Anda di halaman 1dari 7

Januar Abdillah S, Julianur, Andy Widhiya B.

U: Peran Penjas Dalam Implementasi Program

Peran Penjas Dalam Implementasi Program Full Day School (FDS) Dilihat Dari Tingkat
Kehadiran dan Prestasi Belajar Siswa

Januar Abdilah Santoso


Pendidikan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur,
Jas970@umkt.ac.id
Julianur
Pendidikan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur,
Julianur@umkt.ac.id

Andy Widhiya Bayu Utomo


Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, STKIP Modern Ngawi, andywbu@stkipmodernngawi.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peranan mata pelajaran penjas terhadap implementasi
program full FDS terkait tingkat kebugaran jasmani yang berpengaruh terhadap kesehatan,
tingkat kehadiran siswa, dan prestasi belajar. Hasil penelitian setelah melewati analisis data
menggunakan rumus produk momen menunjukkan beberapa poin penting bahwa: (1) Terdapat
hubungan yang signifikan antara kebugaran jasmani dengan tingkat kehadiran siswa dengan
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (0,424) > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(0,312); (2) Tingkat kehadiran signifikan mempengaruhi prestasi akademik
dengan hasil perhitungan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(0,350) > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(0,312). Kesimpulan dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebugaran jasmani anak umur 10-12 tahun di SDM 4 Terpadu pada
kategori “KURANG”. Kebugaran jasmani memberikan konstribusi positif terhadap tingkat
kehadiran siswa dan kelancaran program FDS, kemudian tingkat kehadiran siswa berkorelasi
positif terhadap prestasi akademik. Pencapaian prestasi akademik dipengaruhi oleh beberapa
faktor internal maupun eksternal seperti kondisi kesehatan siswa, kemampuan kognitif, motivasi,
fasilitas, metode pembelajaran dan manajemen waktu bermain serta belajar.
Kata Kunci :Full Day School, Kebugaran Jasmani, Penjas, Prestasi Belajar

PENDAHULUAN keterampilan antisipatif terhadap perubahan


Full Day School (FDS) adalah program sosial budaya. Ketiga, bakat anak tersalurkan
sekolah yang menyelenggarakan proses belajar melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Selain
mengajar di sekolah selama sehari penuh Rahem (2017:5) menyampaikan bahwa
(Hastuti,2017:197). Adapun pro dan kontra program FDS efektif membentuk karakter anak,
penerapan full day school adalah suatu hal yang siswa memiliki kesempatan belajar yang lebih
tak bisa dihindari karena memang biasanya banyak, siswa tidak lagi mendapatkan PR
setiap kebijakan tak lepas dari berbagai karena tugas belajar harus diselesaikan
tantangan, Setiap kebijakan pasti akan memiliki disekolah saja, kegiatan ekstrakurikuler lebih
konsekuensi yang siap untuk ditanggung. full bisa maksimal diterapkan, hari libur lebih
day school tak lepas dari beberapa kelebihan banyak. Disisilain FDS juga memiliki beberapa
jika diterapkan namun juga memiliki permasalahan seperti yang disampaikan oleh
kekurangan. Irma dan Imran (2021) bahwa; 1). Kapasitas
Menurut Baharudin (2010:225) beberapa otak anak terbatas, 2). Kelelahan dan tingkat
kelebihan program full day school seperti; konsentrasi cukup rendah, 3). Prasarana dan
pertama, anak mendapatkan pendidikan umum sarana sekolah yang belum memadai, 4).
untuk antisipasi menghadapi perkembangan Kondisi sosial ekonomi setiap peserta didik
ilmu pengetahuan. Kedua, anak mendapatkan berbeda-beda, 5). Transportasi disebagian

60
Jurnal Pendidikan Modern Volume 07 Nomor 02 Tahun 2022, 60 - 66

daerah belum tersedia. Hal tersebut menjadi antara kondisi kebugaran jasmani dengan
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam tingkat kehadiran siswa. (3) Mengetahui fakta
penerapan program FDS. korelasi antara tingkat kehadiran siswa dengan
Dari kelebihan dan kelemahan diatas prestasi akademik. Pada penelitian ini dapat
peneliti tertarik untuk meneliti salahsatu aspek dibuat suatu dugaan sementara atau hipotesis
yang menjadi kekurangan pada program FDS bahwa “ada hubungan tingkat kebugaran
ini. Dengan durasi pertemuan yang cukup jasmani dengan sukseknya program full day
panjang setiap harinya, secara tidak langsung school”.
pihak sekolah menuntut peserta didik berada
pada tingkat kebugaran yang baik. Hasil METODE
peneltian Parmo (2014) menyebutkan terdapat Penelitian ini merupakan penelitian
korelasi positif antara tingkat kebugaran deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu
jasmani dengan prestasi belajar siswa. Sistem penelitian dengan menganalisis data yang di
cardio-respiratory pada peserta didik dengan dapatkan dari sampel penelitian kemudian
tingkat kebugaran jasmani yang tinggi akan dideskripsikan menggunakan kata-kata,
membuat sirkulasi darah lancar keseluruh tubuh gambar maupun diagram (Sugiyono, 2003:14).
dan membuat peserta didik bisa lebih lama Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah
berkonsentrasi dalam menerima pelajaran. Baik Dasar Muhammadiyah 4 Terpadu yang
buruknya kebugaran jasmani peserta didik tidak berlokasi di Jalan KH. Wahid Hasyim/ Alim 1
lepas dari peran Pendidikan Jasmani Kesehatan Rt 28 Sempaja Selatan Samarinda Utara.
dan Rekreasi sebagai mata pelajaran yang lebih Menurut Sugiyono (2008:115), “Populasi
banyak menyajikan materinya pada ranah adalah wilayah generalisai terdiri atas
Psikomotor, yang muaranya menghasilkan subyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
bermacam-macam keterampilan gerak dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti
meningkatnya kualitas kebugaran jasmani. untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Sejauh ini data tentang tingkat kebugaran kesimpulan’. Dalam penelitian ini populasinya
jasmani cukup minim dan tidak aktual, adalah semua siswa/siswi Sekolah Dasar
sehingga para peneliti cenderung kesusahan Muhammadiyah 4 Terpadu yang berumur 10-12
pada saat mencari referensi data. Pada tahun. Sampel Penelitian merupakan sebagian
penelitian ini, peneliti ingin menyajikan data jumlah dari populasi yang mewakili
secara aktual dan faktual sebagai dasar untuk karakteristik populasi tersebut (Sugiyono,
melaksanakan evalusi maupun penelitian 2008:116). Pengambilan sambil jika dibawah
lanjutan. 100 lebih baik di ambil secara keseluruhan, dan
Peneliti melihat pentingnya dilakukan jiaka populasi cukup besar bisa diambil 10-15%
penelitian ini sebab dengan diperolehnya data atau 20-55% dengan mempertimbangkan
merupakan senjata yang dapat digunakan untuk kemampuan dan biaya penelitian.
melaksanakan proses evaluasi dan perbaikan Teknik sampling pada penelitian ini
secara nyata. Rumusan masalah yang ingin menggunakan teknik pengambilan sampel
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai proporsional random sampling. Ramdom
berikut; (1) Mendapatkan data yang akurat, artinya mengambil sampel dengan cara acak,
aktual dan faktual tentang kondisi kebugaran dan proporsional adalah memilih sampel
jasmani siswa SD yang mengimplementasikan dengan mempertimbangkan unsur-unsur atau
program FDS, (2) Mengetahui tingkat kategori dalam populasi penelitian (Sugiyanto,
kehadiran siswa, (3) Mengetahui korelasi 2003:74-78). Dengan demikian, dapat diartikan

61
Januar Abdillah S, Julianur, Andy Widhiya B. U: Peran Penjas Dalam Implementasi Program

bahwa proporsional random sampling adalah tabel norma penilaian TKJI diatas sesuai
cara pemilihan sampel secara acak dengan dengan jenis kelamin. Data lain yang didapat
memperhatikan unsur-unsur tertentu dalam adalah data nilai akademik siswa dan
populasi penelitian. Cara pengambilan sampel rekapitulasi kehadiran selama setengah
dalam penelitian ini memilih semua siswa siswi semester. Untuk menghitung korelasi tingkat
yang berumur 10 sampai 12 tahun pada seluruh kebugaran siswa dengan prestasi belajar
kelas yang ada di SD Muhammadiyah 4 menggunakan rumus korelasi produk momen
Terpadu Samarinda. Kemudian jumlah total dengan taraf α = 5%.
siswa umur 10-12 tahun diambil 20 – 55 %
untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel pada HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini berjumlah 40 siswa dari kelas 5 Setelah melalui perhitungan data kasar
dengan rincian 20 putra dan 20 puteri. TKJI, analisis data pada nilai hasil belajar siswa
Pengambilan sampel disesuaikan dengan (NHBS) serta kehadiran siswa dapat di
kemampuan peneliti, pembiayaan dan keluasan tampilkan sebagai berikut:
waktu penelitian. Tabel 1. Hasil TKJI, Kehadiran dan NHBS
Arikunto (2002:136) “Metode penelitian
merupakan cara yang digunakan oleh peneliti N JK TKJI Kehadiran NHBS
dalam pengumpulan data penelitianya”. Dapat o
1 L 10,95 94,65 82,54
diartikan bahwa metode penelitian merupakan
cara yang digunakan untuk mengumpulkan data 2 P 11,75 96,18 83,25
yang diperlukan dalam penelitian. Data diambil Avg 11,35 95,42 82,90
dari tes kebugaran jasmani Indonesia dengan
pedoman baku batrai tes kebugaran jasmani Tingkat Kebugaran Jasmani
Indonesia (TKJI). TKJI memiliki 2 kategori Pada tabel 1 menunjukkan bahwa hasil
berdasarkan jenis kelamin (laki- laki dan Tes Kebugaran Jasmani siswa laki-laki dengan
perempuan) yang dikelompakkan menjadi 4 rata-rata nilai 10,95 termasuk dalam kategori
kelompok rentang umur (umur 6-9, 10-12, 13- “KURANG” (K), begitu juga dengan rata-rata
15 dan 16-19). hasil TKJI siswi perempuan dengan nilai 11,75
Instrument penelitian menggunakan termasuk dalam klasifikasi “KURANG”. Hasil
rangkaian tes kebugaran jasmani yang TKJI antara siswa laki-laki dan perempunan
didalamnya terdapat lima jenis kegiatan fisik. menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani
Rangkaian tes fisik tersebuh secara rinci yaitu anak perempuan lebih baik dari pada anak laki-
lari sprint, gantung siku, baring duduk, vertical laki. Kesimpulan dari hasil TKJI anak-anak
jump dan lari jarak menengah (Depdiknas: umur 10 – 12 tahun SD Muh 4 terpadu secara
2003). Data yang telah didapat akan diberi nilai umum kondisi kebugaran jasmani siswa pada
sesuai dengan kategori jenis kelamin dan umur kategori “KURANG” dengan nilai rata-rata
kemudian keseluruhan hasil dari rangkaian tes 11,35. Dibawah ini merupakan gambar rincian
akan diklasifikasikan berdasarkan norma prosentase klasifikasi hasil TKJI siswa siswi SD
penilaian TKJI. Dibawah ini merupakan Muh 4 Terpadu dengan perbandingan antara
kategori, norma penilaian dan rangkaian tes siswa laki-laki dan perempuan.
kebugaran jasmani Indonesia sesuai klasifikasi
yang sesuai untuk anak 10-12 tahun.
Setelah semua data mentah TKJI
terkumpul, kemudian diolah menggunakan

62
Jurnal Pendidikan Modern Volume 07 Nomor 02 Tahun 2022, 60 - 66

menunjukkan bahwa siswa-siswi yang tidak


masuk sekolah diakibatkan karena sakit.
Agus Yudiawan (2019) menyampaikan
bahwa tingkat kehadiran siswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi motivasi diri,
disiplin diri, kesehatan dan persepsi akan
kehadiran. Sedangkan faktor eksternal meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan dan
Gambar 1. Diagram Hasil TKJI
lingkungan sekolah.
Menurut Milka Noviananda Hardy (2016) Mulyasa (2011) juga menyampaikan
hal ini bisa saja terjadi karenakan usia bahwa motivasi diri sangat berperan penting
kematangan antara anak laki-laki dan sebagai motor penggerak diri agar siswa mau
perempuan berbeda. Kematangan anak dengan suka rela berangkat ke sekolah. Namun
perempuan datang lebih awal dibandingkan faktor lain juga berperan serta mempengaruhi
dengan anak laki-laki. Wiwit (2021) juga kehadiran seperti kesehatan jasmani dan rohani.
menjelaskan bahwa ciri-ciri perkembangan Kesehatan jasmani meliputi kebugaran dimana
anak usia 6-12 tahun tingi badan mengalami kebugaran adalah pondasi utama siswa-siswa
kenaikan 2-3 inci pertahun pada perempuan dapat mengikuti pelajaran dengan baik dari
usia 11 tahun dengan tinggi 58 inci dan pria awal hingga akhir jam pelajaran.
57,5 inci. Berat badan anak usia 11 tahun jenis Menurut data penelitian yang tersaji,
kelamin perempuan seberat 88,5 pon dan laki- prosentase kehadiran siswi putri lebih besar
laki dengan berat 85,5 pon. Hal-hal tersebut dibandingkan siswa putra, hal ini kemudian
dapat menjadi dasar mengapa hasil tes dapat di simpulkan bahwa tingkat kebugaran
kebugaran jasmani anak laki-laki lebih rendah siswi putri lebih yang baik dibandingkan putera
dibandingkan anak perempuan pada usia 10-12 mempengaruhi tingkat kehadiran disekolah.
tahun. Prestasi Belajar Siswa
Disisi lain perbedaan kualitas kebugaran Prestasi belajar dapat dilihat dari nilai
jasmani siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai hasil belajar Siswa (NHBS). Data dari nilai ini
faktor seperti aktivitas yang dilakukan, model diambilkan dari nilai rata-rata penilaian akhir
latihan dan media yang digunakan siswa (Jusuf semester siswa. Dari data penelitian yang
:2021). diperoleh menunjukkan bahwa NHBS siswi
Tingkat Kehadiran Siswa perempuan lebih besar di bandingkan dengan
Persentase rata-rata kehadiran siswa nilai siswa laki- laki. Rincian nilai rata-rata
selama 3 (tiga) bulan terakhir dilihat dari rekam siswa laki-laki sebesar 82,25 dan siswi
jejak absensi menunjukkan bahwa tingkat perempuan sebesar 83,25. Nilai rata-rata dari
kehadiran siswi putri lebih besar dibandingkan keseluruhan siswa adalah 82,90. Jika dilihat
tingkat kehadiran siswa putera dengan rincian dari tabel 1 diatas maka secara umum dapat di
94,65% kehadiran siswa laki-laki dan 96,18% simpulkan bahwa nilai akademik ini
kehadiran siswi perempuan. Total kehadiran dipengaruhi oleh tingkat kebugaran jasmani
seluruh siswa sebesar 95,42% dari total 72 hari yang baik dan tingkat kehadiran siswa yang
aktif selama 3 bulan. Dari bukti absensi kelas tinggi.

63
Januar Abdillah S, Julianur, Andy Widhiya B. U: Peran Penjas Dalam Implementasi Program

Korelasi Antara Kebugaran Jasmani dan stress dapat menurunkan imunitas tubuh yang
Kehadiran siswa artinya jika anak-anak sering beraktivitas
Setelah melewati perhitungan kasar, nilai bersama teman dengan cara bermain maka akan
tiap komponen dianalisis menggunakan rumus menurunkan tingkat stress kemudian dapat
produk momen sederhana (rumus pearson) pada meningkatkan kesehatan sehingga siswa yang
lembar kerja microsoft exel. Hasil rekapitulasi sehat dan bahagia ini dengan senang hati akan
dari komponen-komponen yang diteliti adalah berangkat ke sekolah.
sebagai berikut: Kesimpulan akhir pada bagian ini adalah
Tabel 2. Korelasi TKJI-Kehadiran-NHBS perlunya membangun tingkat kebugaran jasmani
No POIN Nilai TKJI Kehadiran NHBS siswa untuk meningkatkan persentase kehadiran
1. Nilai Max 17 88.21 100 siswa. Dengan tingkat kebugaran jasmani yang
2. Nilai Min 7 76.50 90.28 baik maka daya tahan tubuh siswa juga baik, hal
3. Average 11.350 82.90 95.42 ini akan membuat siswa tidak akan mudah
4. SD 2.578 2.38 3.16 terserang penyakit. Pada akhirnya dengan
𝑟𝑇𝐾𝐽𝐼 & kondisi kebugaran jasmani yang baik maka akan
6. 𝐾𝑒ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟𝑎 0.424
meningkatkan grafik kehadiran siswa kesekolah
𝑛
𝑟𝐾𝑒ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟𝑎 Korelasi Antara Kehadiran dan Prestasi
7. 0.350 Belajar
𝑛 & 𝑁𝐻𝐵𝑆
Hubungan antara kehadiran dengan
Tingkat kebugaran yang baik mempengaruhi prestasi akademik pada siswa kelas 5 SD Muh 4
kualitas kesehatan siswa. Hal tersebut juga dapat terpadu menunjukan adanya hubungan yang
dibuktikan dengan hasil penelitian yang signifikan, dengan hasil 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(0,350) >
menunjukkan bahwa tingkat kebugaran siswa 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(0,312) maka dapat disimpukan
berkorelasi positif dengan tingkat kehadiran bahwasanya kehadiran memiliki hubungan
siswa. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa yang erat kaitanya dengan perolehan prestasi
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (0,424) > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(0,312) yang berarti ada akademik.
hubungan yang signifikan antara tingkat Kehadiran siswa dapat mempengaruhi
kebugaran jasmani dengan tingkat kehadiran prestasi belajar siswa karena dipengaruhi oleh
siswa di sekolah. Akhmad Mustofa (2020) faktor internal dan eksternal. Faktor internal
menyampaikan bahwa tubuh yang bugar meliputi motivasi, kesehatan dan intelegensi
merupakan salah satu indikator dari kesehatan (Ade: 2019). Ketika siswa hadir mengikuti
siswa dan kehadiran siswa merupakan pelajaran maka siswa akan mendapatkan cukup
representasi dari kesehatan siswa itu sendiri. informasi terkait materi-materi yang di
Kesehatan didapatkan dari aktivitas fisik sampaikan sehingga berguna untuk
maupun olahraga dimana olahraga anak-anak ini menyelesaikan ujian-ujian yang diberikan oleh
berbentuk permainan dengan teman sebaya dan guru pada saat penilaian akhir sekolah.
kegiatan pada mata pelajaran penjaskes. Agus Yudiawan (2019) juga menemukan
Pada saat melakukan aktivitas fisik fakta pada penelitianya bahwa siswa yang
bersama-sama, terdapat interaksi dengan sesama memiliki banyak absen juga cenderung
teman, tertawa bersama dan bersenang-senang. memperoleh hasil belajar yang lebih rendah
Hal tersebut dapat meningkatkan imunitas dibandingkan dengan siswa yang memiliki
tubuh, dimana imunitas tubuh ini adalah faktor sedikit absen di dalam satu semester. Kemudian
penting untuk menjaga kesehatan siswa (Adiba: faktor-faktor penyebab siswa absen adalah
2019). Larasati (2016) juga menegaskan bahwa karena sakit, peraturan sekolah masih longgar
64
Jurnal Pendidikan Modern Volume 07 Nomor 02 Tahun 2022, 60 - 66

untuk menindak lanjuti siswa yang absen, didapatan oleh siswa yang memiliki banyak
motivasi anak yang rendah dan penyampaian absen.
materi oleh guru yang monoton (Imam Penjaskes sebagai mata pelajaran yang
Supriyadi: 2018). dapat memfasilitasi siswa untuk mengolah
jasmani dan mental ini memiliki peran yang
PENUTUP sangat penting didalam mensukseskan program
Simpulan FDS yang di terapkan oleh pihak sekolah.
Dari hasil penelitian yang di peroleh rata- Dengan mengoptimalkan mapel penjas, maka
rata tingkat kebugaran jasmani siswa-siswi SD tingkat kebugaran siswa akan meningkat,
Muh 1 Terpadu usia 10-12 tahun pada kategori dimana tingkat kebugaran ini juga akan
“Kurang” dimana rata-rata kebugaran jasmani menekan tingkat absen siswa. Dengan tingkat
siswi putri lebih baik dibandingkan dengan kebugaran yang baik maka tingkat kehadiran
siswa putra. Persentase rata-rata kehadiran siswa siswa meningkat dan prestasi belajar siswa
selama 3 (tiga) bulan terakhir menunjukkan pastinya akan lebih baik lagi.
bahwa tingkat kehadiran siswi putri lebih besar
dibandingkan tingkat kehadiran siswa putra Saran
dengan rincian 94,65% kehadiran siswa laki-laki Bagi guru penjas disekolah hendaknya
dan 96,18% kehadiran siswi perempuan. Total memaksimalkan waktu mata pelajaran penjas
kehadiran seluruh siswa sebesar 95,42% dari untuk mengolahragakan siswa agar siswa dapat
total 72 hari aktif selama 3 bulan. Dari bukti bergerak aktif dalam rangka meningkatkan
absensi kelas menunjukkan bahwa siswa-siswi kebugaran jasmaninya. Kemudian adakan tes
yang tidak masuk sekolah diakibatkan karena kebugaran jasmani secara rutin sehingga pihak
sakit. Siswa-siswa yang memiliki sekolah mendapatkan gambaran dan data yang
kecenderungan sedikit absen juga menunjukkan actual mengenai perkembangan siswa dari sisi
prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan kesiapan jasmani dan mentalnya.
dengan siswa yang memiliki banyak absen. Bagi pihak sekolah kami sarankan untuk
Terdapat hubungan yang signifikan antara mendukung program rutin tes kebugaran
tingkat kebugaran terhadap tingkat kehadiran jasmani yang dikelola bersama antara guru
siswa dikarenakan tingkat kebugaran berkaitan bimbingan konseling dan guru penjas dengan
dengan aspek kesehatan fisik dan mental dimana menyiapkan sarana dan prasarana.
kesehatan fisik dapat di ibaratkan sebagai bodi Bagi peneliti lain yang memiliki
motor dan kesehatan mental sebagai mesin ketertarikan untuk melakukan tes kebugaran
penggerak. Jika siswa dengan kesehatan mental jasmani Indonesia pada rentang usia 10-12
dan fisiknya baik, pastinya memiliki motivasi tahun untuk memperhatikan pada bagian uji
yang besar untuk datang ke sekolah untuk kekuatan otot lengan gantung badan siku tekuk,
belajar bersama teman-temanya. karena kami menemukan bahwa banyak anak-
Tingkat kehadiran siswa juga berkorelasi anak yang menjadi sampel kami mendapatkan
positif terhadap prestasi belajar siswa poin yang sangat kurang disini, sehingga
dikarenakan siswa yang rajin datang dan belajar membuat data kurang baik.
disekolah memiliki waktu yang cukup untuk
mendapatkan pelajaran serta bimbingan dari DAFTAR PUSTAKA
guru, dan dapat berdiskusi dengan teman untuk Ade dan Imran. (2019). Dampak Penerapan Full
memecahkan masalah yang telah disiapkan oleh Day School Pada Pembelajaran Siswa di
guru sebelumnya. Hal ini pastinya tidak akan

65
Januar Abdillah S, Julianur, Andy Widhiya B. U: Peran Penjas Dalam Implementasi Program

SMP Negeri 14 Palu. Jurnal Edu Civic. 5 Rahem, Zaitur. (2017). Dampak Sosial
(1), 46-53. pemberlakuan Full Day School
Adiba, F. N. (2019). Analisis Hubungan (Menimbang Mafsadat-Maslahat
Tertawa Terhadap Kadar Endorfin Permendikbud 23/2017 dan Perpres
Berkaitan dengan Fungsi Imunitas Tubuh. 87/2017). Al- Murabbi: Jurnal Pendidikan
doi.org/10.31227/osf.io/5qy62 Agama Islam. 3(1), 1-12.
Agus Yudiawan. (2019) Analisis Korelasi Santoso, J.A., Jusuf, J.B.K., dkk. (2021).
Tingkat Absensi Dengan Hasil Belajar Pengembangan Model Latihan Kombinasi
Siswa MTs Sains al-Gebra Kota Sorong Berbasis Flip Book Maker Pada Pemain
Papua Barat. Jurnal Kependidikan. 11(2), Sepak Bola Tingkat Intermediate. Jurnal
353-373. Pendidikan Modern. Vol 6, No 2. Januari
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian. 2021. doi: 10.37471/jpm.v6i2.198
Yogyakarta: Bina Aksara. Sugiyanto, 2003. Metode Penelitian Bisnis,
Baharuddin. (2010). Pendidikan dan Psikologi Bandung: Alfabeta.
Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Sugiyono. 2003. Metode Penelitian. Bandung:
MediaIrma. Alfabeta.Sugiyono. 2008. Metode
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
20 Tahun 2003, Tentang Sistem Bandung: ALFABETA
PendidikanNasional. Supriyadi, Imam. (2018). Studi Kasus
E. Mulyasa. (2011). Manajemen & Hubungan Tingkat Kehadiran Siswa
Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Terhadap Prestasi Belajar Biologi DI
Bumi Aksara. SMA Negeri 2 AIMAS. Biolearning
Hastuti, Ismail M. (2017). Implementasi Journal. 5(1):14-22. Doi:
Pendidikan Karakter dalam Sistem Full 10.36232/jb.v5i1.263
Day School di MIM Unggulan Kota Winarsih, W.E. (2021). Perkembangan Fisik
Gorontalo. Jurnal Ilmiah AL- Jauhari Anak, Problem Dan Penanganannya.
(JIAJ). 2(2), 195-210. Atthiflah: Journal Of Early Childhood
Hardy, M.N., Saraswati, L.D., Udiyono, Ari. Islamic Education. Volume 8, Edisi 1,
(2016). Gambaran Perkembangan Januari 2021; p-Issn: 2580-1864; e-Issn:
Pubertas Dan Perbedaan Usia Awal 2722-1210; 55-68
Pubertas Pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar
(Studi Di Kecamatan Semarang Tengah
Kota Semarang). Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 4(1).
Irma, D.I, Imran, Purwati, Rahmiati. 2021. The
Effectiveness Of Google Classroom In
Theaching Ebglish During Covid-19 At
SMAN 1 M.Payed doi:10.33474/j-
reall.v2i1.9518
Larasati, R. (2016). Pengaruh stress pada
Kesehatan jaringan periodontal. Jurnal
Skala Husada. The Journal of Health,
13(1), 81–89.
Mustofa, J., Suhartatik, N. (2020).
Meningkatkan Imunitas Tubuh Dalam
Menghadapi Pandemi Covid-19 Di
Karangtaruna Kedunggupit, Sidoharjo,
Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan.
4(1). 2614-526X.

66

Anda mungkin juga menyukai