TINJAUAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap mahasiswa dalam
periode tertentu dan dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil
mahasiswa.
dalam arti luas dapat di artikan sebagai suatu proses yang memungkinkan
timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya
respons utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah baru
itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Pendapat lain
dari Helmawati (2018: 36) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil
8
9
dari pembelajaran. Prestasi diperoleh dari evaluasi atau penilaian. Setiap anak
akan memiliki hasil belajar atau prestasi yang berbeda antara satu dengan
yang lain. Prestasi yang diperoleh dari hasil pembelajaran setelah dinilai dan
di evaluasi dapat saja rendah, sedang ataupun tinggi. Sependapat dengan ahli
prestasi belajar adalah hasil atau perubahan pembelajaran yang dicapai dan
laku sebagai hasil dari terbentuknya respons utama, dengan syarat bahwa
perubahan atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya
b. Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, mencakup
belajar tertentu.
belajar, yaitu:
internalisasi, karakterisasi
yaitu: ranah afektif (rasa/ sikap/ perilaku/ akhlak) dan ranah psikomotor
(keterampilan).
11
yaitu:
nilai.
yaitu : faktor internal adalah faktor yang datangnya dari diri mahasiswa
eksternal adalah faktor yang datangnya dari luar diri mahasiswa yang
bahwa salah satu faktor pendukung dari lingkungan keluarga adalah pola asuh
memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik. Keterlibatan orang tua
a. faktor internal
1) faktor fisiologis
2) Faktor psikologis
akan datang.
b. Faktor-faktor eksternal
1. Lingkungan sosial
2. Lingkungan nonsosial
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau
prasarana pendukung.
1. Faktor lingkungan
2. Faktor instrumental
3. Kondisi fisiologis
dan tubuh).
15
4. Kondisi psikologis
kognitif.
dalam diri siswa yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa dan
faktor eksternal adalah faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan
masyarakat.
menerapkan pola asuh seperti ini memiliki sifat yang sangat demokratis,
komunikasi dua arah. Kedudukan antara orang tua dan anak dalam
pemikiran-pemikiran.
terhadap pada anak dan anggota keluarga lainnya. Hal ini mengingat
dengan baik sehingga setiap anak dihormati sesuai dengan kapasitas dan
bahwa pola asuh demokratis orangtua adalah kesempatan yang luas untuk
ciri-cirinya, yaitu:
kontrol internal.
b. Anak diakui sebagai pribadi oleh orang tua dan turut dilibatkan
mengendalikan anak.
anak.
dan menuntut hal yang berlebihan sesuai dengan kemampuan anak, orang
Prestasi belajar
apabila orangtua acuh tak acuh terhadap aktivitas belajar anak, anak
orang tua. Orang tua yang memberikan dukungan pada anaknya dalam
lebih giat, belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah putus asa
D. Hipotesis
tinggi pola asuh demokratis orangtua maka akan semakin tinggi pula