Anda di halaman 1dari 17

[LAPORAN PENELITIAN]

SDQ-SO
(STRANGE
AND
DIFFICULT
QUESIONER
for
SIGNIFICANT ORDER)

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat
rampung dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kontruksi Alat Ukur
Psikologi (KAUP) semester 4 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang 2016.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya atas bantuan, dukungan, saran, kritik serta bimbingan,
kepada ibu dosen selaku pembimbing dan kepala sekolah SDN Tlekung 01
pada khususnya yang telah memberikan izin untu melakukan penelitian
serta tidak lupa pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini yang tidak dapat disebut namanya satu persatu.
Adapun Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran mengenai hasil analisa dan kesimpulan dari hasil turun lapang
atau penelitian yang dilakukan pada siswa berkebutuhan khusus di SDN
01 Tlekung pada tanggal 24 Maret 2016.
Semoga bantuan yang diberikan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah ini secara langsung maupun tidak langsung, mendapatkan
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami menyadari bahwa dalam menulis
makalah

ini,

masih

jauh

dari

sempurna,mengingat

keterbatasan

kemampuan kami. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
akan sangat berguna bagi penulisan makalah selanjutnya, semoga
makalah ini dapat berguna, khususnya bagi kami dan umumnya bagi
pembaca.
Akhir kata, semoga apa yang telah kita pelajari dari makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin..

Malang, 4 April 2016

[LAPORAN PENELITIAN]

SDQ-SO
(STRANGE
AND
DIFFICULT
QUESIONER
for
SIGNIFICANT ORDER)

Penyusun

[LAPORAN PENELITIAN]

SDQ-SO
(STRANGE
AND
DIFFICULT
QUESIONER
for
SIGNIFICANT ORDER)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
HASIL PENELITIAN.................................................................................................. 2
A.

Deskripsi Kuesioner yang digunakan............................................................2

B.

Deskripsi Hasil Penelitian............................................................................. 4


1) Diagram Pemenuhan Aspek per-anak.......................................................4
2) Diagram Pemenuhan Aspek secara Keseluruhan......................................7

EVALUASI DAN REKOMENDASI............................................................................. 10

PENDAHULUAN
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa semester 4 Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang merupakan salah satu tugas
dari mata kuliah Kontruksi Alat Ukur Psikologi dimana kami melakukan
penelitian dengan mengadaptasi skala SDQ (Strengths and Difficulties
Questionnaire) dengan sasaran penelitian yaitu Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengukur bagaimana
potensi dan hambatan-hambatan yang dialami oleh Anak Berkebutuhan
Khusus.

Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan kagiatan ini yaitu

1. Koordinasi

Mahasiswa

melakukan

koordinasi

dengan

pihak

sekolah

mengenai perolehan izin untuk melakukan penelitian terhadap


siswa berkebutuhan khusus di SDN 01 Tlekung

2. Pelaksanaan

Mahasiswa

melakukan

penelitian

dengan

memberikan

Kuesioner SDQ (Strengths and Difficulties Questionnaire) versi


Significant Others terhadap siswa berkebutuhan khusus dimana
dalam proses pengisian ini diisi oleh Significant Others baik itu
guru, orang tua, maupun orang lain yang dianggap mengenal
secara langsung bagaimana keadaan siswa yang sebenarnya.

3. Pelaporan

Mahasiswa

memberikan

laporan

hasil

penelitian

tersebut

kepada sekolah dengan harapan penelitian tersebut nantinya dapat

bermanfaat baik itu untuk sekolah secara umum maupun siswa


berkebutuhan khusus itu sendiri.

HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Kuesioner yang digunakan
Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) adalah adalah
sebuah instrument untuk menguji emosi sisi emosi dan perilaku dari anak
yang berkebutuhan khusus dan orang dewasa. Instrumen ini berisi
pertanyaan-pertanyaan screening untuk usia 3-16 tahun dan terdiri dari
25 buah pernyataan yang dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok
berdasarkan aspek perilaku yang diukur yaitu, (1) gejala emosional (5
pernyataan), (2) perilaku menganggu/ conduct problem (5 pernyataan),
(3) hiperaktivitas (5 pernyataan), (4) masalah hubungan dengan teman
sebaya (5 pernyataan), dan (5) perilaku prososial (5 pernyataan). Adapun
yang dimaksud dengan strength/kekuatan disini adalah perilaku prososial
sedangkan difficulties/kesulitan adalah gejala emosi, masalah tingkah
laku, hyperactivity, dan masalah dengan teman sebaya.

Adapun Perilaku prososial merupakan suatu tindakan menolong


yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu
keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan
mungkin bahkan melibatkan suatu resiko bagi orang yang menolong.
Dalam hal ini perilaku prososial dapat dilihat dari perilaku anak yang
berupa:

a. Anak mampu memikirkan apa yang orang lain rasakan, mudah


untuk berbagi dengan anak-anak yang lain seperti mainan, pensil,
dan berlaku yang baik,

b. Anak mampu untuk menolong ketika seseorang yang kesakitan,


merasa tersakiti, atau sedih,

c. Anak berlaku baik pada anak yang usianya lebih muda dari Anak

d. Anak sering menjadi relawan untuk membantu orang lain (orang


tua, guru, dan anak lain)

Kemudian dari aspek hyperactivity yaitu suatu pola perilaku pada


seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak menaruh
perhatian, dan impulsif atau semaunya sendiri. Anak yang memiliki
perilaku ini biasa sulit untuk diatur atau di kontrol. Adapun perilaku yang
ditampilkan yaitu

a. Anak terlihat gelisah, terlalu aktif, tidak bisa diam untuk waktu yang
lama

b. Anak terlihat gelisah secara terus-menerus, meronta-ronta

c. Anak terlihat mudah bingung atau kacau, sulit untuk berkonsentrasi

d. Anak tidak pernah berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak

e. Anak tidak memiliki konsentrasi yang baik dan menyelesaikan tugas


sampai akhir.

Aspek Gejala Emosi yaitu emosi yang merujuk pada suatu perasaan
dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi merupakan reaksi
terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Adapun perilaku
yang ditampilkan berupa:

a. Anak sering mengeluhkan sakit kepala, sakit perut atau penyakit


lain

b. Anak sering merasa cemas atau sering terlihat mencemaskan orang


di sekitarnya

c. Anak sering merasa tidak bahagia, merasa sangat tersakiti atau


sangat sedih

d. Anak mudah gugup atau bergantung pada orang lain dalam situasi
baru, mudah kehilangan kepercayaan diri

e. Anak sering dan mudah merasa ketakutan

Selanjutnya

dari

aspek

perilaku

menganggu

atau

mengacau

merupakan suatu pola negativistik, permusuhan dan perilaku menentang


yang terus-menerus tanpa adanya pelanggaran serius terhadap norma
sosial atau hak orang lain dengan perilaku yang ditampilkan yaitu:

a. Biasanaya Anak mudah mengamuk dengan tempramen yang tinggi

b. Anak jarang berperilaku patuh, biasanya tidak melakukan apa yang


diminta orang dewasa

c. Anak sering berkelahi dengan anak lain atau berbuat sesuatu untuk
menyakitinya

d. Anak sering berbohong atau berlaku curang

e. Anak mencuri dirumah, sekolah dan tempat lain

Dan aspek selanjutnya yaitu masalah hubungan dengan teman sebaya


dimana anak kurang bisa bersosialisasi dengan rekan sebayanya baik di
lingkungan rumah maupun sekolah. Kesulitan bersosialisasi ini juga
seringkali menjadikan anak kurang bisa diterima oleh teman sebayanya.
Aspek ini terlihat dari dengan perilaku yang ditampilkan berupa:

a. Anak lebih cenderung memilih bermain sendirian

b. Anak tidak memiliki teman akrab

c. Secara umum Anak tidak terlihat seperti anak lain

d. Anak mengganggu atau diganggu oleh anak lain

e. Anak tidak dapat bergaul secara baik dengan orang dewasa

B. Deskripsi Hasil Penelitian


Terdapat beberapa hasil dari Kuesioner yang diberikan saat penelitian
berlangsung diantaranya :
1) Diagram Pemenuhan Aspek per-anak

Dari 6 anak yang diteliti diperoleh hasil bahwa:

S.J.
12
10
8
6
4
2
0

10
6

5
2
0

Berdasarkan hasil diagram diatas, diketahui bahwa subjek S. J.


memiliki sikap prososial yang baik dan tidak memiliki masalah dalam
gangguan emosi artinya anak memiliki sikap keinginan membantu teman
yang baik dan tidak ada masalah dalam gangguan emosi. Dan anak juga
jarang memunculkan perilaku menggangu teman. Kemudian anak kurang
dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya.

R.A.V.
7
6
5
4
3
2
1
0

Berdasarkan hasil diagram diatas, diketahui bahwa subjek R. A. V.


memiliki sikap prososial, hiperaktif dan masalah pertemanan yang sama

artinya anak cenderung suka menolong orang lain namun disisi lain ia
memiliki perilaku yang susah diatur dan susah bersosialisi dengan orang
lain. Kemudian dalam aspek emosi dan masalah perilaku, anak memiliki
nilai yang rendah artinya gejala emosi anak bisa dikontrol dengan baik
dan perilaku anak untuk menganggu orang lain pun tergolong jarang
dilakukan tidak berperilaku yang menganggu orang lain.

E.O.S.
7
6
5
4
3
2
1
0

6
3

Dari diagram di atas, diketahui bahwa subjek E.O.S memiliki sikap


hiperaktif dan masalah dalam pertemanan, artinya anak lebih sulit diatur
dan sulit untuk bersosialisasi. Kemudian anak juga memiliki sikap
prososial yang cukup baik, artinya anak suka menolong teman atau orang
lain. Selain itu anak juga mampu mengontrol emosi serta tidak
memunculkan sikap atau perilaku yang mengganggu teman.

I.A.P.
12
10
8
6
4
2
0

10

Berdasarkan dari hasil diagram di atas, diketahui bahwa subjek


memiliki sikap hiperaktif yang tinggi, artinya anak sulit diatur. Anak juga
memiliki masalah dalam pertemanan dengan teman sebaya, artinya anak
sulit untuk bersosialisasi dengan temannya. Selain itu anak cukup mampu
untuk mengendalikan emosinya.

V.R.
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

8
6
2

Berdasarkan

dari

hasil

diagram

di

atas,

diketahui

bahwa

subjekmemiliki sikap hiperaktif yang tinggi, artinya anak sangat sulit


untuk diatur. Anak juga memiliki masalah dalam hal pertemanan, artinya

anak sulit untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. Anak juga jarang
menunjukkan sikap yang mengganggu dan cukup dapat mengendalikan
emosinya serta anak jarang memunculkan sikap prososial kepada teman
sebaya atau orang lain.

S.D.A.
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

8
4
1

Berdasarkan dari hasil diagram di atas, diketahui bahwa subjek


S.D.A

memiliki

sikap

prososial

yang

baik

dimana

anak

mampu

memunculkan sikap menolong orang lain atau teman sebayanya. Anak


juga memiliki sikap hiperaktif yang mampu dikontrol, tidak memiliki
masalah dalam gangguan emosi dan anak juga mampu menjalin
hubungan pertemanan dengan teman sebaya.
2) Diagram Pemenuhan Aspek secara Keseluruhan
Dari 5 aspek didapatkan hasil sebagai berikut:

Aspek Prosocial
12
10
8
6
4
2
0

S . J.

R. A. V.

E . O. S .

I . A. P.

V. R.

S . D . A.

Aspek Emotional Symptom


3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0

S . J.

R. A. V.

E . O. S .

I . A. P.

V. R.

S . D . A.

Aspek Hyperactivity
12
10
8
6
4
2
0

S . J.

R. A. V.

E . O. S .

I . A. P.

V. R.

S . D . A.

Aspek Conduct Problem


6
5
4
3
2
1
0

S . J.

R. A. V.

E . O. S .

I . A. P.

V. R.

S . D . A.

Aspek Peer Problem


7
6
5
4
3
2
1
0

S . J.

R. A. V.

E . O. S .

I . A. P.

V. R.

S . D . A.

Berdasarkan hasil diagram diatas, menunjukkan bahwa siswa


berkebutuhan khusus di SDN 01 Tlekung memiliki sikap prososial yang
cukup dimana mereka suka membantu orang lain dan peka terhadap
lingkungan sosialnya namun memang ada segaian dari mereka juga
ada yang memiliki kurang memiliki sikap prososial, kemudian mereka
juga memiliki sikap hiperaktif yang tinggi sehingga guru merasa cukup
susah untuk mengatur perilaku siswa tersebut. Adapun sikap gejala
emosi yang diperlihatkan cukup stabil meskipun ada beberapa anak
yang masih sering mengalami gejala emosi seperti seringkali merasa
cemas, takut dan tidak percaya diri. Sedangkan perilaku menganggu
yang diperlihatkan oleh siswa berkebutuhan khusus termasuk jarang
terlihat artinya

siswa

masih bisa

mengontrol

emosi dan tidak

menganggu orang lain, meskipun ada 1 orang siswa yang masih suka
mengacau atau menngganggu. Terakhir siswa terlihat sulit menjalin
hubungan pertemanan dengan teman sebaya artinya anak masih suka
menyendiri dan tidak berbaur dengan teman sebayanya.

EVALUASI DAN REKOMENDASI


Selama kegiatan penelitian berlangsung, kami disambut dengan baik
oleh pihak sekolah dan di mudahkan dalam pengambilan data. Terdapat
juga beberapa evaluasi yang diharapkan bisa berguna bagi pihak sekolah,
seperti penambahan guru yang ahli di bidang psikologi agar harapannya
bisa mengajar dan mengontrol siswa berkebutuhan khusus dengan lebih
baik lagi. Suasana sekolah sangat indah, bersih, warga sekolah begitu
ramah dan yang paling menarik perhatian adalah gazebo yang dibangun
untuk kenyamanan tamu maupun orang tua siswa ketika berada di
sekloah, namun dalam hal fasilitas juga perlu ditingkatkan seperti
membuat kondisi kelas yang lebih nyaman kemudian pengadaan alat-alat
pendukung pembelajaran dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk
menjaga keamanan dan kenyamanan siswa.

Anda mungkin juga menyukai