PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar
kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam
minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya.
Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan
adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.(Depkes,2004)
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan
keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan
melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah
kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpanganpenyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai
persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang
perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses
persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada
tim kesehatan lain untuk kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke- 7 sampai ke-9.
Perubahan yang terjadi selama kehamilan sering kali menjadi keluhan bagi ibu
hamil diantaranya adalah mual muntah pada awal kehamilan, konstipasi,
varises vena (pembuluh balik), gangguan berkemih, hemoroid, dan
pembengkakan pada tungkai dan kaki serta nyeri punggung
Rumusan Masalah
Bagaimana konsep terapi komplementer keperawatan maternitas ?
Bagaimana bentuk terapi komplementer keperawatan maternitas ?
Apa manfaat terapi komplementer keperawatan maternitas ?
Bagaimana legal etik terapi komplementer keperawatan maternitas ?
1.3.
Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana bentuk terapi komplementer keperawatan
1.3.2.
1.
2.
3.
4.
maternitas
Tujuan Khusus
Bagaimana konsep terapi komplementer keperawatan maternitas ?
Bagaimana bentuk terapi komplementer keperawatan maternitas ?
Apa manfaat terapi komplementer keperawatan maternitas ?
Bagaimana legal etik terapi komplementer keperawatan maternitas ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Perspektif Keperawatan Maternitas
A. Pengertian
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses
kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota
keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu
bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga
pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang
tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumbersumber dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat
dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial
mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu memeiliki hak
untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang
ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur
(WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan,
nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar
dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan
keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya
serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya.
2.2.
Terapi Komplementer dalam Maternitas
2.2.1. Senam Hamil
Senam hamil adalah suatu latihan yang diberikan kepada ibu hamil agar
menyiapkan mental dan jasmani ibu hamil dalam menghadapi persalinan yang
aman, lancar dan spontan. Senam hamil merupakan suatu metode untuk
mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik ibu hamil dan
merupakan latihan yang diberikan pada ibu hamil dengan tujuan mencapai
persalinan yang cepat, mudah dan aman.
4
Senam hamil merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk
memperoleh keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan
otot dinding perut dan dasar panggul, jaringan penyangganya serta dapat
memeperbaiki kedudukan janin
A. Manfaat Senam Hamil
Senam hamil atau latihan dapat memberikan keuntungan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil,
memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau pegalpegal, dan mempersiapkan pernafasan, aktifitas otot dan panggul untuk
menghadapi proses persalinan
Senam hamil memiliki manfaat yang sangat penting bagi ibu hamil 3,
antara lain:
1) Menyesuaikan tubuh agar mampu menyangga beban kehamilan.
2) Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan.
3) Meningkatkan daya tahan tubuh.
4) Memperbaiki sirkulasi dan respirasi
5) Menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat badan dan perubahan
keseimbangan.
6) Meredakan ketegangan dan membantu relaks.
7) Membentuk kebiasaan bernafas yang baik.
8) Memperoleh kepercayaan dan sikap mental yang baik.
B. Kontraindikasi Senam Hamil
Beberapa ibu hamil tidak dapat mengikuti senam hamil 3, antara lain:
1) Preeklamsia
2) Ketuban Pecah Dini (KPD)
3) Perdarahan trimester II dan III
4) Kemungkinan lahir prematur
5) Incopeten Cervik
6) Diabetes
7) Anemia
8) Thyroid
9) Aritimia, Palpitasi
10) Riwayat perdarahan
11
12
13
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumbersumber material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar
segera sembuh. Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat
diantaranya : pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan, tabungan
yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya
asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan antar
anggota keluarga.
g. Faktor pendidikan (educational factors)
Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien
dalam menempuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini.
Semakin tinggi pendidikan klien maka keyakinan klien biasanya
didukung oleh buktibukti ilmiah yang rasional dan individu
tersebut dapat belajar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai
dengan kondisi kesehatannya. Hal yang perlu dikaji pada tahap ini
adalah : tingkat pendidikan klien, jenis pendidikan serta
kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri tentang
pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar
belakang budayanya yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi
melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995).
Terdapat tiga diagnose keperawatan yang sering ditegakkan dalam
asuhan keperawatan transkultural yaitu : gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan perbedaan kultur, gangguan interaksi sosial
berhubungan disorientasi sosiokultural dan ketidakpatuhan dalam
pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini. Potensi
penggunaan obat herbal yang diyakini dan terbukti secara ilmiah.
3. Perencanaan dan Pelaksanaan
Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural
adalah suatu proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan.
Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan
pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai dengan latar
belakang budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995).
Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural
(Andrew and Boyle, 1995) yaitu : mempertahankan budaya yang
14
15
safety),
Kenyamanan,
Penambahan Pengetahuan,
Kepuasan akan pelayanan keperawatan,
memberdayakan klien sesuai potensi yang dimiliki (Self care),
Jaminan terhadap intervensi keperawatan yang diberikan sehingga
mengurangi kecemasan
2.4.
17
BAB III
PENUTUP
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kualitas
pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik
dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir.
Perubahan yang terjadi selama kehamilan sering kali menjadi keluhan bagi
ibu hamil diantaranya adalah mual muntah pada awal kehamilan, konstipasi,
varises vena (pembuluh balik), gangguan berkemih, hemoroid, dan
pembengkakan pada tungkai dan kaki serta nyeri punggung
Beberapa keluhan dapat diatasi dengan berbagai cara selain penanganan
dengan farmakologi, diantaranya adalah dengan cara senam hamil, akupresur, dan
pendekatan transtruktural
Senam hamil adalah suatu latihan yang diberikan kepada ibu hamil agar
menyiapkan mental dan jasmani ibu hamil dalam menghadapi persalinan yang
18
aman, lancar dan spontan. Senam hamil merupakan suatu metode untuk
mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik ibu hamil dan merupakan
latihan yang diberikan pada ibu hamil dengan tujuan mencapai persalinan yang
cepat, mudah dan aman.
Akupresur adalah suatu teknik penyembuhan dengan menekan, memijat,
mengurut bagian tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau qi
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan. Ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/43150/1/BAB_I_-III.pdf (diakses tanggal 20 April 2015)
http://jurnal.unismus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1278/1331/
(diakses tanggal 20 April 2015)
https://marianikmg63.wordpress.com/2013/09/22/komplementer/(diakses tanggal
20 April 2015)
Handout Ns.Ulty Desmartnita, SKp , M. Kep., Sp. Mat.2010.
Andrew . M & Boyle. J.S, (2009), Transcultural Concepts in Nursing Care, 2nd Ed,
Philadelphia, JB Lippincot Company
Cultural Diversity in Nursing, (2007), Transcultural Nursing ; Basic Concepts and
Case Studies, Ditelusuri tanggal 20 April 2015 dari
http://www.google.com/rnc.org/transculturalnursing
Deitra Leonard Lowdermik, dkk.2009. Maternity Nursing, Fifth Edition. St.
Louis: Mosby
19
20