Anda di halaman 1dari 6

MENENTUKAN DEPENDENT VARIABEL

(VARIABEL Y)

Nama : Nurlia Sihombing

NIM : 1202411014

Kelas : G PGSD 2020

Dosen Pembimbing : Dr. Irsan, M.Si., M.Pd

A. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil pembelajaran dari suatu individu tersebut


berinteraksi secara aktif dan positif dengan lingkungannya. Menurut Oemar
Hamalik (dalam Nurrita, 2018 h.175) hasil belajar adalah bila seseorang telah
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Selanjutnya
Winkel (dalam Nurrita, 2018 h.175) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
suatu kemampuan internal yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan
kemungkinan orang itu melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.

Menurut Nana Sudjana (dalam Nurrita, 2018 h.175) hasil belajar


merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa
setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru
di suatu sekolah dan kelas tertentu.

Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (dalam Nurrita, 2018 h.175), hasil
belajar adalah kemampuan seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran
tertentu. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom, hasil belajar dicapai melalui tiga
kategori ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif
terdiri dari enam aspek yaitu ranah ingatan (C1), ranah pemahaman (C2), ranah
penerapan (C3), ranah analisis (C4), Sintesis (C5) dan ranah penilaian (C6).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa


hasil belajar adalah perkembangan yang dialami seseorang melalui suatu
pembelajaran tertentu dan dapat mencapai suatu kecakapan atau kompetensi yang
baru pada diri siswa yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku dan
dapat dinilai melalui pengetahuan, sikap, dan ketrampilannya.

B. Indikator Hasil Belajar

Bloom (dalam Thobroni, 2015:21-22) hasil belajar meliputi:

1. Kemampuan Kognitif
Anderson & Krothwahl (dalam Nurtanto, 2015)
a. Remembering (mengingat)
b. Understanding (memahami)
c. Applying (menerapkan)
d. Analysing (menganalisis)
e. Evaluating (menilai)
f. Creating (mencipta)

2. Kemampuan Efektif
a. Receiving (sikap menerima)
b. Responding (merespon)
c. Valuating (nilai)
d. Organization (organisasi)
e. Characterization (kareakterisasi)

3. Kemampuan Psikomotor
Bloom (dalam Sudjana, 2011:30) kemampuan psikomotorik membentuk
tingkat keterampilan menjadi enam tingkata ialah:
a. Gerakan refleksi (keahlian gerakan tidak sadar)
b. Keterampilan gerakan dasar.
c. Kemampuan perceptual, visual, auditif, motoris, dan sebagainya.
d. Kemampuan bidang fisik seperti kekebalan, keharmonisan, ketepatan.
e. Gerakan skill
f. Kemampuan tentang komunikasi non-decursive seperti ekspresif dan
interpretatif.

Dapat disimpulkan yaitu hasil belajar ialah sebuah pengalaman yang diperoleh
meliputi kemampuan kognitif, efektif, serta psikomotor.

Indikator Hasil Belajar

Menurut Moore (dalam Ricardo & Meilani, 2017) indikator hasil belajar
ada tiga ranah, yaitu:

1. Ranah kognitif, diantaranya pengetahuan, pemahaman, pengaplikasian,


pengkajian, pembuatan, serta evaluasi.
2. Ranah efektif, meliputi penerimaan, menjawab, dan menentukan nilai.
3. Ranah psikomotorik, meliputi fundamental movement, generic movement,
ordinative movement, creative movement.

Adapun indikator hasil belajar menurut Straus, Tetroe, & Graham (dalam
Ricardo & Meilani, 2017) adalah:

1. Ranah kognitif memfokuskan terhadap bagaimana siswa mendapat


pengetahuan akademik melalui metode pelajaran maupun penyampaian
informasi.
2. Ranah efektif berkaitan dengan sikap, nilai, keyakinan yang berperan penting
dalam perubahan tingkah laku.
3. Ranah psikomotorik, keterampilan dan pengembangan diri yang digunakan
pada kinerja keterampilan maupun praktek dalam pengembangan penguasaan
keterampilan

Maka dapat disimpulkan ukuran yang digunakan untuk mengukur pencapian


siswa dalam belajar. Indicator belajar meliputi pengetahuan, afektif, dan
psikomotorik.rr

C. Mengukur Hasil Belajar


Ranah kognitif merupakan rangkaian dasar untuk mengkategorikan tujuan
pendidikan, k urikulum dan penyusunan. Ranah kognitif memiliki 6 kategori.
Oktaviana & Prihatin (dalam Inayatun, 2021) menyatakan bahwa ranah kognitif
yang telah di revisi oleh Anderson dan Kratwohl yakni: mengingat (remember),
memahami atau mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis
(analyze), mengevaluasi (evalute), dan enciptakan (create). Di dalam ranah
kognitif ada beberapa tes yang meliputi tes atau pertanyaan lisan di kelas, pilihan
ganda, uraian objektif dan non objektif, uraian bebas dan lain sebagainya, jadi
untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif dapat dilakukan dengan cara
tersebut.

Ranah afektif merupakan kemampuan dan sikap yang dimiliki oleh siswa
dalam proses pembelajaran. Rosa (dalam Inayatun, 2021) menyatakan bahwa
Ranah afektif juga dapat diartikan sebagai hasil belajar siswa yang tampak pada
berbagai timgkah laku baik merespon, menghargai maupun mengorganisasikan.
Ranah kognitif terdapat 5 kategori yakni meliputi: Menerima, Menanggapi,
Menilai, Menyusun, Pembentukan sifat melalui nilai. Adapun beberapa cara untuk
mengukur sikap pada ranah afektif yakni: Skala likert, Skala pilihan ganda, Skala
thurstone, Skala guttman, Skala minat, skala pengukuran minat. Dengan
menggunakan pengukuran tersebut kita dapat mengetahui hasil dari sikap para
siswa.

Ranah Psikomotorik merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang


berkaitan dengan keterampilan (Skill) dan kemampuan setelah melakukan
pengalaman belajar langsung. Ranah psikomotorikini dapat diukur menggunakan
3 tahap: Persiapan, proses dan produk. Ranah psikomotorik ini juga dapat dikur
dengan cara mengamati dan menilai keterampilan pada siswa saat sedang
melakukan praktikum (P, 2012)

D. Meningkatkan Hasil Belajar

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan


hasil belajar:
1. Pemahaman Materi: Pastikan siswa memahami materi dengan baik sebelum
melanjutkan ke konsep yang lebih rumit. Jika ada kebingungan, beri waktu
untuk klarifikasi.
2. Metode Pembelajaran Varied: Gunakan beragam metode pembelajaran seperti
ceramah, diskusi kelompok, proyek, dan multimedia untuk memenuhi
berbagai gaya belajar siswa.
3. Motivasi: Ciptakan lingkungan yang memotivasi siswa. Bicarakan pentingnya
pembelajaran dan berikan umpan balik positif.
4. Jadwal Teratur: Membangun jadwal belajar yang teratur membantu siswa
untuk menjaga konsistensi.
5. Istirahat yang Cukup: Pastikan siswa mendapatkan istirahat yang cukup untuk
menjaga keseimbangan antara belajar dan beristirahat.
6. Partisipasi Aktif: Dorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kelas dengan
bertanya, berdiskusi, dan berbagi pemikiran mereka.
7. Menggunakan Teknologi: Manfaatkan teknologi pendidikan seperti aplikasi
dan platform pembelajaran online.
8. Bantuan Tambahan: Berikan bantuan tambahan jika diperlukan, seperti guru
bimbingan atau pelajaran tambahan.
9. Evaluasi Teratur: Berikan ulangan dan ujian secara berkala untuk memantau
kemajuan siswa.
10. Dukungan Orang Tua: Libatkan orang tua dalam pendidikan anak-anak
mereka dan komunikasikan perkembangan siswa secara teratur.
11. Aktivitas Luar Kelas: Dorong siswa untuk berpartisipasi dalam aktivitas
ekstrakurikuler yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan akademik
mereka.
12. Sumber Daya yang Tersedia: Pastikan siswa memiliki akses ke buku teks dan
sumber daya pendidikan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Fauhah, H., & Rosy, B. (2021). Analisis model pembelajaran make a match terhadap hasil
belajar siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2), 321-
334.

Fimansyah, D. (2015). Pengaruh Strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil
belajar matematika. Judika (Jurnal Pendidikan UNSIKA), 3(1).

Inayatun, S. (2021). Pengukuran Ranah dalam Evaluasi Pembelajaran Dasar. Universitas


Muhammadiyah Sidoarjo.

Indriani, A. M. F., & Mutmainnah, S. (2016). Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Sebagai
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Journal of Accounting and Business
Education, 2(2).

Nasution, M. K. (2017). Penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan hasil


belajar siswa. STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan, 11(01),
9-16.

Nurhidayati, A., & Sunarsih, E. S. (2013). Peningkatan hasil belajar ranah afektif melalui
pembelajaran model motivasional. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan
Kejuruan, 6(2).

Nurrita, T. (2018). Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar


siswa. Jurnal misykat, 3(1), 171-187.

Puspitorini, R., Prodjosantoso, A. K., Subali, B., & Jumadi, J. (2014). Penggunaan media
komik dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
kognitif dan afektif. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 33(3).

Anda mungkin juga menyukai