BAB II
KAJIAN PUSTAKA
mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis sehingga siswa tidak
nyaman dan tidak memperhatikan pelajaran. Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius
bagi tercapainya tujuan pembelajaran.
5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama
dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan
usaha belajar.
Gagne (dalam Sudjana, 2005) mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar,
yakni : informasi verbal, kecakapan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan.
Sementara Bloom dalam (Anni, 2009) mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang
merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu:
kognitif, afektif dan psikomotorik.
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), penilaian
(evaluation), dan menciptakan (creat).
Indikator siswa dalam penelitian ini yang masuk dalam ranah kognitif meliputi: (1)
mampu memberi ide kalimat kepada kelompok; (2) memberi kontribusi penyusunan
paragraf dalam kelompok; (3) menyusun paragraf secara mandiri; (4) aktif bertanya dan
mengemukakan pendapat; (5) mempresentasikan hasil kelompok; (6) menyimpulkan
materi pembelajaran; (7) dan melakukan refleksi.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan
peserta didikan afektif adalah penerimaan (receiving), penanggapan (responding),
penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan pembentukan pola hidup
(organization by a value complex.
Indikator siswa dalam penelitian ini yang masuk dalam ranah afektif meliputi: (1)
mendengarkan penjelasan guru; aktif bertanya dan mengemukakan pendapat; (2)
mempresentasikan hasil kelompok; (3) menyimpulkan materi pembelajaran; dan (4)
melakukan refleksi.
3) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan
motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Simpson dalam Anni (2009)
menyatakan rincian dalam domain psikomotorik terdiri dari: persepsi (perception);
8
anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan
tugas-tugas belajar secara bersama-sama.
Roestiyah N.K (1998) menyebutkan beberapa keuntungan metode kerja
kelompok yaitu sebagai berikut:
1) dapat memberikan kesempatan para siswa untuk menggunakan keterampilan
bertanya dan membahas suatu masalah
2) dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih intensif mengadakan
penyelidikan mengenai suatu kasus atau masalah.
3) dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampailan
berdiskusi.
4) dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta
kebutuhannya belajar.
5) para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka, dan mereka lebih aktif
berpartisipasi dalam diskusi.
6) dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai
dan menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain, hal mana
mereka telah saling membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama.
Menurut Roestiyah N.K (1998) menyebutkan langkah-langkah kerja kelompok
sebagai berikut:
7) Menjelaskan tugas kepada siswa;
8) Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok;
9) Membagi kelas menjadi beberapa kelompok;
10) Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang
kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut;
11) Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila perlu memberi
saran/pertanyaan;
12) Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok.
Keenam langkah di atas perlu diterapkan oleh peneliti agar siswa dalam
melakukan kerja kelompok yang dilakukan pada saat penelitian dapat menghasilkan tujuan
yang diharapkan yaitu siswa dapat memecahkan masalah dengan baik.
13
siswa dalam belajar matematika yang meliputi (1) perasaan senang siswa sebanyak
19 siswa (76%), (2) perhatian siswa sebanyak 20 siswa (80%), (3) kemauan siswa
sebanyak 17 siswa (68%), (4) konsentrasi siswa sebanyak 21 siswa (92%), (e)
kesadaran siswa sebanyak 23 siswa (92). (2) Peran aktif siswa dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditujukan dengan
adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa sebesar 72%..
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan kerja kelompok dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan
tersebut di atas, digunakan sebagai acuan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan.
15
(Pelaksanaan Tindakan)