TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kesepian
keakraban interpersonal (Feist & Feist, 2006). Kesepian tidak sama dengan
sendiri, ttapi sendiri dapat menjadi awal dari kesepian. Individu dapat terlihat
secara relasional dan juga koloktif (Russell, Peplau, & Cutrona, dalam
Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004). Rasa kesepian tidaklah berarti
17
18
harapan dan juga hubungan sosial yang dimiliki. Beberapa individu akan
besar, hal inilah yang disebut dengan konsep alienasi (Brennan, shaver, dalam
penuh perasaan sakit mengenai hubungan sosial yang kurang banyak atau
kurang berarti dibandingkan dengan yang diharapkan. Yang dan Viktor (2008)
antara keadaan yang sebenarnya dan yang diinginkan dri hubungan sosial
dalam berinteraksi dengan orang lain baik dalam segi kuantitas maupun
kualitas. Kesepian adalah suatu keadaan mental dan emosional yang terutama
ada seseorang tempat berbagi rasa dan pengalaman, dan tidak mempunyai
dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan
keadaan mental dan emosi yang muncul jika seseorang merasa terasing dan
2. Aspek kesepian
a) Isolasi
b) Penolakan
keramaian.
mengerti dapat menimbulkan rasa rendah diri, rasa tidak percaya diri
akan melukainya.
g) Bosan
h) Gelisah
tentram didalam hati atau merasa selalu khawatir, tidak senang, dan
kasih sayang.
yang ditemukan peneliti di lapangan, yaitu banyak para lansia yang merasa
dirinya tidak dicintai, gelisah, dan lain sebagainya sehingga aspek yang
dipakai dalam penelitian ini menggunakan aspek menurut Bruno (2000) yang
yang meliputi keterasingan (isolasi), tidak diterima orang lain (merasa ada
3. Lansia
a. Pengertian Lansia
yang bermula pada usia 60 tahun yang berakhir dengan kematian. Masa
yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di dunia. Usia tahap ini
dimulai pada usia 60 tahun sampai akhir kehidupan (Hasan, 2006). Masa
lansia dibagi dalam tiga kategori yaitu: orang tua muda (young old) (65-74
tahun) , orang tua tua (old-old) (75-84 tahun) dan orang tua yang sangat
Tahap usia lanjut adalah tahap dimana terjadi penuaan dan penurunan.
Penurunan lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan pada usia lanjut
pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel yang mengalami
paru, syaraf dan jaringan tubuh lainnya (Hasan, 2006). Penuaan terbagi
yang akan peneliti ambil adalah lansia menurut Santrock yaitu lansia
b. Ciri-ciri lansia
lampau.
dan beramal, karena dari segi usia rata-rata lansia sudah mendekati
24
teman dan individu lain yang penting dalam hidupnya (Corr, Nabe
kesalahan masa lalu, meratapi pilihan yang tidak diambil dan merenung
konflik pada masa lalu & meraih makna hidup yang baru, baiksebagai
Nabe & Corr, 2003). Jika tidak berhasil, maka lansia akan merasa tidak puas
dengan hal yang telah dilakukan dalam hidupnya (Corr, Nabe & Corr,
2003).
untuk menemukan makna dalam hidup yang akan membantu lansia untuk
yang tidak dapat diselesaikan pada masa lalu untuk mendapatkan makna
bagi diri sendiri, menemukan makna hidup yang baru dan sesuai serta
lansia yang akan diambil oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri menurut Mubin
dan Cahyadi (2006), meliputi yaitu perubahan yang bersifat fisik dan
merupakan hal yang bersifat pribadi dan akan ditanggapi berbeda oleh
setiap orang, bagi sebagian orang kesepian merupakan yang bisa diterima
secara normal namun bagi sebagian orang kesepian bisa menjadi sebuah
ditress, namun hal ini berarti bahwa perasaan ini sama setiap waktu.
lingkungan, serta tidak ada seseorang tempat berbagi rasa dan pengalaman.
dirasakan oleh lanjut usia yang sebelumnya adalah seseorang yang aktif
yang terjalin antara individu dengan yang lain atau lebih. Kontak sosial
yang dijalani oleh para lansia adalah suatu hubungan yang saling
para lansia tersebut merasa tidak ada lagi yang bisa mengerti dirinya
terputusnya hubungan kerja atau karena pensiun. Peran sosial bagi para
aktivitasnya.
sumber daya sosial yang memadai, kedekatan dengan orang lain, atau juga
selalu sendiri.
Tetapi disaat lain hubungan tersebut tidak lagi memuaskan karena orang
Menurut Peplau (dalam Brehm, 1992), perubahan itu dapat muncul dari
kesepian.
d) Perilaku interpersonal
keguncangan.
baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri individu. Upaya
a. Dukungan sosial
2011).
alat musik tradisional yang memiliki alunan suara yang lembut yang
dihargai dan bernilai (Marini & Hayati, 2009). Latihan keterampilan sosial
yaitu suatu kegiatan untuk melatih para lansia dalam keterampilan sosial
sehingga para lansia merasa nyaman dalam situasi sosial dan melakukan
suara yang lembut yang dapat memberi pengaruh terhadap fungsi fisiologi
Kushariyadi, 2011).
lansia, karena terapi aktivitas kelompok yang lebih efektif dan diperkuat
denan penelitian yang telah dilakukan oleh Putra, Nashori, dan Sulistyarini
dengan para lansia yang lain yang dipimpin oleh seorang terapis, petugas
kegiatan yang yang dapat mengurangi kesepian pada lansia antara lain,
cocok untuk menjadi intervensi pada penelitian ini yaitu dengan melihat
kondisi para lansia yang akan diteliti adanya terisolasi, adanya rasa
sahabat, malas membuka diri, bosan, dan gelisah sehingga pada penelitian
ini terapi yang digunakan untuk menurunkan kesepian pada lansia adalah
lansia lebih bersemangat dan untuk melatih gerakan fisik yang sudah
dalam sebuah kelompok kecil yang didampingi oleh satu terapis atau lebih
& Smolar, 2004). Menurut Yalom dalam Stuaart & Laraia (2001), terapi
38
mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai
orang lain secara sosial (Kelliat dan wiyono, 2005). Terapi aktivitas
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang
therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Yosep, 2007).
(Sarka, 2008).
masa lalu hingga sekarang. Dengan cara seperti ini lansia akan lebih
mengenal siapa dirinya dan dengan recall tersebut. Haight dan Dias
dalam (Setyoadi & Kushariyadi, 2011) menguji proses dan hasil dari
mudanya.
b. Psikodrama
yaitu kesepian.
c. Terapi Okupasi
Pada masa ini, lansia harus dapat menerima, bersikap positif serta dapat
dalam hal ekonomi karena tidak bekerja atau pensiun (Suprapto, 2013).
pisang, sedotan, botol bekas, dan lain-lain), menjahit dari kain, merajut
adalah lansia yang tidak mengalami kekakuan pada jari tangan, tidak
bunga, dilihat dari kondisi fisik yang dimiliki oleh para lansia. Kondisi
fisik yang dialami oleh para lansia mengalami penurunan terutama pada
d. Terapi Tertawa
bentuk suara tawa, senyuman yang menghias wajah, perasaan hati yang
lepas dan gembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancar
nyaman dan rileks. Saat tertawa, tidak hanya hormon endorfin saja yang
dan moral, berkaitan dengan proses penuaan yang lancar. Peneliti dari
jantung dan juga diabetes. Terapi tertawa diberikan pada klien untuk
e. Terapi Rekreasi
pada lansia adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang yang
kondisi fisik dan psikis lansia. Secara fisik terapi rekreasi mampu
kesenangan dan kepuasan karena dapat memenuhi rasa ingin tahu, dan
diberikan kepada lansia yang baru keluar dari rumah sakit setelah
penyakit kronis.
f. Terapi Hewan
hewan peliharaan bisa menjadi salah satu unsur dalam terapi pada
jiwa manusia, mengisi rasa kesepian, dan juga sebagai tempat untuk
menyembuhkan hati yang patah, impian yang hilang, serta ide dan
Selain itu terapi hewan dapat juga untuk membuat seseorang menjadi
diri dan harga diri individu dengan gangguan fisik dan seksual.
g. Terapi Spiritual
adalah sehat fisik, sehat psikis, sehat sosial, dan sehat spiritual.
Hal ini dikarenakan doa dan zikir mengandung unsur spiritual yang
banding pada klien lansia dengan klien usia muda yang akan menjalani
dengan tingkat religius tinggi serta banyak berdoa atau berzikir kurang
gangguan psikis berasal dari persepsi yang salah terkait dengan dirinya,
orang lain dan lingkungan, dengan terapi spiritual maka individu akan
terapi spiritual. Bentuk terapi aktivitas kelompok yang akan dipakai untuk
Setyoadi & Kushariyadi yaitu terapi okupasi, life review therapy, dan
yang lain seperti terapi spiritual, terapi rekreasi, terapi hewan sudah pernah
bentuk terapi yaitu terapi okupasi yaitu terapi ini diberikan kepada lansia
guna para lansia dapat mengisi waktu luang dengan berkumpul dan
membuat suatu karya seperti membuat bunga dari sedotan , life review
therapy yaitu suatu terapi yang diberikan kepada lansia guna para lansia
tersebut berbagi pengalaman hidupnya kepada para lansia yang lain, dan
psikodrama yaitu suatu terapi yang diberikan kepada para lansia guna para
yaitu lansia yang memiliki aspek kesepian seperti terisolasi, merasa disalah
49
Tujuan terapi aktivitas kelompok yang akan diberikan kepada para lansia
lingkungan sekitar.
lingkungan sekitar.
50
lingkungan sekitarnya.
yaitu terapi okupasi, life review therapy, dan psikodrama (Setyoadi &
akan dilaksanakan guna agar lansia yang satu dengan yang lain
untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri pada lansia. Dalam
perasaan yang tidak dapat diluapkan dalam diri pada para lansia
perasaan terisolasi.
dengan para lansia agar mereka dapat berbagi satu dengan yang
2015).
para lansia mengikuti kegiatan life review teraphy, psikodrama dan setelah
pada Lansia
seseorang, yaitu periode dimana seseorang telah banyak jauh dari periode
terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh
hidup dan sahabat, dan keterpisahan dari anak-anak yang sudah tidak
Peplau, & Cutrona, dalam Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004).
sebenarnya memiliki network sosial yang besar, hal inilah yang disebut
Palacios, 2006).
yang penuh perasaan sakit mengenai hubungan sosial yang kurang banyak
ketidak sesuaian antara keadaan yang sebenarnya dan yang diinginkan dri
dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain (dalam Frank,
dari lingkungan, tidak ada seseorang tempat berbagi rasa dan pengalaman,
berkualitas hubungan individu dengan orang lain, maka semakin kecil jika
keterampilan sosial, dan terapi musik angklung. Selain itu salah satunya
akan merasa sendiri lagi dan merasa bahagia (Keliat, 2005). Menurut
Yalom (dalam Stuaart & Laraia, 2001), terapi aktivitas kelompok adalah
suatu kegiatan yang anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
pada lansia didasarkan bahwa adanya perasaan yang tidak baik seperti
tersebut, dan memiliki kualitas relasi yang rendah, sehingga individu dapat
aktivitas okupasi yang akan dilakukan oleh para lansia, diharapkan agar
para lansia tersebut dapat berkumpul dengan para lansia agar mereka dapat
berbagi satu dengan yang lain agar semua memahami dan sambil membuat
bunga dari sedotan. Selain itu, para lansia Life Review Teraphy untuk
okupasi. Selain itu terapi okupasi ini dapat membantu lansia yang
lansia tersebut juga tidak merasa sendiri, merasa terisolasi, merasa ada
Teraphy, setelah para lansia telah dapat memahami satu dengan lain
melalui kegiatan life Review Teraphy ini para lansia diharapkan dapat
pada saat masa muda, dengan begitu para lansia merasa dihargai dan dapat
meningkatkan gairah hidup para lansia sehingga para lansia tersebut tidak
merasa kesepian dikarekan ada teman cerita dan berbagi satu dengan yang
lainnya. Life review teraphy merupakan suatu teknik yang dapat membantu
59
menyatakan bahwa terapi life Review dapat membantu para lansia untuk
mengatasi stres dan perasaan kesepian yang dialami oleh lansia seperti
perasaan yang disalah mengerti, tidak dicintai, gelisah, dan bosan dengan
antar manusia. Dengan psikodrama ini para lansia dapat berbagi terhadap
lansia lainnya sehingga para lansia lainnya dapat merasakan yang sedang
dirasakan oleh para lansia yang memiliki masalah tersebut. Lansia yang
ada di dalam dirinya, dengan psikodrama ini lansia diajarkan agar bisa
kecemasan dan kesepian yang dialami oleh para lansia seperti perasaan
orang yang ada disekirnya sehingga lansia tersebut tidak akan merasa
kesepian lagi. Oleh karena itu, terapi aktivitas kelompok ini dikembangkan
lansia.
D. Landasan Teori
rasa gelisah dan bosan dalam diri lansia, dan merasa sendiri. Sehingga
didampingi oleh satu terapis atau lebih yang terlatih dalam proses terapi
dalam Stuaart & Laraia (2001), terapi aktivitas kelompok adalah suatu
membangun hubungan yang baik dengan orang lain secara sosial (Keliat,
2005).
untuk penelitian ini adalah terapi okupasi, life review teraphy, psikodrama
akan diberikan kepada para lansi yang kesepian adalah: memantau dan
menurunkan kesepian yang dialami oleh para lansia, yaitu seperti terapi
okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi seseorang untuk
bisa menjadi lebih akrab pada realita kehidupan dan kegiatan ini juga
masa lalu hingga sekarang, dengan cara ini lansia akan lebih mengenal
perasaan aman dan saling percaya pada antar anggota kelompok, tahap
yaitu protagonis memainkan semua bagian tindakan yang jelas dan tidak
bentuk yang meliputi life review teraphy, psikodrama dan terapi okupasi
oleh para lansia dapat menurun. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari gambar
di bawah ini:
65
Lansia
Penghayatan perasaan
kesepian (loneliness) pada
lansia, ditandai dengan:
- Isolasi
- Penolakan Terapi aktivitas kelompok:
- Merasa disalah mengerti terapi okupasi, life rview
- Merasa tidak dicintai therapy, dan psikodrama
- Tidak mempunyai
sahabat
- Malas membuka diri
- Bosan
- gelisah
Penurunan kesepian
(loneliness) pada lansia.
Ditandai dengan :
- Tidak merasa terisolasi
- Tidak merasa ditolak lagi
- Komunikasi meningkat
- Kepercayaan diri
meningkat dan merasa
disalah mengerti menurun
- Merasa tidak dicintai
menurun
- Memiliki sahabat
- Dapat membuka diri
- Hilangnya rasa bosan dan
gelisah
Keterangan:
: Menyebabkan
: Intervensi
kualitas keberadaan, dan memiliki kualitas relasi yang rendah membuat lansia
sosialisasi, komunikasi, dan perilaku yang kurang baik. Lansia yang mengalami
membuka diri, bosan dan gelisah akan diberikan terapi aktivitas kelompok untuk
sosialisasi, komunikasi, dan perilaku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain
itu para lansia tersebut sudah tidak merasa terisolasi, tidak merasa ditolak lagi,
menurun, Merasa tidak dicintai menurun, Memiliki sahabat, dapat membuka diri,
E. Hipotesis
bahwa “ada perbedaan kesepian pada lansia sebelum dengan setelah terapi
aktivitas kelompok. kesepian pada lansia kelompok ngudi waras yogyakarta lebih
rendah dari pretest setelah diberi terapi aktivitas kelompok daripada sebelum