Anda di halaman 1dari 74

KONSEP KESEHATAN

JIWA KOMUNITAS
Tim CMHN IPKJI DIY
PENGANTA
R Masalah:
Bencana, •Fisik
Kesulitan Hidup, •Psikologis
•Sosial RECOVERY
penyakit kronis,
•Budaya
Kehamilan dll
•Spiritual

•Konsep kep jiwa komunitas


• Pelayanan
keperawatan
komprehensif PELATIHAN
Tujuan
Pembelajaran
• Menjelaskan konsep kesehatan jiwa komunitas
• Menguraikan pelayanan kesehatan komprehensif melalui tiga tingkat
pencegahan
• Menguraikan proses kesehatan jiwa dalam pelayanan keswa
komunitas.
• Menjelaskan Pengorganisasian di masyarakat
Kepada siapa
kita akan
bekerja?
AREA KESEHATAN
JIWA
Dijaga agar tetap
sehat jiwa
Didampingi agar
kembali sehat jiwa
Orang dengan Kelompok dan tidak terjadi
Gangguan Risiko POPULASI KESWA
gangguan jiwa
Jiwa Keswa (Orang Sehat Jiwa)
Didampingi
pengobatannya agar
kembali sehat jiwa
(mencapai pemulihan
Siapakah yang
disebut sebagai orang
yang sehat jiwa?
Kesehatan Jiwa
(Mental)
Suatu keadaan sejahtera
dikaitkan dengan
kebahagiaan,
kegembiraan, kepuasan,
pencapaian,optimisme
atau harapan
(Stuart, 2013)
Kesehatan Jiwa
(Mental)
• Kondisi dimana seorang individu
dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif dan mampu
memberikan kontribusi untuk
masyarakatnya
(Undang-undang Kesehatan Jiwa, 2014)
Beberapa Ciri Sehat
Jiwa
• Emosi konsisten
• Mampu mengatasi stres atau
perubahan pada dirinya • Bersikap positif terhadap diri
• Bertanggung jawab terhadap sendiri
keputusan dan tindakan • Mampu tumbuh, berkembang
yang diambil dan mencapai aktualisasi
• Mempunyai persepsi yang realistik diri
dan menghargai perasaan serta • Perilaku sesuai
sikap orang lain • Pikiran dan persepsi logis
• Mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Siapakah yang disebut
sebagai orang yang
memiliki risiko
masalah kesehatan
jiwa?
Orang Dengan Masalah
Kejiwaan (ODMK)
Orang yang mempunyai masalah fisik,
mental, sosial, pertumbuhan dan
perkembangan, dan/atau kualitas
hidup sehingga memiliki risiko mengalami
gangguan jiwa
(Undang-undang Kesehatan Jiwa, 2014)
Masalah
Psikososial
Setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat
psikologis ataupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal
balik dan dianggap berpotensi cukup besar
sebagai faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa (atau
gangguan kesehatan) atau sebaliknya masalah kesehatan jiwa
yang berdampak pada lingkungan sosial.
----- Penyakit kronis, kehilangan orang dekat, kehilangan
pekerjaan, mengalami peristiwa kehidupan yang berat, pindah
pekerjaan/rumah/ sekolah, menjalani kehidupan baru, dll
Siapakah yang
disebut sebagai
Orang Dengan
Gangguan Jiwa
(ODGJ)?
Jika disebut tentang
gangguan jiwa,
apakah yang secara
otomatis muncul
dalam pikiran
Bapak/Ibu?
 Orang awam seringkali beranggapan bahwa gangguan jiwa selalu sama
dengan
“gila”
 Dalam Riskesdas disebut dengan Gangguan Jiwa Berat
Dalam bahasa medis disebut dengan gangguan psikotik  salah
satunya adalah Skizofrenia
Disebut dengan ODGJ, ODS, PDM  mengurangi stigma

 Gangguan jiwa tersebut angkanya lebih kecil daripada gangguan jiwa lainnya
Gangguan jiwa lainnya seperti gangguan Cemas, gangguan Depresi, jumlahnya
justru lebih banyak, namun seringkali masyarakat belum mengenalinya.
Data Masalah Kesehatan
Jiwa
• Data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2018:

• Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) pada kelompok usia >15


tahun adalah sebesar 9,8%.
(gejala mengarah pada cemas dan depresi)
• Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat: 7/1000 (7 permil)
• Kasus penyalahgunaan Napza juga meningkat: 5,1%.
• Kasus Bunuh Diri juga meningkat (dikatakan setiap hari ada 5
orang melakukan bunuh diri)
• 47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang
merupakan usia anak remaja dan usia produktif

(Bidang Litbangkes,
2016)
Orang dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ)
Orang yang mengalami gangguan dalam pikiran,
perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan
perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan
penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia

(Undang-undang Kesehatan Jiwa, 2014)


Rentang Sehat – Gangguan
Jiwa

Dapat Tidak Dapat

Menyesuaikan/adaptasi

Sehat Jiwa Masalah Psikososial Gangguan Jiwa


Patient
rights :
• to safety
• to be
informed
• to choose
• to be heard
Konsep Kesehatan Jiwa
Komunitas
Komprehensif
Holistik
Terus-menerus
Paripurna
Fokus pada masy
 Sehat jiwa
 Masalah Psikososial
 Gangguan Jiwa
Pelayanan yang komprehensif

Pencegahan primer
pada anggota masyarakat
yang sehat jiwa,

Pencegahan sekunder
pada anggota masyarakat
yang mengalami masalah
psikososial dan gangguan jiwa,

Pencegahan tersier
pada pasien gangguan jiwa
dengan proses pemulihan.
PELAYANAN KOMPREHENSIF

PENCEGAHAN

PRIMER SEKUNDER TERSIER


Peningkatan Deteksi dini Peningkatan
kesehatan adanya masalah fungsi &
& psikososial & sosialisasi serta
pencegahan gangguan Jiwa pencegahan
terjadinya kekambuhan
gangguan
jiwa
Mencegah ggn jiwa, Mengurangi
mempertahankan & Menurunkan kecacatan/ketdkmam
meningkatkan kes.jiwa kejadian ggn jiwa puan akibat ggn
jiwa
Pencegahan Primer
Target pelayanan:
Anggota masyarakat yang belum mengalami
gangguan sesuai dengan kelompok umur yaitu
anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut.
Aktivitas:
1. Program pendidikan kesehatan, progr.stimulasi
perkembangan, prog.sosialisasi, manajemen stres,
persiapan menjadi org tua.
2. Program dukungan sosial.
3. Program pencegahan penyalahgunaan obat.
4. Program pencegahan bunuh diri.
Pencegahan Sekunder
Target pelayanan:

Anggota masyarakat yang


beresiko/memperlihatkan tanda-tanda
masalah psikososial & gangguan jiwa..
Aktivitas:
1. Menemukan kasus sedini mungkin
2. Melakukan skrining & langkah-langkah lanjut
3. Penanganan kasus bunuh diri
4. Terapi modalitas
5. Follow up dan rujukan kasus.
Pencegahan Tersier
Target pelayanan:
Anggota masyarakat yang mengalami
gangguan jiwa pada tahap pemulihan

Aktivitas:
1. Program dukungan sosial dgn menggerakkan
sumber-sumber di masyarakat;
2. Program rehabilitasi dgn memberdayakan pasien &
keluarga hingga mandiri.
3. Program mencegah stigma
Pelayanan yang holistik

Biologis
Psikologis
Sosial
K
u
lt
u
Pelayanan Paripurna

Pelayanan yang lengkap jenjang


pelayanannya yaitu dari pelayanan
kesehatan jiwa spesialistik, pelayanan
kesehatan jiwa integratif dan
pelayanan kesehatan jiwa yang
bersumber daya masyarakat.
Pelayana
n
paripurna
RS
J
RS
U

Individu
Puskesmas

Keluarga

Masyarakat
Konsep keperawatan
kesehatan jiwa
komunitas

Diaplikasikan dalam
pelayanan keperawatan,
sehingga:

• Masyarakat sehat jiwa tetap sehat


• Masyarakat risiko tidak gangguan
• Masyarakat gangguan jiwa dapat
mandiri dan produktif
(Tidak perlu dirujuk segera ke
RS)
PROSES PENANGANAN
MASALAH KESEHATAN JIWA
Tahapan Proses
Diagnosa
Pengkajian
keperawatan

Evaluasi
Perencanaan

Tindakan
keperawatan
PENGKAJI
AN
Pengkajian
Awal:
Pengkajian 2 mnt Tanda-tanda yang
berdasarkan mendukung adanya
gangguan jiwa (+)
keluhan pasien

Pengkajian
Kesehatan Jiwa:
Menggunakan format •Keluhan utama
pengkajian •Riwayat
Teknik pulta: wawancara, kes.jiwa
pengamatan, pemeriksaan •Psikososial
•Status mental
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
GANGGUAN
Masalah Kesehatan
JIWA
jiwa pada anak /
remaja : Masalah kesehatan
• jiwa pada usia
Depresi dewasa
• Perilaku kekerasan • Harga diri rendah
• Perilaku kekerasan
• Risiko bunuh diri
• Isolasi sosial
• Gangguan Sensori
Persepsi Masalah
• Waham kesehatan jiwa
• Defisit perawatan pada Lansia :
dir • Demensia
i • Depresi
PERENCANA
AN
Rencana Tindakan Standar Terapi

Tindakan Psikoterapeutik:
•Komunikasi teurapeutik
•Penkes ttg prinsip-prinsip
kes
jiwa & ggn jiwa PSIKOFARMAKA
•Perawatan mandiri
•Terapi modalitas
Membutuhkan beberapa
kali pertemuan

Tercapainya kemampuan
yang diharapkan

Ditujukan kepada individu,


keluarga, kelompok, & masyarakat
Fokus
: INDIVIDU: KELUARG
Peningkatan A
keterampilan dalam Pemberdayaan
ADL & keterampilan keluarga dalam
koping adaptif dalam merawat pasien &
mengatasi masalah
mensosialisasikan
pasien dengan
KELOMPOK lingkungan
KOMUNITAS
Kegiatan kelompok
Peningkatan kesadaran masyarakat
dalam rangka sosialisasi
tentang kes jiwa & gangguan jiwa,
agar pasien mampu
menggerakkan sumber-sumber
beradaptasi dengan
yang ada di masyarakat yang dapat
lingkungan
dimanfaatkan oleh pasien &
keluarga
TINDAKAN KEPADA
PASIEN
Kerja sama dengan Tindakan dilakukan sesuai
pasien, keluarga dengan kebutuhan &
& tim kesehatan kondisi pasien saat ini
lain

Tujuan:
Memberdayakan pasien & keluarga agar mampu
mandiri memenuhi kebutuhannya
Meningkatkan ketrampilan koping dalam
menyelesaikan masalah
EVALU
ASI
Individu : Pasien mampu:
Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari

Membina hubungan dengan org lain


dilingkungannya

Secara bertahap melakukan cara-cara penyelesaian


masalah scr konstruktif
KELUARGA : Keluarga
mampu
Membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien
hingga pasien mandiri
Mengenal tanda dan gejala dini terjadinya gangguan
jiwa
Melakukan perawatan pada anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa atau
kekambuhan
Mengidentifikasi perilaku pasien yang membutuhkan
konsultasi segera
Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di
masyarakat seperti tetangga, teman dekat, pelayanan
kesehatan terdekat.
PENGORGANISAS
IAN
MASYARAKAT
CMHN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Mengorganisasikan kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan
sesuai dengan piramida pelayanan keswa komunitas

Melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan jiwa komunitas


sesuai peran dan fungsi perawat jiwa

Menerapkan pengorganisasian masyarakat dalam keperawatan keswa


komunitas
Pen

Sebagai target pelayanan &


pengorganisasian tenaga
perawat serta fungsinya untuk
memberikan pelayanan kepada
masyarakat
Pelayanan kesehatan jiwa adalah
pelayanan yang kontinum yaitu :

• Sepanjang hidup
• Sepanjang rentang sehat-sakit
• Pada tiap konteks keberadaan : di rumah, di
sekolah, di tempat kerja,di rumah sakit
(dimana saja)
Rendah
Level Perawatan & Tindakan
Tinggi

MPK
1
Rumah
P
sakit
Frekuensi jiwal PICU Biaya
kebutuhan
2 Unit Psikiatri CLP
RSU

3 Tim Kesehatan AC CMH N


Jiwa di
(Kabupaten/Kota) IC CMHN
Pelayanan Keswa di
4
Puskesmas
BC CMHN
DSSJ
5 Formal dan Informal di Komunitan diluar
KKJ sektor Kesehatan

SH 6 Perawatan diri Individu dan


G Keluarga

UKS Kualitas Pelayanan yang dibutuhkan


Rendah
J (Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
PIRAMIDA PELAYANAN
KESEHATAN JIWA KOMUNITAS

rendah tinggi

Psikiater, psikolog klinis,


6

RS
Frequensi Jiwal
Biaya sp perawat jiwa
kebutuha 5 Unit pelayanan kesehatan
n jiwa di RSU

4 Pelayanan kesehatan jiwa


Psikiater, psikolog klinis,
masyarakat
perawat keswamas
3 Pelayanan kesehatan jiwa melalui
pelayanan kesehatan
dasar
2 Dukungan masyarakat formal dan informal di Perawat keswamas
luar sektor kesehatan

1
Perawatan mandiri individu dan
keluarga
tinggi rendah
Kuantitas pelayanan yang dibutuhkan
(Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
1. Perawatan Mandiri Individu &
Keluarga
Masyarakat baik individu maupun keluarga diharapkan dapat
secara mandiri memelihara kesehatan jiwanya.

Pada tingkat ini sangat penting pemberdayaan keluarga dengan


melibatkan mereka dalam memelihara kesehatan anggota
keluarganya.
2. Pelayanan formal & informal /
Dukungan di luar sektor kesehatan

• Tokoh masyarakat, kelompok formal dan


informal diluar tatanan pelayanan kesehatan
merupakan target pelayanan kesehatan
jiwa

• Target Pelayanan
TOMA
• Mitra tim Kes
Pengobatan
tradisional jiwa kom
3. Pelayanan Kesehatan Jiwa melalui
pelayanan kesehatan dasar
• Semua pemberi pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat yaitu praktik pribadi
dokter/bidan/perawat/psikolog,
• semua sarana pelayanan kesehatan (seperti
puskesmas, balai pengobatan)

Merupakan mitra kerja tim


kesehatan jiwa.
Memerlukan penyegaran dan penambahan
pengetahuan tentang pelayanan kesehatan
jiwa agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan jiwa komunitas bersamaan dengan
pelayanan
kesehatan yang dilakukan

Pelatihan yang perlu pelayanan:


diberikan adalah PJ pelayanan
konseling, deteksi dini kesehatan jiwa
dan pengobatan segera, komunitas di tingkat
keperawatan jiwa puskesmas
dasar
4. Pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat
Tim kesehatan PJ Pelay Kes
jiwa Jiwa
Komunitas di
Puskesmas
Psikiater, Psikolog klinik •Konsultasi
dan sp perawat jiwa •Supervisi
•Monitoring
•Evaluasi
berkedudukan di
tingkat
DinasKes
Kabupaten/ Kota
5. Unit pelayanan kesehatan jiwa di RSU
1.pelayanan
rawat jalan dan
rawat inap bagi
pasien gangguan
RSUD jiwa (PICU)
Tingkat 2.CLP Pasien
Kabupaten/Kot UMUM
a
Sistem
rujukan
6. Rumah Sakit Jiwa

Pelayanan spesialistik Merujuk kembali


kesehatan jiwa yang
difokuskan pada pasien
gangguan jiwa yang tidak
berhasil dirawat di
keluarga/Puskesmas/RSU.
Puskesmas

Kontinuitas
asuhan di
keluarga.
PENGORGANISASIAN
SUMBER DAYA KESEHATAN
Tenaga Kesehatan yang Berperan
Dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa
Komunitas

• Psikiater
• Psikolog klinis
• Perawat kesehatan jiwa
komunitas
Perawat Kesehatan Jiwa Ditempatkan di
Komunitas
Puskesmas
Tahap
berikut fokus Masalah
Tahap awal
pelay: psikososial
fokus pelay: &
Gangguan Gangguan
jiwa jiwa
Melakukan Melibatkan kel.
pelayanan kes formal&nonformal
jiwa di wil kerja Pemberdayaan diluar sektor kes.
pasien &
Puskesmas
kel
Psikiater
Tim Kes Psikologi klinis
Jiwa Kom
Perawat Keswa Kom

Konsultan
Perkeswa Kom
di
Bertanggung jawab Puskesmas
atas keberhasilan
perawatan pasien di Mampu merawat
keluarga pasien sehingga
dapat berfungsi
dalam kehidupan
RSUD Kab/Kota
(Psikiater, psikolog klinis, sp perawat
jiwa)
Perawat yang bekerja di unit rawat inap jiwa RSU
bertujuan:
• Memulihkan kondisi pasien pada fase akut
• Memampukan pasien dan keluarga/masyarakat
untuk mengatasi masalahnya.
• Perawat bekerja secara tim.
• Perawat di RSU berhubungan langsung dengan
perawat puskesmas dalam rangka kontinuitas
perawatan.

untuk pasien umum


RS. Jiwa
(Psikiater, psikolog klinis, perawat
jiwa)

Perawat yang bekerja di RSJ mempunyai


peran yang sama dengan RSU, namun
lebih intensif dan spesialistis.
Peran dan Fungsi Perawat
Kesehatan Jiwa komunitas
Pemberi Asuhan Secara
Langsung (Practitioner)

Perawat Pasien Kemampuan

menyelesaikan
Askep masalah
Proses Fungsi
Keperawatan
kehidupan
• Pengelolaan kasus
• Tindakan kep. Indiv &meningkat
kel
• Kolaborasi
Pendidik
( Educator )
• Mengembangkan kemampuan
Pendidikan
menyelesaikan masalah
Kesehatan
• Melakukan 5 tugas kesehatan
kel.
• Mengenal masalah
• Mengambil keputusan
• Merawat anggota
• Memodifikasi lingkungan
• Memanfaatkan pelayanan
Koordinator
(Coordinator)
Koordinasi
dalam kegiatan:

Penemuan kasus
Berkoordinasi dengan
masyarakat,TOMA,
anggota tim kes
Rujukan
Bersifat timbal balik
Mempertahankan
kontinuitas pelayanan
PROSES
RUJUKAN
Puskesmas
Konsultasi pengobatan
Rujuk Dengan dokter Konsultasi

Perawatan dirumah
(CMHN) TIM Keswamas
Individu/keluarga

Rujuk
RSU / RSJ
Pengorganisasian
masyarakat
Perubahan Perubahan
sosial karakteristik
masyarakat

Respon:

Masalah
Sehat/adaptif psikososial Gangguan Jiwa

Pengorganosasian
masyarakat
Pendekatan
Pengorganisasian
Masyarakat

Perencanaan
Sosial
A
k
s
i

S
o
Penerapan
Pengorganisasian Masyarakat
dalam Kep Kes Jiwa Kom

Perawat Kes
Jiwa Kom

Perawat Masyarakat
Komunitas
Bekerjasama
Mengidentifikasi kebutuhan
dan masalah, sumber daya di masy.

Mengelompokkan data masy. :


Sehat jiwa
Masalah
Perawat keswamas psikososial
Perawat Gangguan jiwa
komunitas
Masyarakat Merencanakan dan melakukan
tindakan terhadap kasus :
Jadwal aktivitas
harian
Jadwal kunjungan
rumah

Evaluasi dan tindak


Mengidentifikasi kebutuhan dan
masalah serta sumber daya di masyarakat

Cara memperoleh data :


a. Informasi dari masyarakat termasuk guru,
ntang anggota masyarakat yang mengalami
gangguan jiwa
b. Informasi dari perawat komunitas
c. Menemukan sendiri dengan melakukan
pengkajian langsung baik perorangan, keluarga
maupun kelompok
d. Melalui pertemuan-pertemuan formal & informal
Mengelompokkan data yang
dikumpulkan
a. Jika ditemukan anggota masyarakat yang masih
sehat
diperlukan program pencegahan dan
peningkatan keswa agar tidak terjadi masalah
psikososial dan gangguan jiwa.
b. Jika ditemukan masyarakat yang
mengalami masalah psikososial
diperlukan program untuk
intervensi pemulihan segera.
c. Jika ditemukan kasus gangguan jiwa
diperlukan intervensi pemulihan segera
dan rehabilitasi.
Merencanakan dan melaksanakan
tindakan keperawatan terhadap kasus
Perawat kesehatan jiwa komunitas membuat
jadual dalam melakukan tindakan terhadap
kasus dengan menggunakan modul asuhan
keperawatan, meliputi :

a.Jadual aktivitas harian sesuai dengan


program kerja harian
b.Jadual kunjungan terhadap kasus-
kasus yang ditangani sesuai
dengan program pemulihan
Melakukan evaluasi dan tindak lanjut

Mencatat kemajuan perkembangan pasien dan kemampuan


keluarga merawat pasien

a. Jika kondisi kasus berkembang kearah yang lebih baik


diteruskan rencana asuhan yang telah ditetapkan sampai
pasien mandiri diteruskan perawatannya oleh keluarga
untuk mencegah kekambuhan dan meningkatkan
hidup pasien kualitas
c. Jika ditemukan tanda dan gejala yang
memerlukan pengobatan
perawat kesehatan jiwa komunitas
dapat memberikan obat sesuai
dengan standar pendelegasian program
pengobatan serta memonitor

d. Jikapengobatan
dengan perawatan dan pengobatan
pasien tidak mengalami perubahan
(kondisi bertambah berat) pasien
dirujuk ke puskesmas/RSU/RSJ

Anda mungkin juga menyukai