Anda di halaman 1dari 27

DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA

The Prevalence Of Different


Mental Health Conditions By
Population Size

Economic Cost of Mental Health: (A) direct and


indirect cost and (B) impact on economic growth
The economic costs of mental disorders (nih.gov)

Cohen, A. (2008). The primary care management of


anxiety and depression: A GP's perspective. Advances
in Psychiatric Treatment, 14(2), 98-105.
doi:10.1192/apt.bp.107.003780
Efek dari reaksi stres memengaruhi otak
dan seluruh fungsi tubuh

Stres dapat mempengaruhi :


• Sistim kekebalan tubuh
• Sistim saraf
• Keseimbangan hormonal
• Sistim jantung & pembuluh darah
• Sistim pencernaan
• Sistim pernapasan
• Kulit
• Sistim uro-genital
• Kesehatan jiwa
EFEK DARI REAKSI STRES MEMENGARUHI OTAK DAN
SELURUH FUNGSI TUBUH

•Sistim kekebalan tubuh


•Sistim saraf
•Keseimbangan hormonal
•Sistim jantung & pembuluh
darah
•Sistim pencernaan
•Sistim pernapasan
•Kulit
•Sistim uro-genital
•Kesehatan jiwa (misal:
cemas, depresi)
https://blumatteruoft.wordpress.com/depression-and-the-stress-system/
Efek dari reaksi stres memengaruhi otak
dan seluruh fungsi tubuh
Gangguan Mental Emosional
PENGERT
(GME)
PREVALENSI GME DI
Gangguan
IAN mental INDONESIA
emosional adalah 12%
perubahan dalam 10%
pikiran, perasaan dan 6%
perilaku yang dapat
mengganggu aktivitas
sehari-hari, tapi tidak
2007 2013 2018
dijumpai tanda dan
gejala gangguan dalam Usia Prevalen N
Penderita
daya nilaigangguan
realita. si (%) tertimbang
mental emosional pada
15 - 10,0 157.695
penduduk >15 tahun 24
berdasarkan hasil
deteksi dini dengan 25 - 8,5 152.522
menggunakan 34
instrumen SRQ 20 35 - 9,0 144.800
dengan cut of point >6 44
pada usia > 18 tahun
dan instrumen SDQ 45 - 10,0 119.070
54
dengan hasil ambang
atau abnormal pada 55 -
Sumber: 11,0 Riskesdas
Litbangkes, 79.170
64
Alasan Luputnya
Cemas / Anxietas Diagnosis Psikiatrik
DOKTER
• Tidak
memikirkan
Perasaan yang tidak Luput dari kemungkinan
nya
nyaman, khawatir Diagnosis • Gagal
Akan menimbulkan :
Disertai dengan menemukan
gejala-gejala otonom • morbiditas/angka gejala
PASIEN
kesakitan yang • psikiatrik
Hanya
seperti sakit kepala, besar mengeluhkan
perspirasi, palpitasi, gejala somatik
• penggunaan
rasa tidak enak layanan kesehatan • Menyembunyi
perut, atau yang tidak perlu, kan distres
kegelisahan motorik dan emosional dan
psikososial
KEADAAN
• timbulnya hendaya
• Kekurangan
Prevalensi seumur fungsi sehari-hari.
waktu
hidup sebesar • Kurangnya
wanita 30,5% privasi
• Klinik hanya
dibanding pria mendeteksi
Istilah “Psikosomatik”
• adalah studi sistematik terhadap faktor psikologik pada proses penyakit fisik.
• Diagnosis yang dimaksud dengan psikosomatik dalam PPDGJ-III adalah F54.
Faktor Psikologis dan Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan atau
Penyakit YDK.

Franz Alexander
• Terdapat 7 penyakit yang terkait:
• Hipertensi
• Rheumatoid Arthtritis
• Tirotoksikosis
• Ulkus Peptikum
• Kolitis Ulserativa
• Asma Bronkial
• Neurodermatitis
Prevalensi Berdasar Riskesdas 2018

0,25%
Prevalensi
4,4%

7,7%

0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 7.00% 8.00% 9.00%

Skizofrenia/ Psikotik Depresi


GME
UU no 35 tahun 2009
tentang Narkotika

Tujuan: mencegah, melindungi, dan


menyelamatkan bangsa Indonesia
dari penyalahgunaan narkotika
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT
Promosi kesehatan & Diagnosis dini & Limitasi kecacatan
perlindungan spesifik Pengobatan tepat & Rehabilitasi

SEHAT JIWA ODMK ODGJ


DETEKSI DINI KESEHATAN PENDERITA GME ODGJ BERAT MENDAPAT
JIWA DAN NAPZA MENDAPAT LAYANAN LAYANAN
PENDERITA DEPRESI
PENYELENGGARAAN UPAYA MENDAPAT LAYANAN
KESEHATAN JIWA PENYALAHGUNA NAPZA
MENDAPAT LAYANAN11
DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA MELALUI
1. POSBINDU PTM DAN KESWA
2. PANDU PTM KESWA PUSKESMAS

SEHAT JIWA ODMK ODGJ

POSBINDU PANDU
Masy rujuk Puskesmas rujuk RS Dg Psikiater
• Oleh kadeR/
GURU • Oleh Nakes • Penegakan • Oleh Psikiater
• ASSIST diagnosis awal • Penegakan diagnosis
• Skrining dg SRQ
• Deteksi dini (oleh Dokter) dan tatalaksana
20-29 atau SDQ metode 2 menit
• Rujukan bila • Rujuk Balik bila stabil
POSBINDU • Pemeriksaan Jiwa
POSYANDU (status mental 0leh diperlukan (sesuai kompetensi
MINI ICD-10
Penjaringan Anak Sekolah (Nakes Terlatih) (DEPRESI) dokter umum)
Mengenal Stres & Distres Mengenal Symptom (Gejala)
Managemen Stres Tatalaksana awal
Alur Deteksi Dini dan Rujukan
Deteksi Masalah Mental Emosional
• Self-Reporting Questionnaire – SRQ 20
• Kuesioner untuk mendeteksi adanya GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL (GME) / Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK)
• Bukan alat diagnosis gangguan jiwa
• Ada 20 dan 29 pertanyaan
• Untuk pertanyaan 1-20, jika terdapat ≥ 6 Jawaban “YA” dan/ atau
untuk pertanyaan 21-29, jika terdapat minimal 1 Jawaban “YA”
• Interpretasi: Ada masalah mental emosional
• Maka sebaiknya dirujuk ke profesional kesehatan jiwa (psikiater,
psikolog, dokter umum dan perawat yang sudah dilatih keswa)
ADA GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL - GME
(MASALAH MENTAL EMOSIONAL)
Dirujuk ke profesional kesehatan jiwa (psikiater, psikolog,
dokter umum dan perawat yang sudah dilatih keswa)
Deteksi Masalah Mental Emosional Dengan
SRQ
• Self-Reporting Questionnaire – SRQ 20
• Kuesioner untuk mendeteksi adanya GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL (GME) / Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK)
• Bukan alat diagnosis gangguan jiwa
• Ada 20 dan 29 pertanyaan
• Untuk pertanyaan 1-20, jika terdapat ≥ 6 Jawaban “YA” dan/ atau
untuk pertanyaan 21-29, jika terdapat minimal 1 Jawaban “YA”
• Interpretasi: Ada masalah mental emosional
• Maka sebaiknya dirujuk ke profesional kesehatan jiwa (psikiater,
psikolog, dokter umum dan perawat yang sudah dilatih keswa)
Deteksi Dini pada
Kelompok Pasien Berisiko Tinggi
• Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan
penapisan/pemeriksaan psikiatrik pada seluruh pasien, maka
perhatian terutama harus ditujukan kepada beberapa
kelompok pasien yang berisiko tinggi, yaitu:
1. Pasien dengan penyakit fisik kronis (infeksi & non-infeksi)
2. Pasien dengan keluhan fisik yang diduga ada
hubungannya dengan masalah kejiwaan (keluhan fisik
timbul/memberat jika ada masalah psikis)
3. Keluhan fisik beraneka ragam/berganti-ganti, gangguan
fisik/kelainan organik (-)
4. Pasien yang mengalami pengalaman hidup yang ekstrem
(trauma psikologis, stress yang berat, kehilangan)
5. Pasien dengan disabilitas
Pertanyaan kunci untuk mendeteksi gangguan
jiwa di fasilitas kesehatan primer:

• Apakah Anda mengalami kesulitan tidur di malam


hari?
• Apakah Anda merasa seolah tidak tertarik untuk
melakukan kegiatan yang biasa Anda lakukan?
• Apakah Anda merasa sedih akhir-akhir ini?
• Apakah Anda merasa takut terhadap apapun?
Diagram Alur Pemeriksaan Masalah Keswa di Poli Umum

Keluhan Utama

KU Fisik KU Mental-Emosional

KU Fisik Murni KU Fisik Terindikasi ME Keluhan berhubungan


dengan perasaan, pikiran
• Keluhan fisik banyak • Keluhan Psikosomatik & perilaku:
dan berganti-ganti • Hipertensi • Gangguan tidur
• Penyakit kronis • Rheumatoid Arthtritis • Gangguan perilaku
(infeksi dan non- • Tirotoksikosis • Gangguan emosi
infeksi) • Ulkus Peptikum • Gangguan pikiran
• Pengalaman hidup • Kolitis Ulserativa
yang ekstrem • Asma Bronkial
• Disabilitas • Neurodermatitis

MASTER
SKRINING CHART
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Status Mental
• Pemeriksaan Fisik

• Diagnosis Banding
• DIAGNOSIS
MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS UNTUK PENAPISAN

• Merasa murung, mudah sedih


• Hilang minat & ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan DEPRESI
• Perasaan mudah lelah, gangguan lambung, sakit kepala, atau keluhan
fisik lain yang berkepanjangan
• Gangguan tidur

•Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri yang MENYAKITI
dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya DIRI/USAHA
BUNUH DIRI

• Merasa kuatir atau takut yang berlebihan


• Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang ANSIETAS
• Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan fisik lain seperti
pusing, mual

• Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak masuk akal


(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan, orang-orang
membicarakan dirinya) – (waham) PSIKOSIS
• Melihat bayangan atau suara-suara yang tidak jelas sumbernya (halusinasi)
• Gejala manik (gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara,
mudah tersinggung)
Bila Dengan Metode 2 Menit Terdeteksi Ke Arah Gangguan
Jiwa, Lanjut ke Pemeriksaan Psikiatri untuk Diagnosis

Cemas
Depresi

Gangguan jiwa berat


Psikotik Akut/ Skizofrenia
04/09/2023
Pertanyaan Penyaring
Perasaan apa yang paling banyak Bapak/Ibu rasakan selama
1. Selama dua
dua minggu minggu
terakhir, terakhir
apakah bagaimana
senang/gembira, sedih,
perasaan Bapak/Ibu?
cemas/kawatir, takut, atau marah?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa
senang terhadap hal-hal yang dulunya
dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya
berkurang atau lelah sepanjang waktu?
Jembatan/Peralihan
• Untuk membuat perpindahan topik
lebih halus. Terutama perpindahan ke
topik yang sangat berbeda dari
sebelumnya.
– Misalnya:
• Setelah mendiskusikan masalah fisik dan
hendak beralih memeriksa status mental
• Untuk mengintroduksi topik yang
sensitif
Contoh Jembatan/Peralihan
• Sekarang saya perlu memeriksa apa yang dialami dan
perasaan ibu/bapak/saudara. Bagaimana perasaan
ibu/bapak/saudara selama dua minggu terakhir?
• Apakah keluhan-keluhan yang baru kita bicarakan
tadi berhubungan dengan kondisi perasaan
ibu/bapak/saudara? Bagaimana …….
• Pada banyak orang, keluhan-keluhan seperti yang
ibu/bapak/saudara alami ini terkait erat dengan
suasana pikiran dan perasaan. Bagaimana ……
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana
perasaan Bapak/Ibu?

CEMAS/KAWATIR/WAS-WAS

Proses diagnosis untuk Gangguan Cemas


1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan
Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa senang
terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya berkurang atau lelah
sepanjang waktu?

Pertanyaan 1: SEDIH/MURUNG
ATAU
2 dari 3 pertanyaan penyaring positif

Proses diagnosis untuk Gangguan Depresi


Rekomendasi: Bila hasil SRQ ≥ 6 dan atau “Master Chart” masuk ke kelompok penapisan
maka dilakukan pemeriksaan status mental untuk penegakan diagnosis

Anda mungkin juga menyukai