Disusun Oleh :
Muhammad Akbar
1193151023
BK Reguler C 2019
Mengacu pada teori perkembangan karir, masa remaja termasuk ke dalam exploratory
stage, remaja mencoba menentukan pilihan karir apa yang harus diambil dan bagaimana
melangkah menuju pilihan tersebut secara akademis (Tressler, 2015). Perkembangan karir
adalah proses bertahap selama rentang masa kehidupan, pada setiap tahapnya memiliki tugas
pokok tersendiri sesuai dengan kapasitas perkembangannya (Zunker, 2006). Penyelesaian
tugas yang tepat di setiap tahapan adalah indikator dari kematangan karir (Zunker, 2006).
Kematangan karir merujuk pada kondisi kesiapan seseorang untuk memilih dan mengelola
karir di samping mengelola tugas sehari-hari yang diindikasikan dengan kemampuan individu
mengenali masalah yang dihadapi, serta seberapa jauh dapat mengatasi tugas perkembangan
tersebut (Talib, et.al., 2015). Adapun aspek-aspek dalam kematangan karir menurut Super,
yaitu career planning, career exploration, information, career decision making, orientation
(Aquila, 2012; Fajriyah, 2015; Suryanti, Yusuf, & Priyatama, 2004).
Menurut Corey (2006) karir merupakan suatu aspek secara keseluruhan yang
ditempuh oleh individu yang mencakup beberapa jenis pekerjaan yang didukung oleh
keprofesionalitasan dan didukung pula dengan pengalaman kerja individu oleh karena itu
untuk mampu merencanakan dan membuat pilihan karirnya seseorang harus mempunyai
pemahaman tentang kemampuan bakat dan minat, pengenalan karir serta tuntutan-tuntutan
pekerjaan yang ada agar dimasa depan kelak individu dapat merencanakan dan memilih jenis
pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Hal tersebut senada dengan pendapat Holland
dimana minat yang menyangkut pekerjaan dan jabatan adalah hasil perpaduan dari
kepribadiannya sehingga nantinya minat tertentu akan menjadi suatu ciri kepribadian yang
berupa ekspresi diri dalam bidang pekerjaan maupun studi akademik (Winkel & Hastuti,
2004:636). Menurut Holland, begitu seseorang menemukan karirnya maka individu akan
dapat menyelesaikan pekerjaannya tersebut dengan baik (Santrock, 2003: 484).
Masalah karir merupakan salah satu jenis permasalahan yang sering dijumpai pada
siswa remaja. Beberapa pertanyaan yang sering muncul, seperti : bagaimana menyiapkan kan
diri untuk masa depan? Jenis pendidikan apa yang harus ditempuh untuk mencapai pekerjaan
atau karir yang diinginkan? Serta bagaimana cara untuk mencapai karir atau pekerjaan
tersebut? Sejumlah pertanyaan itu menjadi permasalahan yang merisaukan siswa. Keadaan
tersebut merupakan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa remaja dalam membuat
perencanaan karirnya. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat pula disebabkan karena kurangnya
informasi yang dimiliki, seperti persyaratan yang dibutuhkan serta minat profesional yang
berhubungan dengan pilihan karirnya (Santrock, 2003)
Perencanaan karir adalah sebuah aktivitas yang dilakukan secara terarah dan terfokus
dengan berdasarkan atas potensi yang dimiliki untuk maju dan berkembang baik secara
kualitas maupun kuantitas. Individu yang mempunyai perencanaan karir yang sesuai akan
lebih siap dalam menghadapi masa depan an yang terkait dengan kehidupan karirnya.
Perencanaan karir merupakan aspek khusus dari perencanaan hidup yang meliputi pola hidup
dan harapan yang berkaitan dengan penyesuaian individu secara menyeluruh terhadap situasi
hidup yang lainnya (Sukardi, 1988).
Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang
teridentifikasi dalam penelitian ini antara lain:
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perencanaan karir siswa kelas XII
MIPA di SMA N 1 Binjai.
2. Meningkatkan kemampuan perencanaan karir dalam menentukan jenjang karir masa
depan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas XII MIPA di SMA N 1
Binjai.
1.5 Manfaat Penelitian
2. Bagi Guru BK
Bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk membantu peserta didik dalam menetukan perencanaan karir yang
baik dengan rutin dalam memberikan layanan bimbingan kelompok maupun bimbingan karir.
3. Bagi Sekolah
Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian bahwa sekolah
merupakan wadah dalam perencanaan karir peserta didik dan menghantarkannya ke dalam
karir yang diinginkannya dan menjadi orang yang sukses di masa depan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini penulis memamparkan beberapa penelitian terdahulu yang
relevan dengan permaslahan yang akan diteliti tentang Peningkatan Kemampuan
Perencanaan Karir Siswa Melalui Bimbingan Kelompok.
1. Suhas Caryono & Endang Isnaeni dalam penelitiannya yang berjudul
“UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR
SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XII
IPA DI SMA N 8 PURWOREJO”. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan kegiatan
layanan bimbingan kelompok dalam upaya peningkatan kemampuan
perencanaan karir siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 8 Purworejo mencapai
100% siswa (subjek penelitian). Hasil akhir penelitian tindakan bimbingan dan
konseling menunjukkan rata-rata nilai gabungan subjek penelitian
menunjukkan nilai 3,83 atau dalam kategori baik. Sedangkan secara rata-rata
perbandingan nilai sebelum pelaksanaan ptbk dengan siklus 2 terjadi
peningkatan 319% dengan peningkatan tertinggi 400% dan peningkatan
terendah 233%.
2. Junia Nur Saputro, Wahyu Nanda Eka saputra, Muhammad Abdul Malik
dalam penelitiannya yang berjudul “MENINGKATKAN PERENCANAAN
KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
DISKUSI SOCRATES PADA SISWA KELAS XI DPIB SMK PANCASILA
2 JATISRONO”. Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh
kesimpulan bahwa perencanaan karir siswa kelas XI DPIB SMK Pancasila 2
Jatisrono sebelum diberikan layanan masih termasuk dalam kategori cukup
baik dengan indeks persentasi 59,99%. Siswa belum mensinronkan antara
bakat dan cita-cita mereka, selain itu siswa juga belum mempertimbangkan
aspek-aspek yang dibutuhkan dunia usaha sebagai gambaran awal
pengembangan karirnya. Kemudian perencanaan karir siswa kelas XI DPIB
SMK Pancasila 2 Jatisrono sesudah diberikan layanan sudah termasuk dalam
kategori baik dengan indeks persentasi 75,2%. Siswa mulai mengetahui
informasi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan apa saja yang dibutuhkan
oleh perusahaan, selain itu siswa juga telah mampu mensinkronkan antara
cita-cita bakat dan dukungan dari lingkungan sekitar.Ada perbedaan yang
signifikan antara perencanaan karir sebelum dan setelah diberikan tindakan,
dimana terjadi peningkatan perencanaan karir setelah diberikan layanan
bimbingan kelompok Teknik diskusi socrates dengan presentase 15,21%.
3. Mei pritangguh dalam penelitiannya yang berjudul “PENINGKATAN
KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER MELALUI BIMBINGAN
KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA SMPN 3 KEBUMEN”.
Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan
perencanaan karier siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Kebumen melalui
layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Peningkatan dapat dilihat dari
perbandingan hasil pre-test dengan post-test I dan post-test II. Skor rata-rata
hasil pre-test siswa sebelum dilaksanakan tindakan adalah 83 (55%), Setelah
dilaksanakan siklus I skor rata-rata meningkat menjadi 113 (75%), kemudian
dilakukan tindakan siklus II skor rata-rata meningkat menjadi 123 (81%). Hal
ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 40 dengan persentase 26% dari
pratindakan hingga pasca siklus II. Berdasarkan data tersebut, diketahui hasil
skor siswa SMP Negeri 3 Kebumen yang mendapatkan skor kategori rendah
meningkat menjadi sedang maupun tinggi. Sehingga peneliti menyatakan
diskusi kelompok terbukti dapat meningkatkan kemampuan perencanaan
karier siswa kelas VIII H di SMP Negeri 3 Kebumen.
d. Tahap Pengakhiran
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah pemimpin kelompok mengemukakan
bahwa kegiatan akan segera diakhiri. Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan
kesan serta harapan.
Winkel dan Hastuti mengemukakan ada 3 ciri–ciri dalam perencanaan karir yaitu:
a. Pengetahuan dan pemahaman diri sendiri. Merupakan pengetahuan dan pemahaman
bakat, minat kepribadian, potensi, prestasi akademik, ambisi, keterbatasan-
keterbatasan dan sumbersumber yang dimiliki.
b. Pemahaman dan pengetahuan dunia kerja. Merupakan pengetahuan akan syarat-
syarat dan kondisikondisi yang dibutuhkan untuk sukses dalam suatu pekerjaan,
keuntungan dan kerugian, kompensasi, kecepatan dan prospek kerja di berbagai
bidang dalam dunia kerja.
c. Penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri
dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja. Merupakan kemampuan untuk
membuat suatu penalaran realistik dalam merencanakan atau memilih bidang kerja
atau pendidikan lanjutan yang dipertimbangkan pengetahuan dan pemahaman diri
yang dimiliki dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja yang tersedia.
Kerangka Berpikir
Perencanaan Karir
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang dihadapi
dalam penelitian, dimana jawaban sementara tersebut masih diuji lagi kebenarannya
(Sugiyono, 2007). Berdasarkan masalah dan landasan teori yang ada maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah: Melalui bimbingan kelompok dapat meningkatkan
kemampuan perencanaan karir siswa di SMA Negeri 1 Binjai.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pada laporan ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang
dianggap lebih detail dalam melaporkan layanan. Adapun layanan yang digunakan pada
penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok yang digunakan untuk meningkatkan
kemampuan perencanaan karir siswa.
Penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
dalam Bimbingan Konseling (PTBK). Menurut Imam Tadjri (2012:7) PTBK merupakan
penelitian kolaboratif yaitu suatu penelitian kerjasama antara konselor dengan teman
sejawatnya dimana mereka bekerja. Teman sejawat bisa teman seprofesi (sesama konselor),
guru bidang studi, atau pemimpin terkait. Sedangkan menurut Dede Rahmat Hidayat & Aip
Badrujaman (2012:12) mengatakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling adalah
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari suatu masalah, mencari solusi, serta
melakukan perbaikan atas suatu program sekolah atau kelas yang khusus.
b. Observasi
Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematik
dan sengaja dengan menggunakan alat indra (terutama mata) dan pencatatan terhadap gejala
perilaku yang diselidiki (Arikunto, 2010).
c. Wawancara
Teknik wawancara adalah suatu proses pembicaraan dalam situasi komunikasi
lanfgsung (face to face relationship) antara pewawancara dengan pihak yang diwawancari
dimana kedua belah pihak saling memberikan dan atau memberikan informasi yang bertujuan
untuk mengumpulkan data, menciptakan hubungan baik, dan memberikan pertolongan
(Arikunto, 2010).
Langkah dalam menyusun instrumen penelitian ini peneliti membuat dan menyusun
kisi-kisi instrumen yang meliputi variabel, sub variabel, indikator, nomor dan jumlah item
pernyataan. Instrumen dalam penelitian ini yaitu skala perencanaan karir. Skala ini memuat
pernyataan yang bersifat favorable dan pernyataan unfavorable yang bertujuan untuk
menghindari jawaban asal dari responden. Berikut adalah tabel kisi-kisi instrumen angket
perencanaan karir yang digunakan :
Pedoman Angket
Variable Sub Variabel Indikator Item Jumlah
Positif Negatif Soal
Pengetahuan Mengetahui bakat 1, 3, 5 2, 4 5
dan dan minat pada diri
pemahaman sendiri
diri sendiri Mengenali kelebihan 9, 8 6, 7 4
P
dan kekurangan
E
pada diri
R
Pengetahuan M Mengetahui kondisi 10, 11 12, 13 4
E
dan yang dibutuhkan
N
pemahaman dalam dunia kerja
C
dunia kerja Mengetahui prospek 14,16 15, 17 4
A
kerja yang
N
diinginkan
A
Penalaran Merencanakan karir 20, 21 18, 19 4
A
yang realistis sesuai dengan
N
antara kemampuan
pengetahuan
K Alternatif karir masa 23, 22 25, 24 4
dan
A depan
pemahaman
R
diri sendiri
I Kesadaran mencari 26 27 2
dengan
R informasi pekerjaan
pengetahuan
dan sesuai dengan diri
pemahaman sendiri
dunia kerja
Total 14 13 27
Pedoman Wawancara
No Indikator Pertanyaan
1 Mengetahui bakat dan 1. Apakah kamu mengetahui bakat dan minat yang ada
minat diri sendiri pada dirimu ?
2. Apa bakat dan minat yang kamu miliki ?
3. Pelajaran apa yang kamu sukai dan yang tidak kamu
sukai ?
4. Apakah kamu merasa salah masuk jurusan di
sekolah ?
5. Apa hobi yang kamu miliki ?
2 Mengetahui jenis 1. Setelah lulus dari sekolah ini apakah kamu mau
pekerjaan dan jabatan apa lanjut kuliah atau langsung mencari pekerjaan ?
yang diinginkan 2. Apakah kamu sudah mengetahui jurusan apa yang
sesuai dengan bakat dan minat atau passion yang
ada pada dirimu ?
3. Jenis pekerjaan apa yang kamu inginkan ?
4. Dalam suatu pekerjaan jabatan apakah yang paling
kamu inginkan ?
5. Menurut kamu pribadi pekerjaan apa yang cocok
untuk dirimu yang sesuai bakat dan minat yang
kamu miliki ?
Pedoman Observasi
No Aspek Yang Diamati Deskripsi Pengamatan
Untuk keperluan menganalisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis
sesuai dengan sifat dan jenis yang ada, serta tujuan dalam pembahasan ini, yaitu dengan
menggunakan analisis data deskriptif, yaitu cara menganalisa dengan pemikiran logis, teliti,
sistematis terhadap semua data yang berhasil dikumpulkan dengan mengidentifikasi,
kategorisasi, dan interpretasi. Proses analisis data dalam penelitian ini mengandung tiga
komponen, yaitu:
Pada penelitian ini reduksi data dimulai saat peneliti melakukan penelitian di
lapangan. Selama pengumpulan data mengenai perencanaan karir siswa, peneliti membuat
catatan-catatan hasil penelitian. Hasil penelitian dapat berupa hasil wawancara dan observasi.
Setelah itu, peneliti membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus,
membuat partisi, menulis memo yang sesuai dengan perencanaan karir dan peran lingkungan
sosial seperti guru-gurunya dan teman dekatnya.
Pada tahap ini, peneliti menyusun hasil penelitian yang menggambarkan perencanaan
karir siswa dan peran lingkungan sosial yaitu guru-gurunya dan teman dekatnya. Seluruh data
yang diperoleh disalin ke dalam bentuk tulisan. Peneliti kemudian menyajikan data yang
diperoleh dengan memilah-milah berdasarkan kategori yang relevan dengan perencanaan
karir siswa.
Pada penelitian ini telah diungkap mengenai makna dari data yang dikumpulkan.
Kemudian mencari pola, hubungan persamaan dan sebagainya yang digunakan untuk
memperoleh kesimpulan. Agar kesimpulan lebih fokus maka perlu adanya verifikasi selama
penelitian berlangsung. Data yang telah diproses kemudian ditarik kesimpulan dengan
menggunakan metode induktif yaitu proses penyimpulan dari hal-hal yang khusus ke hal hal
yang bersifat umum agar dapat diperoleh kesimpulan yang obyektif. Penarikan kesimpulan
senantiasa diperiksa kebenarannya selama penelitian berlangsung untuk menjamin keabsahan
data.
Pada tahap penarikan kesimpulan ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang
telah dipilah-pilah sesuai kategori yang relevan. Penarikan kesimpulan mengenai
perencanaan karir siswa dan peran lingkungan sosialnya dilakukan dari data yang bersifat
khusus ke data yang bersifat umum, agar diperoleh kesimpulan yang objektif. Penyajian
laporan penelitian dikonsultasikan pada dosen pembimbing sehingga diperoleh hasil yang
sistematis dan mudah dipahami.
3.10 Uji Keabsahan Data
Samsu. (2017). Metode penelitian: teori dan aplikasi penelitian kualitatif, kuantitatif, mixed
methods, serta research & development. In Diterbitkan oleh: Pusat Studi Agama dan
Kemasyarakatan (PUSAKA).
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Peng, H., Shih, Y., & Chang, L. (2020). The Impact of a Career Group Counseling Mix
Model on Satisfaction of Low-achieving College Students──Specialty-Oriented Career
Exploration Group Counseling. International Journal of Psychological Studies, 12(2), 1.
https://doi.org/10.5539/ijps.v12n2p1
Fatchurahman, M., Setiawan, M. A., Syarif, D. F. T., & Efasanty, M. (2020). Focused
Solution Group Counseling as a Solution to Improve Career Choice Decision-making
Abilities. Universal Journal of Educational Research, 8(12), 6635–6640.
https://doi.org/10.13189/ujer.2020.081227
Suhas Caryono, E. I. (2014). Bimbingan Kelompok Siswa Kelas XII IPA di SMAN 8
Purworejo ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling ). Jurnal Konseling Ilmiah,
4(2), 121–127.
Saputro, J. N., Nanda, W., & Malik, M. A. (2020). Bimbingan Kelompok Dengan Teknik
Diskusi Socrates Pada Siswa Kelas XI DPIB SMK PANCASILA 2 JATISRONO.
Prosiding Pendidikan Profesi Guru Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ahmad Dalan, 446–455.
Ghassani, M., Ni’matuzahroh, N., & Anwar, Z. (2020). Meningkatkan Kematangan Karir
Siswa SMP Melalui Pelatihan Perencanaan Karir. Jurnal Intervensi Psikologi (JIP),
12(2), 123–138. https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol12.iss2.art5
Legiman. (2015). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). LPMP Yogyakarta, 1(1), 1–15.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://lpmpjogja.kemdikbud.
go.id/wp-content/uploads/2015/02/Penelitian-Tindakan-Kelas-PTK-
legiman.pdf&ved=2ahUKEwjK7aGUlZroAhWGyTgGHc20BC0QFjADegQIARAB&us
g=AOvVaw3WL-rUuvxMRRWLfrtJXMTd