Anda di halaman 1dari 21

STUDI KASUS SULITNYA

SISWA
MENGONTROL EMOSI MARAH
PADA KELAS VIII MP N 3
BINJAI
Nama Anggota Kelompok :

Kelompok 5
1. Jessica Margaretha Br Meliala (1193151024)
2. Martauli O Click the computer
Sihaloho (1193351039)
3. Putri Tasyaa Muri Handayani (1193351031)
4. Theodorus Asrot Simarmata (1193151027)
5. Trisna Febrina (1191151015)
Pengertian Langkah-langkah Dalam Studi Kasus

Diagnosa

Langkah diagnosa adalah langkah untuk menetapkan masalah berdasarkan analisis latar belakang yang
menjadi sebab timbulnya masalah. Dalam langkah ini dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai
berbagai hal yang menjadi latar belakang dan diduga mempunyai keterkaitan dengan gejala yang
dihadapinya.

Dalam pelaksanaannya, langkah diagnosis dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:


1) Mengumpulkan informasi mengenai latar belakang gejala yang nampak baik yang berada di dalam
dirinya maupun di luar dirinya atau lingkungan.
2) Melakukan analisis dan sintesis terhadap informasi latar belakang yang telah terkumpul.
3) Berdasarkan analisis dan sintesis kemudian diperkirakan jenis dan bentuk masalah yang ada pada
peserta didik.

10:00

08/06/2021
Pengertian Langkah-langkah Dalam Studi Kasus

Prognosa
Langkah prognosa adalah menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan berdasarkan
hasil diagnosis. Rumusan akhir dari langkah diagnosa adalah mengenai jenis dan bentuk masalah
berdasarkan hasil analisis dan sintesis.

Strategi yang digunakan dalam prognosis dapat melalui 3 cara yakni:


1) Strategi intruksional, layanan bantuan diberikan secara terpadu dengan kegiatan belajar
mengajar.
2) Strategi interaktif dilaksanakan dalam bentuk interaksi langsung antara guru dengan siswa yang
menghadapi masalah baik secara individual maupun kelompok.
3) Pendekatan sistem yakni bantuan diberikan dengan menciptakan suasana sekolah yang baik
membuat kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan sebagainya.

10:00

08/06/2021
Pengertian Langkah-langkah Dalam Studi Kasus

Terapy

Langkah terapy atau pemberian bantuan ini pada dasarnya merupakan realisasi dari langkah-
langkah sebelumnya, yaitu melaksanakan alternatif-alternatif bentuk bantuan yang mungkin
diberikan berdasarkan masalah dan latar belakang yang menjadi penyebabnya. Agar dalam
pemberian bantuan dapat dilaksanakan secara efektif, maka keseluruhan pelaksanaan bantuan
harus dikelola secara baik dengan perencanaan program, pengorganisasian, pengaturan dan
pembagian tugas personil, penjadwalan, penyediaan sarana, penggunaan pendekatan dan teknik,
koordinasi, pemantauan, evaluasi dan sebagainya.

10:00

08/06/2021
Pengertian Langkah-langkah Dalam Studi Kasus

Follow Up

Langkah follow up atau evaluasi dan tindak lanjut dimaksudkan untuk mengetahui tindakan dan
hasil pelaksanaan bantuan. Evaluasi dilaksanakan dengan mengumpulkan data selama pemberian
bantuan, dan pada akhir tindakan untuk mengetahui hasil yang dicapai. Evaluasi dapat dilakukan
dengan mengumpulkan data selama proses bantuan dan pada akhir bantuan. Pengumpulan data
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan dan teknik pengumpulan data seperti
wawancara, angket, observasi, analisis tugas dan sebagainya. Informasi yang diperoleh dari
evaluasi digunakan sebagai dasar untuk menetapkan sampai sejauh manakah upaya yang telah
dilaksanakan berhasil atau kurang berhasil.

10:00

08/06/2021
x

Makna Emosi

Goleman (2009: 411) mengungkapkan


>
“emosi merujuk kepada suatu perasaan <
dan pikiran-pikiran khasnya, suatu
keadaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecenderungan untuk
bertindak”.
x
Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode penelitian yang diterapkan bertujuan untuk mempermudah dalam


mengetahui dan menjawab permasalahan yang muncul dalam kasus-kasus sebuah
penelitian, untuk itu metode yang tepat dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian studi kasus. Karena penelitian ini akan mengkaji secara mendalam >
peserta didik, mencari faktor-faktor penyebabnya dan memberikan bantuan kepada
peserta didik untuk mengatasi kesulitan mengontrol emosi yang selama ini <
dialami.

Dalam proses penelitian diperlukan metode pengumpul data yang objektif dan
dapat mengungkap masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode komunikasi langsung yaitu dengan wawancara, selain itu
menggunakan metode observasi.
x
Identifikasi masalah

Identitas Subjek

a) Nama : VA

b) Tempat Tanggal Lahir : Medan, 30 April 2008 >


c) Agama : Kristen Protestan <
d) Jenis Kelamin : Perempuan

e) Hobby : Bermain Game online, Menggambar


x

Identitas Orang Tua

a. Ayah
(1) Nama Ayah : P. Sembiring >
(2) Umur : 52 tahun
(3) Pekerjaan : Pegawai Swasta <
b. Ibu
(1) Nama Ibu : H. Bangun
(2) Umur : 51 tahun
(3) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
x

Gambaran Permasalahan Subjek

Subyek kasus VA siswi kelas VIII SMP N 3 BINJAI dengan ciri-ciri mudah berkata kasar,
mengomel, dan melemparkan barang yang ada disekitarnya jika siswi tersebut merasa
diusik oleh temannya ataupun keluarganya. Terkadang saat melakukan sesuatu dan
akhirnya tidak bisa, VA akan mulai mengomel dan marah-marah, dan saat ditanya pun VA
menjawab dengan marah-marah juga. Keadaan bertambah parah saat siswi tersebut kalah/
>
tidak suka dengan teman setim nya saat bermain game online, dia akan mulai berkata
kasar dan melempar barang disekitarnya. Siswi terkadang ditegur orang tuanya tetapi dia <
tidak mengindahkannya sehingga orang tuanya pun membiarkannya saja. VA termasuk
anak yang tidak mandiri dikarenakan apapun yang dikerjakannya membutuhkan bantuan
orang lain dan jika disuruh mengerjakan sendiri ia tidak bisa. VA juga akan marah-marah
jika di dikte perilakunya yang malas saat disuruh orang tua.
Latar Belakang Keluarga Keadaan fisik dan Kesehatan

Subjek kasus adalah anak ke 3 dari 3


bersaudara yang saat ini tinggal bersama
orang tuanya. Berdasarkan data yang
diperoleh ayah subjek kasus adalah
pegawai swasta di sebuah Hotel berlokasi
di Medan. Subjek kasus kurang
mendapat perhatian dari Ayah karena Subjek kasus tidak
bekerja dari pagi hingga malam hari. memiliki penyakit serius,
Kegiatan subjek kasus di rumah cukup
terkontrol karena subjek juga tidak pada saat sekarang subjek
melakukan banyak kegiatan di luar kasus dalam keadaan sehat.
rumah dan lebih suka dirumah.

10:00

08/06/2021
Latar belakang hubungan sosial
x

Subjek kasus termasuk anak yang susah dalam bergaul, sehingga ia


tidak terlalu banyak mempunyai teman yang berasal dari lingkungan
rumah bahkan disekolah. Yang sering terlihat ia hanya sering
bermain game online dengan 2 orang tetangganya yang sekaligus >
teman abangnya juga. Hubungan subjek kasus dengan teman-
temannya disekolah tidak bisa dibilang bagus tetapi tidak buruk juga
dikarenakan keadaan sekarang yang belajar dari rumah, subjek tidak
<
terlalu mengenal teman-temannya, subjek kasus tergolong anak yang
pendiam jika bertemu orang baru.
x

Keadaan belajar

>
Subjek kasus tidak mempunyai jadwal belajar
yang rutin, dan waktu yang digunakan untuk <
belajar juga sedikit sekali. Mengenai catatan
pelajaran VA juga tidak lengkap dan tidak
pernah mengulang pelajaran yang diberikan
pada waktu selesai belajar daring, belajar
hanya ketika ada PR saja.
VA mulai kegiatannya dari bangun jamx
07.00 atau yang paling lama jam 08.00
pagi dibangunkan oleh kakaknya yang
tidur bersama VA. Setelah itu terkadang
langsung mandi terkadang langsung buka

Kegiatan subjek kasus


HP untuk melihat tugas selama belajar >
daring. Lalu setelah selesai kegiatan
dirumah daring biasanya VA lanjut bermain HP
baik bermain game ataupun menonton
<
drama, lalu saat sudah sore dia pun
mencuci piring. Hanya itu tugas rumah
yang dilakukannya. VA tidur tergantung
apakah dia sudah mengantuk atau tidak,
biasanya VA tidur diatas jam 9.
Diagnosa
x

Berdasarkan pengumpulan data yang kami kumpulkan melalui observasi dan


wawancara, terdapat beberapa masalah yang dihadapi konseli, diantaranya :
1) Sering berkata kasar, mengomel
2) Melakukan Tindakan agresif melempar barang
3) Mudah terangsang emosinya saat kalah bermain game, ditanyai saat sedang fokus, >
di dikte perilaku malasnya dan tersinggung dengan perkataan orang lain.
4) Sering Melawan/membangkang
5) Kurang bersosialisasi dan pendiam
<
6) Kurang Perhatian dari orang tua

Maka dari data tersebut kami dapat mengidentifikasi bahwa VA mempunyai masalah
dalam mengontrol emosi marahnya. Untuk itu kami berencana meningkatkan
kecerdasan emosi VA agar memiliki kemampuan untuk mengelola emosi dengan
baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
Prognosa
x

Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab VA yang sulit


mengontrol emosi marah sesuai dengan hasil diagnose, kemudian
kami akan menetapkan beberapa alternatif bantuan yang akan
diberikan pada VA. Adapun alternatif bantuan layanan bimbingan >
konseling untuk VA dalam mengatasi masalahnya adalah sebagai
berikut : <
1. Layanan Konseling Individual menggunakan pendekatan terapi
gestalt.
2. Layanan Bimbingan Kelompok menggunakan Teknik Modelling.
3. Layanan Konseling Kelompok Menggunakan Pendekatan
Behavioral
Terapy
x
Pada tahap ini dilaksanakan alternatif bantuan sebagaimana
dirumuskan dalam prognosis, maka dalam terapi akan
digunakan Layanan konseling individual dengan pendekatan
terapi gestalt untuk menghindari dampak negatif dari
pengelolaan rasa marah yang buruk.
>
1) Fase 1. Membentuk pola pertemuan terapeutik agar terjadi situasi yang
memungkinkan perubahan perilaku konseli. <
2) Fase 2. Pengawasan, yaitu usaha konselor untuk meyakinkan konseli untuk
mengikuti prosedur konseling.
3) Fase 3. Mendorong klien untuk mengungkapkanperasaan-perasaan dan
kecemasannya. Di dalam fase ini dousahakan untuk menemukan aspek-aspek
kepribadian klien yang hilang.
4) Fase 4 (terakhir). Setelah terjadi pemahaman diri maka pada fase ini klien harus
sudah memiliki kepribadian yang integral sebagai manusia individu yang unik.
Follow Up
x

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, agar diperoleh hasil yang


optimal maka dilakukan tindakan bekerjasama dengan individu
yang terkait dan diharapkan selanjutnya subjek kasus tetap akan
mempertahankan dan mengembangkan sikapnya yang sudah mampu >
mengendalikan emosi kearah yang lebih baik.  
<
Adapun tindak lanjut dari usaha
bantuan yang sudah diberikan
sebagai berikut:
Follow Up
x
1) Melakukan pengamatan secara berkala terhadap kegiatan konseli
  tentang perubahan emosi dan perilakunya.

2) Memantau perkembangan diri konseli.


>
3) Menggali informasi-informasi yang akurat terkait perubahan emosi dan
sikap yang dialami konseli. <
4) Usaha lainnya yaitu melakukan wawancara dengan pihak orang tuanya,
yang diharapkan selalu ada untuk memperhatikan konseli.

5) Berusaha dan berharap agar konseli sudah dapat mengontrol emosi


marahnya tersebut dan tidak akan diulang kembali oleh konseli.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil wawancara yang dilakukan adalah subjek yang diwawancarai
adalah seorang siswi kelas VIII yang bersejolah di SMP N 3 BINJAI. Subjek kasus adalah anak ke
3 dari 3 bersaudara yang saat ini tinggal bersama orang tuanya. Masalah yang dihadapai subjek
kasus VA dengan ciri-ciri mudah berkata kasar, mengomel, dan melemparkan barang yang ada
disekitarnya jika siswi tersebut merasa diusik oleh temannya ataupun keluarganya. Terkadang
saat melakukan sesuatu dan akhirnya tidak bisa, VA akan mulai mengomel dan marah-marah,
dan saat ditanya pun VA menjawab dengan marah-marah juga. Keadaan bertambah parah saat
siswi tersebut kalah/ tidak suka dengan teman setim nya saat bermain game online, dia akan
mulai berkata kasar dan melempar barang disekitarnya. Siswi terkadang ditegur orang tuanya
tetapi dia tidak mengindahkannya sehingga orang tuanya pun membiarkannya saja. VA
termasuk anak yang tidak mandiri dikarenakan apapun yang dikerjakannya membutuhkan
bantuan orang lain dan jika disuruh mengerjakan sendiri ia tidak bisa. VA juga akan marah-
marah jika di dikte perilakunya yang malas saat disuruh orang tua. Setelah mengetahui faktor-
faktor penyebab siswa yang sulit mengontrol emosi marah, maka alternatif bantuan yang akan
diberikan pada subyek kasus adalah melalui proses konseling individual dengan pendekatan
terapi gestalt untuk menghindari dampak negatif dari pengelolaan rasa marah yang buruk.

10:00

08/06/2021
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai