Anda di halaman 1dari 34

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Sutratinah Notonegoro yang


dikutip oleh Muhamad faturrohman dan Sulistyorini,
menyatakan bahwa Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka,
huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang
sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. 1
Menurut Tohirin, prestasi belajar adalah apa yang
dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. 2
Dari pengertian prestasi belajar di atas, dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang
diperoleh peserta didik setelah melakukan usaha kegiatan
belajar, baik dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang
menyatakan hasil.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

1
Muhammad Faturrohman dan Sulistyorini, Belajar dan
Pembelajaransesuai Standar nasional, (Yogyakarta : Teras, 2012), Cet. 1, hlm.
119.
2
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Berbasis
Integrasi dan Kompetensi ( Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2006), hlm.
151.
9
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana
yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, sebagaimana yang disampaikan
oleh Slameto yang dikutip oleh Muhammad Faturrohman dan
Sulistyorini, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah :
a. Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam digolongkan menjadi
dua yaitu :
1) Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis mencakup :
(a) Kesehatan jasmani
(b) Gizi cukup tinggi (apabila gizi kurang, maka cepat
lelah, mudah ngantuk dan sukar menerima
pelajaran)
(c) Kondisi panca indra (mata, hidung, telinga,
pengecap dan tubuh)

2) Kondisi Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis, oleh
karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu
saja mempengaruhi belajar seseorang.
Faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi
proses dan hasil belajar anak didik antara lain :

10
(a) Minat
Merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa
keterkaitan pada suatu hal/aktifitas tanpa ada yang
menyuruh.
(b) Kecerdasan
“Didiklah anak sesuai dengan umurnya”
Dari sini tampak jelas bahwa antara kecerdasan dan
umur mempunyai hubungan yang sangat erat.
Perkembangan seseorang dari yang konkrit ke yang
abstrak tidak bias dipisahkan dari perkembangan
inteligensinya.
Makin meningkat umur seseorang makin makin
abstrak cara berfikirnya.

(c) Bakat
Bakat diakui sebagai kemampuan bawaan yang
merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan
atau dilatih.
Pembawaan dan bakat adalah dua istilah yang sama
maksudnya. Perbedaannya terletak pada luas
pengertiannya.
Pembawaan adalan sesuatu yang dibawa anak sejak
lahir yaitu potensi-potensi yang aktif dan pasif yang
akan terus berkembang hingga mencapai
perwujudannya.
11
Bakat lebih dekat dengan kata Aptidute (kecakapan-
kecakapan pembawaan) yaitu mengenai
kesanggupan-kesanggupan (potensi-potensi)
tertentu. Sedangkan pembawaan lebih luas yakni
semua sifat, ciri-ciri dan kesanggupan-kesanggupan
yang dibawa sejak lahir (termasuk pembawaan
keturunan).
Bakat yang tidak dilatih dengan lingkungan maka
akan menjadi terpendam (sebatas potensi) yang
tidak aktual. Bakat memungkinkan seeorang untuk
mencapai prestasi dalam bidang tertentu, tetapi
diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan
dorongan agar bakat itu bias terwujud. Jadi dapat
disimpulkan ada dua faktor yang ikut
mempengaruhi perkembangan bakat
seseorang,yaitu :
 Faktor anak itu sendiri (tergantung pada minat,
kesulitan/masalah pribadi, meskipun bakat
karena keturunan)
 Lingkungan anak (tidak ada kesempatan/orang
tua miskin dan lain-lain). Diantara macam bakat
yaitu : bakat seni, melukis, menyanyi,
akademik, memimpin, bakat mekanis dan lain-
lain

12
(d) Motivasi
Yaitu kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu.Banyak bakat yang tidak
berkembang karena tidak diperolehnya motivasi
yang tepat.
(e) Kemampuan kognitif
Ranah kognitif yaitu kemampuan yang selalu
dituntut pada anak didik untuk dikuasai karena
menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.
Tiga kemampuan yang harus dikuasai untuk sampai
pada penguasaan kemampuan kognitif, yaitu :
persepsi, mengingat dan berpikir.

b. Faktor Eksternal
Diantara faktor eksternal, digolongkan menjadi dua
yaitu :
1) Faktor Lingkungan
(a) Lingkungan alami (yaitu tempat tinggal anak didik
hidup dan berusaha didalamnya, tidak boleh ada
pencemaran)
(b) Lingkungan sosial budaya (hubungan dengan
manusia sebagai makhluk sosial)
2) Faktor Instrumental

13
Yaitu seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk
untuk mencapai tujuan, yang meliputi :
(a) Kurikulum
(b) Program
(c) Sarana dan fasilitas
(d) Guru

Menurut Chairudin Hadari suprapto, faktor yang mempengaruhi


belajar adalah :
1) Peserta didik
Peserta didik merupakan faktor yang paling berpengaruh
dalam menentukan keberhasilan belajar. Faktor ini adalah
bakat, minat, kemampuan, dan motivasi untuk belajar.
2) Kurikulum
Berupa bahan atau materi pelajaran yang dipelajari.
3) Guru
Guru bertugas untuk membimbing, mengarahkan cara belajar
peserta didik agar mencapai hasil optimal.
4) Metode
Penggunaan metode mengajar guru adalah sangat
berpengaruh dalam menyampaikan informasi dari guru
kepada peserta didik agar dapat diserap secara optimal.
Bagaimana cara memahamkan siswa terhadap suatu materi.
5) Sarana prasarana

14
Yang termasuk sarana prasarana adalah buku pelajaran, alat
pelajaran, alat praktek, ruang belajar, perpustakaan dan lain-
lain yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar.
6) Lingkungan
Lingkungan belajar adalah berupa lingkungan alam (musim,
suhu udara dll), lingkungan budaya (kebiasaan lingkungan
terhadap sikap peserta didik belajar).3
3. Upaya meningkatkan prestasi belajar
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, siswa
harus memperhatikan faktor-faktor yang memepengaruhi
belajarnya. Baik itu faktor intern, misalnya motivasi belajar,
maupun fakltor ekstern, misalnya lingkungan kehidupan sehari
hari. Selain itu siswa juga harus memperhatikan aspek
psikologinya yang salah satunya adalah konsep diri.
Disamping upaya dari siswa, juga dari pihak pendidik
yang mempunyai upaya untuk meningkatkan prestasi dengan cara
melakukan pembelajaran yang seefektif mungkin, melakukan
diagnosis dalam pembelajaran sehingga kesulitan siswa dalam
memahami materi dapat diketahui dan dicarikan solusinya.
Sehingga siswa mampu belajar dengan mudah dan lancer yang
pada akhirnya dapat mencapai prestasi yang meningkat dan
maksimal .

3
Chairudin Hadari Suprapto, Jalan pintas menjaddi Pelajar Panduan
untuk pelajar islam, (Bandung : Mujahid, 2003), hlm. 23-24.
15
B. Konsep Belajar dan Teori Belajar
1. Pengertian Konsep Belajar
Menurut Muhibbin Syah, belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidian. 4
Menurut Abin Syamsudin Makmun dalam bukunya
Noer Rohmah mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik
atau pengalaman tertentu. Belajar juga diartikan pula sebagai
suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat.5
Menurut Devista dan Thompson dalam bukunya Nana
Syaodih Sukmadinata, mengartikan belajar sebagai perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari
pengalaman.6
Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.7

4
Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan dengan Pendekatan Baru,
(Bandung: Rosdakarya, 2003), hlm.89.
5
Noer Rohmah, Psikologi Pendidikan, ( Yogyakarta: Teras, 2012),
hlm.172.
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
(Bandung: Rosdakarya, 2003), hlm.156.
7
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1995), hlm.2.
16
Dari beberapa konsep diatas maka penulis
menyimpulkan bahwa belajar terkait dengan penerapan metode
Everyone Is A Teacher Here adalah suatu proses perubahan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan teman sejawatnya
sehingga memperoleh pengalaman yang lebih bermakna.

2. Teori-teori belajar

Menurut Howard L. Kingsleny, belajar adalah proses tingkah


laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik
atau latihan. Wittig dalam bukunya Psychologi of Learning
mendefinisikan belajar ialah perubahan yang relatif menetap
yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku
suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
1. Teori Belajar Behavoristik
Menurut Thorndike, dasar proses belajar pada manusia
mengacu pada tiga hukum belajar pokok, yaitu :

a) Low of readiness ialah reaksiterhadap stimulus


yang didukung oleh kesiapan untuk bertindak dan
bereaksi.
b) Low of exercise ialah hubungan stimulus respon
apabila sering digunakan akan makin kuat melalui
pengulangan. Hubungan stimulus respon
bertambah kuat jika ada latihan dan hubungan

17
stimulus respon menjadi lemah jika latihan
dihentikan.
c) Low of Effect ialah menunjukan kepada makin kuat
atau lemahnya hubungan sebagai akibat dari hasil
respon yang dilakukan.

2. Teori Kognitivistik

Menurut teori Piaget Perkembangan kognitif adalah


salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan
pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologi yang
berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya8. Ia menjelaskan bagaimana anak
beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan
kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari
ciri-ciri dan fungsi dari objek-obkek, seperti mainan, perabot
dan makanan, serta objek-objek sosoial seperti diri, orang tua
dan teman. Bagaimana cara anak belajar mengelompokkan
objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan
perbedaan-perbedaannya, untuk memahami terjadinya
perubahan dalam objek-objek atau peristiwa, dan untuk
membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut.

8
. Desmita, Psikologi Perkembangan. Pengantar Prof. DR.
Samsunuwiyati. Bandung: PT Rosdakarya.2009. hlm103
18
Sedangkan menurut teori Jerome Bruner bahwa
proses belajar adalah adanya pengaruh kebudayaan terhadap
tingkah laku individu, maka perkembangan kognitif individu
terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat
lingkungan. Tahapan itu meliputi:

a). Tahap enaktif yaitu individu melakukan aktifitas-aktifitas


dalam upayanya memahami lingkungan sekitarnya
dengan pengetahuan motorik.

b).Tahap ikonik yaitu individu memahami objek-objek atau


dunianya melalui ganbar dan visualisasi verbal.
Memahami dunia sekitarnya dengan bentuk
perumpamaan dan perbandingan.

c). Tahap simbolik yaitu individu telah mampu memiliki ide-


ide atau gagasan-gagasan absstrak yang sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan
logika. Memahami dunia sekitarnya melalui simbol-
simbol bahasa, logika, matematika dan sebagainya.9

Selain teori diatas untuk memperkuat dan memperjelas


konsep belajar akan penulis tambah dengan beberapa
teori berikut:

a. Teori belajar Konstruktivis


9
. Agus Suprijono, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi
PaikemYogyakarta: PT Pustaka Pelajar: 2009. hlm:24.
19
Teori belajar konstruktivis merupakan teori yang
berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky dijelaskan bahwa
peserta didik harus menemukan sendiri dan
mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi
baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apalagi
aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.10
b. Teori belajar bermakna David Ausebel
Teori belajar bermakna David Ausebel
menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses
dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan
yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. 11 Adapun
ciri-ciri belajar adalah merupakan tindakan dan perilaku
siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya
dialami oleh siswa sendiri.12

c. Ciri-ciri Belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku,
maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan
kedalam ciri-ciri belajar antara lain : 13
1) Perubahan yang terjadi secara sadar

10
Triyanto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivis, (Surabaya: prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13.
11
Ibid, hlm.13
12
Dimyati, Nudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), cet. I,hlm.7.
13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2008), cet II,hlm.15-16.
20
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari
terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya
individu merasakan telah terjadi adanya suatu
perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah,
kebiasaannya bertambah.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam
diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis.
Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan
ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika
seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami
perubahan dari tidak bisa menulis menjadi bisa menulis.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu
selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu
yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian
makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin
banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif maksudnya bahwa
perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan karena usaha individu sendiri.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

21
Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang
terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti
berkeringat, keluar air mata, menangis dan lain
sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan
dalam pengertian belajar.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu
terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan
belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-
benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar
mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang
mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau
tingkat kcakapan mana yang dicapainya.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui
suatu proses belajar meliputi perubahan seluruh tingkah
laku.

C. Metode pembelajaran dan everyone is teacher here


1. Metode Pembelajaran
Ditinjau dari segi bahasa, metode berasal dari bahasa
yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu
“metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang
berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan
yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa inggris
22
dikenal kata “method” dan “way” yang diterjemahkan dengan
metode dan cara, dan dalam bahasa arab, kata metode
diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata al-thariqah, al-
manhaj, dan al-wasilah. Al-thariqah berarti jalan, al-manhaj
berarti sistem dan al-wasilah berarti mediator atau perantara.
Dengan demikian, kata arab yang paling dekat dengan arti
metode adalah al-thariqah.14
Sedangkan Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material
fasiltas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran itu
melibatkan dua pihak, yaitu guru dan peserta didik yang
didalamnya mengandung dua unsur sekaligus, yaitu mengajar
dan belajar (teaching and learning). Jadi pembelajaran telah
mencakup belajar. Istilah pembelajaran merupakan perubahan
istilah yang sebelumnya dikenal dengan istilah proses belajar
mengajar atau kegiatan belajar
Berangkat dari pembahasan diatas, dapat digaris bawahi
bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang
di tempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal
sehingga akan tercapai sesuatu tujuan pembelajaran yang
efektif dan efesien sesuai yang diharapkan. 15

14
. Ismail.S.M.Strategi pembelajaran Agama Islam berbasis Paikem,
Semarang, rasail Media group, 2011.hlm.7.
15
. Ibid. Hlm. 8.
23
Berikut ini merupakan model atau strategi pembelajaran
aktif sebagai alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk
dapat mengaktifkan peserta didik, baik secara individu
maupun kelompok:
1. Every one is ateacher here ( Setiap murid sebagai guru ).
2. Writing in the here and now (Menulis pengalaman secara
langsung ).
3. Reading aloud ( Strategi membaca dengan keras ).
4. The power of two and four ( Menggabung 2 dan 4
kekuatan ).
5. Information Search ( Mencari Informasi ).
6. Point-counterpoint ( Beradu pandang sesuai persepektif ).
7. Reading Guide ( Bacaan Terbimbing ).
8. Active Debate ( Debat Aktif ).
9. Index Card Match ( Mencari jodoh kartu tanya jawab/isu
sejenisnya )
10. Jigsaw Learning ( Belajar melalui tukar delegasi antar
kelompok ).
11. Role Play ( Bermain Peran ).
12. Debat Berantai.
13. Listening Team ( Tim pendengar ).
14. Team Quiz ( Pertanyaan kelompok ).
15. Small Group Discussion ( Diskusi kelompok kecil ).
16. Card Sort ( Menyortir kartu ).
17. Gallery Work ( Pameran berjalan ).
24
18. Musykilat al-Thullab (Problematika murid )-untuk bahasa
arab.
19. Istintajiyah ( Pengambilan kesimpulan )-untuk bahasa
arab.
20. Muqaranat al-nash ( Perbandingan teks )-untuk bahasa
arab.
21. Tahlil al-akhta’ ( Analisis kesalahan )-untuk bahasa arab.
22. Ikhtiyar al-jumal ( memilih kalimat sempurna )-untuk
bahasa arab.
23. Ta’birussurah ( Mendiskripsikan Gambar )-untuk bahasa
arab.
24. Ceramah Plus ( Memaksimalkan metode ceramah ). 16
Guru diharapkan dapat melakukan pengembangan,
modifikasi, improfisasi atau mencari strategi atau metode lain
yang dianggap lebih tepat. Karena pada dasarnya tidak ada
strategi yang paling ideal/baik. Masing-masing strategi
memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Hal ini sangat
tergantung pada beberapa faktor, seperti tujuan yang hendak
dicapai, pengguna strategi, ketersediaan fasilitas, kondisi
peserta didik dan kondisi lainnya.
Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu
pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik
mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional
pembelajaran. Sedangkan dalam kontek lain, metode dapat

16
. Ismail. S .M. Ibid. Hlm. 73.
25
merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun
data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu.
dalam hal ini, metode bertujuan untuk lebih memudahkan
proses dan hasil pembelajaran sehingga apa yang telah
direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan semudah
mungkin.
Dari pemaparan diatas dapat dilihat bahwa pada intinya
metode berfungsi mengantarkan sebuah pembelajaran kearah
tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang
diinginkan. Karenanya, terdapat suatu prinsip yang umum
dalam memfungsikan metode, yaitu prinsip agar pembelajaran
dapat dilaksanakan dalam suasana menyenangkan,
menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi sehingga
materi pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk di terima
peserta didik. Banyaknya metode yang ditawarkan oleh para
ahli merupakan usaha untuk mempermudah atau mencari jalan
yang paling sesuai dengan perkembangan jiwa peserta didik
dalam menjalani sebuah pembelajaran.
Dengan demikian jelaslah bahwa metode sangat
berfungsi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Perlu
juga menjadi pertimbangan bahwa ada materi yang berkenaan
dengan dimensi afektif dan psikomotorik, dan ada materi yang
berkenaan dengan dimensi afektif, yang kesemuanya itu
menghendaki pendekatan metode yang berbeda-beda. 17

17
. Ibid. Hlm. 19
26
2. Metode EveryOne Is a Teacher Here
a. Pengertian Every One is a Teacher Here
Metodeevery one is a teacher here dapat
didefinisikan sebagai sistem membiasakan peserta didik
untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan
sikap berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah. 18
Yang termasuk di dalam struktur ini adalah unsur pokok,
yaitu saling ketergantungan positif, tanggungjawab
individual, interaksi personal, kemandirian, keberanian
mengungkapkan pendapat atau ide, serta keberanian
menyampaikan gagasan.
Dalam strategi pembelajaran kooperatif, siswa
diarahkan untuk bekerja, mengembangkan diri, dan
bertanggung jawab secara individu. Metode belajar every
one is a teacher hereadalah bahwa setiap orang adalah
guru merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi
kelas secara keseluruhan maupun individual. Metode ini
memberikan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai
guru bagi kawan-kawannya.19
Metode pembelajaran every one is a teacher here
beranjak dari pemikiran “getting better together”, yang
menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang

18
Ismail.S.M.Strategi pembelajaran Agama Islam berbasis Paikem,
Semarang, rasail Media group, 2011.hlm.74
19
. Agus Suprijono, Cooperative Learning, teori dan aplikasi
paikem,Yogyakarta: Pustaka Pelajar: 2009.hlm.110.
27
lebih luas dan suatu yang kondusif dimana siswa dapat
memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap,
nilai, serta ketrampilan-ketrampilan sosial yang
bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat.
Melalui metode pembelajaran every one is a
teacher here, guru bukan lagi berperan sebagai satu-
satunya narasumber dalam kegiatan belajar mengajar,
tetapi guru berperan sebagai mediator, stabilisator, dan
manager pembelajaran.20
b. Prinsip metode every one is a teacher here
Prinsip metodeevery one is a teacher here dalam
pembejaran adalah:
1. Belajar aktif
Belajar aktif ditujukan dengan adanya
ketertiban intelektual dan emosional yang tinggi dalam
proses belajar, tidak sekedar aktifitas fisik semata.
Siswa diberi kesempatan melakukan eksplorasi
terhadapa materi yang sedang dipelajari serta
menafsirkan hasilnya secara mandiri. Siswa diberi
kebebasan untuk mencari berbagai sumber belajar yang
relevan. Kegiatan demikian memungkinkan siswa untuk
berinteraksi dengan lingkungan kelasnya, sebagai media
mengembangkan pengetahuannya.

20
Masitoh, strategi pmbelajaran, Jakarta, Derektorat Jendral
Pendidikan Agama Islam Departemen Agama Islam RI 2009 .hlm 232.
28
2. Pendekatan konstruktivistik
Pendekatan konstruktivistik dalam
pembelajaran Every one is a teacher here dapat
mendorong siswa untuk mampu membangun
pengetahuannya secara mandiri. Dengan cara demikian
materi pelajaran dapat dibangun melalui kemandirian,
pengetahuan dibentuk berdasarkan pengalaman serta
interaksinya dengan lingkungan di dalam kelas, sehinga
terjadi saling memperkuat diantara anggota kelas, ini
berarti siswa didorong untuk membangun makna dari
pengalamannya, sehingga pemahaman terhadap
fenomena yang sedang dipelajari meningkat.
3.Pendekatan kooperatif
Pendekatan kooperatif mendorong dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk terampil
berkomunikasi, artinya, siswa didorong untuk
menyatakan pendapat , meminta feed back serta
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan baik. Siswa
juga mampu membangun dan menjaga kepercayaan,
terbuka untuk menerima dan memberikan ide-idenya,
mau berbagi informasi dari berbagi sumber, mau
memberi dukungan pada orang lain dengan tulus.
Kegiatan pembelajaran dalam rangka untuk
mencapai tujuan pembelajaran, guru dengan sadar
berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah
29
bagi peserta didik. Dengan seperangkat teori dan
pengalaman yang dimiliki guru, bagaiaman
mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan
sistematis.21
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh guru yaitu:
2. Perlu adanya motivasi (dorongan) yang kuat untuk
bekerja sama pada setiap anggotanya.
3. Pemecahan masalah dapat dipandang satu unit,
dipecahkan bersama atau masalah dibagi-bagi untuk
dikerjakan masing-masing individu. hal ini
bergantung kompleks masalah yang akan
dipecahkan.
4. Persaingan antar individu biasanya mendorong
untuk aktif belajar.
5. Situasi yang menyenangkan antar siswa banyak
menentukan berhasil tidaknya kerja siswa.
6. Upayakan agar peserta didik memiliki ketrampilan
memecahkan masalah terkait materi pokok bahasan.

d. Langka-langkah metode Every One is a teacher Here


Metode every one is a teacher here ini bertujuan
membiasakan para peserta didik untuk belajar aktif secara

21
.Masitoh, strategi pembelajaran,Jakarta, derektorat jendarl
pendidikan Agama Islam depertemen Agama Islam RI :2009 .hlm 260.
30
individual dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak
minder dan tidak takut salah.22
Langkah-langkah dalam penerapan metode Every One Is
a Teacher Here.
1) Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan
mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan
untuk materi pokok yang telah atau sedangb dipelajari,
atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam
kelas.
2) Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan
dibagikan kembali secara acak kepada masing-
masingpeserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak
kembali pada yang bersangkutan.
3) Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan
dikertas masing-masing, sambil memikirkan
jawabannya.
4) Undang sukarelawan (volunter) untuk membacakan
pertanyaan yang ada ditangannya (untuk menciptakan
budaya bertanya, upaya motivasi siswa untuk angkat
tangan bagi yang siap membaca – tanpa langsung
menunjuknya).
5) Mintalah dia untuk memberi respon
(jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau

22
.Ismail SM,Strategi pembelajaran agama Islam berbasis paikem,
Semarang:Rasail media grup: 2011.hlm . 74
31
permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada
teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau
melengkapi jawabanya.
6) Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan)
terhadap setiap jawaban / tanggapan siswa agar
termotivasi dan tidak takut salah.
7) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara
siswa bergantian membaca pertanyaan ditangan
masing-masing sesuai waktu yang tersedia.
8) Guru melakukan kesimpulan, dan tindak

D. Pembelajaran Aqidah Akhlak


1. Pengertian Aqidah Akhlaq
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan
pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian
aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan
keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya
Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah
adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-
Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada). 23
Kata aqidah dari segi etimologi berasal dari bahasa
arab yaitu aqada – ya’qidu – aqdan – aqidatun. Kata aqdan

23
Diadaptasi dari Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-Wajiiz fii
Aqiidatis Salafis Shaalih (Ahlis Sunnah wal Jama'ah), terj. Farid bin
Muhammad Bathathy(Pustaka Imam Syafi'i, cet.I), hlm. 33-35.
32
memiliki arti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah
terbentuk kata akidah memiliki arti keyakinan.24
Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi) Yaitu
perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi
tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang
teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan
kebimbangan. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak
terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang 
menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang
tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak
sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak
dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu
mengikat hatinya diatas hal tersebut25.
Sedangkan Ibnu Taimiyah mengemukakan: Aqa’id
(bentuk jama’ dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib
diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman
jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun
dengan keraguan dan syahwasangka. Al-Banna mendefinisikan
aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hatu membenarkannya
sebagai menimbulkan ketenangan jiwa dan menjadikan
kepercayaan bersih dari kebingungan dn keraguan. 26
Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok
24
Abdul Majid dan Dian Andayani, 2004,hlm 68
25
Ibid
26
Muhaimin, 2004, 306
33
kepercayaan atau keyakinan hati seseorang, atau dengan kata
lain aqidah adalah sesuatu yang dibenarkan oleh hati dan
menjadi tenang karenanya, sehingga menjadi keyakinan yang
menatap, tidak tercampur oleh subjek prasangka dan tidak
terpengaruh oleh keraguan. Jadi aqidah adalah dasar-dasar
pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang
bersumber dari ajaran Islam yang wajib di pegang oleh setiap
muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Kata akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqu
jamaknya khuluqun, yang sudah di Indonesiakan, yang juga
diartikan dengan istilah perangai atau perbuatan. Akhlak
menurut Imam al Ghozali dalam Ihya ’Ulum al-Din dinyatakan
bahwa: ”Khuluk (akhlak) adalah sifat atau bentuk atau keadaan
yang tertanam dalam jiwa, yang dari padanya lahir perbuatn-
perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu dipikirkan
dan dipertimbangkan lagi. Selanjutnya Al-Ghazali mengatakan
bahwa, bila yang timbul darinya perbuatan mulia dan terpuji
menurut syara’ dan akal pikirannya yang sehat, dinamakan
akhlak yang baik. Sebaliknya bila yang muncul adalah
perbuatan yang jelek maka itu sumbernya dari akhlak yang
jelek.27
Sedangkan menurut Ibnu Maskawih mengatakan
akhlak ialah keadaan jiwa yang selalu mendorong manusia
berbuat, tanpa memikirkannya (lebih lama). Akhlak adalah

27
.Amin Syukur, Studi Akhlak, 2010,hlm 5
34
suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan manusia
apakah itu baik atau buruk. Ulama menyatakan bahwa akhlak
yang baik merupakan sifat Nabi dan orang-orang shidiq,
sedangkan akhlak yang buruk merupakan sifat syaithan dan
orang-orang yang terpuji. Maka pada dasarnya akhlak dibagi
menjadi dua macam jenis: Akhlak baik atau terpuji (Al-
Akhlaqul Mahmudah); yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan,
sesama manusia dan makhluk-makhluk lain, akhlak buruk atau
terpuji (Al-akhlaqul Madzmumah); yaitu perbuatan buruk
terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk lain.
Sehingga akhlak bisa didefinisikan suatu sifat yang
menjadi perilaku baik atau buruk, benar atau salah berdasarkan
syariat Islam, yang dapat memberikan manfaat baik bagi
pelakunya sendiri maupun bagi orang lain. Pada hakikatnya
akhlak ialah suatu sifat yang telah meresap dalam jiwa dan
menjadi kepribadian. Akhlak merupakan perilaku yang timbul
dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran perasaan,
bawaan dan kebiasaan yang menyatu dan membentuk satu
kesatuan tingkah laku akhlak yang di hayati dalm hidup sehari-
hari.
Aqidah akhlak merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari al
qur’an dan hadits. Mata pelajaran aqidah akhlak tidak hanya
mengantarkan peserta didik untuk menguasai pengetahuan
tentang aqidah dan akhlak, tetapi yang terpenting adalah
35
bagaimana peserta didik dapat memahami, menghayati, dan
meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian pembelajaran aqidah akhlak berfungsi untuk mengajak
peserta didik dalam berperilaku sesuai ajaran Islam. Mata
pelajaran aqidah akhlak menekankan keutuhan dan keterpaduan
antara pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih menekankan
pada pembentukan ranah afektif dan psikomotorik yang
dilandasi oleh ranah kognitif. Oleh sebab itu seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaran aqidah akhlak harus senantiasa
memberi teladan yang baik bagi peserta didik saat berada di
lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Dengan demikian
pembelajaran aqidah akhlak yang disampaikan oleh guru dapat
di terima oleh peserta didik semaksimal mungkin, sehingga
tujuan yang telah diingikan dapat tercapai. Keteladanan
merupakan metode yang paling berpengaruh dalam
mempersiapkan dan membentuk aqidah akhlak.
Mata pelajaran Akidah Akhlak merupakan salah satu
unsur mata pelajaran PAI yang diberikan kepada peserta didik
untuk memahami Akidah Akhlak sebagai sumber pokok agama
Islam dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari 28.
Tujuan dan Fungsi Pelajaran Akidah Akhlak

28
. Departemen RI Kurikulum 2004, Standar Kompetensi,dirjen
lembaga Islam, Jakarta, Depag ,2004,hlm 4
36
a) Tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak adalah
agar peserta didik dapat mengetahui dan
mengamalkan ajaran-ajaran islam yang sesuai
dengan Al-Qur’an dan Hadist dalam kehidupan
sehari-hari.
b) Meningkatkan keimanan dan kecintaannya
kepada islam serta berakhlaqul karimah (mulia)
c) Fungsi mata pelajaran Akidah Akhlak : untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta
didik kepada Allah, memperbaiki kesalahan-
kesalahan dalam keyakinan, pemahaman dan
pengamalan dalam perilaku kehidupan sehari-
hari, sehingga apa yang peserta didik lakukan
adalah mendapat ridho Allah SWT.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Akidah Akhlak MA kelas XII semester genap meliputi
KOMPETEN KOMPETENSI DASAR
SI INTI
1. Menghargai 1.1. Beriman kepada Rasul Allah SWT,.
dan 1.2. Meyakini sifat-sifat Rasul Allah SWT,.
menghayati 1.3. Meyakini adanya mukjizat serta kejadian luar
ajaran agama biasa lainnya (karamah, ma‘ynah, dan irhas)
yang
dianutnya 1.4. Menghayati sifatdampak positif pusnuzzan,
tawwiuk, taswmuh, dan ta’wwun
1.5. Menolak sifat pasad, dendam, grbah, fitnah,
dan namrmah
1.6. Menghayati adab kepada saudara dan teman

37
1.7. Menghayati kisah keteladanan sahabat Abu
Bakar r.a.
2. Menghargai 2.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan
dan beriman kepada Rasul Allah
menghayati 2.2. Meneladani sifat-sifatnya dalam kehidupan
perilaku 2.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan
jujur, beriman pada mukjizat dan kejadian luar biasa
disiplin, selain mukjizat
tanggung
jawab, peduli 2.4. Terbiasa berperilaku pusnuzzan, tawwiuk,
(toleransi, taswmuh, dan ta’wwun dalam kehidupan
gotong sehari-hari
royong), 2.5. Terbiasa menghindari perilaku pasad, dendam,
santun, grbah, fitnah, dan namrmah dalam kehidupan
percaya diri, sehari-hari.
dalam 2.6. Terbiasa menerapakan adab islami kepada
berinteraksi saudara dan teman
secara efektif 2.7. Meneladani sifat-sifat utama sahabat Abu
dengan Bakarr.a.
lingkungan
sosial dan
alam dalam
jangkauan
pergaulan
dan
keberadaan
nya

3. Memahami 3.1. Memahami pengertian, dalil, dan pentingnya


dan beriman kepada Rasul Allah Swt,.
menerapkan 3.2. Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah Swt,.
pengetahuan 3.3. Memahami pengertian, contoh dan hikmah
(faktual, mukjizat sert a kejadian luar biasa lainnya
konseptual, (karamah, ma‘ynah, dan irhas)
dan
prosedural) 3.4. Memahami pengertian, contoh, dan dampak
positifnya sifat husnuzhan, tawaduk,
38
berdasarkan tasamuh, dan ta’awun
rasa ingin 3.5. Memahami pengertian, contoh dan dampak
tahunya negatifnya sifat pasad, dendam, grbah,
tentang ilmu fitnah, dan namrmah
pengetahuan,
3.6. Memahami adab kepada saudara dan teman
teknologi,
seni, budaya 3.7. Manganalisis kisah keteladanan sahabat Abu
terkait Bakar r.a.
fenomena
dan kejadian
tampakmata

4. Mengolah, 4.1. Menyajikan peta konsep pengertian, dalil


menyaji, dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah
danmenalar Swt,.
dalam ranah 4.2. Menyajikan peta konsep sifat-sifat Rasul
konkret Allah Swt,.
(menggunaka 4.3. Menyajikan kisah-kisah dari berbagai
n, mengurai, sumber tentang adanya mukjizat dan
merangkai, kejadian luar biasa lainnya (karamah,
memodifikas ma‘ynah, dan irhas)
i, dan
membuat) 4.4. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak
dan ranah terpuji (pusnuzzan, tawwiuk, taswmuh, dan
abstrak ta’wwun)
(menulis, 4.5. Mensimulasikan dampak negatif dari akhlak
membaca, terpuji (pasad, dendam, grbah, dan
menghitung, namrmah)
menggambar 4.6. Mensimulasikan adab kepada saudara, teman
dan 4.7. Menceritakan kisah keteladanan sahabat Abu
mengarang) Bakar r.a.
sesuai
dengan yang
dipelajari di
sekolah dan
sumber lain

39
yang sama
dalam sudut
pandang/
teori

Dalam hal ini peneliti mengambil dua materi pokok


yakni :
a) Kompetensi Inti 3 (Kognitif):
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
b) Kompetensi dasar :
3.4. Memahami pengertian, contoh, dan dampak
positifnya sifat husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan
ta’awun

E. Kerangka Berfikir
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(classroomaction research) yaitu suatu penelitian yang
menekankan pada salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dalam mendeteksi dan memecahkan
suatu masalah.
Diantara masalah-masalah yang ada yang bisa peneliti
uraikan diantaranya, minat baca yang rendah, kurang motivasinya
orang tua terhadap anak dalam belajar, dan model pembelajaran
(metode) guru yang masih membiasakan model ceramah tentunya

40
juga berpengaruh besar dalam prestasi belajar peserta didik,
disamping itu lingkungan masyarakat yang tidak pro aktif dalam
peningkatan prestasi belajar peserta didik.
Informasi ini di dapat setelah peneliti melakukan interview
dengan beberapa guru, juga guru mata pelajaran Akidah Akhlak
yang dalam hal ini akan peneliti tindak lanjuti dalam proses
pPrestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi Akhlak
terpuji. Dalam penelitian ini peneliti menawarkan kepada guru
Akidah Akhlak dimana setelah peneliti melakukan observasi
langsung guru Akidah Akhlak dalam menyampaikan materi masih
menggunakan metode ceramah, anak kurang terlibat secara
langsung dalam kegiatan belajar mengajar secara aktif sehingga
nampak jelas murid kurang merespon materi yang disampaikan
oleh guru, dan banyak juga murid yang bermain, berbicara sendiri,
tidak serius dalam mengikuti pembelajaran.
Adapun model pembelajaran yang peneliti tawarkan dan
tentunya mendapat respon yang baik dari guru mata pelajaran
Akidah Akhlak adalah model pembelajaran dengan metodel
everyone is a teacher here yang perlu diparaktekan oleh guru di
Madrasah Tsanawiyah Sholihiyyah Demak.
Penelitian tindakan kelas yang nantinya digunakan berupa
siklus-siklus yang terdiri dari empat komponen meliputi
perencanaan (planning), tindakan (acting / action), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting).

41
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Proses pembelajaran Akidah Akhlak sebelum menerapkan
metode Everyone Is A Teacher Here siswa kurang begitu antusias
karena siswa tidak dilibatkan dalam pembelajaran dan gurulah yang
mendominasi proses pembelajaran kerena metode yang digunakan
adalah ceramah dan mendekte sehingga banyak siswa yang
ngomong sendiri dengan teman sebangkunya dan bahkan ada siswa
yang tidur.
Pelaksanaan metode Everyone Is a Teacher Here dalam
pembelajaran Akidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas XII
MIA MA sholihiyyah Kalitengah sangat antusias dan senang
sekali karena merasa terlibat langsung dalam pembelajaran
sehingga mereka sangat aktif dalam menerima materi.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan uraian-uraian landasan teori yang telah disampaikan
oleh peneliti di atas, bahwa pembelajaran Akidah Akhlak materi
pokok Akhlak terpuji melalui metode everyone is a teacher here
dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa kelas XII MIA MA
Sholihiyyah Kalitengah Tahun pelajaran 2021/2022.

42

Anda mungkin juga menyukai