BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan
tingkah laku.
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Balai Pustaka, 2002), Cet. Ke- 2, h. 895.
2
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengeruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), Cet. Ke-4, h. 2
55
“ belajar”.
suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan sebagai akibat dari
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang
ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses
oleh peserta didik dari kegiatan belajar di dalam kelas, baik itu hasil yang
berupa tingkah laku lebih baik, prestasi yang memuaskan dan juga
a. Faktor Internal
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, dan ini
a) Faktor fisiologis
belajarnya.6
b) Faktor Psikologis
berikut:
5
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.
233
6
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya ( Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2003), h. 54
55
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik. Dan ini masih dapat
1) Faktor-faktor non-sosial
2) Faktor-faktor sosial8
7
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan ……, h. 237
8
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h.
102
9
Ibid, 107
55
Alam
Lingkungan
Sosial
Luar Kurikulum
Guru/ Pengajar
Instrumental Sarana/fasilitas
Faktor Administrasi
Kondisi Fisik
Fisiologi
Kondisi Panca Indra
Dalam Bakat
Minat
Psikologi Kecerdasan
Motivasi
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini
mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
bangsa yang maju dimasa yang akan datang. Dapat dibayangkan jika guru
B. Kreativitas Guru
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas berasal dari kata dasar” kreatif”, yang berarti memiliki daya
dengan cara yang asli atau yang berguna. Guru adalah tokoh yang bermakna dalam
pendidik dalam arti yang sebenarnya. Peluang untuk memunculkan siswa yang
kreatif akan lebih besar dari guru yang kreatif pula. Guru yang kreatif mengandung
pengertian ganda, yakni guru yang secara kreatif mempu menggunakan berbagai
pendekatan dalam proses belajar mengajar dan juga guru yang senang melakukan
kemampuan untuk mencipta, daya cipta, perihal kreasi, dan kearifan. 11 Kreativitas
10
Maimunah, Hasan. Membangun Kreativitas Anak Secara Islami, (Yogyakarta: Bintang
Cemerlang, 2001). h, 200
11
Risye, Amarta. Agar kamu menjadi pribadi kreatif, (Yogyakarta: Sinar Kejora,
2013).h, 10
55
semua gagasan baru adalah kombinasi ulang ide-ide yang ada. Orang atau guru
yang kreatif selalu lebih banyak mengetahui tentang subjeknya. Kilatan inspirasi
(ilham) muncul dari latar belakang pengetahuan yang ahli. Isaac Newton dalam
bukunya (Collin Rose, cara belajar cepat abad XXI: 276) merupakan salah satu
latar belakang yang luas: “ jika saya melihat lebih luas daripada orang lain, itu
memanipulasi fakta lalu mengombinasikannya dengan cara baru. Itu berarti bahwa
adalah kombinasi atau penggabungan dari unsur-unsur lama dalam cara baru. 14
Orang yang kreatif selalu ingin tahu, suka mencoba, senang bermain, intuitif, dan
mempunyai potensi untuk menjadi orang kreatif. Yang diperlukan dalam berfikir
kreatif dan pemecah masalah dan pikiran yang penuh rasa ingin tahu,
berhasil.15
12
S.C Utami, Munandar. Kreativitas & Keberkatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif
& Bakat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,1999). h, 28
13
Rose, Collin. Cara Belajar Cepat Abad XXI, (Bandung: PT Nuansa Cendekia, 2002). h,
275-277
14
Ibid, 279
15
Bobbi DePorter. Quantum Learning: Membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan,
(Bandung: PT Kaifa, 1999). h, 292-293
55
Kreativitas itu muncul dari interaksi yang luar biasa antara kedua otak.
Selain itu kreativitas artinya menemukan hal-hal yang luar biasa di balik hal-hal
yang tampak biasa. Kreativitas merupakan melihat hal-hal yang juga dilihat orang
lain di sekitar kita, tetapi membuat keterkaitan-keterkaitan yang tak terpikir oleh
nyata.16 Peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah guru
berperan sebagai fasilitator. Guru harus memahami dan terbuka pada anak. Bakat
anak tidak datang secara simultan atau tiba-tiba, melainkan tumbuh dan
berkembang sesuai dengan hukum alam yang ada, bahwa manusia tumbuh dan
kepada anak untuk mencapai tujuan, guru harus bisa menciptakan lingkungan di
dalam kelas yang dapat merangsang belajar kreatif anak supaya anak merasa aman
dan kerasan berada di dalam kelas, dengan begitu kreativitas anak dapat
belajar akademik yang tinggi oleh semua siswa. Kreativitas siswa apabila
16
Joyce wycoff. Menjadi Super Kreatif melalui metode pemetaan-pikiran, (Bandung: PT
Kaifa, 2004), h. 43-45
17
Maimunah, Hasan. Op.Cit. h. 205
18
Sadirman. Op.Cit. h, 120
55
kondusif, maka prestasi belajar yang tinggi dapat dicapai. Karena kreativitas guru
motivasi belajar siswa.19 Guru yang mempunyai kreativitas yang tinggi akan
sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik
dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Intensitas motivasi seorang
prestasi belajar pendidikan agama Islam akan tercapai dengan hasil yang baik.20
berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan
profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai
guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
kependidikan.
sesuatu, hal ini sesuai dengan pendapat Munandar bahwa, kompetensi merupakan
daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
19
S.C Utami, Munandar. Op.Cit. h, 42
20
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 38
55
kompetensi, yakni ; (a) faktor bawaan, seperti bakat, dan (b) faktor latihan,
bermutu.
Keluaran yang bermutu dapat dilihat pada hasil langsung pendidikan yang
berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat juga dilihat dari dampak pengiring,
profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi guru dan didukung
oleh tingkat abstraksi atau kemampuan menggunakan nalar. Guru yang rendah
sedikit.
21
Zainal Aqib, Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional ( Bandung: Yrama
Widya, 2010) h, 14
55
menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik
hanya mendengarkan.
Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif dilibatkan dalam
teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara
3. Ciri-ciri Kreativitas
Untuk disebut sebagai seorang yang kreatif, maka perlu diketahui tentang ciri-
ciri atau karakteristik orang yang kreatif. Masih banyak lagi peneliti yang telah
55
mencoba mencari hal-hal apa saja yang membentuk kreativitas. Sebagian besar
sedemikian rupa sehingga menjadi berbeda, tak terduga, dan tidak lazim, berarti
kita bermain-main dengan humor. Menggabungkan berbagai hal dengan cara yang
kepribadiannya. 22
Berikut ini di kemukakan beberapa pendapat orang ahli tentang ciri-ciri orang
atau saran untuk melakukan berbagai hal, selalu memikirkan lebih dari satu
jawaban.
22
Joyce wycoff. Menjadi super Kreatif melalui metode pemetaan-pikiran, op. Cit. h, 52
55
ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk
a. Rasa ingin tahu yaitu: selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak,
kenyataan.
berkembang.23
diantaranya:
b. Kerja sama yang cukup baik antara berbagai personil pendidikan dalam
yang bersifat positif bagi guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
harmonis.
23
A.M.Heru Basuki, dalam Utami Munandar, Perkembangan Kreativitas,
(Online),http://www.Pib Jabar. Com/old/?inc=artikel id=56, di akses 8 April 2014.
55
5. Komponen Kreativitas
masalah. Ketiga, motivasi, yaitu motivasi intrinsik yang muncul dari dalam diri
seseorang dalam bentuk minat dan hasyrat pribadi. Motivasi intrinsik lebih
Creative
Technical, Procedural, Thinking Skill
Expertise
24
Risye, Amarta. Agar kamu menjadi pribadi kreatif, (Yogyakarta: Sinar Kejora,
2013).h, 19
55
Motivations
dengan kombinasi yang baru, agar dihasilkan cara baru memecahkan masalah
dan solusi optimal. Dengan kata lain berfikir kreatif adalah kemampuan
ide yang tidak atau belum dibatasi oleh nilai-nilai yang sudah ada.
adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai
hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Begitu juga
yang sudah ada menjadi konsep baru. Jadi kreativitas itu adalah suatu hal baru
55
meningkatkan prestasi belajar dan bisa membuang rasa bosan dalam kegiatan
KBM.
Tabel 2.1
C. Pengelolaan Kelas
terjadi ganguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ialah
optimal bagi terjadi proses belajar mengajar. 25 Yang termasuk ke dalam hal
Jadi Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak
dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya
adalah “kelola” ditambah awal “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata
pimpinan, pengelolaan.
kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan
25
Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), h. 173
55
factor intern siswa dan factor ekstern siswa. Faktor interns siswa
tidak dapat dibatasi. Selama ada usaha dari guru, kekacauan kelas pasti
dapat dipecahkan.
Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan
55
b) Tantangan
c) Bervariasi
Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru,
pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya
d) Keluwesan
perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal yang
positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak
mendorong anak didik untk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru
ada tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang
kelelahan fisik maupun pikiran dirasakan. Guru sadar tanpa mengelola kelas
social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu
emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.27 Indikator dari sebuah
1. Setiap anak bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti
karena tidak tahu ada tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat
dengan berbagai factor. Permasalahan anak didik adalah factor utama yang
terkait langsung dalam hal ini. Karena pengelolaan kelas yang dilakukan oleh
guru tidak lain hanya untuk meningkatkan kegairahan belajar anak didik baik
tentu saja bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka
diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik
kelas ini pada umumnya terbagi menjadi 2 bagian yaitu keterampilan yang
terdiri dari :
a) Sikap tanggap
b) Membagi perhatian
yang dilakukan guru dalam fungsinya sebagai penanggung jawab kelas dan
seleksi penggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai masalah yang ada dan
suasana kelas dan menkondisikan keadaan siswa untuk lebih rapi dan tertib
Tabel 2.2
Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengelola Kelas
28
Ibid, h. 187
29
Ibid, h. 194
55
pendidikan dan agama. Kedua kata ini akan dijelaskan masing-masing, baik
55
berasal dari kata kerja dasar didik yang berarti pelihara dan latih, yang
pendidikan, yang berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
berkaitan dari bahasa asing yang berkaitan dengan kata pendidikan ini cukup
dan lain-lain. Demikian pula yang berasal dari bahasa arab: tarbiyah. Ta’lim,
berasal dari bahasa sanskerta yang erat hubungannya dengan agama hindu dan
buddha. Pendapat ahli diantaranya ada yang mengatakan bahwa kata agama
berasal dari akar kata gam, yang mendapat awalan a dan akhiran a(a-gam-a)
yang menjadi agama atau mendapat awalan I dan akhiran a(i-gam-a) yang
menjadi igama, atau juga mendapat awalan u dan akhiran a (u-gam-a) yang
menjadi ugama. Jadi pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan
agama islam dalam sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadis, melalui
30
Moh. Haitami Salim. Pendidikan agama dalam Keluarga: Revitalisasi peran keluarga
dalam membangun generasi yang berkarakter, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2013),h. 25
31
Ibid, h. 25
32
Ibid, h. 26
55
sesuatu agar sesuatu tersebut tegak kukuh berdiri. Dasar suatu bangunan yaitu
fondamen yang menjadi landasan bangunan tersebut agar bangunan itu tegak
dan kukuh berdiri. Demikian pula dasar pendidikan islam yaitu fondamen yang
menjadi landasan atau karena tiupan angin kencang berupa ideologi yang
muncul baik sekarang maupun yang akan datang. Dengan adanya dasar ini,
maka pendidikan islam akan tegak berdiri dan tidak mudah diombang-
mempengaruhinya.33
Landasan pendidikan islam secara garis besar ada 3 yaitu: Al-Quran, As-
a. Al-Quran
33
Sudiyono. Ilmu Pendidikan Islam, Jilid 1(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009). h, 23
34
Zubaedi. Isu-isu baru dalam dikursus Filsafat Pendidikan Islam dan Kapita selekta
pendidikan islam ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 17
55
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
di akhirat.
b. As-Sunah
Sunnah adalah segala yang dinukilkan dan Nabi saw, baik berupa
perkataan, perbuatan, dan penetapan dan selain itu. Di antaranya banyak yang
35
Ibid, h. 24
55
menyatakan bahwa beliau adalah juru didik. Pada suatu hari Rasulullah keluar
)َم ْن َكتَ َم ِع ْل ًما اَجْلَ َم َعهُ اهللُ بِلِ َج ٍام ِم َن النَّا ِر (رواه ابن ماجه
36
Zubaedi. Isu-isu baru dalam dikursus Filsafat Pendidikan Islam dan Kapita selekta
pendidikan islam . Op. Cit. h. 18
37
Ibid, h. 26
55
2) GBHN
merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Demikian pula
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
aktivitas sebab tujuan pendidikan itu adalah identik dengan tujuan hidup
dan peneliti membagi tujuan Pendidikan Agama itu menjadi dua bagian
1.Tujuan Umum
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
muslim yang beriman teguh sebagai refleksi dari keimanan yang telah
dengan akhlak yang mulia sebagai sasaran akhir dari Pendidikan Agama
Allah. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah adalah beribadah kepada
2. Tujuan Khusus
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan
ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat
kuat.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan agama Islam saat
tertentu secara tepat. Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang
hakikat pendidikan Islam dan pengajaran agama Islam serta belajar agama
a. Pendekatan Pengalaman
55
pengalaman jauh lebih baik dari pada hanya sekedar bicara, tidak pernah
b. Pendekatan Pembiasaan
hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Edi Suardi dalam
laku tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan dulu, serta berlaku
hari
c. Pendekatan Emosional
didik dalam meyakini ajaran Islam serta dapat merasakan mana yang baik dan
d. Pendekatan Rasional
rasio (akal) dalam memahami dan menerima suatu ajaran agama. Dengan
yang lebih baik, atau mana yang tidak baik. Pembelajaran dengan melalui
metode tanya jawab atau kerja kelompok, misalnya seorang guru bisa
e. Pendekatan Fungsional
fungsional ini berarti peserta didik dapat memanfaatkan ilmu dalam kehidupan
sehari-hari. Metode yang dapat digunakan dalam pendekatan ini antara lain
f. Pendekatan Keteladanan
memberikan contoh yang baik. Guru yang senantiasa bersikap baik kepada
karena guru akan menjadi tokoh identifikasi dalam pandangan anak yang akan
kehidupannya.
yang lainnya. Rasulullah SAW merupakan teladan yang baik bagi umat Islam,
ayat 21[7] :
bencana alam, qodho dan qodhar, etika dan mu’amalah sesama manusia,
silaturahim, yang semuanya itu telah di sampaikan semua dengan guru PAI
yang semuanya itu bisa menunjang prestasi belajar siswa dalam belajar.
E. Hipotesis Penelitian
55
Ha :
Terdapat Korelasi antara kreativitas mengajar dan
kemampuan mengelola kelas secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar siswa