KAJIAN TEORETIK
2.1. Motivasi Belajar
2.1.1. Pengertian Motivasi
pada individu yang mendorong mereka untuk melakukan latihan eksplisit dengan
tujuan eksplisit. Apa pun yang dapat membujuk siswa atau orang untuk belajar
disebut inspirasi belajar. Tanpa inspirasi belajar, seorang siswa tidak akan belajar dan
selanjutnya tidak akan membuat kemajuan belajar. Mendorong adalah sesuatu selain
memperkuat motif agar dapat diwujudkan dalam tindakan nyata. Motif dan motivasi
tidak dapat dipisahkan dalam suatu perilaku, sehingga motif dan pendukungnya
terdapat dalam konsep sesuai kebutuhan bagi siswa untuk maju dengan cepat.
yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
Menurut pengertian para ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa motivasi
adalah sekumpulan usaha, baik berupa kata-kata, contoh maupun perjumpaan, untuk
maupun dari dalam diri individu, yang mana hal tersebut ditentukan oleh alasan,
pendorong utama siswa yang membuat pembelajaran sesuai tujuan yang diinginkan
2.1.2 Belajar
disebabkan oleh proses tertentu. Namun, tidak semua perubahan perilaku disebabkan
oleh hasil belajar; beberapa disebabkan oleh proses alam atau kondisi sementara
mereka sendiri untuk bekerja sama dengan keadaan mereka saat ini, belajar bukan
untuk mengubah perilaku orang, tetapi untuk mengubah kurikulum agar siswa dapat
cari tahu lebih banyak dan lebih sederhana, dalam proses pembelajaran menekankan
pada partisipasi aktif setiap siswa dan mengenali perbedaan kemampuan siswa.
belajar yaitu, jika dilihat dari tujuan dan bahan referensi untuk koneksi, baik tersurat
Menurut pengertian para ahli, dapat penulis simpulkan belajar adalah usaha
mental individu yang tidak tertarik yang mengambil bagian penting dalam semangat,
energi, dan energi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki
Adapun menurut Ridwan (2019:74) belajar ialah segala sesuatu yang dapat
memotivasi siswa atau individu untuk belajar disebut sebagai motivasi belajar. Tanpa
motivasi belajar, seorang siswa tidak akan belajar dan akibatnya tidak akan mencapai
dua hal yang saling mempengaruhi. Artinya motivasi tanpa belajar tidak dapat
pembelajaran.
tingkah laku atau penampilan karena suatu rangkaian latihan, seperti menyimak,
emosional, dan psikomotorik yang dilakukan sebagai akibat dari faktor intrinsik
yang menarik. Namun, faktor ekstrinsik dari luar, seperti rangsangan tertentu, juga
diperlukan agar seseorang mau terlibat dalam kegiatan belajar yang lebih aktif dan
antusias.
macam motivasi belajar dibedakan menjadi dua macam atau kumpulan, secara
1. Motivasi intrinsik, motivasi ini dicirikan sebagai suatu pemikiran yang menjadi
dinamis sehingga dapat bekerja tanpa dorongan dari luar dengan alasan bahwa
jika seseorang mendapat kesempatan untuk membaca, ada alasan kuat untuk
memberi tahu mereka atau memberdayakan merekadia rajin mencari buku untuk
dibaca sendiri.
2. Motivasi ekstrinsik, motivasi ini mengacu pada motivasi yang bersifat aktif dan
belajar karena tahu akan ditanya keesokan paginya dengan harapan mendapat
nilai bagus, agar teman atau pacarnya mendapatkannya, atau untuk mendapatkan
hadiah.
Sedangkan menurut Kompri (2016 : 232) Ada dua bagian dari jenis motivasi
persiapan ujian agar bisa meraih nilai bagus. Hadiah dapat digunakan dalam
dua cara: sebagai insentif untuk melakukan Tugas dimana tujuannya adalah
untuk mengontrol perilaku siswa dan berisi data tentang otoritas kemampuan.
(tujuan yang sebenarnya). Misalnya, siswa belajar untuk tes karena mereka
menyukai subjek tes. Ketika siswa diberi pilihan, mereka aktif belajar, terbuka
Hal ini juga dipertegas oleh Kompri (2016 : 6) yang mana juga membedakan
1. Motif ektrinsik, yaitu Motif ekstrinsik adalah motif yang berfungsi karena adanya
rangsangan dari luar. Misalnya, orang rajin belajar karena diberi tahu bahwa ujian
akan segera datang, atau orang membaca sesuatu karena disuruh melakukannya
rangsangan. Dorongan itu sudah ada dalam diri individu. Seseorang yang gemar
Menurut para ahli, dapat penulis simpulkan bahwa jenis motivasi adalah
motivasi bawaan dan motivasi asing. Motivasi bawaan ada pada diri siswa, jadi
motivasi harus muncul dalam hati nurani, tetapi siswa harus belajar dan bekerja
karena takut dimarahi, kehilangan poin, atau gagal dalam ujian. Oleh karena itu,
penting bagi siswa untuk memiliki motivasi ekstrinsik yang diberikan oleh guru
maupun orang lain dalam belajar, namun motivasi intrinsik juga sangat penting.
Apabila seseorang memiliki motivasi belajar yang cukup tinggi maka hal
tersebut dapat dilihat melalui indikator motivasi karena dengan indikator merupaka
sebagai alat ukur yang dijadikan gambaran dalam mengamati bagaimana siswa
dalam motivasi belajarnya siswa. Indikaor motivasi belajar seperti di bawah ini akan
yang akan digunakan dalam menyusun kisi-kisi instrumen angket untuk mengungkap
masalah dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar. Adapun indikator moivasi
yaitu motivasi inheren dan motivasi asing dengan tanda-tanda motivasi belajar
sebagai berikut:
6. Memiliki penguatan
penyebaran angket karena indikator tersebut memiliki dua jenis yaitu motivasi
intrinsik dan ektrinsik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan penulius, yaitu
1. Durasi kegiatan; menunjukan bahwa berapa lama anak didik senang dalam
menyukai pembelajaran
2. Frekuensi kegiatan; dalam waktu tertentu berapa kali kegiatan dilakukan
3. Persistensi; terletak pada suatu tujuan
4. Ketabahan; mampu mengahdapi kesulitan
5. Devosi;suatu pengabdian untuk mencapai tujuan
6. Tingkat kerinduan; (Niat, rencana, keyakinan, tujuan dan contoh yang baik untuk
dicapai melalui latihan selesai.
7. Derajat kemampuan eksekusi atau item atau hasil yang didapat melalui
latihannya, seberapa banyak, masuk akal atau tidak, enak/tidak.
8. Arah mentalitasnya ke arah tindakan objektif (suka atau benci), positif atau
negatif.
Apalagi menurut Hamzah (2017:23), ada enam tanda motivasi belajar,
adalah adanya aktivitas belajar yang tinggi, adanya hasrat dan keinginan berhasil,
ulet saat menghadapi kesulitan, adanya lingkungan belajar yang kondusif, lebih
mengukur motivasi belajar siswa sehingga kita dapat melihat seluruh indikator
1. faktor batiniah, khususnya faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri dari
kebutuhan individu, baik fisik maupun mental, kesan individu terhadap diri
dan pencapaian, tujuan dan masa depan, keinginan untuk maju, Minat dan
Selain itu beberapa unsur yang memengaruhi motivasi dalam belajar menurut
1. Keinginan dan tujuan siswa membentengi motivasi siswa untuk belajar baik
secara alami maupun lahiriah. Semua hal dipertimbangkan, mencapai tujuan
mendorong pengakuan diri.
2. Kemampuan siswa, keinginan anak harus dibarengi dengan kemampuan atau
kemampuan untuk mewujudkannya. Kapasitas akan memperkuat motivasi anak
untuk mencapai tugas-tugas formatif.
3. Kapasitas siswa dan keinginan siswa harus tetap tidak terpisahkan dengan
kemampuan atau keinginan untuk mencoba belajar degan usahanya. siswa akan
lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan jika memiliki
kemampuan.
4. Kondisi Lingkungan Siswa, Kondisi lingkungan, kondisi tempat tinggal,
pergaulan teman sebaya, dan kehidupan sosial semuanya dapat menjadi faktor
dalam lingkungan siswa. Siswa akan lebih semangat belajarnya lebih kuat jika
berada diiklim sekolah yang kokoh, terlindungi, tenang, metodis, dan
menyenangkan.
5. Komponen dinamis dalam pembelajaran adalah komponen yang keberadaannya
dalam sistem pembelajaran tidak stabil, kadang padat, kadang ringkih, dan kadang
hilang, seperti Semangat belajar, perasaan siswa, dan lain-lain.
6. Pekerjaan pendidik dalam menampilkan siswa adalah tugas guru dalam
merencanakan menampilkan siswa, dimulai dengan menguasai materi,
menyampaikannya, menangkap pertimbangan siswa, dan hasil belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Eriany
kepercayaan diri, minat, nilai, keingintahuan, dan harapan adalah semua faktor yang
bisa berasal dari dalam diri sendiri maupun dari orang lain.
kegiatan belajar merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar karena media
pembelajaran merupakan faktor ekstrinsik atau faktor dari luar, adapun faktor
yaitu juga meliputi adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif. Jadi
berdasarkan teori menurut ahli diatas bahwa untuk meraih motivasi belajar yang
tinggi bagi siswa, harus diperhatikan faktor yang mempengaruhinya baik intrinsik
maupun ekstrinsik. Dalam hal ini penggunaan media pembelajaran merupakan faktor
suasana yang kondusif dan membantu anak untuk termotivasi dalam belajarnya.
sibuk dengan latihan belajar dengan seluruh tubuh dan jiwa mereka
Hal ini dipertegas juga oleh Sardiman (2014:85) Ada tiga elemen motivasi,
khususnya:
1. Mendesak orang tersebut untuk bergerak sebagai penggerak atau mesin yang
menghasilkan energi. Untuk keadaan ini, motivasi adalah stimulus mendasar di balik
setiap perkembangan.
2. Tentukan arah langkah yang akan dimulai, khususnya menuju hasil yang ideal. Dengan
demikian, Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus diselesaikan
3. Pilih langkah-langkah yang mencari tahu latihan apa yang harus diselesaikan untuk
mencapai tujuan, tinggalkan latihan sampingan yang tidak benar-benar karena alasan
itu.
motivasi yaitu:
1. Memberdayakan individu untuk bertindak, misalnya sebagai penggerak atau
mesin yang memancarkan energi. Mengalami hal yang sama, motivasi merupakan
2. Tentukan judul tindakan, terutama yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arahan dan latihan yang harus
3. Memilih kegiatan, untuk lebih spesifik menentukan mana yang harus mantap
untuk mencapai tujuan dan meninggalkan sisi yang tidak praktis akibatnya.
Jadi akhir dari penilaian yang baik di atas adalah komponen inspirasi, lebih
spesifiknya untuk mencapai hasil belajar yang baik diperlukan inspirasi berbasis
kebutuhan, baik inspirasi yang datang dari luar maupun inspirasi yang datang dari
1. Pemberian nomor dan hadiah, angka dalam ha ini mewakili nilai kegiatan
pembelajaran. Banyak siswa belajar yang penting dapat nilai bagus. Siswa
biasanya dikejar agar meraih nilai yang bagus, dan hadiah dikatakan sebagai
motivasi, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Karena kompensasi moneter untuk
suatu pekerjaan, itu mungkin tidak menarik bagi seseorang yang tidak bahagia
atau tidak berbakat untuk pekerjaan itu. Hadiah menambah ketertariikan siswa.
2. Rivalitas/kompetisi dan Ego-involvement dapat digunakan sebagai alat motivasi
tidak banyak digunakan dalam industri atau perdagangan, tetapi sangat baik
diri. -Harga diri merupakan salah satu bentuk motivasi yang penting.
3. Jika siswa menyadari bahwa tes akan diberikan dan hasilnya akan diketahui,
tes ini juga merupakan target motivasi; mengetahui hasil pekerjaan, apalagi jika
ada kemajuan, akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Semakin banyak
siswa mengetahui tentang grafik hasil belajar, semakin termotivasi mereka untuk
terus belajar.
4. Pujian dan hukuman, pujian ini merupakan bentuk penguatan positif dan
negatif, tetapi jika dilakukan dengan benar dan bijaksana, itu juga dapat berfungsi
sangat penting.
bahwa siswa didorong untuk menyadari sehingga hasilnya akan lebih baik; Minat
dan inspirasi terkait erat dengan kurangnya keterlibatan. Inspirasi muncul dari
kebutuhan dan minat, sehingga dengan menganggap minat adalah inspirasi utama,
tujuan yang dirasakan, Membingkai tujuan yang dirasakan dan dirasakan oleh
namun hal nya guru perlu menciptakan suasana yang menyenangkan juga agar semua
sangat penting bagi siswa dalam belajar Akibatnya, guru diharapkan dapat
akan menumbuhkan kesesuaian kerangka pembelajaran dan transmisi pesan dan isi
tes. Media pembelajaran dapat membantu siswa menjadi terdidik, menyajikan data
dengan cara yang menarik dan kuat, bekerja dengan data dan sumber informasi, serta
memiliki pilihan untuk memperkuat siswa, memberikan asumsi yang masuk akal,
mereka mencapai tujuan pembelajaran mereka untuk memacu mereka untuk belajar.
pembelajaran yang tepat yang didukung oleh suasana hangat yang diciptakan guru
dan menggairahkan siswa melalui harapan yang realistis. Apresiasi analog dengan
apa pun yang dapat digunakan untuk memicu ide, pertimbangan, perasaan, kapasitas,
dan mempelajari informasi. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik akan
sangat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Setiap jenis media
pembelajaran memiliki keunikan, kelebihan, dan kekurangannya, oleh karena itu
Sejauh motivasi belajar, keadaan mental dan standar yang berbeda harus
belajar, dengan alasan bahwa siswa harus memiliki kebutuhan, minat atau keinginan
untuk maju sebelum mereka ditanyai. untuk menangani tugas dan kegiatan.
Akhirnya, pertemuan para siswa akan menjadi penting dan penting bagi mereka.
Dengan cara ini, pengaturan memacu data yang terdapat dalam media pembelajaran
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah apa saja yang dapat menyampaikan
pesan atau dapat dimanfaatkan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima untuk membuat siklus dan pengalaman belajar yang bermanfaat dan cakap,
dan bahwa media adalah suatu perangkat yang harus dimanfaatkan sebagai tindakan
Menurut Sanjaya (2017:207) Berikut ini adalah fungsi dan peran media
pembelajaran:
1. Menangkap benda atau peristiwa tertentu, peristiwa penting atau benda aneh
dapat diagungkan dengan foto, film, atau direkam dengan video atau suara,
kemudian, pada saat itu, pada saat itu, peristiwa tersebut disimpan dan digunakan
media pembelajaran dapat berupa interaksiatau gerakan yang terlalu cepat untuk
diikuti, seperti gerakan mobil, dan media pembelajaran juga dapat membantu
menampilkan objek yang terlalu besar untuk dipajang di kelas atau benda yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, peristiwa misalnya untuk
memenuhi tiga fungsi utama bila digunakan untuk individu, kelompok, atau
atau hiburan untuk memenuhi fungsi motivasi. Hasil yang diharapkan adalah bahwa
hal itu akan membangkitkan minat siswa atau pendengar dan memotivasi beri tahu
mereka untuk bergerak (berbagi kewajiban, ikut serta atau membuat komitmen
material). Mentalitas, nilai dan perasaan dipengaruhi oleh pencapaian tujuan ini.
sekelompok siswa untuk tujuan pembelajaran. Substansi dan susunan acara sangat
luas dan mengisi sebagai presentasi, sinopsis laporan atau informasi dasar.Presentasi
juga bisa bersifat menghibur, dramatis, atau memotivasi. Siswa pasif ketika mereka
1. Fungsi atensi, yang inti dari media visual adalah menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran terkait dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai. teks materi pelajaran. Siswa tidak sering
tertarik pada topik di awal, atau subjek adalah salah satu mata pelajaran yang bisa
seperti data tentang masalah persahabatan atau ras, dapat menginspirasi perasaan
dalam gambar.
dalam teks.
lamban dalam menoleransi dan mendapatkan materi berbasis teks atau bimbingan
lisan.
Menurut para ahli di atas, cenderung dianggap bahwa media adalah untuk
tujuan instruktif, data yang terkandung dalam media harus menarik para siswa baik
secara intelektual maupun secara nyata untuk mencari tahu bagaimana terjadinya.
Untuk membuat ilustrasi yang sukses, materi harus dibuat lebih metodis dan mental
pendidikan, tetapi semua media ini secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi
dengar
3. Dilihat dengan teknik pemakaian media, terbagi menjadi media film dan gambar.
Menurut pendapat Sanjaya (2017:212) ada tujuh jenis media diantara nya
yaitu:
Dari jenis media pembelajaran diatas maka dapat penulis simpulkan jenis
jenisnya yaitu:
1. Audio, media yang mengandalkan sebuah indra penglihat seperti: gambar, poster,
bagan.
2. Media visual, media ini hanya bisa didengar karena media audiovisual bersumber
3. Media audiovisual, media yang mecangkup segalanya karena dapat dilihat dan di
dengar.
interaktif adalah suatu strategi pembelajaran yang digunakan oleh pendidik saat
situasi intuitif instruktif, khususnya komunikasi antara pengajar dan siswa, siswa dan
pembelajaran.
Syarat pembelajaran interaktif dikemukakan oleh Komara (2016:42) antara
lain:
3. dapat membuka pintu bagi siswa untuk memberikan reaksi mereka terhadap
5. Dapat melatih siswa dalam konsentrasi diri pada strategi dan cara mengamankan
siswa dan guru. Media yang tidak hanya menjadi pesan saja namun juga media
interaksi yang baik antara siswa dan guru. Jadi, dapat disimpulkan media interaktif
merupakan media yang dapat menciptakan keaktifan siswa pada saat digunakan
dapat me
lingkungan belajar yang menarik dan dinamis. Maka pencipta Media Interaktif
Pohon Pintar PPKn sebagai media pembelajaran intuitif yang diharapkan dapat
Adapun menurut Naisa (2018:61) media interaktif pohon pintar PPKn adalah
mode representasi tiga lapis untuk materi pembelajaran PKn sebagai pohon di mana
akar, batang dan cabang adalah bahan yang membuat dan menghubungkan dengan
adalah media yang memiliki bentuk tiga aspek dengan manfaat harus terlihat dari
judul yang berbeda, dan dapat dipusatkan pada batang, daun, produk organik.
Sementara itu, setiap daun dan hasil alam akan memiliki beberapa bahan PPKn yang
unik, selain itu setiap bahan akan diasosiasikan dengan masing-masing cabang
PPKn yang berbentuk pohon, dimana antara akar, batang, dan cabang-cabangnya
PPKn karena Pohon Pintar ini memiliki cakupan yang luas tidak hanya materi
tertentu dalam mata pelajaran PPKn, namun setiap materi atau pokok bahasan PPKn
dapat dibuatkan media Pohon Pintar ini. Media Pohon Pintar PPKn bersifat interaktif
karena dari siswa terlibat langsung dan berpartisipasi secara aktif dalam
Maka dapat disimpulkan Media interaktif pohon pintar PPKn adalah media
pembelajaran berbentuk pohon lengkap dengan batang pohon, cabang, dan buahnya
yang berisi pokok bahasan dengan materi PPKn, digunakan secara interaktif dengan
berinteraksi antar siswa dengan guru dan siswa dengan sumber pembelajaran melalui
komunikasi multiarah yang menciptakan unsur permainan dan situasi edukatif sesuai
konsep siswa aktif. Selain itu disebut Interaktif Pohon Pintar PPKn, karena media
karena siswa langsung terlibat dan disibukkan dengan memahami materi yang ada di
Manan (2020:65) Kelebihan media interaktif pohon pintar adalah sebagai berikut:
dengan aturan kulminasi dasar, hasil post-test memungkinkan semua siswa untuk
menyelesaikan nilai KKM, sementara hanya empat siswa total dalam pre-test.
3. Siswa menjadi lebih longgar dan kurang tegang selama sistem pembelajaran
ketika mereka bersenang-senang. Iklim menjadi lebih cair dan siswa menghargai
mengikuti contoh.
4. Langsung, artinya memudahkan siswa untuk memahami materi yang dirangkum
mengarang.
semboyan yang mereka buat. Siswa didesak untuk bekerja sama selama proses
pembuatan media. Siswa juga memiliki kepastian untuk berbicara di depan kelas
selama perkenalan.
Selain itu media ini juga memiliki kekurang dalm pembelajaran, berikut
1. Siswa mengalami masalah dalam melacak kata kunci yang sesuai dengan materi;
Misalnya, ketika siswa diberikan materi secara menarik, mereka didekati untuk
2. Siswa berjuang untuk membuat gambar yang sesuai dengan slogannya; Ini berarti
bahwa tidak semua siswa mampu menggambar gambar, dan juga sulit untuk
menentukan gambar mana yang cocok dengan kata kunci yang mereka buat.
pembentukan semboyan dan gambar tidak efisien didasarkan pada materi yang
Mata pelajaran PPKn selama ini dikenal kurang diminati siswa karena
jika siswa kurang terlibat dan termotivasi untuk belajar. Semua sumber daya yang
Salah satu bentuk media yang paling menarik dan menghibur interaktif
yang memiliki hubungan yang erat dengan pohon pintar PPKn Abd. Manan
sebagai cara mengingat suatu teori / konsep yang ada pada materi tertentu. Teknik
ini merupakan cara mengajar agar menjadi aktif dengan mengkomunikasikan dan
mempresentasikan ide dan konsep dengan mencari ide konsepnya, lalu membuat
cabang dengan menaruh gambar sebagai topik utamanya, lalu susun materi sesuai
gambar pada sub topik. Maka dengan teknik/cara mind mapping cocok digunakan
pada media interaktif pohon pintar PPKn yang penulis akan gunakan.
salah satu cara meningkatkan motivasi anak didik dengan “pergunakan simulasi dan
interaksi, memberikan gambaran yang jelas tentang situasi kehidupan nyata, dan
pembelajaran interaktif pohon pintar PPKn dengan teknik/cara mind mapping karena
berdasarkan pendapat para ahli dan didukung oleh penelitian yang relevan
menyatakan bahwa media pohon pintar PPKn dengan tehnik mind mepping dengan
merupakan pembelajaran yang wajib ada di sekolah dasar hingga perguruan tinggi,
itu adalah mata pelajaran wajib. Pendidikan Pancasila dan nilai-nilai diharapkan
fokus pada pengembangan, moral, dan sikap perilaku siswa. Sesungguhnya PKn
bagaimana menjadi warga negara yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
cita nasional dan modernisasi bangsa dan negara tanpa kearifan lokal yang diajarkan
yang fundamental sebagai warga negara yang demokratis, religius, manusiawi, dan
beradab.
Tujuan PPKn merukuk dari visi, misi, dan kompetensi maka menurut Ani Sri
Rahayu (2017:3) PPKn berharap dapat mengangkat isu-isu dan keakraban dengan
negara, serta membentuk cara pandang dan cara berperilaku cinta tanah air yang
watak serta pembangunan negara yang gemilang dalam rancangan kehidupan bangsa,
henti-hentinya takut akan Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, kokoh,
cakap, cakap, imajinatif, mandiri, dan menjadi sebagian besar masyarakat serta
berwawasan luas.
yang berakhlak mulia dan berilmu. Dan membantu siswa dalam membuat kemajuan.
nantinya. Berikut ini dapat dilihat ada tiga penelitian terdahulu yaitu:
1. Penelitian oleh Tyas Ben ilham (2014), Universitas Negeri Yogyakarta, berjudul
“Pengaruh Media Pohon Pintar Pancasila Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran PPkn di SMK Negeri 2 Magelang”. Penelitian ini
terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPkn. Hasil
Berdasarkan hasil uji t pertama dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 2.701
dan nilai signifikasi (p value) sebesar 0,000<0.05 yang berarti terdapat pengaruh
dan perbedaan motivasi belajar secara segnifikan antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol.
Interaktif Pohon Pintar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
STKIP PGRI Nganjuk. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui prestasi
pohon pintar pada mata pelajaran PPKn siswa kelas X-MIPA 1 di SMA Negeri 2
dan diterima. Sehingga “ada perbedaan hasil belajar siswa sesudah menggunakan
media pembelajaran pohon pintar pada mata pelajaran PPKn siswa kelas X-MIPA
yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa media Pohon Pintar PPKn
memahami hubungan antara faktor-faktor yang diteliti. Dalam ulasan ini, motivasi
belajar PPKn di Kelas X SMA PGRI 2 Kota Jambi secara umum rendah. Untuk
melihat pengaruh media interaktif pohon pintar PPKn maka penulis melakukan test
yaitu dengan pretest dan posttest pada kelas yang dijadikan sampel. Adapun
kerangka berfikir yang penulis gunakan berupa bagan yang penulis gunakan
sebagai rancangan penelitian pada media interaktif pohon pintar PPKn yang
diduga dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn.
Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol
Pretest Pretest
Pembelajaran Pembelajaran
Dengan Media
Interaktif Pohon Konvensional
Pintar
Posttest Posttest
Hasil Angket
Analisis data
Kesimpulan
menggunakan dua kelas yaitu kelas X IPS 1 dan X IPS 2, yang mana kelas X IPS 2
sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPS 1 sebagai kelas kontrol atau tanpa
perlakuan. Dari 2 kelas maka bisa dijadikan perbandingan untuk penelitian, dengan
melakukan pretest atau test awal pada dua kelas dengan menerapkan media pada
kelas eksperiment dan tidak menggunakan media pada kelas kontrol, selanjutnya
penulis melakukan post test atau test akhir pada kelas eksperiment dan kontrol,
setelah test akhir dengan menggunakan media dikelas, penulis menyebarkan angket
kepada siswa yang diteliti untuk membuktikan bahwa media interaktif pohon pintar
yang sudah diterapkan kepada siswa berpengaruh dan motivasi belajar siswa tinggi.
spekulasi yang berlaku, bukan realitas observasional yang didapat dari berbagai
informasi. Hasil, spekulasi dapat dinyatakan sebagai solusi hipotetis untuk definisi
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan media interaktif pohon pintar
Ha: Terdapat pengaruh positif yang signifikan media interaktif pohon pintar (X)