Anda di halaman 1dari 12

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN

EKSTRAKURIKULER REBANA DI SDN PLALANGAN 04


GUNUNGPATI SEMARANG

Artikel
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Seni Musik

oleh :

Wahyu Dwi Kurniasari


2501414125

JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
JURNAL SENI MUSIK 20 (1) (2020)

JURNAL SENI MUSIK


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN


EKSTRAKURIKULER REBANA DI SDN PLALANGAN 04 GUNUNGPATI
SEMARANG
Wahyu Dwi Kurniasari
Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Dr. Suharto, S.Pd., M.Hum.
Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstrak
Info Artikel Ekstrakurikuler rebana merupakan salah satu ekstrakurikuler di SDN Plalangan 04 Gunungpati Semarang. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis pembelajaran ekstrakurikuler rebana di
________________ SDN Plalangan 04 jika menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini bersifat kualitatif karena penelitian ini
menggambarkan dan menceritakan situasi yang sebenarnya dilapangan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi
Sejarah Artikel: nonpartisipatif, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data. Teknik
Diterima analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian dan pembahasan
metode demonstrasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler rebana yang ditinjau dari prinsip, petunjuk dan langkah-langkah
Disetujui dengan materi pembelajaran lagu Ya Habibal Qalbi serta pola iringan yang diterapkan oleh pelatih ekstrakurikuler di
SDN Plalangan 04 adalah: (1) Pelatih memberikan penjelasan terhadap materi yang akan diajarkan; (2) pelatih
Dipublikasikan menjabarkan materi pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ; (3) pelatih mencontohkan materi
________________ pembelajaran; (4) pelatih meminta peserta didik mempraktekkan materi yang telah diajarkan dengan alat rebana.
Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan memori pada anak usia sekolah dasar hingga mencapai tahapan
Kata Kunci memori paling kuat jika dibandingkan dengan usia-usia lainnya. Rata-rata peserta didik mengandalkan daya ingat mereka
Metode Demonstrasi, dengan pola latihan yang diterapkan. Oleh karena itu, metode demonstrasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler rebana
Pembelajaran digunakan untuk melatih ketrampilan peserta didik dalam bermain rebana.
______________________________________________________________
Ekstrakurikuler Rebana.
____________________ Abstrac

Tambourine extracurricular is one of the extracurricular activities at SDN Plalangan 04 Gunungpati Semarang. The

purpose of this study was to determine, describe and analyze tambourine extracurricular learning at SDN Plalangan 04

using the demonstration method. This research is qualitative because it describes and tells the real situation in the field.

Data collection techniques by means of non-participatory observation, structured interviews and documentation. The data

validity technique used data triangulation. Data analysis techniques were data collection, data reduction, data presentation

and data verification. The results of the research and discussion of the demonstration method in tambourine

extracurricular learning in terms of the principles, instructions and steps with the learning material for the song Ya

Habibal Qalbi and the accompaniment patterns applied by the extracurricular trainer at SDN Plalangan 04 are: (1) The

trainer provides an explanation of the material will be taught; (2) the trainer describes the learning material using the

demonstration method; (3) the trainer exemplifies the learning material; (4) the trainer asks students to practice the

material that has been taught with the tambourine tool. The application of the demonstration method can improve

memory in elementary school age children until they reach the strongest memory stage when compared to other ages. On

average, students rely on their memory with the exercise patterns that are applied. Therefore, the demonstration method in

extracurricular learning of tambourines is used to train students' skills in playing tambourines.


_____________________________________________
© 2020 Universitas Negeri Semarang


Jurusan Pendidikan Sendratasik, FBS ISSN 2301-6744
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Email: wdwi2102@gmail.com
Suharto@mail.unnes.ac.id
PENDAHULUAN jam sekolah (ekstrakurikuler), mulai dari
Pendidikan merupakan suatu proses lembaga pendidikan dasar yaitu SD hingga
yang diperlukan untuk mendapatkan SMP dan SMA. Kegiatan ekstrakurikuler
keseimbangan dan kesempurnaan dalam merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
perkembangan individu maupun masyarakat. pelajaran untuk membantu pengembangan
Penekanan pendidikan dibanding dengan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
pengajaran terletak pada pembentukan potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kesadaran dan kepribadian individu atau kegiatan yang secara khusus diselenggarakan
masyarakat di samping transfer ilmu dan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang
keahlian. Dengan proses semacam ini suatu berkemampuan dan berkewenangan di
bangsa atau negara dapat mewariskan nilai- sekolah. Selain sebagai pengembangan
nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan potensi, bakat dan kemampuan siswa,
keahlian kepada generasi berikutnya, pembelajaran ekstrakurikuler juga digunakan
sehingga mereka betul-betul siap sebagai media untuk menjaga nilai-nilai
menyongsong masa depan kehidupan bangsa kebudayaan dan agama, salah satunya
dan negara yang lebih cerah (Nurkholis, ekstrakurikuler rebana.
2013). Dalam kehidupan manusia terdapat Dalam dunia pendidikan, rebana
berbagai macam proses pendidikan. biasanya dapat ditemui di sanggar kesenian
Adawiyah (2016) mengungkapkan proses rebana, pondok pesantren, dan sekolah-
pendidikan terbagi menjadi tiga pokok, yaitu: sekolah yang berbasis agama. Lain halnya
(1) pendidikan formal, (2) pendidikan dengan SDN Plalangan 04 Gunungpati
informal, dan (3) pendidikan nonformal. Semarang yang merupakan salah satu sekolah
Salah satu contoh dari pendidikan nonformal dasar yang memiliki sarana dan prasarana
yaitu ekstrakurikuler. Kegiatan yang sudah cukup memadai untuk
ekstrakurikuler adalah kegiatan yang mengadakan ekstrakurikuler rebana.
diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan Menurut Saputri (2013) kegiatan
penguasaan bahan kajian dan pelajaran pembelajaran merupakan kegiatan yang
dengan alokasi waktu yang diatur secara melibatkan beberapa komponen yaitu: siswa,
tersendiri berdasarkan kebutuhan (Hastuti, guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media,
2008). dan evaluasi. Keaktifan pelaksanaan dalam
Saat ini sekolah sebagai lembaga yang pembelajaran tercermin dari kegiatan, baik
di percaya sebagai ujung tombak pendidikan yang dilakukan guru itu sendiri maupun
bangsa, yang selalu dituntut melakukan siswa dalam menyusun atau membuat
perubahan di lembaga pendidikan sesuai perencanaan, proses pembelajaran, dan
dengan kebutuhan di lapangan atau evaluasi. Pembelajaran akan dapat
kebutuhan masyarakat. Maka dari itu dalam berlangsung sesuai dengan yang diharapkan
hal ini banyak diadakannya kegiatan di luar jika menggunakan metode pembelajaran yang
tepat. Metode merupakan suatu cara yang pembelajaran ekstrakurikuler rebana dengan
dipergunakan untuk mencapai tujuan menggunakan metode demonstrasi di SDN
pembelajaran yang telah ditetapkan. Plalangan 04 Gunungpati Semarang.
Salah satu metode yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode
dalam pembelajaran ekstrakurikuler rebana di kualitatif dan bersifat deskriptif. Hal ini
SDN Plalangan 04 yaitu metode demonstrasi. mempunyai arti bahwa permasalahan yang
Nana Sudjana (dalam Rodiyah, 2015) dibahas dalam penelitian ini dilakukan
mengemukakan bahwa, metode demonstrasi dengan cara menggambarkan atau
adalah suatu metode mengajar menguraikan hal-hal yang berhubungan
memperlihatkan bagaimana jalannya suatu dengan suatu keadaan atau status fenomena
proses terjadinya sesuatu. Metode Rahman (dalam Maemonah, 2015).
demonstrasi merupakan metode mengajar Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
yang sangat efektif, sebab membantu para tujuan menggambarkan dan menguraikan
peserta didik untuk mencari jawaban dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran
usaha sendiri berdasarkan fakta yang dilihat. ekstrakurikuler rebana.
Penelitian terdahulu oleh Zaenal Arifin HASIL DAN PEMBAHASAN
(2015) dengan judul Bentuk Pertunjukan dan SDN Plalangan 04 Gunungpati
Fungsi Kesenian Musik Rebana Grup Semarang mempunyai pelaksanaan program
Asyabab Sebagai Media Dakwah di Desa kegiatan ekstrakurikuler rebana yang
Trahan Kecamatan Sluke Kabupaten diadakan di dalam ruang lingkup sekolah
Rembang. Hasil penelitian tersebut mereka. Program ini dilakukan untuk
menunjukan bahwa kesenian Musik Rebana membentuk watak dan kepribadian peserta
Grup Asy-Syabab dalam bentuk pertunjukan didik yang bertujuan untuk memberikan
terdiri dari dua aspek tekstual dan aspek kesempatan kepada peserta didik dalam
kontekstual. Aspek tekstual dalam kesenian mengekspresikan bakat dan minat mereka.
Musik Rebana Grup Asy-Syabab terbagi Pembelajaran ekstrakurikuler rebana
menjadi dua aspek yaitu aspek komposisi dan dilaksanakan pada hari Rabu pukul 13.00
aspek penyajian. Aspek komposisi pada WIB di halaman depan perpustakaan. Durasi
kesenian Musik Rebana Grup Asy-Syabab pembelajaran ekstrakurikuler rebana yaitu
meliputi irama ritme yang terdiri dari delapan selama 90 menit.
pola ritme dan melodi yang digunakan adalah Proses pembelajaran selalu memerlukan
melodi yang bersumber pada vokal dan vokal komponen pembelajaran guna mendukung
pendamping, dan syair yang digunakan berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
adalah bacaan sholawat dan lagu-lagu yang Komponen pembelajaran menurut Utomo
bernafaskan islami yang mengandung syi’ar. (2014) terdiri dari tujuan, guru, peserta didik,
Berdasarkan paparan diatas, penelitian sumber belajar, materi pembelajaran, metode
ini menjelaskan bagaimana proses pembelajaran, media pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran. Sedangkan dalam kemampuan mengingat, kemapuan peniruan,
Utomo (2014) kegiatan pembelajaran dalam pengenalan siswa secara cepat dan tepat.
musik dibagi menjadi kegiatan pendahuluan, Materi pembelajaran ekstrakurikuler
kegiatan inti dan kegiatan penutup. rebana dibagi menjadi dua yaitu, pola
Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tabuhan rebana dan lagu. Materi pola tabuhan
rebana di SDN Plalangan 04 yang diterapkan rebana terdiri dari; (1) pola bass rebana, (2)
oleh pelatih dibagi menjadi beberapa kegiatan pola terbang, (3) pola kenthing, (4) tamborin
pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, dan (5) kecrek. Sedangkan materi lagunya
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam adalah lagu Ya Habbibal Qolbi.
kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler Berikut adalah penjabaran kegiatan
rebana, pelatih menerapkan berbagai macam pembelajaran ekstrakurikuler rebana dengan
metode pembelajaran, salah satu metode materi pola tabuhan rebana jika
pembelajaran yang diterapkan yaitu metode menggunakan metode demonstrasi yang
demonstrasi. Menurut Sumiati (dalam sesuai dengan prinsip, petunjuk dan
Aliansyah, 2012) demonstrasi berarti langkahnya.
pertunjukan atau peragaan. Dalam Kegiatan Pembukaan
pembelajaran menggunakan metode Guru menarik perhatian peserta didik
demonstrasi dilakukan pertunjukan sesuatu dengan menanyakan kabar peserta didik.
proses, berkenaan dengan materi Kemudian guru melanjutkan langkah pertama
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik dalam pembelajaran dengan menggunakan
oleh guru maupun orang luar yang diundang metode demonstrasi, yaitu:
ke kelas. Proses yang didemonstrasikan Tahap Persiapan
diambil dari objek yang sebenarnya. Kartini Terlebih dahulu pelatih menyiapkan
Kartono (dalam Mustian, 2015) menyatakan tempat untuk kegiatan ekstrakurikuler dan
bahwa ingatan anak pada usia 8-12 tahun ini alat-alat rebana, kemudian pelatih
mencapai intensitas paling besar dan paling mempersiapkan materi yang akan diajarkan.
kuat. Daya menghafal dan daya memorisasi Sebelum melalukan pembelajaran, pelatih
adalah paling kuat. Oleh sebab itu, dalam selalu memeriksa satu persatu alat musik
penelitian ini metode demonstrasi digunakan rebana jika ada yang mengalami kerusakan
pelatih sebagai metode pembelajaran atau tidak agar pembelajaran berjalan dengan
ekstrakurikuler rebana dengan materi lancar.
pembelajaran pola iringan dan lagu. Menurut Kegiatan Inti
Bapak Zainal menggunakan metode Pelatih melanjutkan langkah kedua
demonstrasi dalam pembelajaran dalam pembelajaran dengan menggunakan
ekstrakurikuler rebana sangatlah tepat, sebab metode demonstrasi, yaitu:
pelatih dapat membantu mengembangkan Penjelasan Materi Pembelajaran
Sebelum memberikan materi, pelatih tangan pada pinggir alat musik sebelah atas
terlebih dahulu memperkenalkan satu persatu menghasilkan bunyi “Tak” sedangkan
alat musik rebana, kemudian pelatih pukulan tangan pada bagian tengah terbang
mengelompokan siswa sesuai dengan akan menghasilkan bunyi “Dung”. Iringan
instrumennya masing-masing. Pelatih terbang dibunyikan hanya pada saat awal
memberikan penjelasan terhadap materi lagu dan memasuki lagu. Setelah masuk reff,
pembelajaran kepada peserta didik yaitu iringan terbang berhenti kemudian dilanjut
menjelaskan mengenai materi pola tabuhan dengan iringan kenthing.
rebana yang akan diberikan. Setelah langkah
1. Terbang 1 : .T.TB//.B.BB
kedua, pelatih melanjutkan langkah ketiga
dalam pembelajaran dengan menggunakan 2. Terbang 2 : T.T.B//B.B.B
metode demonstrasi, yaitu:
3. Terbang 3 : TB.T.T.BB//BB.B.BB.B
Penjabaran Materi Pembelajaran Dengan
Metode Demonstrasi Keterangan : T = Tak (bunyi bagian pinggir
Berikut adalah penjabaran materi pola atas terbang)
tabuhan rebana dengan metode demonstrasi:
D = Dung (bunyi bagian tengah
Pola Bass Rebana
terbang)
Bass rebana terdiri dari 3 bagian yaitu bass 1,
bass 2 dan tam. Bass 1 berukuran besar, bass Pola Kenthing

2 berukuran sedang, dan tam berukuran kecil. Iringan kenthing dibunyikan hanya

Berikut 3 pola bass rebana pada materi lagu: pada saat reff lagu, setelah itu kembali lagi

1. Awalan Lagu : D.T.DDD.T.DD pada iringan terbang.

2. Masuk Lagu : D.D.D 1. Kenthing 1 : .T.BBB.T.BB

3. Reff : D.DD.D 2. Kenthing 2 : T.T

Keterangan: D = Der (bunyi bass 1) 3. Kenthing 3 : TL.TL.TL.TL

D = Dung (bunyi bass 2) Keterangan : T = Tak (bunyi bagian pinggir

T = Tung (bunyi tam) kenthing)

Pelatih mengajarkan pola bass rebana mulai B = Bung (bunyi bagian tengah kenthing)

dari bagian awalan lagu, masuk lagu, reff, TL = Tlung (bunyi bagian tengah kenthing

kemudian akhir lagu sampai peserta didik yang dipukul menggunakan jari tengah)

paham dan mampu memainkan pola tersebut. Pola Tamborin

Pada akhir lagu, pola bass yang digunakan Iringan tamborin dibunyikan setiap

sama dengan pola 1 awal lagu. lagu dimainkan. Ritme pola tamborin sama

Pola Terbang dengan pola bass pada saat masuk reff yaitu,

Pelatih memberikan penjelasan tentang D.DD.C

pola terbang, cara memainkan terbang Keterangan : D = Dung (bunyi bagian tengah

dengan cara dipukul, kemudian pukulan tamborin)


C = Cer (bunyi bagian atas yang di tekan membandingkan dengan kriteria namun dapat
dengan ibu jari) pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu
Pola Kecrek yang dievaluasi kemudian baru
Iringan kecrek dibunyikan setiap membandingkannya dengan kriteria. Dengan
lagu dimainkan dan mengikuti tempo lagu. demikian evaluasi tidak selalu melalui proses
Ritme pola kecrek sama dengan pola mengukur (pengukuran) baru melakukan
kenthing 2 yaitu, C.C proses menilai (penilaian) tetapi dapat pula
Keterangan : C = Cik (bunyi bagian tengah evaluasi langsung melalui penilaian saja
kecrek) (Dimyati dan Mudjiono, 2009).
Kegiatan Penutup Pada tahap cara memegang alat musik
Setelah kegiatan inti, guru akan masuk rebana, sebagian siswa sudah bisa dan
dalam kegiatan penutup. Kegiatan penutup sebagian lagi siswa masih ada yang kesulitan.
ini merupakan kegiatan akhir dalam Kemudian, cara memukul alat rebana siswa
pembelajaran. Guru mengulang kembali masih kurang baik. Menurut wawancara
materi yang telah diberikan kepada peserta peneliti dengan pelatih, bahwa proses
didik. Mengulang tersebut seperti menabuh diperlukan waktu yang cukup lama,
mendemonstrasikan kembali materi yang sekitar 1 sampai 2 bulan lebih. Agar
telah diajarkan dan cara yang mudah untuk pembelajaran berjalan dengan optimal,
dipahami dan dipraktikan peserta didik. pelatih mulai mencari cara agar pembelajaran
Kemudian, guru menanyakan kesulitan yang tercapai dengan yang diharapkan. Pelatih
dialami peserta didik selama guru memiliki cara agar siswa lebih cepat
menerangkan atau menjelaskan materi hingga memahami materi, yaitu dengan tes praktik.
guru mendemonstrasikan dan memberikan Hal ini bertujuan agar mengetahui tingkat
cara yang mudah untuk dipahami peserta keberhasilan siswa dalam pembelajaran
didik pada materi tersebut. Setelah itu, guru rebana. Pelatih menunjuk satu persatu siswa
akan menyampaikan sedikit evaluasi terhadap yang menurut pelatih belum bisa memainkan
pembelajaran dipertemuan kali ini kepada alat rebana. Hal tersebut dilakukan berulang-
peserta didik. ulang sampai siswa menguasai materi.
Kegiatan Evaluasi Hasil Metode Demonstrasi dengan Subyek
Evaluasi Proses Pembelajaran Penelitian
Ekstrakurikuler Rebana (Peserta Didik Ekstrakurikuler Rebana)
Evaluasi secara umum dapat diartikan Peserta didik bernama Ibnu Naufal
sebgai proses sistematis untuk menentukan Umam biasa dipanggil Ibnu. Peserta didik
nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu ekstrakurikuler rebana yang duduk dibangku
melalui penilaian. Untuk menentukan nilai kelas 6. Awal mula Ibnu mengikuri
sesuatu dengan cara membandingkan dengan ekstrakurikuler rebana saat berada di kelas 4.
kriteria, evaluator dapat langsung Ibnu merupakan peserta didik yang berbakat
walaupun pada awal Ibnu mengikuti SDN Plalangan 04 adalah (1) Pelatih
ekstrakurikuler rebana dikarenakan keinginan memberikan penjelasan terhadap materi yang
orang tuanya, tetapi setelah mengikuti akan diajarkan; (2) pelatih menjabarkan
ekstrakurikuler rebana sudah mulai terlihat materi pembelajaran dengan menggunakan
kemampuannya. Sekarang posisi Ibnu dalam metode demonstrasi; (3) pelatih
tim rebana sebagai pemain bass. Materi mencontohkan materi pembelajaran; (4)
pelajaran yang disukai saat ekstrakurikuler pelatih meminta peserta didik
rebana yaitu materi lagu daerah atau tembang mempraktekkan materi yang telah diajarkan
dolanan. Ibnu merasa senang dapat dengan alat rebana.
memainkan dan menyanyikan lagu daerah Penerapan metode demonstrasi dapat
tersebut. Sedangkan untuk pelajaran yang meningkatkan memori pada anak usia
sulit yaitu pada materi pola irama, dalam hal sekolah dasar hingga mencapai tahapan
tersebut Ibnu merasa kesusahan. memori paling kuat jika dibandingkan dengan
Ibnu merupakan peserta didik yang usia-usia lainnya, maka dari itu rata-rata
gampang terbawa emosi saat bermain rebana, peserta didik mengandalkan daya ingat
jika dia mengalami kesulitan saat berlatih, mereka dengan pola latihan yang diterapkan.
maka Ibnu akan menjadi malas untuk berlatih Oleh karena itu, metode demonstrasi dalam
dan menghindari kesulitan tersebut. Oleh pembelajaran ekstrakurikuler rebana
sebab itu, dengan menggunakan metode digunakan untuk melatih ketrampilan peserta
demonstrasi dirasa pelatih cocok dengan didik dalam bermain rebana.
karakter dari Ibnu. Ibnu merupakan peserta SARAN
didik yang gampang terbawa emosi saat Berdasarkan kesimpulan dalam
bermain rebana, jika dia mengalami kesulitan penelitian metode demonstrasi dalam
saat berlatih, maka Ibnu akan menjadi malas pembelajaran ekstrakurikuler rebana di SDN
untuk berlatih dan menghindari kesulitan Plalangan 04, disarankan bagi pelatih untuk
tersebut. Oleh sebab itu, dengan meningkatkan referensi tentang pola irama
menggunakan metode demonstrasi dirasa rebana dan penambahan alat musik agar
pelatih cocok dengan karakter dari Ibnu. kreativitas peserta didik meningkat. Bagi
SIMPULAN DAN SARAN peserta didik, lebih giat lagi dalam mengikuti
SIMPULAN pembelajaran dan lebih giat lagi dalam
Berdasarkan hasil penelitian dan berlatih guna meningkatkan ketrampilan
pembahasan metode demonstrasi dalam bermain musik.
pembelajaran ekstrakurikuler rebana yang
UCAPAN TERIMA KASIH
dikaji pada prinsip, petunjuk dan langkah-
Bapak Dr. Suharto, S.Pd., M.Hum.
langkah dengan materi pembelajaran lagu Ya
sebagai pembimbing atas bimbingan, ilmu,
Habibal Qalbi serta pola iringan yang
diterapkan oleh pelatih ekstrakurikuler di
waktu, saran dan arahan yang telah diberikan Karakteristik Peserta Didik Terhadap
baik dalam penyusunan dan penulisan artikel. Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan
DAFTAR PUSTAKA Akutansi di SMK Negeri 1 Kota Jambi.
Adawiyah, arabiatul. (2016). Implikasi 2(September), 67–76.
Pendidikan Nonfrmal Pada Remaja.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan
Jurnal Equilibrium Pendidikan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sosiologi, IV(November), 1–10.
Dolong, H. M. J. (2016). Teknik Analisis
Aliansyah, M. (2012). Penerapan Metode
dalam Komponen Pembelajaran.
Demonstrasi Untuk Meningkatkan
5(Desember), 293–300.
Hasil Belajar Matematika Pada Materi
Volume Balok di Kelas V Sekolah Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media
Dasar Negeri 06 Riam Danau dalam Pembelajaran. Lingkar
Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Widyawiswara, 1(Desember), 104–117.
Ketapang.
Gunawan, I. (2011). Evaluasi Program
Anggun Yulistio. (2015). Estetika Terbang Pembelajaran. Jurnal Pendidikan, 1–
Hadroh Nuurussa’adah Desa Kalisapu 13.
Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
Hamditika, Zakso, A., & Budjang, G. (2013).
Catharsis: Journal of Arts Education,
Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler dalam
4(Agustus), 40–46.
Meningkatkan Integrasi Sosial Siswa
Apriadi, S., & Sinaga, S. S. (2012). Strategi SMS Negeri 1 Segedong. Pendidikan
Pembelajaran Drum Pada Junior Kids Dan Pembelajaran, 2(12), 1–11.
Secara Klasikal Di Gilang Ramadhan Retrieved from
Studio Band (Grsb) Semarang. Junal http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdp
Seni Musik, 1(1), 59–67. b/article/view/4035/4071

Arifin, Z. (2015). Bentuk Pertunjukan dan Hastuti, T. A. (2008). Kontribusi


Fungsi Kesenian Musik Rebana Grup Ekstrakurikuler Bolabasket Terhadap
Asy-Syabab di Desa Trahan Pembimbitan Atlet dan Peningkatan
Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Kesegaran Jasmani. Pendidikan
18. Jasmani Indonesia, 5(April), 45–50.

Ashari, H. (2012). Banyuwangi Kajian Herfanda, F. R. (2014). Bentuk Pertunjukan


Resepsi Sastra Terhadap Teks Al-. 2(3), Musik Perkusi Paguyuban Sayung Hore
276–284. (PSH) Di Semarang. Jurnal Seni Musik
Unnes, 3(Juni), 1–8.
Astuti, P., & Indah Sari, P. (2018). Pengaruh
Dukungan Teman Sebaya dan
Hermawan, B. D. (2013). Terapi Musik Pembinaan Sekolah Menengah
Perkusi Untuk Melatih Motorik Anak Kejuruan.
Cerebral Palsy. Seni Musik, 2.
Maemonah, S. (2015). Bentuk Penyajian
Hidayat, S. (2009). Tujuan pembelajaran Kesenian Rebana Al-Husna Desa
Sebagai Komponen Penting Dalam Mijen Kecamatan Kaliwungu
Pembelajaran. 1–7. Kabupaten Kudus.

Ibrahim, G. M. (2016). Apresiasi Musik Martini, S. (2017). Analisis Musik


Eksperimental Grup Gelapin Dengan Calempong (Lagu Muara Takui) di
Karya “ Makam Fir ’ Aun ”. Kecamatan Bangkinan Seberang. 3(3),
527–536.
Ichsan, I. Z., & Mulyani, S. W. W. (2018).
Improving Students’ Motoric Skills Moreira, I. X., & Filomeno, C. B. (2017).
Through Demonstration Method in Effectiveness of the Implementation the
Recycling Plastic Waste. Jurnal Demonstration Method to Increase the
Pendidikan Biologi Indonesia, 4, 189– Result of Physic Study On Electric
194. Resistance. Journal of Innovative
Studies on Character and Education,
Khoiriyah, N., & Sinaga, S. S. (2017).
1(1), 104–118.
Pemanfaatan Pemutaran Musik
Trhadap Psikologis Pasien Pada Klinik Mustian, R. (2015). Komponen
Ellena Skin Care Di Kota Surakarta. Pembelajaran Yang Mempengauhi
Jurnal Seni Musik Unnes, Daya Ingat Anak di Kelas IIIB SD
6(Desember), 81–90. Negeri Tukangan Yogyakarta.
(September).
Kirom, A. (2017). Peran guru dan peserta
didik dalam proses pembelajaran Nana, S. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar.
berbasis multikultural. Al Murabbi, Bandung: Sinar Baru.
3(Desember), 69–80.
Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya
Lestari, R. Y. (2016). Peran Kegiatan Memajukan Teknologi. Jurnal
Ekstrakurikuler Dalam Kependidikan, 1(November), 24–44.
Mengembangkan Watak
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017).
Kewarganegaraan Peserta Didik.
Belajar Dan Pembelajaran.
Untirta Civic Education Journal, 1(2),
FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
136–152.
Keislaman, 3(Desember), 333–352.
Linggono, I. B. (2008). Seni Musik Non
Pratama, T. (2015). Penerapan Alat Bantu
Klasik (Jilid 1). Jakarta: Direktorat
Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Bermain Bola Voli pada Shabir, M. (2015). Kedudukan Guru Sebagai
Kelas VII B SMP Negeri 1 Jatiyoso Pendidik. Auladuna, 2(Desember),
Tahun Pelajaran 2014/2015. 1–23. 221–232.

Prismanatan, Y., & Utomo, U. (2015). Musik Sinaga, S. S. (2001). Akulturasi Kesenian
Angklung sebagai Media Ekspresi bagi Rebana (The Acculturation Of The Art
Penderita Tunarungu di SLB Negeri Of Rebana). Harmonia, 2(September-
Sragen. Jurnal Seni Musik, DEsember), 72–83.
4(Desember), 31–36.
Sukmawati, G. R. (2016). Ekspresi Musikal:
Raharjo, E. (2011). Musik Sebagai Media Kajian Tentang Karakteristik
Terapi. Harmonia: Journal of Arts Permainan Musik Saxophone Kaori
Research and Education, 8(3). Kobayashi. Jurnal Seni Musik, 5(Juni).

Retnaningsih, I., & Hidayat, R. (2012). Susanto, H. (2017). Analisis Bentuk dan
Representasi Sosial tentang Disabilitas Struktur Lagu Anak Kelas 1 Berjudul
Intelektual pada Kelompok Teman Sahabat Untuk Selamanya Pada
Sebaya. Jurnal Psikologi, 39(1), 13–24. Kurikulum 2013 di SD Kejambon 2
Kota Tegal.
Rodiyah, S. (2015). Metode Demonstrasi
Dalam Pembelajaran Elemen Gerak Susetyo, B. (n.d.). Identifikasi Dekulturasi
Tari Mata Pelajaran Seni Budaya Sebagai Teori Perubahan Kebudayaan
Siswa Kelas VII A SMP Negeri 26 Dalam Musik Indonesia : Kajian Proses
Semarang. Perubahan Rebana Menjadi Kasidah
Modern. Harmonia.
Rosita, E., & Wardani, S. (2014). Analisis
Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran Umar. (2014). Peran dan Fungsinya dalam
Pendekatan Saintifik Dengan Tujuan Pembelajaran. Al-Afkar : Jurnal
Pembelajaran di SMAN Mojokerto. Keislaman & Peradaban, 5(Januari-
3(Agustus), 601–605. Juli), 131–144.

Sadewa, A. A. (2015). Metode Pembelajaran Yayan Inriyani, Wahjoedi, S. (2017).


Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
Kreativitas dan Hasil Belajar Musik Terhadap Prestasi Belajar Ips Melalui
Ansambel Pada Siswa Kelas VII H di Motivasi Belajar. Jurnal Pendidikan:
SMP Negeri 27 Semarang. Teori, Penelitian, Dan Pengembangan,
2(7), 955–962.
Saputri, D. (2013). Proses Pembelajaran Seni
Musik Bagi Siswa Tunanetra.
Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan
Pemikiran Seni, 13(Juni), 37–44.

Anda mungkin juga menyukai