Abstrak
Dalam proses pendidikan terjadi pertukaran informasi antara dosen dan mahasiswa atau yang kita kenal
sebagai proses belajar mengajar. Arah studi telahaan ini yaitu meracang peranti pendidikan dan mengetahui
tingkat kepatutan peranti pendidikan menurut pakar substansi dan peranti. Studi telaahan memakai bentuk riset
dan pembangunan (R&D. Ikhtisar yang didapatkan bersumber pada perolehan riset dan pengkajian peranti
pendidikan K3 ialah perancangan sarana pendidikan K3. Perolehan evaluasi pakar substansi bersumber pada
perspektif pendidikan dan substansi pendidikan 4,35 tergolong mencukupi dipakai peranti pendidikan.
Perolehan evalusi pakar peranti dari perspektif bentuk perangkat (presentasi) dan perancangan didapatkan nilai
4,21 digolongkan “Cukup”. Tanggapan evaluasi mahasiswa ditinjau pada bagian perancangan, tampilan
(presentasi), substansi dan kegunaan yaitu: perolehan 47% mahasiswa mengungkapkan yaitu peranti
pendidikan atraktif termasuk golongan sangat baik dan 53% menyampaikan “baik” seumpama peranti
pendidikan. Perolehan percobaan kelompok dengan jumlah besar 4,146 dengan 37% mahasiswa mengutarakan
peranti pendidikan dikelompokan “sangat baik” dan 59% mahasiswa mengutarakan “Baik”.
Abstract
In the educational process there is an exchange of information between lecturers and students or what we know
as the teaching and learning process. The direction of this study is to design educational devices and determine
the appropriateness level of educational devices according to substance and device experts. The study uses the
form of research and development (R&D. The overview obtained is sourced from the acquisition of research and
assessment of K3 educational equipment, namely the design of K3 educational facilities. The acquisition of an
expert evaluation of substance is based on the perspective of education and the substance of education is 4.35 is
quite sufficient to use educational tools. The evaluation gains device experts from the perspective of the form of
the device (presentation) and design obtained a score of 4.21 classified as “Enough.” Student evaluation
responses were reviewed in terms of design, appearance (presentation), substance and use, namely: the
acquisition of 47% of students revealed that attractive educational devices belong to the class very good and 53%
said "good" such as educational tools.The experimental group with a large number of 4,146 with 37% of students
saying educational tools were classified as "very good" and 59% of students saying good.
1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek utama pada setiap tatanan kehidupan. Dalam proses
pendidikan terjadi pertukaran informasi antara dosen dan mahasiswa atau yang kita kenal
sebagai proses belajar mengajar (Perceka et al., 2021). Proses pendidikan adalah
peningkatan iptek, kemampuan dan sikap didalam atau diluar kelas. Pada proses pendidikan
saat ini peran dosen tidak hanya seorang pendidik, namun peran Dosen saat ini telah bergeser
menjadi penggerak. Dosen tidak hanya menjadi pusat ilmu melainkan sebagai sarana
1
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut
informasi yang mampu menggerakan mahasiswa untuk berpikiran kritis, kreatif dan inovatif
dalam pendidikan.
Pendayagunaan sarana pendidikan yang berdaya guna ialah siasat kesuksesan pada
mekanisme pendidikan di kelas. Penyampaian subtansi perkuliahan oleh Dosen kepada
mahasiswa bisa dibantu oleh peranti pendidikan, sehingga substansi perkuliahan gampang
diterima oleh mahasiswa. Ketika Dosen menyajikan substansi perkuliahan dengan memakai
peranti pendidikan, penjelasan yang diberikan juga tidak perlu diulang kembali di kelas yang
lain. Teknik pembelajaran yang dipakai oleh Dosen tetap memakai teknik standar berbentuk
ulasan ceramah (lisan) untuk menyampaikan materi kepada mahasiswa. Teknik ceramah
dianggap kurang berdaya guna karena interaksi mahasiswa dengan dosen belum terlaksana
dengan baik, sehingga saat Dosen mempresentasikan substansi perkuliahan mahasiswa
kurang fokus, mudah bosan dan sambal mengerjakan tugas yang lain (Kuswanto &
Radiansah, 2018).
Agar pembelajaran tidak monoton Dosen dipaksa perlu membangun peranti
pendidikan dan memperbaharui materi sebagai sarana seumpama penunjang dalam proses
pembelajaran. Semakin baik peranti pendidikan yang digunakan, maka mahasiswa akan
semakin aktif dan mandiri dalam proses belajar mengajar (Perceka & Sutrisno, 2020).
Adapun hambatan dalam pengembangan Media pembelajaran interaktif tidak dilakukan
Perguruan tinggi karena adanya keterbatasan tenaga ahli dalam pengembangan media
pendidikan (Nasution & Nasution, 2018a). Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah mata
kuliah wajib yang harus dipelajari di STIKes Karsa Husada Garut. Mata kuliah K3
merupakan mata kuliah yang melandasi mahasiswa dalam melakukan pekerjaan praktik baik
di laboratorium, rumah sakit dan klinik saat mahasiswa melakukan praktik lapangan
(Mahawati et al., 2021). Sehingga mahasiswa harus sangat memahami tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sebelum praktik ke rumah sakit, klinik atau ke dunia kerja.
Berdasarkan hasil pengamatan observasi di STIKes Karsa Husada Garut Program
Studi D3 Analis Kesehatan, pembelajaran K3 masih belum optimal. Dosen masih
memberikan contoh K3 hanya berupa lisan saja. Sehingga pengertian yang didapat oleh
mahasiswa terhadap materi pun berbeda. Sebagai contoh dari studi awal dilapangan, ketika
dosen menyampaikan materi perkuliahan tentang konsep dasar kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) dari 5 orang mahasiswa yang diberi pertanyaan langsung tentang substansi
konsep dasar kesehatan dan keselamatan kerja (K3), didapatkan perolehan defensi k3
berbeda-beda diantaranya mahasiswa pertama mempunyai defenisi atau konsep (K3) yang
sama dengan dosen, mahasiswa kedua mempunyai pengertian tentang K3 yang beberapa inti
pokoknya sama dan beberapa yang berbeda, mahasiswa ketiga penjelasan yang didapat
hanya sedikit yang menyinggung substansi, mahasiswa keempat memiliki pemahaman yang
berbeda dengan Dosen, mahasiswa kelima kurang paham dengan substansi yang
presentasikan oleh Dosen karena kurang menyimak atau sibuk dengan gadgetnya sendri.
Dari pengamatan tersebut, pencapaian tujuan pendidikan akan sulit dicapai, karena tidak ada
contoh berupa gambar atau animasi yang ditampilkan oleh dosen.
Mahasiswa lebih tertarik untuk belajar menggunakan teknologi atau komputer.
Pengembangan peranti berbasis komputer merupakan solusi dalam pemecahan masalah
pendidikan, sehingga pengembangan media pendidikan interaktif harus dikembangkan
(Nasution & Nasution, 2018b). Urgensi pengembangan peranti pendidikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam memilih subtansi K3 dibutuhkan karenakan pentingnya kesadaran
dan implementasi mahasiswa tentang K3 sebagai dasar mahasiswa melaksanakan praktik,
baik praktik ketika di kampus atau di rumah sakit (Hartono & Sutopo, 2018).Harapannya
peranti pendidikan bisa meringankan dan mendukung dosen ketika mempresentasikan
subtansi pendidikan kepada mahasiswa agar arah pendidikan bisa terlaksana.
.
Muhammad Hadi Sulhan, Andhika Lungguh Perceka, Gina Nafsa Mutmainna
2. METODE
Studi telaahan memakai betuk riset dan pembangunan (R&D) dengan arah guna
menciptakan keluaran dan mengukur keberdayagunaan keluaran serta kepantasan keluaran
yang dihasilkan berupa peranti pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada
Program Studi D3 Analis Kesehatan. Teknik perancangan peranti pendidikan memakai
teknik pembangunan ADDIE, ADDIE adalah kependekan dari menganalisis, merancang,
membangun dan mengimplementasikan dan mengevaluasi (Putra et al., 2017). Teknik
penghimpunan fakta dilaksanakan memakai daftar pertanyaan, pengamatan serta
tanyajawab guna menciptakan fakta kualitatif dan data kuantitatif (Muyaroah & Fajartia,
2017).
Subjek penelitian pada penelitian pengembangan peranti pendidikan yaitu
mahasiswa dan dosen. Validator peranti pendidikan yang berjumlah 2 orang dosen sebagai
profesional peranti pendidikan dan sebagai professional substansi berjumlah adalah 2 orang
dosen yang mahir dibidangnya. Pakar perangkat yaitu dosen yang mahir peranti pendidikan
sedangkan untuk professional substansi yaitu dosen yang memiliki keahlian ilmu kesehatan
dan keselamatan kerja (Astuti et al., 2017). Percobaan khusus peranti pendidikan
dilaksanakan pada mahasiswa tingkat I sebanyak 30 orang dan uji kelompok kecil
dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II sebanyak 9 mahasiswa.
Riset dan pembangunan peranti pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja
dilaksanakan di STIKes Karsa Husada Garut pada bulan Juli sampai September 2022 pada
program studi D3 Analis Kesehatan.
3
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut
2) Menu Substansi
Laman keahlian pokok dan keahlian asal ialah laman yang memuat keahlian pokok dan
keahlian induk substansi pendidikan K3 dalam peranti pendidikan. Pembangunan dan
pelaksanaan tampilan dari laman substansi disajikan dalam gambar 2.
3) Halaman Substansi
Halaman substansi ialah laman yang memuat tentang substansi yang disampaikan pada
peranti pendidikan. Pembangunan dan pelaksanaan rancangan beranda laman substansi bisa
diamati pada gambar 3. Perolehan pelaksanaan perancangan program dilaman substansi bisa
diamati pada bagan 11 berikut.
Dalam laman substansi termuat laman sub substansi peranti pendidikan K3 yang
ditunjukkan berupa perolehan pembangunan dan pelaksanaan perancangan program laman
sub substansi bisa diamati dalam gambar 4.
4) Laman Ulasan
Laman ulasan ialah laman yang memuat pertanyaan dan jawaban akan substansi
yang sudah diulas di dalam peranti pendidikan. Aktivitas ulasan ini bermaksud guna
menolong mahasiswa mengerti atas penangkapan substansi yang dipelajari menggunakan
peranti pendidikan.
5) Laman Biografi
Laman biografi ialah laman yang memuat biografi perancang peranti pendidikan K3.
Perolehan pembangunan serta pelaksanaan bentuk tayangan di laman biografi bisa dilihat
dalam gambar 5. Perancangan program laman biografi sama dengan laman yang lain dengan
penambahan kenop home untuk kembali ke laman utama.
6) Beranda Petunjuk
Beranda petunjuk ialah laman memuat panduan pemakaian peranti pendidikan K3. Laman
memuat fungsi dan posisi kenop pada peranti pendidikan. Hal ini dilaksanakan guna
meringankan mahasiswa ketika mengaplikasikan peranti pendidikan.
7) Menu Exit
Beranda keluar ialah menu guna menegaskan ketika peranti pendidikan sudah selesai
digunakan atau digunakan kembali oleh pemakai.
b. Validasi Pakar
Pengecekan pakar dilaksanakan guna memperoleh feedback atas kepantasan keluaran
peranti pendidikan atraktif yang dibangun. Pengecakan peranti pendidikan dilaksanakan
dengan dua orang pakar ialah pakar substansi dan pakar peranti. Masing-masing
pengecekan dilaksanakan 2 orang dosen baik pakar substansi atau peranti.
5
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut
dipakai menjadi telaahan penyempurnaan keluaran. Lebih jelasnya koreksi keluaran langkah
kesatu dibahas lebih lengkap pada sub bab kajian keluaran koreksi langkah kesatu. Sesudah
keluaran dikoreksi sesuai dengan anjuran maka peranti pendidikan atraktif sudah tersedia
guna dites bagi mahasiswa.
4. Langkah Ulasan
Langkah peperhitunganan ialah langkah percobaan keluaran pada pengguna yaitu
mahasiswa. Percobaan keluaran dilakukan dalam dua langkah yaitu Langkah percobaan
grup kecil dan percobaan grup besar.
keluaran dari 24 poin pertanyaan untuk spesialis substansi sehingga didapatkan perhitungan
optimum yaitu 120, perhitungan minimum 24 dan perhitungan rata-rata 72 serta simpangan
optimalnya ialah 14. Maka perolehan modifikasi perhitungan rata-rata skala 5 bisa diamati
pada bagan 1.
Bagan 1. Modifikasi Informasi rata-rata poin Kedalam Skala Lima
Guna memahami golongan kepatutan keluaran atas dari seluruh bagian pengukuran,
hingga bisa dirangkai bagan modifikasi skor skala 5 bagi masing-masing bagian. Diperoleh
10 parameter pengukuran bagian pendidikan, maka bisa dapat diperoleh perhitungan
optimum ialah 50, perhitungan minimum ialah 10, dan perhitungan perhitungan rata-rata
optimal ialah 30 serta simpangan optimal ialah 7. Dari data tersebut kemudian dapat
dimodifikasikan seperti pada bagan 2.
Rentang
perhitungan Golongan
41,0 < x ≤ 50,0 Amat layak
33,0 < x ≤ 41,0 Layak
25,0 < x ≤ 33,0 Lumayan Layak
17,0 < x ≤ 25,0 Tidak Layak
10,0 < x ≤ 17,0 Amat Tidak Layak
Validator
Ahli
No Bagian Ahli Rata-rata Golongan
Substansi 1 Substansi 2 jumlah
perhitungan
1. Pendidikan
41 43 42 Amat Layak
2. Konten Substansi
64 57 59,5 Amat Layak
∑ Perhitungan
105 100 102,5
Keseluruhan
Amat Layak
Pertimbangan dan anjuran koreksi keluaran pakar substansi dipakai guna
menyempurnakan peranti pendidikan atraktif. Secara global tanggapan dan anjuran pakar
substansi diringkas pada bagan 6.
No Validator Anjuran
1. Pakar substansi 1 Pengukuran sikap ditambahkan pada evaluasi
Perlu ditambah aturan tentang K3
2. Pakar substansi 2
agar gampang dimengerti subtansi dibuat point-
point
perlu ditambah substansi tentang kebakaran
Guna memahami golongan kepatutan keluaran dikaji setiap bagian pengukuran, maka dapat
dirangkai bagan modifikasi perhitungan nisbah ialah 5. Guna setiap bagian pengukuran.
Pada pengukuran peranti terdapat 2 bagian yaitu bagian perancangan program dan bagian
tampilan peranti (penyajian peranti). Pengukuran pada bagian perancangan program
memiliki 8 poin parameter pengukuran. Perolehan nilai maksimum ialah ialah 40,
pehitungan minimum ialah 8, perhitungan rata-rata optimal ialah 24, dan simpangan
optimalnya ialah 5,33. Perolehan modifikasi perhitungan rata rata nilai ukuran berskala lima
dapat diamati pada bagan 8.
Rentang Golongan
Perhitungan
67,2 < X ≤ 80 Amat layak
54,4 < X ≤ 67,2 Layak
41,6 < X ≤ 54,4 Lumayan Layak
28,8 < X ≤ 41,6 Tidak Layak
16,0 < X ≤ 28,8 Amat Tidak Layak
Bagan 10. Data Perolehan Pengukuran Kedua Pakar Peranti Petunjuk dan anjuran
No Bagian Validator Rata-rata ∑ Golongan
Ahli Ahli perhitungan
Peranti 1 Peranti 2
1. Perancangan program 35 31 33 Layak
2. Beranda Peranti 65 69 67 Amat Layak
∑ Perhitungan keseluruhan 100 100 100 Layak
9
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut
Koreksi keluaran pakar peranti dipakai guna menyempurnakan peranti pendidikan atraktif.
Perolehan ulasan dan anjuran dari pakar peranti diringkas pada bagan 11.
Bagan 11. Arahan dan Anjuran Pembaruan Dari Pakar peranti.
No Validator Komentar dan anjuran perbaikan
Masih ada huruf yang tidak jelas dibaca karena
1. Pakar peranti1 terlalu kecil sehingga perlu diperbesar dan
disamakan jenis dan ukuran
Gambar perlu diperjelas dan diberi keterangan
Pada teks di aplikasi dirapihkan
2. Pakar peranti 2 Warna pada teks diperjelas agar mudah terbaca
Petunjuk pada tombol belum ada
Warna pada tombol pilihan substansi diperbaiki
Peranti pendidikan lebih baik apabila dibuat APK
Bagan 12. Perolehan Modifikasi Perhitungan Keseluruhan Skala Lima Pengukuran Mahasiswa
Rentang perhitungan Golongan
100,8 < X ≤ 120 Baik Sekali
81,6 < X ≤ 100,8 Baik
62,4 < X ≤ 81,6 Lumayan Baik
43,2 < X ≤ 62,4 Tidak Baik
24 < x ≤ 43,2 Amat Tidak Baik
a. Percobaan Grup Minim
Perolehan pengukuran peranti pendidikan atraktif oleh siswa pada percobaan grup kecil
diperhitungan dari empat bagian yaitu bagian perancangan program, bagian tampilan
peranti, bagian isi substansi, dan bagian kegunaan. Bersumber pada perolehan keterangan
dari respon percobaan peperhitunganan mahasiswa grup kecil diperoleh pada bagian
perancangan program memiliki rata-rata perhitungan sebesar 12.67 pada bagian tampilan
peranti rata-rata perhitungan 46, pada bagian konten substansi memiliki rata-rata
perhitungan 25.11 dan pada bagian kegunaan rata-rata perhitungan 17.56, sehingga dapat
diperoleh jumlah keselurahan perhitungan rata-rata ialah 101.33 dalam golongan amat
baik.
Muhammad Hadi Sulhan, Andhika Lungguh Perceka, Gina Nafsa Mutmainna
Bagian Perhitungan
No Informan perancangan Tampilan Konten Golongan
kegunaan total
program
Peranti Substansi
1 Mhs1 11 41 22 16 90 B
2 Mhs2 12 50 26 19 107 SB
3 Mhs3 15 49 28 20 112 SB
4 Mhs4 11 46 24 15 96 B
5 Mhs5 12 40 24 15 91 B
6 Mhs6 11 43 23 16 93 B
7 Mhs7 15 49 28 20 112 SB
8 Mhs8 12 44 23 17 96 B
9 Mhs9 15 52 28 20 115 SB
Rata-rata
12.67 46.00 25.11 17.56 101.33 SB
Perhitungan
C. Kajian Keluaran
1. Koreksi Langkah Kesatu
Perbaikan keluaran langkah kesatu ialah perbaikan pada peranti bersumber pada
masukan dan anjuran pakar peranti dan pakar substansi. Pembaruan yang dilaksankan yaitu
pembaruan substansi dan peranti pendidikan.
a. Bagian Peranti
1) Pembaruan sebagian jenis dan ukuran huruf sangat kecil
Pembaruan jenis dan ukuran font di beranda laman menu utama bertujuan agar huruf
bisa dibaca dengan pasti oleh mahasiswa. Tampilan dengan font dengan ukuran besar bisa
menjadikan di halaman menu menjadi lebih proporsional.
2) Perbaikan beberapa gambar yang perlu diperjelas
Terdapat beberapa gambar yang dipresentasikan dalam peranti pendidikan tidak
jelas, sehingga ahli peranti memberikan masukan untuk memperbaiki gambar yang
dimasukan kedalam substansi. Teks pada gambar tersebut tidak dapat terbaca dengan jelas
karena warna teks dan background pada gambar hampir sama. Langkah yang diambil ialah
dengan membuat ulang gambar tersebut dengan warna teks dan background yang kontras.
3) Pembaruan teks keterangan pada tombol
Ahli peranti memberikan masukan dan anjuran guna memperbaiki dan
menyesuaikan teks keterangan yang muncul saat kursor mouse berada diatasnya, karena
11
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut
terdapat teks yang sama. Langkah yang diambil ialah dengan memperbaiki tombol dan
mengganti kalimat keterangan tombol menjadi lebih tertata sehingga lebih mudah dipahami.
b. Bagian Substansi
1) Menambahkan link video
Pakar substansi menyampaikan anjuran guna memberi tambahan link video, diutamakan link
video kejadian kebakaran, sehingga meningkatkan pengetahuan dan persepsi mahasiswa
menjadi lebih paham.
3. Keluaran FInal
Keluaran final perolehan pembangunan ialah aplikasi peranti pendidikan atraktif
kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Keluaran peranti pendidikan atraktif ini selanjutnya
dapat dimanfaatkan pada proses pendidikan tingkat I Program Studi D3 Analis Kesehatan.
Gambaran keluaran peranti pendidikan atraktif kesehatan dan keselamatan kerja pada
halaman pembuka, halaman utama, halaman menu substansi dan halaman penutup dapat
dilihat pada gambar 6.
Muhammad Hadi Sulhan, Andhika Lungguh Perceka, Gina Nafsa Mutmainna
Gambar 6. Beranda Keluaran Peranti pendidikan atraktif Kesehatan dan keselamatan kerja
Pembahasan
1. Pembangunan Peranti Pendidikan K3
Studi telaahan dan pembangunan peranti pendidikan atraktif dildasarkan pada
problematika pendidikan yang tetap memakai teknik konservatif memakai papan tulis dan
penyajian substansi dengan teknik pembicaraan. Sehingga berpengaruh pada kualitas
penangkapan mahasiswa atas substansi yang diberikan Dosen. Faktor lain bahwasanya
penggunaan peranti pendidikan terkomputerisasi tidak dimanfaatkan secara optimal pada
sistem pendidikan. Guna Untuk meningkatkan kemudahan bagi Dosen dan mahasiswa dalam
pendidikan maka dibangunlah peranti pendidikan atraktif K3 bagi mahasiswa vokasi Analis
Kesehatan dengan mengkaji keperluan peranti seperti pengkajian RPS, kekhasan mahasiswa,
dan substansi.
Pembangunan dan perancangan program peranti pendidikan memiliki tujuan guna
mencari tahu nilai kepatutan peranti pendidikan atraktif kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
mahasiswa tingkat I Program Studi D3 Analis Kesehatan. Pembangunan peranti pendidikan
memakai teknik pembangunan ADDIE yaitu menganalisis, perancangan, pembangunan,
pelaksanaan dan mengevaluasi. Pengembangan peranti pendidikan dilaksankan selaras dengan
metode dan mengarah pada perolehan pengkajian keperluan peranti pendidikan.
Langkah kesatu merupakan langkah pengkajian keperluan seperti RPS, pengkajian
substansi dan keunikan maha siswa. Langkah ini ialah langkah awal dalam mengembangkan
peranti pendidikan. Langkah kedua atau ialah langkah perancangan. Langkah perancangan ini
meliputi desain tampilan, tombol navigasi, dan manajemen halaman. Pada langkahan ini
merupakan langkah yang amat penting bagi pembuatan peranti pendidikan, karena pada
langkah ini kita membuat kerangka peranti pendidikan atraktif. Langkah berikutnya sesudah
merancang program ialah langkah pembangunan dan pelaksanaan. Pada langkah perancangan
telah dikembangkan lalu dipasangkan dalam beranda peranti pendidikan. Sesudah pelaksanaan
perancangan lalu dilaksanakan verifikasi oleh pakar substansi dan pakar peranti. Langkah
akhir pada pembangunan alah langkah penilaian. Langkah penilaian ialah langkah guna
menguji keluaran peranti pendidikan atraktif pada mahasiswa. Percobaan dilaksanakan kepada
dua grup yaitu, percobaan grup kecil kepada 9 mahasiswa dan percobaan grup besar kepada 30
mahasiswa Tk I Program studi D3 Analis kesehatan.
13
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut
Rata-rata perhitungan keseluruhan kedua pakar peranti yang diterima ialah 100,5
(golongan “patut”). Perhitungan tercatat lalu dimodifikasikan dalam cara perhitungan memakai
interval nilai 0 sampai 5. Perhitungan perolehan pengukuran pakar peranti sesudah
dimodifikasi ialah 4,188. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepatutan peranti pendidikan
atraktif kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bersumber pada pengukuran pakar mendapatkan
angka 4,188 atau tergolong pada golongan patut dipakai menjadi peranti pendidikan.
Perhitunganan kepatutan peranti pendidikan atraktif oleh ahli substansi diperhitungan
bersumber pada dua bagian yaitu bagian pendidikan dan isi substansi. Infromasi perolehan
pengukuran pakar substansi dapat diamati pada bagan 15.
Rata-rata perhitungan keseluruhan pengukuran dua pakar substansi ialah 100 termasuk
dalam grup “Amat Layak”. Perhitungan keseluruhan pengukuran tersebut lalu dimodifikasikan
dalam format perhitungan standar memakai interval skor 0 sampai 5. Perhitungan perolehan
pengukuran pakar substansi sesudah dimodifikasi yaitu 4,2. Sehingga dapat dikatakan bahwa
kepatutan peranti pendidikan atraktif kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bersumber pada
pengukuran ahli substansi diperoleh skor 4,2 tergolong dalam grup “amat patut” dipakai
menjadi peranti pendidikan.
Bagan 17. Perolehan Pengukuran Mahasiswa pada bagian Tampilan Peranti (Presentasi)
Golongan Rentang perhitungan Frekuensi Persentase (%)
Baik Sekali 46 < x ≤ 55 4 44%
Baik 37 < x ≤ 46 5 56%
Lumayan Baik 28 < x ≤ 37 0 -
Tidak Baik 19 < x ≤ 28 0 -
Amat Tidak Baik 11 < x ≤ 19 0 -
15
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut
Perolehan keterangan bersumber pada bagan 35 tingkatan baik Sekali sebanyak 20% ,
baik sebanyak 70%, dan lumayan baik sebanyak 10%.
2) Bagian Tampilan Peranti (Presentasi)
Dalam bagian beranda peranti termuat 11 poin pertanyaan menggunakan informan
sebanyak 30 orang. Perolehan perhitungan tertinggi maksimal ialah 55, perhitungan minimum
ialah 11, rata-rata perhitungan optimal yaitu 33, dan simpangan optimal yaitu 7,23. Perolehan
perhitungan pengukuran mahasiswa pada bagian tampilan peranti bisa diamati pada bagan 22.
Bagan 22. Perolehan Pengukuran Mahasiswa pada Bagian Tampilan Peranti (Penyajian)
Perolehan informasi pada tingkatan baik sekali sebanyak 20%, tingkatan baik sebanyak
73%, dan golongan lumayan baik 3%.
4) Bagian Kegunaan
Pada bagian kegunaan terdapat 4 poin pertanyaan, dengan 30 siswa sebagai informan.
Perolehan perhitungan maksimal ialah 20, perhitungan terendah 4, rata-rata perhitungan
17
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut
optimal ialah 12, dan simpangan optimalnya ialah 2,67 menunjukkan perolehan estimasi
pengukuran mahasiswa pada bagian kegunaan bagan 24.
Pada percobaan pada grup besar diterangkan yaitu 40% mahasiswa mengungkapan
bahwa peranti pendidikan atraktif dalam grup Baik Sekali dan yang mengungkapkan baik
yaitu 50% dan yang mengungkapkan lumayan baik sebanyak 10% mahasiswa.
Ditinjau dari perolehan rata-rata keseluruhan bagian didapatkan perhitungan 97,1
atau masuk dalam golongan baik dipakai menjadi peranti pendidikan. Perhitungan
keseluruhan pengukuran bagian selanjutnya dimodifikasi pada format perhitungan dasar
dengan menguraikan perhitungan 0-5. Perhitungan perolehan pengukuran mahasiswa
sesudah dimodifikasi yaitu 3,96 bisa disebut kepatutan peranti pendidikan atraktif
kesehatan dan keselamatan kerja terbilang baik dimanfaatkan menjadi peran
4. SIMPULAN
Ikhtisar yang didapatkan bersumber pada perolehan riset dan pengkajian tentang
peningkatan sarana pendidikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program Studi D3 Analis
Kesehatan yaitu: perancangan sarana pendidikan yang menarik Keselamatan dan Kesehatan
Kerja mencakup bagian: keahlian dalam substansi kajian keselamatan dan kesehatan kerja,
subtansi utama yang dikaji meliputi: undang-undang, konsep dasar, perlengkapan protector
tubuh, simbol-simbol beserta pemanfaatan perkakas tangan dan mesin berdaya. Sarana
pendidikan berbentuk skrip, image serta kartun yang menyokong ketika pemaparan subtansi,
susunan tempat bentuk perangkat, pemakaian warna yang selaras serta bentuk yang atraktif,
peran petunjuk dikerjakan berurutan dengan terarah sehingga simpel dipakai. Perolehan
evaluasi pakar substansi bersumber pada perspektif pendidikan dan substansi pendidikan
mendapatkan nilai 4,35 atau tergolong jenis “mencukupi” dipakai menjadi peranti
Muhammad Hadi Sulhan, Andhika Lungguh Perceka, Gina Nafsa Mutmainna
pendidikan. Perolehan evalusi pakar peranti dari perspektif bentuk perangkat (presentasi)
dan perancangan (teknis) didapatkan nilai 4,21 atau digolongkan pada tingkatan “Cukup”.
Tanggapan evaluasi mahasiswa pada peranti pendidikan atraktif mata kuliah keselamatan
dan kesehatan kerja ditinjau pada bagian perancangan, tampilan media (penyajian media),
substansi dan kegunaan yaitu: perolehan 47% mahasiswa mengungkapkan yaitu peranti
pendidikan atraktif termasuk pada golongan sangat baik dan 53% menyampaikan “baik”
seumpama peranti pendidikan. Untuk percobaan pada kelompok dengan jumlah besar,
diperoleh nilai 4,146 dengan 37% mahasiswa mengutarakan bahwa peranti pendidikan
atraktif dikelompokan “sangat baik” dan 59% mahasiswa mengutarakan “Baik” seumpama
peranti pendidikan.
Peningkatan peranti pendidikan atraktif mata kuliah kesehatan dan keselamatan
kerja terdapat kelemahan dan depedensi, seperti tampilan pada menu video belum bisa
dipakai. Pengembangan berikutnya diharapkan susbtansi yang terdapat pada peranti
pendidikan K3 lebih diperdalam, presentasi substansi yang dikembangkan hendaknya
dikembangkan dengan penambahan menu diskusi agar pengguna bisa berinterakasi dan
tanyajawab.
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih kepada LP4 STIKes Karsa Husada Garut yang memfasilitasi hibah
penelitian Kemdikbud tahun 2022. Ucapan terima kasih kepada Pimpinan STIKes Karsa
Husada Garut yang senatiasa mendukung kegiatan Dosen khususnya dalam bidang penelitian
dan pengabdian masyarakat, rekan-rekan Dosen yang tidak henti-hentinya mensuport kami
serta ucapan rekan-rekan Tim Peneliti pengembangan peranti pendidikan K3.
6. DAFTAR RUJUKAN
Astuti, I. A. D., Sumarni, R. A., & ... (2017). Pengembangan media pembelajaran fisika
mobile learning berbasis android. Jurnal Penelitian & ….
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpppf/article/view/2533
Hartono, A., & Sutopo, S. (2018). Pengaruh pengetahuan, sikap dan kondisi lingkungan
kerja terhadap persepsi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Jurnal Dinamika
Vokasional Teknik Mesin.
https://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/article/view/21402
Kuswanto, J., & Radiansah, F. (2018). Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Mata
Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI. Jurnal Media Infotama.
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/article/view/467
Mahawati, E., Fitriyatinur, Q., Yanti, C. A., Rahayu, P. P., & ... (2021). Keselamatan
Kerja dan Kesehatan Lingkungan Industri. books.google.com.
https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=IigXEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA47&
dq=kesehatan+dan+keselamatan+kerja&ots=QMBTy-
BqYU&sig=UqNiHOLV0QGT5He0eszuqpR0MCs
Muyaroah, S., & Fajartia, M. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Android dengan menggunakan Aplikasi Adobe Flash CS 6 pada Mata Pelajaran Biologi.
Innovative Journal of Curriculum and ….
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/19336
19
Pengembangan Peranti Pendidikan nteraktif Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Prodi D3 Analis Kesehatan Stikes Karsa Husada Garut