Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran

p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN


KEINGINAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SEMESTER
8 UNTUK MENERUSKAN PROGRAM PROFESI NERS
Andhika Lungguh Perceka

Program Studi S1 Keperawatan


STIKes Karsa Husada
Garut, Indonesia
Email : andhikalperceka@gmail.com

ABSTRAK

Riset ini bermaksud untuk mencari keterkaitan motivasi dan sokongan


keluarga dengan keinginan mahasiswa S1 keperawatan semester 8 untuk meneruskan
kuliah ke jenjang profesi Ners di STIKes Karsa Husada Garut. Desain penelaahan
deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Dalam riset ini seluruh
mahasiswa S1 Keperawatan semester 8 sebanyak 100 orang menjadi populasi. Hasil
penelaahan didapatkan adanya hubungan antara motivasi dengan keinginan
meneruskan ke jenjang Profesi dengan taraf p Value 0,030, dan terdapat keterkaitan
antara keterampilan dengan motivasi mahasiswa S1 semester 8 dengan taraf p value =
0,031. Dan adanya kaitan yang signifikan dukungan keluarga dengan keinginan
meneruskan Profesi Ners dengan taraf p Value 0,047.

Kata kunci: Motivasi, Mahasiswa, Profesi Ners

ABSTRACT

This research aims to seek the association of Motivation and support of the
family with the wishes of students of bachelor degree of nursing in 8th semester to
continue college to the profession ners in Stikes karsa husada Garut. Design Analytic
descriptive analytics using the cross sectional approach. In this research, all students
in bachelor degree of nursing in 8th semester as much as 100 people become
population. The results of the study obtained the relationship between motivation
with the desire to proceed to the profession with the level of p Value 0.030, and there
is a connection between skills with students motivation 8th semester with the status of
p value = 0.031. And a significant association of family support with the desire to
continue the profession of Ners with a status of P Value 0.047.

Keywords: Motivation, Students, Profession Ners

JIPP, Volume 4 Nomor 1 April 2020 ____________________________________________________________ 115


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

PENDAHULUAN Tahapan pendidikan untuk mencetak


perawat professional yaitu pertama tahap
Pendidikan merupakan suatu proses pendidikan untuk meraih gelar sarjana
yang sangat kompleks dengan tujuan akhir keperawatan yaitu berisi teori dan konsep dan
terjadi perubahan perilaku pada diri kedua tahap pendidikan profesi Ners
seseorang, dalam pendidikan keperawatan mempraktikan kaidah yang diterima sewaktu
membutuhkan proses belajar yang dapat kuliah s1. Kedua tahapan ini saling menyatu
merubah perilaku dalam dunia pendidikan sama lain dengan kata lain seorang perawat
keperawatan, sebagaimana hakekatnya profesional dituntut tidaknya memiliki
pendidikan keperawatan merupakan bagian kemampuan intelektual saja akan tetapi juga
dari pendidikan nasional yang mana pola harus memiliki keahlian secara teknis
pendidikan terdiri dari dua aspek yakni dilapangan, moral dan kemampuan membina
pendidikan akademik dan pendidikan pofesi. hubungan dengan orang lain baik sesama
Pendidikan tinggi keperawatan merupakan tenaga kesehatan dan kepada pasien (Rofiah
bagian dari pendidikan nasional yang mana and Syaifudin, 2014).
pola pendidikan terdiri dari dua aspek yakni Sebagai lulusan profesi ners yang
pendidikan akademik dan pendidikan profesi. memiliki dasar keilmuan yang cakap mampu
Kedua tahap pendidikan keperawatan ini bersikap, berperilaku dan kompten serta
harus diikuti karena keduanya merupakan berkomiten dalam memberikan pelayanan
tahapan pendidikan yang terintegrasi sehingga asuhan keperawatan sehingga dalam
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lingkungan pekerjaaan tugas perawat tidak
lainnya. Telah disepakati oleh semua institusi sebagai asisten dokter, akan tetapi sebagai
yang tergabung dalam Asosiasi Institusi rekan kerja dokter dan sejajar dengan profesi
Pendidikan Ners Indonesia bahwa lulusan lainnya.
profesi keperawatan yang siap bekerja atau Profesionalisme keperawatan di
telah memenuhi standar kompetensinya Indonesia bermula dari konsesus bersama
adalah lulusan Ners (Nurhidayah, 2011). diawali dengan kesepakatan dalam rapat kerja
Mahasiswa yang menempuh pendidikan keperawatan pada tahun 1983, dan di tahun
keperawatan pada tahap akademik akan 1985 mendirikan program Studi Ilmu
mendapatkan teori dan konsep. Mahasiswa Keperawatan fakultas kedokteran dan tahun
yang menempuh pendidikan keperawatan 1996 berubah menjadi fakultas keperawatan
pada tahap profesi akan mengaplikasikan teori UI serta melaksanakan pelayanan kesehatan
dan konsep yang telah didapat selama tahap ke individu atau kelompok untuk yang sakit
akademik yang bertujuan untuk memberikan atau sehat dan dilaksanakan oleh tenaga
kesempatan kepada mahasiswa untuk perawat (Herawati, Hariyati and Afifah,
menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama 2017).
tahap akademik ke dalam tahap profesi (Sari, Tanggung jawab perawat dalam
2017). Profesionalisme tenaga perawat dalam layanan keperawatan mengacu kepada norma
pelayanan dan pemberian asuhan keperawatan dan etika keperawatan yang bekerjasama
harus didasari oleh keilmuan yang mumpuni, dengan tenaga kesehatan lain atau sendiri,
keterampilan dan sikap sesuai dengan etika sehingga profesionalisme perawat diperlukan
keperawatan serta memperlihatkan rasa belas keilmuan, keahlian dan kompetensi yang
kasihan dan keramahan kepada klien, mumpuni dalam melaksankan tugasnya
sehingga mempercepat proses pemulihan (Hayat and Indriyati, 2015).
klien. Dengan adanya profesionalisme dalam Peran perguruan tinggi sebagai pusat
keperawatan diharapkan dapat membantu penyelenggara, dan pengembangan
pemerintah dalam menyukseskan program pendidikan diharapkan mampu memberikan
kesehatan di masyarakat dan terjadi kontribusi positif berupa inovasi dalam
perubahan yang mendasar dalam upaya pendidikan seperti metode pendidikan yang
berperan aktif serta memiliki pemahaman baru, pengembangan teknologi pendidikan
tentang profesi keperawatan. baru, dan menciptakan teori dan ilmu

JIPP, Volume 4 Nomor 1 April 2020 ____________________________________________________________ 116


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

pengetahuan yang membantu pengembangan memiliki pengetahuan, pengetahuan tersebut


ilmu pengetahuan. akan mempengaruhi persepsi seseorang
Pendidikan profesi keperawatan kemudian akan mempengaruhi sikap serta
dilakukan untuk memenuhi tuntutan motivasi yang nantinya akan mengarahkan
permintaan masyarakat akan tenaga perilaku seseorang. Menurut Dewi (2016)
keperawatan professional dimasa yang akan Motivasi adalah proses yang menjelaskan
datang, baik dari sisi mutu dalam pelayanan intensitas, arah dan ketekunan seorang
keperawatan atau dalam memenuhi jumlah individu untuk mencapai suatu tujuannya.
tenaga keperawatan, sehingga menghasilkan Menurut Emda (2017) Motivasi adalah
perawat yang bermutu dari segi pelayanan, serangkaian usaha untuk menyediakan
perawat yang mampu mendidik, bekerjasama kondisi–kondisi tertentu, sehingga seseorang
dengan tenaga kesehatan lain, memberikan mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila
advokasi kepada pasien dan tidak suka maka akan berusaha untuk
mengkonsultasikan permasalahan yang ada meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak
dalam pelayanan keperawatan serta mampu suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh
memberikan baik dalam pelayanan faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di
keperawatan atau kedalam manajemen dalam diri seseorang. Lingkungan merupakan
(Nurohmat, 2016). salah faktor dari luar yang dapat
Dalam meraih sebuah prestasi peran menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang
motivasi sangatlah penting, hal ini dapat kita untuk belajar. Menurut Indriani (2016)
lihat bagaimana sebuah motivasi mengambil motivasi adalah dorongan yang menyebabkan
peran yang sangat besar bagi mahasiswa terjadinya suatu perbuatan guna mencapai
dalam menempuh pendidikan. Motivasi suatu tujuan. Yang dimaksud motivasi dalam
melahirkan harapan, dorongan, dan menuntun hal ini adalah motivasi belajar, yaitu suatu
seseorang dalam berprilaku, sehingga dorongan atau kemauan seseorang untuk
bertambah besar motivasi, maka semakin melakukan aktivitas belajar agar prestasi
banyak hal yang dilakukan seseorang untuk belajar dapat dicapai.
mencapai mimpinya (Cleopatra, 2015). Keputusan mahasiswa untuk
Motivasi merupakan keunikan mental meneruskan ke profesi keperawatan
seseorang terhadap tanggungjawab yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
dimiliki sehingga memberikan efek samping diantararanya hubungan pertemanan, dengan
yang sangat tinggi dalam pencapaian tujuan, anggota keluarga dan kemampuan berelasi
sehingga tanggung jawab tersebut mampu dengan kelompok atau anggota masyarakat
mengarahkan, menjaga perilaku kepada niat lain memiliki kontribusi penting dalam
dan itikad tertentu (Rinawati and Sucipto, penentuan akan meneruskan kuliah ke profesi
2019). Menurut Notoatmodjo, motivasi atau tidak.
merupakan dorongan dari dalam diri Dukungan keluarga merupakan cara
seseorang menyebabkan orang tersebut pandang seseorang akan dirinya dan anggota
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk keluarga lainnya yang saling mendukung
mencapai suatu tujuan. Motivasi terdiri dari antar anggotanya, sehingga memberikan
dua jenis yaitu motivasi internal (dari dalam kontribusi emosional yang mampu
diri individu) dan motivasi eksternal (dari luar mengarahkan dan mempengaruhi sikap
diri individu). Keikutsertaan mahasiswa penerimanya. Adapun masukan dapat berupa
dalam melanjutkan pendidikan profesi ners tulisan atau perkataan yang berada
merupakan bentuk perilaku. Perilaku timbul dilingkungan sekitarnya.
melalui beberapa tahapan. Tahapan terjadinya Berdasarkan data dari STIKes Karsa
perilaku tersebut berawal dari adanya Husada Garut bahwa mahasiswa sarjana
pengalaman dan keyakinan yang dimiliki keperawatan (S1 Keperawatan Reguler) dari
seseorang serta lingkungan disekitarnya. angkatan 2016 sejumlah 55 orang, dan yang
Pengalaman dan keyakinan yang dimiliki meneruskan ke profesi ners adalah 36 orang,
seseorang akan menyebabkan seseorang pada angkatan 2017 sejumah 68 orang, yang

JIPP, Volume 4 Nomor 1 April 2020 ____________________________________________________________ 117


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

meneruskan ke profesi ners adalah 50 orang. orang, yang mengikuti program profesi ners
Sedangkan pada angkatan 2018 sejumlah 100 adalah 72 orang.

Tabel 1. Data Mahasiswa STIKes Karsa Husada Garut Tahun 2016-2018

Tahun Angkatan Jumlah Mahasiswa Yang Melanjutkan Ners


2016 60 orang 36 orang
2017 68 orang 50 orang
2018 100 orang 72 orang

Berdasarkan analisis awal yang adalah perempuan, sehingga dapat ditarik


dilakukan peneliti dengan melakukan tanya kesimpulan informan sebagian besar adalah
jawab kepada 15 infoman, bahwa 4 laki-laki yaitu 44 orang responden (55%),
mahasiswa mengatakan tidak akan walaupun dalam keperawatan profesional
meneruskan ke Ners karena ingin langsung perbedaan gender tidak dibeda-bedakan baik
bekerja, 6 mahasiswa mengatakan tidak akan pria atau wanita. Akan tetapi profesi
meneruskan ners karena biaya dan tugas yang keperawatan lebih digemari oleh pria daripada
banyak saat proses pendidikan, sedangkan 5 wanita (Puspita, Susilaningsih and Somantri,
mahasiswa ingin meneruskan Ners dengan 2017).
alasan ingin cepat-cepat mendapatkan gelar Kriteria responden menurut umur
Ners dan juga dukungan keluarga yang sebanyak 80 orang responden didapatkan
mengharuskan untuk melanjutkan ke profesi umur dari responden sebagian besar berumur
Ners. 22 tahun sebanyak 53 orang (66,2%) dan
Bersumber pada uraian diatas sebagian kecil berumur 24 tahun (1,2%).
disimpulkan bahwa banyak calon Sarjana Informan pada penelitian ini adalah
Keperawatan yang tidak akan meneruskan ke mahasiswa sarjana keperawatan yang berusia
Ners, sehingga peneliti tertarik mengambil 21 sampai dengan 25 tahun. Dari pembagian
judul tentang “Hubungan motivasi dan usia diketahui mahasiswa berada usia dewasa
dukungan keluarga dengan keinginan awal. Pada priode awal individu menyusun
mahasiswa S1 keperawatan semester 8 untuk hidupnya dalam memperoleh kemantapan.
meneruskan ke Ners di STIKes Karsa Husada orang yang memasuki periode dewasa dini
Garut”. memiliki diharuskan untuk mampu
mengambil keputusan, bertanggung jawab,
METODE PENELITIAN mantap dalam bekerja, dan memiliki
komitmen dengan calon pasangan hidup.
Teknik riset yang dilakukan pada Sehingga pada tahap usia kala awal
rencana riset dengan deskriptif analitik semestinya mahasiswa memiliki konsep diri
dengan strategi cross sectional. Riset ini yang stabil dan motivasi yang baik untuk
menggunakan seluruh mahasiswa S1 mengembangkan pengetahuannya. Selain itu,
keperawatan STIKes KHG sebanyak 100 bertambahnya usia akan terjadi perubahan
orang yaitu mahasiswa semester 8 dari kelas baik fisik dan psikologis (mental) (Putro,
A dan kelas B tahun akademik 2018/2019 2017).
sebagai populasi dan 80 informan sebagai Dari aspek motivasi 49 informan
sampel didapat dengan mekanisme sampel (61,2%) memiliki motivasi yang tinggi dan 31
acak sederhana. informan (38,8%) motivasi rendah. Motivasi
dipengaruhi oleh faktor dari dalam yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN ketertarikan, talenta, kemampuan, moral,
kedewasaan, kesehatan jasmani dan rohani,
Dari hasil penelitian diketahui dari 80 serta motivasi dalam diri. Adapun faktor dari
orang informan, 44 orang informan (55%) luar yaitu status sosial ekonomi orang tua,
adalah laki-laki dan 36 orang informan (45%)

JIPP, Volume 4 Nomor 1 April 2020 ____________________________________________________________ 118


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

lingkungan, teknik belajar dan waktu kecenderungan 0,886 kali untuk melanjutkan
pembelajaran (Yuliawan, 2016). ke jenjang profesi Ners. Beberapa faktor yang
Dari sisi dukungan keluarga terhadap menentukan motivasi mahasiswa untuk
mahasiswa untuk melanjutkan profesi ners melanjutkan pendidikan profesi yaitu cita-cita
menunjukkan bahwa sebanyak 44 orang dan impian, keterampilan, status mahasiswa,
infroman (55%) mayoritas responden lingkungan pendidikan, sarana dan prasarana
mempunyai dukungan keluarga yang tinggi pembelajaran, serta usaha dosen dalam
dan sebanyak 36 informan (45%) mempunyai mendidik mahasiswa (Arifin and Ratnasari,
dukungan keluarga yang rendah. Adapun 2017). Motivasi muncul karena dorongan
kecenderungan mahasiswa melanjutkan dalam diri bersifat gairah dan keinginan
profesi ners, dari 80 orang responden sukses dalam belajar dan motivasi akan
didapatkan bahwa kecenderungan mahasiswa keinginan belajar, niat dan impian cita-cita
untuk melanjutkan profesi ners yaitu sebanyak (Baharun, 2016).
45 orang (56,2%) dan kecenderungan Impian merupakan faktor pendorong
mahasiswa yang tidak akan melanjutkan utama yang dapat menambah semangat dalam
profesi ners sebanyak 35 orang (43,8%). mencapai tujuan dalam belajar. Impian
Motivasi seseorang yang belum berhubungan dengan inspirasi yang
berkeluarga dan yang sudah berkeluarga merupakan harapan atau keinginan akan
untuk pengembangan diri dalam pendidikan kesuksesan atau prestasi tertentu. Impian dan
pasti berbeda. Motivasi orang yang belum inspirasi akan memperkuat dorongan atau
berkeluarga memiliki kecendrungan untuk keinginan kuat baik dari dalam maupun luar
melanjutkan pendidikan tanpa memikirkan hal diri, impian akan menghasilkan harapan
lain. sedangkan motivasi yang sudah tertinggi dalam diri. Impian dan mimpi
berkeluarga biasanya lebih mementingkan membuat seseorang berusaha untuk
keluarga daripada untuk kepentingan mendapatkan apa yang diinginkan dengan
keluarganya daripada untuk pengembangan berusaha ingin tahu, belajar dengan giat
dirinya. Untuk kepentingan dan kelancaran kreatif dan berkeinginan untuk memperbaiki
dalam melanjutkan pendidikan perlu adanya kegagalan yang pernah dialami. (Dimyati,
komunikasi yang baik dengan anggota 2013).
keluarga yang lain. Adanya rasa pengertian Hubungan Dukungan Keluarga
dan kasih sayang dari anggota keluarga yang dengan Kecenderungan melanjutkan Profesi
lain sangat mendukung dalam proses Ners Mahasiswa STIKes Karsa Husada Garut
pendidikan (Arifin and Ratnasari, 2017). Tahun 2015 menunjukan bahwa di antara 35
Hubungan antara Motivasi dengan orang responden (100%) dengan
Kecenderungan untuk melanjutkan Profesi kecendurungan yang tidak akan melanjutkan
Ners diperoleh hasil sebanyak 13 informan profesi ners terdapat 17 orang (47,2%) yang
(41,9%) tidak akan melanjutkan profesi ners mempunyai dukungan keluarga yang rendah
dan 22 informan (44,9%) dengan motivasi dan 18 orang (40,9%) mempunyai dukungan
tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke keluarga yang tinggi untuk melanjutkan
jenjang profesi ners. Sedangkan dilihat dari pendidikan ke jenjang profesi ners. Sedangkan
kecenderungan yang akan melanjutkan profesi di antara 45 orang responden (100%) dengan
ners yaitu sebanyak 18 informan (58,1%) kecenderungan akan melanjutkan profesi ners
memiliki motivasi rendah dan sisanya 27 terdapat 19 orang (52,8%) mempunyai
infroman (55,1%) memiliki motivasi tinggi dukungan keluarga yang rendah dan 26 orang
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang (59,1%) mempunyai dukungan keluarga yang
profesi ners. tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke
Hasil telaah dengan analisis Chi jenjang profesi ners. Hasil analisis Chi Square
tingkat kepercayaan 95 % yaitu 0,357-2,199 dengan tingkat kepercayaan 95 %yaitu 0,532
dan nilai p Value = 0,045 < α = 0,05 didapat –3,142 dan nilai p Value0,0391<α = 0,05
nilai OR 0,886 yang berarti informan yang didapat nilai OR sebesar 1,292 yang berarti
memiliki motivasi tinggi mempunyai responden yang memiliki motivasi tinggi

JIPP, Volume 4 Nomor 1 April 2020 ____________________________________________________________ 119


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

mempunyai kecenderungan 1,292 kali untuk Baharun, H. (2016) „Pendidikan Anak Dalam
melanjutkan ke jenjang profesi Ners. motivasi Keluarga; Telaah Epistemologis‟,
merupakan sumber tenaga, yang muncul dari Jurnal Pedidikan.
luar dan dalam diri seseorang untuk
menggapai target tertentu. Dengan kata lain Cleopatra, M. (2015) „Pengaruh Gaya Hidup
menjadi ambisi moral seseorang atau makhluk Dan Motivasi Belajar Terhadap‟,
sosial. Peran keluarga dalam pembentukan Formatif : Jurnal Ilmiah Pendidikan
personalitas, sikap dan karakter seseorang MIPA.
sangatlah besar yakni berupa suport emosi,
suport, suport pujian, suport keuangan, dan Dewi, Ratna, Elva Tirta Yuli. 2016.
suport masukan (Sari, 2017). Fenomena Mahasiswa Dalam
Melanjutkan Program Profesi Ners.
PENUTUP Jurnal Human Care Vol. 1 No. 2 Hal.
1-14. Tersedia Pada:
Dari studi telaahan dapat disimpulkan https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humanc
bahwa informan memiliki motivasi dan are/article/view/33.
dukungan keluarga yang tinggi untuk
meneruskan ke profesi keperawatan, informan Dimyati, M. dan (2013) „Model-model
berminat akan langsung meneruskan Profesi pengajaran dan pembelajaran‟,
keperawatan, dan terdapat kaitan yang Teaching and Educations.
bermakna antara motivasi dan dukungan
keluarga dengan keinginan meneruskan ke Emda, Amna. 2017. Kedudukan Motivasi
profesi keperawatan STIKes KHG tahun Belajar Siswa Dalam Pembelajaran.
2019. Lantanida Journal, Vol. 5 No. 2 Hal.
Adapun saran bagi mahasiswa dapat 93-196. Tersedia Pada:
mempertahankan motivasi dan https://jurnal.ar-
mengimplementasikan keilmuan selama raniry.ac.id/index.php/lantanida/article
pedidikan akademik ke lapangan praktik /download/2838/2064.
dengan cara meneruskan ke profesi
keperawatan. Bagi Institusi Pendidikan untuk Hayat, H. and Indriyati, I. (2015) „Peranan
menjaga dan meningkatkan motivasi Perawat Dalam Kerangka Kinerja
mahasiswa untuk meneruskan Profesi Pelayanan Publik Berdasarkan
keperawatan Ners dengan cara diberikan Undang-Undang Keperawatan‟, Jurnal
arahan tidak hanya berupa materi, akan tetapi Transormasi Administrasi.
berupa program peningkatkan motivasi
mahasiswa untuk meneruskan ke Ners saat Herawati, T. M., Hariyati, R. T. S. and Afifah,
akan paraktik dilapangan. Untuk Keluarga E. (2017) „Pengembangan Profesional
khususnya dalam dukungan keluarga terhadap Keperawatan Berhubungan dengan
mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan Kemampuan Perawat dalam
Profesi keperawatan. Mengatasi Nyeri Pasien‟, Jurnal
Keperawatan Indonesia. doi:
DAFTAR PUSTAKA 10.7454/jki.v20i1.501.

Arifin, A. and Ratnasari, S. (2017) „Hubungan Ari Indriani. 2016. Pengaruh Motivasi Belajar
Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Siswa Kelas V Terhadap Prestasi
Perguruan Tinggi Dengan Motivasi Belajar Matematika Di Sd Negeri
Belajar Siswa‟, Jurnal Konseling Andi Bejirejo Kecamatan Kunduran
Matappa. doi: Kabupaten Blora. Jurnal Ilmiah
10.31100/jurkam.v1i1.9. Pendidikan Matematika, Vol. 4 No. 2,
hlm 134-139. Tersedia Pada: http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/jipm/a

JIPP, Volume 4 Nomor 1 April 2020 ____________________________________________________________ 120


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

rticle/view/848. di PSIK Universitas Jember‟, e-Jurnal


Pustaka Kesehatan,.
Notoatmodjo S. Ilmu dan perilaku kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta; 2012. Yuliawan, A. (2016) „Hubungan Antara
Motivasi Belajar Dan Latar Belakang
Nurhidayah, R. E. (2011). Pendidikan Pendidikan Dengan Prestasi Belajar
Keperawatan. Medan: USU Press. Mahasiswa‟, Profesi (Profesional
Islam) : Media Publikasi Penelitian.
Nurohmat, A. D. (2016) „Gambaran Motivasi doi: 10.26576/profesi.132.
Belajar Perawat Untuk Melanjutkan
Pendidikan Kejenjang Profesi Ners Di
Rsud Majalaya‟,
ejurnal.stikesbhaktikencana.

Puspita, A. P. W., Susilaningsih, F. S. and


Somantri, I. (2017) „Pengaruh Faktor
Demografi Terhadap Quality Of
Nursing Work Life (Qnwl) Perawat
Rumah Sakit Muhammadiyah
Bandung‟, Jurnal Pendidikan
Keperawatan Indonesia. doi:
10.17509/jpki.v3i1.7475.

Putro, K. Z. (2017) „Memahami Ciri dan


Tugas Perkembangan Masa Remaja‟,
Jurnal Aplikasi Ilmu Ilmu Agama.

Rinawati, F. and Sucipto, S. (2019) „Analisa


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Stres Dan Motivasi Belajar
Mahasiswa‟, Jurnal Keperawatan
Jiwa. doi: 10.26714/jkj.7.1.2019.95-
100.

Rofiah, R. and Syaifudin, A. (2014)


„Keperawatan di Institusi pendidikan
swasta‟, Jurnal Manajemen
Keperawatan.

Sari, at al (2017) „Hubungan Persepsi


Mahasiswa tentang Profesi
Keperawatan dengan Motivasi
Melanjutkan Pendidikan Profesi Ners

JIPP, Volume 4 Nomor 1 April 2020 ____________________________________________________________ 121

Anda mungkin juga menyukai