Anda di halaman 1dari 34

DETEKSI DINI MASALAH

KESEHATAN JIWA

dr. Suzi Hermawati Romauli S


UPT. PUSKESMAS RAWAT INAP ADILUWIH
I. PRINSIP UMUM LAYANAN KESWA
1. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
(carers)
2. Pemeriksaan (assessment)
3. Tatalaksana dan monitoring
4. Penggerakan dan penyediaan dukungan sosial
5. Perlindungan terhadap hak asasi
6. Perhatikan kesehatan secara umum
1. KOMUNIKASI DENGAN PASIEN DAN
KELUARGA
 Komunikasi jelas, empatik
 Menghargai, tidak menghakimi.

 Memberi perhatian sepenuhnya.

 Berikan respons terhadap keterbukaan informasi dari pasien


yang bersifat pribadi
 Berikan informasi tentang status kesehatannya dalam bahasa
yang mereka pahami
2. PENILAIAN/PEMERIKSAAN (ASSESSMENT)

 Riwayat medis, riwayat keluhan saat ini,


riwayat dahulu, dan riwayat keluarga yang
relevan.
 Lakukan penilaian fisik umum.
 Nilai, tatalaksana atau rujuk, yang untuk
semua kondisi medis yang menyertai.
 Nilai problem psikososial, masa lalu dan yang
saat ini terjadi
3. TATALAKSANA DAN MONITORING
 Jelaskan tujuan & pentingnya terapi, serta
kesiapan pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi dalam perawatan.
 Pikirkan rencana untuk keberlanjutan terapi
(jaminan kesehatan)
 Informasikan lama terapi yang diharapkan,
kemungkinan efek samping dari intervensi,
pentingnya kepatuhan terhadap terapi, dan
kemungkinan prognosis.
LANJUTAN TATALAKSANA DAN
MONITORING
 Monitor hasil terapi, interaksi obat, efek samping
 Fasilitasi rujukan ke spesialis, bila tersedia dan dibutuhkan.

 Ajarkan kepada pasien dan keluarga untuk memantau gejala-


gejala dan terangkan kapan mereka harus mencari bantuan
secepatnya (suicide).
 Pastikan bahwa mereka diberikan tatalaksana secara
menyeluruh, fisik dan jiwa.
4. PENGGERAKAN DAN PENYEDIAAN
DUKUNGAN SOSIAL

 Libatkan keluarga atau pelaku rawat lainnya dalam


melakukan perawatan.
 Identifikasi dan gerakkan sumber daya sosial dan dukungan
sosial yang mungkin di area lokal
5. PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ASASI
 Berikan layanan dengan menghargai martabat, sensitif, sesuai
dengan kultur, bebas dari diskriminasi.
 Beri perhatian khusus pada isu kerahasiaan dan privasi

 Pastikan pasien memahami tatalaksana yang diusulkan dan


memberikan persetujuan terhadap tatalaksana tersebut.
6. PERHATIKAN KESEHATAN SECARA UMUM
• Beri saran tentang aktivitas fisik yang sehat.
• Dorong penghentian penggunaan tembakau dan
zat lainnya.
• Edukasi tentang bahaya penggunaan alkohol.
• Sediakan pendidikan tentang perilaku berisiko
lainnya (contoh: seks bebas).
• Adakan pemeriksaan kesehatan fisik secara
reguler.
GANGGUAN JIWA

APAKAH GANGGUAN JIWA


MERUPAKAN MASALAH
KESEHATAN MASYARAKAT?

YA
•Prevalensi tinggi
•Beban besar
•Saling mempengaruhi
dengan penyakit fisik
MASALAH KESWA DAN KESEHATAN
FISIK SALING TERKAIT DAN NO HEALTH WITHOUT
MENTAL HEALTH
MEMPENGARUHI
DEPRESI
GANGGUAN JIWA JANTUNG
YANG LAZIM STROKE
SKIZOFRENIA DIABETES
GGN. KOGNITIF HIV/ AIDS
ALKOHOL/ ZAT TUBERCULOSIS
PSIKOAKTIF
GGN. TUMBUH
DEPRESI MATERNAL KEMBANG PADA
PSIKOSIS ANAK
MATERNAL KEMATIAN BAYI

*WHO, Pan American Health Organisation, the EU Council of Ministers, the World Federation of Mental Health
II. PENGENALAN DETEKSI DINI
MASALAH KESEHATAN JIWA
 Deteksi Dini:
 tahap awal dari rangkaian proses
penatalaksanaan penyakit/gangguan
 langkah sebelum dilakukannya
proses diagnosis
 menjamin terlaksananya pengobatan
atau penatalaksanaan penyakit sedini
mungkin
CARA MELAKUKAN DETEKSI DINI
DAN TINDAK LANJUT
 Biasanya
deteksi dapat dilakukan oleh awam, kader
kesehatan/kesehatan jiwa, perawat dan dokter.

 Bedanya,setelah terdeteksi dokter dapat langsung


melanjutkan ke proses pemeriksaan dan diagnosis.
CARA MELAKUKAN DETEKSI DINI

 Di UKBM.
 Di FKTP
PENAPISAN DI UKBM

 Melalui wadah Posbindu Cerdik Jiwa.


 Dengan menggunakan instumen skrining SRQ (Self –
Reporting Questionnaire) 20 untuk masyarakat umur ≥
15 tahun, dan untuk anak sekolah umur 11-18 tahun
dengan memakai instrumen skrining SDQ (Strengths
and Difficulties Questionnaire)
Skrining Kesehatan Jiwa dengan SRQ 20
MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS UNTUK PENAPISAN
• Merasa murung, mudah sedih DEPRESI
• Hilang minat & ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan (pertanyaan
• Perasaan mudah lelah, gangguan lambung, sakit kepala, atau keluhan no.2,3,7,8,9,10,11,12,
fisik lain yang berkepanjangan 13,14,15,16,18,19,20)
• Gangguan tidur
.
MENYAKITI DIRI/ USAHA
• Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri yang dimiliki saat ini / BUNUH DIRI
riwayat sebelumnya
(pertanyaan no.17 ).

• Merasa kuatir atau takut yang berlebihan ANSIETAS


• Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang
(pertanyaan
• Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan fisik lain seperti
no.1,4,5,6)
pusing, mual
• Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak masuk akal
(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan, orang-orang
membicarakan dirinya) – (waham) PSIKOSIS
• Melihat bayangan atau suara-suara yang tidak jelas sumbernya (halusinasi)
• Gejala manik (gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara,
mudah tersinggung)
PERTANYAAN PENYARING
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan Bapak/Ibu?
apakah senang/gembira, sedih, cemas/kawatir, takut, atau
marah?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa senang
terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya berkurang atau lelah
sepanjang waktu?
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan
Bapak/Ibu?

CEMAS/KAWATIR/WAS-WAS

Proses diagnosis untuk Gangguan Cemas


1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa senang terhadap hal-
hal yang dulunya dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya berkurang atau lelah
sepanjang waktu?

Pertanyaan 1: SEDIH/MURUNG
ATAU
2 dari 3 pertanyaan penyaring positif

Proses diagnosis untuk Gangguan Depresi


INSTRUMENT UNTUK PEMERIKSAAN KESEHATAN
JIWA

 SRQ (Self Reporting Questionnaire) merupakan instrument


yang terdiri atas 20 pertanyaan yang digunakan untuk
mengetahui masalah gangguan mental emosional pada
penduduk diatas 15 tahun.
 GDS (Geriatric Depression Scale) 15, merupakan
instrument yang digunakan pada penduduk usia
lanjut(lansia) > 60 tahun untuk mengetahui kadar depresi
pada lansia.
 AMT (Abbreviated Mental Test) 10, merupakan instrumentyang cepat
dan mudah untuk mengetahui fungsi kognitif pada lansia seperti
memori atau ingatan, perhatian dan pola pikir. Penilaian kognitif pada
lansia penting karena dengan bertambahnya umur, terjadi perubahan
proses perpikir dan perilaku.
 Barthel Indeks Test (BI), merupakan suatu instrument yang berfungsi
mengukur kemandirian fungsional aktivitas sehari – hari (ADL).
Skrining Kesehatan Jiwa dengan SRQ 20
SKORING DETEKSI DINI MASALAH EMOSI DAN PERILAKU DENGAN
MENGGUNAKAN KUISIONER KEKUATAN DAN KELEMAHAN
(STRENGTH AND DIIFICULTIES QUESTIONNAIRE-SDQ)

Untuk setiap pernyataan, beri tanda pada kotak Tidak Benar. Agak Benar atau Selalu Benar. Akan sangat
membantu kami apabila kamu mau menjawab semua pemyataan sebaik mungkin meskipun kamu tidak yakin
benar. Berikan jawabanmu sebagaimana sesuatu telah terjadi pada dirimu selama enam bulan terakhir.

Na ma.... ...... .............. ........ ...... ...... .............. .............. .... Laki-Iaki/Perempuan
Tanggal lahir ............................................................................

Tidak Agak Selalu


Benar Benar Benar
1. Saya berusaha baik kepada orang lain. Saya peduli dengan perasaan mereka (pro) 0 1 2
2. Saya gelisah. saya tidak dapat diam untuk waktu lama (H) 0 1 2
3. Saya sering sakit kepala, sakit perut atau macam-macam sakit lainnya (E) 0 1 2
4. Kalau saya memiliki mainan, CD, atau makanan, Saya biasanya berbagi dengan orang lain 0 1 2
(Pro)
5.Saya menjadi sangat marah dan sering tidak dapat mengendalikan kemarahan saya (C) 0 1 2
6. Saya lebih suka sendiri daripada bersama dengan orang yang seusiaku (P) 0 1 2
7. Saya biasanya melakukan apa yang diperintahkan oleh orang lain. (C) 2 1 0
8. Saya banyak merasa cemas atau khawatir terhadap apapun ( E) 0 1 2
9.Saya selalu siap menolong jika seseorang terluka, kecewa atau merasa sakit (Pro) 0 1 2
10. Bila sedang gelisah atau cemas badan saya sering bergerak –gerask tanpa saya sadari (H) 0 1 2
11. Saya mempunyai satu orang teman baik atau lebih (P) 2 1 0
12. Saya sering bertengkar dengan orang lain. Saya dapat memaksa orang lain melakukan apa 0 1 2
yang saya inginkan (C)
13. Saya sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis (E) 0 1 2
14. Orang lain seusia saya umumnya menyukai saya (P) 2 1 0
15. Perhatian saya mudah teralih, saya sulit untuk memusatkan perhatian pada apapun (H) 0 1 2
16. Saya merasa gugup dalam situasi baru, saya mudah kehilangan rasa percaya Diri (E) 0 1 2
17. Saya bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda dari saya (Pro) 0 1 2
18. Saya sering dituduh berbohong atau berbuat curang (C) 0 1 2
19. Saya sering diganggu atau dipermainkan oleh anak-anak atau remaja lainnya (P) 0 1 2
20. Saya sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang tua, guru, anak-anak ) (Pro) 0 1 2
21.Saya berpikir terlebih dulu akibat yang akan terjadi, sebelum berbuat atau melakukan sesuatu 2 1 0
(H)
22. Saya mengambil barang yang bukan milik saya dari rumah, sekolah atau dari mana saja (C) 0 1 2
23. Saya lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan orang seusia Saya (P) 0 1 2
24. Banyak yang saya takuti, saya mudah menjadi takut (E) 0 1 2
25.Saya menyelesaikan pekerjaan yang sedang saya lakukan. Saya mempunyai perhatian 2 1 0
yang baik terhadap apapun (H)

Tanda tangan........
Tanggal hari ini......

Terima kasih banyak atas bantuan anda


BARTHEL INDEKS ( ALAT UKUR KEMANDIRIAN)
NO ITEM YANG DINILAI SKOR NILAI
1. Makan (Feeding) 0 = Tidak Mampu
1 = Butuh bantuan
2 = Mandiri
2. Mandi (Bathing) 0 = Tergantung orang lain
1 = Mandiri
3. Perawatan diri (Grooming) 0 = Membutuhkan bantuan orang lain
1 = Mandir dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan
bercukur
4. Berpakaian(Dressing) 0 = tergantung orang lain
1 = sebagian dibantu
( mengancing baju)
2 = Mandiri
NO ITEM YANG DINILAI SKOR NILAI
5. Buang Air Kecil (Bowel) 0 = inkontinensia atau pakai kateter dan tidak
terkontrol
1 = kadang inkontinensia (maksimal 1 x 24
jam)
2 = Kontinensia (teratur untuk > 7 hari)

6. Buang Air besar (Bladder) 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu


enema)
1 = kadang inkontinensia (sekali seminggu)

2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan Toilet 0 = tergantung bantuan orang lain

1 = membutuhkan bantuan, tapi dapat


melakukan beberapa hal sendiri

2 = Mandiri
NO ITEM YANG DINILAI SKOR NILAI
8. Transfer 0 = tidak mampu
1 = butuh bantuan untuk bisa duduk ( 2 orang)

2 = bantuan kecil ( 1 orang)


3 = mandiri
9, Mobilitas 0 = immobile (tidak mampu)
1 = menggunakan kursi roda

2 = berjalan dengan bantuan 1 orang

3 = mandiri (meskipun menggunakan alat


bantu seperti tongkat)

10. Naik turun tangga 0 = tidak mampu


1 = membutuhkan bantuan (alat bantu)

2 = Mandiri
INTERPRETASI HASIL:
 20 : mandiri
 12- 19 : ketergantungan ringan
 9 -11 : ketergantunagn sedang
8–5 : ketergantunagn berat
0–4 : ketergantungan total
AMT (ABBREVIATED MENTAL TEST)

NO PERTANYAAN NILAI
1. Berapa umur bapak/ ibu
2. Jam berapa sekarang
3. Dimana alamat tempat tinggal bapak/ ibu
4. Tahun berapa sekarang
5. Bapak/ ibu berada dimana sekarang
6. Mengenal orang lain di tempat pemeriksaan
(minimal 2 orang)
7. Tahun berapa kemerdekaan Indonesia
8. Sebutkan nama presiden sekarang
9. Tahun kelahiran anak terakhir
10. Menghitung terbalik (20 s.d 1)
Keterangan hasil :

 0-3 : gangguan kognitif berat


 4 -7: gangguan kognitif sedang

 8 – 10 : normal
TINDAK LANJUT
 Setelah terdeteksi kemungkinan adanya masalah kesehatan jiwa,
selanjutnya dilakukan proses diagnosis melalui wawancara
psikiatrik dan pemeriksaan lain sesuai Pedoman Penggolongan
dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ)
DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA – ICD 10 PC
1. F00# Gangguan Mental Organik 7. F40# Gangguan Neurotik (ansietas)
Demensia (F00#) Gangguan fobik (F40), Gangguan panik
(F41.0), Gangguan ansietas menyeluruh
Delirium (F05)
(F41.1), Gangguan campuran ansietas &
2. F10# Gangguan Penggunaan NAPZA depresi ( F41.2), Gangguan obsesif
Gangguan penggunaan alkohol (F10) kompulsif (F42), Gangguan penyesuaian
Gangguan penggunaan zat (F11#) (F43.2), Gangguan somatoform ( F45)
Gangguan penggunaan tembakau (F17.1) 8. F80-90# Gangguan kesehatan jiwa
3. F20# Skizofrenia dan Gangguan anak dan remaja
Psikotik Kronik Lain Gangguan perkembangan pervasif
4. F23 Gangguan Psikotik Akut (F84), Gangguan hiperkinetik (F90)

5. F31 Gangguan Bipolar


6. F32# Gangguan Depresi
SEDINI MUNGKIN

Anda mungkin juga menyukai