Anda di halaman 1dari 9

JST Kesehatan, April 2011, Vol.1 No.

1 : 1 – 9 ISSN 1411-4674

PENGARUH PENERAPAN MODEL KELUARGA UNTUK KELUARGA


TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA MERAWAT PENDERITA TB PARU
PESERTA DOTS DI MAKASSAR
(INTEGRASI KONSEP KEPERAWATAN SELF CARE
DAN FAMILY-CENTRED NURSING)

The Effect of Family to Family Model to the Family’s Independency in Caring Tuberculosis
Family Member who is Dots Participant in Makassar
(Integration Nursing Concept Self Care and Family-Centred Nursing)

Elly Lilianty Sjattar1, Elly Nurrahmah2 , Burhanuddin Bahar3, Sitti Wahyuni4


1
Program Study Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Unhas, Makassar;
2
Fakultas Ilmu Keperawatan, UI, Jakarta;
3
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas, Makassar;
4
Fakultas Kedokteran, Unhas, Makassar

(Email: ellyunhas@yahoo.com)

ABSTRAK

Penerapan model keluarga untuk keluarga (KUK) yang merupakan integrasi teori keperawatan self
care dan family centre nursing (SCFCN) dengan sistem keperawatan edukasi suportif merupakan
salah satu intervensi keperawatan yang mendukung keluarga pasien TB untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemandirian keluarga merawat anggota pasien TB. Penurunan angka kesembuhan
TB belum optimal, dikarenakan tidak adanya supervisi yang rutin ke rumah pasien, pelaksanaan
home care oleh perawat masih terbatas, sehingga keluarga dan penderita TB masih kurang
mendapatkan pendidikan kesehatan dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan,
mengakibatkan kurang termotivasi dalam pengobatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penerapan model integrasi teori keperawatan SCFCN melalui model program KUK terhadap
kemandirian keluarga merawat anggota keluarga yang menderita TB Paru. Penelitian quasi
eksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah pre-test and post-test with control group
design. Intervensi dalam penelitian ini adalah penerapan model KUK dengan pemberian edukasi
suportif terhadap keluarga pasien TB pada awal (< 3 bulan) masa pengobatan dan diobservasi tingkat
kemandirian keluarga dalam merawat pasien TB pada saat post test. Sampel kelompok kontrol dan
kelompok intervensi 1 : 1 (kelompok kontrol 40 keluarga dan kelompok intervensi 40 keluarga),
sehingga total sampel adalah 80 keluarga pasien. Hasil uji wilcoxon signed rank test membuktikan
ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan dan kemandirian keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita TB antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p<0.01). Dapat
disimpulkan bahwa Intervensi penerapan model KUK dengan metode edukasi suportif yang
diberikan pada keluarga pasien TB sangat berpengaruh terhadap kemandirian keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita TB Paru.

Kata Kunci: Model KUK, Edukasi suportif, Kemandirian keluarga.

ABSTRACT

Application of family to family model (FTF) the contribute integration model of self care and
family-centred (SCFCN) nursing with the nursing system of supportive-education is one of nursing
intervention which supports Tuberculosis patient’s family in increasing their knowledge and
independency of taking care their family member who has tuberculosis. The decreasing of
tuberculosis incidence has not been optimal because there are no routine home’s supervision and

1
Elly Lilianty Sjattar ISSN 1411-4674

unlimited home care by the nurse, so tuberculosis patients and their family are lack of health
education and lack of adequate knowledge about the disease and its treatment. Therefore, the patients
and their families are less motivated in the tuberculosis’ treatment. The purpose of this research was
to explore the effect of SCFCN theory integration model by applying the FTF model to the
independency of families in taking care tuberculosis’ patients. The design of this quasy-experimental
study is pre-test and post-test with control group. This research intervention is the application of
integration model of family to family theory and concept by giving supportive education to the
families and tuberculosis patients in the initial time of tuberculosis treatment (≤ 3 months). The level
of family’s independency in taking care tuberculosis patient was measured during the post test. The
sample number of control group is similar with the sample number of intervention group (40 family
in each group), so the total sample number is 80 patient’s family. The result of Wilcoxon signed rank
test proved that there were significant differences in the family knowledge and independency in
taking care tuberculosis family member between the intervention and control group (p=<0.01). In
summary, the intervention that apply the model of FTF theory and concept with the nursing system
of supportive-educative to the family and tuberculosis patient is exceedingly affected to the family’s
independency in taking care tuberculosis patient.

Key Words: Family to family model, Supportive-educative, Family’s independency.

PENDAHULUAN (Ekonoruliyanto, 2008). Tujuan dari


Penyakit Tuberculosis (TB) adalah program ini menjadikan pasien teratur
penyakit menular yang disebabkan oleh dalam pengobatannya, mencegah
Mycobacterium tuberculosis. Setiap resistensi dan mencegah droup out (lalai)
tahunnya seorang penderita TB yang dimana dilakukan pengawasan dan
tidak diobati atau gagal disembuhkan, pengendalian pengobatan terhadap
akan menularkan kepada 10-15 orang penderita tuberkulosis (Depkes RI, 2009).
sehat lainnya (IUALTD, 2004). Pada Seiring berjalannya penggunaan stategi
tahun 2006, Indonesia masih berada di DOTS, dalam prosesnya tidak menutup
urutan ketiga terbesar penyumbang kemungkinan terjadinya kegagalan
penderita tuberkulosis setelah India yang pengobatan atau drop out (DO), seperti
menduduki peringkat pertama, Cina yang halnya di Ethopia dan di India Gujarat,
menduduki peringkat kedua, dan faktor resiko utama kebanyakan pasien
Indonesia yakni sekitar 10 persen dari DOTS berhenti berobat disebabkan
total penderita di dunia (WHO, 2008). Di kurangnya pendidikan kesehatan dan
Sulawesi Selatan, jumlah kasus baru TB kurangnya pengetahuan yang adekuat
tahun 2006 adalah 6.902 orang, pada tentang penyakit (Tekle dkk, 2002;
tahun 2007 menjadi 6.659 orang dan Pandit dkk, 2006). Tindakan sederhana
4.856 pada tahun 2008 dengan jumlah dalam pencegahan penularan TB fokus
kasus baru terbanyak di kota Makassar perawatannya adalah memberikan
(Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi informasi edukasi suportif pada keluarga
SulSel, 2009). Menurut data yang sebagai self care agency dan penderita
diperoleh di Dinkes Kota Makassar, TB, hal ini ditujukan untuk
bahwa pada tahun 2007 jumlah penderita meningkatkan kemampuan keluarga
TB paru bakteri tahan asam (BTA) dalam merawat anggota keluarga yang
positif sebanyak 1.122 penderita dan menderita TB di rumah (Depkes.R.I,
meningkat pada tahun tahun 2008 2007; Taylor, 2006; Friedman, dkk,
menjadi 1.338 penderita dan kambuh 58 2003).
penderita, (Data Sekunder dari Dinkes Self care dikembangkan oleh
Kota Makassar, Februari 2009). Dorothea Orem, fokus utama dari model
Indonesia sudah menggunakan konseptual self care adalah perawat
Directly Observed Treatment bekerja untuk meningkatkan kemampuan
Shortcourse (DOTS) sejak tahun 1994 /kemandirian klien (keluarga dan

2
Model KUK, Edukasi Suportif, Kemandirian Keluarga ISSN 1411-4674

pasien TB) sesuai tingkat 15 bulan sejak tanggal 4 September 2008


ketergantungannya. Berdasarkan teori sampai 30 November 2009. Instrumen
ini peran perawat dan klien saling penelitian yang digunakan dalam
melengkapi, yaitu setiap hal dilakukan penelitian ini adalah kuesioner dan
bersama untuk mencapai perawatan lembar observasi. Peneliti memperoleh
diri yang maksimal (Taylor, 2006; identitas responden, pre-tes untuk menilai
Pender dkk, 2001). Teori self care tingkat kemandirian awal keluarga/
mempunyai enam konsep sentral yaitu; Pengawas Menelan Obat (PMO) sebelum
self care, self care agency, self care penerapan model KUK, serta kontrak
therapeutik, defisit self care, nursing waktu pelaksanaan home care di
agency, dan nursing sistem, serta satu Puskesmas mikroskopis. Setelah men-
konsep perifer yaitu basic conditioning dapatkan kesepakatan waktu dengan
factor (Taylor, 2006). keluarga, dilakukan kunjungan rumah,
Family - centred nursing di kem- untuk memberikan perlakuan berupa
bangkan oleh Friedman, fokus utama dari penerapan model KUK dengan
model konseptual family- centred nursing pemberian edukasi suportif yang
adalah pemberian asuhan keperawatan meliputi, pemberian pendidikan kesehatan
keluarga yang difokuskan pada pening- dan support terhadap keluarga/PMO
katan kesehatan seluruh anggota pasien TB selama 1 kali 2 minggu selama
keluarga, sehingga tercapai kemandirian + 3 bulan tiap responden dan setelah
keluarga dalam mengatasi masalah diberi perlakuan, maka dilakukan inter-
kesehatannya (Friedman dkk., 2003). nalisasi selama 2 minggu, lalu pada
Praktek keluarga sebagai pusat keperawatan minggu ketiga setelah internalisasi
(family-centered nursing) didasarkan dilakukan pos-tes untuk menilai tingkat
pada perspektif bahwa keluarga adalah kemandirian keluarga. Responden dalam
unit dasar untuk perawatan individu dari penelitian ini adalah keluarga penderita
anggota keluarga. TB yang anggota keluarganya telah
Family to family atau keluarga menjalani pengobatan DOTS ≤ 3 bulan
untuk keluarga (KUK) adalah metode yaitu sebanyak 80 orang, yang terbagi
yang kami kembangkan dengan mengin- menjadi 40 orang perlakuan dan 40 orang
tegrasikan teori keperawatan self care kontrol.
dan konsep family-centered nursing. Metode penelitian ini adalah
Integrasi kedua model ini dilakukan “quasi-eksperimen” (Sastroasmoro dan
dengan asumsi bahwa program ini dapat Ismael, 2008) dan jenis sampling yang
memandirikan anggota keluarga melalui digunakan adalah Non Randomized pre-
edukasi suportif yang diberikan oleh test post-test controlled group design.
perawat komunitas kepada anggota Pengolahan datanya menggunakan SPSS
keluarga yang bertanggung jawab dalam versi 11,5. Sebelum dilakukan penelitian
memelihara dan merawat anggota maka terlebih dahulu dilakukan uji coba
keluarganya yang menderita TB. instrument, hal ini dilakukan agar data
Studi ini dilakukan untuk menguji yang diperoleh akurat dan objektif,
model KUK untuk menilai tingkat berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap
kemandirian keluarga merawat anggota modifikasi kuesioner kemandirian keluarga
keluarganya yang menderita TB. merawat anggota keluarganya yang
menderita TB dan tingkat pengetahuan
BAHAN DAN METODE keluarga, pada nilai r tabel (0,220)
Penelitian ini dilakukan di menunjukkan nilai r alpha Chronbach
Puskesmas mikroskopis (Puskesmas (0.764) untuk uji pertanyaan tingkat
Kassi-kassi, Puskesmas Batua, Puskesmas kemandirian keluarga, tingkat pengetahuan
Cendrawasih, Puskesmas Jumpandang keluarga (0.684), dan untuk dukungan
Baru dan Puskesmas Tabaringan) selama keluarga menurut persepsi pasien TB

3
Elly Lilianty Sjattar ISSN 1411-4674

(0.812), pada artinya nilai r alpha lebih kebutuhan tersebut sehingga disinilah
besar dari nilai r tabel. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan dengan teori
kuesioner kemandirian keluarga dan keperawatan. Notoatmodjo (2007) juga
pengetahuan keluarga dinyatakan mengatakan pemberian informasi
reliable. Hasil uji validitas total diperoleh terhadap seseorang akan meningkatkan
r = 0,771 dimana r yang diperoleh lebih pengetahuan orang tersebut. Selanjutnya
besar dari r tabel sehingga dapat dengan pengetahuan tersebut akan
disimpulkan pertanyaan tersebut valid. menimbulkan kesadaran dalam diri
mereka dan akhirnya menyebabkan orang
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut berperilaku sesuai dengan
Karakteristik responden pengetahuan yang dimilikinya itu.
Karakteristik responden yang Penelitian lain yang mendukung
diteliti dapat dilihat pada Tabel 1, dimana penelitian ini menunjukkan bahwa
ditemukan bahwa, tingkat pengetahuan pengasuh keluarga (family carer) yang
dan kemandirian keluarga dalam menghadapi kebutuhan dan rutinitas
merawat anggota keluarganya yang merawat orang yang berusia lanjut
menderita TB di Wilayah Puskesmas membutuhkan informasi dan pendidikan
Mikroskopis Kota Makassar secara kesehatan sehingga peningkatan penge-
umum masih kurang 40 (100%) orang tahuan dapat memberikan keuntungan
kelompok perlakuan dan 40 (100%) bagi pengasuh dan lansia (Coen dkk.
orang kelompok kontrol. Pada Tabel 1. dikutip dalam Sahar dkk, 2003).
ditemukan hampir seluruh variabel yang Moore (2008) dalam penelitiannya
dapat merancu penelitian ini sudah juga menemukan hal serupa yaitu bahwa
homogen hal tersebut terlihat setiap terjadi peningkatan pengetahuan dan
pendistribusian variabel dengan pelaksanaan self care secara signifikan
menggunakan uji Continuity Correction setelah pemberian pendidikan kesehatan
(a) ditemukan nilai p > 0,05 . tentang nutrisi pada anak yang
Keluarga/PMO sebagian besar mengalami obesitas. Badruddin dkk,
97.5% berumur < 55 tahun, 86.3% PMO (2002), mengingatkan bahwa pendidikan
yang kelamin perempuan, dan hanya kesehatan akan lebih efektif bila petugas
13.8% orang PMO laki-laki. Data kesehatan mengenal tingkat pengetahuan,
dukungan keluarga menunjukkan 100% sikap dan kebiasaan sehari-hari klien
keluarga mendukung proses pengobatan tersebut.
anggota keluarga yang menderita TB. Brooks dan Armer (2008) peng-
kajian merupakan elemen penting dalam
Pengetahuan keluarga pemberian intervensi asuhan keperawatan
Tabel 2 dan Tabel 3, memperlihat- berupa suportif edukatif untuk
kan bahwa responden dalam penelitian memberikan pendidikan dan dukungan
ini membutuhkan pendidikan kesehatan kepada klien agar mampu meng-
berupa suportif edukatif, hal tersebut implementasikan tindakan self carenya.
dibutuhkan karena 100% responden pada Armer dkk (2009) juga mengung-
kelompok intervensi dan 100% kapkan dalam penelitiannya bahwa self
responden kelompok kontrol memiliki care agency merupakan kekuatan untuk
pengetahuan kurang tentang penularan, melakukan penerapan self care, dimana
pencegahan dan perawatan penyakit TB peningkatan pengetahuan oleh self care
yang diderita oleh anggota keluarganya. agency ini melalui proses pembelajaran
Armer, dkk (2009) menyatakan, yang cukup lama.
setiap orang mempunyai kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
secara mandiri. Tapi pada situasi tertentu,
seseorang tidak mampu memenuhi

4
Model KUK, Edukasi Suportif, Kemandirian Keluarga ISSN 1411-4674

Kemandirian keluarga sebagian terletak di dalam individu


Penerapan model KUK sendiri seperti pengetahuan, motivasi dan
berpengaruh secara signifikan terhadap sebagian terletak diluar dirinya seperti
kemandirian keluarga merawat anggota faktor lingkungan. Sikap dan perilaku
keluarganya yang menderita TB, hal ini seseorang dapat berubah dengan
terbukti dari hasil analisis uji tersebut diperolehnya tambahan informasi tentang
diperkuat dengan uji Wilcoxon signed objek/masalah melalui persuasi serta
ranks test pada Tabel 4. menunjukkan dorongan dari orang lain (Notoadmotjo,
nilai p<0.01, lalu terakhir diperkuat pula 2003)
dengan uji Chi-square memperlihatkan Menurut Friedman dkk, (2003)
peningkatan tingkat kemandirian pada bahwa asuhan keperawatan keluarga
kelompok intervensi lebih banyak difokuskan pada peningkatan kesehatan
dibandingkan dengan kelompok kontrol, seluruh anggota keluarga melalui
dengan nilai p<0.01. perbaikan dinamika hubungan internal
Biggs (2008) dalam penelitiannya keluarga, struktur dan fungsi keluarga
menunjukkan bahwa self care deficit serta adanya interdependensi antar
nursing theory (SCDNT) bisa diberikan anggota keluarga sebagai suatu system
pada keluarga dengan pendekatan dan meningkatkan hubungan keluarga
edukasi suportif karena sangat baik dengan lingkungannya.
digunakan untuk melatih anggota Menurut Orem (Taylor, 2002)
keluarga yang berperan sebagai care dukungan keluarga merupakan faktor
giver, karena perawatan anggota keluarga pendukung penting dalam self care
yang menderita penyakit kronik dapat karena dengan keberadaan keluarga yang
dilakukan dirumah mereka. mendampingi klien saat sakit akan
Pengembangan kemampuan memotivasi klien untuk mandiri ,apalagi
keluarga atau pengawas menelan obat jika keluarga disini adalah orang terdekat
(PMO) dalam merawat anggota dan dipercaya oleh klien. Dukungan dari
keluarganya yang menderita TB sangat keluarga dapat berupa dukungan fisik,
penting karena keluarga adalah sumber psikologis dan mungkin juga dukungan
utama bantuan bagi anggota keluarganya financial
yang menderita penyakit kronik seperti
TB dan dapat membantu penderita TB KESIMPULAN
untuk sembuh lebih optimal, serta Hasil penelitian ini membuktikan
keluarga dapat melakukan tindakan bahwa penerapan model KUK yang
pencegahan penularan terhadap anggota merupakan integrasi dari konsep model
keluarga yang rentan terhadap penyakit dan teori keperawatan SCFCN dengan
TB. cara edukasi suportif pada keluarga
Hasil penelitian ini juga didukung sangat berpengaruh terhadap kemandirian
oleh penelitian sebelumnya mengenai keluarga merawat anggota keluarga yang
pelatihan pemberi perawatan di keluarga menderita TB yang ditandai adanya
yang melaporkan sebagian besar peningkatan pengetahuan dan
responden (78%) merasa lebih siap dan kemandirian keluarga pada saat post test.
(22%) merasa agak siap untuk
menyediakan perawatan bagi kerabat DAFTAR PUSTAKA
mereka yang berusia lanjut yang Badruddin N., et al. (2002). Knowledge,
menderita demensia setelah mengikuti Attitude and Practices of Patients
sesi pelatihan (Sahar dkk, 2003). Visiting a Diabetes Care Unit,
Perubahan perilaku dalam diri Pakistan Jou of Nut, 1, pp 99-102.
seseorang dapat terjadi melalui proses Biggs A.J. 2008. Complex Care of 83
belajar. Ada beberapa hal yang Year-Old Woman with Alzheimer’s,
mempengaruhi perilaku seseorang, Diabetes, and Osteoarthritis: A Case

5
Elly Lilianty Sjattar ISSN 1411-4674

Analysis using Orem’s SCDNT. The Notoatmodjo S. (2007). Pomosi


Official Journal of the International kesehatan dan ilmu perilaku (ed. 2).
Orem Society: Self-Care,Dependent- Rineka Cipta, Jakarta.
Care and Nursing. Vol. 16 (2)
Pandit S.K. dan Choudhary. (2006). A
October, p.12-13. http://www.orem-
Study of Treatment Compliance in
society.com (akses 20 April 2009).
Directly Observed Therapy for
Brooks, C. & Armer J. 2008.
Tuberculosis, 31, pp 10-12.
Asessment of power components
Orem D.E. (2001). Nursing concepts of
related to self care action of
practice. p. 491 (6th ed). St. Louis.
modified manual lymph drainage
The.C.V. Mosby Harcourt Sciences
(MMLD) in post breast cancer
Company.
patients. The Official Journal of the
Pender N.J, Murdaugh dan Parson.,
International Orem Society: Self-
(2001). Health Promotion in Nursing
Care,Dependent-Care and Nursing.
Practice. pp. 153-155 (4th ed).
Vol. 16 (2) October, pp. 17-18.
Stamford, CT: Appleton & Lange.
http://www.orem-society.com (akses
Sahar J., Courtney, M., dan Edwards, H.
20 April 2009).
(2003). Improvement of family
Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan
carers' knowledge, skills and
Indonesia 2008. Hal. 159-160.
attitudes in caring for older people
Jakarta.
following the implementation of a
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Family Carers' Training Program in
Selatan. (2009). Penyakit TB paru
the community in Indonesia.
dalam Profil Kesehatan Sulawesi
International Journal of Nursing
Selatan Tahun 2008. Hal 31-32.
Practice, 9, pp 246-254.
Dinas Kesehatan Kota Makassar. (2009).
Taylor S.G. (2006). Dorothea E. Orem:
Profil Kesehatan Kota Makassar.
Self Care deficit theory of nursing.
Data sekunder.
In Nursing Theorists and Their
Ekonoruliyanto. 2008. Penanggulangan
Work. pp. 267-296 (6th ed). Tomey,
tbc dengan strategi dots, Wordpress,
A.M and Alligood, M.R. Mosby. St
<http://fildza.wordpress.com/2008/0
Louis, Missouri.
4/24/penanggulangan- tbc-
Tekle B, Mariam DH dan Ali A. (2002).
dengan-strategi-dots> (akses 09
Defaulting from DOTS and its
Januari 2009).
determinants in three districts of
Friedman, Bowden dan Jones. (2003).
Arsi Zone in Ethiopia. Int J Tuberc
Family nursing practice. In Family
Lung Dis, 6, pp 573-9.
Nursing: Research, Theory and
The International Union Agains
Practice. pp. 171-504 (5th ed).
Tuberculosis and Lung Disease
Prentice Hall.
(IUALTD). (2004). Tuberculosis: a
Moore C. 2009. Dorothea Orem’s self
curable disease that kills two million
care requisites, BellaOnline’s,
people each year. Paris, France. pp
URLhttp://www.bellaonline.com.
7-8.
(akses 2 Maret 2010).
WHO. (2008). Counry profile of
Notoatmodjo S. (2003). Ilmu Kesehatan
Indonesia in Global Tuberculosis
Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.
Control-Surveillance, Planning,
Rineka Cipta, Jakarta.
Financing. pp. 113-116. WHO
Report.Geneva.

6
Model KUK, Edukasi Suportif, Kemandirian Keluarga ISSN 1411-4674

Tabel 1. Analisis Uji Homogenitas berdasarkan Umur, Jenis kelamin, Sosial ekonomi,
Agama, Suku, Norma, Dukungan keluarga, Tipe keluarga, Lingkungan,
Pengetahuan keluarga, Kemandirian keluarga Di Puskesmas Mikroskopis
Makassar Tahun 2010 (n1=n2=40)
Karateristik responden Perlakuan Kontrol Total p value
n % n % n %
Umur PMO
< 55 tahun 40 100 38 95 78 97.5
> 55 tahun 0 0 2 5 2 2.5 0.494
Jenis kelamin PMO
Laki-laki 4 10 7 17.5 11 13.8 0.518
Perempuan 36 90 33 82.5 69 86.3
Sosial ekonomi/ pendapatan keluarga
Cukup 28 70 31 77.7 59 73.8
Kurang 12 30 9 22.5 21 26.3 0.611
Agama
Islam 35 87.5 36 90 71 88.8 1
Kristen 5 12.5 4 10 9 11.2
Suku/ras
Bugis/Makassar 34 85 35 87.5 69 86.3 1
Lain-lain 6 15 5 12.5 11 13.8
Hambatan Pengobatan terkait norma
Tidak ada 40 100 39 97.5 79 98.8
Awal dikira guna-guna 0 0 1 2.5 1 1.25 1
Dukungan keluarga menurut persepsi pasien
Mendukung 40 100 40 100 80 100
Tidak mendukung 0 0 0 0 0 0
Tipe keluarga
Keluarga inti 23 57.5 23 57.5 46 67.5 1
Keluarga besar 17 42.5 17 42.5 34 42.5
Lingkungan rumah
Bersih 17 42.5 20 50 37 46.3
Tidak bersih 23 57.5 20 50 43 53.8 0.654
Pengetahuan keluarga tentang TB pre test
Baik 0 0 0 0 0 0
Kurang 40 100 40 100 80 100 1
Kemandirian keluarga pre test
Kemandirian 1 0 0 0 0 0 Data
homogen,
Kemandirian 2 40 100 40 100 80 100 Continuity
Correction(a)
Kemandirian 3 0 0 0 0 0 0 tidak dapat
terbaca
Kemandirian 4 0 0 0 0 0 0

7
Elly Lilianty Sjattar ISSN 1411-4674

Tabel 2. Pengetahuan keluarga tentang penularan, pencegahan dan perawatan TB pada


kelompok perlakuan dan kelompok control, sebelum dan setelah penerapan
model KUK Family (N1=N2=40)

Sebelum perlakuan Setelah perlakuan


Pengetahuan TB Perlakuan kontrol Perlakuan kontrol
p* p*
n=40 n=40 n=40 n=40
Pencegahan
Baik 0 0 36 2 <0.01
Kurang 40 40 4 38
Penularan
Baik 0 0 39 1 <0.01
Kurang 40 40 1 39
Perawatan TB
Baik 0 0 39 3 <0.01
Kurang 40 40 1 37
* Chi-Square test

Tabel 3. Perbedaan pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarganya yang


menderita TB peserta DOTS (N1=N2=40)

Pre tes Pos tes


Pengetahuan p*
median (min-maks) median (min-maks)
Pengetahuan
Kelompok perlakuan 8 (3 – 12) 20 (14 – 23) <0.01
Kelompok kontrol 6 (4 – 13) 8 (6 – 23) 0.32
* Wilcoxon signed ranks test

Tabel 4. Perbedaan kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarganya yang


menderita TB peserta DOTS pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,
sebelum dan setelah penerapan model KUK (N1=N2=40)

Pre tes Pos tes


Variabel p*
median (min-maks) median (min-maks)
Kemandirian keluarga
Kelompok perlakuan 61 (50 – 71) 98 (68 – 110) <0.01
Kelompok perlakuan 60 (50 - 70) 64 (54 - 106) 0.02
* Wilcoxon signed ranks test

8
Model KUK, Edukasi Suportif, Kemandirian Keluarga ISSN 1411-4674

Kelompok Sampel
110 = Perlakuan
129
= Kontrol
100 p=0,00
χ=59,38
kemandirian keluarga

90
121

126
80 p=0,094
χ=1,35 130
p=0,00
25 χ=30,65
66
70 101
p=0,020
χ=21,63

60

47 21
50

Sebelum Setelah
Kelompok

Grafik 1. Perbedaan rata-rata kemandirian keluarga sebelum dan sesudah intervensi pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Puskesmas Mikroskopis Makassar
Tahun 2010

Anda mungkin juga menyukai