Anda di halaman 1dari 10

(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3.

Nomor 2 Juli 2018

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA


SISWA KELAS V SDN 231 INPRES KAPUNRENGAN
KECAMATAN MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR

Irwan Sappe, Ernawati, Irmawanty.


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Iqramsyar34@gmail.com

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
Hubungan antara motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar IPA (Y). Penelitian ini dilaksanakan
di SDN 231 Inpres Kapunrengan kecamatan Mangarabombang kabupaten Takalar tahun ajaran
2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 231 Inpres Kapunrengan
yang berjumlah 174 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
sebanyak 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data tentang
motivasi belajar adalah angket atau kuesioner, dan dokumentasi berupa nilai ulangan harian
untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPA . Angket motivasi belajar 13 item. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
terhadap hasil belajar IPA siswa SDN 231 Inpres Kapunrengan kecamatan Mangarabombang
kabupaten Takalar, dengan koefisien korelasi sebesar 0,449 dan p = 0,013.

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar IPA

530
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

PENDAHULUAN berkualitas sesuai dengan tujuan


Peran motivasi belajar siswa adalah pendidikan nasional.
salah satu faktor yang sangat penting Berdasarkan uraian di atas,
dalam kehidupan dan dunia pendidikan. adapun rumusan masalah dalam
Dalam dunia pendidikan, motivasi penelitian ini adalah: Apakah ada
berperan dalam mencapai keberhasilan hubungan antara motivasi belajar
serta hasil belajar di sekolah, dimana terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V
hasil belajar merupakan indikator dari SDN 231 Kapunrengan Kecamatan
hasil pencapaian belajar siswa. Tapi Mangarabombang Kabupaten Takalar?.
kenyataan di lapangan banyak siswa di Untuk mengetahui ada/tidaknya
sejumlah sekolah menunjukkan bahwa hubungan motivasi belajar terhadap
terdapat perbedaan motivasi belajar hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 231
yang diwujudkan oleh siswa di sekolah. Kapunrengan Kecamatan
Sedangkan yang dimaksud dengan Mangarabombang Kabupaten Takalar.
motivasi belajar adalah suatu usaha Pengertian Motivasi Belajar
yang disadari untuk menggerakkan, a. Motivasi
mengarahkan dan menjaga tingkah laku Menurut Dimyati dan Mudjiono
seseorang agar ia terdorong untuk (2013: 42) motivasi adalah tenaga yang
bertindak melakukan sesuatu sehingga menggerakkan dan mengarahkan
mencapai hasil atau tujuan tertentu. aktivitas seseorang. Rusman (2013: 94)
Hasil belajar adalah suatu hasil mengatakan bahwa motivasi diartikan
nyata yang dicapai oleh siswa dalam sebagai faktor-faktor yang penyebab
usaha menguasai kecakapan jasmani yang menghubungkan dengan sesuatu
dan rohani di sekolah yang diwujudkan dengan perilaku seseorang.
dalam bentuk raport pada setiap Dimyati dan Mudjiono (2013: 88)
semester. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjelaskan jenis-jenis motivasi yaitu
atau sains merupakan disiplin ilmu yang motivasi primer dan motivasi sekunder.
terdiri dari physical sciences (ilmu (1) Motivasi primer adalah motivasi
fisika) dan life science (ilmu biologi). yang didasarkan pada motif dasar.
Siswa adalah komponen masukan dalam Motif-motif dasar berasal dari segi
sistem pendidikan, yang selanjutnya biologis atau jasmani manusia. (2)
diproses dalam proses pendidikan, Motivasi sekunder atau motivasi sosial
sehingga menjadi manusia yang digolongkan menjadi keinginan-

531
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

keinginan (i) memperoleh pengalaman cukup kuat. Dalam kegiatan belajar


baru, (ii) untuk mendapat respon, (iii) mengajar akan berhasil baik, kalau
memperoleh pengakuan, dan (iv) siswa tekun mengerjakan tugas, ulet
memperoleh rasa aman. Menurut Mc dalam memecahkan berbagai masalah
Cleland menggolongkan menjadi dan hambatan secara mandiri. Selain itu
kebutuhan-kebutuhan untuk (i) siswa juga harus peka dan responsif
berprestasi, (ii) memperoleh kasih terhadap masalah umum dan
sayang, dan (iii) memperoleh bagaimana memikirkan pemecahannya.
kekuasaan. Siswa yang telah termotivasi memiliki
Menurut Sardiman (2006: 89) keinginan dan harapan untuk berhasil
ada berbagai jenis motivasi, yaitu: dan apabila mengalami kegagalan
1) Motivasi Intrinsik adalah motif-motif mereka akan berusaha keras untuk
yang aktif atau berfungsinya tidak mencapai keberhasilan itu yang
perlu dirangsang dari luar karena ditunjukkan dalam prestasi belajarnya.
dalam diri setiap individu sudah ada Dengan kata lain dengan adanya usaha
dorongan untuk melakukan sesuatu. yang tekun dan terutama didasari
Seorang siswa melakukan belajar adanya motivasi maka seseorang yang
karena didorong tujuan ingin belajar akan melahirkan prestasi belajar
mendapatkan pengetahuan, nilai dan yang baik.
keterampilan. b. Pengertian belajar
2) Motivasi ekstrinsik adalah motif- Beberapa pakar mendefenisikan
motif yang aktif dan berfungsinya belajar sebagai berikut:
karena adanya perangsang dari luar. 1) Morgan
Oleh karena itu motivasi ekstrinsik Belajar adalah perubahan
dapat juga dikatakan sebagai bentuk perilaku yang bersifat permanen
motivasi yang di dalamnya aktivitas sebagai hasil dari pengalaman.
belajar dimulai dan 2) Harold Spears
diteruskan berdasarkan dorongan Belajar adalah mengamati,
dari luar yang tidak secara mutlak membaca, meniru, mencoba sesuatu,
berkaitan dengan aktivitas belajar. mendengar dan mengikuti arab
Apabila seseorang telah memiliki tertentu.
ciri-ciri motivasi di atas maka orang
tersebut selalu memiliki motivasi yang

532
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

3) Travers tingkah laku, pada umumnya dengan


Belajar adalah proses beberapa indikator dan unsur yang
menghasilkan penyesuaian tingkah laku. mendukung. Indikator motivasi belajar
(Suprijono, 2015:2) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Belajar adalah suatu aktivitas adanya hasrat dan keinginan berhasil,
atau suatu proses untuk memperoleh adanya dorongan dan kebutuhan dalam
pengetahuan, meningkatkan belajar, adanya harapan dan cita-cita
keterampilan, memperbaiki perilaku, masa depan, adanya penghargaan dalam
sikap dan mengokohkan kepribadian. belajar, adanya kinginan yang menarik
Dalam konteks menjadi tahu atau dalam belajar, adanya lingkungan
proses memperoleh pengetahuan, belajar yang kondusif (Uno,2005).
menurut pemahaman sains Jadi motivasi belajar merupakan
konvensional, kontak manusia dengan motivasi (dorongan) internal dan
alam diistilahkan dengan pengalaman eksternal siswa untuk belajar guna
(eksperience). Pengalaman yang terjadi memperoleh prestasi yang baik.
erulang kali melahirkan pengetahuan Pengertian Hasil Belajar
(knowledge), atau a body of knowledge Hasil belajar adalah pola-pola
(Suyono dan Hariyanto, 2012: 9) pembuatan, nilai-nilai, pengertian-
Berdasarkan dari uraian di atas, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
maka dapat disimpulkan bahwa belajar keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne
adalah suatu proses usaha yang (Suprijono, 2015: 5-6), hasil belajar
dilakukan siswa untuk memperoleh berupa:
suatu perubahan tingkah laku yang baru (1) Informasi ferbal yaitu kapabilitas
secara keseluruhan, secara sengaja, mengungkapkan pengetahuan
disadari dan perubahan tersebut relatif dalam bentuk bahasa, baik lisan
menetap serta membawa pengaruh dan maupun tertulis.
manfaat yang positif bagi siswa dalam (2) Keterampilan intelektual yaitu
berinteraksi dengan lingkungannya. kemampuan memprsentasikan
c. Pengertian motivasi belajar konsep dan lambing.
Menurut (Uno, 2005) motivasi (3) Strategi kognitif yaitu kecakapan
belajar adalah dorongan internal dan menyalurkan dan mengarahkan
eksternal pada pelajar yang sedang aktifitas kognitifnya sendiri.
belajar untuk mengadakan perubahan

533
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

(4) Keterampilan motorik yaitu maksud bahwa sains selain menjadi


kemampuan melakukan sebagai produk juga sebagai proses.
serangkaian gerak jasmani dalam Sains sebagai produk yaitu pengetahuan
dalam urusan dan koordinasi. manusia dan sains sebagai proses yaitu
(5) Sikap adalah kemampuan bagaimana mendapatkan pengetahuan
menerima atau menolak tersebut.
Menurut Bloom, hasil belajar Berdasarkan beberapa pendapat
mencakup kemampuan kognitif, efektif, ahli di atas maka dapat disimpulkan
dan psikomotorik (Suprijono, 2015: 6). bahwa pengertian Ilmu Pengetahuan
Yang harus diingat hasil belajar adalah Alam merupakan pengetahuan manusia
perubahan perilaku secara keseluruhan tentang gejala-gejala alam dan
bukan hanya salah satu aspek potensi kebebasan yang diperoleh dengan cara
kemanusiaan saja. Artinya, hasil observasi, eksperimen/penelitian, atau
pembelajaran yang dikategorikan oleh uji coba yang berdasarkan pada hasil
para pakar pendidikan sebagaimana pengetahuan manusia. Pengamatan
tersebut diatas tidak dilihat secara manusia dapat berupa fakta-fakta,
fragmentaris atau terpisah, melainkan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-
komfrehensif. prinsip, teori-teori dan lain sebagainya.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) METODE PENELITIAN
Pengertian IPA menurut Srini M. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Iskandar (1997 : 2) yaitu Ilmu korelasi. Variabel-variabel dalam
Pengetahuan Alam adalah pengetahuan penelitian ini sebagai berikut : variabel
manusia yang luas yang didapatkan bebas (independen variabel) yaitu
dengan cara observasi dan eksperimen motivasi belajar (X), sedangkan variabel
yang sistematis, serta dijelaskan dengan terikat (dependen variabel) adalah hasil
bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, belajar (Y) IPA siswa..
prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa. Populasi penelitian ini adalah
Pengertian IPA menurut seluruh SDN 231 Inpres Kapunrengan
Maslichah Asy’ari (2006 : 7) sains Kecamatan Mangarabombang
adalah pengetahuan manuasia tentang Kabupaten Takalar. Jumlah murid SD
alam yang diperoleh dengan cara yang Inpres Bontokanang adalah 174 orang.
terkontrol. Penjelasan ini mengandung

534
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

Dalam penelitian ini yang menjadi Moment Pearson adalah data variabel
sampel adalah siswa kelas V SDN 231 harus normal. Uji normalitas digunakan
Inpres Kapunrengan Kecamatan untuk melihat seberapa baik sebuah
Mangarabombang Kabupaten Takalar sampel data berada pada distribusi
dengan jumlah siswa sebanyak 30 normal.
siswa.. Adapun instrumen yang Uji Normalitas Data
digunakan dalam penelitian ini adalah Uji normalitas menggunakan one-
angket motivasi belajar. Untuk sample kolmogrov smirnov (K-SZ)
menganalisi data yang diperoleh dari dengan menggunakan SPSS for windows
hasil penelitian akan digunakan analisis versi 21.0. Syarat suatu data dikatakan
statistic deskriptif dan analisis korelasi. berdistribusi normal jika signifikansi
atau nilai p>0,05.
HASIL PENELITIAN DAN Hasil analisis uji normalitas
PEMBAHASAN perhatian orang tua dapat dilihat pada
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 231 tabel 1 berikut:
Inpres Kapunrengan Kecamatan Tabel 1 Uji Normalitas Data Motivasi
Mangarabombang Kabupaten Takalar, Belajar
terhadap 30 siswa, mengkaji tentang One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
tingkat motivasi belajar terhadap hasil Motivasi_
Belalar_X2
belajar IPA siswa. Data yang diperoleh
N 30
menggunakan angket untuk mengukur Mean 40.53
Normal
motivasi belajar, dan dokumentasi Std. 4.932
Parametersa,b
untuk memperoleh data hasil belajar Deviation
Absolute .104
siswa berupa nilai rata-rata tugas dan Most Extreme
Positive .089
Differences
ulangan harian. Negative -.104
Analisis Data Kolmogorov-Smirnov Z .567
Asymp. Sig. (2-tailed) .905
Data yang digunakan dalam
a. Test distribution is Normal.
penelitian ini yaitu kreativitas guru,
motivasi belajar, dan hasil belajar IPA. Jika Asymp.sig> taraf signifikansi 0,05
Sebelum melakukan pengujian terhadap maka data berdistribusi normal
korelasi antar variabel, perlu dilakukan Jika Asymp.sig< taraf signifikansi 0,05
uji normalitas data, karena salah satu maka data berdistribusi tidak normal
syarat penggunaan korelasi Product

535
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

Dari tabel di atas, nampak bahwa a. Test distribution is Normal.


diperoleh mean sebesar 40.53 standar
deviasi sebesar 4.93 dan tingkat Dari tabel di atas, nampak bahwa
signifikan (Asymp.sig (2-tailed) adalah 0, diperoleh mean sebesar 82,67 standart
905. Keterangan di bawah tabel “test deviasi sebesar 3,60 dan tingkat
distribution is normal” menunjukkan signifikan (Asymp.sig (2-tailed) adalah
bahwa tes tersebut mempunyai data 0,875. Keterangan di bawah tabel “test
yang normal. Selain itu dari hipotesis distribution is normal” menunjukkan
yang ada dapat dilihat bahwa Asymp.sig bahwa tes tersebut mempunyai data
(2-tailed) sebesar 0,905> taraf yang normal. Selain itu dari hipotesis
signifikan 0,05. Karena Asymp.sig (2- yang ada dapat dilihat bahwa Asymp.sig
tailed) lebih besar dari 0,05 (0, 905 > (2-tailed) sebesar 0,875> taraf
0,05) maka Ho diterima yang artinya, signifikan 0,05. Karena Asymp.sig (2-
variabel motivasi belajar siswa tailed) lebih besar dari 0,05 (0, 875 >
berdistribusi normal. 0,05) maka Ho diterima yang artinya,
Hasil analisis uji normalitas hasil variabel hasil belajar IPA siswa
belajar ipa siswa dapat dilihat pada berdistribusi normal.
tabel 2 berikut: Analisis Hasil Penelitian
Tabel 2 Uji Normalitas Data Hasil Telah dikemukakan pada bagian
Belajar IPA Siswa terdahulu bahwa model analisis korelasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang digunakan dalam penelitian ini
Hasil_ adalah menggunakan analisis korelasi
Belajar_Y product moment Pearson. Dalam

N 30 penelitian ini menggunakan dua

Mean 82.67 variabel, yaitu motivasi belajar (x)


Normal
Std. 3.604 sebagai variabel independen dengan
Parametersa,b
Deviation hasil belajar ipa siswa (y) sebagai

Absolute .108 variabel dependen. Untuk mengukur


Most Extreme
Positive .104 eratnya hubungan antara kedua
Differences
Negative -.108 variabel (x, dan y) dalam penelitian ini

Kolmogorov-Smirnov Z .591 adalah menggunakan analisis korelasi.

Asymp. Sig. (2-tailed) .875 Berdasarkan kriteria yang


dikemukakan oleh Arikunto (2013:276),

536
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

kriteria yang digunakan sebagai Correlations


pedoman dalam menafsirkan keeratan Motivasi Hasil
hubungan merujuk tolak ukur nilai Belalar (X) Belajar (Y)
koefisien korelasi (r) adalah sebagai Pearson 1 .449*
berikut: Correlatio
Tabel 3 Interpretasi Koefisien Korelasi Motivasi
n
(r) Belalar
Sig. (2- .013
(X2)
tailed)
Besarnya Nilai Tingkat
N 30 30
r Hubungan
Pearson .449* 1
0,80 – 1, 000 Sangat Kuat
Correlatio
0,60 – 0,799 Kuat Hasil
n
0,40 – 0,599 sedang Belajar
Sig. (2- .013
0,20 – 0,399 Lemah (Y)
tailed)
0,00 – 1,99 Sangat Lemah
N 30 30
(Tidak
*. Correlation is significant at the 0.05 level
berkorelasi)
(2-tailed).

Berpedoman pada kriteria di


Dari tabel 4 nampak koefisien
atas, berikut ini disajikan hasil analisis
korelasi antara motivasi belajar dengan
korelasi antara motivasi belajar
hasil belajar ipa siswa sebesar 0,449
terhadap hasil belajar ipa siswa.
dan ρ = 0,013 pada taraf signiifikasi 5%
dan 5%. Berdasarkan kriteria yang
Korelasi Motivasi Belajar (X) dengan
dikemukakan oleh Sugiyono
Hasil Belajar IPA Siswa (Y)
(2010:231), maka koefisien korelasi itu
Tabel 4 berikut ini merangkum
termasuk dalam kategori sedang. Dari
data korelasi product moment Pearson
data koefisien korelasi ini dapat
antara motivasi belajar dengan hasil
dijelaskan bahwa motivasi belajar siswa
belajar ipa siswa.
yang tinggi akan diikuti dengan hasil
Tabel 4 Koefisien Korelasi Motivasi
belajar yang tinggi. Sebaliknya motivasi
Belajar terhadap Hasil belajar Belajar
belajar siswa yang rendah akan diikuti
IPA Siswa
dengan hasil belajar yang rendah pula.

537
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

Uji Hasil Hipotesis p = 0,013<0,05 (Ha: 1> 0) Ha diterima


Kriteria penolakan atau dan Ho ditolak.
penerimaan hipotesis didasarkan pada Hasilnya bahwa hipotesis yang
hasil perhitungan dalam program SPSS menyatakan “tidak ada hubungan positif
for windows versi 21.0 dengan dan signifikan antara motivasi belajar
ketenttuan: dengan hasil belajar ipa siswa SDN 231
1. Menerima Ho dan menolak Ha bila Inpres Kapunrengan Kecamatan
nilai rxy < 0 dan nilai p > 0,05. Mangarabombang Kabupaten Takalar
Artinya tidak ada korelasi yang ditolak, dan diterima hipotesis “ada
signifikan antara kedua variabel hubungan positif dan signifikan antara
yang dikorelasikan. motivasi belajar dengan hasil belajar ipa
2. Menerima Ha dan menolak Ho bila siswa SDN 231 Inpres Kapunrengan
nilai rxy > 0 dan p < 0,05. Artinya Kecamatan Mangarabombang
ada korelasi yang signifikan antara Kabupaten Takalar”.
kedua variabel yang dikorelasikan.
Dalam penelitian ini, proses KESIMPULAN
pengelolaan data korelasi dan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
perhitungan nilai p secara keseluruhan diuraikan, dapat diambil kesimpulan
dilakukan dengan bantuan program sebagai berikut, Ada hubungan positif
SPSS for windows versi 21.0. dan signifikan antara motivasi belajar
Hipotesis yang akan diuji dalam terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V
penelitian ini adalah: SDN 231 Inpres Kapunrengan
Ada hubungan yang positif dan Kecamatan Mangarabombang
signifikan antara motivasi belajar Kabupaten Takalar, dengan koefisien
dengan hasil belajar ipa siswa SDN 231 korelasi sebesar 0,449 dan p = 0,013.
Inpres Kapunrengan Kecamatan Mengingat pentingnya faktor-
Mangarabombang Kabupaten Takalar faktor motivasi belajar untuk
(Ha: 1 > 0) meningkatkan hasil belajar siswa, maka
Dari hasil analisis diatas (1) Siswa hendaknya lebih
menunujukkan variabel motivasi belajar meningkatkan hasil belajar yang
berkorelasi positif signifikan dengan dilaksanakan oleh sekolah serta dapat
hasil belajar ipa siswa (r = 0,449), meningkatkan penguasaan materi
dengan p = 0,013. Karena 0,449> 0 dan pelajaran, dan keterampilan-

538
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3. Nomor 2 Juli 2018

keterampilan dalam memecahkan Munandar, Utami. 2014. Pengembangan


Kreativitas Anak Berbakat.
masalah, jangan mudah putus asa untuk
Jakarta: Rineka Cipta.
mencapai cita-cita di masa depan. (2)
Rusman. 2013. Seri Manajemen Sekolah
Pihak sekolah agar melengkapi sarana Bermutu (Model – Model
prasarana bimbingan konseling, Pengajaran) Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT.
bekrjasama dengan instansi lain, Raja Grafindo Persada.
misalnya dalam alih tangan kasus Santrock, John W. 2007. Psikologi
kepada yang lebih profesional dalam Pendidikan.Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
penanganan-penanganan lebih lanjut.
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2010. Statistika untuk
Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Pendidikan Pendekatan
Penelitian Suatu Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bandung: Alfabeta.
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Suprijono, Agus. 2015, Cooperative
dan Pembelajaran. Jakarta. Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rineka Cipta.
Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar
E. Mulyasa, 2013. Menjadi Guru dan Pembelajaran. Bandung: PT
Profesional Menciptakan Remaja Rosdakarya.
Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, Bandung: PT. Uno, Hamzah B. 2008. Orientasi Baru
Rosdakarya. dalam Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
http// www. Kajian teori.
Com/2013/03/teori-ia-
pengertian-ilmu-pengetahuan-
alam-ipa.html. diakses 3 maret
2013.

539

Anda mungkin juga menyukai