BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
a. Hasil Belajar
Proses belajar terjadi karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang dimaksud adalah berupa hasil belajar. Hasil belajar harus
positif dan disadari. Perwujudan hasil belajar akan selalu berkaitan dengan
kegiatan evaluasi. Untuk itu diperlukan teknik dan prosedur evaluasi belajar yang
dapat menilai secara efektif proses dan hasil belajar. Menurut Sri Anita (2008)
hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berfikir kritis dan ilmiah peserta
menyeluruh.
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi aspek tingkah laku kognitif,
konotatif, afektif atau motorik. Belajar yang hanya menghasilkan perubahan satu
atau dua aspek tingkah laku saja disebut belajar sebagian dan bukan belajar
lengkap.
9
kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun secara
kelompok (Djamarah, 1994). Pendapat ini berarti prestasi tidak akan pernah
prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah
melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu prestasi belajar bukan ukuran, tetapi
dimiliki peserta didik setelah mengalami proses belajar. Penguasaan peserta didik
antara lain berupa penguasaan kognitif yang dapat diketahui melalui hasil belajar.
1) Faktor eksternal, yaitu suatu kondisi yang ada disekitar peserta didik contoh
suhu, udara, cuaca, juga termasuk keadaan sosial yang ada disekitar peserta
didik.
macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan
pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi
dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Adapun Gagne membagi
lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan
intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Dalam
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. Model berpikir
Hasil belajar akan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat
hasil dari suatu proses belajar mengajar yang memberikan informasi tentang
sejauh mana ia menguasai materi pelajaran, bukan suatu penguasaan hasil latihan,
afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) baik itu berupa informasi verbal
maupun non-verbal.
digunakan oleh guru atau tenaga pengajar lainnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
aktifitas belajar mengajar (Trianto, 2007: 5). Setiap model pembelajaran selalu
guru. Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran tertentu menunjukkan
dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan oleh guru dan siswa.
komponen yang sama. Contoh setiap model pembelajaran diawali dengan upaya
prosedur atau pola yang disusun secara sitematis yang dapat digunakan sebagai
pembelajaran selalu memiliki pola urutan atau sintaks yang dilakukan oleh guru
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu inquiry yang berarti pertanyaan
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
135). Inkuiri adalah model pembelajaran yang merangsang siswa secara mandiri
yang diutarakan. Siswa dituntut untuk aktif menyelidiki dan mencari tahu melalui
proses berpikir dengan tanya jawab pada model pembelajaran inkuiri. Guru
13
memahami pelajaran sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih
mencermati perbedaan antar siswa dan karakter tiap siswa (Aunurrahman, 2009:
11).
mengacu pada cara ilmuwan bekerja ketika mempelajari alam, yaitu mencari
menyelidiki masalah atau topik, dan menggunakan berbagai sumber daya untuk
menemukan solusinya. Para peserta didik akan menarik kesimpulan dan biasanya
pembelajaran inkuiri adalah suatu model yang mendorong siswa untuk berpikir
kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih
maksimal.
14
Stone dalam Amri dkk (2010:104) ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
eksperimen.
terampil secara fisik tersebut merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan
(Syafaruddin, 2005: 171). Joice dan Weil menyatakan bahwa tujuan umum dari
2012: 63).
kemampuan baik dalam bentuk kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hal ini
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini yaitu siswa memegang peran yang
2)Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep
yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
3)Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
4)Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
5)Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan
oleh guru.
6)Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
bermakna.
1) Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang pandai
mungkin terbatas.
Guru pada model inkuiri terbimbing tidak lagi berperan sebagai pemberi
informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Akan tetapi guru membuat
guru menyediakan unsur-unsur asas dalam satu pelajaran dan kemudian meminta
melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus
kegiatan. Sehingga siswa yang berpikir lambat atau siswa yang mempunyai
kegiatan. Oleh sebab itu guru harus memiliki kemampuan mengelola kelas yang
pengajuan pertanyaan atau masalah yang akan diselidiki oleh guru dan menunjukkan
materi atau bahan yang akan digunakan. Selanjutnya peserta didik merancang dan
deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat
keseluruhan dari komponen suatu disiplin ilmu. Pada dasarnya model pembelajaran
berpusat pada pendidik yang memiliki sintak yang terdiri dari beberapa fase yaitu
menuntun berlatih, (4) memberikan umpan balik (5) memperluas latihan. Adapun
E. Minat Belajar
adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap”, (c) John
merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Hal tersebut senada dengan
pendapat Slameto (2015: 180) yang menyatakan minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Susanto (2013: 58) menyatakan minat sebagai dorongan dalam diri seseorang
atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang
peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula
sehingga cenderung kepada objek tersebut. Minat dapat menjadi suatu kegiatan
dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Hal ini menunjukkan
bahwa minat belajar berkaitan dengan keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Minat merupakan suatu kondisi yang
terjadi apabila seseorang melihat ciri- ciri atau arti sementara situasi yang
24
Jadi, minat akan selalu berkait dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh
karena itu, yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar peserta
didik itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Proses belajar itu akan berjalan
lancar kalau disertai dengan minat. Pendapat Sardiman (1994), minat dapat
lampau; (3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik; (4)
minat belajar fisika sangat berperan penting dalam proses belajar fisika. Minat
muncul karena adanya ketertarikan peserta didik terhadap sesuatu. Peserta didik
akan merasa minat dalam belajar fisika apabila pendidik mengemas pembelajaran
sedemikian rupa sehingga peserta didik merasa tertarik dan senang. Minat
belajar fisika sangat berpengaruh terhadap hasil belajar fisika, sehingga apabila
bahan pelajaran yang sedang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik,
peserta didik kesulitan untuk memperoleh hasil belajar fisika yang maksimal.
yang mengerakkan orang untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan saat
1)Aspek kognitif
mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek
25
2)Aspek afektif
dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat.
seseorang.
bahwa minat belajar bukan bawaan sejak lahir tetapi dipelajari melalui proses
adalah sesuatu yang menjadi petunjuk kearah minat belajar fisika. Ada beberapa
a) Perasaan senang
akan dengan mudah diterima oleh otak. Hal tersebut sesuai apa yang dikatakan
oleh Khairani (2017: 188) bahwa minat belajar diketahui dengan adanya
perasaan senang terhadap objek yang menjadi sasaran. Selain itu, perasaan
akan objek yang mengakibatkan orang tersebut senang mau terlibat untuk
melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut. Contoh: aktif dalam
c) Ketertarikan
perhatian, perasaan, dan pikiran dari subjek karena tertarik. Salah satu indikator
daya dorong peserta didik terhadap suatu benda, orang, kegiatan, atau bisa berupa
pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias
dari perhatian. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu
daripada suatu kegiatan dan akan menjadi sebab akan dipakai lagi dalam kegiatan
27
Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai
Minat seseorang terhadap objek atau sesuatu hal dipengaruhi oleh faktor
dari dalam diri manusia dan motif sosial. Contoh: seorang berminat pada
3) Emosional factor
misalnya perjalanan sukses dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat
minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa ada minat dalam belajar
maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan akan
F. Kerangka Pikir
berlangsung satu arah yaitu penyampaian informasi dari guru kepada siswa,
melainkan berlangsung dua arah, siswa juga terlibat aktif dalam mengkonstruksi
digunakan oleh guru atau tenaga pengajar lainnya untuk mencapai tujuan
pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dirasakan sangat penting
Minat belajar sebagai dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang
Model Pembelajan
Konvensional Minat
Belajar
Menyampaikan tujuan
Kelas Tinggi
Kontrol Menyampaikan informasi atau
materi
G. Hipotesis
(Sugiyono, 2010 : 96). Dari rumusan maslah yang di kemukakan penulis maka
2) Bagi peserta didik dengan minat tinggi, terdapat perbedaan hasil belajar antara
3) Bagi peserta didik dengan minat rendah, terdapat perbedaan hasil belajar antara
belajar fisika terhadap hasil belajar fisika peserta didik di SMPN Onto No.8
Kepulauan Selayar.
31