Anda di halaman 1dari 4

2.

2 Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa


2.2.1 Aktivitas Belajar Siswa
Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang
ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek
afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Peran guru
bukan semata memberikan informasi melainkan juga mengarahkan dan memberi
fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih
memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran mengandung arti bahwa
setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu
kemampuan atau nilai yang baru. (Poerwadarminta, 2002).
Di dalam proses pembelajaran aktivitas siswa sangat diperlukan untuk
melahirkan motivasi yang tinggi dan keingintahuan siswa terhadap materi
pelajaran yang diberikan guru, agar siswa tersebut mampu melakukan berbagai
kegiatan pembelajaran yang bersifat interaktif.Aktivitas siswa merupakan segala
kegiatan yang dilakukan dalam kelas pada saat proses pembelajaran yang
menghasilkan suatu prilaku yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan kata
lain siswa dituntut untuk aktif dalam menangkap/menerima materi pelajaran
dengan cara: aktif pada saat proses pembelajaran, aktif membaca ketika diberi
kesempatan membaca, aktif mengacungkan tangan saat guru memberi pertanyaan,
aktif memberikan pendapat ketika diberi kesempatan mengeluarkan pendapat, dan
aktif bertanya ketika diberi kesempatan bertanya.
2.2.2 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Evaluasi harus dilakukan untuk mengukur kemampuan
siswa tersebut. Evaluasi hasil belajar adalah suatu kegiatan pengumpulan data
mengenai kemampuan belajar siswa untuk menentukan apakah kompetensi dasar
dan indikator hasil belajar tercapai seperti apa yang diharapkan (Sudjana, 2002).
Menurut Darsono (2000), hasil belajar siswa merupakan perubahan yang
berhubungan dengan pengetahuan/kognitif, keterampilan/ psikomotor dan nilai
sikap/afektif sebagai akibat inetraksi aktif dengan lingkungan. Hal yang sama juga

7
diungkapkan oleh Sudjana (2002), yang menyatakan bahwa, hasil belajar siswa
pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam
upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Tirtonegoro (2001), mengemukakan hasil belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
siswa dalam periode tertentu. Menurut Djamarah dan Zain (1996), hasil
belajaradalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
2. Aspek-aspek dalam Pembelajaran
Menurut Sudjana (2002), secara garis besar membagi hasil belajar menjadi
tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan
keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Keenam jenjang atau
aspek yang dimaksud adalah:
1) Mengingat
2) Memahami
3) Menerapkan
4) Menganalisis

5) Mengevaluasi

6) Berkreasi

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek.
Kelima aspek dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat yang
kompleks sebagai berikut:

1) Reciving/attending (penerimaan)

8
Reciving/attending (penerimaan) berhubungan dengan kesediaan atau kemauan
peserta didik untuk ikut dalam fenomena atau stimulasi khusus (kegiatan dalam
kelas, membaca buku dan sebagainya). Tujuannya adalah untuk menimbulkan,
mempertahankan, dan mengarahkan perhatian siswa. Sedangkan perumusan untuk
membuat soal pada tahab ini yaitu menanyakan, menjawab, menyebutkan,
memilih, mengidentifikasi, memberikan, mengikuti, menyeleksi dan
menggunakan.

2) Responding (menanggapi)
Responding (menanggapi) berhubungan dengan partisipasi siswa. Pada
tingkat ini, siswa tidak hanya melihat sesuatu fenomena tetapi juga mereaksi
terhadapnya dengan berbagai cara. Hasil belajar dalam tahab ini menekankan pada
minat untuk menjawab. Sedangkan perumusan bentuk soalnya adalah menjawab,
melakukan, menulis, menceritakan, membantu,melaporkan, dan sebagainya.

3) Valuing (penilaian/penghargaan)

Valuing berkaitan dengan nilai atau penghargaan yang diberikan siswa terhadap
suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Perumusan soal pada tahab ini
adalah menerangkan, membedakan, memilih, mempelajari, mengusulkan,
menggambarkan, menggabungkan, mempelajari, menyeleksi, bekerja, membaca,
dan sebagainya.aluing berkaitan dengan nilai atau penghargaan yang diberikan
siswa terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Perumusan soal
pada tahab ini adalah menerangkan, membedakan, memilih, mempelajari,
mengusulkan, menggambarkan, menggabungkan, mempelajari, menyeleksi,
bekerja, membaca, dan sebagainya.

4) Organization

Organization (pengorganisasian) yaitu berkaitan dengan memadukan nilai-nilai


yang berbeda, menyelesaikan konflik, dan membentuk suatusistem nilai yang
konsisten. Perumusan soal pada tahap ini adalah mengatur,membandingkan,
mengintegrasikan, memodifikasi, menghubungkan,menyusun, memadukan,
menyelesaikan, mempertahankan, menjelaskan, menyatukan.

9
5) Karaakteristik nilai atau internalisasi nilai

Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai berhubungan dengan tingkah-laku atau


kebiasaan peserta didik saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Contohnya
adalah menunjukkan kemandirian saat bekerja secara mandiri, kooperatif dalam
kegiatan kelompok, objektif dalam memecahkan masalah dan menghargai
pendapat orang lain.

3. Faktor-faktor Hasil Belajar


Menurut Saiful (2006), faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
ada empat yaitu:

a. Faktor lingkungan, yaitu faktor lingkungan alami dan faktor lingkungan sosial
budaya.

b. Faktor Instrumental meliputi; kurikulum, program, sarana, fasilitas dan guru.


c. Kondisi Psikologis meliputi; minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan
kemampuan kognitif.
d. Kondisi Fisiologis yaitu; keadaan jasmani dari peserta didik (mata, hidung,
telinga, dan tubuh) yang dapat bekerja dengan baik.

Menurut Situmorang (2011), faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain
faktor yang terdapat dalam diri siswa, dan faktor yang ada diluar diri siswa.
Faktor internal berasal dari dalam diri anak bersifat biologis, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang sifatnya dari luar diri siswa.

10

Anda mungkin juga menyukai