Anda di halaman 1dari 4

Tugas Zotero

MAKALAH YANG TERINTEGRASI DENGAN ZOTERO


Nama : Naharuddin
NIM : 182050801012

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN


MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu kebutuhan mendasar bagi setiap individu, sama halnya
dengan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Pendidikan dapat dijadikan tolak ukur
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan perkembangan suatu Negara. Guru sebagai
garda terdepan dalam mencetak pribadi yang unggul berprestasi dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa memiliki peranan yang sangat penting dalam hal ini. Berbagai
masalahpun muncul dalam dunia pendidikan Indonesia, mulai dari sarana dan prasarana
yang kurang memadai, kurang profesionalnya tenaga pendidik dan kurikulum yang selalu
berubah-ubah.

Pembelajaran yang selama ini dikembangkan beradasarkan student centered yaitu


pembelajaran yang berpusat pada siswa. Namun kenyataannya kegiatan belajar yang
selama ini dilakukan sebagian besar berpusat pada guru (teacher centered). Dalam
pembelajaran ini guru banyak memberi informasi, siswa kurang diberi waktu untuk
mengemukakan ide-ide, memberi pengalaman - pengalaman abstrak, kurang memberi
waktu untuk memecahkan masalah, serta pembelajaran homogen. Hal ini menyebabkan
rendahnya prestasi belajar siswa ditingkat lokal maupun global (Komariyah and Syam
2016).

Pendidikan bukanlah sesuatu yang statis melainkan sesuatu yang dinamis sehingga
menuntut adanya suatu perbaikan yang terus menerus. Dunia pendidikan memiliki tujuan
yang harus dicapai dalam proses pembelajarannya. Pendidikan tidak hanya ditekankan
pada penguasaan materi, tetapi juga ditekankan pada penguasaan keterampilan. Siswa
juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan proses dan
prinsip keilmuan yang telah dikuasai, dan learning to know (pembelajaran untuk tahu)
dan learning to do (Simbolon 2015)
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran(Wahyuni, Hikmawati, and Taufik 2017) Schmid dalam Putramengemukan
bahwa inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan
masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan
berfikir kritis dan logis (Sudjana dalam Wahyuni et al. 2017)

Menurut (Gulo dalam Lovisia 2018) pembelajaran Inkuiri terbimbing tidak hanya
mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada termasuk
Pengembangan emosinoal dan keterampilan berpikir sementara. Menurut (Suparno dalam
lovisia, 20018) Inkuiri terbimbing adalah Inkuiri yang banyak mengarahkan dan
memberikan petunjuk baik lewat prosedur yang lengkap dan pertanyaan- pertanyaan
pengarahkan selama proses Inkuiri. Guru banyak memberikan pertanyaan di selasela
proses, sehingga kesimpulan lebih cepat dan mudah diambil.

Model inkuiri terbimbing merupakan salah satu jenis model pembelajaran inkuiri
dimana dalam model ini siswa selama proses pembelajaran berlangsung banyak diberikan
bimbingan oleh guru (Azizah dalam Yuwono, Mahardika, and Gani 2017). Pembelajaran
inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan
untuk berfikir mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain. Pembelajaran
inkuiri terbimbing membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan
tanggung jawab dalam kelompok atau.

“Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang
siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”.
Menurut Dimyati hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak
belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Muhibbin
menjelaskan bahwa pengungkapan hasil belajar idealnya meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Penilaian
hasil belajar diharapkan mencerminkan perubahan tingkah laku, baik yang berdimensi
pada cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor) (Yuliati dalam Simbolon
2015).

(Dewi, Dantes, and Sadia 2013)Standar penilaian pendidikan sesuai dengan


Permendiknas No. 20 Tahun 2007, menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut: (1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur; (2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; (3) Adil, berarti penilaian tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan
gender; (4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; (5) Terbuka, berarti prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan; (6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik; (7) Sistematis, berarti
penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkahlangkah
baku; (8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan, (9) Akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya (Simbolon
2015)
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Narni Lestari, Nyoman Dantes, and I. Wayan Sadia. 2013. “Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar
IPA.” PhD Thesis, Ganesha University of Education.
Komariyah, Laili, and Muliati Syam. 2016. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa.” Saintifika 18(1).
Lovisia, Endang. 2018. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Hasil Belajar.” SPEJ (Science and Physic Education Journal) 2(1):1–10.
Simbolon, Dedi Holden. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Berbasis Eksperimen Riil Dan Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa.” Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 21(3):299–316.
Wahyuni, Roni, Hikmawati Hikmawati, and Muhammad Taufik. 2017. “Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran
2016/2017.” Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi 2(4):164–69.
Yuwono, Galih Rinekso, I. Ketut Mahardika, and Agus Abdul Gani. 2017. “Pengaruh
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
(Kemampuan Representasi Verbal, Gambar, Matematis, Dan Grafik) Di
SMA.” Jurnal Pembelajaran Fisika 5(1):60–65.

Anda mungkin juga menyukai