Anda di halaman 1dari 4

Waktu kecil, kamu pasti sering mendengar nasihat orang

tua kamu untuk mengunyah makanan dengan baik disertai


seruan untuk jangan terburu-buru mengunyahnya. Nah,
yang dikatakan orang tua kamu itu memang ada benarnya,
loh! Makan terburu-buru bisa membuat kita tersedak dan
membuat kerja sistem pencernaan kita jadi terganggu.
Padahal proses penguraian makanan menjadi senyawa-
senyawa yang dapat digunakan oleh tubuh kita terjadi di
sistem pencernaan. Kali ini kita  akan belajar tentang
bagian-bagian dari saluran pencernaan pada manusia
beserta fungsi dan apa aja yang ada di dalamnya.
Pencernaan manusia melalui 2 proses, yaitu:
a. Secara Mekanik
Proses mencerna makanan dengan mengunyah dan ditekan
sampai menjadi seperti bubur.
b. Secara Kimiawi
Proses mencerna makanan dengan menggunakan enzim
yang akan menghancurkan ikatan-ikatan senyawa kompleks
yang ada dalam makanan tersebut. Enzim-enzim tersebut
sangat dibutuhkan karena ketika masih dalam bentuk
makanan utuh, senyawa di dalamnya masih dalam bentuk
molekul kompleks, atau makromolekul yang terdiri dari
lemak, karbohidrat, protein, dan asam nukleat.
Untuk dapat mengolah berbagai macam senyawa tersebut,
sistem pencernaan kita terdiri dari berbagai macam organ
yang fungsinya melakukan penguraian mekanik dan kimiawi
tadi. Diantaranya adalah Mulut, Kerongkongan, Lambung,
Usus Halus, Usus Besar hingga Anus.
Organ Pencernaan Manusia

1. Mulut
Mulut merupakan sistem pencernaan yang akan melakukan
proses pencernaan paling awal. Di dalam mulut, ada gigi
dan lidah yang akan menghancurkan makanan secara
Mekanik. Di saat yang sama, enzim di dalam ludah kita
yang dihasilkan oleh kelenjar ludah mulai memutus
rangkaian-rangkain polimer di dalam makanan.. Setelah
makanan yang dikunyah sudah cukup halus, muncul
dorongan untuk menelan makanan tersebut. Proses
menelan ini adalah tahapan kedua dari proses pencernaan,
yaitu propulsi. Pada proses propulsi, makanan yang sudah
hancur secara mekanik di mulut didorong lebih dalam di
saluran pencernaan.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Saat menelan makanan, secara tidak sadar akan dilakukan
gerakan peristaltik yang dilakukan oleh otot-otot saluran
pencernaan. Pada gerakan peristaltik, otot-otot saluran
pencernaan bergerak secara bergantian untuk mendorong
makanan ke tujuan berikutnya di saluran pencernaan. Pada
gerakan peristaltik, otot-otot saluran pencernaan bergerak
secara bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan
berikutnya di saluran pencernaan. Gerakan peristaltik ini
sangat kuat dan mampu melawan gaya gravitasi, loh! Hal ini
memungkinkan kamu untuk tetap bisa menelan makanan
sambil bergantung di atap (tapi ini tidak disarankan ya,
guys!).
3. Lambung (Ventrikulus)
Makanan yang sudah cukup hancur oleh proses
pencernaan akan berubah menjadi semacam bubur yang
disebut kim/chyme dan menuju lambung. Berbicara tentang
lambung, kamu pasti sering mendengar yang namanya
asam lambung. Makanan akan dicerna secara kimiawi jadi
bentuk yang lebih sederhana. Tapi ternyata di lambung itu
juga terjadi pencernaan secara mekanik, loh! Lambung
adalah bagian paling elastis di seluruh saluran pencernaan
dan mampu menampung 2 – 4 liter makanan.
Proses pencernaan makanan tersebut tidak cuma
ditampung dan menunggu asam lambung bekerja, tapi juga
digiling dan dihancurkan oleh dinding lambung yang aktif
bergerak. Dinding lambung terbuat dari struktur yang mirip
dengan bagian saluran pencernaan lainnya ditambah
dengan beberapa modifikasi yang hanya ditemukan di
lambung. 
Mirip saluran pencernaan lainnya, dinding lambung terdiri
dari empat lapisan utama yaitu lapisan mukosa, sub-
mukosa, muskularis eksterna, dan serosa. Nah, di lambung
lapisan muskularis itu lebih tebal. Ada lapisan otot halus
tambahan yang bantu dinding lambung untuk secara aktif
menggiling dan menghancurkan makanan yang masuk ke
lambung.
4. Usus halus (Intestinum)
Walaupun sangat jago menghancurkan zat-zat makanan,
lambung tidak bisa menyerap zat-zat tersebut. Disinilah
peran usus halus yang siap untuk menyerap makanan-
makanan tersebut agar siap dipakai di sel-sel tubuh.
Usus halus terdiri atas:
a. Usus 12 Jari (Duodenum)

Melakukan proses pencernaan secara kimiawi.


b. Usus Kosong (Jejenum)

Usus tempat sebagian besar penyerapan zat-zat makanan


terjadi.
c. Usus Absorpsi (Illeum)

Usus tempat terjadinya penyerapan zat-zat khusus seperti


vitamin.
Di usus masih terjadi proses pencernaan lanjutan, baik
secara mekanik lewat gerakan peristalsis maupun kimiawi
dengan enzim-enzim yang ada di dalamnya. 
Pada proses pencernaan, usus mendapatkan bantuan dari
hati, kantong empedu, dan pankreas.
5. Usus besar (Kolon)
Di usus besar, terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa
makanan. Usus besar sendiri terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu Kolon, Rektum, dan Anus. Ukurannya jauh lebih
pendek dibandingkan dengan usus halus, yaitu sekitar 1.5
meter, tapi diameternya dua kali lebih besar.
Ketika masuk ke usus besar, sebagian besar nutrien yang
bisa diserap oleh tubuh sebenarnya sudah diserap oleh
usus halus. Fungsi utama dari usus besar adalah menyerap
sisa air yang ada di feses dan menyimpan feses tersebut
sampai dia siap untuk keluar dari tubuh kita. 
Nah, selagi menunggu keluar, sebenarnya di usus besar
juga tetap terjadi proses pencernaan. Tapi, di usus besar,
pencernaan bukan dilakukan oleh enzim-enzim, tapi
dilakukan oleh bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus
besar.
Bakteri-bakteri ini akan mencerna bagian chyme yang ga
bisa dicerna oleh tubuh dengan menggunakan ribuan enzim
yang bisa mereka buat sendiri. Proses ini akan
menghasilkan vitamin-vitamin penting dan asam lemak yang
masih bisa diserap oleh usus besar kamu. 
Selain itu, bakteri-bakteri ini juga menghasilkan gas-gas
seperti karbon dioksida, metana, hidrogen sulfida, dan
merkaptan. Kamu pasti sudah tidak asing dengan
wanginya. Hehehe..
6. Anus
Makanan yang sudah selesai diproses pasti harus dibuang
agar tidak menumpuk di dalam tubuh. Maka dari itu, anus
menjadi organ terakhir untuk membantu pembuangan sisa
makanan atau defekasi

Anda mungkin juga menyukai