Anda di halaman 1dari 10

JURNAL ILMU PENDIDIKAN INDONESIA ISSN: 2338-3402

Volume : 2 Nomor : 2
Juni 2014

PENGARUH SELF LEADERSHIP MAHASISWA, MOTIASI BELAJAR DAN


MINAT BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA KEPERAWATAN DI POLTEKES KEMENKES SORONG

Panel Situmorang
Dosen Poltekes Kemenkes Sorong

ABSTRAK

Penelitian ini untuk menguji dan menganalisa pengaruh Pengaruh Self Leadership Mahasiswa,
Motiasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa
Keperawatan di Poltekes Kemenkes Sorong, Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk menguji dan menganalisa 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan Self leadership mahasiswa terhadap indeks prestasi mahasiswa keperawatan
Poltekes Kemenkes Sorong. 2. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh yang signifikan
Motivasi Belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa keperawatan Poltekes Kemenkes
Sorong. 3.Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh yang signifikan Minat belajar terhadap
indeks prestasi mahasiswa keperawatan Poltekes Kemenkes Sorong.

Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 31 mahasiswa keperawatan Poltekes Kemenkes
Sorong. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 19. Kesimpulan yang dapat dihasilkan
dari penelitian ini, yaitu: 1. Variabel leadership, motivasi belajar dan minat belajar secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap indeks prestasi mahasiswa keperawatan poltekes
kemenkes Sorong, berdasarkan pada hasil uji F yang menunjukkan bahwa F – hitung (25,313)
> F – tabel (2,89). 2. Variabel leadership secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks
prestasi mahasiswa keperawatan poltekes kemenkes Sorong, berdasarkan pada hasil uji t yang
menunjukkan bahwa t – hitung (2,372) > t – tabel (1,706). 3. Variabel motivasi belajar secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks prestasi mahasiswa keperawatan poltekes
kemenkes Sorong, berdasarkan pada hasil uji t yang menunjukkan bahwa t – hitung (2,410) > t
– tabel (1,706). 4. Variabel minat belajar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks
prestasi mahasiswa keperawatan poltekes kemenkes Sorong, berdasarkan pada hasil uji t yang
menunjukkan bahwa t – hitung (2,896) > t – tabel (1,706). 5. Minat belajar merupakan
variabel yang berpengaruh dominan terhadap indeks prestasi mahasiswa keperawatan poltekes
kemenkes Sorong.

Kata Kunci : Self Leadership, Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Indeks Prestasi.
Panel Situmorang Pengaruh Sellf Leadership Mahasiswa, Motivasi Belajar dan Minat Belajar | 23
Terhadap Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa Keperawatan di Poltekes Kemenkes Sorong

PENDAHULUAN ini juga memberikan indikasi bahwa


kemungkinan pembelajaran dipandang oleh
Pembangunan kesehatan merupakan
sebagian besar dosen dan guru hanya
bagian integral dari pembangunan nasional.
sebagai proses pentransferan ilmu
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk
pengetahuan. Hal ini disebabkan oleh salah
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat,
satu faktor adanya kesulitan mahasiswa
dalam rangka meningkatkan kesehatan
dalam proses pembelajaran.
masyarakat dibutuhkan tenaga-tenaga
kesehatan untuk menjembatani hal tersebut Mahasiswa dalam mengikuti
kementrian kesehatan telah mendirikan perkuliahan sering belum menunjukkan hasil
lembaga-lembaga tenaga kesehatan yang yang memuaskan terutama dalam konsep
tersebar di seluruh nusantara termasuk di teori. Hal ini tampak dari hasil yang
Papua yang awalnya berdiri di Jayapura diberikan mahasiswa setelah ujian dan
yaitu Politeknik Kesehatan Jayapura. indeks prestasi IP. Pada umumnya mereka
Dengan pemekaran Provinsi Papua mengalami kesulitan, sehingga dalam
menjadi dua yaitu Papua dan Papua Barat, menagani dan memperbaiki belum
Kota Madya Sorong termasuk dalam Papua memuaskan. Kondisi semacam ini jika
Barat sebagai tempat didirikan Poltekes dianalisis banyak faktor penyebabnya baik
Sorong Kementrian Kesehatan yang faktor internal maupun eksternal.
sebelumnya dibawah Poltekes Jayapura.
Menyadari banyak faktor yang dapat
Tepatnya dua tahun yang lalu Poltekes
menjadi penyebab terjadinya kekurang
Sorong terpisah dari Poltekes Jayapura.
berhasilan, maka dalam perkuliahan perlu
Untuk menjawab kurangnya tenaga
dikaji faktor utama yang memungkinkan
kesehatan di pos-pos pelayanan kesehatan.
sebagai penyebab kesulitan yang dihadapi
Menurut Trend in Mathematic and
mahasiswa. Melalui pengkajian ini dapat
Science Study (TIMSS) pada tahun 2011
ditemukan dan sekaligus ditentukan langkah
siswa Indonesia hanya berda di peringkat 32
– langkah untuk memperbaikinya. Berbagai
dari 49 negara dalam hal prestasi sain
upaya telah dilakukan dalam memperbaiki
(Riduwan, 2009). Dalam hal kualitas
sistem perkuliahan antara lain dengan
kemanusian United Nations for develodment
memanfaatkan fasilitas laboratorium
programme (UNDP) menyatakan Indonesia
semaksimal mungkin untuk simulasi,
hanya menduduki posisi ke-111 dari 118
perubahan penyampaian materi perkuliahan,
Negara. Hal ini menunjukan bahwa mutu
penambahan waktu, remedial, tutorial dan
pendidikan di Indonesia sangat rendah, hal
pengembangan perangkat pembelajaran.
24 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 2, Nomor 2, Edisi Juni 2014, hlm. 22- 31

Beberapa usaha telah dilakukan, tetapi dan strategi penanggulangannya yang efektif
belum menunjukkan hasil yang memuaskan, dan efisien dapat dicari. Penyebab kesulitan
terutama dalam penguasaan konsep. Atas belajar juga perlu dipahami karena dengan
dasar kenyataan yang demikian, maka perlu pengetahuan tersebut dapat dilakukan usaha-
dicari alternative lainnya dengan melakukan usaha preventif maupun kuratif.. Oleh
inovasi – inovasi baik dalam metode karena itu para dosen/guru perlu lebih
penyampaian maupun penggunaan fasilitas dahulu memahami hakikat kesulitan belajar
laboratorium serta pemanfaatan multi media sebelum melakukan pengkajian yang lebih
untuk meningkatkan keterampilan mendalam tentang pendidikan yang baik
mahasiswa dalam menangani permasalahan. pada mahaiswa. Berbagai penelitian
menyimpulkan bahwa kesulitan belajar dan
Peningkatan kualitas mahasiswa dapat
prestasi belajar disebabkan oleh lemahnya
dilakukan melalui peningkatan kemampuan
self leadership (kepemimpinan diri)
dalam bidang pengetahuan dan bidang
mahasiswa.
keterampilan. Peningkatan dalam bidang
pengetahuan dapat dilakukan dengan Berbagai kajian self leadership
mengkaji berbagai literature, memperhatikan
antara lain menurut Brown (1998)
perkuliahan dosen di kelas dan sebagainya.
mengemukakan bahwa Kepemimpinan diri
Peningkatan dalam bidang keterampilan
perlua adanya praktek. Kemampuan dalam sangat dibutuhkan untuk menghadapi
bidang keterampilan perlu dilakukan secara
perubahan lingkungan yang cepat dan
sendiri–sendiri oleh mahamahasiswa dengan
membutuhkan daya fleksibelitas, respon
praktek di laboratorium. Penguasaan
pengetahuan secara teoritis diperlukan cepat, kreativitas dan keterampilan belajar
sebagai media untuk menguasai
yang baik. Oleh karena itulah
keterampilan secara praktis. Satu kelemahan
pengembangan skil pribadi untuk menjadi
yang sering terjadi khususnya mahasiswa
adalah penguasaan pada bidang pemimpin dirinya sendiri penting untuk
keterampilan atau pada aplikasi.
dilakukan.

Tanpa memahami hakikat kesulitan


Gagne (2007) menjelaskan bahwa
belajar, akan sulit pula membuat kebijakan
kepemimpinan diri seharusnya diajarkan
pendidikan bagi mahasiswa. Dengan
semenjak dini dan masuk dalam kurikulum
memahami hakikat kesulitan belajar, jumlah
pendidikan di sekolah. Dalam bukunya “The
dan klasifikasi mahasiswa dapat ditentukan
Panel Situmorang Pengaruh Sellf Leadership Mahasiswa, Motivasi Belajar dan Minat Belajar | 25
Terhadap Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa Keperawatan di Poltekes Kemenkes Sorong

Leader in Me”, Covey (2009) menjelaskan dilakukan untuk mencapai tujuannya


bahwa dalam seting sekolah, melatih anak (Santrock, 2007)
untuk menjadi pemimpin yang baik bagi
Kemudian penelitian oleh Dolbier
dirinya terbukti dapat meningkatkan tidak
dkk (2001) menjelaskan bahwa
hanya prestasi siswa tetapi juga tercapainya
kepemimpinan diri terkait erat dengan level
keinginan orang tua ataupun sekolah dalam
kesehatan, kesejahteraan dan ketahanan
hal pendidikan. Ketika kepemimpinan diri
personal. Melalui dua studi cross-sectional
diajarkan semenjak dini kepada anak maka
dimana studi pertama dengan 270 siswa
akan berdampak kepada peningkatan
pada universitas Texas at Austin
prestasi siswa, rasa percaya diri dan harga
memberikan hasil bahwa self leadership
diri para siswa, penurunan pelanggaran
mempunyai pengaruh positif terhadap
disiplin dan membaiknya budaya sekolah.
efektifitas kemampuan penyelesaian
Selain itu, kepuasan dan komitmen para
masalah, optimisme, kerja keras dan
guru menjadi meningkat, para orang tua
kesehatan psikologis siswa. Pada studinya
siswa bergembira dan lebih terlibat dalam
yang kedua dengan 160 siswa di universitas
proses pengembangan sekolah, serta
yang sama memberikan hasil bahwa self
pemimpin bisnis dan komunitas ingin
leadership mempunyai hubungan yang
memberikan dukungan.
positif dengan persepsi kepuasan kerja,
Penelitian tentang pengaruh meningkatkan kualitas komunikasi
kepemimpinan diri dilakukan oleh Gabrie manajemen, berhubungan dengan
(2007) kepada 316 siswa dari 18 tempat keefektivitasan kerja, dan berpengaruh
kursus yang berbeda menunjukan bahwa terhadap kesehatan fisik dan stres kerja yang
kepemimpinan diri mempunyai pengaruh rendah. Penelitian ini membuktikan bahwa
positif terhadap GPA (Indek prestasi). Ini kepemimpinan diri mempunyai dampak
menunjukan bahwa apabila seseorang yang positif terhadap perkembangan
mampu menjadi pemimpin bagi dirinya kehidupan seseorang.
sendiri, maka prestasi akan lebih mudah
Melalui penelitian ini diharapkan
dicapai. Prestasi yang baik kemudian akan
dapat diketahui sejauhmana pengaruh self
berdampak kepada peningkatan rasa percaya
leadership,motivasi dan minat belajar
diri remaja yang semakin positif yaitu rasa
terhadap indeks prestasi mahasiswa
percaya diri menjadi lebih tinggi karena
keperawatan Poltekes Kemenkes Sorong.
remaja tahu tugas-tugas penting yang harus
26 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 2, Nomor 2, Edisi Juni 2014, hlm. 22- 31

METODOLOGI PENELITIAN
SELF LEADERSHIP
Rancangan Penelitian
MAHASISWA (X1)
Rx1y
Rancangan penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh informasi ada tidaknya
Rx1y Prestasi
pengaruh Self Leadership Mahasiswa MOTIVASI
Belajar
,motivasi belajar dan minat belajar terhadap
BELAJAR (X3) (Y)
indeks Prestasi, sehingga penelitian yang
yang digunakan termasuk penelitian Rx1x2x3y
MINAT BELAJAR
kuantitatif berbentuk korelasional
Rx3y
(X4)
(correlational research), yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh
mana variabel-variabel pada suatu faktor
Gambar 3.1. Desain Penelitian
berkaitan dengan variabel-variabel pada satu
X1, X2, X3 dan Y
atau lebih faktor lain berdasarkan pada
koefisien korelasi (Narbuka.C dan Keterangan ;
Achmadi.A, 2001). Sedangkan menurut
Santrock (2007), penelitian korelasi X1 = Variabel Bebas Self Leadership

berkaitan dengan pengumpulan data untuk Mahasiswa.

menentukan ada tidaknya hubungan antara X2 = Variabel Bebas Motivasi Belajar.

dua variabel atau lebih dan seberapa tingkat X3 = Variabel Bebas Minat Belajar.
hubungannya.
Y = Variabel Terikat (Prestasi Belajar)
Dari uraian beberapa pendapat
tersebut dapat diambil simpulan bahwa
Populasi dan Sampel
penelitian ini menggunakan metode
Populasi dalam penelitian adalah
korelasional dengan maksud untuk
mengungkapkan korelasi antara variabel semua mahasiswa keperawatan, angkatan
yang dilibatkan dalam penelitian sehingga
XVII semester IV dan V, sebanyak 118
mendapatkan informasi yang lengkap
mengenai kaitan di antara variabel-variabel orang dan untuk Teknik pengambilan

yang diteliti. sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik sampel ramdom acak,

sebanyak 31 orang.
Panel Situmorang Pengaruh Sellf Leadership Mahasiswa, Motivasi Belajar dan Minat Belajar | 27
Terhadap Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa Keperawatan di Poltekes Kemenkes Sorong

Instrumen Penelitian Teknik Analisi Data

Terdapat tiga hal yang dibicarakan Analisis data merupakan bagian yang
dalam instrumen pengumpulan data yaitu: amat penting di dalam penelitian, karena
(1) Definisi operasional (2) Pengembangan dengan analisis data tersebut dapat diketahui
Instrumen Penelitian dan Pengukuran, dan suatu penelitian untuk menguji hipotesis.
(3) Uji coba Instrumen Penelitian. Mengingat tujuan penelitian ini adalah
menguji hipotesis-hipotesis yang telah
Validitas dan Reliabilitas dirumuskan, analisis statistik ini diharapkan
Sebelum angket digunakan lebih dapat membantu memberikan keputusan
dahulu dilakukan ujicoba untuk mengetahui untuk menerima atau menolak suatu
butir-butir item soal yang digunakan sudah hipotesis. Teknik yang digunakan didalam
valid atau belum. penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Deskriptif dilakukan dengan
Ujicoba dilakukan pada mahasiswa
mentabulasikan skor masing-masing ubahan
di luar sampel yang bukan termasuk anggota
untuk mencari statistik deskriptif berupa
sampel. Ujicoba tersebut dimaksudkan untuk
harga rata-rata, simpangan baku, modus,
mengetahui kualitas angket penelitian, yang
median dan distribusi frekuensi.
dapat dilihat dari tingkat validitas item
angket serta reliabilitas angket secara Uji Persyaratan Analisis Regresi.
keseluruhan.
Dalam melakukan analisis regresi
Untuk mempermudah perhitungan
ganda, perlu dilakukan uji persyaratan.
digunakan bantuan program SPSS 21.0 yaitu
Pengujian ini meliputi normalitas data, uji
menghitung koefisien korelasi dengan
linieritas regresi, uji multikolonieritas, dan
teknik belah dua (Split Half).
uji homoskedastisitas (Sudjana, 2002: 192).
Kesimpulan dari uji reliabilitas
tersebut didasarkan pada harga tabel pendek
moment pada taraf signifikansi 5%.Jika PEMBAHASAN
harga reliabilitas lebih besar dari harga tabel Pengaruh Leadership Terhadap Indeks
maka disimpulkan angket tersebut reliable, Prestasi Mahasiswa
sebaliknya bila harganya lebih kecil maka Berdasarkan hasil analisis regresi
disimpulkan bahwa angket tersebut tidak linier sederhana antara variabel leadership
reliabel. (X1) terhadap variabel indeks prestasi (Y),
nilai koefisien regresinya sebesar 0,026
artinya jika leadership berubah 1 satuan
28 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 2, Nomor 2, Edisi Juni 2014, hlm. 22- 31

maka indeks prestasi mahasiswa akan responden terhadap variabel leadership


berubah sebesar 0,026, tanda koefisien adalah baik.
regresi yang positif menandakan hubungan
yang searah.
Pengaruh Motivasi Belajar terhadap
Kontribusi variabel leadership Indeks Prestasi Mahasiswa
secara linier dilihat dari nilai koesfisien Berdasarkan hasil analisis regresi
determinan (R2) = 0,552 sehingga besarnya linier sederhana antara variabel motivasi
sumbangan variabel X1 adalah 55,2 % . belajar (X2) terhadap variabel indeks prestasi
dengan koefisien korelasi regresi liniernya (Y), nilai koefisien regresinya sebesar 0,019
(R) = 0,753 ,menunjukkan keeratan artinya jika motivasi belajar berubah 1
hubungan leadership dengan indeks prestasi satuan maka indeks prestasi mahasiswa akan
mahasiswa adalah erat. berubah sebesar 0,019, tanda koefisien
regresi yang positif menandakan hubungan
Berdasarkan hasil analisis regresi
yang searah.
linier berganda nilai koefisien regresi
Kontribusi variabel motivasi belajar
variabel leadershi sebesar 0,012 artinya jika
secara linier dilihat dari nilai koesfisien
leadership berubah 1 satuan maka indeks
determinan (R2) = 0,508 sehingga besarnya
prestasi mahasiswa akan berubah sebesar
sumbangan variabel X1 adalah 50,8 % .
0,012 dengan asumsi variabel bebas lainnya
dengan koefisien korelasi regresi liniernya
tetap, tanda koefisien regresi yang positif
(R) = 0,708 ,menunjukkan keeratan
menandakan hubungan yang searah.
hubungan motivasi belajar dengan indeks
Kontribusi variabel leadership
prestasi mahasiswa adalah erat.
terhadap indeks prestasi dilihat dari nilai
Berdasarkan hasil analisis regresi
koesfisien determinasi parsial (r2) = 0,177
linier berganda nilai koefisien regresi
sehingga besarnya sumbangan variabel X1
variabel motivasi sebesar 0,008 artinya jika
adalah 17,7 % . dengan koefisien korelasi
motivasi belajar berubah 1 satuan maka
parsial regresi bergandanya (r) = 0,421
indeks prestasi mahasiswa akan berubah
dengan signifikansi 0,025, menunjukkan
sebesar 0,008 dengan asumsi variabel bebas
keeratan hubungan leadership dengan indeks
lainnya tetap, tanda koefisien regresi yang
prestasi mahasiswa cukup erat.
positif menandakan hubungan yang searah.
Berdasarkan hasil deskripsi variabel
Kontribusi variabel motivasi belajar
leadership menunjukkan bahwa 58,1 %
terhadap indeks prestasi dilihat dari nilai
baik, 29,0 % cukup dan 12,9 % kurang,
koesfisien determinasi parsial (r2) = 0,172
menunjukkan secara umum tanggapan
Panel Situmorang Pengaruh Sellf Leadership Mahasiswa, Motivasi Belajar dan Minat Belajar | 29
Terhadap Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa Keperawatan di Poltekes Kemenkes Sorong

sehingga besarnya sumbangan variabel X2 Berdasarkan hasil analisis regresi


adalah 17,2 % . dengan koefisien korelasi linier berganda nilai koefisien regresi
parsial regresi bergandanya (r) = 0,415 variabel minat sebesar 0,009 artinya jika
dengan signifikansi 0,023, menunjukkan minat belajar berubah 1 satuan maka indeks
keeratan hubungan motivasi belajar dengan prestasi mahasiswa akan berubah sebesar
indeks prestasi mahasiswa cukup erat. 0,009 dengan asumsi variabel bebas lainnya
Berdasarkan hasil deskripsi variabel tetap, tanda koefisien regresi yang positif
motivasi belajar menunjukkan bahwa 61,3 menandakan hubungan yang searah.
% baik, 32,3 % cukup dan 6,5 % kurang, Kontribusi variabel minat belajar
menunjukkan secara umum tanggapan terhadap indeks prestasi dilihat dari nilai
responden terhadap variabel motivasi koesfisien determinasi parsial (r2) = 0,237
belajar adalah baik. sehingga besarnya sumbangan variabel X3
adalah 23,7 % . dengan koefisien korelasi
parsial regresi bergandanya (r) = 0,487
Pengaruh Minat Belajar terhadap Indeks
dengan signifikansi 0,007, menunjukkan
Prestasi Mahasiswa
keeratan hubungan minat belajar dengan
Berdasarkan hasil analisis regresi
indeks prestasi mahasiswa cukup erat.
linier sederhana antara variabel minat belajar
Berdasarkan hasil deskripsi variabel
(X3) terhadap variabel indeks prestasi (Y),
minat belajar menunjukkan bahwa 48,4 %
nilai koefisien regresinya sebesar 0,019
baik, 45,2 % cukup dan 6,5 % kurang,
artinya jika minat belajar berubah 1 satuan
menunjukkan secara umum tanggapan
maka indeks prestasi mahasiswa akan
responden terhadap variabel minat belajar
berubah sebesar 0,019, tanda koefisien
adalah baik.
regresi yang positif menandakan hubungan
yang searah.
Variabel yang Berpengaruh Dominan
Kontribusi variabel minat belajar
Terhadap Indeks Prestasi
secara linier dilihat dari nilai koesfisien
Berdasarkan nilai koefisien
determinan (R2) = 0,485 sehingga besarnya 2
determinasi parsial (r ) dapat disimpulkan
sumbangan variabel X1 adalah 48,5 % .
bahwa variabel minat belajar mempunyai
dengan koefisien korelasi regresi liniernya
pengaruh dominan terhadap indeks prestasi
(R) = 0,724 ,menunjukkan keeratan
mahasiswa, karena memiliki karena
hubungan minat belajar dengan indeks
memiliki koefisien determinasi parsial (r2)
prestasi mahasiswa adalah erat.
lebih besar dibandingkan dua variable bebas
30 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 2, Nomor 2, Edisi Juni 2014, hlm. 22- 31

lainnya, yaitu leadership dengan motivasi 3. Self motivasi belajar secara parsial
belajar. berpengaruh signifikan terhadap indeks
Jika dilihat nilai koefisien korelasi prestasi mahasiswa keperawatan
parsial dari ketiga variable nilainya Poltekes Kemenkes Sorong. Kesimpulan
menunjukan hubungan yang cukup erat dari ini berdasarkan pada hasil uji t yang
ketiga variable terhadap indeks prestasi menunjukkan bahwa t – hitung (2,410) >
mahasiswa, tetapi kalau bersama – sama t – tabel (1,706).
(simultan) koefisien korelasi bergandanya 4. Self minat belajar secara parsial
(R) = 0,859 hubungannya menjadi sangat berpengaruh signifikan terhadap indeks
erat (mendekati 1). prestasi mahasiswa keperawatan
Poltekes Kemenkes Sorong. Kesimpulan
ini berdasarkan pada hasil uji t yang
SIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan bahwa t – hitung (2,896) >
Simpulan
t – tabel (1,706).
Berdasarkan pada hasil analisis dan
5. Minat belajar merupakan variabel yang
pembahsasan terhadap hasil – hasil
berpengaruh dominan terhadap indeks
penelitian, maka pada penelitian ini dapat
prestasi mahasiswa keperawatan
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut
Poltekes Kemenkes Sorong. Kesimpulan
:
ini berdasarkan nilai koefisien
1. Self leadership, motivasi belajar dan
determinasi parsial (r2), dimana minat
minat belajar secara simultan
belajar memiliki nilai koefisien
berpengaruh signifikan terhadap indeks
determinasi lebih besar dibandingkan
prestasi mahasiswa keperawatan
dengan nilai koefisien determinasi (r2)
poltekes kemenkes Sorong. Simpulan ini
leadership dan motivasi belajar.
berdasarkan pada hasil uji F yang
Saran – Saran
menunjukkan bahwa F – hitung (25,313)
Berdasarkan hasil pembahasan dan
> F – tabel (2,89).
kesimpulan yang telah diuraikan, terdapat
2. Self leadership secara parsial
beberapa saran yang dapat
berpengaruh signifikan terhadap indeks
direkomendasikan untuk kepentingan
prestasi mahasiswa keperawatan
pengambil kebijakan pada obyek penelitian
poltekes kemenkes Sorong. Kesimpulan
ini dan pengembangan penelitian berikutnya,
ini berdasarkan pada hasil uji t yang
antara lain :
menunjukkan bahwa t – hitung (2,372) >
1. Bagi Poltekes Kemenkes Sorong
t – tabel (1,706).
Panel Situmorang Pengaruh Sellf Leadership Mahasiswa, Motivasi Belajar dan Minat Belajar | 31
Terhadap Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa Keperawatan di Poltekes Kemenkes Sorong

a. Variabel leadership, motivasi belajar bisa lebih luas lagi sehingga hasilnya
dan minat belajar berpengaruh bisa digeneralisasi untuk mahasiswa
signifikan terhadap indeks prestasi di universitas lainnya.
mahasiswa, jika Poltekes Kemenkes
Sorong ingin meningkatkan indeks DAFTAR PUSTAKA
prestasi mahasiswa maka leadership,
Arikunto. S, 2006. Prosedur Penelitian
motivasi belajar dan minat belajar Suatu Pendekatan Praktik.
mahasiswa keperawatan poltekes Jakarta: PT. Rineka Cipta.
kemenkes Sorong juga harus Brown,G.,Atkin, M.,1998. Effective
ditingkatkan. teaching in Higher Education.
b. Minat belajar sebagai variabel yang Methuen: London.
berpengaruh dominan terhadap
indeks prestasi mahasiswa Gagne, Robert M, 2007, Essentials of
keperawatan poltekes kemenkes Learning for Instruction, The
Sorong, hendaknya harus lebih Dryden Pres, Illinois.
diperhatikan dengan menumbuhkan
Riduwan, 2009, Pengantar Statistik Sosial,
minat belajar mahasiswa dengan cara
Bandung: Alfabeta
menampilkan bahan – bahan ajar
Santoso, Singgih, 2001, SPSS Versi 12.0
yang lebih variatif dan menarik agar
Mengolah Data Statistik Secara
minat belajar mahasiswa bisa lebih Profesional, Jakarta: PT Elex
ditingkatkan. Komputindo
2. Bagi Penelitian Selanjutnya Santrock, John W. 2007, Psikologi
Bagi peneliti selanjutnya disarankan Pendidikan, Terjemahan oleh:
untuk meneliti yang lebih mendalam Tri Wibowo B.S., Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
tentang hubungan atau pengaruh
leadership, motivasi belajar dan minat Sudjana, 2002, Metoda Statistika, Bandung:
Tarsito
belajar terhadap indeks prestasi
mahasiswa, misalnya dengan : http://repository.upi.edu/operator/upload/t_a
dpend_0808751_chapter2.pdf
a. Menambah indikator pengukuran
/22/03/12.
untuk masing – masing variabel
penelitian.
b. Memperluas obyek penelitian tidak
hanya terbatas pada mahasiswa
Poltekes Kemenkes Sorong, tetapi

Anda mungkin juga menyukai