1 : 1 – 9 ISSN 1411-4674
The Effect of Family to Family Model to the Family’s Independency in Caring Tuberculosis
Family Member who is Dots Participant in Makassar
(Integration Nursing Concept Self Care and Family-Centred Nursing)
(Email: ellyunhas@yahoo.com)
ABSTRAK
Penerapan model keluarga untuk keluarga (KUK) yang merupakan integrasi teori keperawatan self
care dan family centre nursing (SCFCN) dengan sistem keperawatan edukasi suportif merupakan
salah satu intervensi keperawatan yang mendukung keluarga pasien TB untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemandirian keluarga merawat anggota pasien TB. Penurunan angka kesembuhan
TB belum optimal, dikarenakan tidak adanya supervisi yang rutin ke rumah pasien, pelaksanaan
home care oleh perawat masih terbatas, sehingga keluarga dan penderita TB masih kurang
mendapatkan pendidikan kesehatan dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan,
mengakibatkan kurang termotivasi dalam pengobatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penerapan model integrasi teori keperawatan SCFCN melalui model program KUK terhadap
kemandirian keluarga merawat anggota keluarga yang menderita TB Paru. Penelitian quasi
eksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah pre-test and post-test with control group
design. Intervensi dalam penelitian ini adalah penerapan model KUK dengan pemberian edukasi
suportif terhadap keluarga pasien TB pada awal (< 3 bulan) masa pengobatan dan diobservasi tingkat
kemandirian keluarga dalam merawat pasien TB pada saat post test. Sampel kelompok kontrol dan
kelompok intervensi 1 : 1 (kelompok kontrol 40 keluarga dan kelompok intervensi 40 keluarga),
sehingga total sampel adalah 80 keluarga pasien. Hasil uji wilcoxon signed rank test membuktikan
ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan dan kemandirian keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita TB antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p<0.01). Dapat
disimpulkan bahwa Intervensi penerapan model KUK dengan metode edukasi suportif yang
diberikan pada keluarga pasien TB sangat berpengaruh terhadap kemandirian keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita TB Paru.
ABSTRACT
Application of family to family model (FTF) the contribute integration model of self care and
family-centred (SCFCN) nursing with the nursing system of supportive-education is one of nursing
intervention which supports Tuberculosis patient’s family in increasing their knowledge and
independency of taking care their family member who has tuberculosis. The decreasing of
tuberculosis incidence has not been optimal because there are no routine home’s supervision and
1
Elly Lilianty Sjattar ISSN 1411-4674
unlimited home care by the nurse, so tuberculosis patients and their family are lack of health
education and lack of adequate knowledge about the disease and its treatment. Therefore, the patients
and their families are less motivated in the tuberculosis’ treatment. The purpose of this research was
to explore the effect of SCFCN theory integration model by applying the FTF model to the
independency of families in taking care tuberculosis’ patients. The design of this quasy-experimental
study is pre-test and post-test with control group. This research intervention is the application of
integration model of family to family theory and concept by giving supportive education to the
families and tuberculosis patients in the initial time of tuberculosis treatment (≤ 3 months). The level
of family’s independency in taking care tuberculosis patient was measured during the post test. The
sample number of control group is similar with the sample number of intervention group (40 family
in each group), so the total sample number is 80 patient’s family. The result of Wilcoxon signed rank
test proved that there were significant differences in the family knowledge and independency in
taking care tuberculosis family member between the intervention and control group (p=<0.01). In
summary, the intervention that apply the model of FTF theory and concept with the nursing system
of supportive-educative to the family and tuberculosis patient is exceedingly affected to the family’s
independency in taking care tuberculosis patient.
2
Model KUK, Edukasi Suportif, Kemandirian Keluarga ISSN 1411-4674
3
Elly Lilianty Sjattar ISSN 1411-4674
(0.812), pada artinya nilai r alpha lebih kebutuhan tersebut sehingga disinilah
besar dari nilai r tabel. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan dengan teori
kuesioner kemandirian keluarga dan keperawatan. Notoatmodjo (2007) juga
pengetahuan keluarga dinyatakan mengatakan pemberian informasi
reliable. Hasil uji validitas total diperoleh terhadap seseorang akan meningkatkan
r = 0,771 dimana r yang diperoleh lebih pengetahuan orang tersebut. Selanjutnya
besar dari r tabel sehingga dapat dengan pengetahuan tersebut akan
disimpulkan pertanyaan tersebut valid. menimbulkan kesadaran dalam diri
mereka dan akhirnya menyebabkan orang
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut berperilaku sesuai dengan
Karakteristik responden pengetahuan yang dimilikinya itu.
Karakteristik responden yang Penelitian lain yang mendukung
diteliti dapat dilihat pada Tabel 1, dimana penelitian ini menunjukkan bahwa
ditemukan bahwa, tingkat pengetahuan pengasuh keluarga (family carer) yang
dan kemandirian keluarga dalam menghadapi kebutuhan dan rutinitas
merawat anggota keluarganya yang merawat orang yang berusia lanjut
menderita TB di Wilayah Puskesmas membutuhkan informasi dan pendidikan
Mikroskopis Kota Makassar secara kesehatan sehingga peningkatan penge-
umum masih kurang 40 (100%) orang tahuan dapat memberikan keuntungan
kelompok perlakuan dan 40 (100%) bagi pengasuh dan lansia (Coen dkk.
orang kelompok kontrol. Pada Tabel 1. dikutip dalam Sahar dkk, 2003).
ditemukan hampir seluruh variabel yang Moore (2008) dalam penelitiannya
dapat merancu penelitian ini sudah juga menemukan hal serupa yaitu bahwa
homogen hal tersebut terlihat setiap terjadi peningkatan pengetahuan dan
pendistribusian variabel dengan pelaksanaan self care secara signifikan
menggunakan uji Continuity Correction setelah pemberian pendidikan kesehatan
(a) ditemukan nilai p > 0,05 . tentang nutrisi pada anak yang
Keluarga/PMO sebagian besar mengalami obesitas. Badruddin dkk,
97.5% berumur < 55 tahun, 86.3% PMO (2002), mengingatkan bahwa pendidikan
yang kelamin perempuan, dan hanya kesehatan akan lebih efektif bila petugas
13.8% orang PMO laki-laki. Data kesehatan mengenal tingkat pengetahuan,
dukungan keluarga menunjukkan 100% sikap dan kebiasaan sehari-hari klien
keluarga mendukung proses pengobatan tersebut.
anggota keluarga yang menderita TB. Brooks dan Armer (2008) peng-
kajian merupakan elemen penting dalam
Pengetahuan keluarga pemberian intervensi asuhan keperawatan
Tabel 2 dan Tabel 3, memperlihat- berupa suportif edukatif untuk
kan bahwa responden dalam penelitian memberikan pendidikan dan dukungan
ini membutuhkan pendidikan kesehatan kepada klien agar mampu meng-
berupa suportif edukatif, hal tersebut implementasikan tindakan self carenya.
dibutuhkan karena 100% responden pada Armer dkk (2009) juga mengung-
kelompok intervensi dan 100% kapkan dalam penelitiannya bahwa self
responden kelompok kontrol memiliki care agency merupakan kekuatan untuk
pengetahuan kurang tentang penularan, melakukan penerapan self care, dimana
pencegahan dan perawatan penyakit TB peningkatan pengetahuan oleh self care
yang diderita oleh anggota keluarganya. agency ini melalui proses pembelajaran
Armer, dkk (2009) menyatakan, yang cukup lama.
setiap orang mempunyai kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
secara mandiri. Tapi pada situasi tertentu,
seseorang tidak mampu memenuhi
4
Model KUK, Edukasi Suportif, Kemandirian Keluarga ISSN 1411-4674
5
Elly Lilianty Sjattar ISSN 1411-4674
6
Model KUK, Edukasi Suportif, Kemandirian Keluarga ISSN 1411-4674
Tabel 1. Analisis Uji Homogenitas berdasarkan Umur, Jenis kelamin, Sosial ekonomi,
Agama, Suku, Norma, Dukungan keluarga, Tipe keluarga, Lingkungan,
Pengetahuan keluarga, Kemandirian keluarga Di Puskesmas Mikroskopis
Makassar Tahun 2010 (n1=n2=40)
Karateristik responden Perlakuan Kontrol Total p value
n % n % n %
Umur PMO
< 55 tahun 40 100 38 95 78 97.5
> 55 tahun 0 0 2 5 2 2.5 0.494
Jenis kelamin PMO
Laki-laki 4 10 7 17.5 11 13.8 0.518
Perempuan 36 90 33 82.5 69 86.3
Sosial ekonomi/ pendapatan keluarga
Cukup 28 70 31 77.7 59 73.8
Kurang 12 30 9 22.5 21 26.3 0.611
Agama
Islam 35 87.5 36 90 71 88.8 1
Kristen 5 12.5 4 10 9 11.2
Suku/ras
Bugis/Makassar 34 85 35 87.5 69 86.3 1
Lain-lain 6 15 5 12.5 11 13.8
Hambatan Pengobatan terkait norma
Tidak ada 40 100 39 97.5 79 98.8
Awal dikira guna-guna 0 0 1 2.5 1 1.25 1
Dukungan keluarga menurut persepsi pasien
Mendukung 40 100 40 100 80 100
Tidak mendukung 0 0 0 0 0 0
Tipe keluarga
Keluarga inti 23 57.5 23 57.5 46 67.5 1
Keluarga besar 17 42.5 17 42.5 34 42.5
Lingkungan rumah
Bersih 17 42.5 20 50 37 46.3
Tidak bersih 23 57.5 20 50 43 53.8 0.654
Pengetahuan keluarga tentang TB pre test
Baik 0 0 0 0 0 0
Kurang 40 100 40 100 80 100 1
Kemandirian keluarga pre test
Kemandirian 1 0 0 0 0 0 Data
homogen,
Kemandirian 2 40 100 40 100 80 100 Continuity
Correction(a)
Kemandirian 3 0 0 0 0 0 0 tidak dapat
terbaca
Kemandirian 4 0 0 0 0 0 0
7
Elly Lilianty Sjattar ISSN 1411-4674
8
Model KUK, Edukasi Suportif, Kemandirian Keluarga ISSN 1411-4674
Kelompok Sampel
110 = Perlakuan
129
= Kontrol
100 p=0,00
χ=59,38
kemandirian keluarga
90
121
126
80 p=0,094
χ=1,35 130
p=0,00
25 χ=30,65
66
70 101
p=0,020
χ=21,63
60
47 21
50
Sebelum Setelah
Kelompok
Grafik 1. Perbedaan rata-rata kemandirian keluarga sebelum dan sesudah intervensi pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Puskesmas Mikroskopis Makassar
Tahun 2010