Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha terencana dan sadar serta bertujuan untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik mampu mengembangkan potensi
dirinya yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya baik disekolah maupun dilingkungan
bermasyarakat. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sangat penting bagi semua manusia, yang
dapat merubah tingkah laku dan pengetahuan menjadi lebih baik (Astalini, et al, 2019). Fisika
merupakan pembelajaran yang sistematis, selain untuk melatihkan berpikir kritis dan penalaran
maka dari itu fisika harus handal dalam matematika serta logika dalam berpikir (Supardi, et al,
2015). Mata pelajaran fisika dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran karena
fisika sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berfikir yang berguna untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Chodijah, et al, 2012). Pendidikan di
Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti masih banyak
siswa yang sering tidak masuk dalam jam pelajaran, siswa sering mencontek, minat siswa yang
rendah di mata pelajaran khususnya di fisika dan cara guru mengajar yang belum membuat siswa
tertarik (Yolviansyah, et al , 2020). Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Sari (2009), saat guru menjelaskan beberapa siswa terlihat mengantuk, melamun bahkan ada
yang mengobrol pada saat peroses belajar mengajar berlangsung sehingga mempengaruhi proses
belajar mengajar.
Minat pada dasarnya merupakan dorongan yang kuat berasal dari diri sendiri agar bisa
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, Minat merupakan daya atau kemauan dari dalam diri
siswa agar bisa melakukan yang terbaik dan terarah dalam proses pembelajaran (Ricardo &
Meilani, 2017). Minat belajar juga merupakan salah satu faktor yang dapat membedakan siswa
yang memaksimalkan potensi belajarnya dengan siswa yang kurang berprestasi secara akademik
(Keller, 2016). Minat juga memiliki pengaruh yang sangat besar pada pembelajaran, karena
bila suatu pelajaran tidak diminati, maka siswa tidak akan tertarik dan tidak memiliki semangat
dalam belajar (Husna, et al , 2022). Sehingga bisa disimpulkan bahwa minat belajar merupakan
suatu keinganan yang kuat untuk belajar dengan memaksimalkan potensi diri.
Berdasarkan penelitian Husna, Kurniawan, & Maison, (2022), terlihat bahwa siswa yang
menjadi peserta uji coba di sekolah memiliki minat belajar fisika yang rendah, yaitu dengan
persentase sebesar 55,7% dari semua peserta yang diuji coba. Sedangkan penelitian dari Fatonah,
Dkk (2020) diperoleh siswa memiliki kategori minat yang baik terhadap pembelajaran Fisika,
yaitu sebanyak 45%. Hal ini berkebalikan yang mana masing-masing penelitian memiliki hasil
minat belajar yang berbeda sehingga hal ini menarik untuk dikaji kembali apalagi dengan metode
yang berbeda yaitu meyebarkan angket dengan tingkatan kelas yang berbeda dan hasil yang
diperoleh akan dianalisa dengan Rasch Model untuk mengetahui lebih detail permasalahan yang
lebih mendetail tentang minat belajar fisika.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan tujuan
yaitu untuk menganalisis minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran fisika berdasarkan
tingkatan kelas.
METODE
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode survey
dimana instrumennya merupakan angket yang dibuat dengan tujuan untuk mengetahui minat
belajar siswa pada pelajaran Fisika berdasarkan tingkatan kelas. Jenis data yaitu data kuantitatif
yang diperoleh berdasarkan hasil dari angket respon siswa/i. Teknik pengumpulan data yaitu
angket minat belajar siswa yang telah divalidasi oleh 2 orang dosen sebagai validator dan sudah
di uji cobakan kepada beberapa orang mahasiswa. Instrumen terdiri dari 15 pertanyaan berupa
pertanyaan positif dan pertanyaan negatif yang mana skala likert digunakan sebagai tolak ukur
penilaian siswa.
Objek penelitian berupa angket minat belajar siswa untuk mengetahui minat belajar siswa
pada pelajaran Fisika berdasarkan tingkatan kelas di sekolah menengah atas. Sedangkan subjek
uji coba penelitian yaitu siswa/i kelas X, XI, dan XII Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin
yang berjumlah 82 orang. Berdasarkan jumlah siswa tersebut, hanya 72 data yang di analisis
dengan masing-masing 24 data di setiap kelasnya, karena terdapat beberapa data dimana banyak
butir item tidak direspon/dijawab oleh siswa. Data tersebut tidak dianalis karena dapat
mempengaruhi kualitas data.
Angket yang telah divalidasi oleh 2 orang validator kemudian dilakukan analisis statistik
untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui nilai
validitas suatu angket dan layak atau tidaknya disebarkan. Uji validitas ini dapat dilakukan
dengan korelasi Pearson . Sedangkan reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah angket yang akan disebarkan bersifat reliabel. Angket dapat dikatakan reliabel jika
angket dengan data sama namun digunakan berkali-kali pada waktu berbeda tetap menghasilkan
nilai yang sama/konstan. Uji reliabilitas ini dapat dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach.
Teknik analisis data menggunakan model Rasch. Model ini digunakan karna dapat
memberikan informasi kepada peneliti kualitas dari data respon peserta didik dan hubungan
antara responden dengan item butir soal. Analisis item butir menggunakan model ini juga dapat
menampilkan item yang bias. Kriteria ketercapaian item MNSQ (Outfit Mean Square) yang
diterima yaitu 0,5< MNSQ <1,5 , dan nilai ZTSD (Outfit Z-Standard) yang diterima yaitu :
−2,0< ZTSD <+2,0. Berdasarkan Nilai tersebut, apabila responden/person classes telah
memenuhi nilai yang diterima maka tidak ditemukan adanya butir item yang bias, namun
sebaliknya jika responden/person classes memiliki nilai MNSQ atau ZSTD tidak sesuai, maka
akan ditampilkan butir item yang bias.

Anda mungkin juga menyukai