Anda di halaman 1dari 37

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keperawatan ialah suatu profesi yang dituntut untuk memiliki

kemampuan intelektual, moral, serta kemampuan teknis yang dapat

ditempuh melalui program pendidikan profesi ners. Program pendidikan

profesi keperawatan adalah program pendidikan lanjut untuk

mempersiapkan sebagai mahasiswa keperawatan yang memiliki keahlian

secara khusus dan tidak seluruh mahasiswa keperawatan mengikuti

program pendidikan profesi keperawatan dikarenakan ada yang ingin

segera bekerja, karena faktor biaya dan juga motivasi diri sendiri untuk

memilih melanjutkan pendidikan profesi Ners. Program pendidikan profesi

Ners merupakan pembelajaran secara nyata dalam mencapai suatu

keterampilan yang profesional, yaitu kemampuan intelektual, sikap dan

tindakan dalam melakukan asuhan keperawatan kepada klien dengan

tujuan untuk meningkatkan kualitas perawat melalui pendidikan lanjutan

pada progam pendidikan profesi Ners (Nursalam,2012)

Sikap yang profesional dapat menarik simpati klien terhadap

perawat dan akan mempengaruhi kesembuhan klien. Adanya program

pendidikan ners ini diharapkan perawat dapat menjadi agen perubahan

dalam upaya partisipasi aktif menyukseskan program yang telah

diselenggarakan oleh pemerintah dan menjadikan perawat berwawasan

luas mengenai profesi keperawatan.

1
Mahasiswa keperawatan disebut profesional apabila telah

melanjutkan Pendidikan Profesi Ners, tetapi sebanyak 65 orang (77,4%)

Seseorang dengan status sosial ekonomi yang baik, membuat seseorang

cenderung lebih memperluas minat mereka mencakup hal yang semula

belum mampu mereka laksanakan untuk dapat dilaksanakan, salah satunya

adalah melanjutkan pendidikan mahasiswa yang tidak berkenan untuk

melanjutkan ke jenjang tersebut.

Penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya oleh Nurhayani

(2012) menunjukkan bahwa motivasi sosial, motivasi karir dan motivasi

ekonomi dapat berpengaruh signifikan terhadap minat para mahasiswa

akutansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akutansi (PPAk). Selain itu

penelitian Ketut,S (2007) juga menunjukkan bahwa motivasi sangat

berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPA. Hasil

penelitian lain yaitu Silaban, dkk(2016) menunjukkan hasil bahwa terdapat

hubungan antara motivasi mahasiswa dengan minat melanjutkan profesi

Ners.

Pelaksanaan Pendidikan Ners perlu adanya motivasi internal

maupun eksternal. Motivasi memiliki peran penting dalam pencapaian

prestasi, salah satu bentuk nyata peran motivasi terhadap pencapaian

prestasi adalah tercermin pada diri seorang mahasiswa dalam menempuh

pendidikan. mahasiswa saat menyelesaikan jenjang pendidikan tentun

memiliki dorongan untuk mencapai prestasi dengan setinggi-tingginya

2
dalam belajar. Motivasi yang ada didiri kita akan memunculkan keinginan,

untuk menggerakkan, dan mengarahkan tingkah laku sikap kita. Semakin

tinggi motivasi seseorang, semakin tinggi pula intensitas perilakunya

(Syardiansah, 2016).

Dari penelitian sebelum nya yang berjudul Hubungan Antara Minat

Dan Persepsi Terhadap Motivasi Melanjutkan Ners Pada Mahasiswa

Keperawatan Universitas Muhammdiyah Surakarta (Purwanti, 2010) Ada

hubungan antara minat terhadap motivasi melanjutkan ners mahasiswa,

dan ada hubungan antara persepsi terhadap motivasi melanjutkan ners

mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saran

perkenalkan profesi ners sejak awal mahasiswa memilih program sarjana

dan memasuki program studi ilmu keperawatan serta mengadakan

pelatihan-pelatihan ners guna untuk menunjang karir mahasiswa.

Studi pendahuluan dilakukan dengan metode wawancara kepada

10 orang mahasiswa semester VII Keperawatan S1 di Universitas Islam

Sultan Agung Semarang didapatkan hasil 8 orang mengatakan berminat

rendah karena mereka sudah merasa bosan,lelah dan merasa ingin segera

bekerja. Kedelapan mahasiswa ini juga mengatakan bahwa dengan

melanjutkan pendidikan ners akan membuat mereka semakin merasa lelah,

dan menghabiskan banyak waktu, serta repot karena harus pindah-pindah

rumah sakit. Dua orang mempunyai motiasi serta minat yang tinggi karena

mereka berpendapat bahwa melanjutkan ners akan membuat mereka

semakin mudah dalam menentukan pilihan bekerja atau melanjutkan

3
pendidikan. Sedangkan studi pendahuluan dengan metode wawancara

kepada 10 orang mahasiswa semester VII Keperawatan S1 di Universitas

Islam Sultan Agung Semarang didapatkan hasil 4 orang mengatakan

termotivasi untuk melanjutkan Profesi Ners karena memiliki kemauan

yang sangat tinggi untuk mendalami Profesi Ners, ingin lebih menambah

pengalaman, lebih mematangkan skill nya, serta ingin menjadi perawat

profesional, Sedangkan 6 orang mengatakan tidak termotivasi untuk

melanjutkan Profesi Ners dikarenakan sudah merasa yakin akan

mendapatkan pekerjaan, karena merasa akan terlalu mengeluarkan biaya

tambahan lagi ketika mengambil profesi karena biaya profesi mahal,

Karena latar belakang dari mahasiswa tersebut yang kurang mendukung

untuk melanjutkan Profesi.

Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti bermaksud

melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Minat terhadap Motivasi

Melanjutkan Ners pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Islam Sultan

Agung Semarang”.

Tuntutan di masyarakat yang mengharapkan pelayanan kesehatan

lebih baik maka perlunya pemberi pelayanan kesehatan untuk

meningkatan pendidikannya sesuai deangan penjelasan sebelumnya. Dari

alasan-alasan beragam yang dijabarkan sebelumnya, penulis tertarik untuk

menggali lebih jauh tentang bagaimanakah minat dari mahasiswa

Keperawatan program ners untuk melanjutkan ke jenjang profesi.

4
B. Rumusan Masalah

Program pendidikan ners ini merupakan rangkaian dari proses

pembelajaran oleh karena itu perlu adanya motivasi dan dukungan untuk

mencapainya. Motivasi merupakan sebuah gaya penggerak yang berada

dalam diri seseorang untuk menambah semangat dalam melakukan suatu

aktifitas dalam mewujudkan tujuan tertentu (Uno, 2007).

Sebanyak 65 orang (77,4%) Seseorang dengan status sosial ekonomi yang

baik dapat membuat seseorang cenderung mudah untuk memperluas minat

mereka dalam mencakup hal semula yang belum mampu mereka

laksanakan untuk dapat dilaksanakan, salah satu contohnya adalah

melanjutkan pendidikan mahasiswa yang tidak berkenan untuk

melanjutkan ke jenjang tersebut. maka peneliti bermaksud mengadakan

penelitian tentang “Hubungan Antara Minat terhadap Motivasi

Melanjutkan Ners pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Islam Sultan

Agung Semarang”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini meliputi :

1. Tujuan Umum

5
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan Minat terhadap

motivasi mahasiswa dalam melanjutkan profesi Ners di Unissula.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui Minat Mahasiswa S1 Keperawatan dalam melanjutkan

profesi Ners di Unissula Semarang.

b. Mengetahui Motivasi Mahasiswa S1 Keperawatan dalam

melanjutkan profesi Ners di Unissula Semarang

c. Mengetahui hubungan Minat terhadap motivasi Mahasiswa S1

Keperawatan dalam melanjutkan Profesi Ners di Unissula

Semarang

D. Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti terkait

dengan hubungan minat dengan motivasi mahasiswa untuk

melanjutkan profesi ners atau untuk dijadikan referensi dalam

melakukan penelitian penelitian lebih lanjut terkait hal-hal yang

memperngaruhi motivasi mahasiswa melanjutkan Ners.

2. Bagi Instuti Pendidikan

Penelitian ini dapat menambah informasi dan sebagai referensi

tentang hubungan minat dengan motivasi mahasiswa untuk

melanjutkan profesi Ners.

3. Bagi Mahasiswa Keperawatan

6
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk bahan masukan dalam

meningkatkan Pengetahuan Minat dan Motivasi mahasiswa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Minat

a. Definisi Minat

Minat belajar merupakan suatu rasa untuk menyukai atau tertarik

pada suatu hal atau aktivitas belajar tanpa ada yang menyuruh (Slameto,

2010). Minat belajar juga didefinisikan sebagai keinginan dan

keterlibatan yang disengaja dalam aktivitas kognitif yang memainkan

bagian penting dalam proses pembelajaran, menentukan bagian apa

yang kita pilih untuk belajar, dan seberapa baik kita mempelajari

informasi yang diberikan (Klassen & Klassen, 2014).

7
Adapun menurut Renninger, Hidi, & Krapp (2014), minat belajar

adalah sebuah fenomena yang muncul dari interaksi individu dengan

lingkungannya. Hal senada pun diungkapkan oleh Krapp (2000) dan

Renninger & Hidi (2011), dalam Kiemer, Groschner, & Pehmer (2015)

bahwa minat adalah kecenderungan seseorang untuk terlibat secara

berulang atau perhatiannya terfokus pada objek, yang ditentukan oleh

hubungan khusus antara orang dan objek dan dibentuk oleh interaksi

dengan lingkungan. Minat belajar pun didefinisikan sebagai pembangun

motivasi yang mengacu pada keinginan dan kenikmatan siswa untuk

terlibat dalam tugas-tugas serta keinginan untuk memperoleh

pengetahuan (Hidi & Renninger, 2006, dalam Sha, Schunn, Bathgate, &

Ben-Eliyahu, 2016).

Berdasarkan beberapa pemaparan definisi minat belajar, dapat

disimpulkan bahwa minat belajar merupakan faktor pendorong siswa

dalam belajar yang didasari atas ketertarikan atau rasa senang dan

keinginan siswa untuk belajar. Minat belajar juga merupakan aspek

pembangun motivasi, fenomena yang terbentuk akibat interaksi sosial,

dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.

b. Indikator Minat Belajar

Menurut Safari (2003) ada beberapa indikator yang digunakan

untuk mengukur minat siswa untuk belajar, yaitu perhatian,

ketertarikan, rasa senang, dan keterlibatan. Adapun menurut Slameto

(2010, dalam Hilmi, 2013) siswa yang memiliki minat belajar biasanya

8
ditandai dengan adanya perasaan senang untuk belajar, adanya

partisipasi atau keterlibatan, dan sikap penuh perhatian. Hal serupa pun

diungkapkan oleh Renninger, Hidi, & Krapp (2014) bahwa ada

beberapa hal yang menggambarkan minat belajar siswa, seperti adanya

perhatian dan konsentrasi yang lebih besar, perasaan senang untuk

belajar, dan adanya peningkatan kemauan untuk belajar.

c. Upaya Peningkatan Minat Belajar

Menurut Eberly Center (2014, dalam Kpolovie, Joe, & Okoto,

2014), minat belajar dapat ditingkatkan dengan tujuh langkah. Yang

pertama, dengan mengartikulasikan tujuan pembelajaran. Yang kedua,

dengan membuat relevansi antara materi pembelajaran dengan

kehidupan akademik siswa. Yang ketiga, dengan menunjukkan

relevansi materi ajar dengan kehidupan profesional siswa. Yang

keempat, dengan menyoroti berbagai penerapan pengetahuan dan

keterampilan di dunia nyata. Yang kelima, guru dapat menghubungkan

pembelajaran dengan minat pribadi siswa. Yang keenam, memberikan

kebebasan bagi siswa untuk membuat keputusan atau pilihan. Terakhir,

guru dapat menunjukkan gairah dan sikap antusias untuk meningkatkan

minat belajar siswa. Adapun menurut Renninger (2007) dan Wellington

(1990), dalam Klassen & Klassen (2014) beberapa cara untuk

meningkatkan minat belajar seseorang adalah :

1) Membangun lingkungan pembelajaran informal,

2) Membuat lingkungan pembelajaran yang aktif, dan

9
3) Menerapkan pembelajaran kooperatif.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa

keperawatan ntuk melanjutkan pendidikan profesi Ners, diantaranya:

1) Cita-cita

Cita-cita merupakan keinginan untuk meraih kondisi yang

lebih baik dari keadaan sekarang . Cita-cita seseorang dapat

menimbulkan minat peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi. Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam

hidupnya, termasuk para peserta didik. Cita-cita juga

mempengaruhi minat peserta didik melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai

perwujudan dari minat seseorang dalam prospekk kehidupan

dimasa yang akan datang sehingga cita-cita senantiasa dikejar dan

diperjuangkan. Cita-cita akan mempengaruhi seseorang memiliki

perilaku dengan tujuan dapat mencapai cita-cita tersebut . Seorang

peserta didik tentunya tidak ingin putus sekolah tetapi ingin

melanjutkan pendidikan. Cita-cita tersebut akan mempengaruhi

semangat peserta didik untuk belajar untuk dapat mencapai cita-cita

tersebut.

2) Kemauan

Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada

tujuantujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan

10
akal budi. Adanya kemauan memberikan dorongan pada peserta

didik untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Kemauan adalah suatu

kegiatan rohaniah yang menyebabkan seorang manusia sanggup

melakukan berbagai tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan

tertentu. Pada saat ada kemauan dari peserta didik untuk masuk

perguruan tinggi maka peserta didik tersebut akan berusaha

mencapai tujuan tersebut. Dari pengertian tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa indikator kemauan adalah Keinginan

memperdalam ilmu pengetahuan, kemauan ingin mencapai status

sosial yang lebih baik, Keinginan mengejar karir, dan keinginan

belajar lebih lanjut.

3) Lingkungan Kampus

Lingkungan Kampus merupakan situasi yang turut serta

mempengaruhi minat mahasiswa keperawatan. Dosen merupakan

salah satu unsur dari lingkungan kampus. Dosen berperan

membantu mahasiswa untuk memahami diri dan lingkungannya,

membantu mahasiswa memelihara dan menumbuh kembangkan

potensi dan kondisi positif yang dimiliki mahasiswa. Selanjutnya

lingkungan di kampus juga berpengaruh dari teman bergaul

mahasiswa lebih cepat masuk dalam jiwanya. Sesuai dengan

perkembangannya, mahasiswa senang membuat kelompok bergaul

dengan kelompok yang disenangi. Bila teman pergaulannya

memiliki minat masuk perguruan tinggi, maka minat temannya

11
tersebut akan mempengaruhi dirinya dalam melanjutkan ke

pendidikan profesi ners . Peran alumni juga dapat mempengaruhi

minat bagi mahasiswa. Alumni merupakan contoh nyata

bagaimanakah seorang mahasiswa yang telah lulus dari sekolah.

Dengan melihat para alumni maka peserta didik mendapatkan

gambaran pengalaman tentang apa yang harus mereka lakukan

setelah lulus dari sekolah mereka.

4) Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan media pembelajaran dalam kehidupan

sehari-hari seseorang akan selalu berinteraksi dengan lingkungan.

Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan keluarga, masyarakat

maupun sekolah Pengalaman yang diperoleh oleh individu baik

yang dilihat, didengar maupun dialami seringkali akan ditiru oleh

individu dalam bertingkah laku. Keluarga adalah kelompok sosial

kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang

mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan

darah, perkawinan dan atau adopsi . Keluarga adalah unit terkecil

dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa

orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu

12
atap dalam keadaan saling ketergantungan. Faktor lingkungan

keluarga yang mempengaruhi minat peserta didik melanjutkan

pendidikan tinggi adalah pendidikan orang tua, ekonomi orang tua

dan saudara.

e. Ciri – Ciri Minat Belajar

Menurut Slameto (Heri Joko, 2010) ) siswa yang memliliki minat

belajar memiliki ciri ciri sebagai berikut :

1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengingat sesuatu yang dipelajari secara terus menerus

2) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminati

3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang

diminati

4) Lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya

5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas atau kegiatan.

f. Jenis jenis Minat

Beberapa jenis minat yang diungkapkan oleh para ahli, salah

satunya yaitu Kuder dalamkurwanggrum yang dikutip oleh Susanto

(2013) bahwa minat dibagi menjadi 10 jenis yaitu:

1) Minat terhadap alam sekitar

Yaitu Minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan alam

sekitar

2) Minat mekanis

13
Yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian dengan mesin –

mesin atau alat mekanik

3) Minat hitung menghitung

Yaitu minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan

4) Minat terhadap ilmu pengetahuan

Yaitu minat untuk menemukan fakta-fakta baru dan pemecahan

masalah

5) Minat persuasip

Yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan untuk

mempengaruhi orang lain.

6) Minat Seni

Yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan seni

7) Minat leterasi

Yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-masalah membaca

dan menulis berbagai karangan

8) Minat Musik

Minat terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan musik

9) Minat layanan sosial

Yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan membantu orang

lain

10) Minat Lerikal

Minat yang berhubungan dengan pekerjaan asministratif.

14
2. Motivasi

a Pengertian Motivasi

Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi

kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-

faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah

laku manusia dalam arah tekad tertentu (Nursalam, 2009). Sarwono

(2000) mengungkapkan bahwa motivasi menunjuk pada proses gerakan

termasuk situasi yang mendorong seseorang berbuat sesuatu yang timbul

dari dalam individu.

Motivasi berasal dari kata motif yang memiliki makna daya

penggerak yang akan menjadi aktif jika disertai dengan kebutuhan yang

akan terpenuhi (Setiawati, 2008). Motivasi adalah semua hal verbal, fisik,

atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai

respon (Stevenson, 2001). Motivasi adalah hal yang menyebabkan,

menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat

dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2009).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat pengertian motivasi mahasiswa

melanjutkan profesi ners yaitu suatu penggerak yang berasal dari proses

psikologis yang mendorong mahasiswa untuk melanjutkan profesi ners.

b Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk

menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil

15
atau tujuan tertentu (Purwanto, 2010). Sunaryo (2002) mengemukakan

bahwa tujuan dari motivasi adalah untuk meningkatkan moral dan

kepuasan kerja, meningkatkan kerja, meningkatkan kedisiplinan,

menciptakan suasana yang kondusif, hubungan kerja yang baik dan

mempertinggi rasa tanggung jawab perawat terhadap tugas-tugasnya.

c Indikator motivasi

Indikator motivasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Hamzah,

2011):

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya penghargaan dalam belajar

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Sardiman (2005) bahwa ciri-ciri seorang pelajar yang

memiliki motivasi tinggi adalah sebagai berikut ini:

1.) Tekun dalam menghadapi tugas, dapat bekerja teruS menerus dalam

waktu yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai.

2.) Ulet menghadapi kesulitan, tidak lekas putus asa.

3.) Lebih senang bekerjamandiri.

4.) Tidak cepat bosan mengerjakan tugas-tugas yang berulang-ulang

sehingga ia menjadi siswa yang kreatif.

16
5.) Dapat memperhatikan pendapat, kalau sudah yakin akan sesuatu.

6.) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.

7.) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

d Teori Motivasi

1.) Teori Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow)

Hasibuan (2012) mengemukakan teori Maslow (1943) yang

dinamakan Maslow's Need Hierarchy Theory/ A Theory of Human

Motivation atau Teori Hierarki Kebutuhan diri Maslow. Hierarki

Kebutuhan dari Maslow ini diilhami oleh Human Science Theory dari

Elton Mayo. Hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni seorang

berperilaku/bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi

bermacam-macam kebutuhan.

Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu

berjenjang. Artinya,jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi,

kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama.

Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul

kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan

kelima.

Maslow berpendapat bahwa dalam diri manusia terdapat hirarki

dari lima kebutuhan, yaitu sebagai berikut:

1.) Kebutuhan Fisiologis, terdiri atas kebutuhan akan makanan,

minuman dan kebutuhan fisik lainnya.

17
2.) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan ingin dilindungi dari

bahaya fisik dan emosional

3.) Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan rasa kasih sayang,

kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan.

4.) Kebutuhan penghargaan, baik penghargaan internal maupun

eksternal.

5.) Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan akan pertumbuhan,

pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.

e Jenis Motivasi

Menurut Purwanto (2010), jenis-jenis motivasi terdiri dari:

 Motivasi Intrinsik

Berasal dari dalam diri manusia, biasanya timbul dari perilaku yang

dapat memenuhi kebutuhan sehingga manusia menjadi puas.

 Motivasi Ekstrinsik

Berasal dari luar yang merupakan pengaruh dari orang lain atau

lingkungan.

f Faktor-faktoryang mempengaruhi motivasi melanjutkan Ners


Menurut Nursalam dan Efendi (2008) faktor yang

mempengaruhi motivasi perawat untuk melanjutkan pendidikan tinggi

keperawatan ada 2, yaitu:

1. Faktor Internal

 Cita-cita dan aspirasi

18
Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat

menambah semangat sekaligus memberikan tujuan yang

jelas dalam belajar. Cita-cita dan aspirasi akan memperkuat

motivasi perawat, karena terwujudnya cita-cita dan aspirasi

akan menghasilkan aktualisasi diri. Cita-cita yang

bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang

berupaya lebih banyak, yang diindikasikan dengan: sifat

ingin tahu yang lebih luas, keinginan untuk memperbaiki

kegagalan, kreativitas tinggi, berusaha untuk bekerja sama.

 Kemampuan individu

Kemampuan seorang individu akan mempengaruhi

motivasinya. Kemampuan yang dimaksud adalah segala

profesi yang berkaitan dengan intelektual dan intelegensi.

2. Kondisi individu

Kondisi individu yang sehat jasmani dan rohani akan

memberikan motivasi yang positif pada seseorang. Kondisi

individu secara fisiologis yang mempengaruhi motivasi meliputi:

kesehatan fisik dan panca indra. Sedangkan kondisi psikologis,

3. Harapan

Harapan merupakan sesuatu yang diinginkan oleh seorang

individu.

 Faktor Eksternal

19
1) Penghargaan

Penghargaan, pengakuan, atau recognition atas suatu

kinerja yang telah dicapai seseorang akan menjadi faktor

atau perangsang yang kuat. Pengakuan atas suatu kinerja

akan memberikan kepuasan batin seseorang

(Sastrohadiwiryo, 2002). Penghargaan adalah insentif

yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat

meningkatkan produktifitas karyawan (Simamora,

2006).

2) Pengembangan karier perawat

Pengembangan karier perawat melalui pendidikan

berkelanjutan merupakan sistem untuk meningkatkan

kinerja dan profesionalisme seseorang, sesuai dengan

bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi

(Depkes RI, 2008). Dalam pengembangan karier karier

dan pekerjaan. Karier diartikan sebagai suatu jenjang yang

dipilih individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja

perawat dan mengarah pada keberhasilan pekerjaan

sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi

terhadap bidang profesi yang dipilihnya. Adapun

pekerjaan diartikan sebagai suatu posisi atau jabatan yang

diberikan, serta ada keterikatan hubungan antara atasan

dan bawahan dan mendapatkan imbalan uang.

20
3) Status sosial ekonomi

Kondisi sosial ekonomi, status ekonomi adalah

sebuah komponen kelas sosial, mengacu pada tingkat

pendapatan keluarga dan sumber pendapatan. Pendapatan

yang mencukupi kebutuhan- kebutuhan keluarga

umumnya berasal dari pekerjaan para anggota keluarga

dan sumber-sumber pribadi seperti pensiun dan bantuan-

bantuan (non publik) (Friedman, 1989 dalam Mubarok,

2007). Tingkat sosial ekonomi sangat mempengaruhi

perbaikan pendidikan dan perbaikan pelayanan kesehatan

yang diinginkan oleh masyarakat. Rata-rata keluarga

dengan sosial ekonomi yang cukup baik akan memilih

tingkat pendidikan dan sarana kesehatan yang bagus dan

bermutu (Effendy, 1998 dalam Swansburg, 2001).

4) Dukungan atasan

Dukungan adalah suatu kondisi dimana seseorang

diberi dorongan sehingga merasa nyaman dan aman secara

psikologis. Atasan atau pimpinan adalah cara seorang

pemimpinsistem jenjang karier profesional dapat dibedakan

antara karier dan pekerjaan. Karier diartikan sebagai suatu

jenjang yang dipilih individu untuk dapat memenuhi

kepuasan kerja perawat dan mengarah pada keberhasilan

21
pekerjaan sehingga pada akhirnya akan memberikan

kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya. Adapun

pekerjaan diartikan sebagai suatu posisi atau jabatan yang

diberikan, serta ada keterikatan hubungan antara atasan dan

bawahan dan mendapatkan imbalan uang.

Ada beberapa faktor seseorang melanjutkan pendidikan, antara

lain adalah faktor internal dan faktor eksternal (Muhibin, 2008):

1) Faktor Internal (faktor dari dalam seseorang), yakni keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi aspek,

yakni:

 Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) seperti: mata dan

telinga.

 Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti: intelegensi,

sikap, bakat dan motivasi.

2) Faktor Eksternal

Yakni kondisi lingkungan disekitar seseorang. Faktor ini

meliputi:

 Lingkungan sosial, seperti: keluarga, guru dan staf,

masyarakat, dan teman.

22
 Lingkungan non sosial, seperti: rumah, sekolah, peralatan,

dan alam.

Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning) yakni jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan

siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi

pelajaran. Faktor ini meliputi:

a. Pendekatan tinggi, seperti: speculative, achieving

b. Pendekatan sedang, seperti: analytical, deep

c. Pendekatan rendah, seperti: reproductive, surface

B. Kerangka Teori

Motivasi
Minat
Indikator yang
Mahasiswa
Indikator Minat mempengaruhi motivasi
Melanjutkan Profesi
1.Perhatian 1. Adanya hasrat dan
2.Ketertarikan keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan 23
3.Senang kebutuhan dalam
belajar
3. Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
Faktor yang
mempengaruhi
minat : Faktor yang
 Cita cita mempengaruhi Motivasi
mahasiswa melanjutkan
 Kemauan
Profesi Ners
 Lingkunga
n kampus 1. Internal
 Lingkunga  Cita-cita dan aspirasi
n keluarga  Kemampuan
individual
 Kondisi individu
 harapan
2. Eksternal
 Penghargaan
 Pengembangan karier
perawat
 Status sosial ekonomi
 Dukungan atasan

Gambar 2. 1. Skema Kerangka Teori


Sumber : Slameto (2010) ; Hamzah (2011) ; Nursalam & Efendi (2008).

C. Hipotesis

1. Hipotesis Alternatif (Ha) : Adanya hubungan minat terhadap


motivasi mahasiswa keperawatan

2. Hipotesis 0 (H0) : Tidak ada hubungan minat terhadap motivasi


mahasiswa keperawatan

24
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Menyadari begitu pentingnya mengetahui seberapa besar minat

mahasiswa untuk mengambil profesi ners di Unissula Semarang demi

25
kelangsungan peningkatan profesi ners di Unissula kerangka konsep yang dipakai

dalam penelitian ini yang berjudul ‘Hubungan Minat Terhadap Motivasi

Mahasiswa Dalam Melanjutkan Profesi Ners Di Unissula Semarang” seperti

gambar di bawah ini :

Variable Independent (X) Variable Dependent (Y)

Motivasi
Minat
Mahasiswa

B. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel

dependen.

a. Identifikasi Variabel

1. Variable Independent (X)

Variabel independen menurut Sugiyono (2009) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau

timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

independen adalah Minat (X).

2. Variable Dependent (Y)

Variabel dependen menurut Sugiyono (2009) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

26
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Motivasi

mahasiswa keperawatan Unissula Semarang

C. Jenis Dan Desain Penelitian

Desain penelitian yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptifkuantitatif menurut Sugiyono (2003) deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen)

D. Populalasi Dan Sampel

Dalam sebuah penelitian, proses mengumpulkan data sampai dengan

menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran yang sesuai dengan apa yang

diharapkan dalam penelitian disebut populasi dan sampel penelitian.

1. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2010) apabila subjek kurang dari 100 lebih baik

diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Jika subjeknya besarnya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-

25% atau lebih. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

mahasiswa semester VII Prodi S1 Keperawatan FIK Unissula Semarang

Sebanyak 120 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling

jenuh yaitu teknik menentukan sampel apabila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.

27
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total

Sampling. Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana

jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007).

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini diantaranya adalah :

1. Mahasiswa angkatan 2016 Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula

Semarang yang bersedia menjadi responden.

Kriteria Ekslusi dalam penelitian ini diantaranya adalah :

1. Menolak menjadi subjek penelitian dengan tidak menandatangani

lembar informed consent.

2. Mahasiswa yang cuti / tidak aktif

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebesar 120

mahasiswa S1 Keperawatan Unissula Semarang.

E. Tempat dan Waktu Penlitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Fakultas Ilmu Keperawatan

Unissula Semarang. Tempat penelitian ini dipilih karena berawal dari

studi pendahuluan, peneliti menemukan permasalahan mengenai minat

mahasiswa yang rendah untuk melanjutkan pendidikan profesi Ners di

Unissula Semarang.

Penelitian ini dilaksanakan pada Semester VII tahun pelajaran

2018/2019. Sebelum penelitian dimulai, peneliti mengawali dengan

observasi untuk menemukan permasalahan yang dihadapi dalam

melanjutkan ke Pendidikan Profesi Ners.Waktu Penelitian ini akan

dilaksanakan pada Bulan September – Oktober 2019.

28
F. Defenisi Operasional
wq Defenisi Operasional
No Variabel Alat Ukur 1 Hasil Ukur Skala
ur
Suatu keinginan untuk Kuisioner berisi 30 item Skor antara 30-120
1. Minat Interval
memperoleh pengetahuan pernyataan menggunakan
Hasil ukur pada bentuk
atau perubahan sesuai skala Likert. Untuk pernyataan minat seseorang :
bakat individu sendiri positif yaitu: 30-60 : Minat Rendah
yang dapat diketahui dari 4 : Sangat Setuju
60-90 : Minat Sedang
jawaban responden pada 3 :Setuju
90-120 : Minat Tinggi
kuesioner yang 2 : Kurang Setuju
diberikan 1 : Sangat Tidak Setuju
Sedangkan untuk pernyataan
negatif yaitu :
1 : sangat tidak setuju,
2 : setuju,
3 : kurang setuju,
4 : sangat tidak setuju

Dorongan yang dapat Kuesioner terdiri atas 28 item


2. Motivasi pernyataaan. Jawaban Kuesioner dikategorikan Interval
menggerakkan
menggunakan skala likert menjadi 3 tingkatan
mahasiswa untuk
dimana pernyataan positif (tinggi, sedang, rendah).
lebih berminat belajar
pada skalanya: Maksimal skor adalah 140.
Kriteria tinggi : 104-140
5. Sangat setuju, 4. setuju Kriteria sedang : 66-103
3. ragu-ragu, 2. tidak setuju Kriteria rendah : 28-65
1. sangat tidak setuju.
Sedangkan untuk pernyataan
negatif yaitu :
1 : sangat settuju, 2 : setuju,
3 : ragu ragu, 4 : tidak setuju, 5
: sangat tidak setuju
G. Instrumen / Alat Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian ini terdiri dari :

a. Demografi Responden

Data demografi responden yaitu : Nama, Nim, Fakultas

29
b. Kuesioner A digunakan untuk penilaian Minat di adopsi dari

penelitian Mala, 2018. Kuesioner ini berisi 30 item pernyataan

dengan rentang jawaban dengan menggunakan skala Likert.

Rentang untuk pertanyaan Positif : 4, Sangat Setuju 3, Setuju 2,

Kurang Setuju 1, Sangat tidak setuju . Sedangkan untuk

pernyataan negatif yaitu :1 : sangat tidak setuju, 2 : setuju, 3 :

kurang setuju, 4 : sangat tidak setuju . Adapun pernyatan negatif

ada pada nomor : 2, 8, 17, 21, 24, & 28.

c. Kuesioner B digunakan untuk menilai Motivasi di adopsi dari

teori Uno tentang motivasi internal dan eksternal 2015.

Kuisioner ini memiliki 28 item pertanyaan dengan rentang

untuk pernyataan positif yaitu : 5. Sangat setuju 4. Setuju 3.

Ragu-ragu 2. tidak setuju 1. sangat tidak setuju. Sedangkan

untuk pernyataan negatif yaitu : Sedangkan untuk pernyataan

negatif yaitu : 1 : sangat settuju, 2 : setuju, 3 : ragu ragu, 4 :

tidak setuju, 5 : sangat tidak setuju. Pernyataan negatif yaitu

ada pada nomor : 10, 14 & 15.

2. Uji instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas dapat diartikan bahwa instrument penelitian yang

digunakan tepat dan benar mengukur variabel penelitian

30
(Notoatmodjo, 2012). Apabila hasil skor variabel signifikan dengan

hasil skor total maka variable itu dapat dikatakan valid (Saryono,

2011). Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak

kuesioner yang digunakan peneliti. Kuesioner dikatakan valid jika

pernyataan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner (Danang, 2011). Peneliti melakukan uji

validitas dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Semarang

pada bulan November 2019. Uji validitas ini untuk mengetahui suatu

instrumen (kuesioner dan lembar observasi). Uji validitas dalam

penelitian ini menggunakan teknik pearson product moment dengan

menggunakan program SPSS versi 20 (Statical Product and Service

Solution). Uji validitas dilakukan pada 40 responden.

Rumus Korelasi Pearson Product Moment

𝑟𝑖 =

Keterangan:

𝑟𝑖 = Koefisiensi kolerasi XiYi = Skor pernyataan

n = Jumlah responden

Xi = Skor pernyataan

Yi = Skor total

Keputusan ujinya adalah apabila rhitung lebih besar atau sama

dari rtabel (0,3044) dengan taraf signifikan 5% maka variabel tersebut

valid. Bila rhitung lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikan 5%

maka variabel tersebut tidak valid.

31
b. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas sebagai alat untuk mengukur kuesioner yang

merupakan bagian dari variabel. Apabila jawaban terhadap

pertanyaan adalah konsisten maka pertanyaan dikatakan reliabel

(Danang, 2011). Peneliti melakukan uji reliabilitas dilaksanakan di

Universitas Muhammadiyah Semarang pada bulan November 2019.

Uji reliabilitas dilakukan pada 40 responden.

Rumus yang digunakan peneliti untuk mencari reliabilitas

instrumen adalah rumus cronbach’s Alpha sebagai berikut :

𝑟𝑖=

Keterangan:

𝑟𝑖 = Koefisien reliabilitas test

k= Jumlah item pernyataan

Ʃs𝑖² = Varians skor butir pernyataan

S𝑖² = Varians skor total

Apaila nilai cronbach’s Alpha lebih ≥ (0,6), maka pernyataan

tersebut reliabel. Sedangkan apabila nilai cronbach’s Alpha < konstanta

(0,6), maka pernyataan tersebut tidak reliabel (Agus, 2011). Cara

menghitung reliabilitas kuesioner dengan menggunakan program

komputer SPSS (Statistical Package for Social Science).

H. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

32
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

peneliti (Udiyono, 2007) Yaitu Mahasiswa S1 Keperawatan yang akan

melanjutkan Pendidikan Profesi Ners di Unissula.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung atau data penunjang dari data

primer, yang memiliki revelansi dengsn topik penelitian yang akan dibahas

(Udiyono,2007) Data skunder dikumpulkan dari tahapan seperti :

a. Peneliti meminta surat izin untuk melakukan penelitian dari pihak

Akademik kepada Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula.

b. Setelah peneliti mendapatkan perizinan dari Dekan Fakultas Ilmu

Keperawatan Unissula Peneliti menetapkan waktu untuk pengambilan

data di Fakultas.

c. Selanjutnya pengambilan data dengan menggunakan kuesioner

penelitian yang telah di rancang dan di persiapkan oleh peneliti.

d. Sebelum peneliti membagikan kuesioner peneliti meminta persetujuan

dari calon responden untuk menandatangi lembar persetujuan menjadi

responden.

I. Rencana Analis Data

1. Metode Pengolahan

a. Editing (Pengeditan)

33
Jawaban responden terhadap kuesioner diperiksa satu

persatu kelengkapannya.

b. Coding (pengkodean)

Adalah suatu usaha memberikan kode atau menandai

jawaban responden atas pernyataan yang ada pada checklist untuk

memudahkan proses pengolahan data.

c. Entry / processing (pemasukan data)

Adalah memasukan data untuk diolah menggunakan

komputer dilakukan setelah selesai memberikan kode.

d. Cleaning (pembersihan data)

Adalah memeriksa kembali data yang sudah di entry, apakah

ada kesalahan atau tidak.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat

a. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah anaisis yang dilakukan terhadap

masing-masing variabel dan hasil penelitian dan dianalisis untuk

mengetahui N
distribusi dan persentase dari tiap variabel. Kemudian hasil

yang didapatkan dimasukan dalam tabel frekuensi. Analisis univariat

dilakukan menggunakan rumus berikut (Notoatmodjo, 2010):

P= x 100%
X
Keterangan :

34
P : Presentase

X : Jumlah kejadian pada responden

N : Jumlah seluruh responden

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan untuk

mencari korelasi atau pengaruh antara 2 variabel atau lebih yang diteliti.

Pada penelitian ini sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya

data yang ada. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan

analisis deskriptif yaitu dengan membandingkan nilai skewness dan

kurtosis (Notoatmodjo, 2010).

Bila data telah terdistribusi normal maka analisis bivariat

dilakukan menggunakan uji korelasi product moment karena data

berbentuk interval. Namun bila data tidak terditribusi normal maka skala

data diturunkan menjadi ordinal atau nominal sehingga analisis bivariat

yang digunakan adalah uji korelasi spearmen (Sugiyono, 2011).

J. Etika Penelitian

1. Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian

35
harus di perhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain

adalah sebagai berikut : (Hidayat, 2011).

1) Informed Consent (Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak

responden.

2). Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunakan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode atau inisial nama pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3) Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

36
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

37

Anda mungkin juga menyukai