Anda di halaman 1dari 8

KENDALA MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNSYIAH


DI SD NEGERI 29 BANDA ACEH

Tifa Sri Fanora1), Drs. Adnan, M.Pd.2), Drs. Fauzi, M.Pd 3)


Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

ABSTRAK
Usaha yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri untuk menciptakan tenaga pendidik yang

memiliki kompetensi yang berkualitas yaitu dengan mewajibkan mata kuliah Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL). Secara teoriris Mahasiswa FKIP PGSD dibekali dengan

konseptual kompetensi pedagogik dan professional yaitu sebagai ilmu pengetahuan yang

berkenaan ilmu wawasan ke SD-an. Secara umum FKIP Unsyiah yang Koordinir melalui

lembaga UPT PPL Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan 3 tahap adalah Magang 1 yaitu

observasi dan orientasi, Magang 2 yaitu Praktik Administrasi Akademik, Magang 3 yaitu

mahasiswa melakukan praktik mengajar. Namun dalam kenyataannya mahasiswa Jurusan

PGSD dalam melaksanakan magang masih banyak mengalami kendala dalam melakukan

PPL di sekolah Praktikannya. Penelitian ini berupaya mengungkapkan apa saja Kendala

Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Unsyiah Di SD Negeri 29 Banda Aceh?. Secara khusus penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan Kendala Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan

PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Di SD Negeri 29 Banda Aceh.

Pada penelitian ini memakai kualitatif deskriptif. Pengambilan data didapat dari hasil

wawancara pengamat kepada narasumber. Orang yang di teliti berjumlah 4 orang mahasiswa

yang PPL di SD Negeri 29 Banda Aceh. Selanjutnya data wawancara diolah secara deskriptif.

Kendala yang dihadapi mahasiswa PPL dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar masih kurang maksimal dalam praktek mengajar, seperti kurang menguasai teknik
menyampaikan materi, dalam hal ini mahasiswa PPL harus mempunyai kemampuan untuk

menguraikan materi atau pelajaran yang mau di sampaikan yang pada intinya memenuhi

aspek-aspek yang diperlukan sebagai seorang guru di depan kelas.

Kata Kunci: Kendala Mahasiswa, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Pendahuluan

Pendidikan pada era moderenisasi ini sangat di perlukan. Karena dengan adanya

pendidikan suatu bangsa itu dapat lebih maju karena salah satu cara merubah suatu negara

adalah dengan melalui pendidikan. Banyak sekali saat ini mahasiswa yang mengambil

jurusan keguruan tetapi tidak ditekuni dan dihayati.

Salah satu pendidikan yang paling dasar yang diterima oleh anak di bangku sekolahan

yaitu pendidikan dasar. Dalam pendidikan dasar ini anak diajarkan bagaimana cara membaca,

menulis dan berhitung. Walaupun terkadang sudah ada anak yang dapat menulis membaca

dan berhitung yang di dapatkannya pada sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) merupakan jurusan yang menyiapkan

mahasiswanya menjadi guru SD (usia 6-12 tahun). Secara teoritis mahasiswa dibekali dengan

berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu pedagogik maupun professional. Ilmu pedagogik

antara lain pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sejalan dengan uraian sebelumnya,

jumlah SKS yang harus harus dicapai oleh mahasiswa PGSD adalah 4 SKS, yang terdiri dari

mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan.

Mahasiswa PGSD dibekali dengan berbagai kegiatan untuk membentuk karakter.

Mulai dari kegiatan kepramukaan, sampai kegiatan perkuliahan yang mengharuskan


mahasiswa berlatih berbicara di depan orang banyak, termasuk berlatih memanagemen

banyak orang didalam satu ruangan. Hal-hal seperti ini, yang disadari ataupun tidak juga

membentuk karakter. Selain itu, kuliah di PGSD secara tidak langsung akan mendidik

mahasiswanya mulai dari cara berpakaian, cara bicara, hingga cara bergaul dalam masyarakat

maupun sesama teman.

Berdasarkan pengamatan yang diberikan oleh guru SD Negeri 29 Banda Aceh,

mahasiswa PPL dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar masih kurang maksimal

dalam praktek mengajar, seperti kurang menguasai teknik menyampaikan materi, dalam hal

ini mahasiswa PPL harus mempunyai kemampuan untuk menguraikan materi atau pelajaran

yang mau di sampaikan yang pada intinya memenuhi aspek-aspek yang diperlukan sebagai

seorang guru di depan kelas.

Bertolak belakang dari masalah-masalah yang disebutkan di atas, maka peneliti ingin

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ” Kendala Mahasiswa Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Di SD Negeri 29

Banda Aceh”.

Kajian Literature

Sebagai seorang calon guru hendaknya memiliki beberapa keahlian seperti

mempunyai jiwa sosial yang tinggi, dekat dengan masyarakat, dekat dengan siswa dan teman

sejawat. Guru merupakan orang yang mendidik anak bangsa oleh karena itu seorang guru

harus pandai menempatkan dirinya pada kondisi apapun kapan pun dan dimanapun. Guru

juga harus pandai menggunakan media pendidikan. Seorang guru harus mampu

menggunakan IT. Dengan menggunakan IT pembelajaran dirasa dapat lebih bermakna dan da

pat diterima oleh murid.


Kendala seringkali terjadi dalam dunia pendidikan, seperti pada model pembelajaran,

pendekatan dan penilaian pada siswa. Kendala banyak dijumpai dan penyebabnya bisa

berasal dari guru ataupun siswa. Terlepas dari keinginan untuk menjadi guru yang sukses,

guru juga dalam kesehariannya ketika melaksanakan proses belajar mengajar tidak luput dari

kendala-kendala yang menghambat proses belajar mengajar. Menurut Sadirman (2010:148)

“Kendala atau hambatan-hambatan tertentu yang terjadi misalnya kadang-kadang masih

adanya sikap otoriter dari guru, sikap terutup dari guru, siswa yang pasif, jumlah siswa yang

terlalu besar, sistem pendidikan, keadaan dan latar belakang guru sendiri maupun para

siswanya.

Dalam rangka menyiapkan calon guru yang profesional, maka mahasiswa perlu

melakukan magang. Magang adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di

tempat sekolah praktik yang dituju untuk melakukan kegiatan pengamatan dan latihan

mengajar. Program magang terdiri dari: pembekalan, pengamatan dan pengenalan, praktik

adm, praktik mengajar, praktik bimbingan konseling serta kegiatan yang bersifat tambahan

seperti kegiatan pramuka dan lain sebagainya. Sebagai mahasiswa magang mahasiswa harus

aktif bertanya kepada guru pamong atau guru pembimbing lapangan. Supaya mereka

mengetahui bagaimana arah tujuan dan maksud dari program PPL di laksanakan.

Metodologi

Penelitian dilaksanakan di sekolah praktikan mahasiswa PGSD di SD Negeri 29

Banda Aceh yang berlokasi di Jalan Singgahmata Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman-

Banda Aceh. Kepala Sekolahnya Patimah. Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian oleh

peneliti untuk mengetahui Kendala Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PGSD

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Di SD Negeri 29 Banda Aceh.


Teknik pengambilan subyek penelitian memakai total sampling Total sampling adalah

teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Adapun yang

menjadi subjek dalam penelitian ini mencakup mahasiswa PPL berjumlah 4 orang, alasannya

karena ingin melihat kendala Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa

PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah. Teknik pengambilan data

menggunakan wawancara. Responden dalam wawancara ini adalah 4 orang mahasiswa PPL

di SD Negeri 29 Banda Aceh. Wawancara dilakukan dengan menggunakan instrumen yang

berisi pertanyaan-pertanyaan secara lisan yang relevan dengan fokus penelitian. Pertanyaan

wawancara ini menggunakan skala Guttman, dimana skala ini berupa sederetan pernyataan

opini tentang suatu objek secara berurutan. Responden diminta untuk menyatakan

pendapatnya tentang pernyataan itu ( Ya atau Tidak). Bila ia setuju dengan pernyataan pada

nomor urut tertentu, maka diasumsikan juga setuju dengan pernyataan sesudahnya.

Teknik analisis data terdiri daru proses analisis data terdiri dari data reduction, data

display, dan conclusion drawing/verification serta dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan 4 orang mahasiswa PPL di SD

Negeri 29 Banda Aceh adalah kendala yang dihadapi mahasiswa PPL berbeda-beda. Kendala

yang dihadapi mahasiswa PPL adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat perangkat

pembelajaran dan media yang digunakan sebagai alat peraga, kendala dalam penguasaan

kelas yang berdampak tidak terkontrolnya suasana kelas sehingga menyebabkan kondisi kelas

tidak kondusif (ribut), kendala dalam mengatasi anak didik yang memiliki kemampuan

berbeda-beda misalnya jika anak tersebut pintar maka ia kan cepat dalam memahami materi
yang disampaikan oleh gurunya sedangkan bagi siswa yang lambat dalam belajar dibutuhkan

pengulangan materi secara berkelanjutan agar siswa menjadi mengerti terhadap materi yang

disampaikan oleh guru, dan waktu yang diberikan dalam mengevaluasi siswa belum

mencukupi.

Biaya yang dikeluarkan untuk membuat perangkat pembelajaran tidak ditanggung

oleh sekolah. Pembuatan perangkat pembelajaran dan media tambahan lagi menghabiskan

banyak biaya dan pihak sekolah tidak bertanggung jawab akan hal tersebut.

Disamping itu kemampuan dan tingkah laku seorang siswa juga berbeda-beda, tidak

semua siswa memiliki pemahaman yan sama.Saat memberikan evaluasi, kemampuan siswa

dalam mengerjakan tidak semuanya mengerjakan denan mudah. Kemampuan siswa yang

tinggi dapat mengerjakan evaluasi dengan mudah, tetapi siswa yang kemampuannya rendah

mengerjakan evaluasi sampai waktunya habis.

Untuk mengatasi kendala dalam hal perencanaan mahasiswa sebelum mengajar,

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dan evaluasi yang dilakukan mahasiswa,

peserta PPL melaksanakan beberapa upaya dalam mengatasi kendala yang mahasiswa hadapi

berupa berdiskusi dengan teman sejawat, berkonsultasi dengan guru pamong, berkonsultasi

dengan Dosen Pembimbing serta mencari referensi yang relevan dan mengakses internet,

mencari kekurangan yang dihadapi oleh mahasisa PPL.

Adapun yang mendasari program praktik pengalaman lapangan ini yaitu untuk

memberikan pelatihan kepada calon guru supaya dapat menguasai kemampuan/ ilmu

keguruan secara menyeluruh sehingga apabila telah meninggalkan bangku perkuliahan para

calon guru ini dapat menerapkan ilmunya sebagai seorang pendidik yang benar-benar

mendidik siswanya. Berhasil atau tidaknya guru dalam mengajar bergantung pada

penguasaanya terhdap bahan ajar atau materi yang disampaikan oleh muridnya. Kemudian

bergantung pada pengelolaan kelas, penggunaan alat peraga atau media pembelajaran yang
benar benar berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan sehingga siswa tidak salah

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru harus mampu mengatasi berbagai

masalah ataupun kendala yang dihadapi dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai sesuai dengan keinginan.

Secara keseluruhan, mahasiswa telah memperoleh pengalaman yang berharga.

Pengalaman tersebut dapat menjadi refleksi diri untuk perbaikan kualitas diri pada masa yang

akan datang di saat mahasiswa sudah memasuki dunia kerja yaitu di sekolah

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil wawancara melalui angket yang dilakukan dengan 4 orang

mahasiswa PPL di SD Negeri 29 Banda Aceh adalah Kendala tersebut terutama dalam hal

perencanaan mahasiswa sebelum mengajar.

Kendala yang dihadapi mahasiswa PPL adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat

perangkat pembelajaran, kendala dalam penguasaan kelas, kendala dalam mengatasi anak

didik yang memiliki kemampuan berbeda-beda, dan waktu yang diberikan dalam

mengevaluasi siswa belum mencukupi.

Saran dalam penelitian ini yaitu :

1. Pihak Kampus PGSD, dapat memberikan pemantapan materi yang berhubungan

dengan praktik program pengalaman lapangan (PPL).

2. untuk mahasiswa ingin mengambil mata kuliah magang III harus persipakan mental

dan niat dengan sebaik mungkin. Melakukan hubungan kerjasama yang baik antara

guru pamong dan mahasiswa praktikkan.


3. Bagi guru, menjadi bahan masukan untuk kedapannya jika ada mahasiswa yang

mengikuti mata kuliah magang III di sekolah tersebut. Jadi adanya koordinasi yang

tepat antara mahasiswa dan guru pamong.

Pustaka

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo

Persada

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R &

D). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai