LANDASAN TEORI
tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta
didik. Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar, keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut
dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal (1) mengetahui apa yang
akan dipelajari, dan (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari.
Dengan berpijak pada kedua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan
yang baik untuk belajar, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi (mengetahui
apa yang akan dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari) tidak
memahami pengertian dari motivasi. Motivasi belajar merupakan frase yang terdiri
dari dua kata yaitu motivasi dan belajar. Kata motivasi berasal dari kata ”motif”
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk
dari kata ”motif” tersebut, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak (Sardiman 2012).
1
Mc Donald dalam bukunya Sardiman (2012) mengartikan motivasi sebagai
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan
kegiatan tertentu.
Dengan demikian motivasi adalah suatu dorongan baik yang berasal dari
dalam diri maupun yang berasal dari luar diri individu yang mengerakkan individu
untuk mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap, tindak tanduk agar individu
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar. Jadi motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat
non intelektual. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal jika kalau ada
motivasi yang tepat. (Sardiman, 2012) Keinginan untuk mendapatkan hasil belajar
aktivitas belajar ini tidak akan tercipta apabila siswa tidak memiliki keinginan atau
motivasi untuk belajar. Dalam kondisi demikian motivasi belajar sangat berperan
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah dalam kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
adalah segi kejiwaan yang mengalami perkembangan yang terpengaruh oleh kondisi
fisiologis dan kematangan fisiologis siswa. Dari itu mereka menyimpulkan bahwa
motivasi belajar berkaitan dengan proses belajar. Motivasi belajar sangat diperlukan
memberikan arah pada kegiatan belajar tersebut sehingga tujuan belajar dapat
tercapai.
sudut pandang yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang yang
disebut “motivasi intristik” dan motivasi yang berasal dari luar diri
a) Motivasi Intrinsik
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
3
dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif bahwa semua
mata pelajaran yang dipelajari sangat dibutuhkan dan sangat berguna kini
dan mendatang.
tidak dapat terlepas atau melekat pada situasi belajar, kebutuhan serta
lain seperti ingin mendapatkan pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah,
b) Motivasi ekstrinsik
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh siswa itu belajar karena tahu
besok ada ujian dengan harapan mendapat nilai yang baik, lulus ujian
dengan nilai yang memuaskan. Dengan hasil belajar dan nilai yang baik
tesebut siswa dapat menghindari hukuman dari guru maupun orang tua,
4
mendapat pujian dari teman, dan mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari
dengan esensi yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak
dan tidak baik dalam pendidikan, motivasi ini diperlukan supaya siswa
tetap semangat dan mau belajar. Berbagai macam cara dapat dilakukan
ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar
komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik
dilakukan.
tugasnya.
dan tidak mudah menyerah atau putus asa ketika mengerjakan tugas-
tugasnya.
6
Dalam penelitian ini, aspek-aspek yang digunakan untuk alat ukur
Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai, penentu
target ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai tujuan
seseorang.
b. Kemampuan siswa
7
c. Kondisi siswa
motivasi belajar siswa. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah
d. Kondisi lingkungan
a. Kebudayaan
mendorong perilaku anak didik untuk belajar keras agar menjadi orang
b. Lingkungan keluarga
c. Lingkungan sekolah
terkelola dengan baik, dan diliputi suasana akademis yang wajar akan
orang tua maupun faktor-faktor diluar siswa seperti hadiah, pujian dan
sebagainya.
belajar siswa perlu dihidupkan terus untuk mencapai hasil belajar yang
lain :
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justru mencapai angka atau nilai yang
10
baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau
itu bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga,
b. Hadiah
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa
c. Saingan/kompetisi
d. Ego-involment
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui ada ulangan. Oleh
11
karena itu pemberian ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi
yang diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering karena bisa
f. Mengetahui hasil
grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi pada diri siswa untuk
g. Pujian
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu
h. Hukuman
secara tepat dan bijak akan menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada maksud. Hasrat untuk belajar itu berarti pada anak
didik itu memang ada motivasi belajar sehingga sudah barang tentu
12
hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa merupakan
alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang
individu dapat tumbuh apabila ada orang lain yang mendorong individu tersebut
untuk belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
berasal dari kata latin discipulus, yang berarti siswa atau murid. Dalam
perluasan arti. Kata ini antara lain berarti ketaatan, metode pengajaran, mata
13
pelajaran dan perlakuan yang cocok bagi seorang murid atau pelajar. Ellis
anak melalui pengajaran. Sehubungan dengan definisi tersebut, kata ini juga
memperkuat ketaatan (Perkins dalan Unaradjan, 2003). Makna lain dari kata
Unaradjan, 2003).
diri seseorang. Bahkan disiplin itu sesuatu yang menjadi bagian dalam hidup
seseorang, yang muncul dalam pola tinggkah lakunya sehari – hari. Disiplin
terjadi dan terbentuk sebagai hasil dan dampak proses pembinaan cukup
panjang yang dilakukan sejak dari dalam keluarga dan berlanjut dalam
upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam
14
Winkel (2004) mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental/
ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru
2.2.3.Pentingnya Disiplin
2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang
15
4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan
potensi dan prestasinya, suasana sekolah dan juga kelas lebih kondusif,
memenuhi harapan orang tua, dan merupakan jalan bagi siswa untuk sukses
Perilaku disiplin perlu adanya kesadaran diri, latihan, kebiasaan, dan juga
kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan
1. Kesadaran diri
keberhasilan dirinya. Selain itu kesadaran diri menjadi motif sangat kuat
bagi terwujudnya disiplin. Disiplin yang terbentuk atas kesadaran diri akan
kuat pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan disiplin
kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat.
16
3. Alat pendidikan
4. Hukuman
1. Teladan
Teladan adalah contoh yang baik yang seharusnya ditiru oleh orang lain.
Dalam hal ini siswa lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai
teladan (orang yang dianggap baik dan patut ditiru) daripada dengan apa
yang mereka dengar. Karena itu contoh dan teladan disiplin dari atasan,
2. Lingkungan Berdisiplin
lingkungan tersebut.
3. Latihan Berdisiplin
17
Berdasarkan kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa ada empat
kesadaran diri, pengikutan dan ketaatan, alat pendidikan, dan hukuman. Dan ada
tiga faktor lain yaitu : teladan, lingkungan berdisiplin, dan latihan berdisiplin.
diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat
juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar
dirinya.
diajarkan.
laku.
peraturan, nilai dan hukum, siswa yang meiliki disiplin akan menunjukan sikap
sesuai dengan peraturann, nilai dan hukum yang berlaku. Dislipin bisa muncul
karena adanya kesadaran diri atau bisa dari luar. Sebagai alat pendidikan untuk
18
nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. Hukuman yang diberikan bagi yang
2.2.6.Fungsi Disiplin
Disiplin belajar sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin belajar
berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak
ketika bekerja.
2. Membangun Kepribadian
3. Melatih Kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk
serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang
19
4. Pemaksaan
Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif
kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan
ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.
Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan
dari luar.
5. Hukuman
Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh
siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata
pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan
sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta
20
Berdasarkan kutipan diatas, penulis setuju bahwa disiplin berfungsi
untuk mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Dengan adanya kepatuhan dan ketaatan oleh peratuan yang telah disepakati,
maka hubungan antara individu akan terjalin dengan baik, serta membuat
motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan
ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.
Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan
dari luar. Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan
oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata
tertib tersebut. Ancaman sanksi / hukuman sangat penting karena dapat memberi
dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa
tingkah laku.
Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidik dan
membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yang berguna dan berprestasi tinggi
dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut
21
Prijodarminto (1994) yaitu Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Disiplin belajar pada siswa sangat
diperlukan tingkat konsistensi dan kebiasaan yang teratur dalam kegiatan proses
belajar mengajar karena dalam belajar membutuhkan beberapa faktor salah satu
dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari
berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan standar
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri individu untuk
melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dengan menerapkan sikap disiplin dalam
belajar pada siswa, maka diharapkan pula dapat mempengaruhi motivasi siswa
dalam belajar. Sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar siswa dan
22
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa apabila siswa
memiliki disiplin yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan memiliki sikap
motivasi belajar yang tinggi pula, sehingga dapat mendukung atau meningkatkan
disiplin belajar rendah, maka motivasi belajar juga akan rendah bahkan sama sekali
tidak ada. Ini semua dikarenakan adanya interaksi antara disiplin belajar dan sikap
motivasi belajar yang berhubungan antara keduanya yang dapat meningkatkan cara
terlepas dari peran aktif guru dan lembaga di Sekolah yang didukung dengan adanya
tata tertib sekolah serta peran serta orang tua dan keluarga dirumah agar selalu
senantiasa menerapkan sikap disiplin dalam belajar dan memotivasi siswa agar rajin
belajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Dengan kata lain sistem
sosial dan tata tertib atau peraturan sekolah harus sudah diketahui dan diperkenalkan
kepada anak masuk sekolah. Suatu hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh
guru sediri mungkin pada permulaan sekolah ditanamkan dan ditumbuhkan dasar
pendidikan moral, sosial, susila, etika dan agama dalm setiap pribadi anak. Untuk
membentuk kepribadian anak yang berbudi pekerti yang luhur, disiplin, kreatif,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar dengan
motivasi belajar siswa di kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK PIRI
23
Teknik Kendaraan Ringan SMK PIRI 1 Yogyakarta menjunjukkan bahwa disiplin
belajar siswa berada pada kategori sedang yaitu 87,19 dan motivasi belajar berada
pada kategori sedang yaitu dengan nilai mean 85,17. Berdasarkan perhitungan
analisis hipotesis diperoleh harga r sebesar 0,733 sehingga rhitung > rtabel (0,733 >
0,207). Maka dalam hal ini motivasi belajar terhadap hubungan antara disiplin
memiliki disiplin yang sedang maka dengan sendirinya ia juga akan memiliki sikap
motivasi belajar yang sedang pula, sehingga dapat mendukung atau meningkatkan
2.5 Hipotesis
1997). Berdasarkan kajian teori diatas, maka hipotesis yang akan dikemukakan
dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar
24