Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Keperawatan Vol.7 No.

1, Januari 2017

FAKTOR –FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI MAHASISWA


S1 TINGKAT IV UNTUK MELANJUTKAN KEPROFESI NERS

Heri Priatna 1, Lili Sartika2 , Komala Sari 3.


Stikes HangTuah Tanjungpinang
Email: heri_ku@yahoo.com

ABSTRAK

Profesi keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang demikian pesat.


Perkembangan ini memberi dampak berupa perubahan sifat pelayanan keperawatan dari
pelayanan vokasional menjadi professional yang berpijak pada penguasaan iptek
keperawatan termasuk dalam pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan mengidentifikasi Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi
mahasiswa S1 tingkat IV untuk melanjutkan ke Profesi Ners di STIKES Hang Tuah
Tanjungpinang tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik,
dengan pendekatan atau desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
mahasiswa S1 tingkat IV keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang yang berjumlah
32 orang. Penelitian dilakukan pada bulan September – November 2014. Hasil penelitian
didapatkan bahwa ada hubungan antara cita-cita dan motivasi mahasiswa S1 tingkat IV
dengan nilai p value = 0,011 dan ada hubungan antara kemampuan peserta didik dengan
motivasi mahasiswa S1 tingkat IV dengan nilai p value = 0,031.

Kata kunci : Motivasi, Mahasiswa, Profesi Ners

ABSTRACT

Nursing Profession in Indonesia has developed so rapidly. This development impacts of the
changing nature of nursing services of professional vocational services rest on the mastery
of science in nursing, including nursing services. It is a challenge for the nursing profession
in developing professionalism at the same time must provide a quality service. This study
aims to determine and identify the Factors Associate With Student Motivation Level IV S1
for profession Nursing Continuing To In STIKES Hang Tuah Tanjungpinang. This research
uses descriptive analytic study design, the approach or cross-sectional design. The
population in this study were all students of nursing level IV S1 Hang Tuah STIKES
Tanjungpinang totaling 32 people. The research was conducted in September – November
2014 using the research instrument in the form of a questionnaire with 32 statements and
analyzes the result of this study conducted univariate and bivariate. Based on the results
showed that there is a relationship between the ideals and motivations of student S1 level IV
with a value of p-value = 0,011, there is no relationship between the ability of learners with
student motivation S1 level IV with a value of p-value = 0,031.

Keywords : Motivation, Students, Nurses Profession

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


628
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

dimana baru Sembilan tahun terakhir ini di


PENDAHULUAN Indonesia baru menghasilkan Sarjana
Keperawatan yang professional ( Putri,
Penggembangan profesionalisme HT & Fanani, A. 2010).
keperawatan merupakan langkah awal
yang perlu ditempuh adalah dengan Selama proses untuk dapat meningkatkan
melakukan penataan pendidikan pendidikan keperawatan salah satu yang
keperawatan dan memberikan kesempatan diperlukan adalah adanya motivasi.
kepada perawat untuk melanjutkan Menurut Suciati dan Prasetya (2001)
pendidikan yang lebih tinggi. dalam Nursalam (2008), adapun beberapa
Pengembangan sistem pendidikan tinggi unsur yang mempengaruhi motivasi
keperawatan sangat penting dan berperan belajar diantaranya adalah cita-
dalam pengembangan pelayanan cita/aspirasi, kemampuan peserta didik,
keperawatan professional, pengembangan kondisi peserta didik, kondisi lingkungan
teknologi keperawatan, pembinaan belajar, unsur-unsur dinamis dalam
kehidupan keprofesian, dan pendidikan pembelajaran, serta upaya pengajar dalam
keperawatan berkelanjutan yang dicapai membelajarkan peserta didik.
melalui lulusan dengan kemampuan Kenyataan di Indonesia, sebagian
professional. Pada saat ini berbagai upaya besar tingkat pendidikan keperawatan
untuk lebih mengembangkan pendidikan masih rendah. Diakui oleh DIRJEN Bina
keperawatan professional. Lulusan S1 Upaya Kesehatan (BUK) bahwa, sebagian
Keperawatan diharapkan dapat besar atau 80 persen perawat yang bekerja
melanjutkan kejenjang Profesi Ners di rumah sakit vertikal, berpendidikan
keperawatan. Dalam hal ini dibutuhkan Diploma III (D3), Diploma IV 0,5 persen,
suatu penataan yang mendasar dari S1 Sarjana Strata Satu Keperawatan 1 persen,
Keperawatan kepeningkatan status Ners 11 persen, dan Sarjana Strata Dua
Program Profesi Ners Keperawatan 0,4 persen. Sedangkan perawat yang
dengan lebih menekankan pada upaya berpendidikan Sekolah Perawat
meningkatkan kualitas lulusan. Kesehatan (SPK) sebanyak 7 persen
Pendidikan keperawatan sebagai sarana (DEPKES, 2011).
mencapai profesionalisme keperawatan
harus terus dipacu. Kepedulian terhadap Dari data pendahuluan yang didapat pada
pengelolaan pendidikan tinggi bagian kemahasiswaan STIKES Hang
mempunyai alasan yang cukup mendasar Tuah Tanjungpinang diketahui untuk
karena keberhasilan pengembangan lulusan tahun 2012-2013 dengan jumlah
keperawatan di Indonesia di masa 66 lulusan, hanya 14 (21,21%) lulusan
mendatang sangat bergantung pada yang melanjutkan ke Ners. lulusan 2013-
penataan dan pengembangan pendidikan 2014 hanya 31 orang (67,39 %) dari 46
tinggi keperawatan (Nursalam, 2008). mahasiswa yang melanjutkan langsung ke
Ners.
Hal ini merupakan tantangan bagi profesi
keparawatan dalam mengembangkan Dari data tersebut memang terlihat adanya
profesionlisme yang sejalan dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang
pelayanan yang berkualitas. Profesi melanjutkan ketingkat Ners keperawatan,
keperawatan di Indonesia masih jauh jika namun masih terdapat juga mahasiswa
dibandingkan dengan Negara barat, yang tidak tertarik untuk melanjutkan ke

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


629
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

Ners Keperawatan di STIKES Hang Tuah STIKES Hang Tuah Tanjungpinang


Tanjungpinang. Sedangkan diharapkan terdapat 2 jenjang pendidikan yaitu D3
pada akhir tahun 2015, mayoritas keperawatan dan S1 keperawatan. Untuk
pendidikan perawat yang ada di rumah D3 keperawatan dengan masa pendidikan
sakit sudah memenuhi kriteria minimal akademik selama 3 tahun, dengan jumlah
sebagai perawat profesional (S1/Ners) 6 kelas, untuk tingkat 1, 2 kelas, tingkat 2
(Nursalam, 2007). : 2 kelas, dan tingkat 3 : 2 kelas.
Sedangkan untuk S1 keperawatan masa
Dengan fenomena di atas, peneliti pendidikan akademiknya lebih lama yaitu
tertarik untuk meneliti tentang faktor – selama 4 tahun, dan ditambah 1 tahun
faktor yang berhubungan dengan motivasi profesi (Ners). Jumlah kelas sebanyak 5
mahasiswa S1 tingkat IV untuk kelas, untuk tingkat 1, 2, dan 3 hanya 1
melanjutkan Profesi Ners keperawatan di kelas, dan tingkat 4 sebanyak 2 kelas. Dari
STIKES Hang Tuah Tanjungpinang tahun sekian banyak jumlah kelas dan
2014. mahasiswa hanya mahasiswa/i S1
keperawatan tingkat IV yang menjadi
BAHAN DAN METODA responden dalam penelitian ini dan
PENELITIAN keseluruhannya memenuhi criteria
inklusi.
Penelitian ini merupakan penelitian Non-
Eksperimen karena tidak ada intervensi Dalam penelitian ini, peneliti
dari peneliti dan menggunakan desain menggunakan metoda observasi
penelitian deskriptif analitik. Pendekatan partisipasif berupa metoda kuesioner yaitu
yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data dengan cara
penelitian ini adalah Cross Sectional, memberikan daftar pertanyaan /
dimana dalam penelitian ini menekankan pernyataan tertulis dengan beberapa
waktu pengukuran / observasi data pilihan jawaban kepada responden. Jenis
variable independen dan dependen hanya kuesioner adalah kuesioner tertutup dan
satu kali pada satu saat dan dinilai secara langsung, dimana responden diminta
simultan pada satu saat, jadi tidak ada memilih jawaban yang sesuai dengan
tindak lanjut (Nursalam,2008). keadaan dirinya sendiri.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Dalam penelitian ini untuk variable
september-November tahun 2014 di independen digunakan skala likert yang
STIKES Hang Tuah Tanjungpinang. telah dimodifikasi, yaitu menghilangkan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini pilihan ragu-ragu sehingga subjek akan
adalah sampling jenuh. Sampling jenuh memilih jawaban yang pasti kearah yang
adalah teknik penentuan sampel bila sesuai atau tidak sesuai dengan dirinya.
semua anggota populasi digunakan Kuesioner terdiri dari 3 item tentang cita-
sebagai sampel (Setiadi, 2007). Berarti cita dan Aspirasi, kemampuan peserta
dalam penelitian ini sampel yang diambil didik dan motivasi. Kemudia ke tiga
adalah semua mahasiswa S1 tingkat IV indikator tersebut dijabarkan kedalam 32
Stikes Hang Tuah Tanjungpinang Tahun pernyataan. Pengisian kuesioner oleh
2014 yang berjumlah 32 orang. responden dilakukan dengan tekhnik
check-list .

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


630
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

Distribusi frekuensi responden


berdasarkan cita-cita, IPK dan
PENELITIAN motivasi.

Analisis Univariat Tabel 3. Distribusi Frekuensi


Merupakan analisa yang dilakukan pada responden
tiap variable dalam hasil penelitian. Pada
umumnya analisa ini hanya menghasilkan Berdasarkan Cita-cita, IPK dan
distribusi dan presentasi tiap variable yang Motivasi
disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut : Cita-cita Frekuensi %
Ada 12 37,5%
Karakteristik responden berdasarkan Tidak Ada 20 62,5%
usia. IPK
Tinggi 19 59,4%
Tabel 1. Distribusi kelompok Rendah 13 40,6%
berdasarkan umur responden Motivasi
mur Frekuensi % Tinggi 16 50%
19 - 21 26 81,25 % Rendah 16 50%
22 - 24 5 15,62 %
25 - 30 1 3,13% Berdasarkan tebel3 diatas diketahui
Jumlah 32 100 % bahwa sebagian besar responden tidak
memiliki cita-cita sebanyak 20 orang
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian (62,5%) dan hanya sebanyak 12 orang
besar usia responden yang berusia 19- (37,5%) yang memiliki cita-cita,
21 tahun sebanyak 26 responden sedangkan responden yang memiliki nilai
(81,25%), 5 orang berusia antara 22-24 IPK yang tinggi sebanyak 19 orang
tahun (15,62%), dan I orang responden (59,4%) dari 32 orang dengan sebagian
berusia 25-30 tahun (3,13%). besar responden yaitu 16 orang (50%) dari
32 orang memiliki motivasi yang tinggi.
Karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk
Tabel 2. Distribusi kelompok mengetahui hubungan dan besarnya nilai
berdasarkan jenis kelamin odds ratio antara faktor-faktor risiko
Umur Frekuensi % (variable independen) dengan motivasi
Laki-laki 7 21,86 % (variable dependen), dengan tingkat
perempuan 25 78,14 % kemaknaan 95%. Ada atau tidaknya
Jumlah 32 100 % hubungan antara factor independent
dengan motivasi ditunjukkan dengan nilai
p < 0,05.
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian
besar responden adalah perempuan Hubungan Cita-cita dan Aspirasi
sebanyak 25 orang (78,14%) dan laki-laki dengan Motivasi Mahasiswa S1 tingkat
sebanyak 5 orang (21,86%). IV untuk melanjutkan ke Profesi Ners

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


631
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

di STIKES Hang Tuah Tanjungpinang memiliki motivasi yang tinggi, responden


tahun 2014. yang ada cita-cita sebanyak 10
responden (31,2%) memiliki motovasi
yang tinggi. Oleh karena nilai р<0,05
Berdasarkan hasil penelitian dijumpai (0,011<0,05) maka dapat disimpulkan
bahwa responden yang tidak ada cita-cita bahwa ada hubungan antara cita-cita dan
sebanyak 14 responden ( 43,8%) aspirasi dengan motivasi Mahasiswa S1
memiliki motivasi yang rendah, tingkat IV untuk melanjutkan ke Profesi
responden yang ada cita-cita sebanyak 2 Ners di STIKES Hang Tuah
responden (6,2%) memiliki motivasi yang Tanjungpinang Tahun 2014.
rendah dan responden yang tidak ada cita-
cita sebanyak 6 responden (18,8%)

Tabel 4. Hubungan Cita-cita dan Aspirasi dengan Motivasi Mahasiswa S1 tingkat IV


untuk melanjutkan ke Profesi Ners di STIKES HangTuah Tanjungpinang tahun 2014

Motivasi Mahasiswa
S1 tingkat IV untuk
melanjutkan ke Jumlah
Cita-cita dan
Profesi Ners
Aspirasi
Rendah Tinggi
F % X2 P Value
F % F %
Tidak Ada 14 43,8% 6 18,8% 20 100% 6,533 0,011
1
Ada 2 6,2% 31,2% 12 100%
0
1
Jumlah 16 50% 50% 32 100%
6

2.Hubungan Kemampuan Peserta peserta didik (IPK) yang tinggi sebanyak


Didik dengan motivasi Mahasiswa S1 6 responden ( 18,8%) memiliki motivasi
tingkat IV untuk melanjutkan ke yang rendah dan responden yang
Profesi Ners di STIKES Hang Tuah memiliki kemampuan peserta didik (IPK)
Tanjungpinang Tahun 2014 yang rendah sebanyak 3 responden (
9,4%) memiliki motivasi yang tinggi,
Berdasarkan hasil penelitian dijumpai responden yang memiliki kemampuan
bahwa responden yang memiliki peserta didik (IPK) yang tinggi
kemampuan peserta didik (IPK) yang sebanyak 13 responden ( 40,6%)
rendah sebanyak 10 responden ( 31,2%) memiliki motivasi yang tinggi.
memiliki motivasi yang rendah,
responden yang memiliki kemampuan

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


632
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

Tabel 5. Hubungan Kemampuan Peserta Didik dengan motivasi Mahasiswa S1 tingkat


IV untuk melanjutkan ke Profesi Ners di STIKES Hang Tuah Tanjungpinang Tahun
2014.

Kemampu Motivasi Mahasiswa


an Peserta S1 tingkat IV untuk
Didik melanjutkan ke Jumlah
(IPK) Profesi Ners
Rendah Tinggi X2 P Value
F % F % F %
Rendah 10 31,2 3 9,4% 13 100 4,66 0,031
% % 4
Tinggi 6 18,8 13 40,6 19 100
% % %
Jumlah 16 50% 16 50% 32 100
%

Berdasarkan perhitungan pada table diatas Masa remaja adalah suatu stadium dalam
diperoleh hasil pengolahan data dengan siklus perkembangan anak. Rentang usia
menggunakan uji chi-square diperoleh remaja berada dalam usia 12 sampai 21
nilai X2 = 4,644 dan р value = 0,031. tahun, dimana pada masa remaja ini,
Oleh karena nilai р<0,05 (0,031<0,05) merupakan masa pencarian dan
maka dapat disimpulkan bahwa ada penjelajahan jati diri seseorang, termasuk
hubungan kemampuan peserta didik dalam menentukan masa depan melalui
dengan motivasi Mahasiswa S1 tingkat IV pendidikannya (Djamarah, 2008),
untuk melanjutkan ke Profesi Ners di
STIKES Hang Tuah Tanjungpinang Remaja dan kehidupan pendidikan
Tahun 2014. merupakan masa yang paling indah dalam
realitas sosial. Dan bagi remaja mereka
PEMBAHASAN merasa sangat beruntung dengan
kehidupan mereka yang masih dapat
Distribusi frekuensi responden melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi,
berdasarkan cita-cita dan aspirasi untuk mencapai cita-cita mereka. Adanya
cita-cita inilah yang menjadi faktor
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendorong yang menambah semangat
sebagian besar responden memiliki cita- serta memperkuat motivasi seseorang,
cita dengan jumlah 12 orang dari 32 orang. karena dengan terwujudnya cita-cita yang
Banyaknya jumlah responden yang diharapkan maka akan terwujud pula
memiliki cita dikaitkan dengan umur aktualisasi diri seseorang (Nursalam,
responden yang sebagian besar berumur 2008).
19-21 tahun. Dimana rentang usia tersebut
masuk dalam rentang usia remaja yang Distribusi frekuensi responden
produktif dan masih memiliki motivasi berdasarkan kemampuan peserta didik
yang tinggi.
Pada penelitian ini kemampuan peserta
didik responden dilihat dari nilai IPK.

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


633
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

Sebagian besar responden memiliki IPK Hubungan cita-cita dan aspirasi


yang tinggi dengan jumlah 19 orang dengan motivasi mahasiswa S1
(59,4%) dari 32 orang. Hal ini juga melanjutkan ke profesi Ners di
dikaitkan dengan umur responden yang Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
masih dalam tahap remaja, dimana dalam
usia remaja ini saat-saat penentuan masa Dari hasil penelitian yang telah
depan. Dan potensi yang dimiliki juga dilakukan menunjukkan bahwa
banyak, termasuk dalam intelektual atau responden yang tidak memiliki/tidak
intelegensi, serta kemampuan psikomotor ada cita-cita dan aspirasi yaitu
yang juga dapat memperkuat motivasi sebanyak 20 orang yang terdiri dari 14
dalam belajar untuk mencapai IPK yang orang (43,8%) yang motivasinya
tinggi (Nursalam, 2008). rendah dan 6 orang (18,8%) yang
motivasinya tinggi. Sedangkan untuk
Selain itu menurut Djamarah (2008), kuat responden yang memiliki/ada cita-cita
lemahnya motivasi belajar seseorang turut dan aspirasi yaitu sebanyak 12 orang
mempengaruhi keberhasilan belajar yang tediri dari 2 orang (6,2%) yang
terutama prestasi/nilai yang didapat. motivasinya rendah dan sebagian besar
Karena itu motivasi belajar perlu dengan jumlah10 orang (31,2%) yang
diusahakan, terutama yang berasal dari motivasinya tinggi. Sehingga dapat
dalam diri seperti cita-cita, karena akan dilihat bahwa responden yang
meningkatkan prestasi belajar seseorang. memiliki/ada cita-cita dan aspirasi,
motivasinya lebih tinggi dari pada
Distribusi frekuensi responden responden yang tidak memiliki/tidak
berdasarkan motivasi ada cita-cita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari Hasil pengolahan data menggunakan uji
32 responden didapatkan data sebagian chi-square diperoleh nilai X2=6,533dan р
besar responden memiliki motivasi yang value = 0,011. Oleh karena nilai р<0,05
tinggi yaitu sebanyak 16 orang (50%). (0,011<0,05) maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan cita-cita dan aspirasi
Dalam kehidupan masyarakat usia masih dengan Motivasi Mahasiswa S1 tingkat IV
dijadikan tolak ukur dalam menentukan untuk melanjutkan ke Profesi Ners di
tingkat motivasi yang dimilliki untuk terus STIKES Hang Tuah Tanjungpinang tahun
belajar dan mengembangkan diri karena 2014.
ditunjang pertumbuhan fungsi tubuh
optimal serta kematangan emosional, Hal ini membuktikan bahwa cita-cita dan
intelektual dan sosial. Hal ini juga aspirasi merupakan faktor yang dapat
dikaitkan dengan usia responden, dimana menambah semangat sekaligus
sebagian besar responden masih dalam memberikan tujuan yang jelas dalam
tahap remaja yaitu 19-21 tahun. belajar, sehingga akan memperkuat
motivasi belajar. Karena cita-cita
Maulana (2003) bagi orang yang sudah tua merupakan faktor yang bersumber dari
cenderung memiliki motivasi yang rendah dalam diri seseorang yang akan membuat
untuk belajar dan mengembangkan diri. seseorang melakukan upaya lebih banyak.
Dan dengan tercapainya cita-cita maka
akan terwujud aktualisasi diri seseorang.

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


634
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

Hang Tuah Tanjungpinang pada bulan


Hubungan kemampuan peserta didik September 2014, dapat ditarik beberapa
dengan motivasi mahasiswa S1 simpulan sebagai berikut :
melanjutkan ke profesi Ners di Stikes
Hang Tuah Tanjungpinang 1. Sebagian besar responden tidak
memiliki cita-cita, dengan jumlah 20
Hasil analisa data dengan uji statistik chi- orang (62,5%) dari32 orang.
quadrat didapatkan р value = 0,031. Hal 2. Sebagian besar responden memiliki
ini menunjukkan bahwa р < 0,05 nilai IPK yang tinggi dengan jumlah
(0,031<0,05) berarti H0 ditolak sehingga 19 orang (59,4%) dari 32 orang.
terdapat hubungan antara kemampuan 3. Ada hubungan antara cita-cita dan
peserta didik dengan Motivasi Mahasiswa aspirasi dengan motivasi mahasiswa
S1 tingkat IV untuk melanjutkan ke S1 tingkat IV untuk melanjutkan ke
Profesi Ners di STIKES Hang Tuah Profesi Ners di STIKES Hang Tuah
Tanjungpinang. Tanjungpinang tahun 2014. dengan
nilai p value = 0,011.
Hal ini membuktikan bahwa semakin 4. Ada hubungan antara kemampuan
tinggi tingkat kemampuan peserta didik peserta didik dengan motivasi
maka akan semakin memperkuat motivasi mahasiswa S1 tingkat IV untuk
untuk melanjutkan kejenjang yang lebih melanjutkan ke Profesi Ners di
tinggi lagi. Dan didapatkan data bahwa STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
responden dengan kemampuan peserta tahun 2014, dengan nilai p value =
didik yang rendah berjumlah 13 orang, 0,031.
yang terdiri dari 10 orang (31,2%)
memiliki motivasi rendah dan 3 orang Saran
(9,4%) memiliki motivasi tinggi. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sedangkan responden dengan Dengan adanya hasil penelitian ini,
kemampuan peserta didik yang tinggi, diharapkan pada peneliti selanjutnya
jumlahnya lebih banyak dibandingkan untuk mengadakan penelitian yang lebih
dengan responden yang kemampuan mendalam mengenai faktor-faktor lain
peserta didiknya rendah, yaitu 19 orang, yang kemungkinan berhubungan dengan
yang terdiri dari 6 orang (18,8%) motivasi mahasiswa S1 tingkat IV untuk
motivasinya rendah dan 13 orang (40,6%) melanjutkan ke Profesi Ners di STIKES
motivasinya tinggi. Sehingga dapat dilihat Hang Tuah Tanjungpinang tahun 2014,
bahwa responden yang kemampuan agar nantinya hasil penelitian tersebut
peserta didiknya (IPK) rendah, tidak dapat diajukan sebagai saran bagi pihak
memiliki motivasi yang tinggi. Berbeda institusi untuk meningkatkan kualitas baik
halnya dengan responden yang dari segi tim pengajar maupun peserta
kemampuan peserta didiknya tinggi (IPK) didik itu sendiri.
akan memiliki motivasi yang tinggi pula.
Bagi Lokasi Penelitian/Institusi
Simpulan Dari hasil penelitian ada beberapa saran
yang peneliti ajukan untuk lokasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penelitian/pihak institusi :
dilakukan oleh peneliti pada mahasiswa
tingkat IV Prodi S1 keperawatan STIKES

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


635
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

Telah terbukti bahwa cita-cita Marziati.2009. Motivasi Mahasiswa


berhubungan dengan motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah
S1 tingkat IV untuk melanjutkan Kabupaten Aceh Selatan untuk
keProfesi Ners di STIKES Hang Tuah Melanjutkan Pendidikan ke Tingkat
Tanjungpinang tahun 2014. yang Sarjana Keperawatan. Skripsi
memiliki cita-cita cenderung motivasinya Fakultas Keperawatan Universitas
tinggi, sehingga d iharapkan agar pihak Sumatra Utara.
institusi bisa lebih memberikan dukungan,
motivasi, dan perhatian yang lebih bagi Maulana, I. 2003. Faktor-faktor yang
mahasiswa yang benar-benar Berhubungan dengan Motivasi
memilikicita-cita untuk menjadi perawat Perawat untuk Melanjutkan
yang profesional agar dapat meningkatkan Pendidikan pada Jenjang
prestasi belajarnya, seperti memberikan Pendidikan Tinggi Keperawatan.
reward pada mahasiswa yang berprestasi Skripsi FK-STIKES Fakultas
disetiap semesternya, karena hal itu akan Kedokteran Universitas Airlangga,
menambah semangat, dan motivasi para Banjarmasin.
mahasiswa dalam mencapai prestasi dan Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
cita-citanya sebagai seorang perawat yang Penelitian Kesehatan. Jakarta :
professional dengan melanjutkan Rineka Cipta.
pendidikan Ners di STIKES Hang Tuah
Tanjungpinang. Nurhidayah, R.E. 2011. Pendidikan
Keperawatan. Medan : USU Pers

DAFTAR PUSTAKA Nursalam & Efendi. 2008. Pendidikan


Dalam Keperawatan. Jakarta :
DEPKES.2011. Perawat Mendominasi Slameba Medika
Tenaga Kesehatan.
http://manajemen-rs.net /index. Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan
php? option= com_content Metodologi Penelitian Ilmu
&view=article&id=185:perawat- Keperawatan Edisi 2. Jakarta :
mendominasi-tenaga- Salmeba Medika.
kesehatan&catid=51:berita&Itemid
=95.Diakses tanggal 23 Oktober Putri, H.T & Fanani, A. 2010. Etika
2011. Jam : 13.20 profesi Keperawatan. Yogyakarta :
CiptaPustaka
Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar
Edisi 2. Jakarta : Rineka Cipta Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta :
Kurniawan, A. 2009.BelajarMudah SPSS Rajawali Pers
untuk Pemula.Yogyakarta : Media
Kom Setiadi. 2007. Konsep & Penulisan Riset
Keperawatan. Yogyakarta :
Kusnanto.2004. Pengantar Profesi & GrahaIlmu
Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta : EGC Suara, dkk. 2007. Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta : TIM

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


636
Jurnal Keperawatan Vol.7 No.1, Januari 2017

Suarli, S & Bahtiar, Y. Manajemen


Keperawatan. Jakarta :Erlangga
Sumantri. 2002. Tantangan
Pengembangan Tenaga Kesehatan
Masa Depan. Majalah Bina
Diknakes. Edisi 42.

Syarifudin. 2010. Panduan TA


Keperawatan dan Kebidanan
dengan SPSS. Yogyakarta :
Grafindo Litera Media.

Uno, H.B. 2010. Teori Motivasi &


Pengukurannya. Jakarta : Bumi
Aksara

Wati, L, dkk. 2011. Buku Panduan


Penyusunan Proposal dan Skripsi.
Tanjungpinang : STIKES Hang
Tuah Tanjungpinang.

WR. 2011. Pendidikan Dalam


Keperawatan. http: //dhanwaode.
wordpress.com/2011/01/26/pendidi
kan-dalam-keperawatan /. Diakses
tanggal 12 Desember 2011. Jam :
13.30

Wuryanto, E. 2007. Menata Pendidikan


Perawat. http:// www. Suara
merdeka. com/ harian
0707/16/opi05.html. Diakses
tanggal 13 Desember 2011.Jam :
11.53

1. Dosen Fakultas Fisioterapi


Universitas Esa Unggul Jakarta /
Ketua Stikes Hang Tuah
Tanjungpinang.
2. Dosen Stikes Hang Tuah
Tanjungpinang.
3. Dosen Stikes Hang Tuah
Tanjungpinang.

p-ISSN : 2086 - 9703 e-ISSN : 2621 - 7694


637

Anda mungkin juga menyukai