(VARIABEL Y)
NIM : 1202411014
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (dalam Nurrita, 2018 h.175), hasil
belajar adalah kemampuan seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran
tertentu. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom, hasil belajar dicapai melalui tiga
kategori ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif
terdiri dari enam aspek yaitu ranah ingatan (C1), ranah pemahaman (C2), ranah
penerapan (C3), ranah analisis (C4), Sintesis (C5) dan ranah penilaian (C6).
1. Kemampuan Kognitif
Anderson & Krothwahl (dalam Nurtanto, 2015)
a. Remembering (mengingat)
b. Understanding (memahami)
c. Applying (menerapkan)
d. Analysing (menganalisis)
e. Evaluating (menilai)
f. Creating (mencipta)
2. Kemampuan Efektif
a. Receiving (sikap menerima)
b. Responding (merespon)
c. Valuating (nilai)
d. Organization (organisasi)
e. Characterization (kareakterisasi)
3. Kemampuan Psikomotor
Bloom (dalam Sudjana, 2011:30) kemampuan psikomotorik membentuk
tingkat keterampilan menjadi enam tingkata ialah:
a. Gerakan refleksi (keahlian gerakan tidak sadar)
b. Keterampilan gerakan dasar.
c. Kemampuan perceptual, visual, auditif, motoris, dan sebagainya.
d. Kemampuan bidang fisik seperti kekebalan, keharmonisan, ketepatan.
e. Gerakan skill
f. Kemampuan tentang komunikasi non-decursive seperti ekspresif dan
interpretatif.
Dapat disimpulkan yaitu hasil belajar ialah sebuah pengalaman yang diperoleh
meliputi kemampuan kognitif, efektif, serta psikomotor.
Menurut Moore (dalam Ricardo & Meilani, 2017) indikator hasil belajar
ada tiga ranah, yaitu:
Adapun indikator hasil belajar menurut Straus, Tetroe, & Graham (dalam
Ricardo & Meilani, 2017) adalah:
Ranah afektif merupakan kemampuan dan sikap yang dimiliki oleh siswa
dalam proses pembelajaran. Rosa (dalam Inayatun, 2021) menyatakan bahwa
Ranah afektif juga dapat diartikan sebagai hasil belajar siswa yang tampak pada
berbagai timgkah laku baik merespon, menghargai maupun mengorganisasikan.
Ranah kognitif terdapat 5 kategori yakni meliputi: Menerima, Menanggapi,
Menilai, Menyusun, Pembentukan sifat melalui nilai. Adapun beberapa cara untuk
mengukur sikap pada ranah afektif yakni: Skala likert, Skala pilihan ganda, Skala
thurstone, Skala guttman, Skala minat, skala pengukuran minat. Dengan
menggunakan pengukuran tersebut kita dapat mengetahui hasil dari sikap para
siswa.
Fauhah, H., & Rosy, B. (2021). Analisis model pembelajaran make a match terhadap hasil
belajar siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2), 321-
334.
Fimansyah, D. (2015). Pengaruh Strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil
belajar matematika. Judika (Jurnal Pendidikan UNSIKA), 3(1).
Indriani, A. M. F., & Mutmainnah, S. (2016). Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Sebagai
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Journal of Accounting and Business
Education, 2(2).
Nurhidayati, A., & Sunarsih, E. S. (2013). Peningkatan hasil belajar ranah afektif melalui
pembelajaran model motivasional. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan
Kejuruan, 6(2).
Puspitorini, R., Prodjosantoso, A. K., Subali, B., & Jumadi, J. (2014). Penggunaan media
komik dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
kognitif dan afektif. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 33(3).