Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN

BELAJAR MAHASISWA DI INSTITUT KEGURUAN DAN TEKNOLOGI LARANTUKA


TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Anastasia Kusu Lewar1, Agnes Ona Bliti Puka2, Agustina Delan Riberu3
1,2,3
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka
analewar75@gmail.com1,agnes_onchu@yahoo.com2, titinriberu@gmail.com3

Abstract
Educational facilities greatly influence student learning activities. Educational facilities at teacher
training institutes and larantuka technology are included in the category that is quite good seen from
comfortable classrooms and already equipped with infocus, a fairly extensive library and other
supporting facilities. however, existing facilities are sometimes misused by students and lecturers. This
study aims to analyze the value of benefits from the use of facilities in supporting student learning
activities at IKTL. this research is descriptive by using a quantitative approach. based on the research, it
was concluded that the facilities and infrastructure in IKTL were in a fairly good category.

Keywords: Facilities and infrastructure, Statistik descriptive, Institut keguruan dan teknologi larantuka

1. PENDAHULUAN menengah yang mencakup program diploma,


Belajar merupakan tugas wajib setiap program sarjana, program magister, program
mahasiswa. Ketekunan dalam belajar doktor, dan program profesi, serta program
mempengaruhi prestasi yang akan dicapai oleh spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan
seorang mahasiswa. Keberhasilan program tinggi berdasarkan kebudayaan Indonesia.
pendidikan dalam proses belajar mengajar sangat Paragraf 5 berbicara tentang Sumber Belajar,
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu peserta sarana dan prasarana. Pasal 41 menyatakan (1)
didik, kurikulum, tenaga kependidikan, dana, sumber belajar pada lingkungan pendidikan tinggi
sarana dan prasarana, dan faktor lingkungan wajib disediakan, difasilitasi, atau dimiliki oleh
lainnya. Apabila faktor-faktor tersebut terpenuhi Perguruan Tinggi sesuai dengan Program Studi
dengan baik dan bermutu maka akan yang dikembangkan. (2) Sumber belajar
menghasilkan peningkatan mutu pendidikan. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
Salah satu faktor yang mendukung digunakan secara bersama oleh beberapa
keberhasilan dalam program pendidikan dalam Perguruan Tinggi. (3) Perguruan Tinggi
proses pembelajaran yaitu sarana dan prasarana. menyediakan sarana dan prasarana untuk
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
salah satu sumber daya yang menjadi penunjang bakat, minat, potensi, dan kecerdasan mahasiswa.
mutu Perguruan Tinggi dan perlu peningkatan Permasalahan yang sering dihadapi adalah
terus menerus seiring perkembangan ilmu kegiatan belajar tidak dapat berjalan dengan baik
pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih apabila sarana dan prasarana kurang mendukung.
di zaman modern sekarang ini dan mampu Kurangnya persediaan kursi dalam suatu ruang
bersaing di bidang perekonomian dunia. Sarana kelas dapat menggangu kenyamanan belajar
dan prasarana sangat dibutuhkan untuk mahasiswa. Mahasiswa harus memaksakan diri
menghasilkan prestasi akademik dan kualitas meninggalkan ruang kelas untuk mencari kursi di
kelulusan yang baik. ruangan kelas lain. Contoh lain adalah kebersihan
Undang-undang Republik Indonesia kelas. Seseorang akan merasa terganggu jika di
Nomor 12 Tahun 2012 Tentang pendidikan tinggi ruang kelas terdapat sampah di mana-mana,
adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan misalnya abu rokok, bungkus permen dan lainnya

55
yang mengakibatkan proses pembelajaran meja kursi, gedung, ruang, alat-alat, ruang
menjadi sangat terganggu serta menurunnya perpustakaan, dan sebagainya yang digunakan
prestasi belajar mahasiswa. Manfaat sarana secara langsung untuk menunjang kelancaran
prasarana pendidikan sangat mempengaruhi aktivitas belajar mengajar demi tercapainya
kelancaran serta keberlangsungan proses tujuan pendidikan yang maksimal.
pembelajaran. Institut Keguruan dan Teknologi Keberhasilan program pendidikan melalui
Larantuka, memiliki sarana dan prasarana yang proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh
cukup memadai mulai dari ruang kuliah yang banyak faktor, salah satu diantaranya adalah
nyaman dan telah dilengkapi dengan infokus, tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang
perpustakaan, jaringan wifi untuk mengakses memadai disertai pemanfaatan pengelolaan secara
informasi akademik di internet, serta fasilitas lain optimal. Standar sarana prasarana pendidikan ini
yang menunjang proses belajar mahasiswa, mencakup (UU No. 12 Tahun 2012): (1) Kriteria
namun terkadang fasilitas yang ada di kampus minimum sarana yang terdiri dari perabot,
tidak dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
maupun dosen. Tujuan penelitian yang ingin dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi
dicapai adalah untuk mengetahui nilai manfaat dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang
dari penggunaan sarana dan prasarana untuk wajib dimiliki oleh setiap Perguruan Tinggi. (2)
menunjang kegiatan belajar mahasiswa di Institut Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari
Keguruan dan Teknologi Larantuka Tahun lahan, bangunan, ruang-ruang dan instalasi daya
Akademik 2018/2019. Dengan demikian untuk dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap
melihat nilai manfaat dari penggunaan sarana dan Perguruan Tinggi.
prasarana, peneliti melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Penggunaan Sarana dan Prasarana 2. METODE PENELITIAN
untuk Menunjang Kegiatan Belajar Mahasiswa di Metode penelitian pada dasarnya
Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka merupakan cara utama yang dilakukan oleh
Tahun Akademik 2018/2019. peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan
Pengertian sarana dan prasarana jawaban atas masalah yang diajukan. Metode
pendidikan adalah semua keperluan yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik metode deskriptif menggunakan pendekatan
yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah
pencapaian tujuan pendidikan dapat belajar penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
dengan lancar, efektif dan efisien. Menurut keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah
Rohman dan Amri (2012:267) “Sarana disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan bentuk laporan penelitian Arikunto, (2014:03).
yang secara langsung dipergunakan dan Sedangkan metode penelitian dapat diartikan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses sebagai metode penelitian yang berlandaskan
belajar mengajar”. Sarana adalah semua fasilitas pada filsafat positivisme, digunakan untuk
yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, meneliti pada populasi atau sampel tertentu
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak (Sugiyono, 2014:14).
agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan Menurut Sugiyono (2014:117) “Populasi
dengan lancar, teratur, efektif dan efisien adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
(Kristiawan dkk 2017). Sedangkan menurut objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Sarana karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan kesimpulannya”. Peneliti mengambil kedua
tujuan”. fakultas sebagai populasi yaitu sebanyak 7
Berdasarkan uraian di atas dapat Program Studi yang ada di Institut Keguruan dan
disimpulkan bahwa sarana prasarana pendidikan Teknologi Larantuka seperti yang tercantum pada
merupakan peralatan dan perlengkapan seperti Tabel 1.

56
Tabel 1 Populasi Penelitian
No Program Studi Jumlah Mahasiswa
1. Pendidikan Matematika 28
2. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 34
3. Pendidikan Bahasa Inggris 18
4. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi 38
5. Pendidikan Ekonomi 38
6. Teknik Informatika 75
7. Teknik Hasil Perikanan 24
Jumlah 255
Sumber Data: Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Copyright@2015-2018

Sampel adalah sebagian atau wakil atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah
populasi yang diteliti (Arikunto, 2014:174). bagian dari populasi yang menjadi objek atau
Sedangkan menurut Sugiyono (2014:118) sasaran peneliti. Berdasarkan data pada Tabel I,
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan peneliti mengambil sampel sebanyak 30 orang
karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. mahasiswa yang tersebar di semua program
Berdasarkan kedua pengertian di studi.

Tabel 2 Sampel Penelitian


No Porgram Studi Pendidikan Jumlah Mahasiswa
1. Pendidikan Matematika 4
2. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5
3. Pendidikan Bahasa Inggris 3
4. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi 5
5. Pendidikan Ekonomi 4
6. Teknik Informatika 5
7. Teknik Hasil Perikanan 4
Jumlah 30

57
Metode penelitian dalam penelitian ini 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan angket. Angket merupakan teknik Institut Keguruan dan Teknologi
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara Larantuka (IKTL) memiliki 2 fakultas yakni
memberi seperangkat pertanyaan atau Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
pernyataan tertulis kepadaresponden untuk dan Fakultas Teknologi (FT). Fakultas Keguruan
dijawabnya (Sugiyono, 2011:199-203). Metode dan Ilmu Penididikan (FKIP) memiliki 5 (Lima)
angket digunakan untuk mengetahui data tentang Program Studi yaitu Program Studi Pendidikan
sarana prasarana pendidikan yang mendukung Matematika, Program Studi Pendidikan
proses pembelajaran baik yang terdapat diruang Ekonomi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan
kelas maupun yang dimiliki oleh dosen dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan
mahasiswa. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
(PENJASKESREK), dan Program Studi
Tabel 3. Skala Jawaban Angket Pendidikan Bahasa Inggris. Sedangkan Fakultas
No Skala Jawaban Nilai Teknologi memiliki 2 (dua) Program Studi yakni
1. “Sangat setuju” 4 Program Studi Teknik Informatika (TI) dan
2. “Setuju” 3 Progarm Studi Teknik Hasil Perikanan (THP).
3. “Tidak setuju” 2 Sarana dan Prasarana yang menunjang
4. “Sangat tidak setuju” 1 proses pembelajaran yang dimiliki oleh Institut
(Sugiono, 2012, p. 94) Keguruan dan Teknologi Larantuka yaitu; (1)
Peneliti menggunakan metode angket Perpustakaan, (2) Laboratorium komputer yang
untuk mengelola dan menganalisis data-data menjadi tempat penunjang proses pembelajaran
yang telah diperoleh untuk mencapai suatu bagi mahasiswa Program Studi Teknik
kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Informatika, (3) Wifi sebagai sarana untuk
Teknik analisa data pada penelitian ini mengakses informasi di internet, (4) Infokus
menggunakan persentase skor ideal. Menurut yang terdapat di ruang setiap kelas, (5) Alat tulis
Sugiono, skor jawaban merupakan nilai jawaban yang terdapat di ruang kelas, (6) Kipas
yang akan diberikan oleh responden. Skor ideal angin/AC di setiap kelas, (7) Kamar mandi
merupakan skor yang digunakan untuk untuk putra/putri dan dosen, dan sebagainya.
menghitung skor untuk menentukan rating scale Penelitian ini dilakukan di kampus Institut
dan jumlah seluruh jawaban. Untuk menghitung Keguruan dan Teknologi Larantuka, dengan
jumlah skor ideal (kriterium) dan persentase alamat Jl. Ki Hajar Dewantara-Larantuka.
skor jawaban dari seluruh item digunakan rumus Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah
berikut: mahasiswa Institut Keguruan dan Teknologi
Skor kriterium = Nilai skala x Jumlah responden Larantuka Tahun Akademik 2018/2019.
𝑓 Penelitian dilakukan dengan cara membagikan
P = x 100% (Sudijono, 2010:43) angket berisi pernyataan tentang sarana dan
𝑛
Keterangan: prasarana kampus kepada responden. Setelah
P = angka persentase dibagikan responden mengisi jawaban sesuai
F = frekuensi yang sedang dicari dengan yang dialami oleh responden.
persentasenya Angket penelitian terdiri dari 7 indikator
n = jumlah frekuensi atau banyaknya dengan 10 pernyataan dengan pilihan jawaban
individu angket sebagai berikut:
1. Jika jawaban “Sangat setuju” diberikan
Tabel 4. Kategori Persentase Angket skor 4
Rumus Skala 2. Jika jawaban “Setuju” diberikan skor 3
91-120 SB 3. Jika jawaban “Tidak setuju” diberikan
61-90 B skor 2
4. Jika jawaban “Sangat tidak setuju”
31-60 CB diberikan skor 1
≤ 30 TB Untuk menganalisis data yang diteliti
mengenai sarana dan prasarana pendidikan

58
Peneliti menyusun instrumen penelitian 2. Kondisi sarana dan prasarana berupa
yang terdiri dari 21 pertanyaan mewakili ruang kelas yang nyaman
indikator penunjang proses pembelajaran 3. Sarana berupa alat peraga
mahasiswa Institut Keguruan dan Teknologi 4. Kondisi sarana berupa media pengajaran
Larantuka. Dari setiap pertanyaan yang ada, infokus
dilakukan pengujian validitas dan reabilitas 5. Sarana berupa WIFI
instrumen. Hasil pengujian validitas menunjukan 6. Sarana berupa kelengkapan buku
ada 11 pernyataan tidak valid. Oleh karena itu pelajaran yang tersedia di perpustakaan
peneliti hanya mengambil 10 item pernyataan 7. Kondisi sarana berupa MCK
yang valid untuk digunakan sebagai pernyataan
kuesioner. Penyataan yang digunakan dalam Angket dibagikan kepada semua
angket penelitian ini memiliki 7 indikator mahasiswa IKTL yang dijadikan sebagai
diantaranya adalah sebagai berikut: sampel penelitian sebanyak 30 mahasiswa.
Hasil analisis data yang telah terkumpul dari
1. Kondisi sarana dan prasarana berupa angket dapat dilihat melalui tabel 5 di bawah
meja dan kursi mahasiswa ini:

Tabel 5 Pernyataan Mahasiswa Tentang Sarana dan Prasarana di Institut Keguruan dan
Teknologi Larantuka
Jawaban Kategori %
No Pernyataan
SS S TS STS SB B CB TB
Saya selalu mendapat kursi disaat jam
1 14 10 6 - 46.67 33.33 20 -
kuliah berlangsung
Saya tidak pernah meminjam kursi di
2 3 9 15 3 10 30 50 10
ruangan kelas lain
Saya tidak pernah menemukan teman-
3 3 6 14 7 10 20 46.67 23.33
teman merokok di lingkungan kampus
Saya sering menggunakan alat peraga
4 untuk mendukung pemahaman tentang 8 7 11 4 26.67 23.33 36.67 13.33
materi yang diajarkan
Saya menggunakan infokus dengan baik
5 16 4 9 1 53.33 13.33 30 3.34
disaat presentasi
6 Saya mengetahui password wifi kampus 8 14 6 2 26.67 46.67 20 6.66
Saya menggunakan jaringan wifi dengan
7 8 7 13 2 26.67 23.33 43.33 6.67
baik
Saya selalu menemukan buku yang saya
8 1 9 18 2 3.33 30 60 6.67
cari di perpustakaan
Saya selalu membaca buku di
9 3 15 12 - 10 50 40 -
perpustakaan
Saya selalu menemukan MCK kampus
10 5 19 5 1 16.67 63.33 16.67 3.33
dalam keadaan bersih
Total 7 10 11 2 23.01 33.32 36.34 7.33

59
Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 5 di Keguruan dan Teknologi Larantuka tetap
atas bahwa sarana dan prasarana di Institut memperhatikan faktor penentu keberhasilan
Keguruan dan Teknologi Larantuka sudah cukup setiap program penyelenggaraan pendidikan
memadai, hal ini dapat dilihat dari data yaitu kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki
pendukung pada Tabel6 yang menunjukan dan pengoptimalisasian pengelolaan dan
jumlah terbanyak pada kategori Cukup Baik pemanfaatannya. Hal ini menunjukan bahwa
yaitu 36,34%. sarana dan prasarana pendidikan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Persentase belajar mahasiswa.
Sarana dan Prasana Pendidikan di Institut Berdasarkan pernyataan mahasiswa
Keguruan Dan Teknologi Larantuka Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka yang
Kriteria diberikan angket, yaitu sebanyak 30 mahasiswa
No F % Kategori
Nilai dengan 10 pernyataan. (1) Pernyataan saya
1 91-120 7 23.01 Sangat Baik selalu mendapat kursi disaat jam kuliah
2 61-90 10 33.32 Baik berlangsung dengan persentase Sangat Baik
46.67%, Baik 33.33% dan Cukup Baik 20%. (2)
3 31-60 11 36.34 Cukup Baik Pernyataan saya tidak pernah meminjam kursi di
4 ≤ 30 2 7.33 Tidak Baik ruangan kelas lain dengan persentase Sangat
Jumlah 30 100 Baik 10%, Baik 30%, Cukup Baik 50%, dan
Tidak Baik 10%. (3) Pernyataan saya tidak
Dari data di atas, peneliti dapat pernah menemukan teman-teman merokok di
menyimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang lingkungan kampus dengan persentase Sangat
ada di Institut Keguruan dan Teknologi Baik 10%, Baik 20%, Cukup Baik 46,67 %, dan
Larantuka Cukup Baik, hal ini dapat dilihat pada Tidak Baik 23,33%. (4) Pernyataan saya sering
kategori Sangat Baik yaitu 23,01%, Baik yaitu menggunakan alat peraga untuk mendukung
33,32%, Cukup Baik yaitu 36,34% dan Tidak pemahaman tentang materi yang diajarkan
Baik yaitu 7,33%. Lebih jelasnya dapat dilihat dengan persentase Sangat Baik 26,67%, Baik
pada diagram di bawah ini. 23,33%, Cukup Baik 36,67% dan Tidak Baik
40 36.34% 13,33%. (5) Pernyataan saya menggunakan
33.32% infokus dengan baik disaat presentasi dengan
35
persentasenya Sangat Baik 53,33%, Baik
30 13,33%, Cukup Baik 30% dan Tidak Baik
25 23.01% 3,34%. (6) Pernyataan saya mengetahui
20 password wifi kampus dengan persentase Sangat
15 11
Baik 26,67%, Baik 46,67%, Cukup Baik 20%
10 dan Tidak Baik 6,66%. (7) Pernyataan saya
10 7 7.33%
menggunakan jaringan wifi dengan baik dengan
5 2
persentase Sangat Baik 26,67%, Baik 23,33%,
0 Cukup Baik 43,33% dan Tidak Baik 6,67%. (8)
Sangat Baik Cukup Tidak Pernyataan saya selalu menemukan buku yang
Baik Baik Baik saya cari di perpustakaan dengan persentase
Series1 Series2
Sangat Baik 3,33%, Baik 30%, Cukup Baik 60%
Gambar. Distribusi Frekuensi dan Tidak Baik 6,67%. (9) Pernyataan saya
Persentase Sarana Prasarana Pendidikan di selalu membaca buku di perpustakaan dengan
Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka persentase Sangat Baik 10%, Baik 50% dan
Cukup Baik 40%. (10) Pernyataan saya selalu
Menurut Matin dan Fuad (2016:01), menemukan MCK kampus dalam keadaan
“Sarana prasarana pendidikan merupakan salah bersih dengan persentase Sangat Baik 16,67%,
satu sumber yang penting dalam menunjang Baik 63,33%, Cukup Baik 16,67% dan Tidak
proses pembelajaran di Sekolah”. Institut Baik 3,33%.

60
Berdasarkan 10 pernyataan tersebut di 1) Pemberi kehidupan yakni Tuhan
atas dapat disimpulkan bahwa persentase Sangat Yang Maha Esa, dan restu Leluhur
Baik sebesar 23,01%, Baik 33,32%, Cukup Baik Lewo Tanah atas keselamatan dalam
36,34%, dan Tidak Baik 7,33%. Pada hasil melaksanakan penelitian ini.
analisis distribusi persentase tiap kategori 2) Kedua orang tua tercinta, Bapak
penilaian, diketahui bahwa sarana dan prasarana Pius Doweng dan Mama Theresia
pendidikan yang termasuk dalam kategori Tuto Resi yang selalu setia memberi
“Sangat baik” 91-120 sebesar 23,01%, kategori doa dan dukungan kepada penulis.
“Baik” 61-90 sebesar 33,32%, kategori “Cukup 3) Dosen pembimbing mata kuliah
baik” 31-60 sebesar 36,34%, dan kategori statistik Ibu Agnes Ona Bliti Puka,
“Tidak baik” ≤ 30 sebesar 7,33%. Dari hasil data M.Si yang telah membagi waktunya
yang ada dapat disimpulkan persentase sarana untuk membantu penyusunan jurnal
dan prasarana pendidikan yang terbesar yaitu penelitian ini.
36,34% dengan kategori “Cukup Baik”. Dengan 4) Staf BAK/BAU yang telah
demikian dapat disimpulkan bahwa sarana dan membantu memberikan data
prasarana di Institut Keguruan dan Teknologi mahasiswa Perguruan Tinggi IKTL.
Larantuka dalam kategori Cukup Baik. 5) Sahabat saya, Agustina Delan
Riberu yang selalu memberi
5. KESIMPULAN DAN SARAN semangat dan menemani saya
Berdasarkan analisis data dan selama penelitian ini.
pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, 6) Teman-teman Program Studi
maka dapat disimpulkan bahwa, sarana dan Pendidikan Matematika khususnya
prasarana yang ada di Institut Keguruan dan teman-teman semester III yakni
Teknologi Larantuka dalam kategori Cukup Payong, Ria, Dan Devi.
Baik, berdasarkan pernyataan mahasiswa IKTL 7) Segenap Sivitas Akademika Institut
dengan persentase tertinggi yaitu 36,34%. Keguruan dan Teknologi Larantuka.
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA
1) Pihak Perguruan Tinggi dalam hal ini [1] Lestari, Neta Dian & Yusmiono, Boby Agus
Institut Keguruan dan Teknologi (2017). Analisis Penggunaan Sarana
Larantuka seharusnya lebih Dan Prasarana Untuk Menunjang
memperhatikan lagi fasilitas sarana dan Kegiatan Belajar Mahasiswa
prasarana yang ada di kampus, Universitas PGRI Palembang Tahun
melengkapi sarana dan prasarana Akademik 2016/2017.
pendidikan yang mendukung proses [2] Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur
pembelajaran mahasiswa secara Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
langsung terutama fasilitas yang ada di Jakarta: PT Rineka Cipta.
setiap ruang kelas. [3] Daryanto. (2008). Administrasi Pendidikan.
2) Mahasiswa hendaknya berperan aktif Jakarta: PT Rineka Cipta.
dalam menjaga dan merawat fasilitas- [4] Kristiawan, M. Safitri, D. & Lestari, R.
fasilitas yang ada di Institut Keguruan (2017). Manajemen Pendidikan.
dan Teknologi Larantuka, termasuk Yogyakarta: Deepublish
sarana dan prasarana kampus. [5] Matin dan Nurhattati Fuad. (2016).
3) Penelitian ini dapat menjadi referensi Manajemen Sarana Prasarana
bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
dengan sarana dan prasarana. Persada.
[6] Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar.
UCAPAN TERIMA KASIH Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Peneliti mengucapkan terima kasih [7] Rohman, Muhammad dan Amri Sofan.
kepada: (2012). Manajemen Pendidikan. Jakarta:
PT Prestasi Persada.

61
[8] Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Evaluasi [10] Undang-undang Republik Indonesia
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Persada. Pendidikan Tinggi.
[9] Sugiyono, (2014). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

62

Anda mungkin juga menyukai