Jika mengisi kolom Tidak Benar nilainya=0, Agak Benar nilainya=1, dan Benar nilainya= 2
9 Perhitungan
Skor Gejala Emosional (E) : Skor peserta didik pada pertanyaan nomor 3+ 8+ 13+ 16+ 24= ..
Skor Masalah Perilaku (C) : Skor peserta didik pada pertanyaan nomor 5+ 7+ 12+ 18+ 22= ..
Skor Hiperaktivitas (H) : Skor peserta didik pada pertanyaan nomor 2+ 10+ 15+ 21+ 25= .
Skor Masalah Teman Sebaya (P) : Skor peserta didik pada pertanyaan nomor 6+ 11+ 14+19+ 23= .
Skor Kekuatan Proporsional (Pr) : Skor peserta didik pada pertanyaan nomor 1+ 4+ 9+ 17+ 20= ..
Skor Total Kesulitan : Jumlah semua skor gejala emosional (E)+ skor masalah perilaku
(C)+ skor hiperaktivitas (H)+ skor masalah teman sebaya (P)= .
(tanpa skor kekuatan/ proporsional).
*rentan skor total kesulitan adalah 0- 40
Keterangan Skor :
Nilai SKor
Masalah Perilaku Kriteria Hasil
Usia 4- 10 Usia 11- 18
Tahun Tahun
- Sering marah meledak- ledak Normal 0- 2 0- 3
- Umumnya berperilaku tidak baik, tidak Borderline 3 4
melakukan apa yang diminta orang dewasa Abnormal 4- 10 5- 10
- Sering berkelahi
- Sering berbohong, sifat curang
- Mencuri
Nilai SKor
Hiperaktivitas Kriteria Hasil
Usia 4- 10 Usia 11- 18
Tahun Tahun
- Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam lama Normal 0- 5 1- 5
- Terus bergerak dengan resah Borderline 6 6
- Perhatian mudah teralih, konsentrasi buyar Abnormal 7- 10 7- 10
- Tidak berpikir sebelum bertindak
- Tidak mampu menyelesaikan tugas sampai
selesai
Nilai SKor
Masalah Teman Sebaya Kriteria Hasil
Usia 4- 10 Usia 11- 18
Tahun Tahun
- Cenderung menyendiri, lebih senang main Normal 0- 2 0-3
sendiri Borderline 3 4- 5
- Tidak punya 1 teman baik Abnormal 4- 10 6- 10
- Tidak disukai anak- anak atau teman lain
- Diganggu atau digertak oleh anak lain
- Lebih senang bergaul dengan orang dewasa
daripada anak- anak
3
2. SKOR KEKUATAN
Nilai SKor
Masalah Teman Sebaya Kriteria Hasil
Usia 4- 10 Usia 11- 18
Tahun Tahun
- Mampu mempertimbangkan perasaan Normal 6- 10 6- 10
oranglain Borderline 5 5
- Bersedia berbagi dengan oranglain Abnormal 0- 4 0- 4
- Suka menolong
- Bersikap baik pada anak yang lebih muda
- Sering menawarkan diri membantu
oranglain
A. MODALITAS BELAJAR
No Modalitasi
Total Skor Respon Kesimpulan Hasil Tindak Lanjut
Belajar
1 Visual - Skor <12= Belum Tipe belajar visual lebihb Agar mendapat hasil belajar
Optimal menyenangi proses belajar yang lebih baik disarankan :
- Skor 12- 18= mengajar melalui bahan a. Menggunakan alat bantu
Cukup Optimal tulisan dan informasi yang visual, diagram, ilustrasi,
- Skor >18= didapat dari gambar flashcard (Kartu tentang
Optimal fakta dan detail)
b. Catatan diberi kode
warna, gunakan flowcard,
diagram, menuliskan apa
yang perlu di ingat dan di
ulang
c. Beri garis bawah atau
tanda pada bacaan yang
merupakan informs
penting
2 Audiotorik - Skor <12= Belum Tipe belajar audiotorik Agar mendapatkan hasil
Optimal lebih menyenangi proses belajar yang lebih baik
- Skor 12- 18= belajar dengan disarankan :
Cukup Optimal mendengarkan a. Membaca buku dengan
- Skor >18= Optimal keras
b. Merekam pertanyaan
dan jawaban dan sering
mendengarkan ulang
c. Mendiskusikan
pertanyaan dengan guru
atau teman
4
d. Merekam materi
pembelajaran dengan
seijin guru
3 Kinestetik - Skor <12= Belum Tipe belajar kinestetik Agar mendapatkan hasil
Optimal lebih menggunakan belajar yang baik disarankan :
- Skor 12- 18= simulasi langsung, gerakan a. Buat catatan saat
Cukup Optimal saat belajar, lebih mendengarkan pelajaran
- Skor >18= Optimal mengingat dengan dan tulis fakta- fakta yang
menggunakan aktivitas penting
fisik b. Berjalan dan latihan saat
mencoba mengingat
sesuatu
c. Pindahkan informasi dari
catatan dan teks dengan
mengetik di computer
d. Belajarlah secara aktif
B. DOMINASI OTAK
No Dominasi
Total Skor Respon Kesimpulan Hasil Tindak Lanjut
Otak
1 Otak Kiri - Sangat Otak Kiri= Peserta dengan otak kiri Otak Kiri
0- 4 yaitu senang membuat Pembelajaran Auditorik
- Lebih Otak Kiri= 5- aturan dan mentaati - Pembelajaran Part to
8 aturan, pola pikirnya Whole yaitu diajari
runtut, sangat logis, tahapan demi tahapan
analitik dan senang untuk mempelajari suatu
membuat daftar secara keseluruhan
2 Otak - Lebih Otak Kanan= Peserta didik dengan otak Otak Kanan
Kanan 13- 16 kanan yaitu intuitif dan - Pembelajaran visual
- Sangat Otak proses belajarnya acak - Pembelajaran Part to
Kanan= 17- 20 (tidak berurutan), ingatan Whole yaitu mengenali
visualnya kuat, tidak keseluruhan dulu baru
menyukai aturan, sering mengetahui detail
bertanya, kreatif, dan
menyenangi hal baru
3 Otak - Seimbang Otak Peserta didik dengan otak Pembelajaran The Whole
Kanan- Kanan- Kiri= 9- 12 kanan- kiri yaitu logis, Brain yaitu : Perpaduan kedua
Kiri bekerja secara efisien dan belahan Otak
berurutan, kreatif, brilliant,
menyelesaikan masalah
secara holistic dan detail
5
A. Penilaian Single Test 1000 meter Kelompok Umur 10- 12 Tahun Menurut Waktu Tempuh
Usia 10 Tahun Usia 11 Tahun Usia 12 Tahun
Klasifikasi Putera Puteri Putera Puteri Putera Puteri
(MenitDetik) (MenitDetik) (MenitDetik) (MenitDetik) (MenitDetik) (MenitDetik)
Baik Sekali 4 47 5 16 4 17 5 04 4 12 4 52
Kurang Sekali 7 54 8 49 7 10 8 12 6 50 7 57
B. Tes Lari 1600 meter Putera untuk Usia 13- 19 Tahun Menurut Waktu Tempuh
Usia Klasifikasi
(Tahun) Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
13 7 23 7 24- 8 40 8 41- 9 58 9 59-11 15 11 16
C. Tes lari 1600 meter Puteri untuk Usia 13- 19 tahun menurut Waktu Tempat
Usia Klasifikasi
(Tahun) Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
13 9 29 9 30- 10 55 10 56- 12 21 12 22- 13- 46 13 47
KESEHATAN REPRODUKSI
Ya ( )
Tidak ( )
CARA PEMERIKSAAN
KETAJAMAN PENGLIHATAN MENGGUNAKAN
SNELLEN CHART atau E- CHART
mrmbaca satu
baris, berarti
visusnya terdapat
pada di atasnya
c. Bila terdapat
penurunan visus,
maka cek dengan
menggunakan
pinhole (alat untuk
memfokuskan titik
pada penglihatan
pasien)
- Bila visus tetap
berkurang (Berarti
bukan kelainan
refraksi)
- Bila visus menjadi
lebih baik dari
sebelumnya
(Berarti merupakan
kelainan refraksi)
7. Catat pada baris ke berapa
siswa mampu membaca
tulisan Visus sesuai angka
yg ada di sebelah kiri
pada baris tersebut
8. Bila huruf terbesar pada
kartu Snellen tetap tidak
dapat terbaca jelas maka
dilakukan
I. Uji Hitung Jari
- Jari dapat dilihat
terpisah oleh orang
normal pada jarak
60m
- Bila hanya dapat
melihat atau
menghitung jumlah
jari yag
diperlihatkan pada
jarak 3m, maka
ketajaman
penglihatan 3/ 60
- Dengan pengujian
ini ketajaman
penglihatan hanya
dapat dinilai sampai
1/ 60 berarti dapat
menghitung jari
pada jarak 1 m
II. Uji Lambaian
10
Tangan
- Dapat menyatakan
ketajaman
penglihatan yang
lebih buruk dari 1/
60
- Orang normal dapat
melihat gerakan
atau lambaian
tangan pada jarak
300 m
- Bila mata hanya
dapat melihat
lambaian tangan
pada jarak 1m
berarti ketajaman
penglihatannya 1 :
300
III. Uji Proyeksi Sinar
- Mata hanya dapat
mengenal adanya
sinar saja dan tidak
dapat melihat
lambaian tangan :
ketajaman
penglihatan 1/ ~
(orang normal
dapat mengenal
sinar pada jarak tak
terhingga)
- Bila penglihatan
sama sekali tidak
dapat mengenal
adanya sinar maka
dikatakan
ketajaman
penglihatannya
adalah 0 atau buta
total
9. Bila ada kelaian refraksi,
catat apakah anak sudah
menggunakan kacamata
atau belum
2 Pemeriksaan Dengan mengunakan buku - Siswa dapat
Buta Warna Ishihara, lakukan tes buta menyebutkan satu
(Siswa SMP warna dengan cara meminta persatu angka yang
dan SMA) siswa membaca dan terdapat dalam gambar
menyebutkan angka yang buku Ishihara
tampak pada setiap halaman - Buta warna : Siswa
buku. Hasil bacaan penderita tidak dapat
di konfirmasi dengan menyebutkan salah
11