktor yang
Ford dalam Alderman (2004:18)). mempengaruhi kegiatan belajar dan
Motivasi belajar dapat timbul prestasi belajar, dapat dijelaskan sebagai
karena faktor instrinsik, berupa hasrat berikut:
dan keinginan berhasil dan dorongan 1. Faktor yang ada di dalam individu
kebutuhan belajar, harapan akan cita- itu sendiri yang disebut faktor
cita. Sedangkan faktor ekstrinsik berupa individual antara lain kematangan
adanya penghargaan, lingkungan belajar atau pertumbuhan, kecerdasan,
yang kondusif, dan kegiatan belajar yang motivasi dan faktor kepribadian.
menarik. Motivasi dalam belajar adalah 2. Faktor yang ada di luar individu
motivasi tersebut melahirkan prestasi yang disebut dengan faktor sosial
belajar. Para pendidik telah sadar akan antara lain faktor keluarga atau
dampak konsep diri terhadap tingkah keadaan rumah tangga, guru, dan
laku siswa di dalam kelas dan terhadap cara mengajarnya, lingkungan dan
prestasinya. Oleh sebab itu konsep diri kesempatan yang tersedia, alat
dalam mengevaluasi diri menjadi yang digunakan dalam proses
penting untuk menganalisis faktor apa belajar mengajar serta motivasi
yang menjadikan siswa kurang sosial
termotivasi yang menyebabkan Motivasi belajar memiliki peranan
kurangnya prestsi belajar. yang sangat penting pada pencapaian
prestasi belajar siswa. Penelitian Hamdu

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


282 Universitas Muria Kudus
Ahmad Hariyadi, Agus Darmuki / Prosiding Seminar Nasional
“Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial”
Kudus, 20 Maret 2019

dkk (2011) menunjukan, adanya positif dan konsep diri negatif. Menurut
peningkatan prestasi belajar apabila Acocella, apabila seseorang memiliki
memiliki motivasi belajar yang baik. konsep diri positif, maka perilaku yang
muncul cenderung positif, begitu juga
Konsep Diri sebaliknya. Hal ini yang menjadikan
Konsep diri memiliki peran yang siswa memiliki tingkat motivasi belajar.
penting dalam kehidupan manusia. Apabila siswa mampu mengenali dirinya
Konsep diri berperan sebagai alat sendiri, maka siswa mampu menciptakan
evaluasi diri. Konsep diri yang baik akan konsep diri yang positif, sehingga dalam
mampu memberikan pengaruh yang baik belajar siswa menjadi termotivasi.
dalam berbagai bidang kehidupan, tak
terkecuali dalam kegiatan belajar.
Konsep diri adalah pandangan seseorang METODE PENELITIAN
dalam dimensi fisik, psikis, sosial, Penelitian merupakan ppenelitian
penilaian, pengharapan terhadap dirinya dengan kajian konseptual mengenai
sendiri yang berasal dari pengalaman- prestasi belajar, motivasi belajar dengan
pengalaman yang orang itu lakukan, pendekatan konsep diri siswa.
sehingga orang tersebut memiliki
pandangan tentang siapa seseorang itu HASIL DAN PEMBAHASAN
dan kenyataannya, siapa seseorang itu Prestasi dan Motivasi Belajar dengan
menurut pikirannya, dan akan Konsep Diri
menentukan bisa menjadi apa orang itu Siswa yang memiliki motivasi
menurut pikirannya sendiri. belajar akan terdorong untuk selalu
Beberapa ahli merumuskan definisi belajar sehingga dapat menghasilkan
konsep diri. Menurut Burns (1993), prestasi belajar yang baik. Hal ini sejalan
konsep diri adalah suatu gambaran dengan pendapat seorang ahli yang
campuran dari apa yang dipikirkan menyebutkan bahwa “motivasi
seseorang, pendapat orang lain mengenai menentukan tingkat berhasil atau
dirinya, dan apa yang diinginkan oleh gagalnya perbuatan belajar murid.
seseorang tersebut. Konsep diri adalah Belajar tanpa adanya motivasi kiranya
persepsi keseluruhan yang dimiliki sulit untuk berhasil” (Hamalik, 2004:61).
seseorang mengenai dirinya sendiri Dengan demikian motivasi yang
(Slameto, 2003: 182). merupakan salah satu faktor yang
Menurut Desmita (2014: 164) mempengaruhi prestasi belajar juga
konsep diri adalah gagasan tentang diri merupakan salah satu faktor yang
sendiri yang mencakup keyakinan, menyebabkan munculnya siswa-siswa
pandangan dan penilaian seseorang yang berprestasi tinggi (high-achievers)
terhadap dirinya sendiri. Selanjutnya, dan berprestasi rendah (under-achievers)
Anant Pai (Djaali, 2013: 129-130) atau gagal sama sekali.
menyatakan konsep diri adalah Sejalan dengan pendapat Sardiman
pandangan seseorang tentang dirinya A.M (2006:85-86) yang menyatakan
sendiri yang menyangkut apa yang ia bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai
ketahui dan rasakan tentang perilakunya, pendorong usaha dan pencapaian
isi pikiran dan perasaannya, serta prestasi. Seseorang melakukan suatu
bagaimana perilakunya tersebut usaha karena adanya motivasi. Adanya
berpengaruh terhadap orang lain. motivasi yang baik dalam belajar akan
Acocella (1995) membedakan menunjukan hasil yang baik. Dengan
konsep diri menjadi 2, yaitu konsep diri kata lain, dengan adanya usaha yang

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


283 Universitas Muria Kudus
Ahmad Hariyadi, Agus Darmuki / Prosiding Seminar Nasional
“Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial”
Kudus, 20 Maret 2019

tekun dan terutama disadari adanya Beberapa penelitian Mediawati


motivasi, maka seseorang yang belajar (2010); Setiawati (2015); Palupi dkk
itu akan dapat melahirkan prestasi yang (2015); Alfansuri dkk (2018); Sjukur
baik. Intensitas motivasi seseorang akan (2012) menunjukan adanya hubungan
sangat menentukan tingkat pencapaian yang positif antara motivasi belajar
prestasi belajarnya. dengan prestasi belajar. Jika siswa
termotivasi untuk melakukan belajar, potensi intelektualnya (overachiever)
maka akan terjadi suatu pembelajaran berbeda konsep diri mereka.
yang efektif yang pada akhirnya akan Overachiever memiliki konsep diri yang
menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada underachiever.
tinggi. Para underachiever yang memiliki
Salah satu yang dapat penilaian rendah, lebih suka menarik diri
mengarahkan dan memotivasi perilaku dari sebagai tantangan dan pergaulan,
adalah konsep diri. Keyakinan terhadap bahkan merasa terisolir dibandingkan
diri sendiri merupakan salah satu elemen overachiever. Untuk itu belajar dengan
terciptanya konsep diri yang baik. bekerja dengan bekerja sama dan
Konsep diri merupakan sebuah interaksi antara siswa dengan guru dan
pandangan terhadap diri sendiri. Konsep antara siswa perlu dibina sehingga
diri yang dimiliki seseorang secara tidak semua siswa saling membantu dalam
langsung akan membentuk sikap yang belajar dan saling menghargai teman.
mendekati kebenaran pandangannya. Oleh karena itu, tidak ada anak yang
Siswa yang meyakini kemampuannya merasa terisolir yang dapat
melakukan suatu tugas, cenderung akan memperburuk konsep diri siswa.
sukses melakukan tugas tersebut,
sebaliknya siswa yang tidak yakin SIMPULAN DAN SARAN
terhadap dirinya cenderung akan gagal. Konsep diri yang merupakan
Siswa yang memiliki motivasi persepsi seseorang tentang dirinya
yang tinggi dapat dipastikan memiliki sendiri, akan banyak berpengaruh
konsep diri yang positif. Konsep diri terhadap apa yang akan mereka lakukan.
positif seseorang dapat dilihat dari sikap Apabila seseorang memiliki konsep diri
mereka. Seperti yang diungkapkan oleh yang positif, maka ia akan berusaha
Murmanto (2007: 67) orang yang untuk melakukan sesuatu secara optimal
mempunyai konsep diri yang baik akan demi mencapai tujuan yang mereka
selalu optimis, berani mencoba hal-hal inginkan. Namun sebaliknya seorang
baru, berani sukses, berani gagal, yang memiliki konsep diri yang negatif,
percaya diri, antusias, merasa diri maka mereka cenderung kurang optimal
berharga, berani menetapkan tujuan dalam melakukan sesuatu atau banyak
hidup, bersikap dan berpikir positif, serta diliputi rasa keraguan, oleh karena itu
dapat menjadi seorang pemimpin yang hasil yang mereka peroleh pun
handal. cenderung kurang optimal.
Penelitian Netrialis (2016); Nur Demikian juga dengan konsep diri
(2016); Othman (2011); dan Efendi yang dimiliki oleh siswa. Siswa yang
(2004) menyatakan konsep diri mampu memiliki konsep diri positif cenderung
meningkatkan prestasi belajar. Siswa belajarnya lebih optimal dibanding
yang berprestasi di bawah potensi dengan siswa yang memiliki konsep diri
intelektual yang sebenarnya negatif, sehingga siswa yang memiliki
(underachiever) dan siswa-siswa yang konsep diri positif prestasi belajarnya
berprestasi di bawah potensi diatas lebih baik dibanding dengan siswa yang

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


284 Universitas Muria Kudus
Ahmad Hariyadi, Agus Darmuki / Prosiding Seminar Nasional
“Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial”
Kudus, 20 Maret 2019

memiliki konsep diri negatif. Karena itu on intellectual development and


sudah menjadi tugas dan tanggungjawab functioning. New Jersey : Lawrence
orang tua dan guru untuk membantu Erlbaum Associates, Inc.,
mengarahkan siswa agar mampu menilai Publishers.
dirinya sendiri secara objektif dan pada Githua, B.N. & Mwangi, J.G. 2003.
gilirannya diharapkan mereka bisa Students’ Mathematics Self
memiliki konsep diri yang positif. Concept and Motivation to Learn
Pengenalan dan pemahaman serta Mathematics: relationship and
penilaian terhadap diri sendiri, menjadi Gender Differences among Kenya’s
modal yang sangat berpengaruh bagi Secondary – School tudent in
siswa untuk mencapai prestasi belajar Nairobi and Rift Valley Provinces.
yang diharapkan, khususnya penilaian International Journal of
tentang kemampuan akademik, sosial, Educational Development, 23: 487
dan moral-etik. Pengenalan terhadap diri – 499.
sendiri akan menumbuhkan motivasi Leonard, & Supardi, U.S. 2010.
belajar yang tinggi. Motivasi Belajar Pengaruh Konsep Diri, Sikap Siswa
itulah yang kemudian akan mendorong Pada Matematika dan Kecemasan
siswa memperoleh prestasi belajar yang Siswa Terhadap Hasil Belajar
maksimal. Matematika. Jurnal Cakrawala
Pendidikan, 2010(3). 341-352.
DAFTAR PUSTAKA Hamdu, G., & Agustina, L. 2011.
Acocella, Joan R., Calhoun, & James F. Pengaruh Motivasi Belajar
1995. Psikologi Tentang Diri dan Terhadap Prsetasi Belajar IPA di
Hubungan Kemanusiaan. Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian
Terjemahan Bahasa R. S. Satmoko. Pendidikan, 12(1): 81-86.
Semarang: IKIP Semarang Press. Hamzah. B. Uno. 2011. Teori motivasi
Alderman, M. K. 2004. Motivation for dan pengukurannya. Jakarta: Bumi
achievement: Possibilities for Aksara.
teaching and learning. New Jersey McLean, Alan. 2009. Motivating every
: Lawrence Erlbaum Associates, learner. London: Sage.
Inc., Publishers. Murmanto, M.D. 2007. Pembentukan
Alfansuri, D. U., & Harini, E. 2016. Konsep Diri Siswa melalui
Penerapan Sistem Among dengan Pembelajaran Partisipatif (Sebuah
Group Investigation Untuk Alternatif Pendekatan
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Pembelajaran di Sekolah Dasar).
Belajar Matematika. Jurnal Ilmiah Jurnal Pendidikan Penabur, (68).
Pendidikan Matematika, 4(1); 33- 66-74.
40. Netrialis. 2016. Hubungan Konsep Diri
Alfansuri, D.U., Rusilowati, A., & Ridlo, dengan Prestasi Belajar Siswa
S. 2018. Development of Kelas VIII SMP Negeri 2 Kuantan
Instrument Self-Concept Mudik. Jurnal Ilmu Pendidikan
Assessment Student on Learning Sosial, sains, dan Humaniora, 2(2):
Mathematics in Junior High 69-75.
School. Jurnal of Educational Nur, M.A. 2016. Pengaruh Perhatian
Research and Evaluation, 7(1): 1-8. Orang Tua, Konsep Diri, Persepsi
Dai, D.Y., & Sternberg, R. J. 2004. Tentang Matematika Terhadap
Motivation, emotion, and Hasil Belajar Matematika Melalui
cognition: Integrative perspectives Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


285 Universitas Muria Kudus
Ahmad Hariyadi, Agus Darmuki / Prosiding Seminar Nasional
“Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial”
Kudus, 20 Maret 2019

SMP Negeri di Kecamatan Ujung Kelas VIII di SMP N 1 Pacitan.


Loe Kabupaten Bulukumba. Jurnal Jurnal Teknologi Pendidikan dan
Matematika dan Pembelajarannya, Pembelajaran, 2(2): 157-170.
2(2): 64-79. Sardiman A.M. 2006. Interaksi dan
OECD. 2013. PISA 2012 Result : Ready Motivasi Belajar Mengajar.
to Learn : Student’s Engagement, Jakarta: PT. Raja Grafindo persada.
Drive and Self – Belief Vol III. Sjukur, S. B. 2012. Pengaruh Blended
OECD Publishing. Learning Terhadap Motivasi
Oemar, Hamalik. 2007. Proses belajar Belajar dan Hasil Belajar Siswa
mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan
Othman, N., & Lee, K.B. 2011. The Vokasi, 2(3): 368-378.
Relationship between Self- Slameto. 2003. Belajar dan Faktor –
Concept, Intrinsic Motivation, Self- Faktor yang Mempengaruhinya.
Determination and Academic Jakarta : Rineka Cipta.
Achievement among Chinese Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar
Primary School Students. Proses Belajar Mengajar.
International Journal of Bandung: Sinar Baru Algensindo
Psychological Studies, 3(1): 90-98. Slavin, R.E. 2009. Psikologi pendidikan
Palupi, A., Anitah, S., & Budiyono. teori dan praktik, edisi kedelapan,
2014. Hubungan Antara Motivasi Jilid kedua. (Terjemahan Marianto
Belajar dan Persepsi Siswa Samosir). Jakarta: PT Index (Buku
Terhadap Kinerja Guru Dalam asli diterbitkan tahun 2006).
Mengelola Kegiatan Belajar Woolfolk, Anita. 2007. Educational
Dengan Hasil Belajar IPA Siswa psycho-logy. Boston: Pearson.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


286 Universitas Muria Kudus

Anda mungkin juga menyukai