ABSTRAK
Usaha yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri untuk menciptakan tenaga pendidik yang
memiliki kompetensi yang berkualitas yaitu dengan mewajibkan mata kuliah Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). Secara teoriris Mahasiswa FKIP PGSD dibekali dengan
konseptual kompetensi pedagogik dan professional yaitu sebagai ilmu pengetahuan yang
berkenaan ilmu wawasan ke SD-an. Secara umum FKIP Unsyiah yang Koordinir melalui
lembaga UPT PPL Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan 3 tahap adalah Magang 1 yaitu
observasi dan orientasi, Magang 2 yaitu Praktik Administrasi Akademik, Magang 3 yaitu
PGSD dalam melaksanakan magang masih banyak mengalami kendala dalam melakukan
PPL di sekolah Praktikannya. Penelitian ini berupaya mengungkapkan apa saja Kendala
Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Unsyiah Di SD Negeri 29 Banda Aceh?. Secara khusus penelitian ini bertujuan
PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Di SD Negeri 29 Banda Aceh.
Pada penelitian ini memakai kualitatif deskriptif. Pengambilan data didapat dari hasil
wawancara pengamat kepada narasumber. Orang yang di teliti berjumlah 4 orang mahasiswa
yang PPL di SD Negeri 29 Banda Aceh. Selanjutnya data wawancara diolah secara deskriptif.
mengajar masih kurang maksimal dalam praktek mengajar, seperti kurang menguasai teknik
menyampaikan materi, dalam hal ini mahasiswa PPL harus mempunyai kemampuan untuk
menguraikan materi atau pelajaran yang mau di sampaikan yang pada intinya memenuhi
Pendahuluan
Pendidikan pada era moderenisasi ini sangat di perlukan. Karena dengan adanya
pendidikan suatu bangsa itu dapat lebih maju karena salah satu cara merubah suatu negara
adalah dengan melalui pendidikan. Banyak sekali saat ini mahasiswa yang mengambil
Salah satu pendidikan yang paling dasar yang diterima oleh anak di bangku sekolahan
yaitu pendidikan dasar. Dalam pendidikan dasar ini anak diajarkan bagaimana cara membaca,
menulis dan berhitung. Walaupun terkadang sudah ada anak yang dapat menulis membaca
dan berhitung yang di dapatkannya pada sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).
mahasiswanya menjadi guru SD (usia 6-12 tahun). Secara teoritis mahasiswa dibekali dengan
berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu pedagogik maupun professional. Ilmu pedagogik
antara lain pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
jumlah SKS yang harus harus dicapai oleh mahasiswa PGSD adalah 4 SKS, yang terdiri dari
banyak orang didalam satu ruangan. Hal-hal seperti ini, yang disadari ataupun tidak juga
membentuk karakter. Selain itu, kuliah di PGSD secara tidak langsung akan mendidik
mahasiswanya mulai dari cara berpakaian, cara bicara, hingga cara bergaul dalam masyarakat
mahasiswa PPL dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar masih kurang maksimal
dalam praktek mengajar, seperti kurang menguasai teknik menyampaikan materi, dalam hal
ini mahasiswa PPL harus mempunyai kemampuan untuk menguraikan materi atau pelajaran
yang mau di sampaikan yang pada intinya memenuhi aspek-aspek yang diperlukan sebagai
Bertolak belakang dari masalah-masalah yang disebutkan di atas, maka peneliti ingin
Lapangan (PPL) PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Di SD Negeri 29
Banda Aceh”.
Kajian Literature
mempunyai jiwa sosial yang tinggi, dekat dengan masyarakat, dekat dengan siswa dan teman
sejawat. Guru merupakan orang yang mendidik anak bangsa oleh karena itu seorang guru
harus pandai menempatkan dirinya pada kondisi apapun kapan pun dan dimanapun. Guru
juga harus pandai menggunakan media pendidikan. Seorang guru harus mampu
menggunakan IT. Dengan menggunakan IT pembelajaran dirasa dapat lebih bermakna dan da
pendekatan dan penilaian pada siswa. Kendala banyak dijumpai dan penyebabnya bisa
berasal dari guru ataupun siswa. Terlepas dari keinginan untuk menjadi guru yang sukses,
guru juga dalam kesehariannya ketika melaksanakan proses belajar mengajar tidak luput dari
adanya sikap otoriter dari guru, sikap terutup dari guru, siswa yang pasif, jumlah siswa yang
terlalu besar, sistem pendidikan, keadaan dan latar belakang guru sendiri maupun para
siswanya.
Dalam rangka menyiapkan calon guru yang profesional, maka mahasiswa perlu
melakukan magang. Magang adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di
tempat sekolah praktik yang dituju untuk melakukan kegiatan pengamatan dan latihan
mengajar. Program magang terdiri dari: pembekalan, pengamatan dan pengenalan, praktik
adm, praktik mengajar, praktik bimbingan konseling serta kegiatan yang bersifat tambahan
seperti kegiatan pramuka dan lain sebagainya. Sebagai mahasiswa magang mahasiswa harus
aktif bertanya kepada guru pamong atau guru pembimbing lapangan. Supaya mereka
mengetahui bagaimana arah tujuan dan maksud dari program PPL di laksanakan.
Metodologi
Banda Aceh. Kepala Sekolahnya Patimah. Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian oleh
peneliti untuk mengetahui Kendala Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PGSD
teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Adapun yang
menjadi subjek dalam penelitian ini mencakup mahasiswa PPL berjumlah 4 orang, alasannya
karena ingin melihat kendala Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa
PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah. Teknik pengambilan data
menggunakan wawancara. Responden dalam wawancara ini adalah 4 orang mahasiswa PPL
berisi pertanyaan-pertanyaan secara lisan yang relevan dengan fokus penelitian. Pertanyaan
wawancara ini menggunakan skala Guttman, dimana skala ini berupa sederetan pernyataan
opini tentang suatu objek secara berurutan. Responden diminta untuk menyatakan
pendapatnya tentang pernyataan itu ( Ya atau Tidak). Bila ia setuju dengan pernyataan pada
nomor urut tertentu, maka diasumsikan juga setuju dengan pernyataan sesudahnya.
Teknik analisis data terdiri daru proses analisis data terdiri dari data reduction, data
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”.
Negeri 29 Banda Aceh adalah kendala yang dihadapi mahasiswa PPL berbeda-beda. Kendala
yang dihadapi mahasiswa PPL adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat perangkat
pembelajaran dan media yang digunakan sebagai alat peraga, kendala dalam penguasaan
kelas yang berdampak tidak terkontrolnya suasana kelas sehingga menyebabkan kondisi kelas
tidak kondusif (ribut), kendala dalam mengatasi anak didik yang memiliki kemampuan
berbeda-beda misalnya jika anak tersebut pintar maka ia kan cepat dalam memahami materi
yang disampaikan oleh gurunya sedangkan bagi siswa yang lambat dalam belajar dibutuhkan
pengulangan materi secara berkelanjutan agar siswa menjadi mengerti terhadap materi yang
disampaikan oleh guru, dan waktu yang diberikan dalam mengevaluasi siswa belum
mencukupi.
oleh sekolah. Pembuatan perangkat pembelajaran dan media tambahan lagi menghabiskan
banyak biaya dan pihak sekolah tidak bertanggung jawab akan hal tersebut.
Disamping itu kemampuan dan tingkah laku seorang siswa juga berbeda-beda, tidak
semua siswa memiliki pemahaman yan sama.Saat memberikan evaluasi, kemampuan siswa
dalam mengerjakan tidak semuanya mengerjakan denan mudah. Kemampuan siswa yang
tinggi dapat mengerjakan evaluasi dengan mudah, tetapi siswa yang kemampuannya rendah
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dan evaluasi yang dilakukan mahasiswa,
peserta PPL melaksanakan beberapa upaya dalam mengatasi kendala yang mahasiswa hadapi
berupa berdiskusi dengan teman sejawat, berkonsultasi dengan guru pamong, berkonsultasi
dengan Dosen Pembimbing serta mencari referensi yang relevan dan mengakses internet,
Adapun yang mendasari program praktik pengalaman lapangan ini yaitu untuk
memberikan pelatihan kepada calon guru supaya dapat menguasai kemampuan/ ilmu
keguruan secara menyeluruh sehingga apabila telah meninggalkan bangku perkuliahan para
calon guru ini dapat menerapkan ilmunya sebagai seorang pendidik yang benar-benar
mendidik siswanya. Berhasil atau tidaknya guru dalam mengajar bergantung pada
penguasaanya terhdap bahan ajar atau materi yang disampaikan oleh muridnya. Kemudian
bergantung pada pengelolaan kelas, penggunaan alat peraga atau media pembelajaran yang
benar benar berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan sehingga siswa tidak salah
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru harus mampu mengatasi berbagai
masalah ataupun kendala yang dihadapi dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
Pengalaman tersebut dapat menjadi refleksi diri untuk perbaikan kualitas diri pada masa yang
akan datang di saat mahasiswa sudah memasuki dunia kerja yaitu di sekolah
mahasiswa PPL di SD Negeri 29 Banda Aceh adalah Kendala tersebut terutama dalam hal
Kendala yang dihadapi mahasiswa PPL adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat
perangkat pembelajaran, kendala dalam penguasaan kelas, kendala dalam mengatasi anak
didik yang memiliki kemampuan berbeda-beda, dan waktu yang diberikan dalam
2. untuk mahasiswa ingin mengambil mata kuliah magang III harus persipakan mental
dan niat dengan sebaik mungkin. Melakukan hubungan kerjasama yang baik antara
mengikuti mata kuliah magang III di sekolah tersebut. Jadi adanya koordinasi yang
Pustaka
Persada
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R &