Anda di halaman 1dari 10

OPTIMALISASI PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA

SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN CITRA SEKOLAH


SDN 40 MACCOPE

ANDI UMMU
ANDI NURYANA
SRIDAYANTI

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Email: aanndinuryaa@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa


sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan penunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran, oleh karena itu kelengkapan sarana dan prasarana sangat dibutuhkan
dalam pembelajaran. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kondisi sarana
dan prasarana pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 40 Maccope, Kecamatan
Awangpone, Kabupaten Bone ?. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif,
penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang.Tujuan penelitian ini
untuk mendeskripsikan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran melalui
analisa data jumlah sarana dan prasarana yang ada. Metode yang digunakan adalah
metode wawancara, pengamatan lansung. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
sarana dan prasarana sekolah merupakan faktor penting dalam menunjang
keberlansugan proses pembelajaran di SD Negeri 40 Maccope, juga merupakan
faktor penting yang menjadi salah satu acuan para warga sekolah ataupun mereka
yang ingin bersekolah di SD Negeri 40 Maccope untuk meniti pendidikan.
Berdasarkan hasil simpulan penelitian ini, direkomendasikan: Kondisi sarana dan
prasarana pembelajaran pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri 40 Maccope,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone tahun 2021 memiliki standar kondisi yang
ideal dan diharapkan dapat memelihara serta menjaga sarana dan prasarana yang ada
dan hendaknya dilakukan penambahan dengan mempertimbangkan tingkat
kebutuhan, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan sangat lancar dan mampu
mengoptimalkan sarana prasarana demi meningkatkan citra Sekolah Dasar Negeri 40
Maccope.

Kata kunci: sarana dan prasarana, optimalisasi, pembelajaran.


PENDAHULUAN Soepartono (2000: 1-2) Guru harus
A. Tujuan mampu mengajar disekolah yang memiliki

Sarana dan prasarana yang memadai lapangan luas dan sarana yang cukup

akan mencerminkan kualitaas pembelajaran maupun disekolah yang memiliki lapangan

yang dilakukan, sehingga tujuan pendidikan sempit dan sarana kurang. Sarana dan

akan tercapai dengan baik. Sebaliknya prasarana yang memadai tersebut harus

sarana dan prasarana yang kurang memadai memenuhi ketentuan minimum yang

akan berdampak pada rendahnya mutu ditetapkan dalam standar sarana dan

pendidikan, bahkan kurikulum tidak dapat prasarana (Peraturan Menteri Pendidikan dan

berjalan dengan baik. Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007).

Proses pembelajaran Pendidikan Sarana adalah perlengkapan pembelajaran

di sekolah mutlak membutuhkan sarana dan yang dapat dipindah-pindah.  Prasarana

prasarana untuk tercapainya tujuan, karena adalah fasilitas dasar untuk menjalankan

lebih menekankan pada pengembangan fungsi sekolah/madrasah.

kemampuan motorik siswa. Suatu sarana dan Standar sarana dan prasarana ini mencakup:

prasarana akan memadai jika secara kualitas Kriteria minimum sarana yang terdiri dari

berdaya guna dan dari sisi kuantitas cukup perabot, peralatan pendidikan, media

untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,

seluruh siswa. Kondisi sekolah di Indonesia teknologi informasi dan komunikasi, serta

pada umumnya tidak memiliki sarana dan perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh

prasarana yang cukup layak untuk setiap sekolah/madrasah. Kriteria minimum

menunjang proses pembelajaran. Sebagian prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan,

besar sekolah, terutama di kota-kota besar, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang

hanya mempunyai halaman yang tidak begitu wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.

luas sebagai prasarana untuk proses Tujuan dalam penelitian ini adalah

pelaksanaan Contohnya Pendidikan Jasmani untuk mendeskripsikan pengelolaan sarana

Olahraga dan Kesehatan. Menghadapi hal dan prasarana di Sekolah Dasar Negeri 40

tersebut, guru Pendidikan Jasmani Olahraga Maccope yaitu untuk mendeskripsikan: (1)

dan Kesehatan hendaknya dapat Karakteristik pengadaan sarana dan

mengembangkan pembelajaran dengan prasarana di SD Negeri 40 Maccope (2)

memodifikasi ukuran lapangan, peralatan, Karakteristik pendistribusian sarana dan

dan peraturan yang disesuaikan dengan prasarana di SD Negeri 40 Maccope. (3)

kondisi sekolah. Strategi pemeliharaan sarana dan prasarana


di SD Negeri 40 Maccope.
B. Metode bahwa First order understanding adalah
Dalam penelitian ini peneliti proses wawancara dengan cara bertanya
mengambil lokasi di SD Negeri 40 Maccope, kepada informan. Informan
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone menginterpretasikan pertanyaan penelitian
yang beralamat di Jln. Adisumarmo Tohudan sehingga peneliti mendapat jawaban yang
Kulon RT 04 - RW III Tohudan Colomadu. tepat. Metode ini dipergunakan untuk
Sumber data yang digunakan dalam mencari perihal sarana-prasarana dan catatan-
penelitian ini adalah arsip/dokumen dan catatan lain yang relevan dengan
aktivitas/peristiwa. Dalam penelitian ini, permasalahan penelitian. berlangsung.
dokumen dan arsip yang digunakan adalah
catatan-catatan tertulis yang berupa struktur HASIL DAN PEMBAHASAN
organisasi, ketenagakerjaan, dan aktivitas Pengadaan Sarana dan Prasarana di SD
lainnya di SD Negeri 01 Tohudan Kabupaten Negeri 40 Maccope
Karanganyar. Menurut Sutopo (2005: 49)
Hasil penelitian tentang pengadaan sarana dan
“Dalam penelitian kualitatif, posisi
prasarana di SD Negeri 40 Maccope yang
narasumber sangat penting, sebagai individu
diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan
yang memiliki informasi”. Informan
dokumentasi meliputi: pengadaan sarana dan
merupakan tumpuan pengumpulan data bagi
prasarana di SD Negeri 40 Maccope diadakan
peneliti dalam mengungkapkan permasalahan
berdasarkan perencanaan yang disusun oleh
penelitian. Teknik pengumpulan data
warga sekolah yang terdiri dari kepala sekolah
merupakan unsur penting dalam suatu
dan para guru-guru di sekolah. Penyusunan
penelitian, pada penelitian ini digunakan 3
rencana dilakukan pada awal tahun ajaran baru.
macam teknik pengumpulan data yaitu
Perencanaan dibuat secara sistematis, rinci, dan
observasi, Wawancara mendalam dan
teliti berdasarkan informasi realistis tentang
Dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti
kondisi sekolah. Struktur perencanaan
menggunakan observasi partisipan aktif
memisahkan antara bangunan, perabot sekolah,
untuk mencoba mempelajari dan memahami
dan alat pelajaran. Prasarana pembelajaran
perilaku orang-orang yang terlibat. Pada
diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu
metode observasi ini peneliti ingin
prasarana pendidikan yang secara langsung
mengetahui lebih dekat tentang bagaimana
digunakan untuk proses belajar mengajar dan
audit internal dalam pengelolaan mutu
prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak
pendidikan. Proses wawancara dalam
digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi
penelitian ini mengacu pada teori first order
secara langsung sangat menunjang terjadinya
understanding dan second order
proses belajar mengajar. Pengadaan sarana dan
undertsanding. Menurut Tjipto Subadi (2013)
prasarana dilaksanakan dengan prosedur sebagai
berikut: menyusun rencana kebutuhan sarpras suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian
dalam satu tahun kedepan, mendata kebutuhan tujuan tertentu, hal ini sesuai dengan teori yang
yang harus diadakan dan menentukan skala dikemukakan oleh Nawawi (2006: 16).
prioritas, menyusun anggaran kebutuhan biaya Pengadaan sarana prasarana pendidikan pada
pengadaan sarpras yang nantinya disatukan dasarnya merupakan upaya merealisasikan
dalam RAPBS, dilakukan oleh panitia/petugas rencana pengadaan perlengkapan yang telah
yang ditunjuk oleh kepala sekolah berdasarkan disusun sebelumnya. Berkaitan dengan
surat perintah tugas (SPT). Perencanaan pengadaan sarana prasarana sekolah, ada
pengadaan sarana dan prasarana disusun secara beberapa cara yang dapat ditempuh oleh
sistematis, realistis berdasarkan analisis pengelola sekolah untuk mendapatkan sarana
kebutuhan. menunjukkan bahwa sekolah telah prasarana yang dibutuhkan sekolah, antara lain
memikirkan dan menetapkan kegiatan atau dengan cara membeli, mendapatkan hadiah atau
program yang akan dilakukan di masa yang sumbangan, tukar menukar, dan meminjam.
akan datang untuk mencapai tujuan pendidikan Namun pengadaan sarana dan prasarana di SD
sesuai prosedur yang benar, yaitu merumuskan Negeri 40 Maccope, hampir semuanya
tujuan yang ingin dicapai, memilih program dilakukan melalui pembelian, dan yang
untuk mencapai tujuan, dan identifikasi dan disediakan oleh pemerintah. Pengadaan sarana
pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas. dan prasarana dilakukan dengan cara
Adanya pengadaan yang berdasarkan menyediakan semua keperluan barang atau jasa
perencanaan yang matang tersebut menunjukkan berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud
bahwa kepala sekolah, guru, dan komite sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar
SD Negeri 40 Maccope telah menyadari arti berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan
pentingnya sarana dan prasarana sekolah, tujuan yang diinginkan, hal ini merupakan
dimana sekolah telah memikirkan kebutuhan fungsi operasional pertama dalam manajemen
yang diperlukan untuk pendidikan yang berupa sarana dan prasarana pendidikan persekolahan.
peralatan dan perlengkapan yang secara Fungsi ini pada hakikatnya merupakan
langsung dipergunakan dan menunjang proses serangkaian kegiatanuntuk menyediakan sarana
pendidikan, maupun fasilitas yang secara tidak dan prasarana pendidikan persekolahan sesuai
langsung menunjang jalannya proses pendidikan dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis
atau pengajaran (Nurkolis, 2006: 49). dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat,
Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana dengan harga dan sumber yang dapat
yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan dipertanggungjawabkan. Berdasarkan uraian di
pada dasarnya merupakan persiapan menyusun atas, maka dapat dikemukakan bahwa
suatu keputusan berupa langkah-langkah pengadaan sarana dan prasarana SD Negeri 40
penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan Maccope, merupakan faktor utama untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi inventarisasikan langsung disalurkan pada
pembelajaran berdasarkan perencanaan yang bagian bagian yang membutuhkan tanpa
tepat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian melalui proses penyimpanan terlebih
Syakima, Nurul M.Y (2011) yang dahulu. Namun beberapa sarana seperti
menyimpulkan bahwa: Pengelolaan sarana dan alat tulis, dan yang berupa barang-barang
prasarana merupakan salah satu faktor utama kecil, dan barang-barang yang masih
untuk meningkatkan perilaku belajar siswa. tersisa, dilakukan dengan sistem tidak
Kepala sekolah dan pihak pengadaan sarana dan langsung, artinya barang barang yang
prasarana harus lebih intensif untuk berdiskusi sudah diterima dan sudah di
dengan guru tentang bagaimana mendorong inventarisasikan tidak secara langsung
siswa agar lebih berdisiplin di dalam kelas, disalurkan, melainkan harus disimpan
merancang ulang tata letak, dan terlebih dahulu di gudang penyimpanan
mempertimbangkan kembali alat pengajaran dengan teratur. Sistem yang digunakan
yang sekarang menjadi kebutuhan utama siswa. oleh SD Negeri 40 Maccope dimaksudkan
agar pendistribusian dapat berjalan
Pendistribusian Sarana dan Prasarana
dengan efektif, dimana SD Negeri 40
di SD Negeri 40 Maccope
Maccope dalam mendistribusikan sarana
Berdasarkan hasil penelitian yang
dan prasarana berupaya agar memenuhi
diperoleh dari wawancara, observasi dan
beberapa asas yaitu: (1) asas ketepatan;
dokumentasi tentang pendistribusian
(2) asas kecepatan; (3) asas keamanan; (4)
sarana dan prasarana di SD Negeri 40
asas ekonomis. Namun terhdap barang-
Maccope meliputi: pendistribusian barang
barang yang perlu disimpan di gudang
dilakukan oleh petugas pengadaan dan
sekolah mempertimbangkan pengawasan
yang menerima sarana parasarana dengan
yang efektif, sehingga sarana dan
memperhatikan kesesuaian barang yang
prasarana yang disimpan selalu dalam
diadakan. Pendistribusian dilakukan
keadaan baik, dan utuh. Namun, di SD
dilakukan sesuai dengan pemetaan yang
Negeri 40 Maccope tidak terdapat penjaga
telah dilakukan sebelumnya dengan cara
sekolah yang mampu untuk menjamin
langsung maupun tidak langsung.
pengwasan yang efektif khusunya terkait
Pendistribusian sarana dan prasarana, SD
sarana dan prasarana sekolah.
Negeri 40 Maccope melakukan dengan
Berdasarkan uraian di atas dapat
sistem pendistribusian langsung, dimana
dijelaskan bahwa pendistribusian sarana
sarana dan prasarana yang diterima oleh
dan prasarana yang dilakukan di SD
sekolah melalui pembelian maupun yang
Negeri 40 Maccope, pada dasarnya ada
diterima dari pemerintah setelah di
dua sistem, yaitu sistem langsung dan
sistem tidak langsung. Pendistribusian Hasil penelitian tentang pemeliharaan sarana
dengan sistem langsung berarti barang- dan prasarana di SD Negeri 40 Maccope
barang yang sudah diterima dan yang diperoleh di lapangan melalui teknik
diinventarisasikan langsung disalurkan wawancara, observasi, dan dokumentasi
pada bagian-bagian yang membutuhkan meliputi: pemeliharaan sarana prasarana
tanpa melalui proses penyimpanan pembelajaran dilakukan oleh guru bersama
terlebih dahulu. Sedangkan sistem siswa dengan cara menjaga kebersihan
pendistribusian tidak langsung adalah sarpras dan menempatkan pada tempat yang
barang-barang yang sudah diterima dan telah tersedia. Untuk sarana dan prasarana
diinventarisasikan tidak secara langsung yang tidak dapat diperbaiki oleh guru, maka
disalurkan, dengan artian harus menjalani guru melaporkan kepada kepala sekolah
proses penyimpanan terlebih dahulu baik secara lisan yang ditindaklanjuti dengan
digudang penyimpanan atau tempat laporan tertulis. Pelaksanaan perbaikan
lainnya. Berdasarkan uraian di atas dapat sarana prasarana pembelajaran dilakukan
disimpulkan bahwa pendistribusian sarana oleh pihak ke III yang ditunjuk oleh kepala
dan prasarana dilakukan untuk sekolah dengan menggunakan alokasi biaya
menempatkan sarana dan prasarana yang yang tersedia pada pos belanja pemeliharaan
tepat, sehingga investasi yang telah oleh bendahara setelah mendapat persetujuan
dilakukan oleh sekolah nantinya benar- kepala sekolah. Kegiatan pemeliharan sarana
benar dapat digunakan dengan tepat, hal prasarana pembelajaran di SD Negeri 40
ini dimaksudkan untuk meningkatkan Maccope diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
pembelajaran siswa. Dengan demikian pemeliharan pada sarana prasarana
hasil penelitian ini mendukung penelitian pembelajaran yang habis dipakai dan
Picus (2005), yang menyimpulkan bahwa pemeliharaan pada sarana prasarana
pentingnyainvestasi fasilitas sekolah pembelajaran yang tidak habis dipakai.
karena semua anak berhak untuk Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan
menghadiri sekolah yang aman, bersih, atau pencegahan dari kerusakan suatu barang,
dan lingkungan pendidikan yang tepat. sehingga barang tersebut kondisinya baik dan
Namun, para pembuat kebijakan harus siap digunakan. Pemeliharaan mencakup
menyadari bahwa investasi dalam fasilitas segala upaya yang terus menerus untuk
pendidikan tidak mungkin sendiri untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap
meningkatkan pembelajaran siswa. dalam keadaan baik. Pemeliharaan di mulai
dari pemakaian barang, yaitu dengan cara
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di
hati-hati dalam menggunakannya.
SD Negeri 40 Maccope
Pemeliharaan yang bersifat khusus
harus dilakukan oleh petugas yang tersebut. Hasil penelitian ini sekaligus
mempunyai keahlian sesuai dengan jenis mendukung penelitian yang dilakukan oleh
barang yang dimaksud. Hal ini sesuai dengan Asiabaka (2008) yang menyatakan bahwa:
teori yang dikemukakan oleh Dharma (2007: Fasilitas sekolah memberi makna pada proses
31) mengemukakan pendapatnya bahwa: belajar mengajar. Pengelolaan sarana
Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah prasarana adalah merupakan bagian integral
adalah kegiatan untuk melaksanakan dari keseluruhan manajemen sekolah.
pengurusan dan pengaturan agar semua Manajer sekolah harus melakukan penilaian
sarana dan prasarana selalu dalam keadaan yang komprehensif dari fasilitas untuk
baik dan siap untuk digunakan secara menentukan kebutuhan sekolah. Namun, di
berdayaguna dan berhasil guna dalam SD Negeri 40 Maccope masih banyak sarana
mencapai tujuan pendidikan. Dengan adanya dan prasarana yang belum optimal, seperti
pemeliharaan secara rutin bertujuan agar usia perpustakaan, ruangan UKS . Aktualisasi
pakai sarana dan prasarana dapat panjang, tujuan dan sasaran pendidikan membutuhkan
dan hal ini telah terbukti pada sarana dan penyediaan, pemanfaatan dan pengelolaan
prasarana yang ada di SD Negeri 40 fasilitas yang tepat dan maksimum.
Maccope, demikian pula dengan adanya KESIMPULAN
pemeliharaan secara berkala semua sarana Hal yang perlu diperhatikan dalam
dan prasarana khususnya peralatan dapat pendistribusian sarpras adalah ketepatan
dipergunakan setiap saat, hal ini sesuai barang yang di sampaikan, baik jumlah
dengan teori yang dikemukakan oleh Dharma maupun jenisnya; ketepatan sasaran
(2007: 31), menyatakan bahwa: Tujuan penyampaiannya dan ketepatan kondisi
pemeliharaan: (1) Untuk mengoptimalkan barang yang di salurkan. sarana dan
usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting prasarana yang akan dialokasikan, baru
terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena didistribusikan sesuai dengan kebutuhan
untuk membeli suatu peralatan akan jauh sarpras. Pendistribusian dilakukan dengan 2
lebih mahal jika dibanding dengan merawat (dua) sistem, yaitu pendistribusian langsung
bagian dari peralatan tersebut. (2) Untuk dan tak langsung. Pendistribusian langsung,
menjamin kesiapan operasional peralatan diterapkan terhadap barang-barang yang
untuk mendukung kelancaran pekerjaan dalam pengirimannya dilakukan sekaligus,
sehingga diperoleh hasil yang optimal. (3) langsung disalurkan kepada kepala sekolah,
Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang guru, atau penjaga yang membutuhkan, tanpa
diperlukan melalui pengecekkan secara rutin melalui proses penyimpanan. Pendistribusian
dan teratur. (4) Untuk menjamin keselamatan tak langsung dilakukan terhadap sarpras yang
orang atau siswa yang menggunakan alat pengirimannya tidak selesai sekaligus,
sehingga sebelum semua pengiriman guru, sebaiknya memelihara sarana dan
lengkap, maka belum dapat diserahkan prasarana yang telah ada, seyogyanya guru
kepada yang bersangkutan. Pemeliharaan melibatkan siswa untuk berperan aktif,
dilakukan oleh guru dan siswa. Apabila dengan cara menjadwalkan siswa untuk
pemeliharaan dan perbaikan tidak bisa membersihkan dan memelihara sarana dan
dilakukan oleh sekolah, maka diserahkan prasarana yang telah ada. Saran kepada
kepada pihak ke 3 yang ditunjuk oleh kepala kepala sekolah, sebaiknya dalam
sekolah. Kemudian untuk biaya perbaikan pemeliharaan dan pengadaan sarana dan
dialokasikan pada pos belanja pemeliharaan prasarana sekolah seyogyanya kepala sekolah
oleh bendahara setelah mendapat persetujuan melakukan pengawasan secara berkala,
kepala sekolah. Kegiatan pemeliharan sehingga keberadaan sarana dan prasrana
diklasifikasikan menjadi dua yaitu benar-benar dapat bermanfaat dalam
pemeliharan pada sarana prasarana menunjang kegiatan pembelajaran. Dengan
pembelajaran yang habis dipakai dan tidak sarana dan prasarana yang optimal, maka
habis dipakai. Penelitian ini menyarankan mampu meningkatkan citra sekolah sehingga
kepada Kepala Sekolah untuk pengadaan siswa maupun warga sekolah lainnya lebih
sarpras yang dilakukan berdasarkan tertarik kepada apa yang kemudian terdapat
perencanaan yang tepat perlu dipertahankan, dalam sekolah tersebut dengan hanya melihat
namun dalam menyusun kebutuhan sarpras, sarana dan prasarananya saja. Tidak dapat di
sebaiknya kepala sekolah dan guru pungkiri, bahwa sarana dan prasarana
melakukan identifikasi kebutuhan terlebih sekolah menjadi penunjang dan faktor
dahulu, dan menyusun skala prioritas penentu evektifitas sekolah.
kebutuhan sarana dan prasarana. Saran untuk
DAFTAR RUJUKAN

Dharma, S. (2007). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah.
http://www.bpgdisdik-jabar.net
Harsono. (2008). Etnografi Pendidikan.
Mantja, W. (2005). No Title. Http. Litbang.kemdikbud.go.id.

Anda mungkin juga menyukai